You are on page 1of 41

ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny.

“ M ” GIIP10001
USIA KEHAMILAN 41 MINGGU DENGAN
INPARTU KALA I FASE AKTIF DI KAMAR
BERSALIN PUSKESMAS TAMAN
TANGGAL 29 JANUARI 2008

DISUSUN OLEH :
SITI MUCHORROTUN
06.01.054

AKADEMI KEBIDANAN MITRA SEHAT SIDOARJO


2008
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena
berkat rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Asuhan
Kebidanan pada Ny. " M" GIIP10001 usia kehamilan 41 minggu dengan inpartu
kala I Fase Aktif dikamar Bersalin Puskesmas Taman Laporan ini disusun sebagai
satu tugas memenuhi kurikulum pendidikan
Banyak yang telah memberikan fasilitas, bimbingan dan Asuhan sehingga
terselesainya. Asuhan Kebidanan ini, oleh karena karena penulis ingin
mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Ibu Vidia Atika M, SST selaku Direktur Akademi Akbid Mitra Sehat Sidoarjo
2. Ibu Hj. Siti Fatimah, AMd. Keb selaku kepala Sie Pukesmas Taman Sidoarjo
3. Ibu Widya Anggraeni SST. Selaku pembimbing Akademi Kebidanan Mitra
Sehat Sidoarjo
Dalam Penulisan ini penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan
kritik dan saran selalu kami harapkan demi peningkatan di dalam Asuhan
Kebidanan masa mendatang .

Sidoarjo, Januari 2008

Penulis
DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL ..................................................................................


LEMBAR PENGESAHAN ....................................................................
KATA PENGANTAR .............................................................................
DAFTAR ISI ..........................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ...............................................................................
1.2 Tujuan .............................................................................................
1.2.1 Tujuan Umum ....................................................................
1.2.1 Tujuan Khusus ...................................................................
1.3 Rumusan Masalah .........................................................................
1.4 Sistematika Penulisan ....................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Persalinan ..........................................................................
2.1.1 Pengertian ............................................................................
2.1.2 Jenis Persalinan ..................................................................
2.1.3 Sebab-Sebab Persalinan .....................................................
2.1.4 Tanda-tanda Permulaan Persalinan .....................................
2..1.5 Tanda-tanda Inpartu ............................................................
2.1.6 Faktor-faktor yang Mempengaruhi dalam Persalinan ........
2.1.7 Pembagian dan Sifat HIS ...................................................
2.1.8 Fungsi Oxytosin .................................................................
2.1.9 Mekanisme Persalinan ........................................................
2.1.10 Proses Persalinan ................................................................
2.10.1 Kala I (Pembukaan) ................................................
2.10.2 Kala II (Kala Pengeluaran janin) ............................
2.10.3 Kala III (Kala Pengeluaran URI) ...........................
2.10.4 Kala IV (Kala Pengawasan) ...................................
2.2 Teori Asuhan kebidanan .................................................................
BAB III TINJAUAN KASUS
BAB IV PEMBAHASAN
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan .....................................................................................
5.2 Saran ...............................................................................................`
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Mortalitas dan morbititas pada wanita hamil dan bersalin adalah masalah
besar di negara berkembang. Tingginya AKI di Indonesia yaitu 390 per 100. 000
kelahiran hidup (SDKI. 1994) menempatkan upaya penurunan AKI sebagai
program prioritas. Penyebab langsung kematian ibu di Indonesia adalah
pendarahan, infeksi dan eklamsia.
Mengingat kira-kira 90% kematian ibu terjadi di saat sekitar persalinan dan
kira-kira 87% penyebab kematian ibu adalah komplikasi Obstetri yang sering kali
tak dapat diperkirakan sebelumnya. Maka dari itu pemerintah khususnya
Depertemen Kesehatan mengeluarkan beberapa kebijakan salah satunya adalah
Safe Motherwood atau gerakan sayang ibu dan mengupayakan agar setiap
persalinan ditolong atau minimal didampingi oleh bidan (IBG. Manuba 1998 )
Kematian atau angka mortalitas maupun morbititas dapat diturunkan dengan
mendidik tenaga yang ahli yang cukup memeperbaiki pelayanan Antenatal Care,
Bersalin dan Post partum Care, Asuhan dari tenaga Kesehatan terlatih kepada ibu
Imparte menjadi penentu Dalam kelancaran jalannya persalinan. Lalu disusul
dengan Asuhan Kebidanan Post Partum yang sesuai sehingga kemungkinan
Mortalitas yang diakibatkan oleh perdarahan dapat dicegah dengan latar belakang
diatas, penulis mengambil kasus dengan latar belakang diatas, penulis mengambil
kasus ibu impartu di ruang bersalin Puskesmas Taman.

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Mahasiswa mampu memberikan Asuhan Kebidanan pada persalinan
fisiologis dengan menerapakan managemen kebidanan secara benar
1.2.2 Tujuan Khusus
Mahasisswa diharapkan Mampu :
Melakukan Pengkajian pada Ibu Inpartu
Mengidentifikasi masalah pada Ibu Inpartu
Menentukan Antisipasi masalah potensial
Mengidentifikasi kebutuhan segera
Menentukan Rencana Asuhan Kebidanan disertai rasionalisasi dan
intervensi
Melakukan Implementasi secara rencana
Mengevaluasi kefektifan dari Asuhan yang diberikan

1.3 Batasan Masalah


Rumusan Masalah ini diambil dari data yang ada
Data Subyektif :
Ibu Mengatakan kencing-kencing mules perutnya
Ibu mengatakan cemas dengan persalinannya
Data Obyektif : Tensi : 110/70 HB :11,9%
Data-data yang tersebut diatas dirumuskan suatu masalah yaitu kasus GII
P10001 Usia kehamilan dengan Inpartu Kala I Fase Aktif

1.4 Manfaat
1.4.1 Bagi Instansi
Memberikan tambahan sumber informasi, keputusan dan
pengetahuan di bidang sebagai wacana
1.4.2 Bagi Masyarakat
Memberikan informasi kepada klien dan masyarakat tentang
kehamilan dan masalah-masalah yang mungkin timbul menyertai
kehamilan
1.4.3 Bagi Mahasiswa
Mendapat pengalaman serta dapat menerapkan apa yang telah
didapatkan dalam pembuatan perkuliahan pada kasus nyata dalam
melaksanakan Asuhan Kebidanan pada Penderita
1.5 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dari laporan Praakek Klinik kebidanan ini
terdiri dari :
BAB I : Pendahuluan yang terdiri dari latar belakang, Tujuan
umum, tujuan khusus dan Manfaat bagi instansi, bagi
masyarakat, bagi mahasiswa Asuhan Kebidanan dan
sistematika Penulisan
BAB II : Tinjauan Pustaka terdiri dari Konsep Persalinan, pengertian,
jenis persalinan, proses persalinan, teori Asuhan
Kebidanan
BAB III : Merupakan tinajuan kasus yang berisi pengkajian data,
interprestasi data Antisipasi masalah / Diagnosa
potensial identifikasi kebutuhan segera, intervensi,
implementasi dan Evaluasi dari Asuhan Kebidanan
yang diberikan
BAB IV : Pembahasan
BAB V : Merupakan penutup terdiri dari kesimpulan dan saran
BAB VI : Merupakan daftar pustaka
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Persalinan


