Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Febris adalah suatu reaksifisiologis tubuh yang kompleks terhadap penyakit yang
ditandai dengan meningkatnya suhu tubuh diatas nilai normal akibat rangsangan zat pirogen
terhadap pengatur suhu tubuh di hipotalamus. Suhu normal tubuh manusia berkisar antara 36 -
37.2 ˚C. Suhu subnormal yaitu <36 ˚C, hipotermia merupakan suhu <35 ˚C. Demam terjadi jika
suhu >37.2 ˚C. hiperpireksia merupakan suhu ≥41.2 ˚C. Terdapat perbedaan pengukuran suhu di
oral, aksila, dan rectal sekitar 0.5 ˚C; suhu rectal > suhu oral > suhu aksila.
Di Indonesia demam atau febris dapat ditemukan sepanjang tahun dan insiden tertinggi
terjadi pada anak – anak.
Pengaruh pengaturan autonom akan mengakibatkan terjadinya vasokonstriksi perifer
sehingga pengeluaran (dissipation) panas menurun dan pasien merasa demam. Suhu badan dapat
bertambah tinggi lagi karena meningkatnya aktivitas metabolisme yang juga mengakibatkan
penambahan produksi panas dan karena kurang adekuat penyalurannya ke permukaan maka rasa
demam bertambah pada pasien.
B. TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan penulisan makalah ini terdiri dari tujuan umum dan khusus, yaitu :
1. Tujuan Umum
Memenuhi tugas Mata Ajak Kebutuhan Dasar Manusia ( KDM )
2. Tujuan Khusus
a. Dapat melakukan pengkajian pada klien TN. G dengan diaknosa medik Febris.
b. Dapat merumuskan diagnosa keperawatan pada klien.
c. Dapat menyusun rencana tindakan keperawatan sesuai dengan masalah yang ada pada klien.
d. Dapat melaksanakan tindakan keperawatan pada klien sesuai dengan rencana.
e. Dapat melakukan evaluasi dari awal hingga akhir baik terhadap proses maupu dalam pencapaian
tujuan yang di sesuaikan dengan kriteria hasil.
C. METODE PENULISAN
Methode yang digunakan dalam penyusunan laporan ini yaitu studi kasus dan studi
perpustakaan, dengan mengkaji dan menganalisa klien dan membaca buku – buku yang
berhubungan dengan masalah yang di bahas.
D. RUANG LINGKUP
Dalam makalah ini, penyusun membahas tentang “Asuhan Keperawatan pada Tn. G
dengan masalah Febris” di Rumah Sakit Mekar Sari Bekasi, Ruang Penyakit dalam, yang
meliputi : pengkajian, diagnosa, intervensi, implementasi dan evaluasi.
E. SISTEMATIKA PENULISAN
Dalam penulisan laporan, penyusun membagi menjadi beberapa bagian atau bab, yaitu :
Pendahuluan terdiri dari latar belakang,tujuan penelitian, metode penulisan, ruang lingkup,
sistematika penulisan.
I Tujuan teoritis terdiri dari pengertian, tujuan, faktor – faktor yang mempengaruhi, ganguan yang
bisa terjadi, tanda gejala dan asuhan keperawatan.
II Tinjauan kasus terdiri dari pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, inplementasi,
evaluasi.
V Pembahasan terdiri dari pengkajian, diagnosa keperawatan, paerencanaan, inplementasi, evaluasi.
V Penutup terdiri dari kesimpulan dan saran.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. PENGERTIAN
Febris adalah suatu reaksifisiologis tubuh yang kompleks terhadap penyakit yang
ditandai dengan meningkatnya suhu tubuh diatas nilai normal akibat rangsangan zat pirogen
terhadap pengatur suhu tubuh di hipotalamus. Suhu normal tubuh manusia berkisar antara 36 –
37.2 ˚C. Suhu subnormal yaitu <36 ˚C, hipotermia merupakan suhu <35 ˚C. Demam terjadi jika
suhu >37.2 ˚C. hiperpireksia merupakan suhu ≥41.2 ˚C. Terdapat perbedaan pengukuran suhu di
oral, aksila, dan rectal sekitar 0.5 ˚C; suhu rectal > suhu oral > suhu aksila.
