You are on page 1of 26

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn.

N PADA TAHAP
PERKEMBANGAN REMAJA KHUSUSNYA PADA Tn. R DI RT 03/RW VII
KELURAHAN WONOLOPO KECAMATAN MIJEN KOTA SEMARANG

DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS AKHIR STASE KEPERAWATAN KELUARGA


PADA PROGRAM PROFESI NERS

DISUSUN OLEH :
EKA PURNAWATI
G3A017187

PEMBIMBING :
Ns. Dewi Setyawati, S.Kep., MNS

PROGRAM NERS (TAHAP PROFESI)


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2018-2019

0
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. N PADA TAHAP
PERKEMBANGAN REMAJA KHUSUSNYA PADA Ny. R DI RT 03/RW VII
KELURAHAN WONOLOPO KECAMATAN MIJEN KOTA SEMARANG

A. Pengkajian
Pengkajian dilakukan pada hari Rabu, tanggal 04 Juli 2018 di rumah keluarga
Tn. N pukul 18.30 WIB.
1. Data Umum
a. Nama KK : Tn. N
b. Umur : 59 tahun
c. Alamat : RT 03 RW VII Kel. Wonolopo Kec. Mijen Kota
Semarang
d. Pekerjaan : Buruh
e. Pendidikan : SMP
f. Komposisi Keluarga :
No Nama Umur JK Hub. Dg. Pendidikan
KK
1. Tn. N 45 Tahun L KK SMP
2. Ny. S 43 Tahun P Istri SMP
3. An. R 19 Tahun L Anak SMA
4. An. D 14 Tahun P Anak SMP
5. An. K 8 Tahun L Anak SD

1
g. Genogram

45 47 53 47
50 50

43 45

19 14 8

Keterangan :
: Laki-laki : Serumah

: Perempuan : Anggota Keluarga


yang sakit
: Meninggal

h. Tipe Keluarga
Keluarga Tn. N merupakan tipe keluarga inti “The Nuclear Family”
dengan anak remaja dimana terdapat suami, istri, dan anak-anak.
i. Suku Bangsa
Tn. N dan Ny. S berasal dari suku yang sama yaitu suku jawa. Budaya
keluarga Tn. N mengikuti kebiasaan serta budaya suku jawa. Keluarga
tidak mempunyai kebiasaan yang dapat mempengaruhi derajat
kesehatan.
j. Agama
Agama seluruh anggota keluarga adalah islam. Seluruh anggota
keluarga selalu menunaikan ibadah sholat 5 waktu. Kegiatan sholat
dilakukan di rumah dan mushola. Keluarga Tn. K tidak menganut
kepercayaan yang dapat mempengaruhi derajat kesehatan keluarga.
2
k. Status sosial ekonomi keluarga
Tn. N adalah seorang buruh bangunan sedangkan Ny. S bekerja sebagai
wiraswasta, dengan penghasilan keduanya Rp. 3.500.000- /bulan.
Keluarga mengganggap penghasilan ini sudah cukup untuk memenuhi
kebutuhan keluarga sehari-hari.
l. Aktifitas rekreasi keluarga
Keluarga Tn. N tidak mempunyai jadwal khusus untuk kegiatan
rekreasi. Keluarga mengatakan bahwa dengan berkumpul bersama
semua anggota keluarga sudah merupakan suatu hiburan.
2. Riwayat Tahap Perkembangan Keluarga
a. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Keluarga Tn. K sekarang pada tahap perkembangan keluarga dengan
usia anak remaja, dengan tugas perkembangan antara lain :
1) Menyeimbangkan kebebasan dengan tanggung jawab ketika remaja
menjadi dewasa dan mandiri
2) Memfokuskan kembali hubungan perkawinan
3) Berkomunikasi secara terbuka antara orang tua dan anak
4) Memberikan perhatian
5) Memberikan kebebasan dengan batasan tanggung jawab
6) Mempertahankan komunikasi terbuka dua arah
Tugas orangtua pada tahap ini adalah untuk belajar menghadapi
pisah dengan atau lebih sederhana membiarkan anak pergi. Lama
kelamaan hubungan dengan teman sebaya dan kegiatan - kegiatan di
luar rumah akan memainkan peranan yang lebih besar dalam anak usia
remaja tersebut, tetapi ada juga kekuatan yang secara perlahan – lahan
mendorong anak-anak tersebut pisah dengan keluarga sebagai
persiapan menuju masa dewasa. Orang tua yang mempunyai perhatian
di luar anak mereka akan merasa mudah membuat perpisahan yang
perlahan – lahan. Akan tetapi, dalam contoh – contoh dimana peran ibu
merupakan sentral dan satu – satunya peran yang signifikan dalam

