You are on page 1of 6

Perawatan Tali Pusat Pada Bayi Baru Lahir 1

EPERAWATAN TALI PUSAT MENGGUNAKAN KASA STERIL DAN KASA ALKOHOL


70% TERHADAP LAMA LEPASNYA TALI PUSAT

Agustin Sri Rahayu1, Chandra Widjajanti2

Nurshig Department Faculty of Health Esa Unggul University1,2

Agustin.srirahayu@yahoo.co.uk1, Bundaonie1065@gmail.com2

ABSTRACT

Infant health is capital in the formation of a strong, qualified and productive generation. To
realize that it needs good and proper baby care to avoid infection especially infection of
anaerobic bacteria.The umbilical cord care keeps the umbilical condition dry, not moist and
clean. It is therefore advisable not to give any material to the umbilical cord. The purpose of
this study was to determine the effectiveness of umbilical cord care using sterile gauze and
alcohol gauze 70% against long loose umbilical cord newborn at Cipondoh Health Center of
Tangerang City in 2017. This research uses pre experimental research design. The population
of this research is newborn in Cipondoh City Tangerang working area with sample of 30
samples and divided into 2 groups of 15 people with 70% alcohol kassa and 15 people with
sterile kassa. Data analysis using independent test sample test (t test for free sample) with
significance level 95% (α = 0,05). The results of the study were congenital rupture between 4-
7 days using 70% alcohol kassa with 12 respondents (80%) and the duration of umbilical cord
loss in the sterile group consisted of> 7 days with 11 respondents (73%). T statistic test result
there is significant influence with value p = 0,000. It is advisable for health services to apply
closed cord care with 70% alcohol kassa.

Keyword : Umbilical cord care, long loose umbilical cord

1. PENDAHULUAN : dirawat dalam keadaan steril atau bersih


dan kering. tempat masuknya kuman ini
Kesehatan bayi merupakan modal biasanya dari tali pusat oleh karena alat
dalam pembentukan generasi yang kuat, pemotongan tali pusat tidak steril atau cara
berkualitas dan produktif. Untuk merawat tali pusat yang tidak
mewujudkan itu maka perlu perawatan bayi mengindahkan tindakan aseptik dan
yang baik dan benar supaya terhindar dari antiseptic (Sodikin, 2012).
infeksi khususnya infeksi kuman anaerob.
Dalam perawatan bayi baru lahir perlu Menurut Data World Health
diperhatikan mengenai perawatan tali pusat Organization (WHO) 2015, bahwa
dengan dipotong dan diikatnya tali pusat kematian neonatal yang diakibatkan oleh
tetanus neonatorun berdasarkan data WHO
maka menyebabkan pemisahan fisik antara
tahun 2015 untuk negara bagian Asia
bayi dengan ibunya selanjutnya tali pusat Tenggara sebanyak 581 bayi. Sedangkan,
Perawatan Tali Pusat Pada Bayi Baru Lahir 2

