You are on page 1of 24

INFOBPJS

KESEHATAN

STRATEGI utama
menuju sukses
2018

MEDIA INTERNAL BPJS KESEHATAN EDISI 58 TAHUN 2018


CEO MESSAGE Strategi Jitu Jadi Penentu
Tahun 2017 telah berakhir. Banyak hal yang saya lalui bersama 7.195
Duta BPJS Kesehatan dalam mengelola pelayanan kesehatan dan juga
mengemban amanah mulia untuk menjadikan Indonesia yang lebih sehat.
Tahun 2017 merupakan tahun kerja keras bagi seluruh Jajaran BPJS
Kesehatan yang membuahkan berbagai capaian dan inovasi yang luar
biasa.

Di tahun kelima beroperasinya BPJS Kesehatan, implementasi Program


Jaminan Kesehatan-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) saat ini masih sesuai
dengan peta jalan (roadmap) yang telah ditetapkan oleh Pemerintah,
diantaranya yaitu kesinambungan operasional dan cakupan kepesertaan
yang saat ini sudah mencapai 72.9% dari total penduduk Indonesia.
Walaupun masih sejalan dengan peta jalan yang ditetapkan, namun
berbagai perbaikan dan kesempurnaan program terus kami upayakan.
Terlebih, di tahun ini semakin besar tantangan yang akan kami hadapi.
Salah satunya adalah komitmen kami dalam mencapai universal health
coverage (UHC) pada tahun 2019 mendatang. Sehingga, menyongsong
tahun 2018 ini yang akan tetap menjadi sorotan kami adalah cakupan
peserta dan sustainbilitas keuangan.
“ Karena ketika niat yang
tulus dan ikhtiar gotong Layaknya dalam permainan catur yang membutuhkan strategi dan kejelian
royong didukung dengan dalam memperhitungkan kekuatan, tentunya Manajemen BPJS Kesehatan
upaya dan doa yang selalu telah menyusun strategi di tahun 2018 yang kami nilai jitu untuk mencapai
target-target yang telah ditetapkan. Strategi tersebut dituangkan dalam 3
kita panjatkan untuk Fokus Utama dari rangkaian program-program yang harus dijalankan yaitu
membangun Negara ini, Menjaga Kesinambungan Program JKN-KIS, Meningkatkan Kepuasan
niscaya pertolongan Tuhan Peserta dan Efektif dan Efisien dalam Mengimplementasikan Program
akan selalu datang ” Kerja. Tiga Fokus Utama ini optimis akan dapat diwujudkan mengingat
adanya dukungan dari kualitas SDM dan pengembangan-pengembangan
inovasi pelayanan yang berorientasi pada kemudahan bagi seluruh Peserta
JKN-KIS.

Dengan berbagai strategi yang kami ramu ini, kami optimis bisa menjadi
strategi jitu yang jadi penentu keberhasilan dalam mewujudkan cakupan
peserta pada tahun 2019 dan kesinambungan Program JKN-KIS dengan
berlandaskan gotong royong yang berkeadilan, sesuai dengan Visi BPJS
Kesehatan untuk menjadi Lembaga yang handal, unggul dan terpercaya.

Secara pribadi dan atas nama Manajemen BPJS Kesehatan, saya


mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas
kepercayaan dan peran serta seluruh elemen yang senantiasa mendukung
jalannya Program JKN-KIS ini. Karena ketika niat yang tulus dan ikhtiar gotong
royong didukung dengan upaya dan doa yang selalu kita panjatkan untuk
membangun Negara ini, niscaya pertolongan Tuhan akan selalu datang.

Direktur Utama
Fachmi Idris
SALAM REDAKSI
Tahun Pertaruhan
Pembaca setia Media Info BPJS Kesehatan,

Mengawali penerbitan di tahun 2018, berbagai masukan serta kritikan yang membangun kami terima dan beberapa hal
kami ejawantahkan di tahun ke-5 Program JKN-KIS diimplementasikan. Kami sadar, media ini harus terus berkembang
serta menampilkan peforma yang sebaik-baiknya, menghadirkan berbagai informasi yang berkualitas, sehingga dapat
terus mengiring Program JKN-KIS yang telah diamanatkan ke BPJS Kesehatan. Dengan format baru, konsistensi ini
kami harapkan dapat memuaskan para pembaca, semakin mudah dalam penyimpanan, sehingga informasi yang ada
dalam media ini dapat membantu memberikan pemahaman serta memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi
pembaca setia Media Info BPJS Kesehatan.

Memasuki tahun ke-5, BPJS Kesehatan menjadi semakin besar, mengapa, karena di usia yang bisa dibilang masih
muda jumlah peserta bisa dikatakan terbesar di dunia, dengan pemanfaatanpun samakin besar dari tahun ke tahun.
Tak tertutup berbagai tantangan pun akan semakin kompleks dan terus berdinamika seiring menuju kesempurnaan
program. Seperti apa jajaran manajemen akan mengelaborasi tantangan dan strategi di Tahun 2018 menuju Cakupan
Semesta, kesemuanya akan kami hadirkan di edisi ini.

Seiring dengan penerbitan Info BPJS Kesehatan, kami mengucapkan terima kasih atas berbagai dukungan dan
tanggapan atas terbitnya media ini. Nuansa baru yang kami hadirkan diharapkan dapat menambah tujuan dari
penerbitan Media ini, melalui informasi yang berkualias, baik, akurat dan diharapkan kehadiran media ini dapat
menjadi jembatan informasi yang efektif bagi BPJS Kesehatan dan seluruh stakeholder. Selamat beraktivitas.

Redaksi

DAFTAR ISI
KILAS & PERISTIWA
PUBLIC EXPOSE AWAL TAHUN 2018 5
FOKUS
tig fokus utama bpjs kesehatan di tahun 2018 6
BENEFIT
tinggkatkan kemudahan akses dan mutu layanan faskes 12
PELANGGAN
INDEKS KEPUASAAN PESERTA JKN-KIS TAHUN 2017 MENINGGKAT 14
TESTIMONI
PEMBIYAAN AMAN DOKTER PUN NYAMAN 16
PERSEPSI
KOMUNITAS CBC SAHABAT ANAK-ANAK PENDERITA KANKER 18
INSPIRASI
BINCANG KOMUNITAS CBC SAHABAT ANAK-ANAK PENDERITA KANKER 19
atur strategi agar jkn-kis jadi SEHAT & GAYA HIDUP
kebanggan negeri 10 Hati-Hati, KANKER SANGAT MENYUKAI GULA 20

BULETIN DITERBITKAN OLEH BPJS KESEHATAN :


Jln. Letjen Suprapto PO BOX 1391/JKT Jakarta Pusat Tlp. (021) 4246063, Fax. (021) 4212940

PENGARAH Fachmi Idris PENANGGUNG JAWAB Mira Anggraini PEMIMPIN UMUM Afrizayanti PEMIMPIN
REDAKSI Nopi Hidayat SEKRETARIAT Rini Rahmitasari, Paramita Suciani REDAKTUR Elsa Novelia, Budi Setiawan, Widiani Utami,
Sri Wahyuningsih, Dede Chandra S, Endang Diarty, Upik Handayani, Maria Yuniarti, Tati Haryati Denawati, Juliana Ramdhani, Diah Ismawardani, Ranggi
Larissa Izzati, Darusman Tohir, DISTRIBUSI & PERCETAKAN Erry Endri, Asto Bawono, Muhammad Aryad, Imam Rahmat Muhtadin, Eko
Yulianto
KILAS & PERISTIWA
PUBLIC EXPOSE AWAL TAHUN 2018
Jakarta - Setelah genap 4 tahun implementasi Program
Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat
(JKN-KIS), tepat 31 Desember 2017 jumlah peserta
JKN-KIS sudah mencapai 187.982.949, artinya jumlah
masyarakat yang telah mengikuti Program JKN-
KIS hampir mencapai 72,9% dari jumlah penduduk
Indonesia, dengan kata lain masih terdapat sekitar
27,1% lagi masyarakat yang belum menjadi peserta
JKN-KIS dan diharapkan akan terpenuhi sesuai dengan
target. Hal itu selaras dengan arah kebijakan dan
strategi nasional dalam Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2019, disebutkan
terdapat sasaran kuantitatif terkait Program Jaminan
Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS)
yaitu meningkatnya persentase penduduk yang menjadi
peserta Jaminan Kesehatan melalui Sistem Jaminan “Saat ini peran Pemda sudah sangat baik khususnya dari
Sosial Nasional (SJSN) Bidang Kesehatan, minimal segi komitmen dalam mendaftarkan warganya menjadi
mencakup 95% pada tahun 2019. peserta JKN-KIS melalui integrasi program Jamkesda.
Kami juga sangat berterimakasih kepada Pemda yang
Berbagai strategi dan upaya akan dilakukan salah satunya sudah mendorong UHC di daerah masing-masing
melalui dukungan dan peran Pemerintah Daerah. dan kami harapkan seluruh Pemda dapat melakukan
Saat ini dukungan tersebut sudah terasa di sejumlah hal serupa, mendukung dan merealisasikan rencana
daerah khususnya dalam upaya memperluas cakupan strategis nasional serta amanah UU Nomor 40 tahun
kepesertaan dengan memastikan bahwa seluruh 2004,” ujar Direktur Perluasan dan Pelayanan Peserta
penduduk di wilayah daerah tersebut telah menjadi BPJS Kesehatan, Andayani Budi Lestari, dalam Public
peserta JKN-KIS atau dengan kata lain tercapainya Expose dengan tema ”Jaminan Kesehatan Semesta
Universal Health Coverage (UHC). Di tahun 2017, 95% Sudah Di Depan Mata” Selasa, (02/01/2018).
atau 489 Kabupaten/Kota dari 514 Kabupaten/Kota
sudah terintegrasi dalam Program JKN-KIS melalui Andayani menambahkan, dukungan dan peran serta
program JKN-KIS.Tercatat 3 Provinsi (Aceh, DKI Jakarta, Pemda sangatlah strategis dan menentukan dalam
Gorontalo), 67 Kabupaten, dan 24 Kota sudah lebih mengoptimalkan Program JKN-KIS, setidaknya
dulu UHC di Tahun 2018, dan yang berkomitmen akan terdapat 3 peran penting diantaranya memperluas
menyusul UHC lebih awal yaitu 3 Provinsi (Jambi, Jawa cakupan kepesertaan mendorong Universal Health
Barat dan Jawa Tengah) serta 59 Kabupaten dan 15 Kota Coverage (UHC), meningkatkan kualitas pelayanan, dan
(data terlampir). peningkatan kepatuhan.