2.1.1 Pengertian
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin danuri)
yang telah cukup bulan atau dapat hidup diluar kandungan melalui
jalan lain, dengan bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan sendiri)
(Manuaba ; IBG, 1998 :157)
Inpartu adalah seorang wanita yang sedang dalam keadaan persalinan
(Prawirohardjo Sarwono ; 2005 : 180)
Persalinan adalah suatu proses hasil konsepsi (janin turi) yang dapat
hidup di dunia luar, dari lahir melalui jalan lahir atau janin lain
(Sinopsis ; ECG. 1998 hal 91)
Persalinan adalah serangkaian kejadian yang berakhir dengan
pengeluaran bayi yang cukup bulan atau hampir cukup bulan disusul
dengan pengeluaran plasenta dan selaput janin dari tubuh ibu yang
berlangsung dengan kekuatan ibu sendiri
(Ginekologi ; UPAG hal. 118)
2.1.2 Jenis Persalinan
2.1.2.1 Menurut caranya
a.Persalinan spontan
Bila persalinan ini berlangsung dengan kekuatan itu
sendiri dan melalui jalan lahir
b.Persalinan Buatan
Bila proses persalinan dibantu denga tenaga dari luar
misalnya exraksi vacuum forcep atau dengan operasi
c.Persalinan Anjuran
Bila persalinan tidak dimulai dengan sendirinya tetapi
harus berlangsung setelah pemecahan ketuban,
pemberian pitosin atau prostagladin
2.1.2.2 Menurut tua / Umur Kehamilan
a. Abortus buah kehamilan sebelum kehamilan 28 minggu
atau bayi dengan berat badan kurang dari 1000 gram
b. Aterm
Pengeluaran buah kehamilan antara kehamilan 37
sampai 42 minggu atau janin dengan berat badan diatas
2500 gram
c. Serotinus
Pengeluaran buah kehamilan yang melebihi kehamilan
42 minggu pada janin terdapat tanda-tanda post
maturalis
d. Persalinan Presipitatus
Persalinan yang berlagsung cepat kurang dari 3 jam
e. Persalinan Percobaan
Adalah suatu penilaian kemajuan peralinan untuk
memperoleh bukti tentang ada atau tidaknya disproporsi
cepalopevik
2.1.3 Sebab – sebab yang menimbulkan persalinan
Yang menyebabkan terjadinya persalinan belum diketahui dengan
benar yang ada hanyalah merupakan teori yang komplek antara lain
dikemukakan faktor humoral struktur rahim, sirkulasi rahim,
pengaruh tekanan pada syaraf dan nutrisi :
a. Penurunan kadar progesterone
Progesteron menimbulkan relaksasi otot-otot rahim tetapi pada
akhir kehamilan kadar progesteron menurun hingga
menimbulkan HIS
b. Teori Oxitosin
Pada akhir kehamilan kadar oxytosin bertambah oleh karena itu
kontaksi otot-otot rahim
c. Keterangan otot-otot
Otot rahim mempunyai kemampuan meregang dalam batas otot
tertentu setelah melewati batas tersebut terjadi kontraksi sehingga
persalinan dapat dimulai
d. Pengaruh janin (teori Hipotelamus, Pituitari Glandula
Suprarenal)
Teori ini menunjukkkan pada kehamilan dengan Anencephalus
sering terjadi kelambatan persalinan karena tidak terbentuk
hipotalamus (Linggin ; 1973) Glandula Suprarenal merupakan
pemicu terjadinya persalinan
(manuaba ; IBG. 1998. 157)
e. Teri Prostagladin
Pemberian prostagladin saat hamil dapat menimbulkan kontraksi
otot rahim sehingga hasil, konsepsi dikeluarkan prostagladin
dinggap dapat merupakan pemicu terjadinya persalinan
(Sinopsis 1 ; 1 hal 92)
2.1.4 Tanda-Tanda Permulaan Persalinan
Sebelum terjadinya persalianan (beberapa minggu sebelumnya)
wanita memasuki yang disebut kala pendahuluan tanda-tandanya
sebagai berikut :
a. Lightening, Setling atau dropping yaitu kepala turun memasuki
pintu atas panggul terutama pada primigravida
b. Perut kelihatan lebih melebar fundus uteri menurun
c. Perasaan sering atau susah kencing (Polakisuria) karena kandung
kemih tertekan oleh bagian terbawah janin
d. Perasaaan sakit diperut dan dipunggung oleh adanya kontraksi
lemah dari uterus, kadang disebut "false laboar pain"
e. Servik menjadi lembek mulai mendaftar dan sekresinya
bertambah bisa bercampur darah (Bloody Show)
(Sinopsis 1 ; 1998 :93)
2.1.5 Tanda –tanda Inpartu
a. Rasa sakit oleh adanya His yang datang lebih kuat, sering dan
teratur
b. Keluar lendir bercampur darah (show) yang lebih benyak karea
robekan kecil pada servik
c. Kadang ketuban pecah dengan sendirinya
d. Pada pemeriksaan dalam servik mendatar dan pembukaan telah
ada
(Sinopsis 1 ; 1 19998 : 93)
2.1.6 Faktor-faktor yang Berperan dalam persalianan
a. Pasage
Adalah jalan lahir yang meliputi rangka panggul, uterus dan
vagina
b. Passager
Adalah anak air ketuban darah dan plasenta
c. Power
Adalah tenaga untuk melahirkan yaitu : kontraksi uterus atau his
dari tenaga mengejan ibu untuk mengadakan persalinan yang
normal, maka tenaga Ibu harus normal juga
d. Psikologi Ibu
Keadaan emosi Ibu, suasana Ibu, dan lain-lain
e. Penolong
Dokter / bidan yang menolong persalinan dengan pengetahuan
dan ketrampilan dan seni yang dimiliki
2.1.7 Pembagian dan sifat His
a. His Pendahuluan
His yang tidak kuat, tidak teratur menyebabkan show
b. His pembukaan (kala I)
His kuat , teratur dan sakit
c. His pengeluaran (kala II)
Sangat kuat, teratur, simetris terkoordinasi dan lama
d. His Pelepasan Uri (kala III)
Kontaksi sedang untuk melepas dan melahirkan plasenta
e. His pengiring (kala IV)
Kontraksi lemah, masih sedikit nyeri, pengecilan rahim dalam
beberapa jam/hari
2..1.8 Fungsi Oxytosin
a.Merangsang otot polos yang terdapat disekitar alveolus kelenjar
mammae, sehingga ASI dapat dikeluarkan
b. Merangsang kontraksi Rahim
c.Mempercepat Involusi rahim
d. Mengurangi perdarahan post partum
2.1.9 Mekanisme Persalinan
Persalinan dianggap normal jika wanita berada pada atau berkat
masa aterm, tidak terjadi komplikasi terdapat 1 janin presentasi
belakang kepala dan persalinan selesai dalam 24 jam. Proses
persalinan normal yang berlangsung sangat konstan terdiri dari
kemajuan teratur kontraksi uterus penipisan dilantai servik yang
progresif dan kemajuan keturunan bagian presentasi.
2.1.10 Proses Persalinan dibagi menjadi :
2.1.10.1 Kala I (kala pembukaan )
Kala I dibagi menjadi atas 2 fase yaitu :
a. Fase laten
Pada fase ini pembukaaan berlangsung lambat mulai 0-
3 cm berlangsung sekitar 8-10 jam dengan sifat
kontraksi kekuatannya lemah, irama tidak teratur,
