You are on page 1of 15

TUGAS

MAKALAH ATLETIK

Nama Kelompok:

1. Destiana Saputri 4. Pingki Maya Dewi


2. Mei Purnamasari 5. Suci Rizki Amelia
3. Naini Wulandari 6. Suherni

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

SMK 2 MEI 87 PRINGSEWU

2018
A. ATLETIK
1. Pengertian Atletik
Atletik adalah gabungan dari beberapa jenis olahraga yang secara garis besar dapat
dikelompokkan menjadi lari, lempar, dan lompat. Kata Atletik berasal dari bahasa Yunani
“athlon” yang berarti “kontes”, pada awalnya olahraga atletik diadakan bertujuan untuk
menunjukan siapa yang terkuat, tercepat dan tertinggi (Portius, Altius dan Stius) dari yang
lainya. Atletik merupakan cabang olahraga yang diperlombakan pada olimpiade pertama
pada 776 SM. Atletik disebut juga sebagai Ibu dari olahraga lain nya (Mother Of Sport).
Induk organisasi olahraga atletik di Indonesia adalah PASI (Persatuan Atletik Seluruh
Indonesia).

2. Sejarah Atletik
Yunani adalah bangsa pertama yang menyelenggarakan perlombaan olahraga Atletik. Atletik
sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu “Athlos” artinya adalah Lomba. Pada waktu itu
cabang olahraga atletik dikenal dengan pentahlon atau panca lomba dan decathlon atau dasa
lomba.
Pada sebuah Buku Odysus karya dari Hemerun menjelaskan jika petualangan Odysus saat
berkunjung ke kepulauan di sebelah selatan Yunani disambut oleh kepala suku dengan
mengadakan upacara penyambutan. Diacara tersebut ada beberapa lomba yang
diperlombakan seperti lompat, lari, lempar cakram, gulat dan tinju. Sedangkan pada tahun
776 SM bangsa Yunani mengadakan Olympiade. Dalam lomba tersebut pemenang adalah
yang menjadi juara Petahlon.
Olympiade yang modern dilaksanakan atas usulan dari seorang berasal dari Perancis yang
bernama Baron Peire Louherbin pada tahun 1896 di Athena, Yunani. Dalam ajang ini
cabang atletik merupakan tambang medali yang menjadi perebutan.
Organisasi Olahraga Atletik Internasional terbentuk pada 17 Juli 1912 di Stockhom,
Swedia. Pembentukan tersebut bersamaan dengan Olympiade ke-5, Organisasi tersebut
bernama “International Amateur Athletic Federation” atau dapat disingkat dengan IAAF.
Sejarah Atletik di Indonesia mulai terbentuk pada 3 September 1950, pada tahun tersebut
Indonesia mendirikan Persatuan Atletik Seluruh Indonesia atau biasa disingkat dengan PASI.
3. Nomor Olahraga Atletik
Atletik bisa dibilang induknya olahraga, karena atletik memiliki banyak cabang. Cabang
olahraga atletik tersebut dapat dikelompokan kedalam nomor lari, lempar dan lompat. Setelah
kita mengetahui Pengertian dan Sejarah Atletik, dibawah ini kami sampaikan penjelasan
singkat mengenai cabang-cabang olahraga ateltik.

A. Lari
Pengertian Lari menurut kamus besar bahasa indonesi adalah Gerakan melangkah dengan
kecepatan tinggi, akan tetapi lari sangatlah berbeda dengan melangkah dikarenakan ketika
kita melakukan lari kaki tidak bersamaan menyentuh tanah seperti kita berjalan. dalam
Olahraga Atletik lari menjadi salah satu Nomor yang dipertandingkan dan dibagi kedalam 3
(tiga) macam diantaranya :
1. Lari jarak pendek
a. putra: 100 m, 200 m, dan 400 m
b. putri; 100 m, 200 m, dan 400 m
2. Lari Jarak Menengah
a. Putra : 800 m, 1500 m,, dan 3000 m (special Chose)
b. Putri: 800 m, 1500 m, dan 3000 m
3. Lari jarak Jauh Putra dan Putri 5000 dan 10000 m.
4. Lari Estafet
5. Lari Gawang
6. Lari Marathon Putra/Putri 42.195 m.
B. Lompat
Lompat menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah Bergerak dengan mengangkat kaki
yang diawali dengan awalan secara bersama sama, dalam atletik lompat dibagi kedalam
beberapa cabang yaitu :
1. Lompat tinggi
2. Lompat Jauh.
3. Lompat Galah
4. dan Lompat Jangkit
Pada dasarnya dalam melakukan lompatan ini ada beberapa Teknik bagian yang sangat
penting diantaranya adalah Teknik Awalan, tumpuan, Melayang dan ketika mendarat.

