Professional Documents
Culture Documents
I. Pengkajian
A. Identitas Pasien
Nama : Tn. K
Umur : 60 th
Jenis kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : wiraswasta
Pendidikan : tamatan SMA
Agama : Islam
Alamat : kapalo koto
Status : menikah
B. Penanggung Jawab
Nama : Ny. tini
Umur : 50 th
Jenis kelamin : perempuan
Pekerjaan : ibu rumah tangga
Pendidikan : tamatan SMA
Agama : Islam
Alamat : Kapalo koto
Status : menikah
Hub. dengan pasien : Istri
2. Riwayat Kesehatan
A. Keluhan Utama
Nyeri dada
Berdebar-debar
Sesak napas
Pusing
Mual
B. Riwayat Penyakit Dahulu
Sejak 5 tahun yang lalu klien menderita penyakit diabetes, kolesterol tinggi dan diabetes.
C. Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit yang sama seperti pasien
3. Pemeriksaan Fisik
RR : 30x/menit
BB : 87 kg
TD : 180/110 mmHg
Suhu : 37oC
Nadi : 105x/menit
a) Pemeriksaan Fisik :
- Dari hasil inspeksi secara umum, diperoleh bentuk kepala mesochepal, wajah terlihat pucat,
kulit kepala cukup bersih. Pada inspeksi telinga terlihat dalam keadaan bersih tidak
ditemukannya secret. Inspeksi daerah mata bentuk simetris, sclera tidak ikteris dan penglihatan
mata masih cukup bagus . Pada inspeksi daerah hidung bentuk simeris, tidak ada secret yang
keluar dari lubang hidung. Pada inspeksi bibir, bibir terlihat kering, mukosa mulut lembab,
kebersihan kurang.
- Kulit (Integumen)
Warna kulit pucat; turgor kulit abnormal (kembali dalam waktu > 3 detik); Kulit
terasa panas dan kering.
- Kardiovaskuler
Tekanan darah meningkat; takikardia; Right Ventricular lift; Right atrium gallop;
Adanya bunyi murmur Graham – Steel; Tekanan vena jugularis meningkat; serta Adanya edema.
- Pernafasan
Perkusi bagian apeks paru terdengar redup; Terdengar bunyi suara nafas tambahan
yaitu ronchi basah, kasar, dan nyaring; Suara terdengar melemah; Perkusi pada bagian paru
memberikan suara hipersonor atau timpani; Auskultasi paru terdengar suara amforik; Terdapat
atrofi dan retraksi otot-otot interkosta; Sesak nafas.
- Gastrointestinal
Adanya asites dan hepatomegali
- Ekstremitas
Adanya edema.
b. Pemeriksaan penunjang
EKG gel. T inversi dan depresi segmen ST
Kolesterol : 250 mg/dl
Gula darah : 300 mg/dl
8. Tentukan kebutuhan
torakosentesis untuk cairan
yang ada
A. KONSEP DASAR
1. Definisi
a. Tuberkolusis
Tuberkolusis paru adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh basil
Mikrobacterium tuberkolusis yang merupakan salah satu penyakit saluran pernafasan bagian
bawah yang sebagian besar basil tuberkolusis masuk ke dalam jaringan paru melalui airbone
infection dan selanjutnya mengalami proses yang dikenal sebagai focus primer dari ghon ( Hood
Alsagaff, th 1995. hal 73)
b. Batuk Darah(Hemoptisis)
Batuk darah (hemoptisis)adalah darah atau dahak berdarah yang dibatukkan berasal dari
saluran pernafasan bagian bawah yaitu mulai dari glottis kearah distal, batuk darah akan berhenti
sendiri jika asal robekan pembuluh darah tidak luas , sehingga penutupan luka dengan cepat
terjadi . (Hood Alsagaff, 1995, hal 301)
2. Faktor- factor yang mempengaruhi timbulnya masalah .
a. anatomi dan fisiologi
System pernafasan terdiri dari hidung , faring , laring ,trakea , bronkus , sampai dengan
alveoli dan paru-paru
B. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan Utama
Pasien mengatakan nyeri di payudara kiri.
