You are on page 1of 18

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Febris adalah suatu reaksifisiologis tubuh yang kompleks terhadap penyakit yang
ditandai dengan meningkatnya suhu tubuh diatas nilai normal akibat rangsangan zat pirogen
terhadap pengatur suhu tubuh di hipotalamus. Suhu normal tubuh manusia berkisar antara 36 -
37.2 ˚C. Suhu subnormal yaitu <36 ˚C, hipotermia merupakan suhu <35 ˚C. Demam terjadi jika
suhu >37.2 ˚C. hiperpireksia merupakan suhu ≥41.2 ˚C. Terdapat perbedaan pengukuran suhu di
oral, aksila, dan rectal sekitar 0.5 ˚C; suhu rectal > suhu oral > suhu aksila.

Di Indonesia demam atau febris dapat ditemukan sepanjang tahun dan insiden tertinggi
terjadi pada anak – anak.
Pengaruh pengaturan autonom akan mengakibatkan terjadinya vasokonstriksi perifer
sehingga pengeluaran (dissipation) panas menurun dan pasien merasa demam. Suhu badan dapat
bertambah tinggi lagi karena meningkatnya aktivitas metabolisme yang juga mengakibatkan
penambahan produksi panas dan karena kurang adekuat penyalurannya ke permukaan maka rasa
demam bertambah pada pasien.

B. TUJUAN PENULISAN

Adapun tujuan penulisan makalah ini terdiri dari tujuan umum dan khusus, yaitu :
1. Tujuan Umum
Memenuhi tugas Mata Ajak Kebutuhan Dasar Manusia ( KDM )
2. Tujuan Khusus
a. Dapat melakukan pengkajian pada klien TN. G dengan diaknosa medik Febris.
b. Dapat merumuskan diagnosa keperawatan pada klien.
c. Dapat menyusun rencana tindakan keperawatan sesuai dengan masalah yang ada pada klien.
d. Dapat melaksanakan tindakan keperawatan pada klien sesuai dengan rencana.
e. Dapat melakukan evaluasi dari awal hingga akhir baik terhadap proses maupu dalam pencapaian
tujuan yang di sesuaikan dengan kriteria hasil.

C. METODE PENULISAN

Methode yang digunakan dalam penyusunan laporan ini yaitu studi kasus dan studi
perpustakaan, dengan mengkaji dan menganalisa klien dan membaca buku – buku yang
berhubungan dengan masalah yang di bahas.

D. RUANG LINGKUP

Dalam makalah ini, penyusun membahas tentang “Asuhan Keperawatan pada Tn. G
dengan masalah Febris” di Rumah Sakit Mekar Sari Bekasi, Ruang Penyakit dalam, yang
meliputi : pengkajian, diagnosa, intervensi, implementasi dan evaluasi.
E. SISTEMATIKA PENULISAN

Dalam penulisan laporan, penyusun membagi menjadi beberapa bagian atau bab, yaitu :

Pendahuluan terdiri dari latar belakang,tujuan penelitian, metode penulisan, ruang lingkup,
sistematika penulisan.
I Tujuan teoritis terdiri dari pengertian, tujuan, faktor – faktor yang mempengaruhi, ganguan yang
bisa terjadi, tanda gejala dan asuhan keperawatan.
II Tinjauan kasus terdiri dari pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, inplementasi,
evaluasi.
V Pembahasan terdiri dari pengkajian, diagnosa keperawatan, paerencanaan, inplementasi, evaluasi.
V Penutup terdiri dari kesimpulan dan saran.

BAB II
TINJAUAN TEORITIS

A. PENGERTIAN

Febris adalah suatu reaksifisiologis tubuh yang kompleks terhadap penyakit yang
ditandai dengan meningkatnya suhu tubuh diatas nilai normal akibat rangsangan zat pirogen
terhadap pengatur suhu tubuh di hipotalamus. Suhu normal tubuh manusia berkisar antara 36 –
37.2 ˚C. Suhu subnormal yaitu <36 ˚C, hipotermia merupakan suhu <35 ˚C. Demam terjadi jika
suhu >37.2 ˚C. hiperpireksia merupakan suhu ≥41.2 ˚C. Terdapat perbedaan pengukuran suhu di
oral, aksila, dan rectal sekitar 0.5 ˚C; suhu rectal > suhu oral > suhu aksila.