3
kehidupan wanita, maka proses perpisahan ini merupakan sesuatu yang
menyakitkan dan diperhatikan mati – matian.
Tugas utama dari keluarga adalah mensosialisasikan pada anak saat
ini meliputi prestasi anak di sekolah. Untuk mempertahakan ikatan
keluarga antar generasi, jika ada waktu libur keluarga menyempatkan
untuk mengunjungi saudaranya yang tinggal di daerah lain, keluarga
sudah mampu menjalankannya tugas dan fungsi – fungsi keluarga dan
tingkah laku anak yang sehat.
b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Semua tugas perkembangan keluarga sudah dipenuhi oleh keluarga Tn.
N.
c. Riwayat keluarga inti
Pasangan Tn. N dan Ny. S dikaruniai 3 anak. Ny. N saat dikaji pada tgl
04 Juli mengatakan anak pertama sedang batuk pilek, untuk mengatasi
masalah kesehatan yang ada, keluarga Tn. K memanfaatkan fasilitas
kesehatan yaitu puskesmas.
d. Riwayat keluarga sebelumnya
Dari pihak keluarga Tn. N dan Ny. S tidak ada riwayat yang menderita
ISPA, Diabetes dan penyakit jantung namun untuk masalah yang ada
dalam keluarga yang biasa dialami yaitu sering mengeluh batuk pilek
yaitu An. R. Untuk Tn. N mengeluh pegal-pegal dibagian lutut.
3. Pengkajian Lingkungan
a. Karakteristik rumah
Keluarga Tn. N mengatakan bahwa rumahnya adalah rumah dirinya
yang sudah menjadi hak milik sendiri. Rumah keluarga Ny. M
berbentuk permanen berukuran 15 x 17 M2 terdiri dari ruang tamu, 3
kamar tidur, 1 ruang keluarga dan dapur. Sumber air minum
menggunakan air sumur. WC terletak di bagian belakang rumah. Lantai
rumah dari keramik, di setiap kamar terdapat jendela, rumah bersih.
Ventilasi rumah Ny. M mencukupi, pencahayaan disetiap ruang cukup
baik.
4
b. Denah Rumah :

2
1
3

4 5 6

Keterangan :
1 : ruang tengah dan tamu
2 : kamar tidur
3 : kamar tidur
4 : dapur
5 : ruang makan dan berkumpul
6 : kamar mandi dan WC

c. Karakteristik tetangga dan komunitas RW


Tetangga keluarga Tn. N sebagian besar bekerja sebagai Buruh dan
Karyawan swasta. Tidak ada kebiasaan kurang baik dari lingkungan Tn.
N dan bila ada masalah antar warga, diselesaikan dengan musyawarah
tingkat RT yang dipimpin oleh ketua RT. Hubungan keluarga dengan
tetangga tampak baik dan harmonis. Keluarga merasa nyaman hidup
ditengah-tengah masyarakat karena keluarga merasa saling membantu
dan tidak merugikan dalam berbagai hal.
d. Mobilitas geografis keluarga
Keluarga Tn. N merupakan penduduk asli Wonolopo. Sarana
transportasi yang digunakan keluarga untuk menuju tempat pelayanan
kesehatan adalah sepeda motor.
e. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
5
Interaksi keluarga Tn. N dengan masyarakat baik, terlihat dari
keikutsertaan anggota keluarga dalam kegiatan PKK dan DAWIS RT
yang dilaksanakan satu bulan sekali. Masyarakat disekitar lingkungan
tempat tinggal Tn. S khususnya RT 03/RW 07 saling membantu antara
satu samalain jika ada keluarga yang membutuhkan. Keluarga
mengatakan bahwa kerja bakti tingkat RT dilakukan satu minggu
sekali yang dilakukan oleh bapak-bapak (laki-laki). Peran serta
keluarga Tn. S dalam masyarakat hanya sebagai warga masyarakat.

