You are on page 1of 7

Contoh

PROPOSAL

Usaha
Foodcourt
di

……...
……….., ………… 200…..
Kepada Yth,
Bank ……..
……..
Di
…………

Dengan Hormat,

Perihal: Laporan Studi Kelyakan Bisnis Foodcourt

Bersama surat ini kami kirimkan proposal studi kelayakan bisnis dalam bidang usaha
Foodcourt. Usaha foodcourt ini merupakan usaha saya yang ke-3, dimana usaha yang lain
adalah pengelolaan penyewaan gedung kantor. Lokasi usaha ini sangat strategis karena
terletak didalam sebuah mal yang pengunjungnya sangat ramai dan peminat akan tempat
usaha makanan sangat tinggi.
Besarnya investasi pembangunan usaha ini adalah Rp 398.500.000 (Tiga ratus sembilan puluh
delapan juta lima ratus ribu rupiah). Sedangkan modal kami saat ini sebesar Rp 199.250.000,
maka kekurangan dana investasi sebesar Rp 199.250.000 (Seratus sembilan puluh
sembilan juta lima ratus ribu rupiah), kami mengharapkan dapat bantuan kredit investasi
dari Bank.
Selanjutnya sebagai bahan pertimbangan dan analisa, kami lengkapi proposal ini dengan hasil
analisa tentang rencana perluasan usaha.
Demikianlah surat permohonan ini besar harapan kami mendapat dukungan dana dari bank
yang bapak pimpin.
Terimakasih atas perhatiannya.

Hormat Kami,

....

2
STUDI KELAYAKAN BISNIS
FOODCOURT

Pada suatu propinsi berdirilah sebuah mal yang besar. Mal tersebut baru beroperasi + 2 tahun,
pengunjung mal tersebut sangat ramai, karena setahun yang lalu mal itu belum seramai
sekarang, toko-toko di dalam mal itu pun hampir terisi penuh. Di dalam mal tersebut terdapat
restoran-restoran fastfood, seperti Kentucky Fried Chicken, Pizza Hut dan yang lainnya.
Tetapi belum ada yang mengelola foodcourt / pujasera, yaitu tempat jajan serba ada.
Sebagaimana kita ketahui bahwa setiap manusia mempunyai selera makanan yang berbeda,
sehingga pengunjung mal yang datang dengan rekan atau keluarga dan ingin makan dapat
memilih makanan sesuai dengan seleranya dan duduk bersama di meja.
Kebetulan saya sudah menghubungi pengelola mal tersebut dan mereka setuju dengan rencana
saya untuk membangun foodcourt disana.

I. KEPEMILIKAN DAN PENGURUS USAHA


Pemrakarsa
Dengan latar belakang yang seperti diceritakan diatas, saya merencanakan membangun usaha
Foodcourt. Mengingat keterbatasan dana dalam membangun usaha tersebut, saya bermaksud
untuk mengajak kerjasama kepada rekan-rekan yang berminat atau pada bank untuk
meminjamkan dananya atas kakurangan dana investasi kami.

Kepemilikan Usaha
Proyek usaha Foodcourt ini merupakan usaha berbentuk CV., dimana pengurus usaha adalah:
Pemilik / Pimpinan Usaha : Candra D.
Pengurus Harian : Eko Satrio
Karyawan; 4 orang
Riwayat hidup pemilik. Saat ini saya memimpin pengelolan penyewaan gedung kantor yang
lokasinya tidak jauh dari mal ini.
Sedangkan yang memimpin usaha ini tetap saya sendiri dan dibantu oleh asisten saya pak Eko
Satrio. Untuk lebih jelas tentang Curriculum Vitae (CV) saya, maka saya lampirkan dalam
proposal ini.