Pasien dengan gejala febris dapat mempunyai diagnosis definitif bermacam-macam atau
dengan kata lain febris merupakan gejala dari banyak jenis penyakit. Febris dapat berhubungan
dengan infeksi, penyakit kolagen, keganasan, penyakit metabolik maupun penyakit lain.

Febris atau yang biasa disebut dengan demam merupakan suatu keadaan suhu tubuh
diatas batas normal biasa, yang dapat disebabkan oleh kelainan dalam otak sendiri atau oleh zat
toksik yang mempengaruhi pusat pengaturan suhu, penyakit-penyakit bakteri, tumor otak atau
dehidrasi.

Dari ketiga di atas penyusun dapat mengambil kesimpulan bahwa Febris adalah
meningkatnya suhu tubuh manusia dari batas normalnya, yang dapat berhubungan dengan
infeksi, penyakit kolagen, keganasan, penyakit metabolik maupun penyakit lain.

B. FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FEBRIS


Terjadinya demam disebabkan oleh pelepasan zat pirogen dari dalam lekosit yang
sebelumnya telah terangsang baik oleh zat pirogen eksogen yang dapat berasal dari
mikroorganisme atau merupakan suatu hasil reaksi imunologik yang tidak berdasarkan suatu
infeksi Pirogen eksogen ini juga dapat karena obat-obatan dan hormonal, misalnya progesterone.

C. GANGUAN YANG BAISA TERJADI

1. Kejang
2. Rusaknya jaringan sistem per syarafan
3. Lumpuh.

D. TANDA DAN GEJALA

Pada saat terjadi demam, gejala klinis yang timbul bervariasi tergantung pada fase
demam meliputi:

1. Fase 1 awal (awitan dingin / menggigil)


Tanda dan gejala
a. Peningkatan denyut jantung
b. Peningkatan laju dan kedalaman pernapasan
c. Menggigil akibat tegangan dan kontraksi otot
d. Peningkatan suhu tubuh
e. Pengeluaran keringat berlebih
f. Rambut pada kulit berdiri
g. Kulit pucat dan dingin akibat vasokontriksi pembuluh darah

2. Fase 2 ( proses demam)


Tanda dan gejala
a. Proses mengigil lenyap
b. Kulit terasa hangat / panas
c. Merasa tidak panas / dingin
d. Peningkatan nadi
e. Peningkatan rasa haus
f. Dehidrasi
g. Kelemahan
h. Kehilangan nafsu makan ( jika demam meningkat)
i. Nyeri pada otot akibat katabolisme protein.

3. Fase 3 (pemulihan)
Tanda dan gejala
a. Kulit tampak merah dan hangat
b. Berkeringat
c. Mengigil ringan
d. Kemungkinan mengalami dehidrasi

E. ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
Nama, Umur, Tempat Tanggal Lahir, Agama Jenis Kelain, Status Perkawinan, Suku Bangsa,
Pendidikan, Pekerjaan, Alamat.

2. Alasan Di Rawat / Kunjungan.


a. Penyakit –penyakit Terdahulu
b. Pernah di rawat di Rumah Sakit
c. Obat – obat yang sering di gunakan
d. Tindakan
e. Alergi
f. Kecelakaan
g. imunisasi

3. Riwayat Kesehatan Saat Ini


a. Keadaan saat ini
1) Kepala pusing dengan sekala - / + 7
2) Demam naik turun
3) Berat badan menurun
4) Lemas
b. Terapi obat – obatan
1) Paracetamol