frekuensi selang waktu 5-30 menit dengan durasi 30
detik (Bobak, irene M. hal. 308)
b. Fase aktif
Pada fase ini pembukaan berlangsung lebih cepat mulai
pembukaan 6 jam yang dibagi dalam 3 sub fase :
Periode Akselerasi : berlangsung 2 jam dari
pembukaan 3-4 cm
 Periode latasi maximal : berlangsung 2 jam
pembukaan berlangsung cepat menjadi 9 cm
 Periode Deselerasi : Berlangsung 2 jam pembukaan
berlangsung lambat menjadi 10 cm/lengkap
 Fase diatas dijumpai pada primigravida dan
multigravida
Perbedaannya :
Primigravida : - Serviks mendatar (effacement)
dulu, baru dilatasi
- Berlangsung 13-14 jam
Multigravida : - Servik mendatar dan membuka
bisa bersamaan
- Berlangsung 6-7 jam
2.1.10.2 Kala II (Kala pengeluaran Janin)
Pada kala pengeluaraan janin His terkoordinir kuat, cepat
dan lebih lama, kira-kira 2-3 menit sekali. Kepala janin
telah turun masuk ruang panggul sehingga terjadilah
tekanan pada otot-otot dasar panggul yang secara
reflektoris menimbulkan rasa mengedan karena tekanan
pada rectum ibu merasa dapat mau buang air besar dengan
tanda anus membuka, pada waktu His, kepala janin mulai
kelihatan, vulva membuka dan perineum meregang dan his
mengejan ynag terpimpin akan lahirlah kepala diikuti oleh
seluruh badan janin. Kala II pada primi berlangsung 1,5-2
jam sedangkan pada multi berlangsung 0,5-1 jam.
Gerakan anak pada persalinan (mekanisme persalinan)
majunya kepala pada primigravida terjadi setelah kepala
masuk kedalam rongga panggul dan iasanya baru mulai
pada kala II sebaiknya pada multipara majunya kepala dan
masuknya kepala dalam rongga panggul terjadi bersamaan.
Majunya kepala ini bersamaan dengan gerakan – gerakan
lain yaitu : fleksi, putar paksi dalam dan ekstensi. Dengan
majunya kepala biasanya juga fleksi bertambah hingga
ubun-ubun kecil lebih rendah dari ubun-ubun besar. Fleksi
ini disebabkan karena anak didorong maju dan berkembang
maju dan sebaliknya mendapat tahanan dari pinggir pintu
atas panggul, servik dinding panggul/dasar panggul. Akibat
dari kekuatan ini ialah terjadinya fleksi karena moment
yang menimbulkan fleksi lebih besar dari moment yang
menimbulkan defleksi setelah terjadi fleksi akan terjadi
putar paksi merupakan suatu usaha untuk menyesuaikan
denga bentuk jalan lahir khususnya bentuk bidang tengah
panggul dan pintu bawah panggul, terjadinya setelah kepala
sampai didasar panggul terjadilah extensi/defleksi dari
kepala, hal ini disebabkan karena sumbu jalan lahir pada
pintu bawah panggul mengarah kedepan dan keatas
sehingga kepala harus ekstensi untuk memulainya.
Setelah subocciput beertahan pada pinggir bawah simphysis
maka yang dapat maju karena kekuatan tersebut diatas
bagian yang yang berhadapan dengan subocciput maka
lahirlah berturur-turut pada pinggir atas perineum ubun-
ubun besar dahi, hidung, mulut, dan akhirnya dagu dengan
gerakan ekstensi subocciput yang menjadi pusat pemutaran
disebut hypomiochlion
Setelah kepala lahir maka kepala anak memutar kembali
kearah punggung anak yang disebut putar paksi luar,
setelah putar paksi luar bahu depan sampai dibawah
symphysis dan menjafi Hypomochlion untuk kelahiran
bahu belakan kemudian bahu depan menyusul dan
selanjutnya seluruh badan anak lahir searah dengan paksi
jalan lahir
(Sinopsios, EGC, 1998, hal 103)
2.1.10.3 Kala II (kala Pengeluaran Uri)
Dimulai segera setelah bayi lahir sampai lahirnya plasenta
yang berlangsung tidak lebih dari 30 menit dengan
pengeluaran kira-kirra 100-200 cc
Tanda pelepasan plasenta
 Uterus menjadi bandar
 Perdarahan terutama sekonyong-konyong dan agak
banyak (semburan darah tiba-tiba)
 Tali pusat bertambah panjang
 Naiknya fundus uteri
Cara lepasnya plasenta :
a. Secara Schutzle (80%)
Pelepasan plasenta yang dimulai pada bagian tengah
perdarahan biasanya terjadi setelah uri lahir
b. Duncan
Pelepasan plasenta yang dimulai dari pinggir plasenta,
perdarahan sudah ada sejak sebagian dari plasenta
terlepas berlangsung sampai seluruh plasenta terlepas
Cara mengetahui plasenta lepas dari Implantasinya :
a. Kutsner
Tangan kiri diletakkan diatas simphysis kita dorong
kebawah, tangan kanan megang tali pusat lalu
ditegagkan, bila tali pusat diam maju atau bertambah
panjang berarti plasenta sudah lepas dari Implantasinya
b. Klien
Tangan kiri diletakkan diatas fundus uteri, kita ketok-
ketok tangan kanan megang tali pusat lalu ditegangkan
bila tali pusat bergetar berarti plasenta belum lepas, Bila
tidak bergetar berarti plasenta sudah lepas dari
Implantasinya.
Manajemen Aktif kala III
a. Pemberian Oxitosin
 Letakkkan kain bersih diatas perut ibu dan periksa
uterus untuk memastikan tidak ada bayi yang lain
 Memberitahu ibu bahwa ia akan disuntik
 Selambat-lambatnya dalam waktu 2 menit setelah
bayi lahir segera suntikkan oxitosin 10 menit intra
muscular pada paha sepertiga bagian luar atas
b. Lakukan penegangan tali pusat terkendali
 Satu tangan diletakkan pada korpus uteri tepat
diatas simphysis
 Tangan yang lain memegang tali pusat dekat vagina
dan meletakkan tarikan tali pusat terus menerus
dalam tegangan yang sama selama kontraksi
 Begitu plasenta terlepas keluarkan dari jalan lahir
dan menggerakkan tangan/klem pada tali pusat
kearah bawah lurus dan ke atas
 Setelah plasenta terlihat di vagina kita tangkap dan
perlahan diputar searah jarum jam untuk
mengeluarkan selaput ketuban
c. Pemijatan fundus uteri
Dengan lambat tapi mantap, gerakkan tangan secara
memutar pada fundus uteri sehinggga uterus
berkontraksi
2.1.10.4 Kala IV (kala pengawasan)
Kala IV dimulai setelah lepasnya uri sampai 2 jam setelah
melahirkan 7 pokok penting yang perlu diperhatikan :
a. Kontraksi rahim : baik/tidak dapat diketahui dan palpasi
b. Perdarahan : ada/tidak, bisa/banyak
c. Kandung kencing : harus kosong bila penuh anjuran
kencing sendiri bila tidak bisa lakukan catheter
d. Uri dan selaput ketuban harus lengkap
e. Luka-luka : jahitannya baik/tidak, ada perdarahan/ tidak
f. Keadaan umum ibu : tensi, nadi, pernafasan, rasa sakit
dan keluhan ibu
g. Bagi dalam keadaan baik
(Sinopsis, EGC.1998 hal 105)

