You are on page 1of 22

STASE KEPERAWATAN ANAK

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK PADA KLIEN AN. A DENGAN


CANDIDIASIS DI RUANG ANGGREK
RS KOTA JOGJA

Disusun Oleh:

ARIP HIDAYAT
3217020

PROGRAM STUDI PROFESI NERS ANGKATAN XII


UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
YOGYAKARTA
2018

Jl. Ringroad Barat, Ambarketawang, Gamping, Sleman Yogyakarta


Telp (0274) 4342000
LEMBAR PENGESAHAN

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK PADA KLIEN AN. A DENGAN


CANDIDIASIS DI RUANG ANGGREK
RS KOTA JOGJA

Disusun oleh:
ARIP HIDAYAT
3217020

Telah disetujui pada


Hari :
Tanggal :

Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik Mahasiswa

( ) ( ) (Arip Hidayat)
PENGKAJIAN KEPERAWATAN ANAK
PROGRAM STUDI NERS STIKES A. YANI YOGYAKARTA

Nama Mahasiswa : Arip Hidayat


Tempat Praktek : Ruang Anggrek RS Kota Jogja
Tanggal Praktek : 21 Mei – 9 Juni 2018

I. PENGKAJIAN
Hari/Tanggal : Senin, 28 Mei 2018
Jam : 09.00
Oleh : Arip Hidayat
Tempat : Ruang Anggrek
Sumber data : Rekam Medis, Pasien, Keluarga Pasien

A. IDENTITAS
1. Pasien
Nama : An. A
Umur : 1 tahun 2 bulan
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Agama : Islam
Pendidikan : Belum sekolah
Pekerjaan :
Suku/Kebangsaan : Jawa/Indonesia
Tgl. Masuk RS : 25 Mei 2018
Diagnosa Medis : Candidiasis Oral
No. CM : 72-92-14
Alamat : Glondong, Sewon, Bantul, Yogyakarta

2. Penanggung Jawab
Nama : Tn. N
Umur : 38 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Karyawan
Alamat : Glondong, Sewon, Bantul, Yogyakarta
Hub. dgn Pasien : Ayah

Keadaan Umum : Baik


Kesadaran : Compos Mentis
Alergi : Keluarga mengatakan anak A tidak memiliki alergi
makanan maupun obat
Berat Badan : 8 Kg
Tinggi Badan : 76 cm

o
Tanda-Tanda Vital : Suhu : 37,8 C
Nadi : 130 x/menit
Respirasi : 32 x/menit

B. RIWAYAT KESEHATAN
1. Riwayat Kesehatan Pasien
a. Riwayat Kesehatan Sekarang
 Keluhan utama
Ny. A mengatakan anaknya demam sejak sabtu malam pukul 01.00 WIB
(sabtu tgl 02/06/2018).
 Alasan Masuk RS
Keluarga mengatakan membawa anaknya ke IGD karena demam sejak
sabtu malam, dan sariawan muncul sejak hari minggunya sariawan di
mulut dan terlihat sangat banyak. Susah untuk makan dan minum.
Keluarga mengatakan saat anak A sakit diberikan obat saat diperiksa di
poli yaitu kandistatin dan paracetamol. Hasil lab : AL.27,9, HMT.26,1 dan
GDS.85. pemeriksaan TTV : S : 37,6 C, R: 30 x/menit, dan N: 130
x/menit.
 Sifat serangan
( v ) Bertahap
( ) Mendadak
 Pengobatan yang telah diperoleh
Keluarga mengatakan sebelumnya telah diberikana obat sisa dari poli
yaitu candistatin dan paracetamol.

b. Riwayat Kesehatan Yang Lalu


 Penyakit yang pernah dialami :
a) Kanak kanak :
- keluarga klien mengatakan pasien pernah didiagnosa hepatomegaly
di Panembahan senopati dan didiagnosa CMV di Sarjito.
b) Kecelakaan :
- keluarga klien mengatakan anaknya tidak pernah mengalami
kecelakaan sebelumnya
c) Pernah dirawat :
- keluarga klien mengatakan anaknya pernah dirawat di panembahan
senopati dan sudah pesan kamar di sarjito sejak umur 3 bulan
sampai sekarang belum dapat tempat.
d) Operasi :
- keluarga klien mengatakan anaknya belum pernah operasi
sebelumnya
 Alergi : Klien mengatakan tidak ada alergi makanan atau obat.
 Kebiasaan : keluarga klien mengatakan klien tidak punya kebiasaan
merokok/ kopi/ alkohol
 Obat-obatan : Tidak ada