4. Riwayat Piskologi
a. Piskologi
b. Sosial
c. Spiritual

5. Pola kebiasaan
a. Kebiasaan Sehari – Hari
1) Kebiasaan Makan : Pola Makan, Jenis Makanan, Dan Lain – Lain.
2) Pola Eliminasi
3) Personal Hygiene.
4) Pola Istirahat Tidur
5) Pola Aktivitas dan Latihan
6) Kebiasaan Yang Mempengaruhi Kesehatan.
6. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum
b. Kesadaran
c. Tanda – Tanda Vital
d. Tinggi dan Berat Badan
e. Inspeksi
f. Palpasi
g. Perkusi
h. Auskurasi
7. Pemeriksaan Pemnunjang
8. Ringkasan Riwayat Keperawatan

F. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Hipertemia berhubungan b.d proses penyakit


2. Ganguan kebutuhan nutrisi b.d. intake yang tidak adekuat

G. RENCANA KEPERAWATAN
DIAGNOSA TUJUAN DAN
KEPERAWATAN KRITERIA HASIL RENCANA
NO RASIONAL
( PES ) TINDAKAN
Dx. I Hipertemia TUJUAN : 1. Pantau suhu klien 1. Mengetahui
berhubungan b.d Setelah dilakukan (derajat dan pola) perubahan suhu
proses penyakit tindakan perhatikan pada klien.
keperawatan selama menggigil/ diaforsis
1 x24jam menujukan2. Berikan kompres
temperatur dalan hangat hindri 2. Mengurangi
batas normal penggunaan akohol suhu panas di
3. Kolaborasi untuk dalam tubuh
KRITERIA HASIL : pemberian
 Suhu Tubuh dalam 3. Untuk
antipiretik
batas normal membantu
(parasetamol) Kola
menurunkan
 bebas dari borasi dengan
suhu tubuh
kedinginan dokter,
 suhu tubuh stabil 36 Berikan pada pagi,
– 37.2˚C siang dan malam
hari

Dx II Ganguan TUJUAN: 1. Berikan miman 1. Membantu


kebutuhan Setelah dilakukan sesuai kebutuhan mengelurkan
nutrisi b/d intake tindakan perawatan zat – zat yang
yang tidak selama 2 x 24 jam tidak di
adekuat. volume caira 2. Berikan makanan perlukan tubuh.
adekuat. sesuai dill pasien. 2. Makan yang
sehat akan
KRITERIA HASIL: membantu
3. Kaji pola makan
 Tanda vital dalam menurunkan
klien.
batas normal suhu tubuh.
 Nadi perifer teraba 3. Untuk
kuat mengetahui
 Haluran urine kebiasaan
adekuat makan klien.
 Tidak ada tanda-
tanda dehidrasi

H. CATATAN IMPLEMENTASI
Implementasi adalah melaksanakan semua rencana yang sudah di rencanakan sesuai
dengan masalah pada klien baik secara sendiri atau kolaborasi dengan time kesehatan lain.

I. EVALUASI

Evaluasi terdiri dari 2 jenis yaitu :


1. Evaluasi Proses
Yang dilakukan selama tindakan keperawatan berlangsung.
2. Evaluasi Akhir
Sesuai dengan waktu yang di tetapkan pada tujuan setiap diagnosa yang muncul pada kriteria
hasil.

BAB III
TINJAUAN KASUS

A. Pegkajian
Pengkajian pada bab ini menguraikan asuhan keperawatan pada klien Tn. G. Pengkajian di
lakukan pada hari selasa, tanggal 11 agustus 2015, jam 13.00 wib. Klien Tn.G masuk di rumah
sakit mekar sari pada tanggal 09 agustus 2015 pada jam 14.00 wib. Klien. Tn. G di rawat di
ruang kenangana 103 C, kelas II dengan nomor register 14 37 79 dan diagnosa medis FEBRIS.

I. DATA DASAR

1. Identitas Pasien
Klien bernama Tn.G berumur 43 thun, berjenis kelamin laki-laki, klien beragama islam
bersuku bangsa betawi/indonesia, alamat klien Tlaga Mas Duta Harapan Blok BB 07 No.41,
Status pernikahan klien menikah, dengan pekerjaan karyawan swasta,pada saat ini klien masih
pendidikan SMA.