Pasien dengan gejala febris dapat mempunyai diagnosis definitif bermacam-macam atau
dengan kata lain febris merupakan gejala dari banyak jenis penyakit. Febris dapat berhubungan
dengan infeksi, penyakit kolagen, keganasan, penyakit metabolik maupun penyakit lain.
Febris atau yang biasa disebut dengan demam merupakan suatu keadaan suhu tubuh
diatas batas normal biasa, yang dapat disebabkan oleh kelainan dalam otak sendiri atau oleh zat
toksik yang mempengaruhi pusat pengaturan suhu, penyakit-penyakit bakteri, tumor otak atau
dehidrasi.
Dari ketiga di atas penyusun dapat mengambil kesimpulan bahwa Febris adalah
meningkatnya suhu tubuh manusia dari batas normalnya, yang dapat berhubungan dengan
infeksi, penyakit kolagen, keganasan, penyakit metabolik maupun penyakit lain.
1. Kejang
2. Rusaknya jaringan sistem per syarafan
3. Lumpuh.
Pada saat terjadi demam, gejala klinis yang timbul bervariasi tergantung pada fase
demam meliputi:
3. Fase 3 (pemulihan)
Tanda dan gejala
a. Kulit tampak merah dan hangat
b. Berkeringat
c. Mengigil ringan
d. Kemungkinan mengalami dehidrasi
E. ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
Nama, Umur, Tempat Tanggal Lahir, Agama Jenis Kelain, Status Perkawinan, Suku Bangsa,
Pendidikan, Pekerjaan, Alamat.
4. Riwayat Piskologi
a. Piskologi
b. Sosial
c. Spiritual
5. Pola kebiasaan
a. Kebiasaan Sehari – Hari
1) Kebiasaan Makan : Pola Makan, Jenis Makanan, Dan Lain – Lain.
2) Pola Eliminasi
3) Personal Hygiene.
4) Pola Istirahat Tidur
5) Pola Aktivitas dan Latihan
6) Kebiasaan Yang Mempengaruhi Kesehatan.
6. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum
b. Kesadaran
c. Tanda – Tanda Vital
d. Tinggi dan Berat Badan
e. Inspeksi
f. Palpasi
g. Perkusi
h. Auskurasi
7. Pemeriksaan Pemnunjang
8. Ringkasan Riwayat Keperawatan
F. DIAGNOSA KEPERAWATAN
G. RENCANA KEPERAWATAN
DIAGNOSA TUJUAN DAN
KEPERAWATAN KRITERIA HASIL RENCANA
NO RASIONAL
( PES ) TINDAKAN
Dx. I Hipertemia TUJUAN : 1. Pantau suhu klien 1. Mengetahui
berhubungan b.d Setelah dilakukan (derajat dan pola) perubahan suhu
proses penyakit tindakan perhatikan pada klien.
keperawatan selama menggigil/ diaforsis
1 x24jam menujukan2. Berikan kompres
temperatur dalan hangat hindri 2. Mengurangi
batas normal penggunaan akohol suhu panas di
3. Kolaborasi untuk dalam tubuh
KRITERIA HASIL : pemberian
Suhu Tubuh dalam 3. Untuk
antipiretik
batas normal membantu
(parasetamol) Kola
menurunkan
bebas dari borasi dengan
suhu tubuh
kedinginan dokter,
suhu tubuh stabil 36 Berikan pada pagi,
– 37.2˚C siang dan malam
hari
H. CATATAN IMPLEMENTASI
Implementasi adalah melaksanakan semua rencana yang sudah di rencanakan sesuai
dengan masalah pada klien baik secara sendiri atau kolaborasi dengan time kesehatan lain.
I. EVALUASI
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. Pegkajian
Pengkajian pada bab ini menguraikan asuhan keperawatan pada klien Tn. G. Pengkajian di
lakukan pada hari selasa, tanggal 11 agustus 2015, jam 13.00 wib. Klien Tn.G masuk di rumah
sakit mekar sari pada tanggal 09 agustus 2015 pada jam 14.00 wib. Klien. Tn. G di rawat di
ruang kenangana 103 C, kelas II dengan nomor register 14 37 79 dan diagnosa medis FEBRIS.
