You are on page 1of 3

Motor Induksi Tiga Fasa

Pada motor induksi arus rotor bukan diperoleh dari sumber tertentu, tetapi merupakan arus yang
terinduksi sebagai akibat perbedaan relatif antara putaran rotor dengan medan putar yang
dihasilkan oleh stator. Arus yang mengalir pada setiap kumparan fasa stator akan menghasilkan
medan magnet yang arahnya ditentukan dengan kaedah tangan kanan. Medan magnet ini
akan berputar sesuai dengan arah resultan fluksi magnet yang timbul. Secara keselu-ruhan dapat
diperoleh bahwa dalam waktu 1 siklus dari tegangan masukan akan diperoleh medan magnet
yang berputar pada stator 1 kali putaran. pula. Kecepatan putar medan magnet stator ditentukan
oleh frekuensi masukan dan jumlah kutub stator motor tersebut
Konstruksi Motor Induksi Tiga Fasa
Motor induksi 3 fasa mempunyai dua bagian utama : stator yang tetap dan rotor yang berputar.
Rotor terpisah dari stator dengan celah udara yang kecil dengan jarak antara 0,4 mm sampai 4
mm, tergantung pada daya motor.

Stator
Stator adalah bagian motor yang diam (tidak berputar), stator ini terbuat dari lapisan-lapisan
pelat baja yang beralur yang didukung dalam rangka stator yang terbuat dari besi tuang atau
pelat-pelat yang dipabrikasi. Lilitan-lilitannya sama halnya dengan lilitan stator dari generator
sinkron yang diletakkan dalam alur stator yang terpisah 120 derajat listrik antara fasa yang satu
dengan fasa lainnya (untuk motor 3 fasa). Belitan fasanya bisa juga dihubungkan secara bintang
atau delta. Untuk lebih jelasnya mengenai konstruksi stator dapat dilihat pada gambar 2.3

Gambar 2.3 Stator motor induksi tiga-fasa

Rotor
Rotor yaitu bagian yang berputar dari motor. Rotor disusun oleh campuran lapisan-lapisan. Ada
bertumpuk-tumpuk lapisan untuk membentuk celah-celah rotor yang menghasilkan jarak pada
lilitan rotor. Motor induksi menggunakan dua tipe lilitan rotor :
a). Lilitan tiga-fasa yang terbuat dari kabel yang terisolasi
b). Lilitan sangkar bajing.
Jenis-jenis lilitan meningkatkan dua kelas utama pada motor : motor induksi sangkar bajing dan
motor induksi rotor belitan.

Gambar 2.4 Rotor sangkar bajing yang terdapat pada motor induksi tiga fasa

2.3.Pengereman pada motor


Pengereman secara elektrik dapat dilaksanakan dengan dua cara yaitu secara:

Dinamis

Plugging

Elektromekanis

Beban Listrik

Pengereman secara Dinamis


Pengereman yang dilakukan dengan melepaskan jangkar yang berputar dari sumber tegangan
dan memasangkan tahanan pada terminal jangkar.

Pengereman secara Plugging


Kita bisa menghentikan motor bahkan lebih cepat dengan menggunakan metode yang disebut
plugging.
Ini terdiri dari tiba-tiba membalikkan arus angker dengan membalik terminal sumber
Pengereman Elektromekanis
Pada mesin Crane sistim pengereman yang paling sesuai adalah sistim pengereman
Elektromekanis. Pada saat motor berputar maka tegangan elektromekanis bekerja membuka
drum. Apabila tegangan elektromekanis hilang maka drum akan dicengkeram oleh sepatu rem.
Kondisi ini akan aman terhadap saat tegangan hilang maka proses pengereman bekerja.

Pengereman Beban Listrik


Pengerem beban listrik adalah alat yang sederhana dan kuat yang terdiri dari rotor besi yang
dipasang didalam perangkat medan diam. Perangkat medan terdiri dari struktur kumparan dan
besi yang dirancang sedemikian rupa sehingga ketika arus searah mengalir pada kumparan,
mengubah kutub-kutub magnet yang dihasilkan pada besi, yaitu kutub utara dekat dengan kutub
selatan dan selanjutnya. Ketika besi rotor bergerak melewati kutub stator, medan berubah-ubah
dibangkitkan, menyebabkan arus eddy mengalir pada rotor.

http://www.academia.edu/8033690/PENGEREMAN_MOTOR_INDUKSI_TIGA_FASA

You might also like