Professional Documents
Culture Documents
1
2
gelombang radiasi ini. Gas-gas ini menyerap dan memantulkan kembali radiasi
gelombang yang dipancarkan Bumi dan akibatnya panas tersebut akan tersimpan
di permukaan Bumi. Keadaan ini terjadi terus menerus sehingga mengakibatkan
suhu rata-rata tahunan bumi terus meningkat. Gas-gas tersebut berfungsi
sebagaimana gas dalam rumah kaca. Dengan semakin meningkatnya konsentrasi
gas-gas ini di atmosfer, semakin banyak panas yang terperangkap di bawahnya.
b. Efek Umpan Balik
Proses umpan balik yang terjadi mempengaruhi penyebab pemanasan
global. Sebagai contoh adalah pada proses penguapan air. Pada kasus pemansan
akibat bertambahnya gas-gas rumah kaca seperti CO 2, pada awalnya pemanasan
akan menyebabkan lebih banyaknya air yang menguap ke atmosfer. Karena uap
air sendiri merupakan gas rumah kaca, pemanasan akan terus berlanjut dan
menambah jumlah uap air di udara sampai tercapainya suatu kesetimbangan
konsentrasi uap air. Efek rumah kaca yang dihasilkannya lebih besar bila
dibandingkan oleh akibat gas CO2 sendiri. (Walaupun umpan balik ini
meningkatkan kandungan air absolut di udara, kelembaban relatif udara hampir
konstan atau bahkan agak menurun karena udara menjadi menghangat). Umpan
balik ini hanya berdampak secara perlahan-lahan karena CO2 memiliki usia yang
panjang di atmosfer.
Umpan balik penting lainnya adalah hilangnya kemampuan memantulkan
cahaya (albedo) oleh es. Ketika temperatur global meningkat, es yang berada di
dekat kutub mencair dengan kecepatan yang terus meningkat. Bersamaan dengan
melelehnya es tersebut, daratan atau air di bawahnya akan terbuka. Baik daratan
maupun air memiliki kemampuan memantulkan cahaya lebih sedikit bila
dibandingkan dengan es, dan akibatnya akan menyerap lebih banyak radiasi
Matahari. Hal ini akan menambah pemanasan dan menimbulkan lebih banyak lagi
es yang mencair, menjadi suatu siklus yang berkelanjutan.
Umpan balik positif akibat terlepasnya CO2 dan CH4 dari melunaknya tanah
beku (permafrost) adalah mekanisme lainnya yang berkontribusi terhadap
pemanasan. Selain itu, es yang meleleh juga akan melepas CH4 yang juga
menimbulkan umpan balik positif.
Kemampuan lautan untuk menyerap karbon juga akan berkurang bila ia
menghangat, hal ini diakibatkan oleh menurunya tingkat nutrien pada zona
mesopelagic sehingga membatasi pertumbuhan diatom daripada fitoplankton yang
merupakan penyerap karbon yang rendah.
c. Penggundulan Hutan
Maraknya kasus penggundulan hutan merupakan salah satu penyebab
pemanasan global saat ini. Penggundulan hutan yang mengurangi penyerapan
karbon oleh pohon, menyebabkan emisi karbon bertambah sebesar 20%, dan
mengubah iklim mikro lokal dan siklus hidrologis, sehingga mempengaruhi
3
kesuburan tanah. Hutan yang menjadi paru-paru Bumi kini tidak dapat berfungsi
secara maksimal karena sudah sangat berkurangnya jumlah pohon yang ada.
Jumlah pohon yang ada tidak dapat menyeimbangi banyaknya jumlah CO2 yang
ada di Bumi.
Pelubangan Ozon
Ozon adalah molekul yang terdiri dari tiga atom Oksigen. Lapisan ozon
adalah suatu lapisan yang terletak di lapisan stratosfir, 20 – 45 km diatas
permukaan bumi, yang terdiri dari molekul-molekul ozon. Lapisan ini dapat
menyerap radiasi ultra violet yang dipancarkan matahari. Pada lapisan ini ozon
terbentuk dan terurai melalui keseimbangan dinamis. Keberadaan bahan-bahan
kimia tertentu di stratosfir dapat mengganggu kesetimbangan reaksi tersebut,
sehingga semakin lama molekul ozon semakin berkurang, dan menimbulkan
lubang ozon.