2. Riwayat Immunisasi (sesuaikan umur)


Hepatitis B : Lengkap
Polio : Lengkap
DPT : Lengkap
BCG : Lengkap
Campak : Belum
3. Riwayat Pertumbuhan dan Perkembangan
 Pemeriksaan Z Score (BB, TB)
 Nilai z Score :
BB : 8 Kg
TB : 76 Cm
Jika, Nilai BB/TB < Median makan nilai simpangan Baku median dikurangi
dengan -1 SD.
 BB/U
Nilai Rujukan :
Gizi Buruk : < -3
Gizi Kurang : ≥ -3 sampai < -2
Gizi Baik : ≥ -2 sampai ≤ 2
Gizi Lebih :>2
Umur Berat Badan (Kg)
-3 SD -2 SD -1 SD Median 1 2 3

Rumus :

Nilai Z Score adalah :

 PB/U
Nilai Rujukan :
Sangat Pendek : < -3
Pendek : ≥ -3 sampai < -2
Normal : ≥ -2 sampai ≤ 2
Tinggi :>2
Umur Panjang Badan (Cm)
-3 SD -2 SD -1 SD Median 1 2 3
Nilai Z Score adalah :

 BB/TB
Nilai Rujukan :
Sangat Kurus : < -3
Kurus : ≥ -3 sampai < -2
Normal : ≥ -2 sampai ≤ 2
Gemuk :>2

PB Berat Badan (Kg)


-3 SD -2 SD -1 SD Median 1 2 3

Nilai Z Score adalah :

Status Z Score
Nilai Z Score Kategori
BB/Usia
TB/Usia
BB/TB

Aspek Perkembangan (secara singkat)


 Personal sosial :
Keluarga mengatakan An. A sudah bisa bermian dan menendang bola, minum
menggunakan cangkir dan menirukan gerakan.
 Motorik halus :
Keluarga mengatakan anak A terkadang main corat cret sendiri, menyusun
mainan, dan membuat menara 2 balok.
 Bahasa :
Keluarga mengatakan An. A sudah mampu mengucapan kata mamah dan ayah
dengan jelas, dan menyebut 2-3 kata.
 Motorik Kasar :
Keluarga mengatakan anak A Mampu bangun dan duduk dengan tegak
4. Riwayat Kesehatan Keluarga
Keluarga klien mengatakan sebelumnya anggota keluarganya tidak ada yang
mempunya keturunan penyakit asma, DM, dan hipertensi.

Genogram

Keterangan Genogram:
: Laki-laki : Laki-laki meninggal

: Perempuan : Perempuan meninggal

: Pasien

: Garis keturunan

: Tinggal satu rumah

C. PENGKAJIAN PERSISTEM
1. PERNAPASAN
Spontan : ( v ) ya ( ) tidak
RR : 32 x/m
Sesak : ( ) ya ( v ) tidak
Suara Nafas : vesikuler
Oksigen : tidak menggunakan oksigen
SP02 : 97%
Alat bantu nafas : tidak menggunakan alat bantu nafas
( - ) ETT ( - ) Ventilator
Hasil analisa gas darah : Tidak ada pemeriksaan analisa gas darah
( ) Asidosis respiratorik ( ) asidosis metabolik
( ) Alkalosis respiratorik ( ) alkalosis metabolik