2. Riwayat Kesehatan saat ini
Keluarga pasien mengatakan bahwa sejak 2 minggu lalu luka di payudara makin buruk dan
bau makin tidak sedap. Klien melakukan perawatan luka konvensional di tempat perawat
seperti biasa, namun rasa nyeri tidak bisa hilang. Pada tanggal 24 November 2017 pukul
17.00, nyeri payudara sebelah kiri makin terasa dan kondisi luka rembes dan kotor, kemudian
esoknya pasien langsung dibawa ke IGD RSUD Tugurejo oleh keluarga.
3. Riwayat Kesehatan Lalu
Dua tahun yang lalu, pasien mulai merasa ada perubahan pada payudara sebelah kirinya. 6
bulan setelahnya mulai ada luka dan bau tidak sedap. Namun klien hanya pergi ke
pengobatan alternatif karena takut dan berharap bisa sembuh sendiri tanpa harus dirawat di
RS. Klien juga melakukan perawatan luka pada perawat di sekitar rumah.
4. Riwayat Kesehatan Keluarga
Pasien mengatakan dalam anggota keluarganya tidak ada yang menderita ca mamae
sebelumnya.
5. Genogram
5 5 kekuatan otot
5 5
Ekstremitas kanan atas : kekuatan otot baik, kukupendek bersih, tidak terdapat udema,
akral hangat, tidak terdapat sianosis.
Ekstremitas kiri atas : kekuatan otot baik, tidak ada pembengkakan sendi, tidak ada
sianosis, terpasang infus RL 20 TPM.
Ekstremitas kanan bawah : kekuatan otot baik, kuku pendek
bersih, tidak terdapat udema, akraldingin, tidak terdapat sianosis.
Ekstremitas kiri bawah : kekuatan otot baik, terdapat luka di pedis dengan diamter 2 cm
dengan nanah tidak terasa nyeri, tidak ada pembengkakan sendi, akral hangat, tidak ada
sianosis.
4. Sistem Integumen
Data Objektif:
Turgor kulit baik, warna kulit sawo matang, membran mukosa bibir lembab. Ada luka pada
mamae sinistra bernanah bagian pinggir kehitaman dan teraba terasa nyeri dan odor.
5. Sistem Eliminasi
pasien belum BAB sejak dirawat. Tidak ada rasa nyeri saat kencing.
No Kegiatan Sehari-hari Sebelum sakit Saat sakit
1. Eliminasi
BAK :
Frekuensi 5 – 7 x/sehari 4 – 5 x/sehari
Warna Kuning jernih Kuning jernih
Jumlah ± 800-1000 cc/hari ± 800-1000 cc/hari
2. BAB :
Frekuensi 1 x/hari -
Warna Kuning -
Konsistensi Lunak -
Jumlah ± 200-400 cc/hari -
6. Sistem Gastrointestinal
Data Subjektif:
Kegiatan Sehari-
No Sebelum sakit Saat dirumah sakit
hari
1 Nutrisi :
Jenis makanan nasi + lauk pauk + Diit TKTP
sayur
Pola makan teratur teratur
Frekuensi 3 x sehari 3 x sehari
Porsi 1 piring dihabiskan Menghabiskan
seperempat porsi
Nafsu makan Baik Menurun
Mual tidak ya
Muntah tidak tidak
Nyeri telan tidak tidak
Nyeri ulu hati tidak ya
Diit khusus pasien tidak memiliki
diit khusus seperti diit
rendah gula atau
kalori.
2 Minum :
Frekuensi Sering Jarang
Jenis minum Air putih Air putih
Jumlah 800 cc – 1000 cc 600 cc – 800 cc
minuman
Data Objektif :
Inspeksi
Tidak terdapat lesi, tampak pembengkakan pada perut.
