Professional Documents
Culture Documents
N AKSEPTOR KB
SUNTIK DENGAN JADWAL SUNTIK YANG TIDAK TERATUR
DIKELURAHAN RUM
DI SUSUN OLEH
NIM : 141633
SEMESTER : V (Lima) / A
DOSEN :
A. Latar Belakang
Kontrasepsi berasal dari kata kontra yang berarti mencegah atau
melawan, sedangkan konsepsi adalah pertemuan antara sel telur yang matang
dan sel sperma yang mengakibatkan kehamilan. Maksud dari kontrasepsi
adalah menghindari/mencegah terjadinya kehamilan sebagai akibat pertemuan
antara sel telur yang matang dengan sel sperma.
Di Indonesia sejak zaman dulu telah dipakai obat dan jamu yang
maksudnya untuk mencegah kehamilan. Di Indonesia keluarga berencana
modren mulai dikenal pada tahun 1953. Pada waktu itu sekelompok ahli
kesehatan, kebidanan, dan tokoh masyarakat telah mulai membantu masyarakat
memecahkan masalah-masalah pertumbuhan penduduk. Inovasi teknologi
kontrasepsi dimulai dengan cara sederhana seperti kondom, pil KB, suntik,
susuk dan akhirnya cara yang sangat mantap yaitu kontrasepsi pembedahan
seperti tubektomi dan vasektomi.
Pengertian Keluarga Berencana (KB) menurut UU No. 10 th 1992
adalah upaya peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui
pendewasaan usia perkawinan (PUP), pengaturan kelahiran, pembinaan
ketahanan keluarga, peningkatan kesejahteraan keluarga kecil bahagia dan
sejahtera.
Program KB secara Nasional berkaitan erat dengan program Nasional
di bidang kesehatan, karena program KB Nasional bersifat mendukung dan
mempunyai sasaran serupa dengan program kesehatan. Program Keluarga
Berencana Nasional memberikan arahan kebijakan untuk meningkatkan
kualitas penduduk melalui pegendalian kelahiran, memperkecil angka kematian
dan peningkatan kualitas program KB.
Program Keluarga Berencana (KB) salah satunya KB suntik pada
dasarnya kurang berhasil yang dipengaruhi oleh pendidikan, pekerjaan, tingkat
pengetahuan ibu, sikap, jumlah anak, dukungan suami.Salah satu yang
mempengaruhi kurangnya kepatuhan pemakaian KB suntik salah satunya
tingkat pengetahuan ibu, sikap dan faktor pendukung lainnya, dimana sikap
yang positif tentang KB diperlukan pengetahuan yang baik, demikian
sebaliknya bila pengetahuan kurang maka kepatuhan menjalani program KB
suntik juga akan berkurang.
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan asuhan kebidana diharapkan mahasiswa dapat :
a. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian pada klien yang meliput
data subyektif dan obyektif secara komprehensif
b. Mahasiswa mampu menegakkan diagnosa kebidanan berdasarkan
data subyektif dan obyektif
c. Mahasiswa mampu mengantisipasi masalah potensial yang mungkin
terjadi.
d. Mahasiswa mampu melakukan identifikasi kebutuhan segera terhadap
klien jika terjadi masalah potensial.
e. Mahasiswa mampu membuat intervensi atau rencana yang akan
dilaksanakan pada klien
f. Mahasiswa mampu melaksanakan tindakan dari rencana yang sudah
dibuat.