C. Lempar.
Pengertian Lempar Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah melontarkan jauh-jauh
suatu benda. Lempar termasuk kedalam nomor yang dipertandingkan dalam Atletik. ada dua
jenis nomor lempar yang dipertandingkan dalam Atletik diantaranya Lempar Lembing dan
Lempar Cakram. Perbedaan Lempar Lembing dan Lempar Cakram adalah pada benda yang
dilemparkannya, untuk lempar Lembing alat yang digunakan adalah berupa tongkat yang
tebuat dari bambu atau kayu dengan ujung yang runcing agar tongkat yang dilemparkan
tersebut dapat menancap pada arena lemparan. Sedangkan lempar cakram menggunakan alat
yang terbuat dari karet berbentuk bundar pipih seperti pesawat UFO.

2. LARI JARAK MENENGAH


a. Pengertian Lari Jarak Menengah
Berbeda dengan lari jarak pendek atau lari jarak jauh, lari jarak menengah adalah salah satu
cabang atletik lari dengan nomor 800 meter dan 1500 meter.
Karena lari jarak menengah ini jelas berbeda dalam hal jarak jika dibandingkan dengan lari
jarak pendek, maka persiapan dan strategi yang harus dipersiapkan oleh pelarinya juga
berbeda.
Dalam lari jarak menengah, pelari tak hanya dituntut untuk bisa berlari dengan cepat, namun
harus pandai mengatur energi, nafas dan kecepatannya.
Jika dalam lari jarak pendek pelarinya harus berlari sekencang-kencangnya hingga garis
finish, hal ini tidak berlaku dalam lari jarak menengah.
Adakalanya perlari jarak menengah mempertahankan kecepatan larinya dalam beberapa
meter dan ada kalanya pelari tersebut menambah kecepatannya hingga maksimal ketika
mendekati garis akhir.
Rata-rata, awalan dalam lari jarak menengah para pelari tak mengeluarkan semua tenaganya
dan tak langsung berlari dengan kecepatan tinggi dan sedikit demi sedikit mereka menambah
kecepatan, mempertahankan kecepatan,dan menambah lagi hingga mencapai garis finish.

Nomor Lari Jarak Menengah


Sebagaimana telah disinggung di awal, nomor dalam lari jarak menengah ada dua, yakni
nomor 800 meter dan nomor 1500 meter.
Meski sepintas tampak berbeda dalam hal jarak, namun sebetulnya teknik, awalan, dan
peraturan yang dipergunakan dalam dua jenis lari jarak menengah tersebut juga sedikit
berbeda.

Berikut beberapa aturan umum dalam nomor lari jarak menengah


1. Atlet harus berposisi dan bergerak sesuai aba-aba.
2. Jika ada atlet yang bergerak atau mendahului start sebelum aba-aba berbunyi maka ia
akan mendapatkan peringatan sebanyak tiga kali dan jika lebih dari itu maka ia akan
didiskualifikasi.
3. Pada awal lari, masing-masing atlet akan berlari sesuai dengan lintasannya. Baru
setelah ia melewati tanda “breakline” ia diperbolehkan memilih sendiri lintasannya.
4. Jika ketika lari ada atlet yang dengan sengaja mengganggu gerak atau laju atlet lain,
maka ia akan didiskualifikasi.
5. Lintasan untuk atlet pada awal babak diperoleh melalui undian. Selanjutnya pada
babak berikutnya, atlet akan mendapatkan lintasan sesuai dengan peringkatnya.
Peringkat terbaik akan mendapatkan lintasan nomor 3,4,5, dan 6.
6. Biasanya dalam event lomba lari jarak menengah kelas nasional dan internasional,
pelari mengenakan seragam lari yang telah disediakan oleh penyelenggara dan
tentunya pakaian tersebut disesuaikan dengan nilai-nilai yang berlaku di daerah
tersebut. Namun demikian, pakaian atlet lari ini memiliki standard, yakni tidak
transparan, ringan, tidak mengganggu pandangan juri, mudah untuk bergerak.
7. Selain pakaian, sepatu yang dikenakan oleh atlet juga harus sesuai dengan ketentuan.
Start Lari Jarak Menengah
Dalam lari jarak menengah, start atau awalan yang dipergunakan adalah start berdiri baik
untuk nomor lari 800 meter ataupun 1500 meter.
Yang harus dilakukan oleh atlet untuk jenis start ini adalah berdiri di belakang garis start dan
menempatkan tubuhnya pada posisi berikut ini:
1. Kaki dibuka selebar bahu
2. Sala satu kaki digeser ke belakang sejauh kira-kira tiga telapak kaki (tidak terlalu
dekat dan tidak terlalu jauh).
3. Kaki belakang berjinjit atau bertumpu pada tumit dan jari kaki.
4. Lutut kaki depan ditekuk secukupnya hingga posisi tubuh menjadi lebih rendah.
5. Badan agak condong ke depan, menyesuaikan dengan lekukan lutut kaki depan.
6. Dada terbuka lebar untuk mempermudah pernafasan dan membuat tubuh tidak tegang
sehingga konsentrasi terjaga.
7. Tangan rileks dalam posisi mengepal.
8. Kepala tidak menunduk, menatap ke depan.
9. Tetap tenang dan konsentrasi menunggu aba-aba lari.