Proses Terjadinya
Deposisi asam terjadi apabila asam sulfat, asam nitrat, atau asam klorida
yang ada do atmosfer baik sebagai gas maupun cair terdeposisikan ke tanah,
sungai, danau, hutan, lahan pertanian, atau bangunan melalui tetes hujan, kabut,
5
embun, salju, atau butiran-butiran cairan (aerosol), ataupun jatuh bersama angin.
Asam-asam tersebut berasal dari prekursor hujan asam dari kegiatan
manusia (anthropogenic) seperti emisi pembakaran batubara dan minyak bumi,
serta emisi dari kendaraan bermotor. Kegiatan alam seperti letusan gunung berapi
juga dapat menjadi salah satu penyebab deposisi asam. Reaksi pembentukan asam
di atmosfer dari prekursor hujan asamnya melalui reaksi katalitis dan photokimia.
Reaksi-reaksi yang terjadi cukup banyak dan kompleks, namun dapat dituliskan
secara sederhana seperti dibawah ini.
a. Pembentukan Asam Sulfat (H2SO4)
Gas SO2, bersama dengan radikal hidroksil dan oksigen melalui reaksi
photokatalitik di atmosfer, akan membentuk asamnya.
Pada reaksi ini radikal hidroksil akan terbentuk kembali, jadi selama ada NO
diudara, maka reaksi radikal hidroksil akan terbantuk kembali, jadi semakin
banyak SO2, maka akan semakin banyak pula asam sulfat yang terbentuk.
Sedangkan pada malam hari terjadi reaksi antara Nitrogen dioksida dengan
ozon
bakar fosil, terutama batu bara, merupakan sumber utama meningkatnya oksida
belerang ini. Pembacaan pH di area industri terkadang tercatat hingga 2,4 (tingkat
keasaman cuka). Penggunaan cerobong asap yang tinggi untuk mengurangi polusi
lokal berkontribusi dalam penyebaran hujan asam, karena emisi gas yang
dikeluarkannya akan masuk ke sirkulasi udara regional yang memiliki jangkauan
lebih luas. Sering sekali, hujan asam terjadi di daerah yang jauh dari lokasi
sumbernya, di mana daerah pegunungan cenderung memperoleh lebih banyak
karena tingginya curah hujan di sini.
2. Jelaskan dampak gempa bumi, tsunami, gunung meletus, dan tanah longsor terhadap
kesehatan dan upaya penanganannya!
Walau semua bencana memang memiliki ciri khasnya sendiri bencana
memberikan pengaruh dalam tingkat kerentanan yang berbeda pada daerah dengan
kondisi sosial, kesehatan, dan ekonomi tertentu masih ada kesamaan diantara
bencana-bencana tersebut. Jika disadari, faktor-faktor umum itu dapat digunakan
untuk mengoptimalkan pengelolaan bantuan kemanusiaan bidang kesehatan dan
mengoptimalkan sumber daya yang ada (lihat Tabel 1.1).
Tabel 1.1. Pengaruh jangka pendek bencana besar.
Pengaruh Gempa Angin Gelombang Banjir Tanah Gunung
bumi ribut pasang/ perlahan longsor meletus/
(tanpa banjir lahar
banjir) bandang
dan
Tsunami
Kematian* Banyak Sedikit Banyak Sedikit Banyak Banyak
Cedera berat Banyak Sedang Sedikit Sedikit Sedikit Sedikit
memerlukan
perawatan
ekstensif
Peningkatan Risiko potensial yang muncul pasca-semua bencana besar
risiko (Probabilitas meningkat seiring bertambahnya kepadatan penduduk
penyakit dan memburuknya sanitasi)
menular
Kerusakan Parah Parah Parah tetapi Parah (hanya Parah, tetapi Parah
fasilitas (struktur terlokalisasi perlengkapan) terlokalisasi (struktur
Kesehatan dan dan
peralatan) perleng-
kapan)
Kerusakan Parah Ringan Parah Ringan Parah, tetapi Parah
sistem terlokalisasi
8
penyediaan
air
Kelangkaan Jarang (dapat terjadi Biasa Biasa Jarang Jarang
bahan akibat faktor ekonomi
pangan dan logistik)
Perpindahan Jarang (dapat terjadi Biasa (umumnya terbatas)
besar- di wilayah perkotaan
besaran yang rusak berat)
penduduk
MASALAH KESEHATAN UMUM SAAT BENCANA ALAM
a. Penyakit Menular
Bencana alam tidak biasa menimbulkan KLB penyakit menular secara
besar-besaran walau pada keadaan tertentu bencana alam dapat meningkatkan
potensi penularan penyakit. Dalam jangka waktu yang singkat, peningkatan
insidensi penyakit yang paling sering terlihat terutama disebabkan oleh
kontaminasi feses manusia pada makanan dan minuman. Dengan demikian,
penyakit semacam itu umumnya adalah penyakit enterik (perut).