Modal Usaha
Modal dasar usaha dan telah disetorkan sebesar Rp 199.250.000 (Seratus sembilan puluh
sembilan juta dua ratus lima puluh ribu rupiah).
Surat-Surat Izin
Surat-surat izin dan referensi yang telah dimiliki dan Photo Copinya yang dilampirkan dalam
proposal ini adalah:
- Akte pendirian CV, yang dibuat oleh notaries dan disahkan oleh Pengadilan negeri
setempat
- Surat izin Domisili
- SIUP (Surat Izin Usaha Pengusaha)
- TDP (Tanda Dartar Perusahaan)
- NPWP (Nomor Pokok Wajik Pengusaha)
- Sertifikat tanah, Hak milik (Sebagai Jaminan)
- IMB (Izin Mendirikan Bangunan)
- Surat Kawin
- Kartu keluarga

3
- Kartu tanda penduduk (KTP)

II. PEMASARAN
Produk & Segmentasi
Produk usaha ini adalah penyewaan kios-kios yang diperuntukan untuk makanan pokok dan
cemilan, dimana hanya boleh dibangun 1 jenis makanan atau merek. Hal ini untuk menjaga
persaingan yang tidak sehat.
Segmentasi usaha ini adalah para pengusaha makanan baik yang sudah berpengalaman atau
baru.
Permintaan
Dalam rencana membuka usaha foodcourt ini, kami telah menghubungi para pengusaha
makanan yang telah beroperasi, baik yang diluar kota ataupun dalam kota. Dimana sebagian
besar mereka setuju untuk membuka usaha di foodcourt tersebut. Diperkirakan dalam tahun
pertama terisi 85% dan tahun kedua 100%.
Total kios yang akan dibangun sebanyak 20 unit, dengan luas 3 m x 4m = 12 m2 perunit.
Pesaing
Karena foodcourt dibangun di mal dan tidak mungkin ada 2 food court dalam 1 mal, maka
pesaing dianggap tidak ada.
Peluang
Berdasarkan hasil analisa dan pesaing, maka proyeksi omset foodcourt ini adalah:
Tahun
Tingkat Hunian
(unit) (%) Harga Service Total Omset
Tahun
sewa Charge (Rp 000)
(Rp 000) (Rp 000)
Tahun-1 17 85 17.500 6.000 399.500
Tahun-2 20 100 17.500 6.000 470.000
Tahun-3 20 100 17.500 6.000 470.000
Tahun-4 20 100 17.500 6.000 470.000
Tahun-5 20 100 17.500 6.000 470.000
Tahun-6 20 100 17.500 6.000 470.000
Tahun-7 20 100 17.500 6.000 470.000
Tahun-8 20 100 17.500 6.000 470.000
Tahun-9 20 100 17.500 6.000 470.000
Tahun-10 20 100 17.500 6.000 470.000
Mengingat usaha baru dibuka, maka omset penjualan pada tahun pertama belum mencapai
target, baru tahun ke-2 terisi penuh..

III. LOKASI DAN TEKNIS


Lokasi Usaha
Lokasi usaha terletak pada lantai 5 didalam mal tersebut dengan luas 400 m2.
Bangunan

4
Biaya pembangunan Usaha adalah:
- Sewa tempat 1 tahun: 400 m2 x @ Rp 40.000/m2 x 12 bulan Rp 192.000.000
- Kios 20 unit x @ 12 m2 x @Rp 750.000/m2 Rp 180.000.000
- Westafel 6 unit x @ Rp 750.000 Rp 4.500.000
- Meja 40 unit x @Rp 150.000 Rp 6.000.000
- Kursi 160 unit x @Rp 100.000 Rp 16.000.000
Total Rp 398.500.000

IV. PROYEKSI KEUANGAN


Total biaya pembangunan Usaha Foodcourt tersebut sebesar Rp 398.500.000, dengan rincian
sebagai berikut:
Investasi tetap:
- Sewa tempat 1 tahun: Rp 192.000.000
- Kios 20 unit Rp 180.000.000
- Westafel 6 unit Rp 4.500.000
- Meja 40 unit Rp 6.000.000
- Kursi 160 unit Rp 16.000.000
Total Rp 398.500.000

SUMBER DANA INVESTASI


Kebutuhan dana dalam pembangunan usaha ini berasal dari dana sendiri dan dana pinjaman
dari bank. Yaitu:
Modal sendiri
- Investasi Tetap Rp 199.250.000 (50%)
Kredit Bank
- Investasi Tetap Rp 199.250.000 (50%)
Grand Total Rp 398.500.000

Asumsi Proyeksi Keuangan:


Asumsi-asumsi proyeksi keuangan dapat dilihat pada Formulir lampiran keuangan, seperti:
Harga Jual, Harga Pokok, Biaya Operasional, Tenaga Kerja, Suku Bunga Bank, Rasio
Persediaan, Piutang, Hutang Dagang, Kenaikan Harga dan Biaya (escalation), Umur
Ekonomis / Penyusutan, dan sebagainya.