Pemeriksaan fisik :
Inspeksi : Bentuk dada simetris (normal), perkembangan dada simestris kanan
dan kiri, warna kulit sama seperti warna kulit lainnya, tidak ada bekas operasi,
tidak ada edema, tidak ada sianosis,
Palpasi : Integritas kulit baik, tidak ada nyeri tekan, ekspansi simestris, tidak ada
benjolan, taktil fremitus normal
Perkusi : Saat diperkusi terdengar suara sonor
Auskultasi : Suara nafas vesikuler
2. KARDIOVASKULER
Bunyi jantung : S1 (Lup) dan S2 (dup), dan tidak ada suara S3 atau suara
abnormal
Nadi : 130 x/m
TD : Tidak diukur
CRT : 2 detik
Denyut arteri femoralis:
- Kanan : Kuat
- Kiri : Kuat
Ekstremitas: Akral teraba hangat dan tidak ada edema, Nadi teraba kuat akrala
teraba hangat, perfusi < 2 detik.
Pemasangan infus :
( ) sentral ( v ) long line : ditangan kanan

Perifer : Intravena : ( v )ya ( )tidak


Intra arteri : ( ) ya ( ) tidak
Jenis cairan : Ds ½ Ns
Jumlah tetesan : 3 cc/kg
Hasil laboratorium :
( ) anemia ( ) trombositopenia
( )lekositosis ( ) hipoproteinemia

3. GASTROINTESTINAL
BB saat ini : 8 kg
Diit : TKTP (Tinggi Kalori Tinggi Protein)
Puasa : ( ) puasa ( v) tidak puasa
Cara minum : ( v ) oral ( ) NGT
Jumlah minum : Keluarga mengatakan anak A sangat suah untuk minum
Cara makan : ( v ) disuapin ( ) makan sendiri
Frekuensi makan : (v ) kurang ( ) cukup
( ) baik ( ) Anorexia
Mukosa mulut : ( ) Lembab ( v ) kering
( ) Kotor
Terdapat sariawan di seluruh mulut
Lidah : ( v ) lembab ( ) kering ( ) kotor
Lain-lain :-
Pemeriksaan Abdomen :
Inspeksi : Tampak simetris kanan dan kiri, warna kulit sama seperti warna
kulit disekitar perut, tidak ada kelainan umbilikus, tidak terdapat
bekas operasi. Tampak sariawan seluruh mulut, luka berwarna
keputihan
Auskultasi : Suara peristaltik (bising usus) menggunakan stetoskop terdengar
18 x/menit.
Perkusi : Saat diperkusi terdengar suara tympani
Palpasi : Tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan

Turgor : Turgor kulit klien elastis


Hasil laboratorium :
( ) hipoproteinemia ( ) hipoalbuminemia
( ) Asidosis metabolik ( ) alkalosis metabolik
( ) hipokalemia ( ) hipokalsemia
( ) hipoglikemia

4. NEUROSENSORI
Tingkat kesadaran : Composmentis
Respon terhadap nyeri : Klien mampu berespon terhadap nyeri ataupun
sentuhan
Tangisan : Tangisan klien kuat
Glasgow coma scale :E=4 ,V=6 ,M=5
Pupil : Pupil klien isokor
Reaksi terhadap cahaya : mengecil saat dberi cahaya
Gerakan : Gerakan klien aktif
Kejang : Tidak ada kejang
Lain-lain :-

5. INTEGUMEN
Warna kulit : Warna kulit klien kecoklatan
Suhu : 37,8oC,
Turgor : Turgor kulit klien masih elastis
Kebersihan : Tamak bersih, pakaian selalu di ganti.
Integritas : Integritas kulit klien masih utuh , tidak ada luka
Kepala : Kepala klien terlihat cukup bersih dan tidak berbau
Mata : tampak simetris kiri dan kanan, tidak ada sekret

6. REPRODUKSI
Laki-laki
Preputium : (v)bersih ( ) kotor
Hispopadia : ( ) ya (v ) tidak
Scrotum : Testis (ada) ( ) tidak ada
Lain-lain :-