I. DATA DASAR
1. Identitas Pasien
Klien bernama Tn.G berumur 43 thun, berjenis kelamin laki-laki, klien beragama islam
bersuku bangsa betawi/indonesia, alamat klien Tlaga Mas Duta Harapan Blok BB 07 No.41,
Status pernikahan klien menikah, dengan pekerjaan karyawan swasta,pada saat ini klien masih
pendidikan SMA.
Tidak ada riwayat penyakit keluarga baik dari keluarga pasien / klien maupun istri pasien / klien.
6. Riwayat Psikososial
a. Piskologi : klien mengatakan jika tidak ada masalah gangguan dari segi kejiwaan.
b. Sosial : klien mengatakan tidak system nilai bertentangan dengan kesehatan atau gangguan
dari segi sosialisasi.
c. Spiritual : klien mengatakan yakin akan kesesembuhannya.
7. Pola Kebiasaan
a. Pola Nutrisi
Saat di rumah :
Klien mengatakan makan 3x/hari,menghabiskan 1 porsi makan,klien mengatakan tidak suka
sayuran,mempunyai alergi makanan seafood,tidak ada makanan pantangan,klien kadang-kadang
meminum obat-obatan di warung apabila merasakan demam,tidak menggunakan alat bantu
apapun.
Saat di rumah sakit :
b. Pola Eliminasi
1) BAB
Saat di rumah :
Klien mengatakan BAB 1x/hari,waktunya setiap pagi dengan warna kuning ,bau
khas,konsistensi lembek,tidak ada keluahan saat BAB. Klien mengatakan tidak pernah
menggunakan laxatife.
2) BAK
Saat di rumah :
Klien mengatakan BAK dengan frekunsi sering 5-10xperhari, warna urinenya putih, tidak
ada keluhan, dan tidak menggunakan alat bantu.
1) Mandi
Saat di rumah :
Klien mengatakan 3x/hari, dengan mengunakan sabun dan tanpa bantuan siapa pun.
2) Cuci rambut
Saat di rumah :
Klien mengatakan 3x/hari, dengan menggunkan shampo dan tanpa bantun siap pun.
3) Oral hygiene
Saat di rumah :
Klien mengatakan sikat gigi 3x/hari, setelah makan pagi dan sore dan ketika mau tidur,
menggunakan pasta gigi, tanpa bantuan siapa pun.
8. Pemeriksaan Fisik
d. Inspeksi :
Rambut tidak ada masalah, Muka tidak ada masalah, mata tidak ada masalah, hidung tidak ada
masalah, telingga tidak ada masalah, mulut tidak ada masalah, gigi tidak ada masalah, leher tidak
ada masalah, dada tidak ada masalah, perut tidak ada masalah, genetalia tidak ada masalah,
ekstremitas atas tidak ada masalah, ekstremitas bawah luka pasca tabrakan di daerah dextra, kulit
tidak ada masalah dan kuku tidak ada masalah.
e. Palpasi :
Leher tidak ada masalah,dada tidak ada masalah,abdomen tidak ada masalah dan tungkai tidak
ada masalah.
f. Perkusi :
Perut tidak ada masalah dan muskuloskeletal tidak ada masalah.
g. Auskultasi :
Jantung tidak ada masalah, paru – paru tidak ada masalah dan abdomen tidak ada masalah.
1. Laboratorium
Data laboratorium tanggal 09 agustus 2015 adalah: Hemoglobin 13,9g/dl , leokosit 8,4rb/ul,
segment 81%, limfosit 14%, hematrokit 38%, trombosit 192rb/ul dan Ig M.S thypi/tubex test <
2negatif.
III. RINGKASAN RIWAYAT KESEHATAN
Klien datang ke rumah sakit Mekar Sari Bekasi dengan tanggal 9 Agustus 2015, pukul
14.00 dengan keluhan utama demam -/+10 hari dan mengatakan mual bila makan atau
minum,klien sudah berobat ke dokter tetapi tidak perubahan.
