Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2
Gambar 2. Anatomi Sendi Bahu3
2.2 DEFINISI
Frozen shoulder adalah kondisi yang menyebabkan hilangnya gerakan dan
rasa sakit atau kekakuan pada bahu. Rasa sakit dan ketidakmampuan bergerak
bisa sangat parah sehingga sulit melakukan kegiatan sehari-hari. Juga dikenal
sebagai adhesive capsulitis, masalah ini sering terjadi pada orang dewasa berusia
40 dan 60 tahun.1
2.3 ETIOLOGI
Penyebab pasti dari Frozen shoulder tidak diketahui, namun dalam
sejumlah kasus, Frozen shoulder terjadi setelah cedera bahu yang lain seperti
rotator cuff robek, arthritis atau operasi bahu.
Sikap tubuh yang buruk dapat menyebabkan pemendekan ligamen di
sekitar sendi bahu, yang dapat menyebabkan Frozen shoulder. Teori lain
menyatakan bahwa kondisi hormonal dan genetik seperti diabetes dan
hipertiroidisme juga dapat berkontribusi untuk Frozen shoulder.4
2.4 KLASIFIKASI
5
- Penyakit dan kelainan
Frozen Shoulder juga cenderung terjadi lebih sering pada pasien yang menderita
kelainan endokrin seperti diabetes, penyakit jantung, atau masalah tiroid,
penyakit Parkinson, atau setelah melalui pembedahan.
2.4 PATOFISIOLOGI
Kapsul sendi terdiri dari selaput penutup fibrosa padat, suatu lapisan
dalamnya terbentuk dari jaringan penyambung berpembuluh darah banyak dan
sinovium, yang berbentuk suatu kantong yang melapisi seluruh sendi, dan
membungkus tendon-tendon yang melintasi sendi, sinovium tidak meluas
melampaui permukaan sendi tetapi terlipat sehingga memungkinkan gerakan
secara penuh. Sinovium menghasilkan cairan yang sangat kental yang membasahi
permukaan sendi. Cairan sinovium normalnya bening, tidak membeku, tidak
berwarna. Jumlah yang di permukaan sendi relative kecil (1-3 ml). Cairan
sinovium juga bertindak sebagai sumber nutrisi bagi tulang rawan sendi.
Capsulitis adhesiva merupakan kelanjutan dari lesi rotator cuff, karena terjadi
peradangan atau degenerasi yang meluas ke sekitar dan ke dalam kapsul sendi dan
mengakibatkan terjadinya reaksi fibrous. Adanya reaksi fibrous dapat diperburuk
akibat terlalu lama membiarkan lengan dalam posisi salah yang terlalu lama.
Pada frozen shoulder terdapat perubahan patologi pada kapsul artikularis
glenohumeral yaitu perubahan pada kapsul sendi bagian anterior superior
mengalami synovitis, kontraktur ligamen coracohumeral, dan penebalan pada
ligamen superior glenohumeral, pada kapsul sendi bagian anterior inferior
6
mengalami penebalan pada ligamen inferior glenohumeral dan perlengketan pada
ressesus axilaris, sedangkan pada kapsul sendi bagian posterior terjadi kontraktur,
sehingga khas pada kasus ini rotasi internal paling bebas, abduksi terbatas dan
rotasi eksternal paling terbatas atau biasa disebut pola kapsuler.
Nyeri yang ditimbulkan oleh frozen shoulder dan spasme cervico thoracal
akibat frozen shoulder dapat menyebabkan terbentuknya vicious circle of reflexes
yang mengakibatkan medulla spinalis membangkitkan aktifitas efferent sistem
simpatis sehingga dapat menyebabkan spasme pada pembuluh darah kapiler akan
kekurangan cairan sehingga jaringan otot dan kulit menjadi kurang nutrisi.
Pengaruh refleks sistem simpatik pada otot pada tahap awal menunjukkan adanya
peningkatan suhu, aliran darah, gangguan metabolisme energi phospat tinggi dan
pengurangan konsumsi oksigen pada tahap akhir penyakit nonspesifik dan
abnormalitas histologi dapat terjadi.6
8
2.7 DIAGNOSIS
1. Anamnesis
Pada penderita “ frozen shoulder “ didapatkan keluhan nyeri di bagian
depan dan samping bahu ,sehingga penderita tidak dapat menyisir rambut
maupun keluhan keterbatasan gerak lainnya.
2. Pemeriksaan fisik
Frozen shoulder “ merupakan gangguan pada kapsul sendi ,maka gerakan
aktif maupun pasif terbatas dan nyeri. Nyeri dapat menjalar ke leher , lengan atas
dan punggung, perlu dilihat faktor pencetus timbulnya nyeri. Gerakan pasif dan
aktif terbatas, pertama – tama pada gerakan elevasi dan rotasi interna lengan,
tetapi kemudian untuk semua gerakan sendi bahu.
Tes Appley scratch merupakan tes yang berguna untuk mengevaluasi
lingkup gerak sendi aktif pasien. Pasien diminta menggaruk daerah angulus
medialis scapula dengan tangan sisi kontra lateral melewati belakang kepala.