DORONG OPTIMALISASI FASKES PROVIDER, BPJS KESEHATAN PERKUAT SINERGI


DENGAN POLRI
Jakarta - Sebagai penyelenggara Program Jaminan
Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS),
BPJS Kesehatan selalu berupaya meningkatkan kualitas
layanan kesehatan bagi seluruh peserta JKN-KIS.
Untuk mewujudkan hal tersebut, BPJS Kesehatan pun
memperkuat sinerginya dengan berbagai instansi, salah
satunya dengan pihak Kepolisian Republik Indonesia
(POLRI).

"Nantinya akan dilakukan bridging system antara POLRI


dengan BPJS Kesehatan. Hal ini bertujuan untuk
memudahkan pelayanan bagi pasien JKN-KIS yang
mengalami kecelakaan lalu lintas," ungkap Direktur
Utama BPJS Kesehatan Fachmi Idris usai melakukan diharapkan FKTP dapat menjalankan perannya secara
audiensi dengan Kepala POLRI Tito Karnavian, Kamis signifikan dan komprehensif.
(11/01).
"Sesuai dengan peraturan yang berlaku, fasilitas
Dalam kesempatan tersebut, Fachmi juga menjelaskan kesehatan milik pemerintah wajib menjadi mitra BPJS
bahwa sistem pelayanan kesehatan di era JKN-KIS Kesehatan dan memberikan pelayanan kepada peserta
mengutamakan optimalisasi di FKTP, sehingga FKTP JKN-KIS. Oleh karena itu, kami berharap POLRI dapat
bukan hanya berfungsi sebagai pembuat rujukan semata. mendorong FTKP dan FKRTL di bawah naungannya untuk
Melalui mekanisme pelayanan kesehatan berjenjang, memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat,
terutama peserta JKN-KIS," tutup Fachmi.
EDISI 58 TAHUN 2018 INFO BPJS KESEHATAN 5
FOKUS

TIGA FOKUS UTAMA


BPJS KESEHATAN
di Tahun
2018
Di tahun 2018 ini, BPJS Kesehatan sebagai penyelenggara program Jaminan Kesehatan Nasional - Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS)
telah menetapkan tiga fokus utama yang menjadi acuan dalam pelaksanaan program bagi seluruh unit kerja. Ketiga fokus utama
tersebut yakni Menjaga Kesinambungan Program JKN-KIS, Meningkatkan Kepuasan Peserta, serta Efektivitas dalam Pengelolaan
Program Kerja.

Program JKN-KIS yang diselenggarakan oleh BPJS saat ini tengah menghadapi “multiple burdens” yang
Kesehatan telah memasuki tahun ke-5. Cita-cita harus diselesaikan, yakni mencapai Universal Health
bangsa Indonesia untuk mewujudkan cakupan semesta Coverage yang merupakan mandat dari regulasi, masalah
(Universal Health Coverage/UHC) jaminan kesehatan financial gap atau mismatch serta kualitas layanan atau
untuk seluruh rakyat Indonesia pada tahun 2019 sudah kepuasan peserta.
di depan mata.
“Ketika harus mencapai UHC, tantangan besarnya
Hingga 1 Februari 2018, jumlah peserta yang terdaftar datang dari sisi financial. Lantaran struktur iuran yang
dalam program ini mencapai 192.029.645 jiwa. Selain saat ini berlaku masih jauh lebih kecil dibandingkan biaya
dari sisi peserta, jumlah fasilitas kesehatan yang bekerja yang harus dikeluarkan, maka ketika jumlah pesertanya
sama dengan BPJS Kesehatan juga telah meningkat dari semakin bertambah, mismatch-nya pun akan makin
18.437 fasilitas kesehatan primer di akhir 2014 menjadi besar,” papar Mundiharno.
21.763 fasilitas kesehatan primer di akhir 2017. Begitu
juga dengan jumlah rumah sakit yang bekerja sama
dengan BPJS Kesehatan, di mana per 1 Februari 2018
sudah mencapai 2.109 rumah sakit.

Direktur Utama BPJS Kesehatan, Fachmi Idris


menyampaikan, dalam perjalanan program JKN-KIS
selama lebih dari empat tahun, selain memberikan
perlindungan finansial, keberadaan program ini juga
telah membuka akses masyarakat terhadap pelayanan
kesehatan yang bermutu, sehingga dapat membantu
meningkatkan status kesehatan penduduk. Di sisi lain,
program ini juga telah menumbuhkan kesadaran akan
pentingnya bergotong-royong dalam memelihara dan
menjaga kesehatan bersama.

Fachmi menambahkan, tantangan yang dihadapi di


tahun 2018 sudah di depan mata. Berbagai langkah pun
telah dilakukan BPJS Kesehatan dalam rangka antisipasi
agar pengelolaan program JKN yang diamanatkan dapat
dijalankan dengan baik dan sustain.

Penyelesaian Missmatch
Direktur Perencanaan dan Pengembangan BPJS
Kesehatan, Mundiharno menyampaikan, sebagai
badan hukum publik yang diamanatkan untuk Direktur Utama BPJS Kesehatan
menyelenggarakan program JKN-KIS, BPJS Kesehatan Fachmi Idris

6 INFO BPJS KESEHATAN EDISI 58 TAHUN 2018


FOKUS

Ketiga tantangan tersebut menurutnya tak bisa UHC yang ditargetkan terealisasi paling lambat 1 Januari
diselesaikan dalam satu waktu. Harus ada salah satu 2019. Dengan begitu, prinsip-prinsip gotong royong
yang diprioritaskan, dalam hal ini menyelesaikan dalam program JKN-KIS bisa terus dijalankan, di mana
masalah financal gap dengan lebih memperhatikan sisi yang sehat bisa membantu pasien yang sakit melalui
penerimaan dan juga pengeluaran. iuran yang dibayarkan.

Mundiharno menambahkan, kondisi sustainabilitas Dana Pada tahun 2017, BPJS Kesehatan secara aktif juga telah
Jaminan Sosial (DJS) Kesehatan yang mengalami defisit melakukan pembahasan tentang pengurangan mismatch
memang masih akan menjadi tantangan yang dialami JKN dengan beberapa Kementerian. Hasilnya adalah
program JKN di tahun 2018 ini. delapan bauran kebijakan dalam penanganan defisit.

Hal senada juga disampaikan Ketua Dewan Jaminan Mundiharno memaparkan, delapan bauran kebijakan
Sosial Nasional (DJSN), Sigit Priohutomo. Sejak program tersebut antara lain efisiensi biaya operasional, perbaikan
JKN-KIS mulai diimplementasikan pada 1 Januari 2014, manajemen klaim fasilitas kesehatan yang terkait
Sigit mengatakan persoalan mismatch sebetulnya dengan mitigasi kecurangan (fraud mitigation), perbaikan
memang sudah terprediksi, mengingat penetapan kinerja BPJS Kesehatan untuk dapat melakukan strategic
iuran sampai saat ini belum sesuai dengan perhitungan purchasing, pengaturan terhadap cost sharing terhadap
aktuaria. Hal ini juga menjadi tantangan bagi BPJS tindakan yang mengandung moral hazard, kenaikan
Kesehatan untuk bagaimana mengelola iuran peserta batas upah pekerja untuk PPU dari Rp 8 juta menjadi Rp
dengan sebaik-baiknya, tanpa meninggalkan kualitas 10 juta, perbaikan sistem rujukan dan rujuk balik, serta
pelayanan yang memang harus selalu menjadi prioritas. optimalisasi peran Pemda melalui pemanfaatan pajak
rokok untuk pelayanan kesehatan masyarakat.
“Meningkatkan jumlah kepesertaan dari segmen
PPU menjadi tantangan yang harus diselesaikan oleh Dampak revisi Peraturan Menteri Keuangan Nomor 50
BPJS Kesehatan. Selain itu, upaya-upaya peningkatan Tahun 2017 atas tunggakan Pemda pada tahun 2014-
kolektabilitas iuran untuk semua segmen peserta juga 2017 juga diharapkan dapat mengurangi defisit. Sebagai
harus terus dioptimalkan,” ujar Sigit. payung hukum dalam penyelesaian hutang Pemda
terhadap BPJS Kesehatan, telah diterbitkan Peraturan
Di sisi lain, Sigit mengatakan masyarakat dan badan usaha Menteri Keuangan Nomor 183/PMK.07/2017 tentang Tata
sebetulnya juga bisa ikut berperan dalam membantu Cara Penyelesaian Tunggakan Iuran Jaminan Kesehatan
penanganan mismatch, utamanya dengan mendaftarkan Pemerintah Daerah melalui Pemotongan Dana Alokasi
diri atau karyawannya sebagai peserta, serta disiplin Umum dan/atau Dana Bagi Hasil.
dalam membayar iuran. Pemda juga diharapkan dapat
mengoptimalkan perannya demi mewujudkan cita-cita