Risiko terjadinya KLB epidemik penyakit menular sebanding dengan
kepadatan penduduk dan perpindahan penduduk. Kondisi ini meningkatkan
desakan terhadap suplai air dan makanan serta risiko kontaminasi (seperti dalam
kamp pengungsi), gangguan layanan sanitasi yang ada seperti sistem suplai air
bersih dan sistem pembuangan air kotor, dan meningkatkan kegagalan dalam
pemeliharaan atau perbaikan program kesehatan masyarakat dalam periode segera
setelah bencana.
Dalam jangka panjang, peningkatan kasus penyakit bawaan vektor
berlangsung di beberapa daerah karena terganggunya upaya pengendalian vektor,
khususnya setelah terjadinya hujan lebat dan banjir. Insektisida residual pada
bangunan akan tersapu hujan dan banjir, dan jumlah lokasi sarang nyamuk
mungkin bertambah. Lagipula, pemindahan hewan liar atau hewan peliharaan ke
tempat yang dekat dengan pemukiman manusia akan memberikan risiko tambahan
infeksi zoonotik.
Pada bencana kompleks dengan akibat seperti malnutrisi, kepadatan
penduduk, dan kurangnya sanitasi paling dasar, KLB besarbesaran gastroenteristis
(akibat kolera atau penyakit lain) dapat terjadi.
b. Pengaruh Cuaca
Bahaya kesehatan dari pajanan terhadap unsur-unsur cuaca tidak besar,
bahkan setelah terjadi bencana di daerah beriklim sedang. Asalkan populasi tetap
dalam kondisi kering, berpakaian layak pakai, dan dapat menemukan perlindungan
terhadap angin, kematian akibat pajanan cuaca tampaknya bukan risiko utama.
9
sangat tidak dianjurkan. Pada daerah industri atau metropolitan di negara maju,
masalah kesehatan jiwa dilaporkan cukup bermakna selama masa rehabilitasi
jangka panjang dan selama masa rekonstruksi dan masalah itu harus dihadapi
selama fase tersebut.
f. Kerusakan Infrastuktur Kesehatan
Bencana alam dapat menyebabkan kerusakan serius pada fasilitas kesehatan
dan sistem persediaan air bersih Berta sistem pembuangan air kotor, di samping
dapat berdampak langsung pada kesehatan masyarakat yang mengandalkan
layanan tersebut. Jika bangunan rumah sakit dan pusat kesehatan strukturnya tidak
aman, bencana alam dapat membahayakan kehidupan penghuni gedung dan
membatasi kapasitas pemberian layanan kesehatan bagi korban bencana.
fasilitas medis hanya selama tiga sampai lima hari pertama, setelah itu pola yang
disajikan hampir kembali seperti keadaan normal.
Pasien akan datang dalam dua gelombang, gelombang pertama terdiri atas
korban bencana yang dekat dengan fasilitas medis dan gelombang kedua
merupakan pasien rujukan karena kegiatan kemanusiaan di wilayah yang lebih
terpencil telah terkelola.
STRATEGI DAN UPAYA PENANGGULANGAN BENCANA
a. Di dalam rumah
Getaran akan terasa beberapa saat. Selama jangka waktu itu, anda harus
engupayakan keselamatan diri anda dan keluarga anda. Masuklah kebawah
meja untuk melindungi tubuh anda dari jatuhan benda-benda. Jika anda tidak
memiliki meja, lindungi kepala anda dengan bantal. Jika anda sedang
menyalakan kompor, maka matikan segera untuk mencegah terjadinya kebak
aran.
b. Di sekolah
Berlindunglah di bawah kolong meja, lindungi kepala dengan tas atau buku,
jangan panik, jika gempa mereda keluarlah berurutan mulai dari jarak yang
terjauh ke pintu, carilah tempat lapang, jangan berdiri dekat gedung, tiang dan
pohon.