Auskultasi
Peristaltik usus 5 x/menit
Perkusi
Timpani
Palpasi
Tidak teraba massa, terdapat nyeri tekan pada abdomen kuadran kanan bawah (Mc. Burney),
psoas sign (+), obturator sign (+), rovsing sign (+), defans musculer (+)
7. Sistem Penginderaan
Data Objektif
Pemeriksaan mata :
a. Lapang pandang : normal
b. Gerakan mata : normal
c. Pemeriksaan fisik mata : normal
d. Konjungtiva : anemis
e. Sklera : tidak ikterik
f. Pupil : normal
g. Kesimetrisan : simetris
Pemeriksaan hidung :
a. Inspeksi hidung : simetris, bersih
b. Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Pemeriksaan telinga :
a. Inspeksi telinga luar : bersih
b. Inspeksi telinga dalam : bersih, tidak ada serumen
c. Palpasi daun telinga : tidak ada nyeri, tidak ada massa
9. Sistem Imunitas
Data Subjektif :
Pasien mengatakan tidakmempunyai riwayat alergi terhadap makanan dan obat-obatan.
D. Data Tambahan
1. Pola aktifitas, istirahat dan tidur
Data Subjektif:
Pasien mengatakan bahwa sebelum sakit ia sering tidur pukul 21.00 WIB dan terbangun pada
pagi harinya pukul 05.30 WIB. Pasien dapat tidur dengan nyenyak dan bangun dengan badan
yang segar. Pasien mengatakan tidak mempunyai kebiasaan tidur siang.
Pasien mengatakan bahwa selama di rumah sakit tidurnya tidak begitu nyenyak,tidur pada
pukul 21.00 WIB dan tidak bisa tidur nyenyak karena ruangan terasa panas. Pasien
mengatakan tidak bisa tidur pada siang hari karena banyak anggota keluarga dan tetangga
yang menjenguknya.
2. Activity Daily Living
Data Subjektif
Pasien mengatakan sebelum sakit, semua aktifitas sehari-hari biasa dilakukan dengan
mandiri, selama sakit aktifitas pasien seperti makan, berpakaian, kebersihan diri dibantu oleh
suaminya. Pasien merasa lemah untuk beraktivitas. Tidak ada perubahan tanda-tanda vital
yang signifikan sebelum dan setelah beraktivitas.
Data Objektif
a. Penampilan umum : cukup rapi
b. Bau badan : tidak ada
c. Kebersihan badan : bersih
Aktivitas 0 1 2 3 4
Mandi
Berpakaian
Eliminasi
Ambulasi
Makan
Skor
0 : mandiri
1 : dibantu sebagian
2 : perlu bantuan orang lain
3 : perlu bantuan orang lain dan alat
4 : tergantung / tidak mampu
3. Ketidaknyamanan
Data Subjektif :
Pasien mengeluh nyeri di daerah ulu hatinya dan merasa mual sehingga tidak nafsu makan.
E. Data Penunjang
1. Pemeriksaan Laboratorium
Tanggal 25 November 2017
Nama Satuan Hasil Angka normal
Pemeriksaan
Total g/dl - (6,4-8,3)
protein g/dl - (3,5-5)
Albumin mg/dl 87.0 (7-18)
BUN mg/dl 3.96 0,8-1,3)
Creatinin mg/dl (2,6-7,2)
Uric mg/dl 96.7
Glukosa mg/dl 186.18
Ureum IU/l 39.3
AST IU/l 13.0
ALT
WBC X10^3/UL 14.1 4-11
RBC X10^3/UL 2.90 4.5-6.5
HGB g/dl 7.7 13-18
HCT % 25.0 40-54
MCV Fl 86.2 76-96
MCH Pg 26.6 27-32
MCHC g/dl 30.8 30-35
PLT x10^3/ul 300 150-450
F. Analisa Data
No. Hari/Tgl/ Data Fokus Masalah Etiologi Ttd
Jam
1. Senin DS: Nyeri akut Agen cedera Angga
27-11- Pasien mengeluh nyeri fisik
2017 di dada kiri dengan
15.20 karakteristik:
P : nyeri berkurang bila
tidur.
Q : seperti ditusuk-tusuk.
