You are on page 1of 5

A.

PENGKAJIAN
Identitas Klien
Nama : tN s
Umur : 55tahun
Jenis kelamin : Laki laki
Alamat : Kp Cikaret
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Petani
Tanggal pengkajian : 13 Mei 2017
Dx medis : Demam Typhoid
Penanggung jawab
Nama Kepala Keluarga : Tn. S
Umur : 55 tahun
Pendidikan : Sd
Pekerjaan : Petani
Agama : Islam
Nama Istri : Ny. A
Umur : 50 tahun
Pendidikan : Sd
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Agama : Islam
Alamat : Kp cikaret
Riwayat Kehamilan dan Kelahiran
a. Prenatal
Ibu klien mengatakan saat hamil klien, ibu klien mengatakan tidak mengalami kelainan atau
masalah serius selama kehamilan. Ibu klien juga tidak mengalami mual, muntah dan mengidam
makanan tertentu.
b. Intranatal
Klien lahir dalam keadaan normal dan tidak ada kelainan bawaan, ditolong oleh bidan dengan
usia kehamilan 9 bulan. Klien dilahirkan secara spontan dengan BB 4100 gram dan TB 45 cm.
c. Postnatal
Klien langsung disusui oleh ibu klien, setelah lahir klien tidak pernah mengalami kelainan
atau penyakit serius tertentu dan imunisasi klien lengkap.

4. Riwayat Kesehatan
1. Riwayat kesehatan sekarang
Ibu klien mengatakan klien demam naik turun sejak hari jumat 12 mei 2017, suhu tubuh
meningkat pada sore dan malam hari, nafsu makan tidak ada, tidak mau minum, klien juga merasa
pusing dan nyeri pada bagian perutnya. Ibu klien juga mengatakan BB klien sebelum sakit 56 kg
dan setelah sakit turun menjadi 53 kg. Observasi selama pengkajian klien terlihat lemah, badan
klien terasa panas, mukosa bibir kering, mulut kering, bibir pecah-pecah, lidah kelihatan kotor dan
berwarna putih.
2. Riwayat kesehatan dahulu
Ibu klien mengatakan klien belum pernah dirawat di rumah sakit sebelumnya. Klien juga
belum pernah mengalami penyakit serius lainnya hanya sakit perut dan demam. Apabila klien sakit
perut dan demam biasanya ibu klien membawa klien berobat ke puskesmas dan meminum obat
dari puskesmas.
3. Riwayat Kesehatan Keluarga
Saat ini tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit yang sama dengan klien. Ibu
klien juga mengatakan saat ini abang klien dirawat di rumah sakit yang sama.

4. Riwayat Sosial
a. Hubungan dengan keluarga
Ibu klien mengatakan klien adalah anak kedua dari dua bersaudara, klien tinggal bersama
kedua orangtua dan abangnya. Hubungan klien dengan anggota keluarga baik, klien sangat dekat
dengan ayah, ibu dan abangnya.
b. Hubungan dengan teman sebaya
Hubungan klien dengan teman sebaya baik dan mudah bergaul sesama temannya.
c. Interaksi dengan lingkungan
Klien tinggal dalam lingkungan rumah yang sehat dan nyaman. Klien juga dapat berinteraksi
dengan lingkungan dengan baik.
Pemeriksaan Fisik
KU pasien :Sedang
Kesadaran : Composmentis
Tanda – tanda vital :
S : 38,4 oC
P : 28 x/i
N : 84 x/i
Kepala : Simetris ki/ka, rambut berwarna hitam, panjang dan tidak berminyak, tidak ada lesi pada
kepala
Mata : Simetris ki/ka, sklera tidak ikterik, konjungtiva tidak anemis, palpebra tidak edema,
pupil bereaksi terhadap cahaya, dan tidak ada gangguan dalam penglihatan
Hidung : Simetris ki/ka, tidak terdapat secret pada hidung, bernafas tidak menggunakan cuping
hidung, tidak ada gangguan dalam penciuman.
Mulut : Mukosa mulut kering, bibir pecah-pecah, lidah terlihat kotor dan berwarna putih
Telinga : Simetris ki/ka, tidak terdapat serumen, tidak ada gangguan dalam pendengaran
Leher : Tidak terdapat pembesaran kelenjar tyroid, tidak ditemukan distensi vena jugularis
Thoraks :
I : Simetris ki/ka, pergerakan dinding dada normal, P=28 x/i
P : Tidak ada pembengkakan, tidak ada nyeri tekan
P : Sonor pada kedua area paru
A : Bunyi nafas vesikuler, tidak ada wheezing
Abdomen :
I : Simetris ki/ka, warna kulit sawo matang
P : Nyeri pada epigastrium dan perut kanan atas
P : Perut kembung
A : Bising usus (+)
Integumen : Integritas kulit utuh, turgor kulit kering, tidak ada dekubitus
Genitalia : Tidak dilakukan pemeriksaan
Ekstremitas :
- Pada ekstremitas atas bagian dextra terpasang IVFD RL 12 gtt/i, teraba nadi 92 x/ipada
arteri radialis
- Pada ekstremitas bawah terdapat bekas gigitan nyamuk berupa bercak-bercak berwarna
hitam.