g. Mahasiswa mampu melaksanakan evaluasi yang telah dilaksanakan
dan melakukan asuhan selanjutnya
h. Mahasiswa mampu mendokumentasikan asuhan kebidanan secara
baik dan menyeluruh.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Definisi Bidan
Bidan adalah Seseorang yang telah mengikuti program
pendidikan bidan yang diakui di negaranya, telah lulus dari pendidikan
tersebut, serta memenuhi kualifikasi untuk didaftar/registrasi dan atau
memiliki ijin yang sah (lisensi) untuk melakukan praktik bidan. (ICM,
2005). Bidan diakui sebagai tenaga professional yang bertanggung jawab
dan akuntabel, yang bekerja sebagai mitra perempuan untuk memberikan
dukungan, asuhan dan nasehat selama masa hamil, masa persalinan dan
masa nifas, memimpin persalinan atas tanggung jawab sendiri dan
memberikan asuhan kepada bayi baru lahir dan bayi yang mencakup
upaya preventif, promotif persalinan normal, deteksi komplikasi pada ibu
dan anak dan akses bantuan medis atau bantuan lain yang sesuai serta
melaksanakan tindakan kegawat-daruratan. Bidan mempunyai tugas
penting dalam konseling dan pendidikan kesehatan, tidak hanya kepada
perempuan tetapi juga kepada Keluarga dan Masyarakat. (Depkes RI,
2008)
2. Kebidanan (Midwifery)
Kebidanan adalah satu bidang ilmu yang mempelajari keilmuan
dan seni yang mempersiapkan kehamilan, menolong persalinan, nifas dan
menyusui, masa interval dan pengaturan kesuburan, klimakterium dan
menopause, bayi baru lahir dan balita, fungsi-fungsi reproduksi manusia
serta memberikan bantuan/dukungan kepada perempuan, keluarga dan
komunitasnya. (Depkes RI, 2008)
3. Pelayanan Kebidanan (Midwifery Service)
Pelayanan Kebidanan adalah bagian integral dari system
pelayanan kesehatan yang diberikan oleh bidan yang telah teregistrasi,
yang dapat dilakukan secara mandiri, kolaburasi atau rujukan.(Depkes RI,
2008)
4. Praktik Kebidanan
Praktik Kebidanan adalah Implementasi dari ilmu kebidanan
oleh bidan yang bersifat otonom kepada perempuan, keluarga dan
komunitasnya yang didasari oleh etika dan kode etik bidan.(Depkes RI,
2008)
5. Asuhan Kebidanan
Asuhan Kebidanan adalah proses pengambilan keputusan dan
tindakan yang dilakukan oleh bidan sesuai dengan kewenangan dan ruang
lingkup praktiknya berdasarkan ilmu dan kiat kebidanan.
Asuhan Kebidanan merupakan penerapan fungsi dan kegiatan yang
menjadi tanggung jawab dalam memberikan pelayanan kepada klien yang
mempunyai kebutuhan/masalah dalam bidang kesehatan ibu pada masa
hamil, nifas, bayi setelah lahir serta keluarga berencana. (Depkes RI,
2008).
A. PENGKAJIAN DATA
Nama : Tn. Mansur Barakati
Umur : 32 tahun
Jenis Kelamin :♂
Agama : Islam
Pendidikan : S1
Pekerjaan : PNS
Pendapatan : ± Rp. 3.500.000
Alamat : Kel. Rum RW.002/RT.004
Suku/bangsa : Tidore/Indonesia
1. DaftarAnggotaKeluarga
Hub.
No. Nama Umur Sex Pendidikan Pekerjaan Ket.
Keluarga
1. Ny. Nurleli Sabari 28Thn P Istri S1 PNS
2. An. Gazali 8 Thn L Anak TK -
3. An. 4 Thn P Anak - -
2. TipeKeluarga
Keluarga Tn. ‘K’ merupakan tipe kuarga inti (Nuclear Family)
yaitu keluarga yang terdiri dari Ayah, Ibu dan 2 orang Anak.
4. Agama
Agama yang dianut oleh keluarga Tn. ‘M’ adalah agama islam,
keluarga Tn. ‘M’ juga mengatakan bahwa kadang-kadang mereka sering
mengikuti kegiatan keaagamaan.
