Professional Documents
Culture Documents
KELAS: XI IPA 1
SMAN 1 KURIPAN
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan
Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun
isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan,
petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam administrasi pendidikan dalam profesi keguruan.
Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya
dapat lebih baik.
Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat kurang.
Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang
bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Jagaraga,28-2-2018
i
DAFTAR ISI
Kata
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 TUJUAN
Agar kita mengetahui lebih luas tentang kalimat . Serta mengetahui pengertian kalimat,
Unsur-unsur kalimat, dan macam-macam kalimat.
1.4 MANFAAT
Sebagai referensi pembantu makalah berikutnya, baik untuk siswa ,guru, maupun masyarakat
sekitar.
1
BAB II
KERANGKA REORITIS
Kalimat adalah satuan gramatik yang didahului dan diakhiri kesenyapan akhir yang berisi
pikiran yang lengkap dalam ujaran. Kalimat merupakan satuan dasar wacana. Artinya , wacana hanya
akan terbentuk jika ada dua kalimat, aau lebih yang letaknya berurutan berdasarkan kaidah
kewacanaan.
Susilo( 1990:2) mengemukakan lima ciri kalimat bahasa indonesia kalimat ciri tsb ialah: bermakna,
bersistem urutan frase, dapat berdiri dalam hubungan dengan kalimat yang lain, berjeda dan
berhenti dengan berakhirnya intonasi. Namun hal itu belum menjamin bahwa kalimat itu
ialah kalimat bahasa baku.
2
BAB III
METODE PENELITIAN
Dalam pembuatan makalah ini, penulis menggunakan metode pustaka dan kuantitatif.
Metod e pustaka yaitu m etod e yang dilakukan d engan m emp elajari dan m engumpulkan
data dari pustaka yang b erhubungan d engan alat, baik b erupa buku maupun informasi di int ern et.
Metode Penelitian Kualitatif adalah metode yang lebih menekankan pada aspek
pemahaman secara mendalam terhadap suatu masalah daripada melihat permasalahan untuk
penelitian generalisasi.
BAB IV
PEMBAHASAN
Kalimat adalah satuan bahasa yang mengandung pikiran lengkap. Sebuah kalimat paling kurang
mengandung subjek dan predikat. Kalimat dalam wujud lisan diucapkan dengan suara naik turun,
dan keras lembut, disela jeda , dan diakhiri dengan intonasi akhir akhir. Dalam wujud tulisan
berurutan latin kalimat dimulai dengan huruf kapital dan tanda diakhiri dengan tanda titik(.), tanda
seru(!), dan tanda tanya(?); sementara itu, didalamnya disetarakan pula tanda baca baca seperti(,),
titik dua(:), tanta pisah(-), dan spasi. Tanda titik, tanda tanya, dan tanda seru sepadan dengan
intonasi akhir, sedangkan tanda baca lain sepadan dengan jeda spasi yang menikuti tanda titik, tanda
tanya, dan tanda seru dan melambangkan kesenyapan.
1) SUBJEK (S)
Subjek merupakan hal yang penting dalam sebuah kalimat sebagai unsur pokok yang
mendampingi predika. Fungsinya untuk menandai apa yang ditanyakan. Dengan adanya gambaran
subjek, kalimat yang dihasilkan dapat terpelihara strukturnya. Misalnya: saya, linda, rumah dsb.
2) PERDIKAT (P)
Predikat secara khusus menjelaskan atau menggambarkan keterangan subjek. Fungsi perdikat
dapat dicari dengan menanyakan mengapa. Predikat dapat berupa sifat, situasi, ciri atau jati diri
subjek.
3
3) PELENGKAP
Pelengkap memiliki fungsi untuk melengkapi predikat. Sma halnya dengan subjek, tetapi
fungsiyang satu ini tidak memiliki fungsi khusus pada saat penafsiran kalimat.
4) OBJEK (O)
Objek menuju kepada tujuan kalimat atau kepada apa kalimat itu ditunjukan. Objek hanya
memiliki tempat dibelakang prdikat. Atau lebih jelasnya untuk melengkapi fungsi predikat. Fungsi
objek dapat berubah menjadi subjek akibat penafsiran kalimat.