f. Sistem pendukung keluarga


Yang merupakan sistem pendukung keluarga adalah Ny. S yang bekerja
sebagai wiraswasta untuk membantu mengurangi beban kebutuhan
keluarga. Di masyarakat setempat juga ada kebiasaan yang baik dimana
apabila ada anggota masyarakat yang mempunyai masalah akan
diselesaikan dengan musyawarah.
4. Struktur Keluarga
a. Pola komunikasi keluarga
Komunikasi yang biasa digunakan adalah secara verbal dengan
menggunakan bahasa Jawa dan bahasa indonesia. Komunikasi keluarga
sifatnya terbuka satu sama lain dan dua arah, sehingga apabila ada
masalah akan cepat terselesaikan dengan adanya partisipasi dari seluruh
anggota keluarga. Anak-anak Tn. N dan Ny. S sangat dekat dengan
kedua orang tuanya.
b. Struktur kekuatan keluarga
Dalam keluarga saling menghargai dan mendukung. Pengambilan
keputusan terletak pada kepala keluarga yaitu Tn. N, akan tetapi
sebelum pengambilan keputusan dilakukan musyawarah antar anggota
keluarga.
c. Struktur peran (formal dan informal)
Tn. N mampu menjalankan perannya sebagai kepala keluarga
(informal) dan sebagai buruh (formal). Ny. S istri dari Tn. N sebagai ibu

6
rumah tangga (informal) dan sebagai wiraswasta (formal) dimana
tugas-tugasnya kadang dilakukannya. Keluarga mengetahui peran
masing-masing anggota keluarga.
d. Nilai dan norma keluarga
Keluarga cukup taat dalam melaksanakan kewajiban agamanya yaitu
ibadah sholat lima waktu dan mengikuti pengajian. Dalam keluarga
saling menghargai satu sama lain. Keluarga hidup dalam nilai dan
norma budaya jawa dimana Tn. N bertindak sebagai kepala keluarga
yang harus menghidupi keluarga dan mencari nafkah. Tn. N
mengatakan selalu berusaha untuk menyesuaikan diri dengan
lingkungan sekitarnya.
5. Fungsi Keluarga
a. Fungsi afektif
Anggota keluarga saling menyayangi, memiliki dan mendukung.
Persoalan dalam keluarga selalu dibicarakan bersama sehingga tidak
memicu terjadinya masalah komunikasi. Keluarga Tn. N berusaha
mendidik anak-anaknya agar selalu menghormati orang tua dan
menyayangi sesama anggota keluarga dan teman-temannya serta
berusaha menanamkan kedisiplinan pada anaknya.
b. Fungsi sosial
Diantara anggota keluarga berusaha selalu berinteraksi satu dengan
yang lainnya, begitu pula berinteraksi dengan anggota masyarakat
sekitarnya.
c. Fungsi perawatan kesehatan
1) Kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan
Keluarga mengatakan sudah mengetahui ada anggota keluarga yang
menderita batuk & pilek yaitu An. R. Keluarga mengatakan An. R
sudah menderita penyakit tersebut sejak 1 minggu yang lalu.
Keluarga mengatakan sudah tahu apa itu batuk dan pilek namun
belum mengetahui sepenuhnya tentang penyakit tersebut dan cara
perawatan pada batuk dan pilek secara pasti.
7
2) Kemampuan keluarga mengambil keputusan untuk mengatasi
masalah kesehatan
Keluarga mengatakan An. R ketika batuk dan pilek diobati sendiri
dengan minum obat batuk komix, tetapi ketika tidak kunjung
sembuh dan tidak dapat ditahan langsung ke tempat pelayanan
kesehatan. Keluarga sudah mampu mengambil keputusan untuk
mengatasi masalah kesehatan pada An. R, akan tetapi pengambilan
keputusan tersebut tidak didasari oleh pengetahuan tentang masalah
kesehatan yang dialami.
3) Kemampuan keluarga merawat
Keluarga belum mampu merawat anggota keluarga yang menderita
batuk dan pilek dibuktikan dengan keluarga mengatakan tidak tahu
cara perawatan pada orang yang menderita batuk dan pilek yang
benar, dan hanya memberikan obat komix.
4) Kemampuan keluarga memodifikasi lingkungan
Keluarga sudah mampu memodifikasi lingkungan untuk An. R
dengan menciptakan lingkungan yang bersih, aman dan nyaman.
5) Kemampuan keluarga memanfaatkan fasilitas pelayanan
kesehatan
Keluarga kurang mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada
yaitu dengan memanfaatkan fasilitas kesehatan seperti dokter praktik
dan puskesmas jika sakit. Dibuktikan ketika An. R sakit batuk hanya
minum obat batuk dan tidak rutin mengontrolkan kesehatannya ke
pelayanan kesehatan.
d. Fungsi reproduksi
Ny. S dikaruniai 3 anak. Anak pertama keluarga Ny. S berjenis kelamin
laki-laki dengan usia 19 tahun, kedua perempuan berusia 14 tahun,
dan ketiga laki-laki 8 tahun. Anak Ny. M semuanya sudah bekerja dan
berkeluarga.