c. Di luar rumah
Lindungi kepada anda dan hindari benda-benda berbahaya. Di daerah
perkantoran atau kawasan industri, bahaya bisa muncul dari jatuhnyakaca-kaca
dan papan-papan reklame. Lindungi kepala anda dengan menggunakan tangan,
tas atau apapun yang anda bawa.
d. Di gedung, mall, bioskop, dan lantai dasar mall
Jangan menyebabkan kepanikan atau korban dari kepanikan. Ikuti semua petunjuk
dari kpetugas atau satpam.
e. Di dalam lift
Jangan menggunakan lift saat terjadi semua tombol. Ketika lift berhenti,
keluarlah, lihat keamanannya dan mengungsilah. Jika anda terjebak dalam lift,
hubungi manajer gedung dengan menggunakan interphone jika tersedia.
f. Di kereta api
Berpeganganlah dengan erat pada tiang sehingga anda tidak akan
terjatuhseandainya kereta dihentikan secara mendadak. Bersikap tenanglah
mengikuti penjelasan dari petugas kereta. Salah mengerti terhadap informasi
petugas kereta atau stasiun mengakibatkan kepanikan.
g. Di dalam mobil
Saat terjadi gempa bumi besar, anda akan merasa seakan-akan roda mobil anda
gundul. Anda akan kehilangan kontrol terhadap mobil dan susah
mengendalikannya. Jauhi persimpangan, pinggirkan mobil anda di kiri jalan
dan berhentilah. Ikuti instruksi dari radio mobil, jika harus mengungsi maka
keluarlah dari mobil, biarkan mobil tak terkunci.
13
Tsunami
DAMPAK
Masalah kesehatan pascatsunami adalah kerusakan multisektoral antara lain
kerusakan fasilitas kesehatan, sehinga anggota masyarakat yang sakit atau cacat
akibat ‘serangan’ tsunami mengalami kesulitan dalam mengakses pelayanan
kesehatan seperti pengobatan yang adekuat. Kondisi kesehatan lingkungan
pascatsunami memprihatinkan dengan sanitasi yang buruk. Minimnya fasilitas air
bersih, binatang perantara bibit penyakit merajalela (tikus, lalat, nyamuk dan
zoonosis lainnya) yang potensial menimbulkan epidemi penyakit (malaria, demam
berdarah, filariasis, cikungunya, leptospirosis, kolera, diare, dan penyakit infeksi
lainnya). Tak kalah pentingnya adalah beban ‘trauma’ psikis yang berkepanjangan
bagi yang kehilangan anggota keluarga dan harta benda lainnya. Selanjutnya
kurang tersedianya sandang dan pangan yang memadai mengakibatkan anggota
masyarakat mengalami kekurangan ‘intake’ zat makanan atau gizi yang optimal.
STRATEGI DAN UPAYA PENANGGULANGAN BENCANA
Di Indonesia pada umumnya tsunami terjadi dalam waktu kurang dari 40
menit setelah terjadinya gempa bumi besar di bawah laut. Adanya tsunami tidak
bisa diramalkan dengan tepat kapan terjadinya, akan tetapi kita bisa menerima
peringatan akan terjadinya tsunami sehingga kita masih ada waktu untuk
menyelamatkan diri.
Penyelamatan diri saat terjadi tsunami Jika berada di sekitar pantai, terasa
ada guncangan gempa bumi, air laut dekat pantai surut secara tiba-tiba sehingga
dasar laut terlihat, segeralah lari menuju ke tempat yang tinggi (perbukitan atau
bangunan tinggi) sambil memberitahukan teman-teman yang lain.
Jika sedang berada di dalam perahu atau kapal di tengah laut serta
mendengar berita dari pantai telah terjadi tsunami, jangan mendekat kepantai.
Arahkan perahu ke laut. Jika gelombang pertama telah datang dan surut kembali,
jangan segera turun ke daerah yang rendah. Biasanya gelombang berikutnya akan
menerjang. Jika gelombang telah benar-benar mereda, lakukan pertolongan
pertama pada korban
Gunung Meletus
DAMPAK
Dampak letusan gunung berapi adalah tercemarnya udara dengan abu
(vulkanik) yang mengandung bermacam-macam gas mulai dari silika, mineral,
dan bebatuan, khlorida, natrium, kalsium, magnesium, sulfur dioksida, gas
hidrogen sulfide atau nitrogen dioksida, serta beberapa partikel debu. Benda-benda
ini berpotensial meracuni makhluk hidup di sekitarnya.