EDISI 58 TAHUN 2018 INFO BPJS KESEHATAN 7


FOKUS

Tiga Fokus Utama Meningkatkan Kepuasan Peserta


Melihat kondisi yang berkembang serta potensi Sebagai organisasi penyelenggara pelayanan publik yang
tantangan yang akan terjadi di sepanjang tahun 2018, kinerjanya diukur dari kemampuan melayani masyarakat
Fachmi Idris mengatakan tahun 2018 ini BPJS Kesehatan dengan baik, kepuasan peserta juga ditempatkan sebagai
telah menetapkan tiga fokus utama yang menjadi acuan prioritas. Fachmi Idris mengatakan, fokus peningkatan
dalam pelaksanaan program bagi seluruh unit kerja kepuasan peserta ini diwujudkan melalui peningkatan
hingga akhir tahun 2018, yaitu Menjaga Kesinambungan pelayanan administrasi, antara lain dengan memperluas
Program JKN-KIS, Meningkatkan Kepuasan Peserta, sarana dan kanal pendaftaran terintegrasi dan pengiriman
serta Efektivitas dalam Pengelolaan Program Kerja. KIS, melakukan pengembangan SMS mobile advertising
dalam rangka pemberian informasi terintegrasi, hingga
Menjaga Kesinambungan Program JKN-KIS melakukan pengembangan sistem pembayaran iuran
Untuk menjaga kesinambungan program JKN-KIS ini, dengan kode identik melalui id-transaksi.
Fachmi Idris menjelaskan terdapat tiga pilar asuransi
kesehatan sosial yang harus dioptimalkan. Pilar pertama Upaya lainnya adalah meningkatkan kemudahan akses
adalah risk pooling atau bauran kepesertaan, dengan ke fasilitas kesehatan, serta meningkatkan mutu layanan
melakukan percepatan rekrutmen peserta melalui proses faskes. Peningkatan layanan customer feedback system
canvassing Pekerja Penerima Upah pada Badan Usaha, juga dilakukan untuk memberi kemudahan dalam
serta meningkatkan kepatuhan Pekerja dan Pemberi penyampaian keluhan melalui berbagai saluran, dan tata
Kerja dengan melakukan integrasi program pemasaran kelola penanganan keluhan.
sosial dan kepatuhan pekerja dan pemberi kerja.
November 2017 lalu, BPJS Kesehatan juga telah
Untuk Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU), upayanya meluncurkan aplikasi Mobile JKN. Tujuannya untuk
adalah melalui optimalisasi kanal, sosialisasi dan edukasi memberikan kemudahan bagi peserta dalam
kepada masyarakat serta optimalisasi data Dukcapil. mendapatkan layanan JKN-KIS melalui fitur-fitur inovatif
Integrasi Jakmesda ke dalam program JKN-KIS juga yang dihadirkan.
terus didorong dengan melakukan edukasi dan advokasi
kepada Pemerintah Daerah. Pilar kedua yang juga Fachmi menegaskan, kepuasan peserta tidak hanya
terus dioptimalkan adalah revenue collection, melalui menjadi perspektif Duta BPJS Kesehatan yang tugasnya
optimalisasi fungsi Kader JKN yang telah dibentuk langsung berhubungan dengan peserta, tetapi harus
untuk membantu meningkatkan pertumbuhan jumlah menjadi orientasi seluruh Duta BPJS Kesehatan di
kepesertaan dan meningkatkan kolektabilitas iuran bagi seluruh fungsi organisasi, baik di Kantor Pusat maupun
segmen PBPU, serta meningkatkan awareness kepada di daerah. Selain itu, kepuasan peserta juga sangat
peserta terhadap pentingnya Program JKN-KIS. dipengaruhi oleh ketanggapan Duta BPJS Kesehatan
dalam menangani keluhan dengan cepat dan tuntas.
Terobosan lainnya yaitu melalui program cicilan piutang
iuran khusus peserta Mandiri. Optimalisasi pembayaran
iuran autodebet juga terus dilakukan, khususnya
bagi peserta PBPU. Selanjutnya adalah melakukan
penyelesaian tunggakan iuran Jaminan Kesehatan
Pemerintah Daerah melalui pemotongan Dana Alokasi
Umum atau Dana Bagi Hasil. Hal ini juga sudah
tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan No. 183/
PMK.07/2017.

Pilar ketiga dalam upaya menjaga kesinambungan


program JKN-KIS yaitu purchasing, di antaranya
optimalisasi mekanisme pembayaran provider melalui
pengembangan sistem pembayaran berbasis kinerja
di FKRTL, serta pengembangan mekanisme cara
pembayaran lain melalui implementasi hasil kajian
Strategic Purchasing.

Melakukan koordinasi dengan Kementerian dan Lembaga


juga menjadi hal yang penting dalam implementasi cost
sharing yang berpotensi moral hazard. Selanjutnya
adalah sinergitas penjaminan peserta JKN-KIS untuk
kasus kecelakaan lalu lintas, kecelakaan kerja dan
penyakit akibat kerja dengan BPJS Ketenagakerjaan dan
PT Jasa Raharja. Upaya lainnya adalah pengembangan
manajemen e-claim di FKRTL (Vedika) dan di FKTP, serta
melakukan penanganan terhadap risiko fraud.
Direktur Perencanaan dan Pengembangana BPJS Kesehatan
Mundiharno

8 INFO BPJS KESEHATAN EDISI 58 TAHUN 2018


FOKUS

“Seluruh upaya perbaikan sistem kerja organisasi implementasi Vedika. Dalam struktur organisasi baru
dalam penyelenggaraan program JKN-KS, semata- yang diimplementasikan pada 1 Juli 2017 lalu, sudah
mata ditujukan untuk kepentingan peserta dan publik,” tidak ada lagi unit BPJS Kesehatan Center di rumah sakit.
imbuhnya. BPJS Kesehatan melakukan pengalihan fungsi BPJS
Kesehatan Center menjadi Petugas Pemberian Informasi
Efektifitas Pengelolaan Program Kerja dan Penanganan Pengaduan (PIPP) di Rumah Sakit.

Efektivitas dalam Pengelolaan Program Kerja menjadi “Dengan implementasi Vedika dan PIPP ini, jumlah
fokus ketiga BPJS Kesehatan di tahun 2018. Berbagai SDM yang digunakan dapat diefisiensikan, karena
terobosan yang dilakukan antara lain peningkatan mengalihkan fungsi manual menjadi proses otomasi.
produktifitas pegawai melalui review Analisa Beban Perubahan-perubahan melalui inovasi dan otomasi bisnis
Kerja (ABK), implementasi manajemen talenta dan proses, tentunya harus terus dilakukan pada seluruh
manajemen karier. Upaya lainnya seperti melakukan fungsi-fungsi kerja yang ada di organisasi, sehingga
pengendalian dan optimalisasi aset tetap, review dan administrasi penyelenggaraan program yang efektif dan
penyempurnaan proses bisnis melalui penguatan efisien dapat tercapai,” paparnya.

fungsi Change Management Action Team (CMAT), serta Fachmi menegaskan, apa yang ingin dicapai melalui
monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan program tiga fokus utama tersebut tidak akan terwujud tanpa
kerja yang fokus pada pencapaian target kinerja. Strategi dukungan SDM yang unggul, yang memiliki kemampuan
untuk memenuhi kebutuhan SDM, khususnya dengan untuk mengelola sumber daya yang dimilikinya melalui
pemberlakuan struktur organisasi baru di tahun 2017, kepemimpinan yang efektif, memiliki kompetensi
yaitu salah satunya adalah dengan melakukan otomasi yang tinggi dalam menjalankan bidang tugasnya, dan
proses verifikasi klaim melalui implementasi Verifikasi yang terakhir adalah memiliki karakter yang dibentuk
Digital Klaim (Vedika). berdasarkan nilai-nilai organisasi, yaitu integritas,
profesional, pelayanan prima, dan efisiensi operasional,
Fachmi menyadari, pemahaman terhadap konsep yang saat ini masih terus dibangun sebagai karakter dan
Vedika yang mengubah model pengelolaan klaim budaya organisasi.
secara signifikan, serta kesiapan sarana dan prasarana
merupakan tantangan yang harus dihadapi dalam

EDISI 58 TAHUN 2018 INFO BPJS KESEHATAN 9


BINCANG

ATUR
STRATEGI
Agar JKN-KIS
Jadi Kebanggaan Negeri

Direktur Perencanaan dan Pengembangan BPJS Kesehatan


Mundiharno

10 INFO BPJS KESEHATAN EDISI 58 TAHUN 2018


BINCANG

Fokus utama tahun ini membenahi mismatch atau financial gap antara
penerimaan dengan pengeluaran.