e. Fungsi ekonomi

8
Tn. N saat ini bekerja sebagai buruh bangunan, sedangkan Ny. S
sebagai karyawan swasta dan Ibu Rumah Tangga. Keluarga Tn. S
mengganggap penghasilannya sudah cukup untuk memenuhi kehidupan
sehari-hari. Keluarga tidak mempunyai anggaran khusus untuk
menyelesaikan masalah kesehatan yang ada.
6. Stress dan Koping Keluarga
a. Stressor jangka pendek dan panjang
Stressor jangka pendek bagi keluarga adalah keluhan nyeri pada lutut
Tn. N dan batuk pilek pada An. R . Stressor jangka panjang bagi
keluarga adalah keluarga Tn. N masih memiliki tanggungan untuk
menyediakan biaya pendidikan bagi anak-anaknya dan memenuhi
kebutuhan sehari-hari.
b. Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor / situasi
Respon keluarga baik terhadap stressor dengan memecahkan secara
musyawarah dan bersama-sama jika ada masalah dalam keluarga.
Keluarga menggunakan layanan telekomunikasi untuk bicara dengan
anggota keluarga yang jauh dan telah menggunakan tempat pelayanan
kesehatan dengan baik.
c. Strategi koping yang digunakan
Koping yang digunakan keluarga adalah dengan bermusyawarah untuk
memecahkan masalah bersama-sama seluruh anggota keluarga.
d. Strategi adaptasi disfungsional
Strategi adaptasi disfungsional yang digunakan keluarga dengan selalu
bermusyawarah dengan seluruh anggota keluarga jika ada masalah.

9
7. Pemeriksaan Fisik
Px fisik Nama anggota keluarga
Tn. N Ny. S An. R An. D An. K
TD 130/80 120/90 110/80 100/80 -
mmHg mmHg mmHg mmHg
N 74 x/mnt 76x/mnt 80x/mnt 84x/mnt 85x/mnt
RR 16 x/mnt 18 x/mnt 20x/mnt 20x/mnt 22x/mnt
BB 57 Kg 60 Kg 45 Kg 35 Kg 25 kg
Kepala Mesocepal Mesocepal Mesocepal Mesocepal Mesocepal
Rambut Kulit kepala Kulit kepala Kulit kepala Kulit kepala Kulit kepala
bersih, bersih, bersih, bersih, bersih,
rambut rambut rambut rambut rambut
hitam, tidak hitam, tidak hitam, tidak hitam, tidak hitam, tidak
mudah mudah mudah mudah mudah
dicabut. dicabut dicabut dicabut dicabut
Konjungti Tidak anemis Tidak anemis Tidak anemis Tidak anemis Tidak anemis
va
Sklera Tidak ikterik Tidak ikterik Tidak ikterik Tidak ikterik Tidak ikterik
Lensa Tidak keruh Tidak keruh Tidak keruh Tidak keruh Tidak keruh
Hidung Tidak ada Tidak ada Tidak keruh Tidak keruh Tidak ada
polip polip polip
Telinga Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
impaksi impaksi impaksi impaksi impaksi
serumen serumen serumen serumen serumen
Mulut Mukosa bibir Mukosa bibir Mukosa bibir Mukosa bibir Mukosa bibir
lembab lembab lembab lembab lembab
Leher Tdk ada Tdk ada Tdk ada Tdk ada Tdk ada
pembesaran pembesaran pembesaran pembesaran pembesaran
kelenjar kelenjar kelenjar kelenjar kelenjar
thyroid. thyroid thyroid thyroid thyroid
Dada Pengembang Pengembang Pengembang Pengembang Pengembang
an dada an dada an dada an dada an dada
simetris, simetris, ada simetris, ada simetris, ada simetris,
tidak ada suara napas suara napas suara napas tidak ada
suara napas tambahan tambahan tambahan suara napas
tambahan, ronchi, bunyi ronchi, bunyi ronchi, bunyi tambahan,
bunyi jantung I,II jantung I,II jantung I,II bunyi
jantung I,II normal. normal normal jantung I,II
normal. normal.