b. Teknik Lari Jarak Menengah


Dalam lari jarak menengah, setidaknya ada tiga teknik dasar yang harus dikuasai oleh pelari,
yakni seperti yang akan dijelaskan berikut ini:
1. Awalan Lari
a. Setalah aba-aba ‘ya’ maka atlet mulai berlari. Ketika berlari di bagian awal ini, posisi
badan tegak lurus dan rileks agar tenaga tidak banyak keluar dan nafas tetap terjaga.
b. Kepala tidak menunduk atau segaris dengan punggung dan menatap ke depan. Apa
bila kepala menunduk, maka pernafasan akan sedikit terganggu.
c. Lengan diayunkan dengan rileks mengikuti gerakan tubuh. Lekuk lengan
menyesuaikan dengan kecenderungan masing-masing atlet, namun ketika tangan
mulai terayun ketika berlari, ayunan ke dapan tinggi lengan tak melebihi bahu dan
ayunan kebelakang tak melebihi pinggul. Jari-jari tangan tetap terkepal namun rileks.
d. Ketika berlari, posisi lutut saat kaki mengayun tak lebih tinggi dari pinggul. Kaki
mendarat dengan tumpuan tumit dan menolak dengan kaki bagian depan atau ujung
(tumit dan jari-jari kaki).
e. Gerakan lari tidak dengan kecepatan penuh, tetap rileks, menjaga kecepatan dan
nafas. Pandangan fokus ke depan. Setelah mendekati garis finish, maka kecepatan
dimaksimalkan
2. Lari di Tikungan
a. Pilih bagian lintasan sebelah kiri
b. Badan agak miring kekiri
c. Kepala agak miring ke kiri
d. Sudut lengan kanan lebih lebar dari lengan kiri untuk menjaga keseimbangan.
3. Saat Mendekati Garis Finish
a. Dada dicondongkan ke depan, kepala agak menunduk.
b. Jika di awal ayunan tangan ke belakang tak melebihi pinggul, di bagian ini kedua
lengan bisa terayun hingga melebihi pinggul untuk menambah kecepatan dan menjaga
keseimbangan tubuh saat berlari dengan kecepatan tinggi.
c. Berlari dengan kecepatan penuh, tidak menengok kemana-mana, tidak mengurangi
kecepatan.
d. Ketika mencapai garis finis, dada diputar ke salah satu sisi sehingga bahu maju
kedepan dan menabrak pita garis finish.
Atletik Lari Jarak Menengah

Atletik merupakan aktivitas fisik manusia seperti lari, jalan, melompat, dan melempar.
Namun kata atletik ini sendiri diartikan sebagai perlombaan dan tentunya perlombaan yang
mengadopsi aktivitas fisik dasar manusia seperti lari dan jalan.
Namun demikian, cabang atletik itu sendiri dibagi menjadi 13, yaitu:
1. lari jarak pendek
2. lari jarak menengah
3. lari jarak jauh
4. lari estafet
5. lari halang rintang
6. lari gawang
7. lompat jauh
8. lompat galah
9. lompat tinggi
10. lompat jangkit
11. lempar cakram
12. tolak peluru
13. lempar lembing
Atletik lari jarak menengah merupakan jenis atletik lari dengan nomor lari 800 meter dan
1500 meter. Perbedaan dari keduanya terletak pada jarak yang harus di tempuh, start/awalan,
teknik yang dipergunakan, serta peraturan.
Sejarah Lari Jarak Menengah

Atletik secara umum dan lari pada khususnya, merupakan salah satu jenis olah raga tertua
yang diperlombakan.
Tentunya aktivitas dalam atletik itu sendiri berkaitan erat dengan aktivitas dasar manusia,
yakni berjalan, berlari, dan melompat sebagai gerakan untuk berpindah tempat. Selebihnya,
manusia mulai mengenal aktivitas berburu.
Sebelum ada panah, cara berburu adalah dengan melempar sesuatu kepada binatang buruan.
Maka gerakan ini diadopsi menjadi olah raga lempar lembing, lempar cakram dan tolak
peluru.
Di sisi lain, aktivitas atletik tersebut merupakan latihan dasar bagi para prajurit masa lalu.
Tak jarang latihan tersebut diperlombakan antar prajurit sebagai penyemangat latihan.
Dalam perkembangannya, perlombaan tersebut diminati banyak orang sebagai tontonan yang
menarik.