DATA FOKUS
ANALISA DATA
NO
. DATA MASALAH ETIOLOGI
1. Ds. Hipertemi Proses penyakit
Klien mengatakan suhu badannya naik
turun.
Do.
Suhu tubuh 38 ' C
Klien tampak cemas
Klien nampak lemah di tempat tidur
Ds.
Klien mengatakan mual tetapi tidak
muntah
Klien mengatakan badannya terasa lemas
Intake yang tidak
2. Do. Ganguan kebutuhan nutrisi
adekuat.
Makan habis 1 porsi
Berat badan turun 7 kg. ( di rumah 79, di
RS 72
Klien nampak lemah di tempat tidur
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Berdasarkan hasil pengkajian keperawatan Tn.G pada tanggal 11 agustus 2015 maka di
dapat diagnosa sebagai berikut :
PERENCANAN
Tujuan :
Setelah dilakukuan tindakan keperawatan selama 1x24 jam menujukan terperatur dalam
batas normal.
Kriteria Hasil :
a. Suhu tubuh dalam batas normal
b. Bebas dari kedinginan
c. Suhu tubuh stabil 36ᵒ-37,2ᵒC
Tujuan :
Setelah dilakuakan tindakan keperawatan selama 2x24 jam volume cairan adekuat.
Kriteria Hasil;
IMPLEMENTASI
Pada tangga 11 Agustus 2015 jam 13 : 00 – 14 : 00 wib kelompok kami telah melakukan
pengkajian, di ruangan Penyakit Dalam di ruangan Kenanga 103 C dengan diagnosa febris.
Adapun tindakan yang telah kami lakukan yaitu Melakukan pengkajian kepada Tn. G, R / Klien
menjawab semua pertayaan yang diajukan (13:00 – 14 : 00 wib) .
Selanjutnya kelompok kami melakukan pengukuran tanda – tanda vital kepada klien Tn.
G. R/ Klien bersedia dilakukan pengukuran TTV, dengan hasil S : 38 C, N : 80 x / menit,
TD : 120/80 mmHg, RR : 20 x / menit ( 13:10 – 13:15 wib ).
Kemudian kelompok kami pun mengukur berat badan klien Tn. G, R/ Klien bersedia
untuk ditimbang berat badannya 72 Kg pada pukul 13 : 15 – 13 : 20.
Kelompok kami pun memberikan kompres hangat hindri penggunaan akohol R/ Klien
bersedia dilakukan kompres air hangat pada pukul 13 : 20 wib.
Kelompok kami pun juga mengantisipasi dengan cara Kolaborasi untuk pemberian
antipiretik ( parasetamol ) Kola borasi dengan dokter, berikan pada pagi, siang dan malam hari
pada pukul 13 : 25 wib.
Kelompok kami pun memberikan miman sesuai kebutuhan kepada klien R/ klien bersedia
untuk di beri minuman air putih - / + 2500 cc – 3000 cc pada pukul 13 : 30 wib.
Selanjutnya kelompok kami pun memberikan makanan sesuai dill pasien. R/ klien
bersedia memakan makanan yang telah di hidangkan dan menghabiskannya 17:00 wib.
Setelah itu kelompok kami pun meng kaji pola makan klien. Dan klien pun bersedia di
ajukan pertanyaa hasil atau sisa makanan yang telah di makan olehnya atau pasien baik di Rs.
Maupun di rumahnya.
Setelah itu ke esokan harinya pada tanggal 12 Agustus 2015 kelompok kami pun
mengoservasi kembali keadaan klien pada pukul 20 : 00 wib. R/ Klien mengatakan mulai
membaik dan klien nampak lebih sehat di bandingkan hari – hari sebelumnya. Adapun hasil dari
kelompok kami dapatkan yaitu S : 37 ° 5 C, N : 82 x / menit, TD : 110 / 80 mmHg, RR : 20
x / menit.
EVALUASI
Pada bab ini akan dibahas kesenjangan antara landasan teori dengan tinjauan kasus
penulisan ini secara teratur, sistematis dengan proses keperawatan yaitu : pengkajian, diagnosa
keperawatan, intervensi dan rasional, implementasi dan evaluasi.
