Professional Documents
Culture Documents
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem organ dalam tubuh manusia ada beberapa macam, diantaranya adalah
sistem muskuloskeletal. Sistem muskuloskeletal merupakan penunjang bentuk tubuh,
membantu proses pergerakan, serta melindungi organ-organ tubuh yang lunak.
Komponen utama dari sistem muskuloskeletal merupakan jaringan ikat. Sistem ini
terdiri atas tulang, sendi, otot rangka, tendon, ligamen, bursa, dan jaringan-jaringan
khusus yang menghubungkan struktur-struktur tersebut (Patofisiologi, 2002). Ada
tiga macam tumor tulang yaitu yang bersifat lunak, ganas dan yang memiliki lesi di
tulang (berlubangnya struktur karena jaringan akibat cedera atau penyakit). Selain itu
ada yang bersifat primer dan skunder. Pada tumor tulang sekunder misalnya,
seseorang terkena tumor payudara, kemudian menjalar ke tulang dan selanjutnya
menggerogoti tulang tersebut. Kanker tulang ini merupakan kelompok tumor tulang
yang ganas.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah definisi Tumor tulang?
2. Apa etiologi Tumor tulang Benigna dan Maligna?
3. Apa saja faktor resiko tumor tulang ?
4. Apa saja jenis-jenis tumor tulang Benigna & Maligna?
5. Bagaimana patofisiologi Tumor tulang Benigna dan Maligna?
6. Apa manifestasi Tumor tulang Benigna dan Maligna?
7. Sebutkan pemeriksaan penunjang Tumor Tulang Benigna & Maligna?
8. Bagaimana penatalaksanaan medis Tumor tulang Benigna dan Maligna?
9. Bagaimana Asuhan Keperawatan klien dengan Tumor tulang Benigna dan Maligna?
C. Tujuan
1. Menjelaskan definisi Tumor tulang.
2. Menjelaskan etiologi Tumor tulang Benigna dan Maligna.
3. Menjelaskan Faktor resiko tumor tulang.
4. Menjelaskan Jenis-jenis tumor tulang Benigna & Maligna.
5. Menjelaskan patofisiologi Tumor tulang Benigna dan Maligna.
6. Menjelaskan manifestasi klinis Tumor tulang Benigna dan Maligna.
7. Menjelaskan Pemeriksaan penunjang Tumor Tulang Benigna & Maligna.
8. Menjelaskan penatalaksanaan medis Tumor tulang Benigna dan Maligna.
9. Menjelaskan asuhan keperawatan pada klien dengan Tumor tulang Benigna dan
Maligna.
BAB II
KONSEP MEDIS
e. OSTEOID OSTEOMA
Osteoid Osteoma adalah tumor yang sangat kecil, yang biasanya tumbuh dilengan
atau tungkai, tetapi dapat terjadi pada semua tulang. Biasanya akan menimbulkan
nyeri yang memburuk pada malam hari dan berkurang dengan pemberian aspirin
dosis rendah. Kadang otot di sekitar tumor akan mengecil (atrofi) dan keadaan ini
akan membaik setelah tumor diangkat. Skening tulang menggunakan pelacak
radioaktif bisa membantu menentukan lokasi yang tepat dari tumor tersebut. Kadang-
kadang tumor sulit ditentukan lokasinya dan perlu dilakukan pemeriksaan tambahan
seperti CT scan dan foto rontgen dengan teknik yang khusus. Pengangkatan tumor
melalui pembedahan merupakan satusatunya cara untuk mengurangi nyeri secara
permanen. Bila penderita enggan menjalani pembedahan, untuk mengurangi nyeri
bisa diberikan aspirin.
f. TUMOR SEL RAKSASA
Tumor Sel Raksasa biasanya terjadi pada usia 20 tahun dan 30 tahun. Tumor ini
umumnya tumbuh di ujung tulang dan dapat meluas ke jaringan di sekitarnya,
biasanya menimbulkan nyeri. Pengobatan tergantung dari ukuran tumor. Tumor dapat
diangkat melalui pembedahan dan lubang yang terbentuk bisa diisi dengan cangkokan
tulang atau semen tulang buatan agar struktur tulang tetap terjaga. Pada tumor yang
sangat luas kadang perlu dilakukan pengangkatan satu segmen tulang yang terkena.
Sekitar 10 % tumor akan muncul kembali setelah pembedahan, walaupun jarang
tumor ini bisa tumbuh menjadi kanker.
2. Maligna
a. KONDROSARKOMA
Chondrosarcoma adalah tumor yang terdiri dari sel-sel kartilago (tulang rawan)
yang ganas, merupakan jenis tumor ganas kedua yang paling banyak didapati diderita.
Kebanyakan Chondrosarcoma tumbuh lambat atau merupakan tumor derajat rendah
yang sering dapat disembuhkan dengan pembedahan. Namun, ada juga tumor derajat
tinggi yang cenderung untuk menyebar. Biasanya untuk menegakkan diagnosis perlu
dilakukan biopsi. Tumor jenis ini harus diangkat seluruhnya melalui pembedahan
karena tidak bereaksi terhadap kemoterapi maupun terapi penyinaran. Amputasi
tungkai atau lengan jarang diperlukan. Jika tumor diangkat seluruhnya, lebih dari
75% penderita bertahan hidup.
