You are on page 1of 2

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Profesi keperawatan merupakan profesi yang berperan penting
dalam pelayanan kesehatan. Keperawatan merupakan salah satu profesi
yang memberikan pelayanan keperawatan dan menyelengarakan
pelayanan keperawatan yang bermutu di rumah sakit. Pelayanan
keperawatan menjamin adanya asuhan keperawatan yang bermutu tinggi
dengan terus–menerus melibatkan diri dalam program pengendalian mutu
di rumah sakit (Aditama, 2004). Perawat sebagai salah satu anggota yang
membawa persfektif yang unik dalam interdisiplin tim. Perawat membantu
dan memfasilitasi pasien untuk mendapat pelayanan kesehatan dan asuhan
keperawatan. Perawat berperan sebagai penghubung penting dalam suatu
rumah sakit. Salah satu contohnya perawat kamar bedah.
Peran perawat kamar bedah bertanggung jawab secara klinis dan
berfungsi sebagai scrub nurse (instrumentator) atau perawat sirkulasi.
Perawat kamar bedah memiliki kemahiran dan tanggung jawab dalam
melakukan asuhan keperawatan, baik asuhan keperawatan pre operatif,
intra operatif, maupun post operatif (Kemenkes, 2010).
Tugas dan tanggung jawab perawat kamar bedah bukan hal yang
ringan untuk dipikul. Perawat kamar bedah bertanggung jawab
menyediakan fasilitas sebelum pembedahan dan mengelola paket alat
pembedahan selama tindakan pembedahan berlangsung, administrasi dan
dokumentasi semua aktivitas/tindakan keperawatan selama pembedahan
dan kelengkapan dokumen medik antara lain kelengkapan status lengkap,
laporan pembedahan, laporan anastesi, pengisian formulir patologi, check-
list pasient safety di kamar bedah, mengatasi kecemasan dari pasien yang
akan di operasi, persiapan alat, mengatur dan menyediakan keperluan
selama jalannya pembedahan baik menjadi scrub nurse atau pun sirkuler
nurse, dan asuhan keperawatan setelah pembedahan di ruang pulih sadar
(recovery room). Hal diatas menyebabkan ketegangan dan kejenuhan
dalam menghadapi pasien, teman sejawat, tekanan dari pimpinan, selain
itu juga perawat harus dituntut tampil sebagai perawat yang baik oleh
pasien (Hipkabi, 2012).
Lingkungan kerja kerja di kamar bedah adalah bagian khusus dari
rumah sakit yang digunakan untuk melakukan pembedahan secara elektif
dan emergensi, karena kondisi lingkungan kamar bedah rentan terhadap
paparan patogen dari darah, ekskresi saluran cerna, genetalia, feses, bekas
muntahan, cairan parenteral, selaput lendir dan kulit yang terluka cairan
lain yang mungkin menularkan penyakit semua darah dan cairan darah
manusia yang ditangani seolah-olah diketahui menularkan HIV, VHB, TB
paru dan pathogen lain. Oleh karena itu, perawat kamar bedah mempunyai
kewajiban untuk memperlakukan pasien dengan aman dan nyaman.
Prinsip asuhan keperawatan di kamar operasi harus asepsis bedah
(Kemenkes, 2010).
Maka dari itu atas dasar latar belakang yang telah dipaparkan
diatas penulis ingin menyusun sebuah makalah yang berkaitan dengan
kamar bedah atau Instalasi Bedah Sentral (IBS) yang ada RS PKU
Muhammadiyah Gombong yang nantinya dapat dijadikan sebagai referensi
yang dapat digunakan dengan sebaik-baiknya. hehee

You might also like