Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh
dr. Aida Yulia Amany
i
HALAMAN PENGESAHAN
MINI PROJECT
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN LAMA KERJA
DENGAN KEPATUHAN CUCI TANGAN PADA TENAGA MEDIS
DAN TENAGA KESEHATAN DI PUSKESMAS JETIS 1 BANTUL
Disusun Oleh :
dr. Aida Yulia Amany
Mengetahui
Kepala Puskesmas Jetis 1 Bantul
dr. Fauzan
ii
KATA PENGANTAR
Assalamu‟alaikum Wr. Wb.
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
petunjuk, kekuatan, dan hidayah-Nya, sehingga Laporan Mini Project yang berjudul
“Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Lama Kerja dengan Kepatuhan Cuci Tangan
Pada Tenaga Medis dan Tenaga Kesehatan di Puskesmas Jetis 1 Bantul” ini dapat
Laporan Mini Project ini disusun guna untuk memenuhi salah satu syarat
dalam program internship. Adapun tujuan lain dari penulisan Mini Project ini adalah
untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dan lama kerja dengan kepatuhan
cuci tangan pada tenaga medis dan tenaga kesehatan di Puskesmas Jetis 1 Bantul.
Penulisan Mini Project ini dapat terwujud tentu saja tidak lepas dari bimbingan,
pengarahan, dan bantuan dari berbagai pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu
persatu. Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan penghargaan dan terima
kasih kepada:
1. dr. Fauzan selaku Kepala Puskesmas Jetis 1 Bantul, yang telah memberikan
memberikan saran, waktu dan bimbingan dalam penyusunan Mini Project ini.
3. dr.Fitriana Y.U. yang telah memberikan waktu, saran dalam pelaksanaan dan
iii
4. Segenap tenaga medis dan tenaga kesehatan di Puskesmas Jetis 1 Bantul yang
5. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu
Penulis menyadari bahwa Mini Project ini masih jauh dari kata sempurna,
sehingga penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak untuk
mendukung penyempurnaan Mini Project ini. Akhir kata, penulis mengharapkan Mini
Penulis
iv
DAFTAR ISI
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kesehatan yang aman untuk pasien. Pada tahun 2009, World Health
clean care is safe care, yaitu merumuskan inovasi strategi penerapan hand
hygiene untuk tenaga kesehatan dengan metode my five moments for hand
hygiene. Tenaga kesehatan akan melakukan kontak langsung dari satu pasien
ke pasien lain. Selain itu tenaga kesehatan juga akan melakukan kontak pada
kesehatan dan tenaga medis sering berkontak dengan pasien yang juga sebagai
pada tangan yang di dapat melalui kontak dengan pasien, petugas kesehatan
atau antiseptik dibawah air mengalir atau menggunakan hand rub berbasis
1
2
kesehatan kedalam tubuh pasien, antara lain dengan membuat tusukan, incisi
pada kulit atau memasukkan insersi instrument (benda asing) kedalam tubuh.
tidak menular (Musadad, Lubis, & Kasnodihardjo, 1993). Karena itu seluruh
besar infeksi dapat dicegah dengan strategi yang telah tersedia yaitu dengan
Indikasi untuk kebersihan dan kesehatan tangan sudah dipahami dengan baik,
akan tetapi pedoman untuk praktiknya sulit untuk dilakukan. Kegagalan untuk
3
penyakit, ketegangan kerja, rasa takut dan persepsi terhadap resiko), faktor
dan kesadaran, faktor tempat tugas, dan faktor bahan cuci tangan terhadap
kulit.
B. Perumusan Masalah
rumusan masalah yang akan diteliti yaitu apakah terdapat hubungan antara
pengetahuan dan lama kerja dengan kepatuhan cuci tangan pada tenaga medis
C. Tujuan Penelitian
lama kerja dengan kepatuhan cuci tangan pada tenaga medis di Puskesmas
Jetis 1 bantul.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
kesehatan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. TINJAUAN TEORI
1. Pengetahuan
stimulus.
5
6
1) Know (tahu)
atau rangsangan yang telah diterima. Kata kerja untuk mengukur orang
2) Comprehension (memahami)
tentang objek yang diketahui orang yang telah faham terhadap objek
3) Application (aplikasi)
4) Analysis (analisis)
5) Syntesis (sintesis)
6) Evaluation (evaluasi)
yang ada.
8
1) Pengalaman
2) Tingkat Pendidikan
3) Keyakinan
maupun negatif.
4) Fasilitas
sebagainya.
5) Penghasilan
6) Sosial Budaya
2. Kepatuhan
a. Definisi
berpandangan semula.
kesehatan.
sarana.
meliputi:
aturan cuci tangan yang harus diikuti oleh tenaga medis, serta adanya
a) Pengetahuan
dan pelatihan adalah salah satu jenis pendidikan non formal yang
b) Pengetahuan
2000).
12
d) Fasilitas
e) Prosedur
3. Cuci Tangan
a. Definisi
dengan antiseptik bedah. Ada dua hal yang mendasar dari pengertian
tersebut yaitu:
13
atau dengan sabun anti bakteri dan menggunakan air yang mengalir;
oleh dapat dijadikan sebagai aturan yang harus diikuti oleh para tenaga
sekeliling pasien.
B. Kerangka Teori
berikut ini :
Pengetahuan Kepatuhan
C. Hipotesis
b. Ada hubungan lama kerja dengan kepatuhan cuci tangan pada tenaga
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
independen dan variabel dependen pada subyek penelitian dalam waktu yang
bersamaan.
kerja) dan variabel dependen (kepatuhan cuci tangan) dilakukan sekali dalam
1. Populasi
2. Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah tenaga kesehatan dan tenaga medis
16
17
a. Kriteria Inklusi
Bantul
b. Kriteria Eksklusi
sampling karena menurut Sugiyono (2007) jumlah populasi yang kurang dari
– April 2018.