Analisa Data
NO DATA – DATA MASALAH KEPERAWATAN
1. DS :
Keluarga mengatakan klien demam naik turun Peningkatan suhu tubuh (hipertermi)
Klien mengatakan nyeri dan sakit pada kepala

DO :
Klien tampak gelisah
Suhu tubuh meningkat pada sore dan malam hari

DS :
Keluarga mengatakan klien tidak mau minum
Keluarga mengatakan klien muntah di rumah + 5
2 kali Defisit volume cairan
DO :
Klien terlihat lemah dan letih
Mukosa bibir terlihat kering
Turgor kulit jelek
Bibir pecah-pecah
DS :
Keluarga mengatakan klien tidak ada nafsu
makan
Keluarga mengatakan makanan yang diberikan
3 cuma habis 1/4 porsi Resiko pemenuhan nutrisi kurang
Klien mengatakan mual dari kebutuhan

DO :
Mukosa bibir kering
Perut klien kembung
Berat badan berkurang :
BB sebelum sakit : 56 kg
BB sesudah sakit : 54 kg

B. Diagnosa Keperawatan
1. Peningkatan suhu tubuh (hipertermi) berhubungan dengan proses infeksi salmonella typhosa.
2. Defisit volume cairan dan elektrolit berhubungan dengan pemasukan yang kurang, output yang
berlebihan.
3. Resiko pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan intake yang tidak adekuat.
C. Intervensi Keperawatan
No Diagnosa Tujuan/ KH Intervensi Rasional
1 Peningkatan Suhu tubuh dalam batas Monitor TTV Untuk memonitor
suhu tubuh normal (36-37 oC) terjadinya peningkatan suhu
(hipertermi) Keluarga/ klien mengatakan tubuh dan untuk
berhubungan klien tidak demam lagi merencanakan intervensi
dengan proses TTV dalam batas normal Anjurkan klien yang diperlukan untuk
infeksi kuman banyak minum 2 mengatasi masalah klien.
salmonella - 3 liter/ 24 jam Peningkatan suhu tubuh
typhosa. mengakibatkan penguapan
tubuh meningkat sehingga
Ditandai perlu diimbangi dengan
dengan : Beri kompres asupan cairan yang banyak
suhu tubuh hangat pada Kompres hangat dapat
meningkat daerah axila, menyebabkan dilatasi
demam lipat paha dan pembuluh darah sehingga
nyeri temporal terjadi penguapan
kepala Anjurkan klien Membantu mengurangi
pusing. untuk memakai penguapan tubuh
pakaian yg dapat
menyerap
keringat Membantu mengurangi
Beri penjelasan kecemasan yang timbul
kepada keluarga/
klien tentang
penyebab
peningkatan suhu
tubuh Mempercepat proses
Kolaborasi penyembuhan karena
dengan dokter antipiretik dan antibiotik
dalam pemberian berguna untuk mengatasi
antipiretik dan keluhan klien.
antibiotik
2 Defisit volume Kekurangan cairan tubuh tidak Kaji tanda- Perubahan status hidrasi
cairan dan terjadi tanda dehidrasi menggambarkan berat
elektrolit seperti mukosa ringannya kekurangan cairan
berhubungan KH : bibir kering,
dengan klien tidak mengalami turgor kulit tidak
pemasukan kekurangan cairan elastis dan
yang kurang, TTV dalam batas normal peningkatan suhu2. Untuk mengetahui
output yang Turgor kulit normal tubuh keseimbangan cairan dan
berlebihan Membran mukosa lembab Pantau intake pedoman untuk
Intake dan output seimbang dan output cairan menggantikan cairan yg
Ditandai dalam 24 jam hilang
dengan : 3. Perubahan TTV dapat
membran menggambarkan keadaan
mukosa kering Monitor tanda- umum klien.
turgor kulit tanda vital 4. Untuk pemenuhan
jelek kebutuhan cairan
Anjurkan klien
minum banyak5.2- Berguna dalam intervensi
3 liter/ hari selanjutnya
Catat laporan
atau hal-hal 6. Membantu mempermudah
seperti mual, pemberian cairan kepada
muntah klien
Beri penjelasan
kepada
keluarga /klien7. Membantu memenuhi
tentang kebutuhan cairan yang tidak
pentingnya terpenuhi.
kebutuhan cairan
Kolaborasi
dengan dokter
untuk terapi
cairan
3 Resiko Kebutuhan nutrisi terpenuhi KH Jelaskan Dapat memotivasi klien
gangguan : pentingnya dalam pemenuhan
pemenuhan terjadi peningkatan berat makanan untuk kebutuhan nutrisi
nutrisi kurang badan proses
dari kebutuhan klien dapat menghabis kan penyembuhan.
tubuh porsi yg disediakan Observasi Untuk mengukur intake
berhubungan mual dan muntah dapat pemasukan makanan
dengan intake diatasi. makanan klien
yang tidak Nafsu makan klien ada Kaji makanan Makanan kesukaan dapat
adekuat. yang disukai dan meningkatkan masukan
yang tidak nutrisi yang adekuat
Ditandai disukai klien.
dengan : Dapat memberikan
mual Libatkan informasi pada keluarga
muntah keluarga dalam klien untuk memahami
anoreksia perencanaan kebutuhan nutrisi klien
makan klien Meningkatkan nafsu
makan klien
Sajikan
makanan dalam Dapat mengurangi
keadaan hangat rangsangan mual dan
Anjurkan muntah
makan dlm porsi
kecil tapi sering Membantu untuk
dan mudah melakukan intervensi
dicerna selanjutnya
Catat porsi Keadaan mulut yang kotor
yang dihabiskan dapat mengurangi nafsu
oleh klien makan serta menimbulkan
Berikan rangsangan mual
perawatan mulut Bau dan pemandangan
sebelum dan yang tidak menyenangkan
sesudah makan selama makan dapat
mengurangi nafsu makan.
Ciptakan
suasana yg 10. Membantu mengkaji
menyenangkan, kebutuhan nutrisi klien
lingkungan yg dalam perubahan pencernaan
bebas dari bau
sewaktu makan.
10. Kolaborasi
dengan ahli gizi
dalam pemberian
diit

You might also like