You are on page 1of 2

BAB III

PEMBEHASAN

Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah suatu penyakit menular yang disebabkan

oleh virus Dengue dan ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti yang ditandai dengan

demam mendadak dua sampai tujuh hari tanpa penyebab yang jelas, lemah atau lesu,

gelisah, nyeri ulu hati, disertai dengan tanda-tanda perdarahan di kulit berupa bintik

perdarahan (petechia), ruam (purpura). Kadang-kadang mimisan, berak darah,

muntah darah, kesadaran menurun. Hal ysng dianggap serius pada demam berdarah

dengue adalah jika muncul perdarahan dan tanda-tanda syok/renjatan (5).

Gambaran klinis yang timbul bervariasi berdasarkan derajat DBD dengan masa

inkubasi antara 3-15 hari. Penderita biasanya mengalami demam akut atau suhu

meningkat tiba-tiba, sering disertai menggigil, saat demam pasien compos mentis.

Pada kasus ini, pasien kita curigai mengalami DBD dari tanda dan gejala, yakni telah

mengalami demam selama 4 hari dan kemudian mengalami penurunan suhu tubuh

dengan tanda lain yakni perdarahan gastrointestinal berupa melena. Dari tanda dan

gejala dapat disimpulkan pasien mengalami DBD gr II (4).

Pemeriksaan penunjang dilakukan berupa laboratorium terutama untuk

mendeteksi perubahan hematologis. Pada laboratorium dijumpai leukosit cenderung

normal atau menurun dan limfositosis relative (>45 %), umunya terjadi

trombositopeni (<100 ribu), dan terjadi peningkatan hematocrit yang mendandakan

adanya kebocoran plasma. Pada kasus ini, dijumpai leukosit normal, limfosit %

21
22

meningkat yakni 48%, dijumpai trombositopeni, dan terjadi peningkatan hematocrit

lebih dari 20% (4).

Tatalaksana DHF berupa terapi suportif dan simptomatik. Terapi suportif

dilakukan dengan pemberian cairan sesuai dengan grade DHF. Cairan yang dipilih

yakni ringer laktat. Pada fase febris, pemberian antipiretik dilakukan dengan

pemberian paracetamol. Pada pasien ini terapi diberikan yakni infus RL dan

pemberian paracetamol oral (4,6).

Edukasi penting pada pencegahan penyebaran DHF. Pencegahan dapat dilakukan

dengan; (1) Kebersihan diri dan lingkungan dengan 3M (mengubur, menutup,

membakar) sampah/kaleng yang memungkinkan tempat perindukan nyamuk. (2)

Menguras bak mandi/tempat air satu minggu sekali, (3) Membunuh nyamuk dewasa

dengan foging dan jentik nyamuk dengan abatisasi.

You might also like