2.2 Teori Asuhan Kebidanan


Langkah I : Pengakajian data
Pada langkah pertama pemeriksaan dilakukan dengan wawancara anamase,
merupakan bagian yang sangat penting dalam menentukan sifat dan beratnya
penyakit serta tekan bagian yang sangat penting dalam menentukan sifat
yang mungkin menjadi latar belakang penyakit
A. Data Subyektif
1. Identitas
Nama : Identitas dimulai dari nama pasien yang jelas
lengkap (nama depan, nama tengah, nama
belakang/keluarga)
Jenis kelamin : jenis kelamin sangat menentukan selain untuk
identitas juga untuk penilaian klinis
Umur : Umur perlu diketahui mengingat periode usia punya
kekuasaan sendiri (masing-masing) untuk
diperlukan menginterprestasikan apakah data
pemeriksaan klinis normal sesuai umur
Tanggal lahir : digunakan untuk menentukan umur pasien
Pendidikan dan pekerjaan : Digunakan sebagai tambahan yang
menggabarkan keakuratan data
Agama dan suku: Kebiasaan kepercayaaan dan tradisi dapat
menunjang namun tidak jarang juga dapat
menghambat perilaku terhadap sehat disamping itu
perilaku seseorang tentang kesehatan dan penyakit
sering berhubungan dengan agama suku bangsa
Alamat : Daerah tempat tinggal memiliki alamt yang jelas
dapat sangat diperlukan agar sewaktu-waktu dapat
dihubungi selain itu juga dapat dilakukan kunjungan
ulang setelah pasien pulang

2. Keluahan Utama : Merupakan keluhan yang dirasakan oleh pasien


yang menyebabkan pasien tersebut dibawah
berobat
(Manuaba. 1998. 165)
Nyeri perut (ada His)
Keluar lendir bercan
Sakit pinggang
Sering kencing

Riwayat Perkawinan : Pengkajian meliputi perkawinan keberapa,


umur kawin dan lama kawin pengkajian ini
bertujuan untuk mengetahui apakah
kehamilan ini termasuk anak nakal
Riwayat Kebidanan
Riwayat mentruasi : kapan menarche, siklus 28 hari / tidak lamanya
banyaknya (Dyminore) +/- ada flour albus
/ tidak untuk memicu fase kandungan
Riwayat kehamilan yang lalu : mengalami perdarahan/tidak, ada
keluhan pada hamil mudah/tidak
Riwayat persalinan yang lalu: Spontan / buatan, aterm /tidak,
perdarahan/tidak, siapa yang menolong,
tempat persalinan untuk menentukan
procnasa
Penyakit riwayat nifas yang lalu : ada penyakit/tidak, ada penyulit
pemberian laktasi/tidak, mengalami perdarhan/tidak,
untuk menentukan prenosa
Riwayat kehamilan sekarang : HPHT (hari pertama hari terakhir)
Untuk menafsirkan (+7) (-3) (+1) / kapan merasakan
gerak janin (primigravida) ada usia kehamilan (9-20
minggu) (carey ragbaur : 2000 .3).
Pemeriksaaan kehamilan berapakah pada trimester
pertama (umumnya 1 kali pertama trimester I)
penyuluhan yang pernah didapatkan (pola nutrisi,
pola istirahat, pola efektifitas)

3. Riwayat Kesehatan Lalu


Riwayat kesehatan lalu yang pernah diderita sebelumnya persis
diketahui karena ada hubungannya dengan penyakit yang sekarang /
memberi informasi untuk membentu penegakan diagnosis dan tata
laksana penyakitnya sekarang

4. Riwayat Kesehatan Keluarga


Anamese tentang penyakit keluarga ada hubungannya dan penyakit
yang diderita keluarga ada yang menderita penyakit menular,
menurun / menahun