Pada Frozen shoulder pasien tidak dapat melakukan gerakan ini. Bila
sendi dapat bergerak penuh pada bidang geraknya secara pasif, tetapi terbatas
9
pada gerak aktif, maka kemungkinan kelemahan otot bahu sebagai penyebab
keterbatasan.6
2.8 DIAGNOSIS BANDING
1. Tendinitis Bicipitalis
2. Bursitis Subacromialis
Terjadi inflamasi atau penjepitan pada otot – otot rotator cuff (supraspinatus,
infrasupinatus, subcapsulatis, dan teres minor) di acromion ligament
10
coracoacromial, sendi acromioclavicular dan prosessus coracoids. Banyak terjadi
pada orang yang melakukan aktivitas bahu melewati kepala.9
2.9 PENATALAKSANAAN
Bahu Manipulasi
Manipulasi manual dari bahu yang terkena harus dilakukan oleh dokter yang
terampil. Tujuan dari manipulasi ini adalah untuk secara manual memecah adhesi
dan untuk mengembalikan gerak. Manipulasi menanggung risiko robek bahu
kapsul sendi atau menyebabkan gangguan struktur internal.
Mobilisasi Myofascial
Manipulasi jaringan lunak dari bahu , sering disebut myofascial atau jaringan
lunak mobilisasi, digunakan untuk perlekatan bebas yang membatasi gerak dan
menciptakan rasa sakit. Myofascial adalah tipe peregangan lambat terhadap
jaringan lunak yang dilakukan berkelanjutan untuk jaringan ikat dari struktur yang
terlibat.
Prosedur Intervensi
Dalam hal tindakan yang lebih konservatif tidak bekerja, pengobatan yang lebih
mengganggu tidak berfungsi. Intervensi ini termasuk suntikan steroid,
Manipulation Under Anestesia ( MUA ) dan operasi. Suntikan steroid tmemiliki
keefektifan yang sama dengan MUA tapi memiliki lebih sedikit dari resiko yang
12
terkait dengan anestesi dan sedasi. Pembedahan biasanya dilakukan untuk kasus
adhesive capsulitis. Selain itu untuk kasus resisten terhadap pengobatan lainnya,
Manipulation Under Anestesia ( MUA ) dapat diindikasikan. Di MUA, pasien
dibius untuk mengurangi tingkat rasa sakit dan ketahanan otot. Itu ahli bedah
ortopedi memanipulasi bahu untuk membebaskan perlekatan . Rezim intensif
terapi fisik yang diperlukan selama beberapa minggu setelah MUA untuk
mencegah perlekatan baru dari pengobatan manipulasi .
Operasi
Dalam kasus yang tahan terhadap segala bentuk lain dari perawatan bedah
ortopedi dapat digunakan untuk menghapus adhesi ketat.7 Terdapat 2 cara Operasi
pada frozen shoulder yaitu:
2. Bedah Arthoscopic
Bedah arthroscopic telah menggantikan operasi terbuka pada korpus sebagai
proses pembedah yang aman untuk frozen shoulder primer. Awalnya, operasi
arthroscopic hanya digunakan setelah manipulasi dengan menggunakan anastesi
gagal; Tapi sekarang dapat dilakukan sendiri atau dengan manipulasi. Namun,
13
sebagian besar dokter masih menjalani operasi arthroscopic untuk pasien yang
mengalami nyeri, bahu yang tidak dapat di gerakkan sama sekali, tidak perubahan
setelah pengobatan konservatif selama 6 bulan. Dengan artroskopi, ahli bedah
dapat mengidentifikasi dan mengatasi patologi intra-artikular dan subakromial.
Dokter bedah secara selektif dapat melepaskan fibrosis dengan baik8
Terapi Fisik
Latihan khusus akan membantu memulihkan gerak . Ini mungkin berada di bawah
pengawasan seorang ahli terapi fisik atau melalui program rumah . Terapi
meliputi peregangan atau latihan rentang gerak untuk bahu . Kadang-kadang
panas digunakan untuk membantu melonggarkan bahu sebelum latihan
peregangan .. Berikut adalah contoh dari beberapa latihan yang mungkin
direkomendasikan .
Berdiri di ambang pintu dan menekuk lengan yang terkena Anda 90 derajat untuk
mencapai pintu tersebut . Jauhkan tangan Anda di tempat dan memutar tubuh
Anda seperti yang ditunjukkan pada gambar . Tahan selama 30 detik . Bersantai
dan ulangi.
14
Gambar 6. External Rotation2
15
Crossover lengan peregangan.
Perlahan tarik satu lengan di dada Anda tepat di bawah dagu Anda sejauh
mungkin tanpa menyebabkan rasa sakit . Tahan selama 30 detik . Bersantai dan
ulangi.2
2.10 PROGNOSIS
16
2.11 KOMPLIKASI
Komplikasi dominan timbul dari frozen shoulder adalah kekakuan bahu atau
nyeri. Beberapa laporan telah menunjukkan bahwa sebagian besar pasien
mengalami rasa sakit dan atau kekakuan hingga 3 tahun setelah pengobatan
konservatif. Selain itu, fraktur humerus, ruptur tendon biseps, dan tendon
subscapularis juga telah dilaporkan pada pasien yang dilakukan manipulasi bahu.
17
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
18
DAFTAR PUSTAKA
19