Pembayaran Kredit
Sedangkan pembayaran kredit akan dimulai dicicil pada tahun pertama operasional, dan
berakhir pada tahun ke-8. Lebih detail dapat dilihat pada tabel dibawah ini atau pada
lampiran-02 Proyeksi Aliran Dana)

Tabel Jadwal Pembayaran Pokok dan Bunga Kredit


Pokok Kredit Bunga Kredit Total
Tahun
(Rp 000) (Rp 000) (Rp 000)
Tahun-1 24,000 31,880 55,880
Tahun-2 24,000 28,040 52,040

5
Tahun-3 24,000 24,200 48,200
Tahun-4 24,000 20,360 44,360
Tahun-5 24,000 16,520 40,520
Tahun-6 24,000 12,680 36,680
Tahun-7 24,000 8,840 32,840
Tahun-8 31,250 5,000 36,250
Tahun-9 0 0 0
Tahun-10 0 0 0

Proyeksi Laba Rugi


Pada tahun operasi pertama diperkirakan sudah mendapatkan keuntungan sebesar
Rp 33.848.000 dan tahun kedua memperoleh laba sebesar Rp 108.188.000. Akumulasi
keuntungan selama 10 tahun adalah Rp 1.144.256.000. Lebih ditail tentanng Proyeksi laba
rugi dapat dilihat pada Lampiran-03
Analisa Investasi
Dalam analisa investasi kami menggunakan 2 metode, yaitu:
1. Payback Period adalah suatu periode yang diperlukan untuk menutup kembali investasi
dengan menggunakan keuntungan ditambah penyusutan.
Payback Period usaha ini adalah 1 Tahun.
2. Internal Rate of Return (IRR) adalah tingkat bunga yang akan menjadi nilai sekarang dari
proceeds yang diharapkan yang akan diteriama, sama dengan nilai sekarang dari
pengeluaran modal. IRR yang baik jika lebih besar dari tingkat suku bunga bank.
IRR sebesar 79,57%.

Rasio Keuangan
Metode yang digunakan adalah:
Likuiditas adalah ukuran kemampuan usaha dalam memenuhi kewajiban lancarnya, minimal
1 atau 100%.
Tahun Likuiditas
Tahun-1 17.40%
Tahun-2 89.48%
Tahun-3 191.76%
Tahun-4 345.31%
Tahun-5 596.70%
Tahun-6 1073.46%
Tahun-7 2294.79%
Tahun-8 #DIV/0!
Tahun-9 #DIV/0!
Tahun-10 #DIV/0!

Selanjunya lihat lampiran-0 atau 05

6
Profitabilitas
Kemampuan usaha dalam menghasilkan laba dengan jumlah harta yang telah
ditanamkan, dapat diukur dengan ROI (Rate of return O Investment) dan ROE (Rate of
return On Equity). ROI dan ROE yang baik lebih besar dari suku bunga bank.
Tahun ROI ROE
Tahun-1 17.55% 16.99%
Tahun-2 38.87% 54.30%
Tahun-3 41.72% 56.22%
Tahun-4 45.03% 58.15%
Tahun-5 48.91% 60.08%
Tahun-6 53.53% 62.01%
Tahun-7 59.10% 63.93%
Tahun-8 68.37% 65.86%
Tahun-9 68.37% 68.37%
Tahun-10 68.37% 68.37%

Terlihat ROI dan ROE makin menigkat yang menyatakan proyek ini layak dibangun.
Selanjunya lihat lampiran-0 atau 05

V. JAMINAN KREDIT.
Jaminan kredit usaha untuk pinjaman tersebut, kami bersedia menjaminkan Sertifikat tanah
milik saya pribadi.
Penutup
Demikianlah proposal permohonan kredit kami ini.
Besar harapan kami untuk mendapatkan pinjaman kredit dari Bank yang Bapak pimpin.
Terimakasih atas kerja samanya.

Hormat Kami,

(...)
Pemilik Usaha

You might also like