2. Alasan Di Rawat / Kunjungan :


Klien datang ke rumah sakit Mekar Sari Bekasi dengan tanggal 9 Agustus 2015, pukul 14.00
dengan keluhan utama demam -/+10 hari dan mengatakan mual bila makan atau minum,klien
sudah berobat ke dokter tetapi tidak perubahan.

3. Riwayat Kesehatan Masa Lalu


a. Penyakit – penyakit terdahulu klien mengatakan tidak pernah mengalami riwayat penyakit, baik
penyakit keluarga atau turunan.
b. Pernah di rawat di rumah sakit klien mengatakan pernah dirawat di RS. Anna Bekasi di
karnakan kecelakaan sepeda motor 2 tahun yang lalu.
c. Obat – obatan yang sering di gunakan hanyalah obat yang di berikan oleh dokter.
d. Tindakan semasa Kecelakaan motor hanya di beri tindakan keperawatan jait/ hekting di
Ekstremitas Bawah Luka pasca tabrakan di daerah dextra.
e. Tidak ada riwayat alergi obat – obatan dll. pada pasien dari dulu hingga sekarang.
f. Kecelakaan klien terjadi pada saat 2 tahun yang lalu - / + 5 jaitan di bagian ekstremitas bawah
bagian sinistra.
g. Imunisasi klien lengkap, baik dari segi oral maupun suntikan.

4. Riwayat Kesehatan Saat Ini


a. Keluhan Utama
Klien mengatakan suhu badannya naik turun, Klien mengatakan badannya terasa lemas, Klien
mengatakan mual tetapi tidak muntah.
b. Therapi / Obat – obatan
Inj RL 2500 cc
Inj ranitidine 50 mg
Paracetamol drr ( 1 klp )
Periksa darah

5. Riwayat Kesehatan Keluarga


a. Genogram
Pasien/ Klien
b. Keterangan:
: Laki – laki
: Wanita
: Meninggal Dunia
: Hubungan Keluarga
: Tinggal Serumah
: Pasien / Klien

Tidak ada riwayat penyakit keluarga baik dari keluarga pasien / klien maupun istri pasien / klien.

6. Riwayat Psikososial
a. Piskologi : klien mengatakan jika tidak ada masalah gangguan dari segi kejiwaan.
b. Sosial : klien mengatakan tidak system nilai bertentangan dengan kesehatan atau gangguan
dari segi sosialisasi.
c. Spiritual : klien mengatakan yakin akan kesesembuhannya.

7. Pola Kebiasaan
a. Pola Nutrisi
Saat di rumah :
Klien mengatakan makan 3x/hari,menghabiskan 1 porsi makan,klien mengatakan tidak suka
sayuran,mempunyai alergi makanan seafood,tidak ada makanan pantangan,klien kadang-kadang
meminum obat-obatan di warung apabila merasakan demam,tidak menggunakan alat bantu
apapun.
Saat di rumah sakit :

Klien mengatakan makan 3x/hari,menghabiskan 1 porsi makan,tidak ada mual dan


muntah,klien mengatakan tidak suka sayuran,mempunyai alergi seafood,tidak ada makanan
pantangan,klien menggunakan obat-obatan sesuai anjuran dokter,tidak menggunakan alat bantu
apapun.

b. Pola Eliminasi

1) BAB
Saat di rumah :
Klien mengatakan BAB 1x/hari,waktunya setiap pagi dengan warna kuning ,bau
khas,konsistensi lembek,tidak ada keluahan saat BAB. Klien mengatakan tidak pernah
menggunakan laxatife.

Saat di rumah sakit :


Klien mengatakan BAB 1x/hari,waktunya setiap sore dengan warna kuning pekat,bau
khas,konistensi lembek,tidak ada keluhan,tidak mengunakan laxatife.

2) BAK
Saat di rumah :
Klien mengatakan BAK dengan frekunsi sering 5-10xperhari, warna urinenya putih, tidak
ada keluhan, dan tidak menggunakan alat bantu.

