You are on page 1of 6

I.

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Seiring berjalannya waktu, masyarakat Indonesia harus menyesuaikan diri
dengan perkembangan jaman yang ada sekarang ini. Perkembangan teknologi
informasi, akulturasi budaya, ekonomi global, dan banyak perkembangan zaman
lain seharusnya tidak menjadi hambatan masyarakat dalam menjalankan perannya
melakukan perubahan bagi dirinya dan lingkungan sekitarnya. Masyarakat harus
bersifat dinamis menyesuaikan diri dengan jaman, namun tetap mengikuti aturan
dan norma-norma yang berlaku di Indonesia. Sehingga walaupun mengikuti
perkembangan yang terjadi di dunia, masyarakat tetap menjunjung tinggi budaya
khas dari bangsa Indonesia.
Masyarakat Indonesia sekarang ini sudah mulai terbiasa memberdayakan
teknologi informasi. Sebagian masyarakat telah menjadikan media sosial sebagai
bagian dari gaya hidup mereka dan menggunakan media sosial untuk berbagai
aktivitas seperti bisnis online, publikasi kegiatan, menyampaikan gagasan,
ataupun sekedar menyapa teman. Salah satu fenomena yang terjadi saat ini adalah
masyarakat dulu lebih senang berlama-lama membaca koran cetak di pagi hari
sambil meminum secangkir kopi, namun sekarang perilaku tersebut sudah mulai
berubah. Saat ini masyarakat sudah cukup puas dengan membaca berita di media
sosial ataupun membaca koran secara digital selama dalam perjalanan ke tempat
kerja atau kampus.
Dengan adanya kemajuan teknologi dan arus informasi yang terjadi
sekarang, disertai dengan perubahan kondisi ekonomi, sosial budaya, dan
demografi secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi perilaku
konsumen dalam memilih dan mengambil keputusan untuk membeli produk yang
ditawarkan. Oleh karena itu sudah sewajarnya jika setiap pelaku bisnis harus
memutar otak agar produknya dapat dikenal oleh masyarakat luas, dengan
harapan semakin luas produk yang ditawarkan itu dikenal maka dapat
menghasilkan keuntungan yang lebih besar bagi pelaku bisnis.
Langkah promosi atau iklan paling sederhana yang dapat dilakukan adalah
pembuatan dan penyebaran brosur atau pamflet, dengan harapan dapat menarik

1
Universitas Kristen Petra
minat serta keingintahuan calon konsumen terhadap produk yang dijual. Namun
dengan menggunakan metode promosi seperti ini calon konsumen yang akan
terjaring hanya sebatas dimana brosur atau pamflet itu disebarkan, padahal potensi
calon konsumen tidak hanya berada di sekitar tempat usaha tersebut dibuka.
Potensi tersebut dapat lebih luas lagi, dan tidak menutup kemungkinan berasal
dari daerah lain diluar penyebaran brosur atau pamflet.
Untuk mengatasi keterbatasan periklanan tersebut maka pelaku bisnis
mulai menggunakan media sosial sebagai sarana promosi produk yang mereka
tawarkan, hal ini dikarenakan hampir semua orang menggunakan media sosial
dalam kehidupan mereka sehari-hari. Menurut sebuah survei Asosiasi
Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), jumlah pengguna jejaring sosial di
Indonesia tahun 2013 mencapai sekitar 80 juta orang, atau sekitar 30 persen dari
total penduduk Indonesia. Tahun ini, diprediksi akan mencapai angka 107 juta
pengguna, atau meningkat sekitar 31 persen, dan mencapai 139 juta pengguna di
tahun 2015, atau sekitar 50 persen dari keseluruhan penduduk Indonesia. (sumber:
http://Merdeka.com). Dengan adanya media sosial maka proses promosi dan iklan
mengenai produk yang akan dijual oleh pelaku bisnis akan menjadi lebih mudah
karena dapat menjangkau calon konsumen yang berada diluar daerah tempat
usaha itu dibuka.
Media sosial itu sendiri merupakan salah satu alat komunikasi yang cukup
baru dan menjamur hampir di setiap lapisan masyarakat. Menurut White (2012),
Media sosial adalah “bentuk komunikasi elektronik dimana pengguna membuat
suatu komunitas online untuk berbagi informasi, ide, pesan pribadi dan konten
lainnya” (p. 9). Kementerian Komunikasi dan Informatika mengungkapkan
pengguna internet di Indonesia saat ini mencapai 63 juta orang. Dari angka
tersebut, 95% di antaranya menggunakan internet untuk mengakses jejaring
sosial. (sumber:http://teknologi.inilah.com). Berdasarkan data tersebut maka tidak
heran jika saat ini banyak bermunculan pelaku bisnis yang memanfaatkan media
sosial untuk memperkenalkan produk mereka kepada calon konsumen.
Salah satu contoh media sosial yang paling terkenal di Indonesia adalah
facebook. Didirikan oleh Mark Zuckerberg, facebook merupakan situs jejaring
sosial dimana para pengguna dapat terhubung dalam suatu komunitas dan