Paparan debu sangat berbahaya bagi bayi, anak-anak, warga usia lanjut dan
14
orang dengan penyakit paru kronis seperti asma. Debu gunung berapi bisa
mengakibatkan luka bakar, iritasi pada kulit dan mata, atau penyakit infeksi dan
pernapasan seperti pneumonia dan penyakit paru akibat debu yang mengandung
silika. Gas yang keluar dari gunung berapi adalah gas yang larut dalam air,
karbondioksida, dan sulfur dioksida. Sulfur dioksida dapat menyebabkan
gangguan pernapasan, baik pada orang sehat maupun penderita penyakit paru.
Secara umum berbagai gas dari letusan gunung berapi dalam dosis rendah dapat
mengiritasi mata, hidung dan tenggorokan, tapi dalam dosis tinggi dapat
menyebabkan sesak napas, sakit kepala, pusing serta pembengkakan atau
penyempitan saluran napas.
STRATEGI DAN UPAYA PENANGGULANGAN BENCANA
a. Hindari daerah rawan bencana seperti lereng gunung, lembah dan daerah aliran
lahar.
b. Ditempat terbuka, lindungi diri dari abu letusan dan awan panas. Persiapkan
diri untuk kemungkinan bencana susulan.
c. Kenakan pakaian yang bisa melindungi tubuh seperti: baju lengan panjang atau
jaket, celana panjang, topi dan lainnya.
d. Jangan memakai lensa kontak.
e. Pakai masker atau kain untuk menutupi mulut dan hidung.
f. Saat turunnya awan panas usahakan untuk menutup wajah dengan kedua belah
tangan. Setelah Terjadi Letusan Gunung Berapi
g. Jauhi tempat aliran sungai, kemungkinan akan terjadi banjir lahar dingin dan
batu-batu besar.
h. Jauhi wilayah yang terkena hujan abu.
i. Bersihkan atap dari timbunan abu. Karena beratnya, bisa merusak atau
meruntuhkan atap bangunan.
j. Hindari mengendarai mobil di daerah yang terkena hujan abu sebab bisa
merusak mesin.
Tanah Longsor
DAMPAK
Tanah longsor menjadi bencana yang semakin umum ditemukan di Amerika
Latin dan Karibia; penggundulan hutan secara besarbesaran, pengikisan tanah, dan
pembangunan pemukiman manusia di daerah yang rawan longsor mengakibatkan
bencana besar yang terjadi di tahun-tahun terakhir ini. Kasus semacam itu
menimpa daerah perkotaan maupun pedesaan. Hujan akibat Badai Tropis Bret
memicu terjadinya tanah longsor di pemukiman miskin di daerah pinggiran
Caracas, Venezuela, pada Agustus 1993. Kurang lebih 100 orang meninggal dan
5.000 orang kehilangan tempat tinggal. Banyak korban meninggal terjadi di
pertambangan emas kota Llipi, Bolivia, tahun 1992, scat tanah longsor mengubur
seluruh desa, menewaskan 49 orang. Penebangan hutan juga memberikan
sumbangan besar pada bencana tersebut, begitu pula dengan runtuhnya
15
3. Jelaskan dampak langsung dan dampak tidak langsung akibat perubahan iklim pada
manusia!
Prof. Tjandra menerangkan berdasarkan alur prosesnya, bahaya perubahan
iklim dapat mempengaruhi kesehatan manusia dengan dua cara yaitu secara langsung
dan tidak langsung.
a. Mempengaruhi kesehatan manusia secara langsung berupa paparan langsung dari
perubahan pola cuaca (temperatur, curah hujan, kenaikan muka air laut, dan
peningkatan frekuensi cuaca ekstrim). Kejadian cuaca ekstrim dapat mengancam
kesehatan manusia bahkan kematian.
b. Mempengaruhi kesehatan manusia secara tidak langsung. Mekanisme yang terjadi
adalah perubahan iklim mempengaruhi faktor lingkungan seperti perubahan
kualitas lingkungan (kualitas air, udara, dan makanan), penipisan lapisan ozon,
penurunan sumber daya air, kehilangan fungsi ekosistem, dan degradasi lahan
yang pada akhirnya faktor-faktor tersebut akan mempengaruhi kesehatan manusia.
Menurutnya, dampak tidak langsung berupa kematian dan kesakitan akibat
16
penyakit. Penyakit terkait perubahan iklim dipicu oleh adanya perubahan temperatur,
pencemaran udara, penyakit bawaan air dan makanan, serta penyakit bawaan vektor
dan hewan pengerat. Lalu terjadinya Malnutrisi, dapat terjadi karena terganggunya
sumber makanan dan panen.
