Professional Documents
Culture Documents
DI SUSUN
O
L
E
H
SITI RAHAYU
NPM 08160100012
JAKARTA SELATAN
2017
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Diabetes Mellitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang
disebabkan oleh karena adanya peningkatan kadar gula (glukosa) darah akibat
kekurangan insulin baik absolut maupun relatif (Suyono, 2011).
Diabetes Mellitus merupakan penyakit yang menjadi masalah pada kesehatan
masyarakat. Oleh karena itu Diabetes Mellitus tercantum dalam urutan keempat prioritas
penelitian nasional untuk penyakit degeneratif setelah penyakit kardiovaskuler,
serebrovaskuler, rheumatik dan katarak (Tjokroprawiro, 2013).
Diabetes adalah salah satu diantara penyakit tidak menular yang akan meningkat
jumlahnya dimasa mendatang. Diabetes merupakan salah satu ancaman utama bagi
kesehatan umat manusia abad 21. WHO membuat perkiraan bahwa pada tahun 2000
jumlah pengidap diabetes diatas umur 20 tahun berjumlah 150 juta orang dan dalam
kurun waktu 25 tahun kemudian, pada tahun 2025 jumlah itu akan membengkak menjadi
300 juta orang (Suyono, 2011). Diabetes mellitus tipe II merupakan tipe diabetes yang
lebih umum, lebih banyak penderitanya dibandingkan Diabetes Mellitus tipe I. Penderita
diabetes mellitus tipe II mencapai 90-95 % dari keseluruhan populasi penderita Diabetes
Mellitus (Anonim, 2005).
Orang lanjut usia mengalami kemunduran dalam sistem fisiologisnya seperti kulit
yang keriput, turunnya tinggi badan, berat badan, kekuatan otot, daya lihat,daya dengar,
kemampuan berbagai rasa (senses), dan penurunan fungsi berbagai organ termasuk apa
yang terjadi terhadap fungsi homeostatis glukosa, sehingga penyakit degeneratif seperti
Diabetes Mellitus akan lebih mudah terjadi (Rochmah, 2013).
Umur secara kronologis hanya merupakan suatu determinan dari perubahan yang
berhubungan dengan penerapan terapi obat secara tepat pada orang lanjut usia. Terjadi
perubahan penting pada respon terhadap beberapa obat yang terjadi seiring dengan
bertambahnya umur pada sejumlah besar individu (Katzung, 2014).
Diabetes Mellitus (DM) pada geriatri terjadi karena timbulnya resistensi insulin
pada usia lanjut yang disebabkan oleh 4 faktor : pertama adanya perubahan komposisi
tubuh, komposisi tubuh berubah menjadi air 53%, sel solid 12%, lemak 30%, sedangkan
tulang dan mineral menurun 1% sehingga tinggal 5%. Faktor yang kedua adalah turunnya
aktivitas fisik yang akan mengakibatkan penurunan jumlah reseptor insulin yang siap
berikatan dengan insulin sehingga kecepatan transkolasi GLUT-4 (glucosetransporter-4)
juga menurun. Faktor ketiga adalah perubahan pola makan pada usia lanjut yang
disebabkan oleh berkurangnya gigi geligi sehingga prosentase bahan makanan
karbohidrat akan meningkat. Faktor keempat adalah perubahan neurohormonal,
khususnya Insulin Like Growth Factor-1 (IGF-1) dan dehydroepandrosteron (DHtAS)
plasma (Rochmah, 2013).
Prevalensi Diabetes Mellitus pada lanjut usia (geriatri) cenderung meningkat, hal
ini dikarenakan Diabetes Mellitus pada lanjut usia bersifat muktifaktorial yang
dipengaruhi faktor intrinsik dan ekstrinsik. Umur ternyata merupakan salah satu faktor
yang bersifat mandiri dalam pengaruhnya terhadap perubahan toleransi tubuh terhadap
glukosa. Dari jumlah tersebut dikatakan 50% adalah pasien berumur > 60 tahun
(Gustaviani, 2006).
Terapi gizi merupakan komponen utama keberhasilan penatalaksanaan diabetes.
Kepatuhan pasien terhadap prinsip gizi dan perencanaan makan merupakan salah satu
kendala pada pasien diabetes. Penderita diabetes banyak yang merasa tersiksa
sehubungan dengan jenis dan jumlah makanan yang dianjurkan (Maulana, 2009).