5. Status Sosial
Didalam keluarga Tn. ‘M’, yang bertugas untuk mencari nafkah
adalah Tn. ‘M’ yang bekerja sebagai PNS dengan penghasilan Rp.
3.500.000 dan Ny. ‘N’ dengan penghasilan Rp. 3.500.000
6. Rekreasi
Yang sering di lakukan Keluarga Tn. ‘M’ pada waktu luang
adalah Nonton Film di Televisi dan berkunjung ke tempat-tempat rekreasi
9. Fungsi Keluarga
Tn. ‘M’ sebagai tombak pencari nafkah dan Ny. ‘N’ berperan
dalam membantu mencari nafkah dan mengurus kebutuhan rumah tangga
serta mengasuh anak.
C. INTERVENSI
1. Lakukan pendekatan pada keluarga
Rasional : tuntuk menjalin hubungan yang baik dengan keluarga Tn.’M’
2. Jelaskan tentang KB
Rasional : untuk menambah pengetahuan keluarga
3. Anjurkan ibu untuk kembali suntik sesuai dengan tanggal yang telah
ditentukan oleh bidan
Rasional : dengan menganjukan ibu kembali suntik sesuai dengan tanggal
yang telah ditentukan, dapat memaksimalkan keja obat KB
Ny. ‘N’ akseptor KB suntik dengan jadwal kunjungan yang tidak teratur
3. Menganjurkan ibu untuk kembali suntik sesuai dengan tanggal yang telah
ditentukan oleh bidan
Hasil : Ibu mau mengikuti anjuran yang diberikan
DATA PERKEMBANGAN
Tanggal : 07 Januari 2017
Jam : 13.00 WIT
S : Subjektif
1. Ibu mengatakan belum kembali suntik, karena belum tanggal suntik.
2. Ibu mengatakan belum paham tentang KB Suntik
O : Objektif
1. a. Tanggal kunjungan :
b. Tanggal kembali :
2.
Pengertian KB suntik
a. Klasifikasi KB suntik
b. Cara Kerja KB suntik
c. Efektivitas KB suntik
d. Keuntungan KB suntik
e. Kekurangan KB suntik
f. Efek Samping KB suntik
SATUAN ACAA PENYULUHAN
Waktu :
Hari/tanggal :
Tempat : Rumah Tn.’M’ RT/RW : 004/002 Kel. Rum, Kec. Tidore Utara
E. METODE
1. Penyuluhan
2. Tanya jawab
H. LAMPIRAN MATERI
1. KONSEP DASAR KONTRASEPSI SUNTIK
a. Definisi
Kontraspsi suntik adalah alat kontrasepsi berupa cairan, yang
hanya berisi hormone progesterone disuntikkan ke dalam tubuh wanita
secara periodic.
Kotrasepsi suntik adalah alat kontasepsi yang disuntikan ke
dalam tubuh secara intra muskuler dalam jangka waktu tertentu,
kemudian masuk ke dalam pembuluh darah diserap sedikit demi
sedikit oleh tubuh yang berguna untuk mencegah timbulnya
kehamilan. Kontrasepsi suntik digunakan adalah noretisteron Enentat,
Depo Medroksi Progesteron Asetat (DMPA), cyclofem.salah satu
kontrasepsi modern yang sering digunakan DMPA yang berisi depro
medroksi progerteron asetat sebanyak 150 mg dengan guna 3 bulan.
b. Klasifikasi
Tersedia 2 jenis kontrasepsi suntikan yang hanya
mengandung progestin, yaitu:
1) Depo Medroksi Progesteron Asetat (DMPA), mengandung
150mg
DMPA yang diberikan tiap 3 bulan dengan cara disuntik
Intra Muskuler (di daerah bokong). Depo provera atau depo
metroxy progesterone asetat adalah satu sintesa progestin yang
mempunyai efek seperti progesterone asli dari tubuh wanita.