R : pada payudara kiri
S : skala nyeri 5
T : nyeri seperti ditusuk-
tusuk, nyeri dirasakan
terus-menerus.
DO:
Ekspresi wajah pasien
tampak meringis
kesakitan menahan
nyeri.
Tekanan Darah:
130/80 mmHg.
2 Senin DS : Kerusakan Luka CA Angga
27-11- klien mengatakan luka intregitas Mamae
2017 ca pada payudara kiri jaringan
15.20 yang tidak nyaman
sejak 1 tahun lalu
DO :
Luka CA pada
payudara kiri, keluar
nanah, pinggiran
menghitam. Terbalut
kasa sudah rembes.
Odor khas CA.
2. Senin DS: Intake tidak Ketidakseimba Angga
27-11- Pasien mengeluh adekuat ngan nutrisi
2017 perutnya terasa mual, kurang dari
15.20 hanya menghaniskan 2- kebutuhan
5 tubuh
sendok (1/4 porsi),
nafsu makan menurun
dan mual.
ya
DO:
Antropometri:
BB sekarang: 42
kg TB : 156 cm
BB sebelum sakit : 44
kg
IMT sekarang: 18,08
Interpretasi IMT:
Kurus.
Biochemical:
Hasil lab Tanggal 18
November 2017 (14:06
WIB)
Hemoglobin:
11,5 gram/dl
Hematokrit:
31,8 %
Clinis:
Konjungtiva anemis,
turgor kulit kering,
membran mukosa bibir
kering.
Diet:
TKTP
3 x sehari
Tidak dihabiskan 2-5
sendok (1/4 porsi).
II. Prioritas Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik.
2. Kerusakan intregitas jaringan berhubungan dengan CA Mamae.
3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
intake tidak
adekuat.
D. INTERVENSI KEPERAWATAN
No. Hari/Tgl/Jam Diagnosa Keperawatan Tujuan/Kriteria Hasil Ren
1. Senin Nyeri akut berhubungan Setelah dilakukan tindakan keperawatan Pain man
27-11-2017 dengan agen cedera fisik. selama 3 x 24 jam, masalah Nyeri akut 1. Ajarkan p
15.20 teratasi dengan 2. Ajarkan te
Pain Level (2102) (distraksi
Kriteria Hasil: 3. Kolaboras
1. Keluhan nyeri tidak ada (3 – 4)
2. Ekspresi wajah menahan nyeri tidak (ada 3
– 4)
3. Skala nyeri berkurang (3 – 4)
4. Mampu mengontrol nyeri dengan
manajemen nyeri (4 – 5)
2. Senin Kerusakan intregitas jaringan Setelah dilakukan askep selama 2x24 jam Tissue int
27-11-2017 berhubungan dengan luka diharapkan gangguan inregitas jaringan 1. Manajem
15.20 diabetikum teratasi dengan KH 2. Manajem
Tissue intergrity, impaired (0046) 3. Manajem
Tujuan
Untuk mengetahui perubahan epidermis dan
dermis
Indicator :
1. Penyembuhan luka
2. Respon medikasi
3. Status nutrisi
4. Bebas tanda infeksi
F. EVALUASI KEPERAWATAN
Hari/Tgl/Jam Diagnosa Keperawatan Catatan Perkembangan Ttd
Rabu Nyeri akut berhubungan dengan
S : Pasien mengatakan nyeri sudah Angga
29-11-2017 agen cedera fisik. berkurang dengan skala nyeri turun
20.40 menjadi 3. Pasien mengatakan
sudah bisa mempraktekkan teknik
relaksasi nafas dalam saat nyeri
mulai terasa.
O: Ekspresi wajah tampak rileks. Pasien
tampak mempraktekkan teknik
relaksasi nafas. TD : 130/80
mmHg. Nadi : 89 x/menit. RR : 22
x/menit.
A : Masalah belum teratasi.