Abdomen Bising usus Bising usus Bising usus Bising usus Bising usus
nornal 7 normal 10 normal 10 normal 10 nornal 12
x/menit x/menit x/menit x/menit x/menit
(n=5-20 (n=5-20 (n=5-20 (n=5-20 (n=5-20
x/menit), x/menit), x/menit), x/menit), x/menit),
10
suara suara suara suara suara
tympani, tympani, tympani, tympani, tympani,
tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada
nyeri. nyeri. nyeri. nyeri. nyeri.
Ekstremita Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
s edema, edema, edema, edema, edema,
kekuatan otot kekuatan otot kekuatan otot kekuatan otot kekuatan otot
+, tonus otot +, tonus otot +, tonus otot +, tonus otot +, tonus otot
baik baik, baik, baik, baik,
Kulit Bersih, Sawo Bersih, Sawo Bersih, Sawo Bersih, Sawo Bersih, Sawo
matang matang matang matang matang
Turgor Turgor kulit Turgor kulit Turgor kulit Turgor kulit Turgor kulit
kulit kenyal <2 kenyal <2dtk kenyal <2dtk kenyal <2dtk keriput <2dtk
dtk

8. Harapan Keluarga
Keluarga berharap masalah kesehatan yang dialami oleh keluarga Tn. N
terkontrol serta tidak menjadi parah, dan keluarga dapat menyekolahkan
anak-anaknya sampai ke jenjang sarjana.

B. Analisa data
No Hari / Data Fokus Masalah Paraf
. tanggal Keperawatan

11
1 Rabu DS: Bersihan Jalan Eka
04/07/1  Ny. S mengatakan anak pertama sedang batuk Nafas Tidak Efektif
8 pilek. pada keluarga Tn. N
16.00  Keluarga mengatakan sudah mengetahui ada khususnya An. R
WIB anggota keluarga yang menderita batuk & pilek berhubungan dengan
yaitu An. R. ketidakmampuan
 Keluarga mengatakan An. R sudah menderita keluarga merawat
penyakit tersebut sejak 1 minggu yang lalu. anggota keluarga

 Keluarga mengatakan sudah tahu apa itu batuk yang menderita

dan pilek, namun belum mengetahui penyakit batuk dan

sepenuhnya tentang penyakit tersebut dan cara pilek (ISPA)

perawatan pada batuk dan pilek secara pasti.

DO :
 An. R tampak batuk – batuk
 N : 80x/mnt
 RR : 20x/mnt
 BB : 45 Kg
 Saat diauskultasi terdengar suara ronchi

Resiko terjadinya Eka


Rabu DS:
2 penyakit Thypoid
04/07/1  Ny. S mengatakan An. R batuk dan pilek berhubungan dengan
ketidakmampuan
8 sudah membaik Ny. S dalam merawat
16.00 DO: diri dan lingkungan
terhadap PHBS.
WIB  Peralatan makan dan memasak berdebu dan
berdekatan dengan tungku bakar memasak
 Ventilasi dalam rumah sangat minim
 Pintu rumah Ny. S selalu tertutup
 Banyak kotoran ayam berserakan didepan
pintu rumah
 Cahaya penerangan dalam rumah minim

C. Skoring Masalah

12
1. Resiko terjadinya penyakit ISPA berulang berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga dalam memodifiksi perilaku dan kurangnya
pengetahuan tentang penyakit dan pencegahan penyakit ISPA khususnya
pada An. A

