Professional Documents
Culture Documents
TITRASI PERMANGANOMETRI
6.1 Tujuan
1. Mengetahui dan memahami cara dan tahapan dermagonmetri
2. Menetapkan konsentrasi larutan penguat
3. Menentukan kadar besi dalam (NH3)2Fe(SO4)2 dengan dermagonometri
6.2 Dasar Teori
Titrasi redoks melibatkan reaksi oksidasi dan reduksi antara titrant dan
analit.Titrasi redoks banyak dipergunakan untuk penentuan kadar logam atau
senyawa yang bersifat sebagai oksidator atau reduktor. Aplikasi dalam bidang
industri misalnya penentuan sulfite dalam minuman anggur dengan
menggunakan iodine, atau penentuan kadar alkohol dengan menggunakan
kalium dikromat. Beberapa contoh yang lain adalah penentuan asam oksalat
dengan menggunakan permanganate, penentuan besi(II) dengan serium(IV),
dan sebagainya.
Karena melibatkan reaksi redoks maka pengetahuan tentang penyetaraan
reaksi redoks memegang peran penting, selain itu pengetahuan tentang
perhitungan sel volta, sifat oksidator dan reduktor juga sangat berperan.
Dengan pengetahuan yang cukup baik mengenai semua itu maka perhitungan
stoikiometri titrasi redoks menjadi jauh lebih mudah.
Titik akhir titrasi dalam titrasi redoks dapat dilakukan dengan mebuatkurva
titrasi antara potensial larutan dengan volume titrant, atau dapat juga
menggunakan indicator. Dengan memandang tingkat kemudahan dan
efisiensi maka titrasi redoks dengan indicator sering kali yang banyak dipilih.
Beberapa titrasi redoks menggunakan warna titrant sebagai indicator
contohnya penentuan oksalat dengan permanganate, atau penentuan alkohol
dengan kalium dikromat.
Beberapa titrasi redoks menggunakan amilum sebagai indicator, khususnya
titrasi redoks yang melibatkan iodine. Indikator yang lain yang bersifat
reduktor/oksidator lemah juga sering dipakai untuk titrasi redoks jika kedua
Reaksi oksidasi reduksi atau reaksi redoks adalah reaksi yang melibatkan
penangkapan dan pelepasan elektron. Dalam setiap reaksi redoks, jumlah
elektron yang dilepaskan oleh reduktor harus sama dengan jumlah elektron
yang ditangkap oleh oksidator. Ada dua cara untuk menyetarakan persamaan
reaksi redoks yaitu metode bilangan oksidasi dan metode setengah reaksi
(metode ion elektron). Hubungan reaksi redoks dan perubahan energi adalah
sebagai berikut: Reaksi redoks melibatkan perpindahan elektron; Arus listrik
adalah perpindahan elektron; Reaksi redoks dapat menghasilkan arus listrik,
contoh: sel galvani; Arus listrik dapat menghasilkan reaksi redoks, contoh sel
elektrolisis. Sel galvani dan sel elektrolisis adalah sel elektrokimia.
Tambahkan H2SO4 6N
Analisa
Kesimpulan
Tambahkan H2SO4 6N
Hitung kadar Fe
Analisa
Kesimpulan
6.5.2 Perhitungan
a. Standarisasi KMnO4
N KMnO4= N2 x V2 / V1
= 0,1 x 10-2 / 2,2 x 10-3
= 0,45 N
b. Penentuan kadar Fe
Ek Fe (a) = N KMnO4x V titrasi
= 0,45 x 2,2 x 10-3 = 0,99 x 10-3 ek
c. Fk Fe dalam 50 ml (b)
Ek Fe (b) x V labu / V pipet
0,99 x 10 -3 x 1 / 0,01 = 0,99 x 10-3 / 0,01 = 0,99 ek
d. Massa Fe EkFe (b) x BEFe
Massa Fe = 0,099 x 56 / 1 = 5,544 gram
6.8 Kesimpulan
1. Dalam pratikum kali ini praktikum sudah mengetahui dan
memahami tahapan titrasi dermagonometri yaitu titrasi yang
menggunakan KMnO4sebagai titran dan auto indikator dengan
cara oksidasi
2. Konsentrasi larutan dermagonat setelah di olah dihasilkan
bahwa konsentrasinya 0,45 N
3. Kadar besi yang telah didapat dalam praktikum ini adalah
19,52%