Program Jaminan Kesehatan saat ini lebih kecil daripada biaya regulasi juga perlu dilakukan untuk
Nasional - Kartu Indonesia Sehat yang dibutuhkan setiap orang per menyelesaikan persoalan mismatch.
(JKN-KIS) yang diselenggarakan bulan untuk mendapat pelayanan
BPJS Kesehatan sejak 2014 terus kesehatan. Hal ini menyebabkan Bagaimana untuk operasional,
mengalami pembenahan untuk keuangan program JKN-KIS strategi apa yang akan dijalankan
memberikan pelayanan terbaik bagi mengalami mismatch, penerimaan tahun 2018?
masyarakat. Tantangan yang dihadapi lebih kecil daripada pengeluaran.
BPJS Kesehatan dan pemangku Jika struktur iuran itu tidak dibenahi, Ada 3 fokus yaitu kesinambungan
kepentingan dalam menjalankan akan berdampak pada kualitas program, kepuasan peserta (kualitas
program JKN-KIS sangat besar salah pelayanan yang diterima peserta. layanan), dan peningkatan kualitas
satunya mengenai ketidakcocokan kerja. Tahun ini kami meningkatkan
(mismatch) antara penerimaan dan Jumlah peserta yang semakin banyak penegakan kepatuhan terutama
pengeluaran. harus diimbangi jumlah fasilitas untuk badan usaha, tujuannya
kesehatan (faskes) yang memadai, agar mereka mendaftarkan
Selain itu sebagaimana amanat tapi untuk bidang kesehatan itu tidak seluruh pekerja dan keluarganya,
peraturan perundang-undangan, mudah karena untuk membangun memberikan data akurat, dan
Program JKN-KIS diarahkan faskes tidak cukup hanya dengan membayar iuran tepat waktu
untuk mencapai cakupan jaminan dana besar tapi juga tenaga terampil dan jumlah. Kepesertaan pekerja
kesehatan semesta atau Universal seperti dokter, bidan, dan perawat. penerima upah (PPU) badan usaha
Health Coverage (UHC). Perlu juga ditingkatkan dengan cara
strategi yang tepat agar BPJS Apa strategi yang akan digunakan canvassing. Kolektabilitas iuran
Kesehatan bisa menjalankan untuk menghadapi mismatch? PBPU ditingkatkan dengan cara
amanat regulasi sekaligus mampu memperbanyak saluran pembayaran
menghadapi tantangan yang ada. Ketika membahas soal mismatch dan program cicilan iuran serta
maka bicara soal penerimaan dan mengembangkan kader JKN.
Apa saja strategi yang akan pengeluaran. Semakin banyak
dijalankan BPJS Kesehatan untuk peserta maka iuran yang diterima Apa harapan anda terhadap
menghadapi segala tantangan di besar, tapi resiko pengeluaran juga program JKN-KIS ke depan?
tahun 2018? Untuk menjawabnya besar. Ini terjadi karena struktur iuran
tim redaksi Info BPJS Kesehatan JKN-KIS masih rendah. Tahun 2018-2019 merupakan tahun
telah melakukan wawancara paling menantang bagi BPJS
dengan Direktur Pengembangan Oleh karena itu kepesertaan harus Kesehatan dalam menyelenggarakan
dan Perencanaan BPJS Kesehatan, dijaga moderat agar keberlanjutan program JKN-KIS. Seolah di tahun ini
Mundiharno, berikut ini kutipannya : finansial bisa terjaga. Ini artinya kami harus melompati jurang. Tapi
jumlah peserta yang sehat harus jika persoalan mismatch bisa diatasi
Apa saja tantangan terbesar yang digenjot lebih banyak lagi. dan struktur iuran bisa dibenahi
dihadapi BPJS Kesehatan dalam secara fundamental maka program
menjalankan program JKN-KIS Kemudian kolektabilitas iuran JKN-KIS ke depan bisa berlari
tahun ini? ditingkatkan terutama untuk kategori kencang. Jika itu mampu terwujud
peserta pekerja bukan penerima program JKN-KIS bisa hadir sebagai
Ada 3 beban berat yang akan dihadapi upah (PBPU). Pemerintah juga program kebanggaan bangsa
BPJS Kesehatan untuk tahun 2018 berkomitmen untuk membantu Indonesia.
dan beberapa tahun ke depan yakni penerimaan BPJS Kesehatan untuk
mencapai target UHC, mismatch, mengelola program JKN-KIS melalui JKN-KIS ini program unggulan
dan meningkatkan kepuasan peserta realokasi pajak rokok dan dana untuk menjaga tingkat kesehatan
(layanan). Ketiga beban itu tidak talangan. sekaligus melindungi masyarakat
bisa dibenahi sekaligus, harus ada dari kemiskinan. Program JKN-
satu yang jadi fokus. Untuk tahun Untuk pengeluaran, BPJS Kesehatan KIS sangat dibutuhkan untuk
2018 fokus utamanya menjawab melakukan kendali biaya. Caranya mendukung kebijakan pemerintah
persoalan mismatch. mulai dari pencegahan tindak dalam memberantas kemiskinan.
kecurangan (fraud), rujukan dan Hal itu selaras hasil penelitian
Dalam mencapai UHC setidaknya verifikasi klaim. BPJS Kesehatan organisasi kesehatan PBB (WHO)
harus memperhatikan 2 hal yaitu juga berharap ke depan bisa menjadi yang menyebut jutaan rumah tangga
sektor finansial dan kualitas layanan. strategic purchaser, bukan sekedar jatuh miskin karena tidak punya
Untuk sektor finansial, besaran iuran membayar klaim. Penyempurnaan asuransi kesehatan.

EDISI 58 TAHUN 2018 INFO BPJS KESEHATAN 11


BENEFIT

TINGGKATKAN KEM
Akses dan Mutu Layanan Ke
Sebagai penyelenggara program Jaminan Kesehatan
Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) yang baru
berjalan empat tahun, BPJS Kesehatan terbilang
sukses memenuhi komitmennya untuk melayani
kebutuhan dasar kesehatan masyarakat Indonesia.
Hal ini ditunjukkan oleh hasil survei kepuasan peserta
dan fasilitas kesehatan terhadap BPJS Kesehatan
yang dilakukan salah satu lembaga survey ternama, PT
Frontier Consulting Grup.

Survei ini menunjukkan indeks kepuasan fasilitas


kesehatan (faskes) yang melayani pasien JKN-KIS
secara total mencapai 75,7%. Khusus Di fasilitas
kesehatan tingkat pertama (FKTP) indeks kepuasan
mencapai 75,9%, dan faskes rujukan tingkat lanjutan
(FKRTL) sebesar 75,2%. Angka-angka tersebut
termasuk dalam kategori tinggi, dan sesuai angka yang
ditetapkan pemerintah. Secara keseluruhan indeks
kepuasan faskes ini telah memenuhi target pemerintah
sebesar 75,7% di 2017, meningkat dari 2014 sebesar
65%, dan akan mencapai 80% di 2019 mendatang.

Survei ini dilakukan terhadap 4.766 faskes di 126


wilayah kerja kantor cabang dari 238 kabupaten/kota
di Indonesia. Mereka terdiri dari 1.603 puskemas, 1.113
dokter praktik perorangan, 1.1195 klinik, dan 855 FKRTL.
Responden merupakan perwakilan dari faskes yang
bekerjasama dengan BPJS Kesehatan dengan kriteria,
antara lain terdaftar sebagai faskes BPJS Kesehatan
paling sedikit 1 tahun. Responden FKTP adalah
pimpinan puskesmas atau dokter praktik perorangan
dan pimpinan klinik. Sedangkan FKRTL merupakan
direktur utama rumah sakit, direktur keuangan, direktur
pelayanan dan ketua tim pengendali rumah sakit.
Pemilihan responden menggunakan metode stratified
random sampling. Kemudian pengumpulan data
dilakukan dengan wawancara tatap muka. Dimensi
yang diukur meliputi tangibles, emphati, reliability, dan
responsiveness assurance.

Pengukuran tingkat kepuasan di fasilitas Kesehatan


merupakan cara BPJS Kesehatan untuk meningkatkan
kualitas pelayanan kepada peserta. BPJS Kesehatan
mengapresiasi seluruh faskes yang telah memberikan
pelayanan terbaik kepada peserta, sehingga indeks
kepuasan peserta pun meningkat. Diakui kepuasan Area perbaikan menurut Fasilitas Kesehatan antara
peserta yang makin tinggi tidak lepas dari peran faskes. lain kesesuaian pelaksanaan prosedur pelayanan BPJS
sesuai ketentuan berlaku, keandalan sistem aplikasi
Meski indeks kepuasan faskes tergolong tinggi, BPJS Surat Eligibilitas Peserta (SEP), dan penjelasan informasi
Kesehatan terus berkomitmen untuk memperbaiki mengenai hak dan kewajiban sebagai faskes BPJS
dan meningkatkan beberapa area agar faskes dapat Kesehatan serta proses administrasi klaim.
melayani dengan baik. Beberapa atribut yang akan
diperbaiki BPJS Kesehatan, misalnya dari sisi kecepatan Untuk itu BPJS Kesehatan mengembangkan berbagai
petugas BPJS Kesehatan merespon dan mencari solusi terobosan untuk meningkatkan kepuasan fasilitas
atas pengaduan rumah sakit. Kesehatan, salah satunya dengan mengembangkan