5. Pola Kebiasaan sehari-hari


Penilaian status gizi dilengkapi dengan data antropospi dan
pemeriksaan laboratorium serta dari anamese
B. Data Obyektif
Menggambarkan pendokumentasi hasil pemeriksaan fisik hasil laksana
dan pemeriksaan diagnostik lain dirumuskan dalam data fokus
1. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum
Penilaian keadaan umum pasien yang mencakup kesan keadaan
sakit, kesadaran dan kesan status gizi dengan penilaian kesadaran
umum ini akan didapatkan kesan apakah pasien dalam keadaan
Distres atau yang memerlukan pertolongan segera ataukah pasien
dalam keadaan yang relatif stabil
b. Tanda-tanda vital
Yang dinilai adalah tekanan darah, nadi, suhu dan pernafasan
c. Berat Badan
d. Tinggi Badan
BB/TB merupakan parameter pertumbuhan yang paling
sederhana mudah diukur dan merupakan indeks untuk status gizi
2. Pemeriksaan Fisik Khusus
Pemeriksaan fisik dimulai dari inspeksi palpasi, perkusi dan
auskultasi yang dimulai dari ujung rambut sampai ujung kaki
pemeriksaan penunjang/laboratorium
Kesimpulan
II. Interprestasi Data Dasar
Pada langkah ini kita lakukan identifikasi terhadap diagnosis masalah
berdasarkan interprestasi yang benar atas data-data yang telah
dikumpulkan yang spesifik, rumusan diagnosis dan masalah keduanya
digunakan karena masalah yang spesifik didefinisikan seperti diagnosa
tapi tetap pembentukan per Organ
III. Diagnosa / Masalah Potensial
Pada langkah ini kita mengidentifikasi masalah potensial langkah ini
membutuhkan antisipasi dan memungkinkan dilakukan tapi tetap
membutuhkan penanganan / mungkin pencegahan.
IV. Identifikasi kebutuhan
Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan / dokter dan untuk
dikonsulkan / ditangani bersama dengan anggota tim kesehatan yang lain
sesuai dengan kondisi klien
V. Menyusun Rencana
Langkah ini merupakan kelnajutan manajemen terhadap masalah /
diagnosa yang telah diidentifikasi pada langkah ini informasi yang tidak
lengkap dapat dilengkapi, semua keputusan yang dikembangkan dalam
Asuhan menyeluruh ini harus rasional dan benar-benar valid dengan
pengetahuan dan teori yang cukup serta harus sesuai dengan asumsi
yang akan dilakukan
VI. Implementasi
Pada langkah ini rencana Asuhan yang menyeluruh seperti yang telah
diuraikan pada langkah kelima dilaksanakan akan secara efisien dan
aman perencanaan ini bisa dilakukan seharusnya.
VII. Evaluasi
Dilakukan ovulasi kefektifan dari Asuhan yang sudah dilakukan meliputi
pemenuhan kebutuhan akan bantuan apakah benar-benar terpenuhi
seperti sesuai dengan kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasikan
didalam diagnosa dan masalah
BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny. "M" GIIP10001 UK 41 MINGGU
DENGAN INPARTU KALA I FASE AKTIF DIKAMAR BERSALIN
PUSKESMAS TAMAN

No. Reg : 22/1/08


Tanggal Pengkajian/jam : 29-1-08/24.00
Tanggal MRS/Jam : 28-1-08/23.10
Oleh :
Tempat : Puskesmas Taman Sidoarjo

I. PENGKAJIAN
A. Data Subyektif
Nama Ibu : Ny."M" Nama Ayah : Tn. "Y"
Umur : 26 tahun Umur : 28 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMEA Pendidikan : SMA
Suku / Bangsa : Indonesia Suku / Bangsa: Indonesia
Pekerjaan : Swasta Pekerjaan : Swasta
Penghasilan : - Penghasilan : -
Alamat : Jl. Duku Alamat : Jl. Duku
Menanggal Menanggal
1/1 Surabaya 1/1 Surabaya

2. Status Perkawinan
Perkawinan :1
Umur Kawin : 20 th
Lama kawin : 7 tahun
3. Keluhan Utama (Keluhan yang dirasakan saat ini)
Ibu mulai kencing-kencing jam 23.00 tanggal 28 januari 2008 keluar
lendir darah jam 23.00, makin lama makin sering

4. Riwayat Kebidanan
A. Haid
Menarche : 14 th
Siklus/lamanya : 28/teratur 7 hari
Banyaknya : 1 hari pertama 3 kotek (2 hari 2 kotek selanjutnya
7 kotek
Warna : hari pertama / warna merah segar, 2,3 selanjutnya
warna coklat
Bau : Anyir
Keluhan : pasien tidak penah mengalami dysminore
Flour Albus : Ya berbau, sifat tidak gatal, warna putih

Perkawianan Kehamilan Persalinan Anak


Jenis Hidup/ Usia anak
Ke Ke UK Jenis Penolong Tempat Penyuluh BBL Pen
kelamin mati skrng
1 I 38 mgg spontan Bidan BPS Waru - 3.200 Hidup 6 tahun

Hami ini
l

B. Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang lalu

C. RIWAYAT KEHAMILAN SEKARANG


HPHT : 10 - 4 - 07 TP : 17 - 1 - 08
ANC : TM I : Berapa kali : 1 kali
Kapan : pada saat PP test
Dimana : Di BKIA Puskesmas Taman
Terapi : Penambah darah (Fe), obat
anti mual (B6)
Keluhan : Mual, muntah
TM II : Berapa kali : 3 kali
Kapan : pada Uk 4 bln, 5 bln, 6 bln
Dimana : BKIA Puskesmas Taman
Terapi : Penambah darah (Fe)
Keluhan :
TM III : Berapa kali : 4 kali
Kapan : Pada UK 7 bln, 8 bln, 9 bln
Dimana : BKIA Puskesmas Taman
Terapi : Fe / Konseling persiapan
kelahiran
Keluhan : sering kencing
Keluhan hamil muda selama hamil ini : Ibu mengatakan mual, muntah
Gerak janin : 4 bulan
Imunisasi TT berapa kali : 1 waktu TM I 2 bulan di Puskesmas Taman
Penyuluhan yang pernah didapat : dari BKIA Puskesmas Taman
 Tentang nutrisi, ibu hamil dan nutrisi ibu menjelang bersalin
 Penyuluhan payudara dan ASI
 Penyuluhan konseling KB

5. RIWAYAT KESEHATAN YANG LALU


Pasien mengatakan tidak pernah menderita penyakit
 Menular (TBC, Paru-paru)
 Menurun (kencing manis, diabetes)
 Menahun (Jantung)

6. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA


 Pasien mengatakan tidak pernah punya penyakit menahun (jantung)
 Pasien mengatakan tidak mempunyai penyakit menular (Paru-paru)
 Pasien tidak mempunyai keturunan kembar (Gerreli)
7. POLA KEBIASAAN SAEHARI – HARI
POLA AKTIVITAS SELAMA DIRUMAH/ HAMIL SELAMA DI PUSKESMAS TAMAN