D. PENGKAJIAN ASPEK FISIK-BIOLOGIS


 Pola Nutrisi
Frekuwensi makan : 3x/hari namunselama sakit sangat susah makan
terkadang hanya makan sedikit saja, anak A sejak lahir diberikan ASI dan
Sufor.
Berat badan/tinggi badan : 8 Kg/ 76cm
BB dalam 1 bln terakhir : menurun
( ) meningkat : .. kg, alasan: ..
(v ) menurun : 0,9 Kg , alasan: selama sakit agak sulit makan dan rewel
Jenis makanan : Nasi, lauk pauk, buah
Makanan yang disukai : tidak terkaji
Makanan pantangan : Tidak ada pantangan makanan
Alergi makanan : Tidak ada alaergi makanan
Nafsu makan : Klien sudah mau makan
Masalah pencernaan : Tidak ada masalah pencernaaan
Riwayat operasi : Tidak ada riwayat operasi
Diit RS :
(v) < 1/3 porsi
( ) ¾ porsi

Kebutuhan pemenuhan ADL makan : Klien makan selama di rs di suapin oleh


ibu

 Pola Eliminasi
a. Eliminasi Bowel
Frekuensi : dari pagi belum BAB salam sehari ini
Penggunaan pencahar : Tidak ada
Waktu : Tidak menentu
Warna : tidak terkaji Darah :- Konsistensi : padat
Gangguan eliminasi bowel : Selama sakit pasien BAB jarang, selama
sehari ini belum BAB
Kebutuhan Pemenuhan ADL Bowel : Biasanya dibantu oleh ibu atau
ayahnya

b. Eliminasi Bladder
Frekuensi : 3-4 x/hari
Warna : Kuning terang Darah : Tidak ada darah
Ggn. Eliminasi Bladder : Klien mengatakan tidak ada gangguan saat BAK
Penggunaan kateter : Klien tidak terpasang kateter
Kebutuhan Pemenuhan ADL Bladder :

 Pola Aktifitas dan latihan


Pekerjaan : Tidak bekerja
Olah raga rutin : pasien selalu main di rumah
Frekuensi :
Alat bantu : Klien tidak menggunakan alat bantu
Kemampuan melakukan ROM : Pasif / Aktif
Kemampuan Ambulasi : Klien mampu melakukan ambulasi secara
mandiri, meskipun selalu dibantu oleh keluarga

 Pola Tidur dan istirahat


Lama tidur : ±19-10 jam/hari Tidur siang : Ya / Tidak
Kesulitan tidur di RS : selama dirawat pasien sering terbangun sendiri
Alasan : saat ini tidak ada

 Pola Kebersihan Diri


 Sebelum sakit
- keluarga mengatakan sebelum sakit pasien mandi sehari 2 kali/hari
- keluarga mengtakan BAK 2-3 x/harinya

 Selama sakit
- Paseien mengatakan selama sakit hanya di lap pakai waslap oleh
keluarganya (pagi, sore).
- Pasien belum BAB dari kemrin pagi

I. Aspek Intelektual-Psikososial-Spiritual
 Aspek mental
An.A tampak selalu menangis ketika didekati oleh perawat karena takut.
 Aspek Intelektual/pengetahuan
Keluarga mengatakan selama ini sudah sring cari-cari tahu lewat google
tentang sariwaanya anak, disebabkan oleh apa, dan cara membersihkan tempat
minum anak agar terhinadr dari jamur dan bakteri.
 Aspek social
Keluarga mengatakan anaknya selama dirumah selalu main dengan anak yang
seusianya.
 Aspek spiritual
Keluarga mengatakan selalu diajarin dan diajak berdoa serta kalimat-kalimat
baik seprti istigfar saat nangis dll.
 Aspek Lingkungan
Keluarga mengatakan selama ini selalu memberishkan tempat minum (dot
bayi) dengan air panas dan dibilas kembali.