Saat di rumah sakit :


Klien mengatakan BAK dengan frekuensi sering 4-6xperhari, warna urinenya sedikit
kekuningan, tidak ada keluhan, dan tidak menggunakan alat bantu.

c. Pola Personal Hygiene

1) Mandi
Saat di rumah :
Klien mengatakan 3x/hari, dengan mengunakan sabun dan tanpa bantuan siapa pun.

Saat di rumah sakit :


Klien mengatakan 1x/hari, dengan tidak menggunakan sabun hanya di seka, dibantu oleh
keluarganya.

2) Cuci rambut
Saat di rumah :
Klien mengatakan 3x/hari, dengan menggunkan shampo dan tanpa bantun siap pun.

Saat di rumah sakit :


Klien mengatakan tidak pernah keramas, tidak menggunakan apapun dan tanpa bantuan siapa
pun.

3) Oral hygiene
Saat di rumah :
Klien mengatakan sikat gigi 3x/hari, setelah makan pagi dan sore dan ketika mau tidur,
menggunakan pasta gigi, tanpa bantuan siapa pun.

Saat di rumah sakit :


Klien mengatakan sikat gigi 2x/hari, setelah makan pagi dan sore , menggunakan pasta gigi,
tanpa bantuan siapa pun.

d. Pola Istirahat Tidur


Saat di rumah :
Klien mengatakan tidur siang 2 jam dan tidur malam 7 jam dan kebiasaan klien sebelum
tidur gogok gigi.

Saat di rumah sakit :


Klien mengatakan tidur siang 1 jam dan tidur malam 5 jam dan kebiasaan klien sebelum
tidur gosok gigi.

e. Pola aktivitas dan latihan


Saat dirumah :
Klien mengatakan aktivitas sehari-hari yaitu bekerja dan melakukan aktivitas bersama
keluarga.
Saat di rumah sakit :
Klien mengatakan aktivitas sehari hari yaitu tidur dan tidak melakukan aktivitas apapun.

f. Pola Aktivitas dan Latihan


Saat di rumah :
Klien mengatakan tidak merokok dan tidak meminum minuman keras dan obat-obatan
terlarang.

Saat di rumah sakit :


Klien mengatakan tidak pernah merokok dan tidak meminum minuman keras dan obat-
obatan terlarang.

8. Pemeriksaan Fisik

a. Keadaan Umum : Baik


b. Kesadaran : Compos Metis

c. Tanda – tanda vital seperti :


TD : 120 / 80 mmHg, N : 80 x / mnt , RR : 20 x / mnt, S : 38°C, tinggi dan berat badan seperti :
berat badan dirumah : 79 kg, berat badan di rumah sakit : 72 kg, berat badan ideal :68,2 kg,
tinggi badan 162 cm.

d. Inspeksi :
Rambut tidak ada masalah, Muka tidak ada masalah, mata tidak ada masalah, hidung tidak ada
masalah, telingga tidak ada masalah, mulut tidak ada masalah, gigi tidak ada masalah, leher tidak
ada masalah, dada tidak ada masalah, perut tidak ada masalah, genetalia tidak ada masalah,
ekstremitas atas tidak ada masalah, ekstremitas bawah luka pasca tabrakan di daerah dextra, kulit
tidak ada masalah dan kuku tidak ada masalah.

e. Palpasi :
Leher tidak ada masalah,dada tidak ada masalah,abdomen tidak ada masalah dan tungkai tidak
ada masalah.

f. Perkusi :
Perut tidak ada masalah dan muskuloskeletal tidak ada masalah.

g. Auskultasi :
Jantung tidak ada masalah, paru – paru tidak ada masalah dan abdomen tidak ada masalah.

II. PEMERIKSAAN PEMNUNJANG

1. Laboratorium

Data laboratorium tanggal 09 agustus 2015 adalah: Hemoglobin 13,9g/dl , leokosit 8,4rb/ul,
segment 81%, limfosit 14%, hematrokit 38%, trombosit 192rb/ul dan Ig M.S thypi/tubex test <
2negatif.
III. RINGKASAN RIWAYAT KESEHATAN

Klien datang ke rumah sakit Mekar Sari Bekasi dengan tanggal 9 Agustus 2015, pukul
14.00 dengan keluhan utama demam -/+10 hari dan mengatakan mual bila makan atau
minum,klien sudah berobat ke dokter tetapi tidak perubahan.