Dijelaskan juga, bahaya perubahan iklim dan mekanisme lebih lanjut dari
bahaya tersebut yang dapat mempengaruhi sektor kesehatan. Selanjutnya, bahaya
tersebut dapat berdampak pada kesehatan baik melalui dampak langsung maupun
tidak langsung. Penjelasan lebih rinci tentang bahaya perubahan iklim berupa
perubahan curah hujan dan kenaikan temperature
4. Jelaskan penyakit menular dan penyakit tidak menular ditingkat global/dunia dan
bagaiman upaya mengatasinya! (Menular: HIV/AIDS, Ebola, TBC, Malaria; Tidak
Menular: Diabetes, dll)
A. Penyakit Menular
Pengertian
Penyakit menular dapat didefinisikan sebagai sebuah penyakit yang dapat
ditularkan (berpindah dari orang satu ke orang yang lain, baik secara langsung
maupun perantara). Penyakit menular ini ditandai dengan adanya agent atau
penyebab penyakit yang hidup dan dapat berpindah serta menyerang host/ inang
(penderita)
Karakteristik
Karakteristik utama penyakit menular adalah sebagai berikut.
1.Penyakit-penyakit tersebut sangat umum terjadi di masyarakat
2.Beberapa penyakit dapat menyebabkan kematian atau kecacatan
3.Beberapa penyakit dapat menyebabkan epidemik.
4.Penyakit-penyakit tersebut sebagian besar dapat dicegah dengan intervensi sederhan.
5.Penyakit-penyakit tersebut banyak menyerang bayi dan anak-anak
Jenis Penularan
1. Media Langsung dari Orang ke Orang (Permukaan Kulit)
2. Melalui Media Udara Penyakit yang dapat ditularkan dan menyebar secara
langsung maupun tidak langsung melalui udara pernapasan disebut sebagai air
borne disease.
3. Melalui Media Air Penyakit dapat menular dan menyebar secara langsung
maupun tidak langsung melalui air. Penyakit-penyakit yang ditularkan melalui
air disebut sebagai water borne disease atau water related disease.
Kelompok Utama penyakit menular
1. Penyakit yang sangat berbahaya karena angka kematian sangat tinggi
2. penyakit menular tertentu yang dapat menimbulkan kematian dan cacat,
walaupun akibatnya lebih ringan dari yang pertama
3. Penyakit menular yang jarang menimbulkan kematian dan cacat tetapidapat
mewabah yang menimbulkan kerugian materi
Contoh Penyakit Menular
17
1. HIV/AIDS
Virus yang berasl dari simpanse ini dapat merusak sistem imunitas, tetapi virus
ini tidak menimbulkan kematian. Tapi jika virus HIV mengenai penyakit lain
seperti menyerang organ vital bias menimbulkan kematian. Apabila sistem
imun pada tubuh telah rusak resiko berbagai virus akan masuk ke tubuhpun
sangat besar dan tubuh akan rentan terhadap penyakit.
2. Ebola
Penyakit virus ebola (EVD) atau demam berdarah Ebola (EHF) adalah penyakit
pada manusia yang disebabkan oleh virus Ebola. Masa inkubasi biasanya
dimulai dua hari hingga tiga minggu setelah terjangkit virus, dengan adanya
demam, sakit tenggorokan, nyeri otot, dan sakit kepala.
Masa inkubasi (rentang waktu antara masuknya virus ke dalam tubuh hingga
muncul gejala pertama) dari penyakit Ebola adalah sekitar 2 hingga 21 hari.
Harap diingat bahwa penularan virus Ebola hanya mulai terjadi pada saat gejala
sudah muncul.
Sejumlah gejala awal yang menandakan penyakit ini akan menyerang secara
tiba-tiba. Indikasi-indikasi tersebut meliputi demam, Sakit kepala, Merasa
sangat lemas, Nyeri pada otot dan sendi, Sakit tenggorokan.
Setelah gejala-gejala di atas, akan muncul gejala lanjutan yang berupa, Muntah,
Sakit perut, Diare, Ruam, Gangguan fungsi hati dan ginjal, Pendarahan dalam
tubuh yang terkadang juga keluar melalui mulut, hidung, mata, atau telinga.