Hasil Pemeriksaan laboratorium

Tanggal Jenis pemeriksaan Hasil Nilai normal dlm Interpretasi


satuan
27/05/2018 HEMATOLOGI
13.06 Hemoglobin 12,3-15,3 g/dL
Hematokrit 35,0-43,0 %
Lekosit 6,0-17,0 10^3/uL
Trombosit 150-450 10^3/uL
Eritrosit 3,60-5.20 10^6/uL
MCV 74-106 fL
MCH 23-31 fL
MCHC 33-36 g/dl
RDW-CV 11-16 %

HITUNG JENIS
Neutrofil% 50.0-70.0 %
Limfosit% 25.0-40.0 %
Monosit% 3.0-9.0 %
Eosinofil% 0.5-5.0 %
Basofil% 0.0-1.0 %
Neutrofil# 2.00-7.00 10^3/uL
Limfosit# 1.25-4.0 10^3/uL
Monosit# 0.30-1.00 10^3/uL
Eosinofil# 0.02-0.50 10^3/uL
Basofil# 0.0-10.0 10^3/Ul

NB : Trombosit mikroskopis >100 (boleh pulang)


Nilai Hemokonsentrasi :
Terapi Obat :
NO. TERAPI DOSIS RUTE INDIKASI

Tanggal : 4/06/2018
Golongan antibiotic penicilin,
digunakan untuk mengatasi infeksi
1 Ampicilin 200 mg/6 jam IV
bakteri dengan cara membunuh bakteri
penyebab infeksi
2 Candistatin

3. Paracetamol 80 mg

Tanggal : 5/06/2018

4. Cetirizine 2 mg/24 jam

5.
ANALISA DATA
No DATA MASALAH ETIOLOGI
1. DS: Hipertermia Penyakit
- Keluarga mengatakan demam sejak sabtu
malam
DO :
- Akral teraba hangat dan tidak ada edema,
Nadi teraba kuat akrala teraba hangat,
perfusi < 2 detik.
- Suhu : 37,8oC
- Nadi : 130 x/menit
- Respirasi : 32 x/menit
- Trombosit :
- Hematokrit :
-
2. DS : Kerusakan Membran Infeksi
- Keluarga mengatakan sairawan sudah Mukosa Oral
munjul sejak hari minggunya.
DO :
- Tampak sariawan seluruh mulut, luka
berwarna keputihan
- Mukosa tampak kering
- Hasil Lab :
Leukosit :
- Suhu : 37,8oC
- Nadi : 130 x/menit
- Respirasi : 32 x/menit

3. DS : Ketidakseimbangan Ketidakmampuan
- Keluarga mengatakan anaknya susah Nutrisi Kurang dari makan
makan dan minum sejak sakit. kebutuhan tubuh.
- selama sakit terjadi penurunan BB
sekitar 0,9 Kg
DO :
- BB : 8 Kg
- TB : 76 Cm
- Hasil pengukuran Z Score :
BB/U :
TB/U :
BB/TB :
- Anak tampak kurus
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Kerusakan Membran Mukosa Oral berhubungan dengan Infeksi.
2. Hipertermia berhubungan dengan penyakit.
3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan Ketidakmampuan makan.

INTERVENSI KEPERAWATAN
No Diagnosa NOC NIC
1 Kerusakan Membran Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 Pemulihan Kesehatan Mulut
jam diharapkan kerusakan membrane mukosa teratasi - Monitor kondisi mulut (bibir, lidah, membrane
Mukosa Oral
dengan kriteria hasil : mukosa, gigi, gusi, dan kesesuaian ) termasuk
berhubungan dengan Kesehatan Mulut karakter, ukuran, warna, daaan lokasi lesi
- Kelembaban mukosa mulut dan lidah dari - Berikan obat-obatan jika dibutuhkan
Infeksi.
sangat terganggu (5) menjadi sedikit terganggu - Instruksikan keluarga untuk menjaga kebersihan alat-
(2).
alat yang digunakan untuk makan dan minum
- Lesi mukosa mulut dari sangat terganggu (5)
- Instruksikan kelauaraga mengenai frekuensi dan
menjadi sedikit terganggu (2).
- Berbau dari sangat terganggu (5) menjadi kualitas perawatan mulut yang tepat.
sedikit terganggu (2). - Diskusikan mengenai nutrisi yang adekuat
- Dorong pasien atau keluaraga agar menghindari
makanan yang pedas, asin, asam, kering, kasar, dan
keras