12 INFO BPJS KESEHATAN EDISI 58 TAHUN 2018


BENEFIT

MUDAHAN
Ke Faskes tiap wilayah ada faskes yang bekerjasama atau menjadi
provider. Pertumbuhan peserta yang cukup signifikan
diharapkan juga mendorong tumbuhnya faskes di daerah.
sistem Vedika atau verifikasi digital klaim.
Bukan hanya selesai di pemetaan ketersediaan faskes,
Sistem ini merupakan proses verifikasi
BPJS Kesehatan melakukan penajaman pemetaan
menggunakan aplikasi digital menggantikan
sampai dengan kapasitas pemeriksaan yang ada di
proses verifikasi manual satu satu yang
FKRTL serta kompetensi tenaga pemberi pelayanan
dilakukan oleh Verifikator. Proses ini
Kesehatan yang ada di FKRTL. Saat ini telah tersedia
mempercepat waktu verifikasi yang
profil fasilitas pelayanan Kesehatan di seluruh Indonesia.
memberikan manfaat kecepatan Pembayaran
Profil ini sangat bermanfaat untuk mengetahui daerah
klaim bagi FKRTL. Tentu saja pengembangan
yang masih memerlukan fasilitas dan dokter tertentu. Di
sistem ini membutuhkan dukungan sistem
sisi lain profil ini digunakan untuk sistem rujukan berbasis
jaringan komunikasi baik dari infrastruktur
kompetensi yang dijalankan oleh BPJS Kesehatan.
BPJS Kesehatan maupun dari FKRTL.
Selain faskes, BPJS Kesehatan juga berkoordinasi
Untuk mencapai target indeks kepuasan baik
dengan Kemkes, dinkes dan pemda untuk memastikan
fasilitas Kesehatan maupun peserta di 2019
faskes yang ada berisi tenaga kesehatan yang dibutuhkan.
mendatang, BPJS Kesehatan melakukan
Dalam hal ini pemerintah melalui Kementerian Kesehatan
berbagai inovasi dan terobosan. Salah
membuat program penugasan tenaga kesehatan, seperti
satunya dengan pengembangan layanan
tim Nusantara Sehat, Wajib Kerja Dokter Spesialis, dan
aduan informasi melalui BPJS Kesehatan
program internsip dokter. Ini merupakan salah satu
Care Center 1500-400. Di dalamnya terdapat
upaya pemerintah dalam meningkatkan mutu pelayanan
layanan pemberian informasi, pelayanan
kesehatan.
pengaduan, pendaftaran, teleconsulting, dan
aplikasi di website yaitu Saluran Informasi dan
BPJS Kesehatan juga berkoordinasi dengan pemerintah
Penanganan Pengaduan atau SIPP. Juga telah
daerah untuk memastikan pengalokasian anggaran
ditetapkan maklumat pelayanan tahun ini,
kesehatan cukup optimal untuk pengembangan
yang salah satunya berisis standar operasional
insfratruktur dan sumber daya manusia kesehatan di
prosedur (SOP), misalnya batas waktu paling
wilayahnya masing-masing. Mendorong kesadaran
lama merespon pengaduan. Juga melalui
pemerintah daerah bahwa peningkatkan infrastruktur
pertemuan kemitraan yang diselenggarakan
dan SDM kesehatan sebetulnya adalah investasi. Dengan
BPJS Kesehatan dengan faskes.
memiliki faskes dan tenaga SDM yang cukup memadai,
pasien tidak perlu dirujuk keluar kota. Dengan demikian
Di samping meningkatkan kepuasan
pembiayaan atau iuran peserta beredar di wilayahnya
faskes melalui berbagai terobosan, BPJS
sendiri, sehingga meningkatkan perekonomian di daerah
Kesehatan juga dalam upaya meningkatkan
tersebut.
keterjangkauan peserta terhadap faskes di
berbagai daerah. Mengingat tersisa beberapa
BPJS Kesehatan juga membuka akses lebih mudah bagi
bulan lagi untuk mencapai Universal Health
faskes untuk menjadi provider. Ini terbukti dari jumlah
Coverage pada 1 Januari 2019 mendatang.
faskes yang menjadi provider terus bertambah. Di awal
Ketika itu minimal 95% warga negeri
2018, BPJS Kesehatan sudah bekerja sama dengan
Indonesia dan warga negeri asing yang
21.763 FKTP (puskesmas, dokter praktek perorangan,
menetap di Indonesia selama 6 bulan atau
klinik pratama, RS kelas D dan dokter gigi). Sebanyak
lebih sudah harus menjadi peserta JKN-KIS,
2.292 FKRTL (rumah sakit dan klinik utama), serta 2.937
sehingga kemudahan akses ke faskes maupun
fasilitas kesehatan penunjang seperti apotek dan optik
mutu layanan faskes menjadi salah satu fokus
yang tersebar di seluruh Indonesia. Mereka disiapkan
utama BPJS Kesehatan sepanjang tahun
untuk memberikan pelayanan kepada 192.915.774
ini. Makin tingginya pemanfaatan peserta
penduduk Indonesia yang terdaftar sebagai peserta
terhadap program JKN-KIS akan menjadi tantangan bagi
BPJS Kesehatan per 17 Februari 2018.
BPJS Kesehatan untuk meningkatkan kepuasan peserta
maupun faskes.
Untuk memastikan mutu layanan kepada peserta, proses
kredensialing untuk faskes masih tetap dipertahankan.
Dalam rangka memudahkan akses peserta ke faskes,
Penting bagi faskes untuk menyamakan persepsi dengan
BPJS Kesehatan melalui kantor cabangnya di seluruh
BPJS Kesehatan tentang semangat program JKN-KIS.
daerah telah melakukan pemetaan ketersediaan faskes.
Bahwa prinsip program pemerintah ini adalah non-
Kantor cabang maupun pusat berkoordinasi dengan
profit. Faskes harus memegang komitmennya dengan
dinas kesehatan dan Kementerian Kesehatan terkait
kesepakatan awal baik soal perlatan, SDM maupun
ketersediaan faskes di daerah. Koordinasi dengan dinas
standar pelayanan yang diberikan.
kesehatan dan pemerintah daerah untuk memastikan di
EDISI 58 TAHUN 2018 INFO BPJS KESEHATAN 13
PELANGGAN

Indeks Kepuasan Peserta JKN-KIS


Tahun 2017 Meningkat

Berbagai upaya yang dilakukan BPJS Kesehatan dan Berikut ini indeks kepuasan peserta berdasarkan kontak
pemangku kepentingan untuk memberikan pelayanan layanan tahun 2016 - 2017.
terbaik bagi peserta Jaminan Kesehatan Nasional - Kartu
Indonesia Sehat (JKN-KIS) berbuah manis. Hasil survei
yang dilakukan lembaga independen terhadap 62.629
Tempat Pelayanan 2016 2017
partisipan yang merupakan peserta, fasilitas kesehatan
dan badan usaha dari berbagai daerah menunjukan Kantor Cabang BPJS
77, 8% 79,4%
tingkat kepuasan peserta terhadap pelayanan program Kesehatan
JKN-KIS meningkat menjadi 79,5 persen. Tahun 2016
FKTP 78,9% 79,6%
tingkat kepuasan peserta sebesar 78,6 persen.
PUSKESMAS 78,6% 78,6%
Tingkat kepuasan peserta itu meliputi sejumlah tempat
DPP 79,1% 80,4%
yang memberikan layanan terhadap peserta JKN-
KIS yaitu kantor cabang BPJS Kesehatan, Fasilitas Klinik 79,1% 79,7%
Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP), Puskesmas, Dokter FKRTL 78,3% 79,2%
Praktik Perorangan (DPP), klinik, Fasilitas Kesehatan
Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL), rawat jalan, dan rawat Rawat Jalan 78,3% 78,8%
inap termasuk Badan Usaha. Tingkat kepuasan peserta Rawat Inap 78, 2% 79,6%
terhadap tempat layanan itu sebagian besar meningkat
dibandingkan tahun lalu.

14 INFO BPJS KESEHATAN EDISI 58 TAHUN 2018


PELANGGAN
Meningkatnya kepuasan peserta terhadap layanan JKN-
KIS itu membuktikan komitmen BPJS Kesehatan serta
pemangku kepentingan untuk terus melayani peserta
secara paripurna. Tak sekedar itu, sebagai penyelenggara
program JKN-KIS, BPJS Kesehatan terus membuat
terobosan guna meningkatkan pelayanan untuk peserta.
Misalnya, meluncurkan aplikasi mobile JKN, aplikasi yang
bisa dipasang di telepon pintar ini memiliki beragam fitur
yang dapat memudahkan peserta mengakses sejumlah
pelayanan antara lain memperbarui data kepesertaan,
pindah FKTP, skrining riwayat kesehatan, pendaftaran
baru, dan pengaduan. Bahkan saat ini sudah diberlakukan
KIS digital dimana peserta bisa mendapatkan akses
pelayanan kesehatan dengan menggunakan smartphone
tanpa kartu fisik.

Masih dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada


peserta, BPJS Kesehatan membentuk loket pelayanan
cepat (fast track) di kantor BPJS Kesehatan. Pelayanan
yang diberikan meliputi pendaftaran baru peserta pekerja
bukan penerima upah (PBPU), tambah anggota keluarga
PBPU, perubahan FKTP, perubahan kelas perawatan, dan
perubahan segmen peserta.

Kemudian loket pelayanan korporasi, melayani


pendaftaran peserta kategori pekerja penerima upah
(PPU) badan usaha dan penyelenggara negara secara
kolektif atau individu dan perubahan data kepesertaan. Tak kalah penting, untuk menjamin agar peserta
Berikutnya loket perubahan data dan cetak kartu, mendapat pelayanan yang terbaik BPJS Kesehatan
melayani pendaftaran bayi dalam kandungan, pendaftaran membuat Maklumat Pelayanan pada setiap kantor
PBPU dengan rekomendasi dinas sosial (dinsos), mutasi cabang. "Dengan ini, kami menyatakan siap memberikan
kurang data anggota keluarga PBPU, perubahan identitas pelayanan sesuai standar pelayanan yang telah
peserta (NIK, Nama, Tempat/Tanggal Lahir, Alamat, ditetapkan dan apabila kami tidak menepati janji ini,
Nomor Telephone dan Email), perubahan data ganda kami siap menerima sanksi sesuai peraturan perundang-
dan penggantian kartu hilang. Terakhir loket pelayanan undangan yang berlaku," begitu isi Maklumat Pelayanan.
informasi dan pengaduan.
Terakhir, jika peserta masih mengalami kendala dalam
Peserta yang ingin mendapat layanan di loket tersebut layanan JKN-KIS, ada berbagai macam saluran yang bisa
harus terlebih dulu menyiapkan berkas dan dokumen digunakan untuk pengaduan. Peserta bisa menyampaikan
yang dibutuhkan. Misalnya, untuk mendaftarkan bayi pengaduan dengan cara menghubungi BPJS Kesehatan
dalam kandungan, dokumen yang harus dibawa yakni Care Center di nomor 1500400. Pengaduan yang masuk
kartu JKN-KIS orangtua, Kartu Keluarga (KK) orangtua, akan ditindaklanjuti petugas kantor cabang. Laporan yang
dan surat keterangan dokter yang memuat informasi sudah ditindaklanjuti akan disampaikan kepada peserta
tentang deteksi denyut jantung bayi, usia kandungan dan untuk konfirmasi.
hari perkiraan lahir.
Bisa juga melapor menggunakan aplikasi Lapor! (Layanan
Setiap loket memiliki perkiraan waktu tunggu dan waktu Aspirasi dan Pengaduan Online Rakyat). Aplikasi ini
layanan. Waktu tunggu dihitung sejak peserta datang, dikembangkan Kantor Staf Presiden (KSP), masyarakat
melengkapi persyaratan, mengambil nomor antrian, bisa menyampaikan pengaduan kepada BPJS Kesehatan
mengisi formulir daftar isian, dan menuju loket layanan. lewat aplikasi ini. Laporan yang masuk akan ditindaklanjuti
Waktu layanan dihitung sejak peserta dilayani oleh petugas kantor cabang dan Kedeputian Bidang Pelayanan
petugas di loket layanan. Peserta dengan cara menjawab langsung melalui aplikasi
Lapor! .
Loket Waktu Tunggu Waktu Layanan
Mengacu laporan bulanan aplikasi Lapor! periode
Pelayanan Cepat (Fast Oktober 2017 BPJS Kesehatan termasuk salah satu
25 Menit 3 Menit
Track) lembaga nonstruktural (LNS) yang paling banyak
menerima laporan masyarakat. Tercatat ada 1.634
Perubahan Data dan laporan yang masuk melalui aplikasi Lapor! untuk BPJS
35 Menit 7 Menit
Cetak Kartu Kesehatan pada periode Oktober 2017. Walau menerima
Korporasi 35 Menit 15 Menit laporan paling banyak, BPJS Kesehatan menjadi LNS
yang paling cepat merespon laporan itu. Waktu yang
Informasi dan dibutuhkan untuk penyelesaian laporan rata-rata 0,14 hari
50 Menit 15 Menit
Pengaduan dan tindaklanjut 0,61 hari.

