Professional Documents
Culture Documents
TEKNIK NEGOSIASI
DISUSUN OLEH:
Pramono
Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kami kemudahan sehingga dapat
menyelesaikan Artikel ini. Tanpa pertolongan-Nya mungkin penyusun tidak akan
sanggup menyelesaikannya dengan baik. Shalawat dan salam semoga terlimpah
curahkan kepada baginda tercinta kita yakni Nabi Muhammad SAW.
Artikel ini di susun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang “Teknik
Negoisasi”. Artikel ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang
datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh
kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya Artikel ini dapat
terselesaikan.
Semoga Artikel ini dapat memberikan pengetahuan yang lebih luas kepada
pembaca. Walaupun Artikel ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun
membutuhkan kritik dan saran dari pembaca yang membangu. Terimakasih.
Penyusun
I LATAR BELAKANG
Seringkali orang awam akan menangkap kesan bahwa negosiasi
merupakan istilah lain untuk mengatakan “keterlibatan dalam konflik”.
Namun menurut Oxford Dictionary negosiasi didefinisikan sebagai :
“pembicaran dengan orang lain dengan maksud untuk mencapai kompromi
atau kesepakatan … untuk mengatur atau mengemukakan.” Istilah-istilah lain
kerap digunakan pada proses ini seperti : pertawaran, tawar-menawar,
perundingan, perantaraan atau barter.
Dengan kata lain negosiasi adalah kegiatan yang dilakukan untuk
mencapai suatu keadaan yang dapat diterima kedua belah pihak.
Negosiasi diperlukan ketika kepentingan seseorang atau suatu kelompok
tergantung pada perbuatan orang atau kelompok lain yang juga memiliki
kepentingan-kepentingan tersebut harus dicapai dengan jalan mengadakan
kerjasama.
Negosiasi adalah pertemuan antara du pihak dengan tujuan mencapai
kesepakatan atas pokok- pokok masalah yang penting dalam pandangan kedua
belah pihak,dapat menimbulkan konflik di antara kedua belah pihak,
membutuhkan kerjasama kedua belah pihak untuk mencapainya.
Dalam konteks bisnis/ kerja, negosiasi terjadi secara rutin antara majikan
dan karyawan (upah, fasilitas), duta penjualan dengan pembeli di seputar harga
dan kontrak, departemen sehubungan dengan alokasi sumber daya. Negosiasi
tidaklah untuk mencari pemenang dan pecundang; dalam setiap negosiasi
terdapat kesempatan untuk menggunakan kemampuan sosial dan komunikasi
efektif dan kreatif untuk membawa kedua belah pihak ke arah hasil yang positif
bagi kepentingan bersama (Ron Ludlow & Fergus Panton 2000 : 141 – 142).
b) Persiapan negosiasi
Setelah memastikan persoalan yang dapat Anda negosiasikan, maka selanjutnya
adalah menentukkan apa yang Anda ingin capai, dan dengan siapa, pada
setiap tahap negosiasi. Kenalilah tujuan-tujuan Anda, faktor-faktor yang sangat
penting, dan hal-hal yang dapat Anda relakan dalam kondisi tertentu. Hanya
setelah Anda menentukkan sasaran Anda, maka dapat dimulai mempersiapkan
negosiasi.
Dengan waktu yang Anda miliki, usahakanlah untuk mengetahui sebanyak-
banyaknya tentang pihak lain :
1. Apakah dia independen atau bagian dari suatu tim?
2. Apakah dia memiliki wewenang untuk membuat keputusan tanpa harus
mengadakan rujukan balik?
3. Jenis orang seperti apakah dia?
4. Bagaimana tingkat pengalamannya sebagai seorang negosiator?
5. Jenis pendekatan apa yang mungkin digunakan untuk mencapai hasil
terbaik?
6. Apakah kepentingan-kepentingannya, dan dengan urutan prioritas yang
bagaimana?
7. Perilaku seperti apa yang dapat Anda harapkan dari orang tersebut?
c) Mencapai suasana yang tepat
Suasana diciptakan dalam waktu yang sangat singkat : beberapa detik atau
menit. Suasana dipengaruhi oleh hubungan antara pihak-pihak pada waktu
lampau, harapan mereka saat ini, sikap persepsi, dan keahlian yang mereka
miliki dalam bernegosiasi. Suasana dipengaruhi oleh konteksi pertemuan,
lokasi, penataan tempat duduk, tingkat formalitas, penataan ‘domestik’.