kasus Tetanus neonatorum di Indonesia Saat bayi lahir, tali pusat yang
Tahun 2014 dilaporkan terdapat 84 bayi melekat diperut bayi akan disisakan
dari 15 provinsi dengan jumlah meninggal beberapa sentimeter. Sisanya ini akan
54 bayi dengan faktor risiko perawatan tali dibiarkan hingga pelan-pelan menyusut dan
pusat dengan alkohol atau iodium sebanyak mengering, lalu terlepas atau puput pada
15 bayi, tradisional sebanyak 32 bayi, lain- 6-7 hari setelah kelahiran Perawatan tali
lain sebanyak 26 bayi, dan yang tidak pusat yang tidak benar adalah bayi akan
diketahui cara perawatan tali pusatnya mengalami tetanus neonatorum dan dapat
sebanyak 7 bayi. Case Fatality Rate (CFR) mengakibatkan kematian. Tetanus
tetanus neonatorum pada tahun 2014 Neonatorum dan infeksi tali pusat lainya
sebesar 64,3%, meningkat dibandingkan telah menjadi penyebab kesakitan dan
tahun 2013 yang sebesar 53,8% kematian secara terus-menerus Salah satu
(Kemenkes, 2014). Millenium upaya yang dapat dilakukan untuk
Development Goals (MDGs) 2015-2019 menurunkan angka kesakitan (morbilitas)
adalah Program Indonesia Sehat dengan dan angka kematian (mortalitas) adalah
sasaran pokok Rencana Pembangunan dengan memberikan pelayanan Kesehatan
Jangka Menengah Nasional (RPJMN) yang efektif pada masyarakat tentang
Yaitu meningkatnya status kesehatan dan perawatan tali pusat bayi, dalam
gizi ibu dan anak (Kemenkes, 2015). melaksanakan upaya tersebut diperlukan
sumber daya manusia yang mempunyai
Upaya pemeliharaan kesehatan kemampuan untuk memberikan pelayanan
anak ditujukan untuk menurunkan angka yang berkwalitas untuk masyarakat
kematian anak. Salah satu indikator angka terhadap kesehatan (Wahyono,2010)
kematian yang berhubungan dengan anak
yakni Angka Kematian Neonatal (AKN).
Perhatian terhadap upaya penurunan Berdasarkan fenomena diatas, maka
angka kematian neonatal (0-28 hari) peneliti tertarik melakukan penelitian
menjadi penting karena kematian neonatal dengan judul “Efektifitas Perawatan Tali
memberi kontribusi terhadap 59% Pusat Menggunakan Kasa Steril Dan Kasa
kematian bayi (Kemenkes, 2015). Alcohol 70% Terhadap Lama Lepasnya
Tali Pusat Pada Bayi Baru Lahir di Wilayah
Angka Kematian Bayi (AKB) Kerja Puskesmas Cipondoh Kota
menurut data Survey Demografi dan Tangerang tahun 2017”
Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012 di
Indonesia masih cukup tinggi, yaitu Penelitian ini bertujuan untuk
32/1000 kelahiran hidup. Kematian mengidentifikasi Efektifitas Perawatan Tali
neonatal kelompok umur 0-28 hari tertinggi Pusat Menggunakan Kasa Steril Dan Kasa
adalah infeksi sebesar 57,1% (termasuk Alcohol 70% di Wilayah Kerja Puskesmas
tetanus, sepsis, pneumonia, diare), proporsi Cipondoh Kota Tangerang tahun 2017”,
kematian karena tetanus neonatorum yaitu sehingga dapat di harapkan dapat
9,5%. Menurut Data Dinas Kesehatan diketahuinya efektifitas perawatan tali
(Dinkes) Tangerang, Banten, menyatakan pusat dalam lama lepasnya tali pusat pada
bahwa kematian bayi setiap 1.000 orang bayi baru lahir.
bayi baru lahir mencapai 322 kasus selama
tahun 2015, angka kematian bayi pada 2. METODE :
tahun 2014 per 1.000 kelahiran mencapai
147 bayi. Jumlah ini meningkat sebesar 110 Metode Penelitian ini menggunakan
persen. pra-eksperimen dengan pendekatan two
group post test design. Besar sampel 30
Perawatan Tali Pusat Pada Bayi Baru Lahir 3

dengan 15 responden kasa steril dan 15 cukup dalam memperoleh pengetahuan.


responden kasa alcohol, yang di seleksi Makin tinggi pendidikan seseorang makin
dengan menggunakan teknik conscutive mudah pula seseorang menerima informasi,
sampling. dan makin banyak pula pengetahuan yang
dimilikinya (Diah 2012.)

3. HASIL DAN PEMBAHASAN : Tabel3. Karakteristik Responden


3.1 KARAKTERISTIK RESPONDEN Berdasarkan Pekerjaan
Penelitian dilakukan pada bulan Status Frekuensi Percent
Mei 2017. Responden pada penelitian ini
Pekerjaan
memiliki responden yang berbeda
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Bekerja 8 27%
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
IRT 22 73%
Tahun 2017 (n=30)
TOTAL 30 100%
Klasifikasi Frekuensi Percent
Usia
Pekerjaan responden terlihat lebih
19 – 25 Tahun 7 23% banyak bekerja sebagai ibu rumah tangga
tyang tentunya banyak waktu yang dimiliki
26 – 35 Tahun 23 77%
oleh responden untuk memberikan
TOTAL 30 100% perhatian kepada perawatan bayinya
menjadi lebih baik. Kondisi ini membantu
ibu dalam melakukan perawatan tali pusat
Penelitian dilakukan pada bulan
pada bayinya.
Mei 2017. Sebagian sebagian besar pada
kelompok usia 26-35 tahun dengan kategori
Tabel4. Distribusi Frekuensi Berdasarkan
dewasa awal. merupakan kelompok umur
BBL (berat badan lahir)
yang baik dalam menjalankan peran
pengasuhan dan telah mencapai BBL Frekuensi Percent
kematangan dalam membimbing anaknya
2500- 11 37%
Tabel2. Karakteristik Responden 3000gram
Berdasarkan Pendidikan
3000- 11 37%
Pendidikan Frekuensi Percent
3500gram
SD 4 13% 3500- 8 26%
SMP 14 47% 4000gram
SMA/SMK 12 40% TOTAL 30 100%
TOTAL 30 100%
pengukuran berat badan bayi lahir
Tingkat pendidikan terakhir harus segera dilakukan pada satu jam
responden pada penelitian ini adalah
sebagian besar SMP Di Indonesia pertama kelahiran bayi. hal ini
seseorang yang telah menempuh dilaksanakan untuk mendapatkan berat
pendidikan minimal setingkat SLTP, maka
dianggap telah memiliki pendidikan yang lahir bayi yang akurat sebelum terjadinya
Perawatan Tali Pusat Pada Bayi Baru Lahir 4