Obat ini dicoba pada tahun 1958 untuk mengobati abortus
habitualis dan endometriosis ternyata pada pengobatan abortus
habitualis seringkali terjadi kemandulan setelah kehamilan
berakhir. Depo provera sebagai obat kontrasepsi suntikan
ternyata cukup manjur dan aman dalam pelayanan keluarga
berencana. Anggapan bahwa depo provera dapat menimbulkan
kanker pada leher rahim atau payudara pada wanita yang
mempergunakannya, belum didapat bukti-bukti yang cukup
tegas, bahkan sebaliknya.
2) Depo Nonsterat Enontat (Depo Nonsterat) yang mengandung
200mg
Noratin dion anontat, diberikan setiap 2 bulan dengan
cara disuntik intra muskuler. Norigest adanah obat yang
disuntikkan (secara Depot). 1 ampul Norigest berisi 200 mg
Norethindore enenthate dalam larutan minyak. Larutannya
merupakan campuran benzyl benzoate dan castor oil dalam
perbandingan 4:6. Efek kontrasepsinya terutama mencegah
masuknya sperma melalui lender cervix. Sesudah pengobatan
dihentikan, keadaan fertilitas biasanya kembali dalam waktu
beberapa minggu. Karena pada beberapa kasus mungkin akan
terjadi perdarahan-perdarahan yang atypis, maka perlu
diberitahukan terlebih dahulu kepada setiap calon akseptor akan
kemungkinan hal ini.
3) Kontrasepsi Kombinasi (Depo estrogen-progesteron )
Jenis suntikan kombinasi ini terdiri dari 25 mg Depo
Medroksiprogesteron Asetat dan 5 mg Estrogen Sipionat, yang
diberikan injeksi scara IM sebulan sekali.
b. Cara Kerja
Secara umum kerja dari KB suntik adalah:
1) Mencegah ovulasi, kadar progestin tinggi sehingga menghambat
lonjakan luteinizing hormone (LH) secara efektif sehingga tidak
terjadi ovulasi. Kadar follicle-stimulating hormone (FSH) dan
LH menurun dan tidak terjadi lonjakan LH (LH Surge).
Menghambat perkembangan folikel dan mencegah ovulasi.
Progestogen menurunkan frekuensi pelepasan (FSH) dan (LH) .
2) Lendir serviks menjadi kental dan sedikit, mengalami penebalan
mukus serviks yang mengganggu penetrasi sperma. Perubahan –
perubahan siklus yang normal pada lendir serviks. Secret dari
serviks tetap dalam keadaan di bawah pengaruh progesteron
hingga menyulitkan penetrasi spermatozoa.
3) Membuat endometrium menjadi kurang layak atau baik untuk
implantasi dari ovum yang telah di buahi, yaitu mempengaruhi
perubahan-perubahan menjelang stadium sekresi, yang
diperlukan sebagai persiapan endometrium untuk memungkinkan
nidasi dari ovum yang telah di buahi.
4) Menghambat transportasi gamet dan tuba, mungkin
mempengaruhi kecepatan transpor ovum di dalam tuba fallopi
atau memberikan perubahan terhadap kecepatan transportasi
ovum (telur) melalui tuba.
c. Efektivitas
Jenis kontrasepsi ini pada dasarnya mempunyai cara kerja
seperti pil. Untuk suntikan yang diberikan 3 bulan sekali, memiliki
keuntungan mengurangi resiko lupa minum pil dan dapat bekerja
efektif selama 3 bulan. Efek samping biasanya terjadi pada wanita
yang menderita diabetes atau hipertensi.
Efektif bagi wanita yang tidak mempunyai masalah penyakit
metabolik seperti diabetes, hipertensi, trombosis atau gangguan
pembekuan darah serta riwayat stroke. Tidak cocok buat wanita
perokok. Karena rokok dapat menyebabkan peyumbatan pembuluh
darah.