Virus Ebola dapat menyebar dengan cepat dan sangat mematikan, jadi
hindarilah kontak kontak langsung dengan penderita. Jika Anda menduga Anda
atau ada anggota keluarga Anda tertular virus Ebola, segera temui dokter untuk
menjalani pemeriksaan.
3. TBC
Tuberculosis (TBC, MTB, TB) adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri
“mycobacterium tuberculosis”. Yang menyerang pada organ paru – paru, dan
juga dapat menyerang pada organ lain. Bakteri yang sekeluarga dengan bakteri
mycobacterium tuberculosis ini juga dapat menimbulkan infeksi dan
memunculkan gejala yang mirip.
Bakteri ini ditularkan melalui udara (airborne), yaitu ketika penderita bersin
atau batuk dan bakteri akan keluar dan terhirup oleh orang sehat. Biasanya
penderita TBC akan diisolasi dikarenakan mudahnya penyebatran penyakit
TBC
4. Malaria
Malaria adalah penyakit yang ditularkan oleh nyamuk dari manusia dan hewan
lain yang disebabkan oleh protozoa parasit (sekelompok mikroorganisme bersel
18
Cara Penanganan
a. Mempertinggi nilai kesehatan.
Ditempuh dengan cara usaha kesehatan (hygiene) perorangan dan usaha
kesehatan lingkungan (sanitasi).
b. Memberi vaksinasi/imunisasi
Merupakan usaha untuk pengebalan tubuh. Ada dua macam, yaitu :
Pengebalan aktif, yaitu dengan cara memasukkan vaksin ( bibit penyakit yang
telah dilemahkan), sehingga tubuh akan dipaksa membuat antibodi. Contohnya
pemberian vaksin BCG, DPT, campak, dan hepatitis.
Pengebalan pasif, yaitu memasukkan serum yang mengandung antibodi.
Contohnya pemberian ATS (Anti Tetanus Serum).
c. Pemeriksaan kesehatan berkala
Merupakan upaya mencegah munculnya atau menyebarnya suatu penyakit,
sehingga munculnya wabah dapat dideteksi sedini mungkin. Dengan cara ini
juga, masyarakat bisa mendapatkan pengarahan rutin tentang perawatan
kesehatan, penanganan suatu penyakit, usaha mempertinggi nilai kesehatan, dan
mendapat vaksinasi.
Selain cara di atas, gaya hidup sehat merupakan cara yang terpenting untuk
mencegah penyakit.
Untuk mendapatkan kualitas hidup yang lebih baik agar terhindar dari penyakit ada
beberapa cara, antara lain :
1. Udara bersih, paru-paru pun sehat
Untuk terhindar dari gangguan pernapasan, hiruplah udara yang bersih dan sehat.
Caranya Tidak perlu repot mencari udara pegungungan, udara pagi pun sangat
baik bagi paru-paru Anda. Selain itu hindari pula udara tercemar, seperti asap
rokok, asap kendaraan atau debu. Bersihkan rumah dan ruangan kerja secara
teratur, termasuk perabot, kipas angin dan AC.
2. Banyak minum air putih
Air putih adalah yang terbaik dari minuman apapun. Biasakanlah minum air
putih 8-10 gelas per hari. Kebiasaan ini akan membantu menjaga kelancaran
fungsi ginjal dan saluran kemih. Upayakan untuk minum air hangat di malam
hari dan air sejuk (bukan air es) di siang hari. Tambahkan juga sedikit perasan
19
jeruk lemon atau jeruk nipis. Selain baik untuk menyegarkan diri, minuman ini
sekaligus membantu mengeluarkan toksin dari dalam tubuh.
3. Konsumsi menu bergizi dan seimbang
Pilihlah menu dengan gizi yang cukup, seimbang, dan bervariasi. Perbanyak
konsumsi sayuran hijau dan buah yang mengandung banyak serat dan zat gizi
yang diperlukan tubuh serat. Sebisa mungkin hindari junk food dan makanan
olahan, serta kurangi konsumsi garam dan gula. Satu lagi, jangan lupa sarapan
pagi! Karena sarapan pagi dapat menunjang aktifitas kita sepanjang hari.