2
Universitas Kristen Petra
berinteraksi dengan orang lain. Di dalam facebook, pengguna dapat memberi
komentar dalam kepada orang lain, mengirim pesan pribadi, menulis serta
memperbaharui riwayat hidup agar dapat dibaca oleh orang lain. Menurut data
dari Webershandwick, perusahaan public relations dan pemberi layanan jasa
komunikasi, untuk wilayah Indonesia ada sekitar 65 juta pengguna Facebook
aktif. Sebanyak 33 juta pengguna aktif per harinya, 55 juta pengguna aktif yang
memakai perangkat mobile dalam pengaksesannya per bulan dan sekitar 28 juta
pengguna aktif yang memakai perangkat mobile per harinya. (sumber:
http://kominfo.go.id).
Selain untuk berinteraksi dengan orang lain didunia maya, facebook juga
banyak dipakai oleh pelaku bisnis sebagai media promosi produk mereka. Salah
satu keunggulan yang dimiliki facebook adalah memiliki banyak pengguna yang
tersebar di berbagai belahan dunia, dan dari para pengguna tersebut saling
terhubung satu sama lain. Jika digunakan secara maksimal, maka pangsa pasar
yang akan terjaring tidak terbatas hanya pada wilayah lokal saja tetapidapat
merambah hingga wilayah internasional. Hal ini dikarenakan media sosial
facebookbersifat viral atau dapat menyebar dengan sendirinya. Jika seseorang
melakukan aktivitas seperti menyukai atau membagikan konten yang pelaku
bisnis unggah, maka konten tersebut akan secara otomatis muncul di beranda
milik teman dari orang yang menyukai dan membagikan konten tersebut, dan
tidak menutup kemungkinan hal serupa akan terulang lagi.
Dalam hal ini, mengukur efektivitas suatu iklan merupakan hal yang
cukup penting. Efektivitas iklan adalah “kondisi sejauh mana efek pesan iklan
yang disampaikan itu dapat menarik perhatian, dimengerti, dipahami,
membangkitkan emosi dan menggerakkan sasarannya untuk memberikan
tanggapan yang dikehendaki” (Effendy, 2002, p. 32-33). Menurut Durianto,
Darmadi, Liana (2003) Efektivitas iklan dapat diukur dengan menggunakan model
EPIC. Alat analisis ini dikembangkan oleh A.C Nielsen yang terdiri dari 4
dimensi yaitu dimensi empati, dimensi persuasi, dimensi dampak, dan dimensi
komunikasi.
Kota Batu merupakan kota wisata yang cukup terkenal di Provinsi Jawa
Timur. Di dalam kota Batu terdapat beberapa destinasi wisata yang cukup terkenal