Makan : 2 x/hari dengan menu Makan : 3 x/hari menu seimbang porsi


seimbang porsi 1 piring 1 piring
POLA NUTRISI
Minum :  8 gelas/hari Minum :  8 gelas/hari

BAK BAK
- Frekuensi : tidak terhitung - Frekuensi : 1 x/hari
- Jumlah : tidak terhitung - Jumlah : tidak terhitung
- Warna : kuning jernih - Warna : kuning jernih
- Bau : khas - Bau : khas
- Konsisten : cair - Konsisten : cair
- Keluhan : tidak ada - Keluhan : tidak ada
POLA ELIMINASI
BAB BAB : Selama di puskesmas belum
- Frekueensi : 1x sehari setiap pagi BAB
- Jumlah : tidak terhitung
- Warna : kuning kecoklatan
- Bau : khas
- Konsisten : lembek
- Keluhan : tidak ada
- Ibu sebagai karyawan pabrik - Ibu jalan-jalan dikamar bersalin jika
- Ibu sehari hari Ibu rumah tangga capek
POLA AKTIVITAS - Ibu berbaring terlentang miring kiri
ke kanan
- Mandi : 2 x/hari Sebelum VT (periksa dalam)
- Gosok gigi : 3 x/hari dilakukan vulva hygiene mengganti
POLA PERSONAL
- Ganti celana : 3 x/hari sewek yang basah
HYGIENE
- Ganti baju : 2 x/hari
- Istirahat siang :  1 jam/hari Ibu tidur terganggu karena adanya His
POLA ISTIRAHAT - Istirahat malam :  1 jam/hari kontrasi

POLA SEKSUAL 2 x seminggu Tidak dilakukan

8. DATA PSIKOSOSIAL
 Ibu mengatakan siap dalam proses persalinan
 Suami menunggu istri selama proses persalinan
 Pengambilan keputusan dalam keluarga adalah suami

9. DATA SOSIAL BUDAYA


Selama persalinan tidak ada pantangan maknan dan minuman

B. DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan Fisik Umum
Keadaan umum
Kesadaran
Tanda – tanda Vital
Tensi : 110/70 Suhu : 36º c TB 153 Lila 24 cm
Nadi 88 x/menit RR : 28 x/menit
2. Pemeriksaan Fisik Khusus
Kepala : inspeksi : kulit kepala bersih, warna rambut hitam, rambut
agak rontok
Palpasi : tidak ada benjolan
Muka : inspeksi : simetris, tidakk pucat
Palpasi : tidak oedem
Hidung : inspeksi : bersih tidak ada serumen
Telinga : inspeksi : Simetris, tidak ada cairan , besih
Mulut : bibir tidakan ada stomatitis , tidak kering, gigi tidak caries,
lidah tidak kotor
Leher : Inspeksi : tidak ada pembesaran vena jugularis
palpasi : tdak ada pebesaran kelenjar tiroid
Ketiak : Inspeksi : bersih
Palpasi : tidak ada pembesaran kelenjar limfe
Dada : Inspeksi : simetris, pernafasan teratur
Palpasi : tidak ada rochi dan Wheazing kiri, kamnan
Payudara : Palapasi : tidak ada berjalan, puting susu menonjol, ada
hypermenpigtansi, oreola mammae, colastrum
belum keluar, tidak ada kelenjar mostgenerg
Perut : tidak ada bekas luka operasi , ada steria albican ada strie
livide, tidak ada linea alba, ada linea nigra
Leopold I : TFU 3 jari darah pasien
Leopold II : bagian kiri teraba keras, memanjang dan
ada tahanan bagian kanan teraba bagian-
bagian kecil anak
Leopold II : bagian bawah teraba, keras dan melintang
(ke\pala)
Leopold IV : Bagian bawah janin sudah masuk PAP
(penurunarilis)
Auskultasi : DTT (+) (12-11-12) frekuensi 140 x/menit insesitas luas
terdenganr jelas pada perut kiri bawah
Genetalia : Inspeksi : bersih, tidak ada oedem, tidak ada varises, jelas
pada perut kiri kanan bawah jaringan perut (+)
Condilomalata tidak ada
Penenium : tidak robekan perineum
Anus : todak ada varises, tida ada hymoroid
Ekstrimitas
Atas (kanan) : simetris, tidak terpasang, infus, tiadak oedem, tidak ada
gangguan pergerakan, tidak ada syndactili dan
polidactili
Atas (kiri) : simetris, tidak ada ganguan pergerakan
Pemeriksaan panggul luar : tidak dikaji
Pemeriksaan dalam : jam 13,10 WIB VT indikasi pasien baru VT  4
cm, Eft 75 %, IGP H1 (+) ket (+) dominatur UUK
kiri depan tidak teraba bagian kecil disamping
bagian terandah
Pemeriksaaan pemnunjang : Hb 11,9 gram gol darah : O
USG : tidak dilakukan
C. Kesimpulan : GIIP10001 UK 41 Minggu tunggal, hidup letak kepala intra
uteri kesan panggul normal , keadaan ibu dan janin aikn
dengan inpartu kala I fase aktif

II INTERPRESTASI DATA DASAR


A. DIAGNOSA : GII P10001 UK 41minggu, tunggal, hidup inpartu kala I
fase aktif
DS : Ibu mengatakan perutnya kencing-kencing sering dan
keluar lender dan darah mulai jam 23.00 tangggal 28
januari 2008
DO : Keadaan umum ibu cukup baik TTV : Tensi 110/70
mmHg, suhu 36oc, Nadi 88 x/menit, RR 28 x/menit
His (+) 3 x dalam 10 menit, DJJ (+) (12-11-12) 140
x/menit, VT  4 cm Eft 75 % kep HI (+) Ket menonjol
dominator UUK kiri depan bagian kecil disamping
bagian terendah
Pola genetalia : Ketuban masih ada (+)
B. Masalah : tidak ada
C. Kebutuhan : Pemberian HE
 Dukungan keluarga suami
 Memotivasi pemberian ASI eksklusif
 Pemberian Nutrisi sebelum persalinan
 Memberikanm posisi rasa nyaman persalinan

