Professional Documents
Culture Documents
Oleh :
Erfan Dani
170070301111109
Oleh :
Erfan Dani
170070301111069
1.3 Manfaat
1.3.1 Manfaat Bagi Klien
Sebagai cara untuk meningkatkan kemampuan klien dalam mebuat kerajinan
dan kemampuan klien dalam berinteraksi dengan orang lain. TAK juga dapat
meningkatkan rasa percaya diri klien sehingga membuat klien merasa berguna.
1.3.2 Manfaat Bagi Terapis
Sebagai upaya untuk memberikan asuhan keperawatan jiwa secara holistik.
Sebagai terapi modalitas yang dapat dipilih untuk mengoptimalkan Strategi
Pelaksanaan dalam implementasi rencana tindakan keperawatan klien.
1.3.3 Manfaat Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai informasi untuk pihak akademisi, pengelola dan sebagai bahan
kepustakaan, khususnya bagi mahasiswa S1 Keperawatan sebagai aplikasi dari
pelayanan Mental Health Nurse yang optimal pada klien dengan harga diri rendah
dan isolasi sosial.
1.3.4 Manfaat Bagi Rumah Sakit
Sebagai masukkan dalam implementasi asuhan keperawatan yang holistik
pada pasien dengan harga diri rendah dan isolasi sosial pada khususnya, sehingga
diharapkan keberhasilan terapi lebih optimal.
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Konsep Kelompok
2.1.1 Definisi Kelompok
Manusia merupakan makhluk sosial hidup berkelompok, saling berhubungan untuk
memenuhi kebutuhan sosial seperti saling memiliki, butuh pengakuan, penghargaan dan
pernyataan dari satu dengan yang lain saling ketergantungan yang erat sebagai manusia
yang holistik.
Kelompok adalah kumpulan individu yang memiliki hubungan 1 dengan yang lain,
saling bergantung dan mempunyai norma yang sama (stuart dan Laraia, 2001). Anggota
kelompok mungkin datang dari berbagai latar belakang yang harus ditangani sesuai dengan
keadaannya, seperti agresif, takut, kebencian, kompetitif, kesamaan, ketidaksamaan,
kesukaan, dan menarik (Yolam, 1995 dalam stuart dan laraia, 2001). Semua kondisi ini akan
mempengaruhi dinamika kelompok, ketika anggota kelompok member dan menerima
umpan balik yang berarti dalam berbagai interaksi yang terjadi dalam kelompok.
Penggunaan kelompok dalam asuhan keperawatan jiwa memberi dampak yang positif
dalam upaya promotif, kuratif dan rehabilitative, karena dapat diperoleh dukungan
pendidikan, peningkatan kemampuan pemecahan masalah dan meningkatkan hubungan
interpersonal serta uji relitas. Berbagai uji keperawatan yang dikembangkan difokuskan
pada klien secara individu, kelompok, keluarga mupun komunitas
2.2 Terapi Aktivitas Kelompok Harga Diri Rendah dan Isolasi Sosial
2.2.1 Terapi Aktivitas Kelompok
TAK adalah manual, rekreasi dan teknik kreatif untuk menfasilitasi seseorang serta
meningkatkan respon social dan harga diri.Aktivitas yang digunakan sebagai terapi didalam
kelompok yaitu membaca puisi, seni, music, menari, dan literature.Terapi aktivitas kelompok
dibagi menjadi empat yaitu terapi aktivitas kelompok stimulasi kognitif/persepsi, terapi
aktivitas kelompok stimulasi sensori, terapi aktivitas kelompok stimulasi realita.
Terapi aktivitas kelompok stimulasi kognitif/persepsi melatih mempersiapkan stimulus
yang disediakan atau stimulus yang pernah dialami, diharapkan respon klien terhadap
berbagai stimulus dalam kehidupan menjadi adaptif.TAK sensori digunakan sebagai
stimulus pada sensori klien.TAK orientasi realita melatih klien mengorientasikan pada
kenyataan yang ada disekitar klien.Terapi aktivitas kelompok stimulasi sensori untuk
membantu klien melakukan stimulasi sensori dengan individu yang ada disekitar klien.
C. Alat
1. Lem
2. Gunting
3. Lembar Absensi
4. Berita Acara
5. Bulpen
D. Bahan
1. Kain Flanel
2. Gantungan Kunci
3. Tali
4. Manik-manik
E. Metode
1. Dinamika kelompok
2. Praktik membuat gantungan kunci
F. MAP
L Keterangan :
L : Leader
K O : Observer
F : Fasilitator
K : Klien
F F
K Co-L
K
G. Langkah Kegiatan
1. Persiapan
a. Membuat kontrak dengan klien tentang TAK membuat gantungan kunci.
b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.
2. Orientasi
a. Salam terapeutik
Salam dari terapis kepada klien.
b. Evaluasi/validasi
Menanyakan perasaan klien saat ini.
Menanyakan masalah yang di rasakan.
Menanyakan penerapan TAK yang lalu.
c. Kontrak
Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu terapi aktivitas kelompok membuat gantungan
kunci
Menjelaskan aturan main sebagai berikut
- Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus meminta izin kepada
terapis.
- Lama kegiatan 45 menit.
- Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.
3. Tahap kerja
a. Menjelaskan alat-alat yang dibutuhkan untuk membuat gantungan kunci
b. Menjelaskan cara membuat gantungan kunci
c. Tanyakan klien apakah sudah mengerti atau ada yang ditanyakan
d. Berikan waktu bagi klien untuk membuat gantungan kunci sendiri dengan
difasilitasi oleh fasilitator.