penurunan berat badan setelah lahir yang LEPASNYA TALI PUSAT PADA BAYI
BARU LAHIR
signifikan pada bayi baru lahir
(WHO,2004). Tabel6. Efektifitas Perawatan Tali Pusat
Tertutup Menggunakan Kassa Steril Dan
Kassa Alcohol 70% Terhadap Lama
Tabel5. Distribusi frekuensi berdasarkan Lepasnya Tali Pusat Pada Bayi Baru Lahir
Lama lepas tali pusat

Lama Kassa Kassa Total Perawatan Mean SD Sig t p-


Lepas alcohol steril tali pusat value
Tali 70%
Pusat N % N % N % Kasa 6.00 1.558 -4.099 0.000

1-3 17 0 0 1 3 alcohol .192


hari % % % Kasa steril 8.00 1.069 -4.099 0.000
4-7 12 80 4 27 16 53
hari % % %
>7 2 13 11 73 13 44 Hasil uji hipotesis independent sample t-
hari % % %
Total 15 100 15 100 30 100 test pada tingkat kemaknaan 95% (α = 0,05)
% % % menunjukkan bahwa nilai ρ-value = 0,000
(kelompok kasa steril) dan ρ-value = 0,000
Dengan itu pada penelitian ini (kelompok kasa alkohol). Kedua nilai p-
didapatkan hasil lebih cepat lepas tali pusat
pada perawatan tali pusat dengan value < α, yaitu 0,000 < 0,05 artinya Ho
menggunakan kassa alcohol rata-rata 4-7 ditolak dan Ha diterima yang menunjukkan
hari. Hasil penelitian ini sesuai dengan teori
yaitu perawatan tali pusat menggunakan bahwa ada perbedaan Efektifitas perawatan
kassa alkohol dipercaya dapat tali pusat tertutup menggunakan kassa steril
mempercepat penyembuhan tali pusat
karena alkohol dikatakan anti septik yang dan kassa alcohol 70% terhadap lama
paling aman, cara kerjanya adalah lepasnya tali pusat pada bayi lahir.
denaturasi protein. Bersifat bakterisidal dan
juga aktif untuk jamur dan virus. Pada Berdasarkan hasil penelitian tersebut
konsentrasi 70% alkohol cepat mengurangi bahwa perawatan tali pusat dengan
jumlah kuman di kulit (Hayati. N, 2009) menggunakan kassa alkohol secara
dan sebagian masyarakat menganggap signifikan lebih efektif dengan waktu lebih
bahwa perawatan tali pusat menggunakan cepat dalam proses lepasnya tali pusat
kassa alkohol lebih efektif karena dianggap
itu sebagai obat dan dapat mengurangi bau
pada tali pusat. 4. SIMPULAN
3.2 ANALISIS EFEKTIFITAS Perawatan bayi baru lahir itu tidak
PERAWATAN TALI PUSAT
TERTUTUP MENGGUNAKAN ada hubungannya latar belakang
KASSA STERIL DAN KASSA pendidikan ibu, karna perlu masukan bagi
ALCOHOL 70% TERHADAP LAMA
ibu-ibu baru dalam merawat bayi baru lahir,
Perawatan Tali Pusat Pada Bayi Baru Lahir 5