4. Seimbangkan antara kerja, olahraga dan istirahat
Kerja keras tanpa istirahat sama sekali tidak ada untungnya bagi Anda. Biasakan
istirahat teratur 7-8 jam pada malam hari, dan jangan sering begadang atau tidur
terlalu malam. Cobalah menggunakan waktu senggang untuk berolahraga ringan
atau sekedar melemaskan otot-otot persendian. Dengan berolahraga 2 – 3 kali
per minggu, selama 30 – 45 menit, cukup membuat tubuh bugar dan stamina
prima.
5. Kontrol kerja otak
Otak, seperti halnya tubuh kita, dia juga butuh istirahat. Jangan terlalu memberi
beban terlalu banyak, karena otak pun memiliki memori yang terbatas. Lakukan
kegiatan di waktu senggang yang membuat otak bekerja lebih santai, misalkan
melakukan hobi yang menyenangkan, seperti melukis, membaca novel terbaru
atau hanya sekedar mendengarkan musik.
6. Jalani hidup secara harmonis
Manusia merupakan mikrokosmos yang harus mematuhi alam sebagai
makrokosmos jika ia ingin tetap sehat. Gunakan akal sehat, itu kuncinya, jangan
mengorbankan hidup dengan menuruti kesenangan diri lewat kebiasaan hidup
yang buruk dan beresiko. Misalkan, minum-minuman keras, merokok atau
menggunakan obat-obatan terlarang. Cobalah untuk menjalani hidup secara
harmonis, sebisa mungkin perkecil resiko terjadinya stres emosional atau psikis.
7. Gunakan suplemen gizi
Hanya jika perlu, tubuh kita memerlukan antioksidan (beta-karoten), vitamin C,
vitamin E, dan selenium. Semua zat ini dibutuhkan oleh tubuh untuk
meningkatkan vitalitas dan memperpanjang usia harapan hidup. Untuk
memperolehnya banyak cara yang bisa dilakukan.
Selain mengkonsumsi makanan segar, bisa juga dengan cara mengkonsumsi
suplemen kesehatan yang banyak dijual di pasaran. Sebaiknya, penggunaan
suplemen makanan lebih dianjurkan sebagai terapi alternatif saja dengan
mengutamakan jenis suplemen makanan yang sudah diteliti dan bermanfaat.
3) Penyakit Jantung
Macam-macam penyakit tidak menular lainnya adalah penyakit jantung.
Kebanyakan orang yang karena perasaanya sendiri mengira bahwa dia
menderita penyakit jantung adalah berjantung sehat. Jika orang tersebut
diperiksa, mungkin dapat ditemukan jantungnya berdenyut terlalu cepat, terlalu
lambat atau kurang teratur
Pencegahan Penyakit Tidak Menular
4 Tingkat Pencegahan PenyakitTidak Menular
1. Pencegahan primordial → dimaksudkan untuk memberikan kondisi pada
masyarakat yang memungkinkan penyakit tidak mendapat dukungan dasar dari
kebiasaan, gaya hidup dan faktor resiko lainnya. Upaya ini sangat komplek,
tidak hanya merupakan upaya dari kesehatan tapi multimitra.
2. Pencegahan tingkat pertama, meliputi :
Promosi kesmas, misal : kampanye kesadaran masyarakat, promosi kesehatan,
pendidikan kesmas.
Pencegahan khusus, misal : pencegahan ketrpaparan, pemberian kemoprevntif
3. Pencegahan tingkat kedua, meliputi :
Diagnosis dini, misal dengan melakukan screening
Pengobatan, kemoterapi atau tindakan bedah
22
b. Tahapan 2
Tahapan kedua menyebabkan penurunan tingkat mortalitas pelan dan
peningkatan populasi.Penurunan tingkat mortalitas ini juga dialami oleh Negara
berkembang seperti Yaman, Afghanistan, wilayah Palestina, Bhutan dan
Laos.Sedangkan penurunan tingkat mortalitas di pengaruhi oleh 2 faktor yaitu;
24
d. Tahapan 4
Ini terjadi di mana kelahiran dan angka kematian keduanya rendah atau NOL.
Oleh karena itu jumlah penduduk yang tinggi dan stabil. Beberapa teori beranggapan
bahwa pada tahapan 4 inilah penduduk suatu negara akan tetap pada tingkat
ini.Negara-negara yang berada pada tahap ini (Total Kesuburan kurang dari 2,5 pada
tahun 1997) meliputi: Amerika Serikat, Kanada, Argentina, Australia, Selandia Baru,
seluruh Eropa.
e. Tahapan 5
Model transisi demografi yang sebenanya hanya terjadi 4 tahapan tetapi ada suatu
25