b. EWING’S SARCOMA
Ewing’s sarcoma ditemukan oleh Dr. James Ewing pada tahun 1921, dan sering
ditemukan muncul pada masa pubertas, dimana tulang tumbuh sangat cepat. Jenis
tumor ini jarang ditemukan pada anak yang berumur kurang dari 10tahun dan hamper
tidak pernah ditemukan pada anak-anak afro-amerika.Ewing’s sarcoma bisa tumbuh
di bagian tubuh manapun, namun paling seringditemukan pada tulang panjang
anggota gerak, panggul atau dada, bahkan jugabisa tumbuh di tulang tengkorak atau
tulang pipih lainnya.
c. FIBROSARKOMA & HISTIOSITOMA FIBROSA MALIGN
Kanker ini biasanya berasal dari jaringan lunak (jaringan ikat selaintulang, yaitu
ligamen, tendo, lemak dan otot) dan jarang berawal dari tulang.Kanker ini biasanya
ditemukan pada usia lanjut dan usia pertengahan. Tulang yang paling sering terkena
adalah tulang pada tungkai, lengan dan rahang. Fibrosarkoma dan histiositoma
fibrosa maligna mirip dengan osteosarcoma dalam bentuk, lokasi dan gejala-
gejalanya, pengobatannya juga sama.
d. MIELOMA MULTIPEL
Mieloma multipel merupakan kanker tulang primer yang paling sering ditemukan,
yang berasal dari sel sumsum tulang yang menghasilkan sel darah, umumnya terjadi
pada orang dewasa. Tumor ini dapat mengenai satu atau lebih tulang sehingga nyeri
dapat muncul pada satu tempat atau lebih. Pengobatannya rumit, yaitu meliputi
kemoterapi, terapi penyinaran dan pembedahan.
e. OSTEOSARKOMA
Osteosarkoma (sarkoma osteogenik) adalah tumor tulang ganas, yang biasanya
berhubungan dengan periode kecepatan pertumbuhan pada masa remaja.
Osteosarkoma merupakan tumor ganas yang paling sering ditemukan pada anak-anak.
Rata-rata penyakit ini terdiagnosis pada umur 15 tahun. Angka kejadian pada anak
laki-laki dan anak perempuan adalah sama, tetapi pada akhir masa remaja penyakit ini
lebih banyak ditemukan pada anak laki-laki. Penyebab yang pasti tidak diketahui.
bukti-bukti mendukung bahwa osteosarcoma merupakan penyakit yang diturunkan.
Osteosarkoma cenderung tumbuh di tulang paha (ujung bawah), tulang lengan atas
(ujung atas) dan tulang kering (ujung atas). Ujung tulang-tulang tersebut merupakan
daerah dimana terjadi perubahan dan kecepatan pertumbuhan yang terbesar.
Meskipun demikian, osteosarkoma juga bias tumbuh di tulang lainnya. Gejala yang
paling sering ditemukan adalah nyeri. sejalan dengan pertumbuhan tumor, juga bisa
terjadi pembengkakan dan pergerakan yang terbatas. Tumor di tungkai menyebabkan
penderita berjalan timpang, sedangkan tumor di lengan menimbulkan nyeri ketika
lengan dipakai untuk mengangkat sesuatu benda. Pembengkakan pada tumor
mungkin teraba hangat dan agak memerah. Tanda awal dari penyakit ini bisa
merupakan patah tulang karena tumor bisa menyebabkan tulang menjadi lemah. patah
tulang di tempat tumbuhnya tumor disebut fraktur patologis dan seringkali terjadi
setelah suatu gerakan rutin.
f. LIMFOMA TULANG MALIGNA
Limfoma Tulang Maligna (Sarkoma Sel Retikulum) biasanya timbul pada usia 40-
50 tahun. Bisa berasal dari tulang manapun atau berasal dari tempat lain di tubuh
kemudian menyebar ke tulang. Biasanya tumor ini menimbulkan nyeri dan
pembengkakan, dan tulang yang rusak lebih mudah patah. Pengobatan terdiri dari
kombinasi kemoterapi dan terapi penyinaran, yang sama efektifnya dengan
pengangkatan tumor. Amputasi jarang diperlukan.
B. Diagnosa keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan dengan obstruksi jaringan saraf atau inflamasi.
2. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan penurunan kekuatan dan kerusakan
muskuloskeletal .
3. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan biofisik dan penanganan
4. Ansietas berhubungan dengan ancaman kematian dan perubahan status kesehatan
5. Resiko cedera berhubungan dengan tumor
6. Resiko infeksi berhubungan dengan penyakit kronis dan kerusakan jaringan
C. Intervensi
1. Nyeri akut berhubungan dengan obstruksi jaringan saraf atau inflamasi.
Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi Rasional
Pasien akan : ü Catat dan kaji lokasi dan· Untuk mengetahui
intensitas nyeri (skala
ü Meningkatkan respon dan sejauh mana
0-10). Selidiki
kenyamanan perubahan karakteristik tingkat nyeri pasien.
nyeri
ü Dapat mengendalikan · Mencegah pergeseran
ü Berikan tindakan
nyeri kenyamanan (contoh tulang dan penekanan
ubah posisi sering,
ü Dapat melaporkan pada jaringan yang luka
pijatan lembut).
karakteristik nyeri. ü Berikan sokongan · Peningkatan vena
(support) pada
return, menurunkan
ektremitas yang luka.
ü Berikan lingkungan edema, dan mengurangi
yang tenang.
nyeri.
ü Kolaborasi dengan
dokter tentang · Agar pasien dapat
pemberian
beristirahat dan
analgetik, kaji
efektifitas dari tindakan mencegah timbulnya
penurunan rasa nyeri.
stress
· Untuk mengurangi
rasa sakit / nyeri.