P : Lanjutkan intervensi:
1. Monitor nyeri.
Rabu Kerusakan intregitas jaringan S:Pasien mengatakan luka terasa lebih Angga
29-11-2017 nyaman
20.40 O:luka di payudara kiri tertutup kasa,
tidak rembes, odor masih tercium
A:Masalah kerusakan intregitas
jaringan belum teratasi
P:Lanjutkanintervensi
1. Manajemen luka
2. Manajemen infeksi
3. Manajemen nutrisi
A. PENGERTIAN
Kanker payudara merupakan penyakit keganasan yang paling banyak menyerang wanita.
Penyakit ini disebabkan karena terjadinya pembelahan sel-sel tubuh secara tidak teratur sehingga
pertumbuhan sel tidak dapat dikendalikan dan akan tumbuh menjaadi benjolan tumor (kanker).
Apabila tumor ini tidak diambil , dikhawatirkan akan masuk dan menyebar ke dalam jaringan yang
sehat. Ada kemungkinan sel-sel tersebut melepaskan diri dan menyebar ke seluruh tubuh. Kanker
payudara umumnya menyerang wanita kelompok umur 40-70 tahun, tetapi resiko terus meningkat
dengan tajam dan cepat sesuai dengan pertumbahan usia. Kanker payudara jarang terjadi pada usia
dibawah 30 tahun.
B. ETIOLOGI
Sebab keganasan pada payudara masih belum jelas, tetpi ada beberapa faktor yang
berkaitan erat dengan munculnya keganasan payudara yaitu: virus, faktor lingkungan , faktor
hormonl dan familial;
C. PATOFISIOLOGI PENYAKIT
Untuk dapat menegakkan dignosa kanker dengan baik, terutama untuk melakukan pengobatan yang
tepat, diperlukan pengetahuan tentang proses terjadinya kanker dan perubahan strukturnya.
Tumor/neoplasma merupakan kelompok sel yang berubah dengan ciri : proliferasi yang berlebihan
dan tak berguna, yang tak mengikuti pengaruh jaringan sekitarnya. Proliferasi abnormal sel kanker
akan menggangu fungsi jaringan normal dengan meninfiltrasi dan memasukinya dengan cara
menyebarkan anak sebar ke organ-organ yang jauh. Di dalam sel tersebut telah terjadi perubahan
secara biokimiawi terutama dalam intinya. Hampir semua tumor ganas tumbuh dari suatu sel yang
mengalami transformasi maligna dan berubah menjadi sekelompok sel ganas diantara sel normal.
Kontak dengan bahan karsinogen membutuhkan waktu bertahun-tahun sampai dapat merubah
jaringan displasia menjadi tumor ganas.
2. Fase insitu: 5 – 10 tahun
Terjadi perubahan jaringan menjadi lesi “pre concerous” yang bisa ditemukan di serviks uteri, rongga
mulut, paru, saluran cerna, kulit dn akhirnya juga di payudara.
Sel menjadi ganas, berkembang biak dan menginfiltrasi melalui membran sel ke jaringan sekitarnya
dan ke pembuluh darah sera limfa
Penemuan dini kanker payudara masih sulit ditemukan, kebanyakan ditemukan jika sudah teraba
oleh pasien.
Tanda – tandanya:
1. Terdapat massa utuh kenyal, biasa di kwadran atas bagian dalam, dibawah ketiak bentuknya
tak beraturan dan terfiksasi
2. Nyeri di daerah massa
3. Adanya lekukan ke dalam, tarikan dan refraksi pada area mammae
4. Edema dengan “peant d’ orange (keriput seperti kulit jeruk)
5. Pengelupasan papilla mammae
6. Adanya kerusakan dan retraksi pada area puting, keluar cairan spontan, kadang disertai
darah
7. Ditemukan lessi pada pemeriksaan mamografi
TUMOR SIZE ( T )
METASTASE JAUH ( M )
E. PEMERIKSAAN PENUNJANG
LED
Pemeriksaan sitologis
a. Non invasive;
Mamografi
Ro thorak
USG
MRI
PET
a. Invasif
Biopsi, ada 2 macam tindakan menggunakan jarum dan 2 macam tindakan pembedahan
Dengn aspirasi jarum halus , sifat massa dibedakan antar kistik atau padat
True cut / Care biopsy
Dilakukan dengan perlengkapan stereotactic biopsy mamografi untuk memandu jarum pada massa
Incisi biopsy
Eksisi biopsy
Hasil biopsi dapat digunakan selama 36 jam untuk dilakukan pemeriksaan histologik secara froxen
section
F. KOMPLIKASI
Metastase ke jaringan sekitar mellui saluran limfe (limfogen) ke paru,pleura, tulang dan hati.