III ANTISIPASI DIAGNOSA/ MASALAH POTENSIAL

IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA


Tanggal Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional jam Implementasi Evaluasi
23-1-2008 GII P10001 T/H Jangka pendek : - Lakukan pendekatan - Jalinan hubungan baik 24.00 - Melakukan pendekatan Tanggal 29-1-2008
24.00 Inpartu kala I Diharapkan setelah dilaksanakan Terapeutik meningkatkan percaya dengan Anamase ibu juga Jam
fase aktif ASKEB selama  30 ibu bisa diri pasien meminta S : ibu mengatakan ingin
dilakukan kala II K/U ibu dan - Menjelaskan pada ibu mengejan dan
janin baik dengan kriteria : - Jelaskan kondisi ibu - Penjelasan yang adekuat kondisi ibu dan bayi mengeluarkan cairan
-  lengkap dan Donan teknus, dan janin saat ini mengurangi kecemasan sekarang pembukaan 4 cm O :: His 3 x dalam 10 menit
perjal vulva proses persalinan ibu kondisi janin sehat lama 40-45"
- DJJ batas normal yang dihadapi - Mengatur posisis ibu yang VT (+) lengkap eft 100%
- TTV normal nyaman atau disukai ajari Ket (-) Kep Hi (+) UUK
ibu makan dan minum pada kedepan, tak teraba
Jangka panjang : - Asuhan sayang Ibu - Memberikan kenyamanan ibu bagian kecil
Setelah dilakukan Asuhan dalam proses persalinan - Memberi semangat dalam Con (+) (11-12-12) 140

Kebidanan selama  30 - Observasi CHPB dan - Deteksi dini adanya menghadapi persalinan x/menit

diharapkan bayi dan ibu sehat TTV komplikasi - Libatkan keluarga untuk A : GII PI0001 Inpartu kala II

tanpa komplikasi mensupport ibu P : Memberitahu ibu dan


- Mengobservasi TTV dan keluarga
CHPB - Pimpinan Ibu untuk
Tensi : 110/80 mmHg lakukan pertolongan
Suhu :36o c persalinan
Nadi : 88 x/menit
RR : 20 x/menit
Contonen : (+) (11-12-12)
140 x/menit
His 40 x dalam 10 menit
- Mengobservasi penurunan
kepala dan baik

Tanggal Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional Jam Implementasi Evaluasi


28-1-2008 GII P1001 Jangka pendek : 1. Jelaskan pada Ibu dan 1. Penjelasan meningkatkan 00.40 1. Beritahu ibu kalau pembukaan Tanggal 29-1-2008
00.30 Aterm T/H Setelah dilakukan Asuhan keluarga keadaan kooperatif ibu terhadap janin lahir sudah lengkap dan 01.10
Inpartu kebidaan selama +1jam sekarang tindakan petugas bayi akan segera lahir S : Ibu mengucap syukur
kala II diharapkam ibu sudah 2. Anjurkan cara meneran 2. Dengan meneran yang 00.50 2. Menjelaskan posisi yang baik atas kelahiran bayinya
bersalin dengan normal yang benar benar mempercepat saat meneran dengan asuhan O : Bayi lahir spontan
dengan kriteria : 3. Lakukan pertolongan persalinan dan sayang ibu jenis kelamin o AS 7-8
- Bayi lahir spontan persalinan dengan 60 mengurangi komplikasi - Ibu meneran saat ada his dan Anus (+) BB 3200 kg
belakang kepala langkah 3. Melaksanaklan Asuhan mengatur nafas bila his hilang PJ 50cm
- Bayi BB > 2500 gram persalinan normal (APN) - Bila tidak ada his memberi Ibu k/u cukup
AS-7 makan /minum pada ibu perdarahan  250cc
- Ibu perdarahan < 500ml - Observasi CHPB dan TTV A : kala II berjalan normal
- TTV normal - Menolong proses persalinan ibu memasuki kala II
normal P : Manajemen Aktif kala
Jangka panjang : - Melakukan resusitasi bayi IV
Setelah dilakukan Asuhan mengeringkan bayi dengan kain - Injeksi piton Amp/1m
Kebidanan Ibu dan bayi kering - Lakukan PTT
lahir sehat dan normal - Meletakkan bayi bayi
tanpa komplikasi disamping ibu

Tanggal Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional Jam Implementasi Evaluasi


29-01-2008 Ibu kala III Jangka Pendek - Laksanakan management - Plasenta lepas ada 01.25 - Periksa adanya bayi Tgl 29 -1- 08
persalinan ibu Setelah dilakukan Asuhan aktif kala III
01.25 perdarahan spontan gemeli 01.40
dan bayi sehat Kebidanan selama  30 dan rasa puas - Memberitahu ibu akan S : ibu mengatakan perut
diharapkan placenta lahir disuntik mules
normal dengan kreteria : - Tanyakan dan jelaskan pada
- Plasenta lahir spontan ibu tanda-tanda Uri sudah - Dengan memberi aktif - Suntikan Piton/AMP 1 m O : Plasenta lahir spontan
lengkap sebelum 30' lepas
kala III dapat - lakukan PTT secara shutsel
Jangka Panjang : - Lahirkan Plasenta mempercepat 01.40 perdarahan  250 Q
Setelah dilakukan Asuhan pelepasan plasenta dan - Jelaskan pada ibu tanda- UC baik- FU 3 jari
Kebidanan selama Plasenta
lahir tanpa kumpulan mengurangi tanda lahir tanyakan apa darah pesat
perdarahan ibu merasa merasa A : Kala III normal ibu
mules-mules merasakan kala IV
- Setelah plasenta lepas P : Observasi perdarahan
maka akan lahir - Melahirkan plasenta - Observasi UL
spontan - Plasenta lahir secara - Observasi TFU
shutshel - Observasi TTV
- Ibu dan bayi perawatan
bayi baru lahir

Tanggal Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional Jam Implementasi Evaluasi


29-01-2008 Kala IV ibu Jangka Pendek : - Jelaskan pada ibu hasil - Ibu mengerti akan 02.00 - Menjelaskan keadaan ibu 29-01-2008
02.00 dan bayi sehat Setelah dilakukan Asuhan pemeriksaan Terakhir mampu ambil dan bayi 02.00
Kebidanan diharapakan ibu tidak dan tanda-tanda tindakan - Memberi nasehat ibu S : Ibu mengatakan merasa
terjadi perdarahan dan bayi sehat bahaya kala IV bahwa : lega sudah melalui proses
Dengan kreteria : - Observasi TTV dan - Deteksi dini adanya - Ibu segera melapor bila O : keadaan umum baik
- Perdarahan ibu 50-100 cc observasi BBL kelahiran perdarahan keluarga kesadaran Composmens
- TFU 2 jari bawah pusat UC (+) 02.15 banyak (>/kotek) Tensi : 20/80 mmHg
- Bayi tidak hypotermi - Observasi TFU dan - Deteksi adanya - Ibu segera melapor bila Nadi : 88/menit
perdarahan aronia/perdarahan bayi sakit. Minum bila Suhu : 360 5 C
Jangka panjang : bayi tampak lemah dan FU 1 jari bawah pusat
Ibu dan bayi tidak mengalami 02.30 kebiruan UC : baik, perdarahan
komplikasi - Memeriksa tensi, nadi, kotek ( 50 cc)
suhu dan pernafasan A : Ibu pas partum 2 jam
- observasi adanya tidak terjadi perdarahan
perdarahan tali pusat P : Ibu pindah ke ruang Nfas
- Memeriksa adanya - Observasi TTV
perdarahan pervaginam - Observasi perdarahan
- Observasi tinggi fundus kontras uterus dan
uteri TFU
- Observasi kontraksi rahim
CATATAN PERKEMBANGAN