Kriteria Nilai Bobot Skor Pembenaran


a. Sifat 2/3 1 1 Ny. L mengatakan An. A sering terkena
masalah: ISPA, Ny. L mengatakan kurang memahami
Aktual cara pengelolaan sampah dengan baik dan
benar
b. Kemungkina 1/2 2 ½ Harapan keluarga untuk An. A sembuh total
n masalah sangat tinggi, tetapi keadaan Ny. L yang
dapat kurang bisa memodifikasi perilaku
diubah : mengelola sampah yang baik

c. Kemungkina 2/3 1 2/3 An. A sering mengalami ISPA, keluarga


n masalah kurang memaham cara pecegahan dan
dapat dicegah perawatan penyakit ISPA
:

d. Menonjolnya 2/2 1 2/2 Keluarga mengangap sakit yang dialami An.


masalah : A sakit biasa

Jumlah 3 1/6

D. Diagnosa Keperawtan
1. Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif pada keluarga Tn. K khususnya An. E
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga
yang menderita penyakit batuk dan pilek (ISPA).

13
2. Resiko terjadinya penyaklit Thypoid berhubungan dengan
ketidakmampuan Ny. S dalam merawat diri dan lingkungan terhadap
PHBS.

14
E. Rencana Keperawatan Keluarga
NAMA KK: Tn. K hari / tgl : Minggu, 30 Oktober 2016
ALAMAT : RT.03 RW VII Kel. Wonolopo Kec. Mijen
MASALAH TUJUAN RENCANA KEPERAWATAN
INTERVENSI
KEPERAWATAN UMUM KHUSUS KRITERIA STANDAR
Bersihan Jalan Nafas Setelah 1. Setelah 1 x 15 menit
Tidak Efektif pada dilakukan pertemuan, keluarga
keluarga Tn. K tindakan mampu mengenal
khususnya An. E keperawatan masalah ISPA dengan
berhubungan dengan selama 2 mampu :
ketidakmampuan minggu
a. Menyebutkan
keluarga merawat keluarga
pengertian ISPA. Respon Pengertian ISPA 1. Diskusikan dengan keluarga
anggota keluarga dapat
verbal adalah infeksi saluran tentang pengertian ISPA dengan
yang menderita melakukan
pernafasan akut atau menggunakan lembar balik.
penyakit batuk dan perawatan
sering disebut dengan
pilek (ISPA). anggota
batuk pilek 2. Beri kesempatan keluarga
keluarga yang
menderita untuk bertanya tentang hal-hal yang
ISPA kurang jelas.

3. Tanyakan kembali hal-hal yang


telah didiskusikan.

4. Berikan reinforcement positif


pada keluarga atas jawaban yang
benar.

15
Respon
b. Menyebutkan verbal Penyebab ISPA adalah
penyebab ISPA. virus 1. Diskusikan dengan keluarga
tentang penyebab ISPA dengan
menggunakan leaflet.

2. Beri kesempatan keluarga


untuk bertanya tentang hal-hal yang
belum jelas.

3. Tanyakan kembali hal-hal yang


telah didiskusikan.

4. Berikan reinforcement positif


pada keluarga atas jawaban yang
Respon benar
Verbal Menyebutkan 2 dari 3
c. Menyebutkan tanda
tanda dan gejala ISPA :
dan gejala ISPA. 1. Diskusikan dengan keluarga
- Pilek
tentang tanda dan gejala ISPA dengan
- Batuk kadang
bersin menggunakan leaflet.

2. Beri kesempatan keluarga


untuk bertanya tentang hal-hal yang
kurang jelas.

3. Tanyakan kembali hal-hal yang


telah didiskusikan.

16
Respon 4. Berikan reinforcement positif
d. Menyebutkan faktor verbal Menyebutkan minimal pada keluarga atas jawaban yang
predisposisi 4 dari 6 faktor benar
terjadinya ISPA.
predisposisi terjadinya 1. Diskusikan dengan keluarga
ISPA : tentang faktor predisposisi terjadinya
ISPA dengan menggunakan leaflet.
- Kelelahan
- Gizi buruk 2. Beri kesempatan keluarga
- Anemia untuk bertanya tentang hal-hal yang
- Kedinginan kurang jelas.
- Tertular penderita
batuk 3. Tanyakan kembali hal-hal yang
- Tinggal di rumah telah didiskusikan.
dan lingkungan
tidak sehat 4. Berikan reinforcement positif
Respon
e. Menyebutkan cara verbal pada keluarga atas jawaban yang
penularan ISPA. benar
Menyebutkan 2 cara
penularan ISPA :
- Percikan ludah 1. Diskusikan dengan keluarga
dari bersin atau tentang cara penularan ISPA dengan
batuk
menggunakan leaflet.
- Ingus yang
dikeluarkan 2. Beri kesempatan keluarga
penderita
untuk bertanya tentang hal-hal yang
kurang jelas.