sehingga perat dari pada depkes melalui mengenai perawtan tali pusat pada bayi
unit pelayanan kesehtan masyarakat baru lahir.
terdepan yaitu puskesmas senantiasa
6. DAFTAR PUSTAKA
memberikan pedidikan kesehatan dalam
Ai & Lia (2013) Asuhan Neonatus Bayi dan
perawatan tali pusat
Anak Balita, Edisi ke tiga. : TIM,
Mayoritas lama lepas tali pusat yang
DKI Jakarta.
dirawat dengan kassa alcohol 70% adalah
4-7 hari sebanyak 12 bayi (80%) Mayoritas Alimul, Aziz H. (2011). Metode
lama lepas tali pusat yang dirawat dengan Penelitian Keperawatan dan
kassa steril adalah >7 hari sebanyak 11 bayi Teknik Analisis
(73%). Sehingga perawatan tali pusat Data.Jakarta: Salemba Medika
dengan menggunakan kassa alkohol secara
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian
signifikan lebih efektif dalam pelepasan tali
Suatu Pendekatan Praktek (Edisi
pusat pada bayi baru lahir
V). Jakarta: Rineka Cipta
Adanya perbedaan bermakna antara
perawatan dengan kassa steril dan kassa Aprilia N.B (2011) biologi reproduksi
alkohol 70% kehamilan dan persalinan, edisi
pertama , graha ilmu, Yogyakarta
5. SARAN Cunningham. F,G., Gant N.F., Lenevo,
Untuk pelayan kesehatan senantiasa K.J., Gilstap, L.C., Hauth, J.C., &
menggunakan hasil penelitian terbaru Wenstrom, K.D. (2006). Obstetri
dalam perawatan terbaru pada bayi baru William Edisi 21 (Hartono, A. et al,
lahir khususnya perawatan tali pusat yang Penerjemah). Jakarta: EGC
lebih efektif yaitu perawatan tali pusat
Davies, Sharon, & Leap (2011),
menggunakan kassa alcohol 70%.
pemerikasaan kesehatan bayi
Hasil penelitian ini dapat dijadikan pendekatan multidimensi. EGC:
referensi bagi peneliti selanjutnya dan Jakarta.
peneliti selanjutnya diharapkan dapat
Deffy & Sulastri (2010). Perbedaan lama
menggunakan metode penelitian kualitatif
lepas tali pusat perawatan dengan
agar dapat memahami fenomena pelepasan
menggunakan kasa steril
tali pusat dan memperbanyak pemahaman
dibandingkan kasa alkohol di desa
bowan kecamatan delanggu . :
Perawatan Tali Pusat Pada Bayi Baru Lahir 6

Jurnal Keperawatan FIK UMS Jln. penyuluhan KIA (kesehatan ibu


Ahmad Yani Tromol Pos I Pabelan dan anak): TIM, Jakarta.
Kartasura
Sodikin (2012). Buku saku perawatan tali
Depkes RI. 2014. Angka Kematian Bayi. pusat : EGC, Jakarta
Tangerang Sudigdo Sastroasmoro, & sofyan Ismail
(2014) dasar-dasar metodologi
paisal, A (2008). Perawatan tali pusat .
Diakses dari penelitian klinis :Sagung Seto,
http://ereasoft.files.wordpress.com Jakarta.
pada tanggal 31 maret 2013
Wahyono, S. (2010). Esensial Obstetrik
Rangkuti, S. (2011). Pengaruh Perawatan
dan Ginekologi Jakarta :
Tali Pusat Dengan Memakai Kasa
Hipokrates
Alkohol
Wilyani E,S & Purwoastusi E,TN. (2015),
70% Dan Kasa Kering Terhadap
asuhan persalinan dan bayi baru
Waktu Putusnya Tali Pusat. Karya
lahir, Edisi pertama : Pustaka Batu
Tulis Ilmiah, Program D-IV Bidan
Press, Bangutapan Bantul
Pendidik Fakultas Keperawatan
Yogyakarta.
Universitas Sumatera Utara.

Senti , dkk (2013). Pengaruh usia dan


konsep diri terhadap pencapaian
peran ibu saat bayi usia 0-6 bulan
di desa bojongsari, kecamatan
bojongsari, kabupaten purbalingga :
Jurnal Ilmiah Kebidanan, Vol. 5 No.
1 Edisi Juni 2014, hlm. 33-42

Sugiyono (2015). Metodologi penelitian


pendidikan pendekatan kuantitatif,
kualitatif dan R&D, IKAPI:
Bandung

Syafrudin, SKM, M.kes, Ns.karningsng,


Am.Keb, S.kep MKM, Mardiana,
S.pd (2011). Untaian materi

You might also like