You are on page 1of 2

Abstak

Instalasi Farmasi Rumah Sakit (IFRS) adalah bagian yang tidak


terpisahkan dari sistem pelayanan kesehatan rumah sakit yang
berorientasi kepada pelayanan pasien, serta penyediaan obat yang
bermutu, termasuk pelayanan farmasi klinik yang terjangkau bagi semua
lapisan masyarakat. Dalam Kepmenkes no 129/Menkes/SK/lI/2008
mengenai Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit, disebutkan
pelayanan minimal dibagian Instalasi Farmasi, standar pelayanan minimal
waktu tunggu pelayanan obat jadi yaitu kurang dari 30 menit. Standar
pelayanan minimal ini harus dilaksanakan oleh Rumah Sakit. Karya tulis
ilmiah ini mencoba meneliti seberapa lama waktu tunggu pelayanan resep
obat jadi non racikan di instalasi farmasi rawat jalan RSUD Kota Banjar.
Penelitian dilakukan pada tanggal 21 april sampai dengan 30 april 2018.
Melibatkan 374 resep dengan kriteria inklusi adalah resep obat jadi non
racikan pada pasien rawat jalan dengan jumlah item obat 5-10 jenis obat.
Penelitian dilakukan dengan mencatat waktu masuk resep sampai dengan
waktu penyerahan obat ke pasien, kemudian dihitung selisih diantaranya.
Kemudian dihitung rerata dari data yang diperoleh. Hasil penelitian yang
dilakukan pada 374 sampel yang diambil, 81,02 % sampel tidak
memenuhi standar pelayanan minimal waktu tunggu pelayanan resep obat
jadi non racikan yang dikeluarkan oleh Kemenkes. Rata-rata waktu
pelayanan terendah adalah selama 32 menit, dan rata-rata waktu
pelayanan resep terlama selama 91 menit. Dapat disimpulkan bahwa
pelayanan resep obat jadi non racikan di depo farmasi rawat jalan RSUD
Kota Banjar belum memenuhi standar pelayanan minimal sesuai
Kepmenkes No. 129/MenKes/SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan
Minimal Rumah Sakit.
Kata kunci : resep, rawat jalan, waktu tunggu, RSUD Kota Banjar
Abstract

Hospital Pharmacy Installation is an integral part of patient care-


oriented hospital, as well as the provision of good quality drugs, including
affordable clinical pharmacy services for all levels of society. In
Kepmenkes no 129/Menkes/SK/l/2008 concerning Minimum Service
Standard of Hospital, mentioned that minimum service section of
Pharmacy Installation, minimum service standard waiting time of finished
medicine service is less than 30 minutes. Minimum service standards
must be implemented by the Hospital. This scientific papers are trying to
examine how long the waiting time of prescription of finished medicine
non-concoction in outpatient pharmacy instalation in RSUD Kota Banjar.
The study was conducted on 21 April to 30 April 2018. Involving 374
prescriptions with inclusion criteria was finished medicine non-concoction
in outpatients with total of 5-10 drugs items. The study was conducted by
recording time of recipe is accepted up to the time of delivery of the drugs
to the patient, then calculated the difference between them. Then
calculated the average of the data obtained. Result of this research
conducted on 374 samples taken, 81,02% of sample did not fulfill
minimum service standard waiting time of prescription of finished medicine
non-concoction issued by Kemenkes. The lowest average service time
was 32 minutes, and the highest average service time was 91 minutes. It
can be concluded that the prescription service of finished medicine non-
concoction in outpatient pharmacy in RSUD Kota Banjar has not fulfill the
minimum service standard according to Kepmenkes no
129/MenKes/SK/II/2008 on Minimum Service Standards Hospital.

Keywords : prescription, outpatient, waiting time, RSUD Kota Banjar

You might also like