Pada sebuah penelitian oleh Cardiovascular Heart Study (CHS) di Amerika dari
tahun 1996-1997 didapati hanya 12 % populasi lanjut usia dengan Diabetes Mellitus
yang mencapai kadar gula darah di bawah nilai acuan yang ditetapkan American
Diabetes Association. Pada penelitian tersebut juga diketahui 50% dari lanjut usia dengan
Diabetes Mellitus mengalami gangguan pembuluh darah besar dan 33% dari jumlah
tersebut aktif mengkonsumsi aspirin. Disisi lain banyak dari populasi lanjut usia dengan
Diabetes Mellitus memiliki tekanan darah > 140/90 mmHg, hanya 8% lanjut usia dengan
kadar kolesterol LDL < 100 mg/dl (Anonim, 2004). Banyaknya obat yang diresepkan
untuk pasien usia lanjut akan menimbulkan banyak masalah termasuk polifarmasi,
peresepan yang tidak tepat dan ketidakpatuhan. Setidaknya 25% obat yang diresepkan
untuk pasien usia lanjut tidak efektif (Prest, 2013).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
c. Latihan
Beberapa kegunaan latihan teratur setiap hari bagi penderita DM, adalah:
1. Meningkatkan kepekaan insulin (glukosa uptake), apabila dikerjakan setiap
1 ½ jam sesudah makan, berarti pula mengurangi insulin resisten pada
penderita dengan kegemukan atau menambah jumlah reseptor insulin dan
meningkatkan sensitivitas insulin dengan reseptornya.
2. Mencegah kegemukan apabila ditambah latihan pagi dan sore
3. Memperbaiki aliran perifer dan menambah supply oksigen
4. Meningkatkan kadar kolesterol-high density lipoprotein
5. Kadar glukosa otot dan hati menjadi berkurang, maka latihan akan dirangsang
pembentukan glikogen baru
6. Menurunkan kolesterol (total) dan trigliserida dalam darah karena pembakaran
asam lemak menjadi lebih baik.
d. Medikamentosa
insulin dan obat anti diabetik. Dibetes Mellitus usia lanjut untuk tipe 11 sehingga
diperhatikan kasus perkasus, cara hidup pasien, keadaan gizi dan kesehatannya,
adanya penyakit lain yang menyertai serta ada/ tidaknya komplikasi Diabetes
Mellitus.
G. Pemeriksaan Diagnostik
Glukosa darah sewaktu
Kadar glukosa darah puasa
Tes toleransi glukosa
Kriteria diagnostik WHO untuk Diabetes Mellitus pada sedikitnya 2 kali pemeriksaan:
Glukosa plasma sewaktu > 200 mg/dl (11,1 mmol/L)
Glukosa plasma puasa > 140 mg/dl (7,8 mmol/L)
Glukosa plasma dari sampel yang diambil 2 jam kemudian sesudah
mengkonsusmsi 75 gr karbohidrat (2 jam post prandial (pp) > 200 mg/dl.
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. IDENTITAS UMUM
Identitas Klien
Nama : Tn. S
Umur : 70 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Status : Menikah
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pendidikan : SD
Alamat : RT 03 RW 02 Srengseng sawah
Pekerjaan/Riwayat pekerjaan : Pedagang
Diagnosa Medis/masalah KDM : Diabetes Mellitus
Identitas Penanggungjawab
Nama : Ny. T
Umur : 53 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : RT 03 RW 02 Srengseng sawah
Hub dengan klien : Anak kandung
B. KELUHAN UTAMA
Klien mengeluh kedua kakinya terasa kesemutan namun tidak mati rasa.
G. RIWAYAT REKREASI
Klien mengatakan tidak pernah berpergian jauh. Sehari-hari klien menghabiskan waktu di dalam
rumah, klien mengisi waktu luang dengan membaca majalah.
Barthel Indeks
No Kriteria Skor Keterangan
1. Makan 10 Frekuensi 3 x sehari
5 : bantuan Jumlah 1 piring/sekali
10 : mandiri makan
Jenis nasi, sayur, lauk
2. Minum 10 Frekuensi 5 x sehari
5 : bantuan Jumlah ± 1000 cc
10 : mandiri Jenis air putih
3. Berpindah dari kursi roda ke 15
tempat tidur/sebaliknya
10 : bantuan
15 : mandiri
4. Personal toilet (cuci muka, 5 Frekuensi 1 x sehari pada
menyisir rambut, gosok gigi) sore hari
0 : bantuan
5 : mandiri
5. Keluar masuk toilet (mencuci 10
pakaian, menyeka tubuh dan
menyiram)
5 : bantuan
10 : mandiri
6. Mandi 15
5 : bantuan
15 : mandiri
7. Jalan di permukaan datar 5
0 : bantuan
5 : mandiri
8. Naik turun tangga 10
5 : bantuan
10 : mandiri
9. Mengenakan pakaian 10
5 : bantuan
10 : mandiri
10. Kontrol Bowel (BAB) 10 Frekuensi 2 hari sekali
5 : bantuan Konsistensi lunak
10 : mandiri
11. Kontrol Bladder (BAK) 10 Frekuensi 5-7 x/hari
5 : bantuan Warna kuning
10 : mandiri
12. Olahraga/latihan 10 Klien berolahraga jalan kaki
5 : bantuan setiap pagi hari.