Kedua kontrasepsi suntik tersebut memiliki efektivitas yang
tinggi, dengan 0,3 kehamilan per 100 perempuan tiap tahun. Asal
penyuntikan dilakukan secara teratur sesuai jadwal yang telah
ditentukan.
Tersedia suntik 1 bulan (estrogen + progesteron) dan 3 bulan (depo
progesteron, tidak terjadi haid). Cukup praktis tetapi karena
memasukkan hormon sekaligus untuk 1 atau 3 bulan, orang yang
sensitif sering mengalami efek samping yang agak berat.
Kontrasepsi suntikan mengandung hormon sintetik.
Penyuntikan ini dilakukan 2-3 kali dalam sebulan. Suntikan setiap 3
bulan (Depoprovera), setiap 10 minggu (Norigest), dan setiap bulan
(Cyclofem).
Salah satu keuntungan suntikan adalah tidak mengganggu
produksi ASI. Pemakaian hormon ini juga bisa mengurangi rasa nyeri
saat darah haid yang keluar.
Sayangnya, bisa membuat badan jadi gemuk karena nafsu
makan meningkat. Kemudian lapisan dari lendir rahim menjadi tipis
sehingga haid sedikit, bercak atau tidak haid sama sekali. Perdarahan
tidak menentu. Tingkat kegagalannya hanya 3-5 wanita hamil dari
setiap 1.000 pasangan dalam setahun.
d. Keuntungan
1) Sangat efektif , karena mudah digunakan tidak memerlukan aksi
sehari hari dalam penggunaan kontrasepsi suntik ini tidak banyak
di pengaruhi kelalaian atau faktor lupa dan sangat praktis.
2) Meningkatkan kuantitas air susu pada ibu yang menyusui,
Hormon progesteron dapat meningkatkan kuantitas air susu ibu
sehingga kontrasepsi suntik sangat cocok pada ibu menyusui.
Konsentrasi hormon di dalam air susu ibu sangat kecil dan tidak
di temukan adanya efek hormon pada pertumbuhan serta
perkembangan bayi.
3) Tidak berpengaruh pada hubungan suami istri
4) Penggunaan jangka panjang
5) Sangat cocok pada wanita yang telah mempunyai cukup anak
akan tetapi masih enggan atau tidak bisa untuk dilakukan
sterilisasi.
6) Dapat digunakan oleh perempuan usia > 35 tahun sampai
perimenopause
7) Membantu mencegah kehamilan ektopik dan kanker
endometrium
e. Kekurangan
Ini Dapat mengalami perdarahan bercak di luar siklus haid
atau justru haid manjadi jarang. Setelah Anda berhenti menyuntik,
mungkin butuh waktu beberapa bulan untuk kembali pada siklus biasa.
Jarang terjadi perdarahan yang banyak, tidak dapat haid, perlu suntikan
ulangan teratur, perlu control atau kunjungan berkala untuk evaluasi
.
f. Efek Samping
1) Gangguan haid seperti:
Siklus haid yang memendek atau memanjang
Perdarahan yang banyak atau sedikit
Perdarahan tidak teratur atau bercak (spotting)
Tidak haid sama sekali atau amenorhoe
2) Klien sangat bergantung pada tempat sarana pelayanan kesehatan
(harus kembali untuk jadwal suntikan berikutnya)
3) Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu, harus menunggu sampai
masa efektifnya habis (3 bulan)
4) Berat badan bertambah. Umumnya pertambahan berat badan
tidak terlalu besar, bervariasi antara kurang dari 1 kg sampai 5
kg dalam tahun pertama. Pogesteron dalam alat kontrasepsi
tersebut berfungsi untuk mengentalkan lendir serviks dan
mengurangi kemampuan rahim untuk menerima sel yang telah
dibuahi. Namun hormon ini juga mempermudah perubahan
kabohidrat menjadi lemak, sehingga sering kali efek sampingnya
adalah penumpukan lemak yang menyebabkan berat badan
bertambah dan menurunna gaiah seksual.