2. Hipertermia Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 Fever treatment


- Monitor suhu sesering mungkin
berhubungan dengan jam, diharapkan panas sudah berkurang dengan
kriteria hasil : - Monitor IWL
penyakit. - Monitor warna dan suhu kulit
Thermoregulasi
- Monitor tekanan darah, nadi dan RR
- Suhu tubuh dalam rentang normal
- Monitor penurunan tingkat kesadaran
- Nadi dan RR dalam rentang normal - Monitor WBC, Hb, dan Hct
- Tidak ada perubahan warna kulit dan tidak ada - Monitor intake dan output
pusing - Berikan anti piretik
- Berikan pengobatan untuk mengatasi penyebab
demam
- Selimuti pasien
- Lakukan tapid sponge
- Kolaborasipemberian cairan intravena
- Kompres pasien pada lipat paha dan aksila
- Tingkatkan sirkulasi udara
- Berikan pengobatan untuk mencegah terjadinya
menggigil

3. Ketidakseimbangan Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 Manajemen Gangguan Makan
- Kolaborasi dengan timkes lain untuk
nutrisi kurang dari jam, Status nutrisi meningkat dengan kriteria hasil:
Status Nutrisi: Asupan Nutrisi mengembangkan rencana perawatan
kebutuhan tubuh - Asupan kalori dari tidak adekuat (1) menjadi - Tentukan pencapaian berat badan
berhubungan dengan cukup Adekuat (3) - Ajarkan dan dukung konsep nutrisi dalam
- Asupan protein dari tidak adekuat (1) menentukan asupan kalori
Ketidakmampuan - Monitor tanda-tanda fisiologis (ttv, elektroloit)
menjadi cukup Adekuat (3).
makan. - Asupan Vitamin dan mineral dari tidak - Monitor asupan kalori makanan
- Monitor intake asupan nutrisi dan cairan
adekuat (1) menjadi cukup Adekuat (3)
Nutrisi Manajemen
Status Nutrisi : asupan makanan dan cairan
- BB dalam batas normal
- asupan makanan secara oral dari cukup
- Monitor pneurunan bera badan
adekuat (3) menjadi sepenuhnya adekuat (5). - Monitor tipe dan jumlah aktifitas yang bias
- Asupan cairan dari cukup adekuat (3)
dilakukan
menjadi sepenuhnya adekuat (5). - Monitor interaksi orang tua dan anak saat makan
- Monitor kulit kering dan perubahan pigmentasi
- Monitor mual dan muntah
- Monitor pertumbuhan dan perkembangan
- Mnitor pucat, perkembangan, dan kekeringan
konjungtiva
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Implementasi hari ke I
NO.DX Hari/tgl Jam Implementasi Evaluasi TTD
1. Senin, 24.00 - Mengkaji keadaan umum, area S :
04-06-2018 sekitar mulut, lokasi lesi, dan lain- - keluarga mengatakan yang di tau sariwan
lain. muncul sejak minggu
- Memonitor asupan cairan sesuai O :
kebutuhan - Terdapat lesi seluruh mulut, lesi berwarna
- Memberikan obat candistatin putih, pada sekitaran pinggir mulut dan atas,
06.00 - Memberikan inj. Ampicilin 200 tidak ada lesi pada gusi dan lidah
mg/6 jam - TTV
N : 118 x/menit
S : 36,2 C
R : 30 x/menit
A : Kerusakan membrane mukosa Oral tidak
teratasi
- Terdapat lesi pada mulut
P : Lanjutkan Intervensi
- Monitor kondisi mulut
- anjurkan keluarga membersihkan area mulut
- anjurkan keluarga menjaga kebersihan
peralatan makan dan mulut