DATA FOKUS

Nama Pasien : Tn. G


No. Rekam Medik : 14 – 37 – 79
Ruang Perawat : Kenanga 103 C kelas II

DATA SUBJEKTIF DATA OBJEKTIF


Klien mengatakan suhu badannya naik turun Suhu tubuh 38 ' C
Klien mengatakan mual tetapi tidak muntah Klien tampak cemas
Klien mengatakan badannya terasa lemas Makan habis 1 porsi
Berat badan turun 7 kg. ( di rumah 79, di RS
72
Klien nampak lemah di tempat tidur

ANALISA DATA

Nama Pasien : Tn. G


No. Rekam Medik : 14 – 37 – 79
Ruang Perawat : Kenanga 103 C kelas II

NO
. DATA MASALAH ETIOLOGI
1. Ds. Hipertemi Proses penyakit
 Klien mengatakan suhu badannya naik
turun.
Do.
 Suhu tubuh 38 ' C
 Klien tampak cemas
 Klien nampak lemah di tempat tidur

Ds.
 Klien mengatakan mual tetapi tidak
muntah
 Klien mengatakan badannya terasa lemas
Intake yang tidak
2. Do. Ganguan kebutuhan nutrisi
adekuat.
 Makan habis 1 porsi
 Berat badan turun 7 kg. ( di rumah 79, di
RS 72
 Klien nampak lemah di tempat tidur

DIAGNOSA KEPERAWATAN

Nama Pasien : Tn. G


No. Rekam Medik : 14 – 37 – 79
Ruang Perawat : Kenanga 103 C kelas II

Berdasarkan hasil pengkajian keperawatan Tn.G pada tanggal 11 agustus 2015 maka di
dapat diagnosa sebagai berikut :

1. Hipertemi berhubungan dengan proses penyakit


2. Resiko kurangvolume cairan berhubungan dengan intake yang tidak adekuat.

PERENCANAN

Nama Pasien : Tn. G


No. Rekam Medik : 14 – 37 – 79
Ruang Perawat : Kenanga 103 C kelas II
Berdasarkan diagnosa yang muncul pada tanggal 11 agustus 2015 ,maka
perencanan,implementasi dan evaluasi keperawatan yang di lakukuan sebagai berikut:

1. Hipertemia berhubungan dengan proses penyakit.


DS : klien mengatakan suhu badan naik turun
DO : keadaan umum tampak sakit sedang,kesadaran composmentis, hasil
TTV.
TD : 120/80 mmHg ,Suhu:38ᵒC, Nadi: 80x/mnt, RR:20x/mnt..

Tujuan :
Setelah dilakukuan tindakan keperawatan selama 1x24 jam menujukan terperatur dalam
batas normal.

Kriteria Hasil :
a. Suhu tubuh dalam batas normal
b. Bebas dari kedinginan
c. Suhu tubuh stabil 36ᵒ-37,2ᵒC

Ganguan kebutuhan nutrisi berhubungan dengan intake yang tidak adekuat.


DS: klien mengatakan badannya terasa lemas
DO: klien tampak pucat, BB 75kg, mukosa bibir kering

Tujuan :
Setelah dilakuakan tindakan keperawatan selama 2x24 jam volume cairan adekuat.

Kriteria Hasil;

a. Tanda vital dalam batas normal


b. Nadi perifer teraba kuat
c. Haluran urine adekuat
d. Tidak ada tanda-tanda dehidrasi

IMPLEMENTASI

Nama Pasien : Tn. G


No. Rekam Medik : 14 – 37 – 79
Ruang Perawat : Kenanga 103 C kelas II

Pada tangga 11 Agustus 2015 jam 13 : 00 – 14 : 00 wib kelompok kami telah melakukan
pengkajian, di ruangan Penyakit Dalam di ruangan Kenanga 103 C dengan diagnosa febris.
Adapun tindakan yang telah kami lakukan yaitu Melakukan pengkajian kepada Tn. G, R / Klien
menjawab semua pertayaan yang diajukan (13:00 – 14 : 00 wib) .