2. Definisi Operasional
Pengetahuan Tingkat pengetahuan (Know) tenaga kesehatan dan Dengan Kuesioner Tingkat Ordinal
tenaga medis tentang cuci tangan meliputi definisi, menggunak pengetahuan
tujuan, macam, indikasi untuk melakukan cuci an berdasarkan
tangan, dan prosedur cuci tangan. Waridjan (1999)
kuesioner
yaitu :
yang
a. Tingkat
bejumlah 7
pengetahuan
pernyataan
baik bila skor
yang benar antara 80-
berbentuk 100%
optional b. Tingkat
choice, bila pengetahuan
jawaban cukup bila skor
benar diberi benar antara
60-79%
19
selalu
diberi nilai
3, jarang
diberi nilai
2 dan tidak
pernah
diberi nilai
1.
21
D. Instrumen Penelitian
memperoleh data tentang pengetahuan lama kerja, dan kepatuhan cuci tangan.
E. Pengumpulan Data
Bantul.
data penelitian.
22
F. Analisis Data
1. Analisis Univariat
2. Analisis Bivariat
variabel dalam populasi dimana dalam hal ini hipotesis peneliti adalah
G. Etika Penelitian
meminta perijinan dari pihak Puskesmas Jetis 1 Bantul dan subyek yang akan
A. Karakteristik Responden
(25%).
tabel berikut
23
24
B. Analisis Univariat
berikut.
25
kategori yaitu masa kerja kurang dari sama dengan 10 tahun dan di
atas 10 tahun.
berikut.
C. Analisis Bivariat
kerja dengan variabel dependen yaitu kepatuhan cuci tangan. Untuk itu
tangan.
27
dengan responden yang tidak patuh (4.2%). Setelah diuji dengan uji
statistik alternatif chi – square didapatkan nilai p=1 (nilai p > 0,05)
D. Pembahasan
cuci tangan. Pengetahuan dari para tenaga medis dan tenaga kesehatan tentang
pengetahuan yang sedang tersebut dapat terjadi karena latar belakang tingkat
melalui berbagai alat indra akan tetapi sebagian besar pengetahuan diperoleh
dan ketrampilan maka pelatihan yang berupa seminar, diskusi, dan workshop
jawab kerja.
nampak bahwa rerata masa kerja responden sebagian besar responden yaitu 17
sebanyak 7 responden (29,2%) memiliki masa kerja kurang dari sama dengan
10 tahun.
yang dihitung mulai bekerja dalam suatu organisasi dan menduduki jabatan
tertentu. Lama kerja seorang tenaga medis dan tenaga kesehatan akan
kerja seorang tenaga medis atau tenaga kesehatan tidak selalu menyebabkan
kesehatan dalam praktek cuci tangan. Faktor – faktor tersebut antara lain
keyakinan, dan nilai nilai juga termasuk dalam faktor ini. Selain itu juga ada
faktor pendorong yang terwujud dalam bentuk sikap petugas kesehatan, dan
faktor pendukung yang terwujud dalam ketersediaan fasilitas dan sarana yang
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Elshafi dkk (1995) tentang The
Health Association yang mana salah satu elemen dari kewaspadaan universal
adalah praktek cuci tangan, penelitian yang dilakukan di Rumah sakit Tanta
yaitu tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dan kinerja
tenga kesehatan, dan tenaga kesehatan, dalam hal ini adalah perawat, dengan
pengalaman kerja kurang dari 5 tahun menunjukkan kinerja yang lebih baik
kesehatan dengan masa kerja lebih lama memiliki kepatuhan yang lebih baik
dari pada tenaga medis dan tenaga kesehatan dengan masa kerja lebih singkat,
dan sebaliknya.
masa kerja maka kecakapan akan lebih baik karena sudah menyesuaikan diri
Sakit Klang Valley, Malaysia pada tahun 2013 dalam jurnal yang berjudul
33
sebagian besar perawat dengan masa kerja lebih lama telah menerima
pelatihan hand hygiene dibandingkan dengan perawat baru yang mana belum
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara lama kerja dan kepatuhan
cuci tangan pada tenaga medis dan tenaga kesehatan di Puskesmas Jetis 1
dengan P = 1.
B. Keterbatasan Penelitian
ini yaitu:
dengan kepatuhan tenaga medis dan tenaga kesehatan dalam hal cuci
34
35
didapat akan lebih baik jika seandainya disertai dengan pengambilan data
C. Saran
waktu yang lebih lama dan alat evaluasi yang lebih memadai untuk
Purwanti, Eni, dkk. Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap Petugas Kesehatan
dengan Penerapan Teknik Mencuci Tangan Secara Benar”. Dikutip dari http://
www.lib.unri.ac.id (diakses 02 Maret 2018).
Rifaha, Dewi, 2010. Faktor-Faktor Apa Saja yang Berhubungan dengan Tingkat
Kepatuhan Cuci Tangan Perawat di Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang.
Dikutip dari http:// www. digilib.unimus.ac.id (diakses 2 Maret 2018).
Supriyantoro. 2014. Tekan infeksi di Rumah Sakit Dokter dan Perawat diharuskan
Cuci Tangan. Dikutip dari http:// www. jelajahkesehatan.com (diakses 3 Maret 2018).
Notoadmojo, S. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta.
Wawan & Dewi M. (2010). Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku
Manusia. Yogyakarta: Nuha Medika.
36