3. Tanyakan kembali hal-hal yang

17
Respon telah didiskusikan.
f. Menyebutkan cara Verbal
pencegahan 4. Berikan reinforcement positif
penularan ISPA. pada keluarga atas jawaban yang
benar
Menyebutkan minimal
2 dari 3 cara 1. Diskusikan dengan keluarga tentang
pencegahan terjadinya cara pencegahan penularan ISPA.
ISPA yaitu : 2. Beri kesempatan keluarga untuk
- Jauhkan anak dari bertanya tentang hal-hal yang kurang
penderita batuk jelas.
- Berilah makanan 3. Tanyakan kembali hal-hal yang telah
Respon bergizi setiap hari didiskusikan.
g. Mengidentifikasi verbal - Menjaga 4. Berikan reinforcement positif pada
kebersihan : tubuh, keluarga atas jawaban yang benar
anggota keluarga
makanan, rumah
yang menderita dan lingkungan
ISPA
1. Motivasi keluarga untuk
menyebutkan tanda-tanda ISPA pada
Menyebutkan Ny.S
anggota keluarga.
menderita ISPA
2. Bantu keluarga untuk
mengidentifikasi tanda dan gejala
ISPA.

3. Beri reinforcement positif atas


kemampuan keluarga untuk
mengidentifikasi masalah.

18
2. Seteleh 1 x 10 menit
pertemuan keluarga dapat
mengambil keputusan
yang tepat untuk
mengatasi ISPA dengan
mampu :
Respon Menyebutkan 3 akibat 1. Diskusikan dengan keluarga
a. Keluarga mampu verbal lanjut dari ISPA : tentang akibat lanjut dari ISPA
menjelaskan akibat 1. Sinusitis. dengan menggunakan leaflet.
lanjut ISPA. 2. Meningitis
3. Kematian jika 2. Beri kesempatan pada keluarga
sudah terlanjur untuk bertanya jika ada hal-hal yang
parah kurang jelas.

3. Tanyakan kembali hal-hal yang


telah didiskusikan.

4. Berikan reinforcement positif


atas jawaban keluarga yang benar

Respon Keluarga menyatakan 1. Mo


verbal akan mengatasi tivasi keluarga dalam mengambil
b. Keluarga mampu
masalah ISPA. keputusan untuk merawat anggota
mengambil keputusan
keluarga yang menderita ISPA.
yang tepat untuk
merawat anggota 2. Be
keluarga yang ri reinforcement positif atas minat dan
19
menderita ISPA kemampuan keluarga untuk
memutuskan tindakan dalam
mengatasi ISPA.
3.
Setelah 1 x 10 menit
pertemuan, keluarga
mampu memodifikasi
lingkungan yang sesuai
untuk penderita ISPA
dengan mampu :
Respon Menyebutkan minimal 1. Diskusikan dengan keluarga cara
a. verbal 2 dari 3 lingkungan memodifikasi lingkungan yang
Menyebutkan cara yang tidak tepat untuk penderita ISPA.
menyebabkan ISPA 2. Beri kesempatan pada keluarga
memodifikasi
adalah lingkungan untuk bertanya jika ada hal-hal yang
lingkungan untuk
yang sehat yaitu : kurang jelas.
penderita ISPA a. Ventilasi cukup 3. Tanyakan kembali hal-hal yang
(jendela rumah telah didiskusikan.
selalu dibuka) 4. Beri reinforcement positif atas
b. Tidak terdapat jawaban keluarga yang benar
polusi misalnya
asap rokok
c. Kotor (berdebu)