G. PENATALAKSANAAN MEDIS
PENGKAJIAN
Hal yang perlu dikaji pada pasien dengan kanker payudara adalah reaksi pasien terhadap
diagnosis dan kemampuannya untuk mengatasi situasi tersebut. Pertanyaan yang berhubungan
mencakup hal-hal berikut:
4. Apakah ada pasangan, anggota keluarga atau teman untuk membantunya dalam membuat pilihan
pengobatan?
7. Kurang pengetahuan tentang kanker payudara dan pilihan pengobatan berhubungan dengan kurang
paparan sumber informasi
Pasca operatif:
9. Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri kimia (proses kanker, diskontinuitas jaringan)
11. Resiko infeksi berhubungan dengan inadekuat pertahanan primer atau imunosupresi
12. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan faktor psikologis
16. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan kehilangan bagian tubuh, trauma terhadap bagian tubuh
yang tidak berfungsi
17. Disfungsi seksual berhubungan dengan perubahan fungsi dan struktur tubuh akibat pembedahan
(mastektomi)
RENCANA KEPERAWATAN
1. Diagnosa keperawatan : Kurang pengetahuan tentang penyakit kanker payudara b.d Kurang paparan
sumber informasi.
4. Tanyakan kembali
pengetahuan ps tentang
penyakit, prosedur prwtn dan
pengobatan
2. Dx. Keperawatan: Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri kimia (proses kanker, diskontinuitas
jaringan)
1. Informasikan pd ps dlm
memilih pakaian selama
perawatan
4. Jaga privcy ps
4. Memberikan kenyamanan
5. Pastikan penanganan
aseptic daerah IV
3. Meningkatkan daya tahan
6. Berikan PEN-KES tentang tubuh
risk infeksi
6. Meningkatkan pengetahuan ps
5. Dx. keperawatan: Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d faktor psikologis
Dapat tidur
5. Dukungan akan memberikan
Mengungkapkan tidak ada 4. Hargai pengetahuan ps tentang keyakinan thdp peryataan
penyebab fisik yang dapat penyakitnya harapan untuk sembuh/masa
menyebabkn cemas depan
5. Bantu ps untuk mengefektifkan
sumber support 6. Penggunaan Strategi adaptasi
secara bertahap ( dari
mekanisme pertahan, coping,
samapi strategi penguasaan)
6. Berikan reinfocement untuk membantu ps cepat
menggunakan Sumber Coping mengadaptasi kecemsan
yang efektif
DAFTAR PUSTAKA
Barbara, CL., 2006, Perawatan Medikal Bedah (Suatu Pendekatan proses keperawatan), Bandung.
Brunner & Suddarth, 2010, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, alih bahasa: Waluyo Agung., Yasmin
Asih., Juli., Kuncara., I.made karyasa, EGC, Jakarta.
Carpenito, L.J., 2009, Diagnosa Keperawatan Aplikasi pada Praktek Klinis, alih bahasa: Tim PSIK UNPAD Edisi-
6, EGC, Jakarta
Doenges,M.E., Moorhouse, M.F., Geissler, A.C., 1993, Rencana Asuhan Keperawatan untuk perencanaan dan
pendukomentasian perawatan Pasien, Edisi-3, Alih bahasa; Kariasa,I.M., Sumarwati,N.M., EGC,
Jakarta
Kuliah ilmu penyakit dalam PSIK – UGM, 2009, Tim spesialis dr. penyakit dalam RSUP dr.Sardjito, yogyakarta.