Tanggal 30 Januari 2008 jam : 07.00

S : Ibu mengatakan lega sudah melahirkan dengan normal ibu akan merawat
bayinya sendiri
O : Keadaan umum baik atau kesadaran Compusmetis
Tanda-tada vital : Tensi 120/80 mmHg
Nadi : 84 x/menit
Suhu : 360 C
RR : 20 x/ menit
TFU 1 jari bawah, UC baik, perdarahan 1/2 kotek
( 50 cc )
A : Ibu post partum fisiologis 4 jam tidak terjadi perdarahan
P : - Melakukan rawat gabung
- Ajari ibu meneteki yang benar
- Anjurkan ibu minum obat teratur
- Anjurkan ibu merawat luka perineum
- Observasi TTV perdarhan TFU dan kontraksi uterus

Tanggal 31 Januari 2008 Jam 07.00


S : - Ibu mengatakan ASI mulai keluar, bayi sudah minum ASI
- Ibu mengatakan tidak lemas dan cemas lagi
- Ibu mengatakan sudah buang air kecil sendiri, buang air besar belum
O : Tanda-tanda vital suhu : 360 C
Nadi ; 80/menit
Tensi 120 / 80 mmHg
RR : 20 x/menit
TFU 1 jari bawah pusat, kontraksi uterus baik, lorhea rubra ASI sudah
keluar

A : Ibu post partum fisiologis hari ke 2


P : -Persiapan pasien pulang :
- Menganjurkan untuk meneteki sesering mungkin
- Mengajarkan cara merawat tali pusat dengan benar
- Menganjurkan untuk selalu menjaga kebersihan jalan lahir
- Menganjurkan makanan-makanan bergizi dan tidak berpantang
- Motivasi KB
- Nasehat kontrol 1 minggu lagi

BAB 4
PEMBAHASAN

Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi ( janin dan uri ) yang
telah cukup bulan atau dapat hidup dapat hidup di luar kandungan malalui jalan
lahir atau melalui jalan lain dengan atau tanpa bantuan (kekuatan sendiri)
(manuaba, IBG 1998)
Inpartu adalah seorang wanita yang saling sedang dalam keadaan persalinan
( Prawirohardjo. Sarwono : 2000)
Setelah dilakukan pengajuan pada nyonya " M " di dapatkan diagnosa GII
P10001 usia kehamilan 39 mgg inpartu kala fase aktif di kamar bersalin Puskesmas
Taman. Masalah-masalah yang sering timbul dalam proses sebelum persalinan
antara lain takut dan cemas akan proses persalinan, namun, dalam kenyataannya,
masalah-masalh tersebut tidak terjadi pada klien. Faktor psikologis dan
pendampingan oleh bidan memegang peranan yang sangat penting terhadap
lancarnya proses persalinan
Setelah itu dilakukan Asuhan Kebidanan pada nyonya " M " dengan GII P10001
usia kehamilan 41 minggu inpartu kala fase aktif di kamar bersalin Puskesmas
Taman. Maka didapatkan suatu kesesuain antara teori dengan kenyataan yang ada.
Sehingga tidak terdapat kesenjangan antara lain dengan kenyataan dalam lapangan

BAB V
PENUTUP

5.1 KESIMPULAN
Setelah dilakukan pengkajian pada nyonya " M " dengan inpartu
fisiologis dikamar bersalin Puskesmas Taman maka didapat diagnosa GII
P10001 usia kehamilan 41 minggu tunggal hidup 1 inpartu kala II fase aktif
Maka dilakukan intervensi dan implementasi antara lain :
 Melakukan pendekatan Therapetik
 Menjelaskan pada ibu keadaannya dan proses persalinan
 Dilakukan Asuhan sayang ibu
 Observasi CHPB dan TTV
 Mempersiapakan alat dan perlengkapan persalinan
 Menjelaskan pada ibu dan keluarga perkembangan keadan ibu
 Ajarkan cara meneran yang baik
 Melakukan managemen aktif kala IV
 Melahirkan plasenta
 Menjelaskan pada ibu bahaya-bahaya yang mungkin timbul
 Observasi perdarahan dan TTV
Setelah dilakukan evaluasi pada nyonya " M " sampai hari ke 2 ibu
dan bayi dalam kondisi baik dan sehat. Hal-hal yang mendukung
 Ibu dan keluarga kooperatif sehingga kerjasama ibu dan petugas
kesehatan sangat lancar
 Rasa percaya diri dan semangat ibu sangat membantu proses Asuhan
Kebidanan
 Hubungan baik yang di jalan oleh petugas
 Ibu mendapat Asuhan Kebidanan yang sesuai

5.2 SARAN
Untuk Petugas Kesehatan :
 Hendaknya memupuk untuk petugas kesehatan kebersamaan dengan
rekan sejawat sehinggga tercipta hubungan saling percaya
 Pemberian Asuhan Kebidanan yang sesuai dan benar akan sebagau
menguntungkan baik untuk petugas dan klien
 Senantiasa meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan

Untuk Pasien :
 Diharapkan setelah kelahiran ini ibu lebih baik memperhatikan
kesehatannya demi banyinya agar tidak terjadi komplikasi
 Ibu diharap melaksanakan anjuran-anjuran petugas kesehatan
 Ibu dianjurkan mengikuti KB sebulan memulai kehamilan selanjutnya

DAFTAR PUSTAKA
Ibrahim S christian, 1994. Perawatan kebidanan jilid II. Jakarta. Bintara Karya
Aksara
JNPK-KR Aska, 2002. Buku Asuhan Persalinan Normal. Jakarta. JNPK-KR
Manuaba, Ida Bgus Gee, 1998. Ilmu Kebidanan.Penyakit Kandungan dan
keluarga Berencana Untuk pendidikan Bidan. Jakarta. EGC
Muchtar Rustam, 1998. Sinopsis Obstetri Jilid I. Jakarta . EGC
Prawirohardjo Sarwono, 2001. Pelayanan Kesehatan material dan Neonatal.
Jakarta . Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Sastro winoto, 1998. Obstetri Fisiologi/bandy, Elemen Sinopsis.

You might also like