5) Tidak menjamin perlindungan terhadap penularan IMS, hepatitis
B dan virus HIV
6) Terlambatnya kembali kesuburan setelah penghentian pemakaian
bukan karena terjadinya kerusakan atau kelainan pada organ
genitalia, melainkan karena belum habisnya pelepasan obat
suntikan dari deponya (tempat suntikan).
7) Pada penggunaan jangka panjang yaitu diatas 3 tahun
penggunaan dapat:
Menurunkan kepadatan tulang
Menimbulkann kekeringan pada vagina
Menurunkan libido.
8) Keluhan- keluhan lainnya berupa mual, muntah, sakit kepala,
panas dingin, pegal-pegal, nyeri perut dan lain-lain.
g. Indikasi
Indikasi pemakaian kontrasepsi suntik antara lain jika klien
menghendaki pemakaian kontrasepsi jangka panjang, atau klien telah
mempunyai cukup anak sesuai harapan, tapi saat ini belum siap.
Kontrasepsi ini juga cocok untuk klien yang menghendaki tidak ingin
menggunakan kontrasepsi setiap hari atau saat melakukan sanggama,
atau klien dengan kontra indikasi pemakaian estrogen, dan klien yang
sedang menyusui. Klien yang mendekati masa menopause, atau sedang
menunggu proses sterilisasi juga cocok menggunakan kontrasepsi
suntik.
Indikasi pemakaian suntikan kombinasi :
1) Usia reproduksi (20-30 tahun)
2) Telah memiliki anak, ataupun yang belum memiliki anak
3) Ingin mendapatkan kontrasepsi dengan efektifitas yang tinggi
4) Menyusui ASI pasca persalinan lebih dari 6 bulan
5) Pasca persalian dan tidak menyusui
6) Anemia
7) Nyeri haid hebat
8) Haid teratur
9) Riwayat kehamilan ektopik
10) Sering lupa menggunakan pil kontrasepsi
h. Kontra Indikasi
1) Hamil atau dicurigai hamil (reaksi cacat pada janin > 100.000
kelahiran)
2) Ibu menginginkan haid teratur
3) Menyusui dibawah 6 minggu pasca persalinan
4) Ibu yang menderita sakit kuning (liver)
5) Kelainan jantung
6) Varises (urat kaki keluar)
7) Hipertensi (tekanan darah tinggi)
8) kanker payudara atau organ reproduksi
9) Menderita kencing manis (DM). Selain itu, ibu yang merupakan
perokok berat, sedang dalam persiapan operasi.
10) Sakit kepala sebelah (migrain) merupakan kelainan-kelainan
yang menjadi pantangan penggunaan KB suntik ini.
11) Perdarahan saluram genital yang tidak terdiagnosis.
12) Penyakit arteri berat di masa lalu atau saat ini
13) Efek samping serius yang terjadi pada kontrasepsi oral
kombinasi yang bukan disebabkan oleh estrogen
14) Adanya penyakit kanker hati
15) Depresi berat. (Everent,2007)
j. Cara Penggunaan
1) Kontrasepsi suntik DMPA diberikan setiap 3 bulan dengan cara
disuntik intramuskuler dalam di daerah pantat. Apabila suntik
diberikan setiap 90 hari pemberian kontrasepsi suntikan
nonsterat untuk 3 injeksi berikutnya diberikan setiap 8 minggu
mulai dengan injeksi kelima diberikan setiap 12 minggu.
2) Bersihkan kulit yang akan disuntik dengan kapas alkohol yang
dibasahi oleh etil atau iso propil alkohol 60-90% biarkan kulit
kering sebelum disuntik
3) Kocok dengan baik dan hindarkan terjadinya gelembung-
gelembung udara, kontrasepsi tidak perlu di dinginkan. Bila
terdapat endapan putih pada dasar vial, upayakan
menghilangkannya dengan cara menghangatkannya.