You are on page 1of 2

1. Apa nama lain asam folat ?

Asam folat (bahasa Inggris: folic acid, folate, folacin, vitamin B9, vitamin BC, pteroyl-L-
glutamic acid, pteroyl-L-glutamate, pteroylmonoglutamic acid

2. Apa fungsi asam folat dalam pembentukan sel darah merah ?


Asam folat dan vitamin B12 diperlukan dalam pembentukan sel darah
merah. Asam folat dan vitamin B12 penting dalam pematangan akhir sel darah
merah. Keduanya penting untuk sintesis DNA (Deoksiribo Nukleat Acid) karena
masing-masing vitamin dengan cara yang berbeda dibutuhkan untuk pembentukan timidin
trifosfat, yaitu salah satu zat pembangun esensial DNA kekurangan vitamin B12 atau asam
folat dapat menyebabkan abnormalitas dan pengurangan DNA dab akibatnya adalah
kegagalan pematangan inti dan pembelahan sel (Guyton, dan Hall, 2008)

jumlah asam folat di dalam tubuh 6 -10 mg (4-6 mg terdapat dalam hati), sedangkan
kebutuhan setiap hari hanya kurang lebih 50 mikro gram
Kekurangan asam folat akan mengakibatkan anemia megaloblastik. Asam folat merupakan
bahan esensial untuk sintesis DNA dan RNA, yang penting sekali untuk metabolisms inti
sel.DNA diperlukan untuk mitosis, sedangkan RNA digunakan untuk pematangan sel.

3. Imunisasi untuk Respiratory syncytial virus (RSV) ?

Satu satunya yang saat ini dapat digunakan untuk tindakan preventif yaitu penggunaan
antibody monoclonal “Palivizumab”
Palivizumab (nama merek Synagis yang diproduksi oleh MedImmune) adalah antibodi
monoklonal yang diproduksi oleh teknologi DNA rekombinan. Ini digunakan dalam
pencegahan infeksi virus pernapasan syncytial (RSV). Disarankan untuk bayi yang berisiko
tinggi karena prematuritas atau masalah medis lainnya seperti penyakit jantung bawaan.

Palivizumab adalah antibodi monoklonal manusiawi (IgG) yang diarahkan terhadap epitop di
situs A antigenik dari protein F dari RSV. Dalam dua uji klinis fase III pada populasi pediatrik,
palivizumab mengurangi risiko rawat inap karena infeksi RSV sebesar 55% dan 45%.
Palivizumab diberi dosis satu kali sebulan melalui suntikan intramuskular (IM), yang akan
diberikan sepanjang durasi musim RSV,

4. Edukasi agar tidak tertular infeksi RSV

Cara yang paling sederhana untuk membantu mencegah terjadinya infeksi RSV adalah
mencuci tangan sesering mungkin, terutama sebelum merawat bayi.
Beberapa tindakan berikut bisa membantu melindungi bayi dari infeksi RSV:
• Cuci tangan dengan sabun dan air hangat setiap kali sebelum merawat bayi
• Penderita pilek atau selesma sebaiknya tidak berada dekat bayi atau jika terpaksa,
gunakan masker
• Mencium bayi dapat menularkan infeksi RSV
• Anak‐anak sangat sering menderita infeksi RSV dan infeksi ini mudah menular diantara
anak‐anak, karena itu jauhkan mereka dari adiknya yang masih bayi
• Jangan merokok di dekat bayi karena asapnya menyebabkan meningkatnya resiko
infeksi RSV.
• Tindakan pencegahan terhadap infeksi RSV, yaitu immunoglobulin RSV dan palvizumab.
Kedua bahan tersebut terbukti dapat mencegah terjadinya infeksi RSV pada anak yang
berumur kurang dari 24 bulan.
• Immunoglobulin RSV diberikan 1 kali/bulan melalui infus, palvizumab diberikan 1
kali/bulan melalui suntikan.

Sumber :
McIntosh K., 1997. Respiratory Syncytial Virus. In: Evans A, Kaslow R, eds. Viral Infections in
Humans: epidemiology and control. 4th ed, 691‐705. Plenum, New York

You might also like