3
Universitas Kristen Petra
seperti Jatim Park 1 dan Jatim Park 2, Batu Night Spectacular, Batu Secret Zoo,
serta destinasi wisata yang paling baru yaitu Museum Angkut Batu yang
tergabung ke dalam Jatim Park Group. Museum Angkut atau yang bernama
lengkap Museum Angkut Plus Movie Star Studio adalah sebuah wahana
permainan baru di kota Batu yang merupakan bagian dari Jawa Timur Park
Group. Museum ini menawarkan sebuah konsep wisata yang berbeda dengan
objek wisata yang berada disekitarnya, dengan konsep perpaduan tempat wisata
unik mengenai sejarah perkembangan dunia angkutan dipadukan dengan legenda
movie star yang berisi sejarah para bintang film di jamannya membuat objek
wisata ini menjadi sebuah destinasi wisata para pecinta otomotif dan film.Sesuai
dengan namanya, Museum angkut menghadirkan berbagai macam alat
transportasi darat, laut, serta udara mulai dari yang kuno hingga modern. Didalam
museum angkut terdapat beberapa zona, yaitu Zona Jerman, Zona Batavia, Zona
Inggris, Zona Gangster & Broadway, Zona Las Vegas, Zona Italia, Zona
Hollywood, Zona Perancis, dan Pasar Apung Nusantara. Selain zona-zona diatas
ada pula Zona Pecinan yang menghidupkan suasana layaknya di Pecinan pada
jaman dahulu.
Museum Angkut merupakan destinasi wisata yang terbilang cukup baru,
oleh karena itu dibutuhkan berbagai macam media periklanan untuk
memperkenalkan destinasi wisata ini ke masyarakat luas. Salah satu media
periklanan yang digunakan oleh pihak manajemen Museum Angkut adalah
menggunakan media sosial facebook. Dengan menggunakanfacebook, diharapkan
banyak calon wisatawan dapat lebih mengenal Museum Angkut, terutama bagi
calon wisatawan yang berada diluar daerah kota Batu.Salah satu aktivitas yang
dilakukan pihak manajemen Museum Angkut untuk menarik minat wisatawan di
facebook adalah dengan mengunggah pengumuman mengenai event yang akan
digelar. Seperti yang diungkapkan oleh Titik S. Ariyanto selaku operational
manager Museum Angkut, “Awalnya kita hanya mempromosikan melalui media
sosial dan itu hanya sebatas pengumuman di teman-teman media. Kemudian
terdapat salah satu media yang mengekspos museum kami di berita nasional.
Mungkin itu yang membuat museum angkut ini mulai dikenal banyak orang.
Awalnya pengunjung hanya 200-300 saja yang datang, tapi setelah museum ini

4
Universitas Kristen Petra
banyak dikenal orang, sudah mencapai 800-1000 pengunjung yang datang setiap
harinya” (sumber: www.memoarema.com). Dari data diatas terbukti bahwa
dengan menggunakan media sosial sebagai sarana periklanan dapat meningkatkan
jumlah wisatawan yang berkunjung ke Museum Angkut secara signifikan.

1.2 Rumusan Masalah


Dalam penulisan skripsi ini, rumusan masalah yang akan diangkat yaitu :
 Bagaimana efektivitas iklan Museum Angkut di media sosial
facebook dengan menggunakan EPIC model ?

1.3 Tujuan Penelitian


 Mengetahui efektivitas iklan Museum Angkut di media sosial
facebook dengan menggunakan EPIC model.

1.4 Manfaat Penelitian


a. Bagi Penulis
Diharapkan penelitian ini akan menjadi sarana pengetahuan
tentang pengaruh jejaring sosial terhadap minat wisatawan di
sebuah tempat wisata.
b. Bagi Pembaca
Hasil penelitian ini diharapkan akan mampu memperkaya hasil
penelitian dalam bidang pemasaran yang menggunakan jejaring
sosial.
c. Bagi Universitas
Dapat mendukung perkembangan ilmu pengetahuan pada saat ini,
sehingga nantinya dapat dijadikan acuan peneliti lain yang akan
mengembangkan penelitian serupa di waktu yang akan datang.
d. Bagi Masyarakat
Dapat memberikan informasi dan wawasan kepada masyarakat
khususnya bagi para pemasar yang ingin menggunakan jejaring
sosisal sebagai media promosi mereka.

5
Universitas Kristen Petra
1.5 Batasan Penelitian
Penelitian ini hanya terbatas membahas tentang efektif atau tidaknya iklan
di media sosial facebook oleh Museum Angkut dengan
menggunakanEPICmodel.

6
Universitas Kristen Petra

You might also like