A. PENGKAJIAN
Pengkajian merupakan langkah awal dari proses keperawatan. Pada tahap ini penulis
melakukan pengumpulan dan meliputi biopisikososisal dan spiritual, data ini di diperoleh melalui
wawancara observasi langsung kepada klien dan dari catatan keperawatan klien. Pengkajian
berdasarkan teori febris menimbulkan gejala – gejala sebagai berikut : berat badan turun,
demam. Didapatkan tanda – tanda seperti suhu badannya naik turun, mual tetapi tidak muntah,
badannya terasa lemas. Data di dapatkan pada tanggal 11 Agustus 2015 dengan demikian
pengkajian antara tinjauan teori dengan kasus selesai.
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
C. PERENCANAAN
Pada tahap perencanaan asuhan keperawatan pada kilen dengan febris dibuat sesuai
dengan masalah yang di temukan dengan menetapkan tujuan, kriteria hasil dan rencana tindakan.
Dalam perencanaan tujuan hendaknya dicapai kriteria hasil dan rencana tindakan
sebagian besar sesuai dengan teori. Tujuan kasus ini mencakup aspek yang dapat diukur, dicapai,
realita dan mempunyai jangka waktu ( SMART ). Sedangkan kriteria hasil merupakan tolak ukur
dalam keberhasilan memberikan asuhan keperawatan, dalam rencana tindakan kasusu ini
perawat bekerja sama dengan perawat ruangan dalam mengatasi masalah klien yang di alami
sekarang.
D. IMPLEMENTASI
Pada tahap ini melakukan tindakan keperawatan pada klien sesuai perencanaan yang
telah di tentukan pada tahap sebelumnya. Implementasi keperawatan dari rencana keperawatan
dilakukan pada tanggal 12 Agustus 2015, selain itu tindakan telah di lakukan mulai tanggal 11
Agustus 2015.
E. EVALUASI
Penulis melakukan penelitian secara terus menerus dengan caara mengamati dan
menanyakan langsung kepada klien tentang perkembangan klien. Evalusi di lakukan dengan
mengunakan SOAP yang mana hasilnya tercantum di Bab IV. Dari masalah yang telah di
lakukan tindakan keperawatan hasil temuan sudah tercapai sebagian dan ada yang sudah teratasi.
Tercapainya tujuan keperawatan dan hasil yang di harapkan di karnakan adanya kerjasama antara
klien, perawat dan tim kesehatan lainnya.
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Febris adalah suatu reaksifisiologis tubuh yang kompleks terhadap penyakit yang
ditandai dengan meningkatnya suhu tubuh diatas nilai normal akibat rangsangan zat pirogen
terhadap pengatur suhu tubuh di hipotalamus. Suhu normal tubuh manusia berkisar antara 36 –
37.2 ˚C. Suhu subnormal yaitu <36 ˚C, hipotermia merupakan suhu <35 ˚C. Demam terjadi jika
suhu >37.2 ˚C. hiperpireksia merupakan suhu ≥41.2 ˚C. Terdapat perbedaan pengukuran suhu di
oral, aksila, dan rectal sekitar 0.5 ˚C; suhu rectal > suhu oral > suhu aksila.
Dari tanda dan gejala dapat ditemukan masalah ganguan Hipertermia danResiko kurang
volume cairan. Pada orang yang terkena febris harus banyak minum air putih dan istirahat yang
cukup, berikan obat sesuai instruksi dokter.
B. SARAN
Adapun saran yang ingin di sampaikan pada dasarnya adalah untuk meninkatkan mutu
pelayanan keperawatan khususnya dalam membuat asuhan keperawatan yang akan di buat. Maka
penulis menyarankan beberapa hal sebagai berikut :
1. Penulis mengharapkan agar mahasiswa / i dapat memahami tentang penyakit febris.
2. Hendaknya perawat dapat meningkatkan kualitas dirinya agar menjadi perawat profesional yang
di dasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan dalam memberi asuhan keperawatan.
3. Hendaknya bagi para pembaca dapat mengetahui penyebab, pengobatan dan perawatannya.