You are on page 1of 6

Logbook 3.

Mata Kuliah KMB I

Prodi/ Kelas/Semester D4 Keperawatan_Reguler 2_Semester 3

Topik Asuhan Keperawatan Diabetes Melitus

Waktu Kamis, 28 September 2016

Fasilitator/ Dosen Ns. Ester Inung Sylvia, M.Kep., Sp.MB

Strategi SGD : Mahasiswa terbagi dalam 6 kelompok kecil

Pengetahuan yang 1. Anatomi Fisiologi


harus diketahui 2. Farmakologi
sebelum PBM 3. Konsep Dasar Keperawatan
4. Dokumentasi Keperawatan
5. Promosi Kesehatan

Referensi 1. Doenges, M.E., Moorhouse, M.F., & Geissler, A.C. (2000). Nursing care
plans: Guidelines for planning and documenting patient Care, Edisi 3, alih
bahasa I Made Kariasa, SKp dan Ni Made Sumarwati, SKp, Jakarta, EGC.
2. Smeltzer, S.C & Bare, B. G. (2002). Brunner and Suddarth’s Texbook of
Medical-Surgical Nursing. Lippincott, Philadelphia.
3. Soegondo, S., et al (2009), Penatalaksanaan diabetes melitus terpadu,
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
4. Literatur lain yang menunjang

Kegiatan Kasus 1
Tn. Marga usia 56 tahun tgl 21 April 2016 datang ke klinik dg keluhan badan
terasa lemah sejak beberapa minggu ini. Ia tdk pernah MRS, merasa tidak
sakit, selera makan baik bahkan cenderung banyak.
Hasil pemeriksaan sementara: TB 164, BB 80 kg, GDS 250 mg%, TD 130/ 90
mmHg. Peeriksaan kolesterol 220mg/dL, asam urat (pria 3,4 s.d 7 anita 2,4 s.d
Klien didiagnosis DM
Pertanyaan:
1. Dari kasus di atas, data mana yang belum Saudara pahami ?
Jawab :
GDS
GDS sendiri adalah hasil pengukuran kadar gula seketika itu juga atau
yang dilakukan sewaktu waktu tanpa harus melakukan puasa terlebih
dahulu.
2. Data apa lagi yang diperlukan untuk memastikan diagnosis ini ?
Jawab :
Pemeriksaan GDP, IMT, Hipertensi (≥ 140/90 mmHg), pemeriksaan
kolesterol HDL ≤ 35 mg/dL atau trigliserida ≥250 mg/dL, riwayat TGT
atau GDPT, riwayat penyakit kardiovaskular, kebiasaan tidak aktif,
pola makan, riwayat keluarga turunan pertama, menderita polycytic
ovarial syndrome(PCOS) atau keadaan klinis lain yang terkait dengan
resistensi insulin, menanyakan klasik 3P, Gejala tambahan
(kesemutan, cepat lapar,gatal-gatal, dll)

3. Apa yang menjadi alasan klien didiagnosis DM ?


Jawab :
1. Gula darah tinggi (250 mg%) apabila GDS ≥200 mg/dL maka klien
bias dikatakan hiperglikemia,
2. Klien mengalami obesitas, dikarenakan IMTnya >22,9 kg/m2
3. Sering merasa lemah

Kasus 2
Tn. Marga mengatakan bahwa ia banyak makan tetapi kenapa badannya
terasa lemas dan berat badannya lima bulan terakhir turun 50 kg. Klien
menanyakan harus berapa banyak saya makan ?
Pertanyaan:
4. Apa yang dapat Saudara jelaskan dari kondisi Tn. Marga ?
Jawab :
Klien mengeluh badan terasa lemah sejak beberapa minggu ini. Ia tdk
pernah masuk rumah sakit,karena klien merasa tidak sakit, selera
makan baik bahkan cenderung banyak, tetapi Tn. Marga mengatakan
bahwa ia banyak makan tetapi kenapa badannya terasa lemas dan
berat badannya lima bulan terakhir turun 50 kg, yang menyebabkan
badan Tn. Marga menurun yaitu karena terjadi defek sekresi insulin
(insulin kurang) maupun adanya gangguan kerja insulin (resistensi
insulin) mengakibatkan glukosa darah tidak dapat masuk kedalam sel
otot dan jaringan lemak. Akibatnya untuk memperoleh sumber energi
untuk kelangsungan hidup dan menjalankan fungsinya, maka otot dan
jaringan lemak akan memecahkan cadangan energi yang terdapat
dalam dirinya sendiri melalui proses glikogenolisis dan lipolisis. Proses
glikogenolisis dan lipolisis yang berlangsung terus menerus pada
akhirnya menyebabkan massa otot dan jaringan lemak akan
berkurang dan terjadilah penurunan berat badan.

5. Bagaimana diit Tn. Marga yang benar ?


Jawab :
Klien harus menyesuaikan pola makan dengan kebiasaan tiap individu,
Jumlah kalori pada makanan harus disesuaikan dengan pertumbuhan,
stutus gizi, umur, ada tidaknya stress akut, dan diseimbangi dengan
olahraga teratur.

 Total kebutuhan 1900 kalori

Kasus 3
Tn. Marga mendapat terapi Metformin 3 x 500 mg.
Pertanyaan:
6. Apa yang harus Saudara ketahui tentang terapi Metformin ?
Jawab :
Metformin adalah salah satu jenis obat-obatan antidiabetes yang
khusus digunakan untuk pengidap diabetes tipe 2. Obat ini dapat
dikonsumsi sendiri atau dikombinasikan dengan obat antidiabetes
lain. Menjaga keseimbangan takaran metformin dengan makanan
yang dikonsumsi serta olahraga yang dilakukan sangat penting untuk
mendapatkan hasil yang maksimal.