5) KETERANGAN (K)
Keterangan digunakan sebagai unsur perluasan kalimat yang menjelaskan lebih terperinci apa
yang dimaksud oleh kalimat. Keterangan dapat ditandai dengan kemampuannya untuk berpindah
pindah tempat. Keterangan memiliki beberapa jenis seperti keterangan waktu, keterangan cara,
keterangan penyebab, keterangan tujuan, keterangan aposisi (penjelasan kata benda), keterangan
tambahan keterangan pembatas (pembatas kata benda), keterangan penyerta, keterangan alat,
keterangan similatif,( kesataraan), keterangan kesalingan(perbuatan silih berganti) dan lainya.
A) KALIMAT TUNGGAL
B) KALIMAT MAJEMUK
Kalimat ajemuk adalah kalimat yang mempnyai lebih dari satu kata dari sat klausa. Kalimat
majemuk dibedakan menjadi dua:
1) Kalimat majemuk koordinatif(setara)
Kalimat majemuk koodinatif adalaha kalimat majemuk yang klausa klausanya memiliki status yang
sama, yang setara atau sederajat. Klausa klausa dalam kalimat majemuk subordinatif, seperti dan,
atau, tetapi, dan lalu.
Contoh: dia pergi dan tak pernah memberi kabar.
2) Kalimat majemu subordinatif(bertingkat)
Kalimat majemuk subordinatif adalah kalimat majemuk yang hubungan antara klausa klausanya
tidak setara atau sederajat, dan klausa yang lain adalah klausa bawahan, kedua klausa
tersebutbiasanya dihubungkan dengan konjungsi subordinatifseperti kalau, ketika, meskipun, dan
karena.
Contoh: kalau Dinda pergi, Rina pun aka pergi.
3) Kalimat majemuk kompleks
Kalimat majemuk kompleks (campuran) adalah kalimat yang terdiri dari tiga klausa atau lebih,
dimana ada yang dihubungkan dengan secara koordinatif dan ada pula yang dihubungkan secara
subordinatif.
Contoh: ibu mengambil tas kecilnya, lalu mengambil sapu tangan untuk mengelap keringat yang
membasahi wajahnya.
5
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Kalimat adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan atau tulisan yang mengungkapkan
pikiran yang utuh. Dalam wujud lisan kalimat diucapkan dengan suara naik turun, dan keras lembut,
disela jeda, dan diakhiri dengan intonasi akhir. Dalam wujud tulisan berhuruf latin kalimat dimulai
dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik(.), tanda tanya(?), dan tanda seru(!).
Berdasarkan penelitian para ahi, pada kalimat dasar dalam bahasa indonesia ada delapn,
kedelapan pola kalimat dasar ini dapat diperluas dengan berbagai keterangan dan dapat pula pola
pola dasar itu digabung gabungkan sehingga kalimat menjadi luas dan kompleks.
Menurut strukturnya, kalimat bahasa indonesia dapat berupa kalimat tunggal dan dapat pula
berupa kalimat majemuk. Kalimat majemuk dapat bersifat setara., tidak setara, mapun campuran .
gagasan yang tunggal dinyaakan dalam kalimat tunggal, gagasan yang bersegi segi diungkapkan
dengan kalimat majemuk.
Menurut fungsinya, jenis kalimat dapat diperinci menjadi kalimat pernyatuan, kalimat
pernyataan, kalimat perintah dan kalimat seruan. Semua jenis kalimat disjikan dalam bentuk positif
dan negatif. Dalam bahasa lisan, intonasi yang khas menjelaskan kapan kita behadapan dengan salah
satu jenis itu, dalam bahasa tulisan, perbedaannya diperjelas oleh macam macam tanda baca.
5.2 SARAN
Demikianlah pembahasan tentang kalimat dalam bahasa indonesia yang dapat kami
sampaikan pada kesempatan kali ini semoga dapat dimengerti kata katanya sehingga tidak
menimbulkan kesalahpahaman dimasa yang akan datang. Pienulis meminta maaf jika terdapat
kesalahan dan kekurangan di dalamnya. Semoga para pembaca, pendengar dan guru pembimbing
dapat membeikan kritik dan saran yang bersifat embangun. Demi kesempurnaan penyusun makalah
berikutnya.
6
DAFTAR PUSTAKA
http://belajarpsikologi.com/kata-pengantar-contoh-kata-pengantar/
contoh-kata-pengant http://belajarpsikologi.com/kata-pengantar-ar/
http://ruangseni.com/pengertian-dan-macam-macam-kalimat-di-bahasa-
indonesia/
http://www.pengertianku.net/2017/11/pengertian-kalimat-dan-
contohnya.html