EDISI 58 TAHUN 2018 INFO BPJS KESEHATAN 15


TESTIMONI

PEMBIAYAAN AMAN
DOKTER PUN NYAMAN
Dalam menyelenggarakan program Jaminan Kesehatan “Adanya program JN-KIS membuat banyak masyarakat
Nasional - Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS), BPJS terbantu, apalagi untuk kondisi penyakit yang
Kesehatan menggunakan sistem pembiayaan Kapitasi membutuhkan tindakan pembedahan. Biayanya kan
untuk Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) mahal, makanya sebelum ini banyak yang menahan-
dan INA CBG’s untuk Fasilitas Kesehatan Rujukan nahan untuk diobati. Tapi sekarang, masyaraat bisa
Tingkat Lanjutan (FKRTL). Sistem pembayaran Kapitasi dengan mudah mendapatkan penanganan medis,” kata
didasarkan pada jumlah peserta yang terdaftar di dr. Arif.
sebuah FKTP dikalikan dengan besaran kapitasi per jiwa.
Sementara INA CBG's merupakan pembayaran dengan Ditanya mengenai nilai jasa medik yang diterimanya,
sistem “paket” berdasarkan penyakit yang diderita dr. Arif mengatakan memang ada peningatan dari sisi
pasien. jumlah. Namun pasien yang ditangani pun jauh lebih
banyak dibandingkan sebelum era JKN-KIS.
Setelah empat tahun lebih program JKN-KIS berjalan, kini
semakin banyak FKTP seperti Puskesmas, Klinik, atau “Dulu misalkan sehari pasiennya dua, sekarang
dokter praktek perseorangan yang bergabung menjadi pasiennya enam. Kalau ada peningkatan nilai jasa
provider BPJS Kesehatan. Rumah sakit pun semakin medik secara kumulatif, ya wajar saja karena memang
banyak yang melayani peserta program JKN-KIS. Dengan yang ditangani juga lebih banyak. Tapi bila dibandingkan
menjadi provider BPJS Kesehatan, ada kepastian yang dengan nilai yang diterima apabila menangani pasien
menanggung biaya pengobatan pasien. umum yang membayar sendiri, tentunya yang didapat
akan lebih besar lagi. Tapi kan tidak hanya sisi itu saja
Dikatakan dokter spesialis bedah dari Rumah Sakit Royal yang kita lihat. Dari sisi masyarakat, sekarang jadi banyak
Prima Jambi, dr. M. Arif Hidayat Sp.B, sejak era JKN-KIS, yang terbantu,” ujarnya.
memang terjadi peningatan kunjungan ke rumah sakit,
begitu juga dengan kasus-kasus yang membutuhkan Pendapat senada juga disampaikan Prof. Dr. dr. Soehartati
tindakan pembedahan, sehingga beban kerja para dokter A. Gondhowiardjo, SpRad (K)OnkRad dari Departemen
pun menjadi lebih tinggi. Radioterapi Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM)

16 INFO BPJS KESEHATAN EDISI 58 TAHUN 2018


TESTIMONI
Jakarta. Sejak era JKN-KIS, ia melihat masyarakat kini “Sebagai dokter, baiknya kita tidak melulu bicara
menjadi lebih mudah untuk mengakses pelayanan besaran nilai jasa medik. Yang perlu di-highlight harusnya
kesehatan, tidak terkecuali untuk para penderita kanker mengenai kualitas pelayanan. Sekarang kan pasiennya
yang banyak ditanganinya di RSCM. Apalagi jaminan semakin banyak, sehingga waktu pemeriksaan pasien
perlindungan kesehatan yang diberikan untuk penderita menjadi lebih singkat. Kalau misalkan hanya 5 menit per
kanker juga cukup lengkap, sehingga tingkat kunjungan pasien, itu tidak akan maksimal, apalagi untuk dokter
ke rumah sakit jadi meningkat. spesialis. Tapi kan kondisinya memang begitu karena
banyak pasien di luar ruangan yang sudah mengantre.
“Sebelum era JKN-KIS, yang ditanggung pemerintah Ini yang menurut saya lebih penting untuk disuarakan.
hanya yang punya Surat Keterangan Tidak Mampu Bagaimana mengatur kemampuan dokter memberikan
atau pegawai negeri saja. Tapi sekarang yang dijamin mutu yang baik, dan itu tidak akan bisa dilakukan kalau
jumlahnya sangat banyak, mulai dari orang-orang tidak pasiennya terlalu banyak,” tutur dr. Elisna.
mampu sebagai peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI),
hingga yang membayar sendiri dengan iuran terjangkau. Merumuskan Nilai Jasa Medik
Ini membuat kunjungan pasien ke rumah sakit meningkat,
sementara penambahan fasilitas dan peralatan kan tidak Sementara itu diungkapkan Direktur Utama RS Pelni
seperti membalikkan telapak tangan. Sehingga misalnya Jakarta, DR. dr. Fathema Djan Rachmat Sp.B, Sp.BTKV
saja dalam pemberian terapi radiasi untuk pasien kanker (K), MPH, untuk bisa mendapatkan jasa medik yang layak
yang kami lakukan, daftar tunggunya menjadi sangat dan berkeadilan, memang tidak mudah karena dokter dan
panjang,” tutur dr. Soehartati. tenaga medis lainnya harus bekerja lebih keras, dengan
jumlah pasien yang lebih banyak dibandingkan sebelum
Dokter senior ini mengaku sudah puas dengan era JKN-KIS. Namun Fathema sangat yakin bahwa setiap
pembagian jasa medik yang diterimanya sejak era JKN- rumah sakit selalu berusaha mengapresiasi dokter dan
KIS. Namun puas atau tidaknya menurut dr. Soehartati tenaga medisnya dengan baik.
sangat bergantung pada kebutuhan dokter dan juga
kebijakan yang berlaku di rumah sakit. Apabila ada dokter
yang merasa belum puas, ia pun sangat memaklumi.

“Kalau saya sih oke-oke saja. Prinsipnya kan apa yang


kita lakukan saat ini bukan hanya untuk diri sendiri, tapi
juga untuk tabungan kita di kehidupan nanti. Sebenarnya
nilai yang diterima dokter ini juga tergantung kebijakan
masing-masing rumah sakit. Kalau untuk saya di
Departemen Radiologi RSCM, saya sih merasa oke, tidak
merasa kurang,” tutur dr. Soehartati.

Pendapat lainnya diutarakan Dr Elisna Syahruddin Sp.P(K)


dari RSUP Persahabatan Jakarta. Ia tak menampik kalau
memang masih ada sebagian dokter yang merasa belum
puas dengan nilai jasa medik yang diterima. Ia pun
memaklumi. Namun, sebagai dokter yang sudah cukup
senior, yang menjadi fokus utamanya adalah kualitas
pelayanan yang tidak boleh turun, bukan hanya soal
besaran nilai jasa medik saja.

Direktur Utama RS Pelni Jakarta


Fathema Djan Rachmat

“Kesejahteraan staf pelayanan kesehatan ini harus


menjadi tanggung jawab penuh bagi para leader di rumah
sakit. Namun harapan saya tanggung jawab ini juga
dapat diperhatkan oleh suprastruktur dari rumah sakit,
agar mutu layanan rumah sakit dapat dipertahankan dan
meningkat,” ujarnya.

dr. Fathema menambahkan, merumuskan nilai jasa


medik juga perlu mendengar suara para dokter, serta
melibatkan beberapa unsur penting di rumah sakit, yaitu
Komite Medis dan Mitra Bestari untuk merumuskan
remunerasi yang baik. “Harmonisasi antara berbagai
jenis spesialis, antara senior dan junior ini juga perlu
rasa kebersamaan dan saling menghormati. Yang paling
penting adalah penerapan Clinical Governance-nya harus
Dokter RSUD Persahabatan Jakarta jalan, sehingga bisa menciptakan lingkungan kerja yang
Elishna Syahruddin nyaman bagi dokter dan tenaga medis,” ujar dr. Fathema.