20
Resiko terjadinya Setelah Setelah dilakukan tindakan
penyakit Thypoid dilakukan
keperawatan selama 1x30
berhubungan dengan tindakan
ketidakmampuan Ny. keperawatan, menit, Ny. S mampu
S dalam merawat diri Ny. S mampu
mengenal masalah kesehatan
dan lingkungan menerapkan
terhadap PHBS PHBS Thypoid, dengan mampu :
1. Diskusikan dengan ny.S
1. Dapat mengenal Thypoid
tentang Thypoid
dengan mampu : 2. Beri kesempatan ny. S untuk
 Menyebutkan bertanya
Respon Ny. S akan
pengertian Thypoid 3. Motivasi Ny. S untuk
Verbal mengungkapkan
 Menyebutkan penyebab mengungkapkan kembali apa yang
mengenai
Thypoid telah disampaikan
 pengertian
 Menyebutkan tanda dan
Thypoid : infeksi
gejala Thypoid
saluran
pencernaan akut
 Menyebutkan cara  penyebab
penularan Thypoid Thypoid: virus

 Menyebutkan cara  tanda gejala


pencegahan Thypoid Thypoid : demam,
nyeri perut,
21
 cara penularan:
perantara air yang
tercemar kuman
thypoid
 cara pencegahan
1. Gali pengetahuan Ny. S tentang
Thypoid : menjaga
PHBS
kebersihan diri
2. motivasi Ny. S untuk
dan lingkungan
mengungkapkan kembali apa yang telah
disampaikan
4. Anjurkan Ny. S untuk
Setelah dilakukan tindakan
mengaplikasikan PHBS setiap saat.
keperawatan selama 1x20
5.Mengajarkan Ny. S untuk mencuci
menit, Ny. S mampu
tangan dengan benar
mengenal masalah PHBS
dengan :
2. Dapat mengenal PHBS
dengan mampu :
 Menyebutkan

22
pengertian PHBS
 Tujuan PHBS
10 tatanan PHBS
Keluarga akan
Respon mengungkapkan
verbal mengenai
 pengertian PHBS

 tujuan PHBS.

 10 tatanan PHBS

23
F. Implementasi dan evaluasi

24
N Tanggal Diagnosa Paraf
Implementasi Evaluasi
o
1 2 Bersihan Jalan 1. Menanyakan S: Ny. N mengatakan Arm
masalah
Novembe Nafas Tidak bahwa An. E a
kesehatan
r 2016 Efektif pada yang ada mengalami batuk
dalam
keluarga Tn. K pilek sejak 4 hari
keluarga Tn.
khususnya An. K yang lalu, Ny.S
2. Melakukan
E berhubungan tidak tahu apa itu
pemeriksaan
dengan fisik ISPA dan
3. Memberikan
ketidakmampua bagaimana cara
pendidikan
n keluarga kesehatan pencegahan serta
tentang ISPA
merawat perawatan pada
meliputi :
anggota pengertian, seseorang yang
tanda dan
keluarga yang menderita ISPA.
gejala,
menderita penyebab, O: saat pemeriksaan
cara
penyakit batuk fisik didapatkan
penularan,
dan pilek cara TD: 120/70 mmHg
pencegahan
(ISPA). N: 88x/mnt, RR:
dan
mengidentifi 20x/mnt, Ny. K
kasi anggota
menyimak dengan
keluarga
yang baik dan bertanya,
menderita
serta menjawab
ISPA
4. Memberi setiap pertanyaan
reinforcment
yang diajukan.
positif atas
jawaban A: masalah kesehatan
keluarga
Ny. S
yang benar
5. Memotivasi teridentifikasi yaitu
keluarga
batuk pilek/ ISPA,
mengidentifi
kasi anggota Ny. S belum
keluarga
mampu
yang
menderita menjelaskan secara
ISPA
rinci tentang ISPA.
6. Mengkaji
ulang P : Mengulas kembali
kemampuan tentang ISPA
keluarga
dalam Mengajarkan cara
mengenal memodifikasi
masalah
ISPA lingkungan yang
tepat.
2 4 Bersihan Jalan 1. Mengingatka S : Gali
n kembali
Novembe Nafas Tidak Ny. S mengatakan h
kontrak yang
r 2016 Efektif pada telah ISPA merupakan
disepakati. 25
keluarga Tn. M infeksi saluran
2. Mengingatka
khususnya Ny. n kembali pencernaan karena
tentang ISPA
S berhubungan bakteri. Melalui
3. Mengajarkan
dengan teknik batuk Debu, dan polusi

You might also like