10 : mandiri
13. Rekreasi/pemanfaatan waktu 10 Frekuensi setiap hari
luang dengan membaca majalah.
5 : bantuan
10 : mandiri
Keterangan :
130 : Mandiri
65-125 : Ketergantungan sebagian
60 : Ketergantungan total
Interpretasi hasil pemeriksaan : Klien Tn. S saat dilakukan pemeriksaan dengan Barthel
Indeks (instrument untuk mengukur kemandirian dalam hal perawatan diri dan mobilitas), Tn. S
memperoleh total skor 130 yang berarti Tn. S dalam kategorimandiri.
SKOR NORTON
Aspek yang Dikaji Score
Kondisi fisik umum :
Baik 4
Aspek yang Dikaji Score
Kesadaran
Komposmentis 4
Akivitas
Ambulan 4
Mobilitas
Bergerak bebas 4
Inkontinensia
Tidak ada 4
Total Score 20
Kategori skor :
16-20 : Kecil sekali/tak terjadi
12-15 :Kemungkinan kecil terjadi
<12 : Kemungkinan besar terjadi
Interpretasi/kesimpulan :
Klien Tn. S saat dilakukan pemeriksaan dengan Skala Norton, Tn. S memperoleh total
skor 20 yang berarti Tn. S dalam kategori resiko dekubitus kecil sekali/tak terjadi.
Interpretasi Hasil :
Salah 0-2 : Fungsi intelektual utuh
Salah 3-4 : Kerusakan intelektual ringan
Salah 5-7 : Kerusakan intelektual sedang
Salah 8-10 : Kerusakan intelektual berat
Interpretasi/kesimpulan :
Klien Tn. S saat dilakukan pemeriksaan dengan kuesioner SPMSQ, Tn. S
menjawab 7 pertanyaan dengan benar dan menjawab 3 pertanyaan dengan salah. Berdasarkan
hasil pemeriksaan, Tn. S termasuk dalam kategorikerusakan intelektual ringan.
2. Identifikasi aspek kognitif dari fungsi mental dengan menggunakan MMSE (Mini Mental
Status Exam)
Nilai Nilai
No Aspek kognitif Kriteria
maks klien
1 Orientasi 5 5 Menyebutkan dengan benar
□ Tahun : 2017 (benar)
□ Musim : Hujan (benar)
□ Tanggal : 23 (benar)
□ Hari: Senin (benar)
□ Bulan : Januari(benar)
Orientasi 5 5 Dimana kita sekarang
□ Kabupaten Semarang(benar)
□ Kecamatan Ungaran(benar)
□ Kelurahan Candi (benar)
□ Dusun Siroto (benar)
□ RW 02 (benar)
2 Registrasi 3 3 Sebutkan 3 obyek (oleh pemeriksa) 1
detik untuk mengatakan masing-
masing obyek. Kemudian tanyakan
kepada klien ketiga obyek tadi (untuk
disebutkan)
□ Obyek 1 : Rumah Sakit(benar)
□ Obyek 2 : Kantor (benar)
□ Obyek 3 : Puskesmas (benar)
3 Perhatian dan 5 1 Minta klien untuk memulai dari
kalkulasi angka 100 kemudian dikurangi 7
sampai 5 kali
100 - 7 = 93
93 - 7 = 87
Interpretasi hasil :
Klien Tn. S saat dilakukan pemeriksaan dengan kuesioner MMSE, Tn.S memperoleh total skor
sebanyak 22, Tn. S termasuk dalam kategori kerusakan aspek fungsi mental ringan
3. Skala depresi
Jawaban yang
No Pertanyaan
sesuai
Apakah anda sebenarnya puas dengan
1 TIDAK ya
kehidupan anda
Apakah anda telah meninggalkan banyak
2 tidak YA
kegiatan dan minat/kesenangan anda?
Apakah anda merasa kehidupan anda
3 tidak YA
kosong?
4 Apakah anda merasa sering bosan? tidak YA
Apakah anda mempunyai semangat yang
5 TIDAK -
baik setiap saat?
Apakah anda merasa takut sesuatu yang
6 - YA
buruk akan terjadi pada anda?
Apakah anda merasa bahagia untuk sebagian
7 TIDAK ya
besar hidup anda?
8 Apakah anda merasa sering tidak berdaya? tidak YA
Apakah anda lebih sering di rumah daripada
9 pergi keluar dan mengerjakan sesuatu hal - YA
yang baru?