2. Senin, 23.45 - Memberikan obat paracetamol S :


04-06-2018 syirup - Keluarga mengatakan anaknya sudah demam
- Memonitor warna dan suhu kulit sejak sabtu
- Memonitor intake dan output O :
cairan - Pasien tampak selalu menangis, akral teraba
24.00 - Memonitor suhu hangat, dan nadi kuat.
05.00 - Menganjurkan keluarga agar - Warna kulit sama dengan kulit tubuh lainnya,
meningkatkan asupan cairan sesuai mukosa bibir tampak kering.
kebutuhan - TTV
- N : 118 x/menit
S : 36,2 C
R : 30 x/menit
-
A : Hipertermia Teratasi sebagian
- Suhu tubuh dalam rentang normal
P : Lanjutkan Intervensi
- Monitor suhu tubuh
- monitor asupan intake dan output cairan
3. Senin, 24.00 - Melakukan pengkajian status nutrsi S :
04-06-2018 (asupan makanan) - Keluarga mengakan anaknya susah makan
- Memonitor kulit kering dan sejak sakit, dan tiak mau untuk minum susu.
perubahan pigmentasi - selama sakit ini sudah turun berat badan sekitar
06.00 - Memonitor asupan makanan 0,9 kg
O:
- Anak tampak selalu menangis
- Kulit tampak kering, dan terlihat kurus
- BB : 8 Kg
- TB : 76 Cm
- Hasil pengukuran Z Score :
BB/U :
TB/U :
BB/TB :
- TTV
N : 118 x/menit
S : 36,2 C
R : 30 x/menit

A : Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari


kebutuhan tubuh tidak teratasi
- Tidak dapat memenuhi kebutuhan nutrisi
P : Lanjutkan intervensi
- Monitor intake makanan
- monitor kesusahan dalam makan
- anjurkan ibu agar meningkatkan frekuensi
makan anak sedikit namun sering
- monitor berat badan, dan penurunan
Implementasi hari ke II
NO.DX Hari/tgl Jam Implementasi Evaluasi TTD
1. Selasa, 08.00 - Mengkaji keadaan umum, area S :
05-06-2018 sekitar mulut, lokasi lesi, dan lain- - keluarga mengatakan anaknya masih sering
lain. menangis
- Memonitor asupan cairan sesuai O :
kebutuhan - Terdapat lesi seluruh mulut, lesi berwarna
12.00 - Memberikan inj. Ampicilin 200 putih, pada sekitaran pinggir mulut dan atas,
mg/6 jam tidak ada lesi pada gusi dan lidah
- TTV
N : 120 x/menit
S : 37,1 C
R : 34 x/menit
A : Kerusakan membrane mukosa Oral tidak
teratasi
- Terdapat lesi pada mulut
P : Lanjutkan Intervensi
- Monitor kondisi mulut
- anjurkan keluarga membersihkan area mulut
- anjurkan keluarga menjaga kebersihan
peralatan makan dan mulut

2. Senin, 23.45 - Memberikan obat paracetamol S :


04-06-2018 syirup - Keluarga mengatakan anaknya sudah tidak
- Memonitor warna dan suhu kulit demam lagi,
- Memonitor intake dan output O :
cairan - akral teraba hangat, dan nadi kuat.
24.00 - Memonitor suhu - Warna kulit sama dengan kulit tubuh lainnya,
05.00 - Menganjurkan keluarga agar mukosa bibir tampak kering.
meningkatkan asupan cairan sesuai - TTV
kebutuhan N : 120 x/menit
- S : 37,1 C
R : 34 x/menit

A : Hipertermia Teratasi
- Suhu tubuh dalam rentang normal
P : Lanjutkan Intervensi
- Monitor suhu tubuh
- monitor asupan intake dan output cairan
3. Senin, 24.00 - Melakukan pengkajian status nutrsi S :
04-06-2018 (asupan makanan) - Keluarga mengakan anaknya sudah mau
- Memonitor kulit kering dan minum susu dan minum
perubahan pigmentasi O:
06.00 - Memonitor asupan makanan - Kulit tampak kering, dan terlihat kurus
- Hasil pengukuran Z Score :
BB/U :
TB/U :
BB/TB :
- TTV
N : 120 x/menit
S : 37,1 C
R : 34 x/menit

A : Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari


kebutuhan tubuh tidak teratasi
- Tidak dapat memenuhi kebutuhan nutrisi
P : Lanjutkan intervensi
- Monitor intake makanan
- monitor kesusahan dalam makan
- anjurkan ibu agar meningkatkan frekuensi
makan anak sedikit namun sering
- monitor berat badan, dan penurunan

You might also like