EDISI 58 TAHUN 2018 INFO BPJS KESEHATAN 17


PERSEPSI

Kalau Bisa di Puskesmas, Mengapa Harus ke Rumah Sakit


Sejak diberlakukannya program Jaminan Kesehatan pelayanan spesialistik yang hanya tersedia di Fasilitas
Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS), wajah Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL). Mengapa
pelayanan kesehatan di Indonesia perlahan-lahan mulai harus dengan rujukan? Pertama, mempermudah akses
berubah. Dulu, banyak orang lebih cenderung ingin pelayanan. Sebenarnya sistem rujukan diciptakan untuk
langsung berobat kerumah sakit begitu mengalami membantu masyarakat mendapatkan pelayanan lebih
gangguan kesehatan baik ringan atau berat, darurat atau mudah dengan mengakses fasilitas kesehatan terdekat
pun non darurat. Alhasil rumah sakit menjadi seperti dengan tempat tinggal yaitu FKTP.
puskesmas raksasa lantaran semua orang berbondong-
bondong kesana. Selain itu, sistem pelayanan kesehatan secara
keseluruhan menjadi lebih teratur. Bayangkan jika sistem
Namun sejak di implementasikannya program JKN- rujukan ditiadakan, semua pasien langsung kerumah sakit
KIS pada 1 Januari 2014, penguatan sistem rujukan dengan beragam penyakit dari yang ringan hingga yang
menjadi salah satu fokus utama perbaikan sistem berat. Mulai dari panas dalam, sariawan, tenggorokan
kesehatan. Penguatan sistem rujukan dimaksudkan agar kering, bibir pecah-pecah, susah buang air besar,
fasilitas kesehatan dapat dimanfaatkan secara optimal hingga pasien kanker stadium akhir semuanya datang
sesuai dengan kompetensi dan kewenangan. Fasilitas ke rumah sakit. Yang terjadi, dokter akan kewalahan
Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) seperti Puskesmas, menangani jumlah pasien yang membludak. Terjadilah
Klinik Pratama dan Dokter Praktik Perorangan, penumpukan pasien di rumah sakit, antrian memanjang,
memberikan pelayanan pertama jika peserta mengalami pelayanan menjadi lebih lama dan kurang maksimal.
keluhan atau gangguan kesehatan. Fasilitas Kesehatan Pasien juga lah yang rugi. Kedua, meningkatkan kualitas
Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL) seperti Rumah Sakit layanan. Dokter umum yang bertugas di FKTP memiliki
dan Klinik Utama memberikan pelayanan kesehatan kompetensi yang terstandarisasi. Berdasarkan standar
pada pasien yang tidak dapat ditangani di FKTP. Dengan kompetensi dokter Indonesia, ada 144 penyakit yang
demikian, fasilitas kesehatan dapat memberikan wajib dikuasai oleh dokter umum di layanan primer.
pelayanan yang lebih bermutu dan lebih terfokus karena Pasien akan ditangani di FKTP sesuai kewenangan dan
tidak terjadi penumpukan pasien, terutama di Rumah kompetensi dokter tersebut. Jadi bila mana peserta
Sakit. Pelaksanaan rujukan berjenjang tidak hanya BPJS Kesehatan berkunjung ke puskesmas namun tidak
diwajibkan bagi peserta JKN-KIS, namun juga diwajibkan dirujuk kerumah sakit, itu artinya penyakit yang di alami
kepada pemberi pelayanan kesehatan yaitu FKTP masih bisa ditangani di puskesmas sesuai kewenangan
dan FKRTL. Hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri dan kompetensi dokter tersebut.
Kesehatan Nomor 1 Tahun 2012 tentang Sistem Rujukan
Pelayanan Kesehatan Perorangan. Dokter di puskesmas akan berusaha mengobati
berdasarkan keilmuannya sesuai dengan keluhan pasien.
Namun hingga hari ini bagi sebagian orang sistem ini Bila belum ada perubahan, atau mungkin keluhan
masih terasa asing, dan sedikit kebingungan untuk semakin memberat, silahkan berkonsultasi dengan
mengikutinya. Ada yang masih datang langsung kerumah dokter di puskesmas. Apabila dokter menilai pasien
sakit, tidak kepuskesmas dulu. Ada yang sudah terlanjur memerlukan penanganan dokter spesialis, pemeriksaan
kerumah sakit, terus disuruh petugas balik kepuskesmas penunjang di rumah sakit, atau membutuhkan obat
untuk mengambil surat rujukan. Ada pula yang yang tidak tersedia di puskesmas, maka dokter pasti
kepuskesmas hanya ingin minta rujukan kerumah sakit. memberikan surat rujukan kerumah sakit. Jadi, selagi
Beberapa lagi datang kepuskesmas untuk minta rujukan, penyakit masih ringan dan dapat diobati di puskesmas,
tapi tidak diberikan oleh dokternya. mengapa harus ke rumahsakit. Mengambil rujukan
Tapi, benarkah “serempong” itu pelaksanaan sistem tidak bisa diwakili oleh keluarga. Kenapa? Karena dokter
rujukan, ataukah hanya karena kurangnya informasi harus memeriksa lalu mendiagnosa pasien sebelum
dan pemahaman kita mengenai sistem ini? Yuk, kita memutuskan apakah pasien ini perlu dirujuk atau masih
pahami bersama seperti apa sistem rujukan berjenjang bisa ditangani di puskesmas. Kepatuhan atas rujukan
itu? Apakah benar anggapan bahwa sistem ini malah berjenjang merupakan salah satu syarat dijaminnya
merepotkan masyarakat? pelayanan kesehatan bagi peserta JKN-KIS. Peserta
yang tidak mematuhi prosedur system rujukan dapat
Perlu kita ketahui terlebih dahulu bahwa sistem rujukan berakibat tidak dijaminnya pelayanan kesehatan oleh
adalah penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang BPJS Kesehatan.
mengatur pelimpahan tugas dan tanggung jawab
pelayanan kesehatan secara timbal balik baik vertikal Kecuali dalam kondisi kegawatdaruratan medis, peserta
maupun horizontal yang wajib dilaksanakan oleh peserta bisa langsung ke rumah sakit baik yang bekerjasama
JKN-KIS dan seluruh fasilitas kesehatan (Faskes). maupun yang tidak bekerja sama dengan BPJS Kesehatan
tanpa surat rujukan. Kondisi kegawatdaruratan adalah
Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) hanya keadaan pasien yang apabila tidak segera ditangani
akan memberikan rujukan jika pasien membutuhkan dapat menyebabkan kecacatan, memperburuk kondisi
pelayanan kesehatan yang tidak dapat ditangani di kesehatan pasien, hingga kematian. Penetapan apakah
FKTP tersebut. Misalnya karena keterbatasan fasilitas, kondisi pasien termasuk dalam kriteria kegawatdaruratan
tenaga, kompetensi atau kewenangan dokter di medis dilakukan oleh Dokter Penanggung Jawab Pasien
FKTP tersebut atau peserta memang membutuhkan (DPJP).

18 INFO BPJS KESEHATAN EDISI 58 TAHUN 2018


INSPIRASI

Komunitas CBC
Sahabat Anak-Anak Penderita Kanker
Dahulu ketika mendengar kata kanker anak yang langsung
terlintas di benak adalah penyakit ganas yang mematikan.
Namun dengan kemajuan teknologi pengobatan, kini
penyakit tersebut juga bisa disembuhkan. Tentunya
apabila kanker tersebut ditemukan lebih dini maka
peluang untuk sembuh akan menjadi lebih besar.

Pemahaman inilah yang terus disebarluaskan oleh


komunitas Cancer Buster Community (CBC) kepada
anak-anak penderita kanker. Para penyintas (survivor)
kanker anak anggota CBC ini telah membuktikan bahwa
dengan disiplin menjalani pengobatan yang tepat, kanker
anak jenis apapun juga bisa disembuhkan.

Wakil Ketua CBC Sazkia Gabriellia Zakaria menjelaskan,


CBC merupakan sebuah komunitas dimana para
anggotanya merupakan penyintas kanker anak yang telah
dinyatakan sembuh. Komunitas yang berada di bawah
naungan Yayasan Onkologi Anak Indonesia (YOAI) ini
didirikan pada 24 Mei 2006 sebagai bentuk rasa syukur
karena berhasil melalui masa pengobatan kanker anak
hingga dinyatakan sembuh.

Lima orang yang menjadi pendiri CBC yaitu Priesnanda,


Natarini, Saprita Tahir, Andrew, dan Ario Falah. Di Jakarta,
CBC saat ini beranggotakan lebih dari 40 penyintas
kanker anak. Tidak hanya di Jakarta, CBC juga sudah
hadir di kota Bandung, Solo, Yogyakarta, Surabaya,
Medan, hingga Padang.