Selanjutnya kelompok kami melakukan pengukuran tanda – tanda vital kepada klien Tn.
G. R/ Klien bersedia dilakukan pengukuran TTV, dengan hasil S : 38 C, N : 80 x / menit,
TD : 120/80 mmHg, RR : 20 x / menit ( 13:10 – 13:15 wib ).
Kemudian kelompok kami pun mengukur berat badan klien Tn. G, R/ Klien bersedia
untuk ditimbang berat badannya 72 Kg pada pukul 13 : 15 – 13 : 20.

Kelompok kami pun memberikan kompres hangat hindri penggunaan akohol R/ Klien
bersedia dilakukan kompres air hangat pada pukul 13 : 20 wib.

Kelompok kami pun juga mengantisipasi dengan cara Kolaborasi untuk pemberian
antipiretik ( parasetamol ) Kola borasi dengan dokter, berikan pada pagi, siang dan malam hari
pada pukul 13 : 25 wib.

Kelompok kami pun memberikan miman sesuai kebutuhan kepada klien R/ klien bersedia
untuk di beri minuman air putih - / + 2500 cc – 3000 cc pada pukul 13 : 30 wib.
Selanjutnya kelompok kami pun memberikan makanan sesuai dill pasien. R/ klien
bersedia memakan makanan yang telah di hidangkan dan menghabiskannya 17:00 wib.

Setelah itu kelompok kami pun meng kaji pola makan klien. Dan klien pun bersedia di
ajukan pertanyaa hasil atau sisa makanan yang telah di makan olehnya atau pasien baik di Rs.
Maupun di rumahnya.

Setelah itu ke esokan harinya pada tanggal 12 Agustus 2015 kelompok kami pun
mengoservasi kembali keadaan klien pada pukul 20 : 00 wib. R/ Klien mengatakan mulai
membaik dan klien nampak lebih sehat di bandingkan hari – hari sebelumnya. Adapun hasil dari
kelompok kami dapatkan yaitu S : 37 ° 5 C, N : 82 x / menit, TD : 110 / 80 mmHg, RR : 20
x / menit.

EVALUASI

Nama Pasien : Tn. G


No. Rekam Medik : 14 – 37 – 79
Ruang Perawat : Kenanga 103 C kelas II

No. PARAF &


TGL JAM EVALUASI / SOAP
Dx. NAMA JELAS
S : Klien mengatakan suhu badannya mulai
Berkurang
12/8/1 20 : 00
Dx. I O : Suhu : 37’5 C, klien tampak segar
5 wib
A : Peningkatan suhu tubuh sebagian teratasi
P : Lanjutkan tindakan keperawatan Khoirunnisa
S : Klien mengatakan rasa mual muali berkurang,
Makanan yang di sediakan habis BB bertambah
12/8/1 Dx.I 20 : 30 0,5 Kg.
5 I wib O : Klien tampak segar, tidak lemas
A : Kebutuhan nutrisi mulai terpenuhi
P : Lanjutkan tindakan keperawatan Khoirunnisa
BAB IV
PEMBAHASAN

Pada bab ini akan dibahas kesenjangan antara landasan teori dengan tinjauan kasus
penulisan ini secara teratur, sistematis dengan proses keperawatan yaitu : pengkajian, diagnosa
keperawatan, intervensi dan rasional, implementasi dan evaluasi.

A. PENGKAJIAN

Pengkajian merupakan langkah awal dari proses keperawatan. Pada tahap ini penulis
melakukan pengumpulan dan meliputi biopisikososisal dan spiritual, data ini di diperoleh melalui
wawancara observasi langsung kepada klien dan dari catatan keperawatan klien. Pengkajian
berdasarkan teori febris menimbulkan gejala – gejala sebagai berikut : berat badan turun,
demam. Didapatkan tanda – tanda seperti suhu badannya naik turun, mual tetapi tidak muntah,
badannya terasa lemas. Data di dapatkan pada tanggal 11 Agustus 2015 dengan demikian
pengkajian antara tinjauan teori dengan kasus selesai.

