You are on page 1of 1

Antipenyuapan dan Antikorupsi

Area Latihan Antipenyuapan dan Antikorupsi —


Singapura

UU Pencegahan Korupsi (PCA) menetapkan pelanggaran suap dan korupsi utama di Singapura. UU Korupsi,
Perdagangan Narkoba, dan Kejahatan Serius Lainnya (Penyitaan Manfaat) memungkinkan pihak berwenang menyita
setiap manfaat yang diperoleh dari korupsi.

Biro Investigasi Tindak Korupsi (CPIB) mendapatkan otoritasnya dari PCA dan merupakan lembaga penegakan hukum
utama yang bertanggung jawab menyelidiki pelanggaran korupsi. CPIB independen dari polisi dan melapor kepada
Perdana Menteri. Biro ini tidak menuntut kasus secara langsung, tetapi melimpahkan kasus yang sesuai kepada Jaksa
Penuntut Umum.

Pejabat Publik Asing


Meskipun PCA tidak mendefinisikan penyuapan pejabat publik asing sebagai pelanggaran terpisah, warga negara
Singapura yang memberikan atau menawarkan suap di luar Singapura dapat dituntut berdasarkan Pasal 5 atau Pasal 6.

Pejabat Publik Dalam Negeri


Pasal 11 dan 12 PCA melarang penyuapan kepada pejabat publik dalam negeri. Pasal 11 menjelaskan penyuapan
Anggota Parlemen. Pasal 12 menjelaskan penyuapan 'anggota lembaga publik' lainnya. Hukum Pidana memuat
ketentuan tambahan yang secara khusus melarang penyuapan pejabat publik dalam negeri.

Penyuapan Komersial Swasta


Pasal 5 PCA melarang penyuapan komersial swasta.

Uang Pelancar
Uang pelancar tidak dibebaskan dari PCA.

Agen dan Kontraktor


Pasal 6 PCA menetapkan pelanggaran secara terpisah untuk penyuapan dan korupsi yang melibatkan agen yang
bertindak atas nama pimpinan, ketika agen menawarkan atau menerima suap yang terkait dengan urusan pimpinan
atau untuk tujuan menyesatkan pimpinan.

Penalti
Menyuap pejabat publik dalam negeri yang melanggar Pasal 11 dan Pasal 12 PCA dihukum dengan hukuman penjara
paling lama tujuh tahun dan denda hingga SGD100.000. Sebagian besar pelanggaran lain menurut PCA — termasuk
penyuapan komersial swasta dan penyuapan pejabat publik asing — dapat dihukum dengan hukuman penjara paling
lama lima tahun dan denda hingga SGD100.000.

© 2016 Thomson Reuters. Hak cipta dilindungi undang-undang. Halaman 1 dari 1

You might also like