Obat ini menurunkan kadar gula darah yang tinggi dengan cara
membuat tubuh lebih responsif terhadap insulin. Insulin adalah
hormon yang mengatur kadar gula di dalam tubuh. Metformin adalah
obat yang sering dianjurkan sebagai langkah penanganan pertama
bagi pengidap diabetes tipe 2, obat ini tidak dapat membantu
pengidap diabetes tipe 1 yang tergantung pada suntikan insulin
sepenuhnya.

Tentang Metformin
Jenis obat : Obat antidiabetes biguanid (biguanide)
Golongan Obat resep
Manfaat : Menurunkan kadar gula darah yang tinggi pada pengidap
diabetes tipe 2
Dikonsumsi oleh Dewasa dan anak-anak berusia 10 tahun ke atas
Bentuk obat Tablet, cairan yang diminum, bubuk Metformin tersedia
dalam berbagai merek dan dapat digunakan dalam bentuk tablet,
bubuk, serta cairan yang diminum. Tetapi penggunaannya harus
dengan resep dokter.

Obat dimakan sebelum makan

7. Selain terapi obat oral hipoglikemic, apa yang harus diperhatikan oleh
Tn. Marga agar kadar glukosa darah stabil ?
Jawab :
1. Pola olahraga teratur
2. Pola makan
3. Perubahan gaya hidup
4. Konsumsi makanan yang kaya nutrisi dan serat
5. Mengurangi konsumsi makanan dengan kandungan gula tinggi
6. Makan teratur

Kasus 4
Satu bulan sejak terapi ini Tn. Marga kontrol kembali. Hasil pemeriksaan GDP
130 mg% dan mendapat terapi kombinasi Metformin 3 x 500 mg dan
glibenklamide.
Pertanyaan :
8. Apa yang harus Saudara ketahui tentang Glibenklamide?
Jawab :
Glibenclamide adalah obat yang digunakan pada pasien diabetes tipe
2 untuk mengendalikan kadar gula (glukosa) darah yang tinggi. Pada
diabetes tipe 2, tubuh tidak bisa berfungsi dengan baik dalam
menyimpan gula berlebih yang ada di aliran darah.
Glibenclamide menurunkan kadar gula darah dengan cara
merangsang tubuh untuk mengeluarkan lebih banyak insulin. Insulin
adalah hormon yang terbuat secara alami di dalam pankreas. Hormon
inilah yang membantu mengendalikan kadar gula di dalam darah agar
tidak terlalu tinggi. Kondisi pada saat tubuh tidak bisa cukup
menghasilkan insulin atau tidak mampu menggunakan insulin dengan
baik disebut diabetes.

9. Apa alasannya sehingga klien diberi terapi kombinasi ?


Jawab :
Karena kombinasi ini sangat cocok digunakan untuk penderita
diabetes melitus tipe 2 pada pasien yang hiperglikemianya tidak bisa
dikontrol dengan single terapi (metformin atau glibenklamid saja),
diet, dan olahraga. Di samping itu, kombinasi ini saling memperkuat
kerja masing-masing obat, sehingga regulasi gula darah dapat
terkontrol dengan lebih baik. Kombinasi ini memiliki efek samping
yang lebih sedikit, apabila dibandingkan dengan efek samping apabila
menggunakan monoterapi (metformin atau glibenklamid saja).
Metformin dapat menekan potensi glibenklamid dalam menaikkan
berat badan pada pasien diabetes melitus tipe 2, sehingga cocok
untuk pasien diabetes melitus tipe 2 yang mengalami kelebihan berat
badan (80% dari semua pasien diabetes melitus tipe 2 adalah terlalu
gemuk dengan kadar gula tinggi sampai 17-22 mmol/l).

Kasus 5
Saat kontrol ke dua, Tn. Marga mengatakan bahwa beberapa hari ini ia sering
terasa gemetar, lemah, dan pusing. GDS saat itu 60 mg%. Selain itu kakinya
sering terasa lemah, kesemutan, baal. Seringkali klien merendam kakinya
dengan air “hangat”.
Pertanyaan :
10. Apa analisa Saudara dari keluhan yang disampaikan klien ?
Jawab:
1. Hipoglikemia
 Kemungkinan tidak makan
 Dosis kemungkinan ditambahkan sendiri
 Aktivitas berlebihan
 Meminum alcohol

Penanganan
SADAR
Beri larutan gula murni 20-30 g
TIDAK SADAR
Pemberian glukagon

Tugas Akhir Susunlah Asuhan Keperawatan pada Tn. Marga berdasarkan data dan hasil
diskusi di atas.
DAFTAR PUSTAKA
Soegondo, S., et al (2009), Penatalaksanaan diabetes mellitus, terpadu,Jakarta:Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia

fk.uho.ac.id/dokumenhpeq/modul/modul-Berat-Badan-Menurun.pdf

http://dokter-alwi.com/diabetes.html
http://www.artikelkedokteran.com/1906/apa-itu-gds-dan-gdp.html#sthash.ySVGAwCF.dpuf
http://www.alodokter.com/glibenclamide

https://yosefw.wordpress.com/2007/12/21/terapi-kombinasi-antidiabetika-oral-metformin-dan-
glibenklamid-untuk-diabetes-melitus-tipe-2/

You might also like