4. Tahap terminasi
a. Evaluasi
1) Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
2) Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
b. Rencana tindak lanjut
Menganjurkan klien untuk melatih kemampuan membuat gantungan kunci dan
berkomunikasi dengan orang lain.
EVALUASI
1. Evaluasi Proses
- Kegiatan berjalan lancar, peserta antusias dan cukup aktif
- Selama kegiatan, diskusi berjalan dua arah antara pasien dengan leader
- Kegiatan selesai tepat waktu
- Tidak semua peserta mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
2. Evaluasi Struktur
- Leader tidak memperkenalkan tim
- Dalam menjelaskan aturan permainan belum detail/jelas
- Masih banyak pihak yang ikut berbicara selain leader
- Metode dan aturan permainan kurang runtut dan tepat
- Kontrak waktu tidak disebutkan dengan jelas dari jam 08.30 sampai jam 12.00
3. Evaluasi Hasil
- Peserta mengatakan perasaan cemas berkurang
- Peserta mengatakan pengetahuan bertambah
- Peserta mengatakan ada manfaatnya
TAK : HDR dan Isolasi sosial
Kemampuan Membuat Kerajinan Gantungan kunci
Nama klien
No Aspek yang dinilai
Mubin Karmisah Sumini
1 Menyebutkan nama sendiri + + +
b. Evaluasi Nonverbal
Jumlah 4 4 2
Petunjuk:
1. Di bawah judul nama klien, tulis nama panggilan klien yang ikut TAK.
2. Untuk tiap klien, semua aspek dinilai dengan memberi tanda (+) jika ditemukan pada
klien atau (-) jika tidak ditemukan.
Strategi Pelaksanaan Kegiatan
1. Proses Keperawatan
a. Kondisi Klien
Klien yang mengikuti TAK adalah klien dengan harga diri rendah dan isolasi sosial. Klien
sudah kooperatif
b. Diagnosa Keperawatan
Harga Diri Rendah dan Isolasi sosial
c. Tujuan
Tujuan Umum
Klien dapat berespon terhadap stimulus panca indra yang diberikan.
Tujuan Khusus
- Klien dapat menyebutkan alat yang digunakan
- Klien dapat menyampaikan perasaannya saat membuat gantungan kunci
- Klien dapat menyampaikan pertanyaan jika belum mengerti
c. Tindakan Keperawatan
1) BHSP
2) Melakukan TAK sesuai dengan prosedur yang ada
3) Mengevaluasi hasil TAK
2. Strategi Komunikasi
a. Orientasi
Salam Terapeutik :
“Assalammualaikum.....?” ”Selamat pagi semua...?” “ada yang kenal sama saya?
baiklah perkenalkan nama saya Vivi. saya sebagai ketua kelompok disini, disebelah kiri
saya adalah Nuryantri, disebelah kanan saya Resti, dan yang disamping teman-teman
yaitu Amar.
Evaluasi/Validasi :
“Bagaimana kabarnya hari ini..?” “Istirahatnya semalam bagaimana enak atau tidak..?”
Kontrak :
“Teman-teman tujuan kegitan kita kumpul disini yaitu akan melakukan TAK membuat
gantungan kunci. Kemudian nanti ibu-ibu dan bapak-bapak bisa membuat gantungan
kunci sendiri dengan alat-alat yang kami siapkan. Bagaimana pak bu bersedia?”
“Baiklah teman-teman ya, aturan main kita yaitu barang siapa yang mau meninggalkan
tempat permainan ini misalnya dia mau ke WC atau mau minum, terlebih dahulu dia
meminta izin sama fasilitator yang ada di belakang teman-teman. Jika siapa yang
meninggalkan permainan ini lebih dari 3 menit dia kita kasih hukuman bernyanyi di
depan teman-teman yang lain”.
“Lama membuat gantungan kunci yaitu 20 menit namun sebelum itu akan dicontohkan
terlebih dahulu cara membuat gantungan kunci selama 5 menit ya teman-teman”.
“Semua bapak-bapak wajib mengikuti kegiatan sampai selesai ya” “Tujuan umum yaitu
teman-teman dapat merespon terhadap kegiatan membuat gantungan kunci”.
“Tujuan khususnya teman-teman adalah teman-teman mampu berkomunikasi dengan
teman-teman yang lain, dan mampu memberikan tanggapan dan menyampaikan
perasaan setelah membuat gantungan kunci”.
b. Fase Kerja
“Baiklah teman-teman ya, sekarang kita akan menjelaskan dan mempraktikkkan cara
membuat gantungan kuncinya.”
(menjelaskan dan mempraktikkan cara membuat gantungan kunci)
c. Terminasi
Evaluasi Subjektif :
“Baiklah teman-teman, bagaimana perasaannya setelah membuat gantungan kunci
tadi?”
Evaluasi Objektif :
“Baiklah teman-teman ya, saya mau tanya lagi siapa yang bisa menyebutkan alat-alat
apa saja yang dibutuhkan untuk membuat gantungan kunci tadi?”. (memberikan pujian
bagi klien yang mampu menjawab dengan benar). Tepuk tangan untuk semua teman-
teman prok.. prok.. prok..... semuanya bagus-bagus dan pinter-pinter.... untuk yang lain
yang masih ragu-ragu untuk bicara, jangan malu kita semua adalah teman dan jangan
merasa takut dengan kami, yah......”