Apakah anda merasa mempunyai banyak
10 masalah dengan daya ingat anda tidak YA
dibandingkan kebanyakan orang?
Apakah anda pikir bahwa hidup anda
11 TIDAK ya
sekarang menyenangkan?
Apakah anda merasa tidak berharga seperti
12 tidak YA
perasaan anda saat ini?
13 Apakah anda merasa penuh semangat? TIDAK -
Apakah anda merasa bahwa keadaan anda
14 tidak YA
tidak ada harapan?
Apakah anda pikir bahwa orang lain lebih
15 - YA
baik keadaannya dari pada anda?
Total score 5
*) Setiap jawaban yang sesuai mempunyai skor 1
Keterangan :
Score 5 -9 : Kemungkinan depresi
Score 10 atau lebih : Depresi
Interpretasi/kesimpulan :
Klien Tn. S saat dilakukan pemeriksaan dengan kuesioner Skala Depresi,Tn.S memperoleh total
skor sejumlah 5 sehingga Tn. S dapat dikategorikan dalam kategori kemungkinan depresi.
O. PROGRAM TERAPI
No Nama obat Dosis
1 Metformin 500 mg 3x1
2 Simvastatin 10 mg 1x1
P. ANALISA DATA
Hari/ Tgl/ Data Etiologi Problem
Jam
Senin DS : Hiperglikemi (DM) Ketidak-
23/01/18 - Klien mengeluhkedua efektifan perfusi
13.00 kakinya terasa kesemutan jaringan perifer
namun tidak mati rasa.
- Klien mengatakan
sudah lamamengalami
keluhankesemutan seperti
yang dirasakan saat
ini yaitu sejak 3 bulan yang
lalu.
DO :
- CRT 4 detik.
- Turgor kulitkering,
akral dingin
Senin DS : Kelesuan fisiologis Keletihan
23/01/18 - Klien mengatakan
13.05 sejak 3 bulan yang lalu
mempunyai keluhan cepat
merasa lelah saat
beraktivitas.
DO :
- Indeks KATZKlien Tn.
Stermasuk dalam kategori
mandiri dalam makan,
kontinensia (BAB dan
BAK), menggunakan
pakaian, mandi,pergi ke
toilet dan berpindah.
- TD : 130/80 mmHg
- Nadi : 82 x/menit
- RR : 23 x/menit
Senin DS: Gangguan sensasi Resiko Cedera
23/01/18 - Klien mengatakanfungsi
13.10 penglihatannyasudah
berkurang, sudah tidak
mampu lagi melihat jarak
jauh dengan jelas, dan
menggunakan alat bantu
kaca mata untuk membaca.
- Klien mengeluh kakinya
kesemutan tapi tidak mati
rasa.
- Klien mengatakan
jarang memakai alas kaki.
DO :
- Lingkungan tempat
tinggal Tn. S bersih, jalan
rata namun agak licin
karena berlumut, tidak
adasampah berserakan,
kamar tidur klien tampak
rapi, lantai rumah dari
keramik, lantai kamar
mandi agak licin dan tidak
ada pegangan dinding,
penerangan di rumah Tn. S
cukup terang pada siang
karena terdapat jendela dan
ventilasi yang dibuka setiap
pagi dan pada malam hari
lampu penerangan cukup
terang namun penerangan
di kamar mandi agak redup.
- Klien mampu bergerak
dengan bebas.
- Ada tremor.
- Barthel Indeks Tn.S
memperoleh total skor
130 yang berarti Tn. S
dalam kategori mandiri.
Behavior management
Activity terapy
Energy management
Nutrition management
S. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
T. EVALUASI KEPERAWATAN
A. Kesimpulan
Diabetes adalah salah satu diantara penyakit tidak menular yang akan meningkat
jumlahnya dimasa mendatang. Diabetes merupakan salah satu ancaman utama bagi
kesehatan umat manusia abad 21.
Diabetes Mellitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang
disebabkan oleh karena adanya peningkatan kadar gula (glukosa) darah akibat
kekurangan insulin baik absolut maupun relatif.
Diabetes Mellitus merupakan penyakit yang menjadi masalah pada kesehatan
masyarakat. Oleh karena itu Diabetes Mellitus tercantum dalam urutan keempat prioritas
penelitian nasional untuk penyakit degeneratif setelah penyakit kardiovaskuler,
serebrovaskuler, rheumatik dan katarak.
B. Saran
1. Selalu berhati-hatilah dalam menjaga pola hidup. Sering berolahraga dan istirahat
yang cukup.
2. Jaga pola makan anda. Jangan terlalu sering mengkonsumsi makanan atau
minuman yang terlalu manis. Karena itu dapat menyebabkan kadar gula melonjak
tinggi.
DAFTAR PUSTAKA