"Melalui CBC, kami ingin memotivasi pasien dan keluarga menjadi lebih bersemangat untuk menjalani pengobatan,
pasien kanker anak untuk terus berjuang melawan tidak kapok dengan berbagai efek samping yang
penyakitnya,” kata Sazkia yang pernah menderita kanker mungkin ditimbulkan saat menjalani pengobatan. Tidak
darah (leukemia) di tahun 2007 dan telah dinyatakan hanya kepada anak-anak penderita kanker, keyakinan
sembuh. bahwa penyakit kanker anak bisa disembuhkan juga
ditularkan kepada orangtua pasien. Apalagi masih banyak
Dalam komunitas ini, setiap anggotanya aktif berbagi yang belum paham mengenai penyakit kanker anak dan
pengalaman dan memberikan informasi kepada proses pengobatan yang harus dilalui.
masyarakat awam tentang kanker anak. Sejumlah
kegiatan rutin komunitas ini antara lain kunjungan “Masih banyak orangtua pasien yang bingung
ke ruang pasien kanker anak di rumah sakit, hingga menghadapi anaknya yang pusing dan mual-mual setelah
menggelar berbagai acara sekaligus melakukan sosialiasi dikemoterapi, padahal itu kan proses yang wajar. Kalau
mengenai kanker anak di perayaan Hari Kanker Anak hal-hal semacam ini tidak diberitahu kepada orangtua
Internasional. pasien, mereka bisa ikutan stres dan akhirnya bisa
berdampak negatif pada proses pengobatan anaknya,”
"Setiap akhir pekan, anggota CBC secara bergantian rutin ujar Sazkia.
berkunjung ke RSCM dan Rumah Sakit Kanker Dharmais
untuk menemui anak-anak yang sedang berjuang Dengan aktif berkegiatan di komunitas CBC, Sazkia
melawan kanker. Kami datang untuk memberi semangat mengaku dapat banyak sekali pelajaran hidup, terutama
kepada mereka, menceritakan bagaimana dulunya kami rasa syukur karena telah diberi kesembuhan dari penyakit
juga berjuang melawan kanker dan berhasil sembuh,” kanker. “Melihat anak-anak yang sedang berjuang
papar Sazkia. melawan kanker, kami sering teringat pengalaman ketika
dulu mengalami hal yang sama. Ini membuat kami jadi
Keyakinan yang besar untuk bisa sembuh menurut lebih bersyukur, lebih menghargai hidup karena telah
Sazkia sangat penting untuk dimiliki anak-anak penderita diberi kesembuhan,” pungkas Sazkia.
kanker. Dengan keyakinan tersebut, penderita kanker

EDISI 58 TAHUN 2018 INFO BPJS KESEHATAN 19


S E H AT & G AYA H I D U P

HATI-HATI
Kanker Sangat
Menyukai Gula
Hingga saat ini belum diketahui secara pasti penyebab penyakit kanker.
Banyak faktor pemicunya. Meski begitu, sejumlah penelitian menemukan
bahwa konsumsi makanan dan minuman tertentu ternyata terkait dengan
penyakit kanker. Ada beberapa makanan dan minuman yang kita konsumsi
sehari-hari tanpa disadari bisa memicu kanker baik karena kandungannya
ataupun cara pengolahannya. Salah satunya adalah makanan dan minuman
manis.

Dalam sebuah penelitian yang membandingkan antara Jenis makanan ini memiliki indeks glikemik tinggi dan
kelompok pria yang minum minuman manis kemasan merupakan golongan karbohidrat sederhana. Karbohidrat
serta mereka yang tidak minum, membuktikan bahwa jenis ini mudah dicerna dalam tubuh menjadi glukosa.
kelompok peminum minuman manis kemasan berpotensi Lebih lanjut yang menjadi perhatian adalah karbohidrat
3 kali lipat lebih besar terserang kanker prostat. Begitu sederhana lain seperti gula yang banyak terdapat
pula dengan wanita dengan kanker payudara. Potensi dalam minuman kemasan dan minuman manis lainnya.
ini akan bertambah besar jika orang tersebut merokok, Minuman kemasan adalah salah satu produk yang
obesitas dan makanan hariannya tidak sehat. mengandung gula tinggi. “Misalnya satu botol soft
drink saja sudah mengandung 30 gram gula. Bayangkan
Bagaimana gula bisa memicu kanker? Dokter Spesialis kalau sehari 3-4 botol, maka konsumsi gula sudah jauh
Gizi Klinik, Verawati Surdarma, mengatakan, pada melebihi batas yang dibutuhkan tubuh,” ujarnya.
dasarnya tubuh kita memang membutuhkan gula
(glukosa) sebagai sumber energi agar dapat berfungsi
secara normal. Tapi gula berlebihan pun tidak baik untuk
kesehatan. Sel kanker akan berkembang apabila tersedia
lingkungan yang baik dalam tubuh, salah satunya zat
glukosa. Sel kanker sangat menyukai gula. Untuk
berkembang sel kanker membutuhkan gula dalam darah,
sehingga tidak aneh bila pada kelompok orang-orang
yang mengonsumsi manis berlebihan memiliki kejadian
kanker tinggi.

Mengonsumsi terlalu banyak gula dapat menyebabkan


tubuh menjadi resisten terhadap insulin. Selain itu, tubuh
juga akan menghasilkan lebih banyak hormon insulin like
growth factor (IGF). IGF ini merangsang pertumbuhan
dan menghambat kematian sel kanker.

Secara alamiah gula (karbohidrat) sudah terkandung


didalam makanan yang kita konsumsi sehari-hari,
seperti kentang, roti, nasi putih dan berbagai jenis kue.

20 INFO BPJS KESEHATAN EDISI 58 TAHUN 2018


SEHAT & GAYA HIDUP

Batas konsumsi gula yang disarankan oleh Kementerian Untuk mengurangi kecanduan perlu komitmen dari
Kesehatan adalah 50 gram per orang per hari atau diri sendiri. Ada banyak cara untuk menguranginya.
setara dengan 4 sendok makan. Batas asupan gula pada Tidak harus drastis, tapi bertahap sekaligus untuk
anak-anak lebih rendah dari orang dewasa. Sedangkan membiasakan lidah. “Misalnya minum kopi dan teh
menurut The American Heart Association (AHA), kemasan atau siap saji digantikan dengan membuat
rekomendasi gula untuk laki-laki dewasa adalah 36 gram sendiri kopi dan teh. Penambahan gula dilakukan secara
per hari sedangkan, wanita 25 gram per hari dan anak 15 sedikit demi sedikit sambil mencicipi untuk merangsang
gram per hari. kepekaan lidah terhadap rasa manis,” kata Verawati.

Perubahan pola hidup dan mudahnya akses mendapatkan Selain itu hindarilah hal-hal yang mendorong untuk
beragam produk makanan dan minuman manis membuat minum atau makan yang manis. Pilihlah aktivitas
konsumsi gula melampaui kebutuhan harian. Oleh sebab yang mengalihkan perhatian seperti membaca buku,
itu, penting bagi kita untuk mengontrol asupan gula per menonton film, atau berbicara dengan teman atau
hari. Meski sudah mengetahui bahayanya gula tinggi, keluarga. Perbanyak makan buah dan sayur atau makanan
banyak orang mengabaikannya. Bahkan tidak sedikit berserat lain. Aktifitas fisik atau berolah raga dianjurkan
yang kecanduan minuman dan makanan manis atau lima kali dalam seminggu selama 30 menit.
sugar craving. Ketagihan gula sering tidak kita sadari
karena menyatu dengan pola makan sehari-hari. Memperingati Hari Kanker Anak Sedunia pada 15
Februari 2018 lalu, Dirut RS Kanker Dharmais Prof
Kondisi kecanduan menyebabkan seseorang ingin Abdul kadir mengatakan, kanker bisa mengenai siapa
mengonsumsi gula secara terus-menerus. Jika tidak saja. Karenanya deteksi dini sangat penting. Lebi cepat
terpenuhi, dapat menyebabkan berbagai perubahan diketahui, lebih cepat penanganannya.
perilaku seperti emosi yang kurang stabil, sulit
berkonsentrasi, atau hiperaktif. Tidak mengonsumsi gula Risiko terkena kanker juga bisa dihindari. Oleh
dalam beberapa waktu juga dapat menyebabkan rasa Kementerian Kesehatan upaya pencegahan ini diringkas
cemas, tidak semangat, atau merasa ngantuk. Konsumsi dalam istilah CERDIK, yakni cek kesehatan secara
manis berlebih menyebabkan penyimpanan kalori yang rutin, enyahkan asap rokok, rajin olah raga, diet sehat
tidak dibutuhkan, karena pada dasarnya sudah terpenuhi seimbang, istiraha yang cukup dan kelola stres dengan
dari jenis makanan lainnya, meskipun tidak memiliki rasa baik. Dengan CERDIK saja, sepertiga dari kejadian kanker
terlalu manis. bisa dihindari

EDISI 58 TAHUN 2018 INFO BPJS KESEHATAN 21


K O N S U LTA S I

01
Kartu BPJS Kesehatan
istri saya sudah lama
hilang (setahun). Kami
tidak pernah bayar iuran
hingga sekarang. Kalau
bikin kartu baru lagi
diputihkankah bayar
iurannya?
Pengirim : XXX@gmail.
com

JAWAB :
Status kepesertaan BPJS Kesehatan seseorang tidak dapat dihapus atau diputihkan. Untuk mengaktifkan status peserta kembali, maka
peserta yang bersangkutan harus membayar tagihan iuran tersebut. Manfaatkan program Tabungan Sehat yang telah diluncurkan BPJS
Kesehatan agar Anda dapat membayar iuran JKN-KIS lebih mudah. Untuk informasi lebih lanjut mengenai mekanisme Program Tabungan
Sehat, silakan hubungi BPJS Kesehatan Care Center 1500400 atau kunjungi Kantor Cabang BPJS Kesehatan terdekat.

02
Jika saya sudah
daftarkan diri ke klinik
A, jika malam hari klinik
tersebut tutup apa bisa
pindah ke klinik lain
sementara saya butuh
pertolongan segera?
Pengirim: dadiXXX@
gmail.com

JAWAB :
Apabila dalam kondisi darurat, peserta JKN-KIS dapat langsung pergi ke IGD rumah sakit tanpa harus meminta rujukan dari Fasilitas
Kesehaan Tingkat Pertama (FKTP). Kondisi gawat darurat yang dimaksud adalah kondisi yang dapat mengakibatkan keparahan, kecacatan,
dan/atau kematian jika tidak segera ditangani.

22 INFO BPJS KESEHATAN EDISI 58 TAHUN 2018


EDISI 58 TAHUN 2018 INFO BPJS KESEHATAN

You might also like