You are on page 1of 5

BAB 3 PENGKAJIAN SWOT

1.4 Money (M4/MONEY)


1. Sumber pembiayaan ruangan
Sumber biaya di ruangan Kencono Wungu Mojokerto berasal dari manajemen
RSUD Dr.Wahidin Sudiro Husodo Mojokerto itu sendiri. Sedangkan pembiayaan
pasien sebagian besar dari asuransi atau BPJS dan biaya mandiri.
2. Pengelolaan dana
Informasi yang diperoleh dari bagian keuangan RSUD Dr. Wahidin Sudiro
Husodo Mojokerto memaparkan bahwa biaya pemasukan rumah sakit ini berasal dari
BLUD yaitu sumber dari rumah sakit sendiri yang berasal dari pasien (umum/BPJS) dan
SKPD yaitu anggaran dari APBD, APBN, dan Provinsi. Dana yang berasal dari BLUD
digunakan untuk biaya operasional rumah sakit. Untuk biaya pengadaan alat, rumah
sakit menggunakan dana yang berasal dari BLUD, jika tidak mencukupi maka
menggunakan biaya SKPD. Dana dari SKPD digunakan untuk biaya listrik dan telepon.
Dana yang berasal dari BLUD jika ada kenaikan sekitar 10% akan digunakan
untuk program-program tahunan rumah sakit dan dugunakan sebagai acuan untuk
pembuatan rencana anggaran tahunan rumah sakit.
3. Biaya yang berlaku di ruangan
Biaya perawatan pasien di ruangan Kencono Wungu Mojokerto sebagian besar
dari umum/ biaya sendiri dan BPJS.
No. Perawatan Kelas I
1. Tarif perawatan ruang kelas 1: Rp. 100.000,-
- Sewa kamar per-24 jam
2. Visite Dokter:
- Dokter umum Rp. 20.000,-
- Dokter spesialis Rp. 60.000,-
- Dokter gizi Rp. 60.000,-
3. Control/ menghubungi dokter Rp. 20.000,-
4. Konsul gizi Rp. 10.000,-
5. Tindakan per-24 jam Rp. 23.0000,-
4. Perbandingan pasien umum dan BPJS pada tanggal 13 Mei 2015 – 6 Juni 2015
Jumlah H1
No Umum % BPJS % %
pasien /Askes
1 60 17 28,3 34 56,6 9 15

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa jumlah pasien terbanyak pada
tanggal 13 Mei 2015 – 6 Juni 2015 sebanyak 60 pasien yang termasuk pasien umum
sebanyak 17 pasien (28,3%), pengguna BPJS sebanyak 34 pasien (56,6%) dan
H1/Askes sebanyak 9 pasien (15%).
5. Sistem Pembayaran
Mekanisme sistem pembayaran pada ruang kencono wungu terbagi menjadi 2 yaitu
pasien umum dan BPJS. Untuk pasien umum, pada akhir perawatan atau sebelum pasien
KRS, total biaya baru bisa dilihat pada billing kemudian keluarga pasien akan
menyelesaikan administrasi pada loket pembayaran. Sedangkan pada pasien BPJS maka
dari pihak asuransi akan memberikan plafon sesuai dengan penyakit pasien, apabila
melebihi plafon yang telah ditentukan oleh pihak asuransi maka Rumah Sakit akan
mencairkan dana dari APBD, APBN atau Provinsi.
6. Sumber Daya Manusia (SDM)
Petugas yang bekerja dibagian administrasi bukan berasal dari bagian khusus keuangan
atau seorang akuntan, tetapi lulusan SMA yang berpengalaman dan sedikit banyak
mengerti tentang medis.

DISCHARGE PLANNING
Bobot x
No Strenght Bobot Rating
Rating
1 Discharge planing diberikan kepada 0,3 3 0,9
semua pasien yang akan KRS.
Memberikan HE kepada pasien dan
keluarga pasien saat akan pulang
2 Discharge Planning sudah 0,3 4 1,2
terdokumentasi.
3 Sudah ada form discharge planning 0,4 4 1,6
Jumlah 1 3,7

Bobot x
No Weakness Bobot Rating
Rating
1 Perawat mengatakan tidak pernah 0,5 2 1
diberikannya leaflet penyakit
kepada keluarga pasien saat akan
pulang sebanyak 12 orang (100%)
2 Pelaksanaan hanya diberikan saat 0,5 3 1,5
pasien akan pulang
Jumlah 1 2,5
Bobot x
No Opportunity Bobot Rating
Rating
1 Adanya mahasiswa semester 5 0,5 3 1,5
keperawatan yang melakukan
praktek keperawatan
2 Kemauan pasien atau keluarga 0,5 2 1
pasien terhadap anjuran perawat
Jumlah 1 2,5
Bobot x
No Treatened Bobot Rating
Rating
1 Persaingan dengan rumah sakit lain 1 2 2
yang menerapkan discharge
planning dari awal pasien masuk
sampai pasien pulang.
Jumlah 1 2

Titik x (Strenght-Weakness) = 3,7– 2,5 = 1,2


Titik y (Opportunity-Threat) = 2,5 – 2= 0,5
Jadi, letak Discharge Planning dalam diagram (x,y) adalah (1,2),(0,5) yaitu di kuadran 1
M4 Money (Sumber Pendanaan)
STRENGTH Bobot Ratting Bobot x
Ratting
1. Pembiayaan ruangan Kencono 0,5 3 1.5
Wungu berasal dari rumah
sakit yang sumber dananya
diperoleh dari pasien maupun
asuransi yang berkerjasama
dengan pihak RSU. Dr.
Wahidin Sudiro Husodo
Mojokerto
2. Pembayaran tarif pelayanan 0,2 2 0.4
bagi pasien dijadikan satu
paket.
Jumlah 1 2.8
WEAKNESS Bobot Ratting Bobot x
Ratting
1. Pencairan dana yang terlambat 1 2 2
pada pasien BPJS. Sedangkan
semua pasien menggunakan
asuransi BPJS.
Jumlah 1 2
OPPORTUNITY Bobot Ratting Bobot x
Ratting
 Pembiayaan pasien berasal dari 0,6 3 1,8
asuransi (Umum, BPJS, Askes)
yang berobat di RSU. Dr. Wahidin
Sudiro Husodo Mojokerto.
 Kerjasama dengan institusi dalam 0,4 2 0,8
menyediakan lahan untuk praktik
klinik
Jumlah 1 2.6
THREAT Bobot Ratting Bobot x
Ratting
 Bersaing dengan rumah sakit 1 2 2
lain/swasta yang juga bekerja sama
dengan asuransi BPJS
Jumlah 1 2

Titik x (Strength – Weakness) 2,8 – 2 = 0,8


Titik y (Opportunity – Threat) 2,6 -2 = 0,6
Jadi, letak Pendokumentasian dalam diagram (x,y) adalah (2,8) , (0,6) yaitu dikuadran 1

You might also like