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN

Berdasarkan analisa dan hasil pengkajian penulis mengobservasi ternyata terdapat 2


diagnosa keperawatan yang penulis dapatkan pada saat pengkajian yaitu
1. Hipertermi b.d. proses penyakit
2. Ganguan kebutuhan nutrisi b.d. intake yang tidak adekuat

C. PERENCANAAN

Pada tahap perencanaan asuhan keperawatan pada kilen dengan febris dibuat sesuai
dengan masalah yang di temukan dengan menetapkan tujuan, kriteria hasil dan rencana tindakan.
Dalam perencanaan tujuan hendaknya dicapai kriteria hasil dan rencana tindakan
sebagian besar sesuai dengan teori. Tujuan kasus ini mencakup aspek yang dapat diukur, dicapai,
realita dan mempunyai jangka waktu ( SMART ). Sedangkan kriteria hasil merupakan tolak ukur
dalam keberhasilan memberikan asuhan keperawatan, dalam rencana tindakan kasusu ini
perawat bekerja sama dengan perawat ruangan dalam mengatasi masalah klien yang di alami
sekarang.

D. IMPLEMENTASI

Pada tahap ini melakukan tindakan keperawatan pada klien sesuai perencanaan yang
telah di tentukan pada tahap sebelumnya. Implementasi keperawatan dari rencana keperawatan
dilakukan pada tanggal 12 Agustus 2015, selain itu tindakan telah di lakukan mulai tanggal 11
Agustus 2015.

E. EVALUASI

Penulis melakukan penelitian secara terus menerus dengan caara mengamati dan
menanyakan langsung kepada klien tentang perkembangan klien. Evalusi di lakukan dengan
mengunakan SOAP yang mana hasilnya tercantum di Bab IV. Dari masalah yang telah di
lakukan tindakan keperawatan hasil temuan sudah tercapai sebagian dan ada yang sudah teratasi.
Tercapainya tujuan keperawatan dan hasil yang di harapkan di karnakan adanya kerjasama antara
klien, perawat dan tim kesehatan lainnya.

BAB V
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Febris adalah suatu reaksifisiologis tubuh yang kompleks terhadap penyakit yang
ditandai dengan meningkatnya suhu tubuh diatas nilai normal akibat rangsangan zat pirogen
terhadap pengatur suhu tubuh di hipotalamus. Suhu normal tubuh manusia berkisar antara 36 –
37.2 ˚C. Suhu subnormal yaitu <36 ˚C, hipotermia merupakan suhu <35 ˚C. Demam terjadi jika
suhu >37.2 ˚C. hiperpireksia merupakan suhu ≥41.2 ˚C. Terdapat perbedaan pengukuran suhu di
oral, aksila, dan rectal sekitar 0.5 ˚C; suhu rectal > suhu oral > suhu aksila.
Dari tanda dan gejala dapat ditemukan masalah ganguan Hipertermia danResiko kurang
volume cairan. Pada orang yang terkena febris harus banyak minum air putih dan istirahat yang
cukup, berikan obat sesuai instruksi dokter.

B. SARAN

Adapun saran yang ingin di sampaikan pada dasarnya adalah untuk meninkatkan mutu
pelayanan keperawatan khususnya dalam membuat asuhan keperawatan yang akan di buat. Maka
penulis menyarankan beberapa hal sebagai berikut :
1. Penulis mengharapkan agar mahasiswa / i dapat memahami tentang penyakit febris.
2. Hendaknya perawat dapat meningkatkan kualitas dirinya agar menjadi perawat profesional yang
di dasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan dalam memberi asuhan keperawatan.
3. Hendaknya bagi para pembaca dapat mengetahui penyebab, pengobatan dan perawatannya.

4. Mengembagkan inovati tentang pencegahan infeksi dan kuman.

You might also like