Dari sanalah kemudian atlet lomba tersebut tidak selalu prajurit, namun siapapun yang secara
khusus melatih tubuhnya pada bidang tertentu seperti lari, lompat, dan melempar.
Perlu digaris bawahi bahwa kata atlet yang berasal dari kata atletik dalam hal ini merupakan
kata yang berasal dari Yunani, athlon, yang bisa diartikan sebagai lomba atau pertandingan.
Maka, kata atlet merupakan istilah yang ditujukan kepada orang yang mengikuti
athlon/atletik/perlombaan.

Menurut catatan sejarah, olahraga atletik mulai diperlombakan dalam olimpiade kuno di
Yunani pada tahun 776 SM.
Event tersebut berkembang pesat hingga beberapa nama atlet seperti Euralius, Epius,
Odysseus, Aias, dan Arganemon tercatat dalam sejarah dalam literatur yang ditulis oleh
Humeros dengan judul Illiad. Nama-nama tersebut merupakan para jawara dalam hal
berkuda, berlari, lempar lembing dan lempar cakram. Bahkan gambar Odyssus dan
cakramnya diabadikan sebagai simbol atletik dunia.

Untuk lomba lari pada waktu itu di Yunani, dibagi menjadi tiga, yakni Stade atau lari cepat
pada jalur lurus sejauh 185 meter dan diselenggarakan dalam stadion. Diaulos atau lari jarak
menengah yang berjarak dua kali dari Stade. Dan terakhir adalah Dolichos atau lari jauh
dengan jarak 7-24 kali Stade yang dilakukan dengan cara mengelilingi stadion.

Sayangnya setelah Yuani runtuh dan Roma berjaya, olah raga atletik mulai surut. Berkat
bangsa romawi yang senang dengan gladiator, maka pertandingan-pertandingan yang disukai
masyarakat adalah yang berbau perkelahian baik tangan kosong atau dengan senjata, hidup
atau mati.

Namun setelah Romawi runtuh dan kehidupan berkembang semakin modern, olah raga atletik
masih eksis meski mengalami nasib pasang dan surut. Hingga pada tahun 1896 di stadion
Panathinaiko, Athena, Olimpiade modern pertama di gelar dan atletik termasuk lari jarak
menengah ikut menjadi ajang yang diperlombakan.
Organisasi internasional mengenai atletik dunia yang mencangkup cabang lari itu sendiri
dibentuk pada tahun 1912 dengan nama IAAF (International Athletic Amateur Federation).
Di indonesia, atletik mulai dikenal pada masa pemerintahan belanda, yakni pada permulaan
tahun 1930.

Atletik ini diperkenalkan dalam lingkup khusus, yakni pendidikan dengan melalui mata
pelajaran sekolah. Lambat laun kemudian cabang atletik ini mulai dikenal kalangan luas dan
mulai digemari. Setidaknya telah ada beberapa organisasi atletik bentukan Belanda pada
waktu itu, diantaranya adalah NIAU (Nederlands Indische Athletiek Unie), Sumatra Athletiek
Bond (SAB), IAC Jakarta, PAS Surabaya, ABA Surakarta dan ISSV Hellas.

Sayangnya setelah Jepang berkuasa, olah raga atletik di indonesia mati suri. Setelah
Indonesia merdeka, cabang atletik ini hidup kembali setelah dibentuk Persatuan Olahraga
Republik Indonesia (PORI) pada tahun 1946. Sekian tahun kemudian, atletik semakin
berkibar setelah dibentuk Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) pada tahun 1950 di
Semarang.

Aba-aba Lari Jarak Menengah

Ada dua jenis aba-aba dalam lari jarak menengah, yakni ‘bersiap’/’on your mark’ dan’ya’
atau dengan suara letusan pistol.
Hal ini tentu berbeda dengan aba-aba dalam lari jarak pendek, yakni ‘bersedia’, ‘siap, dan
‘ya’ atau dengan suara letusan pistol.
Aba-aba ‘bersiap’/’on your mark’
Pada aba-aba ini, pelari telah berada dan berdiri pada tempat yang disediakan, yakni
dibelakang garis start.
Setelah itu pelari menempatkan posisi kakinya, kedua kaki dibuka selebar bahu, kaki depan
merupakan kaki terkuat dan kaki satunya berada dibelakang.
Kaki belakang berjinjit atau ditopang dengan tumit dan jari-jari kaki, sementara kaki depan
menapak sempurna dengan telapak kaki.
Badan dicondongkan agak kedepan dan posisi tangan disesuaikan dengan gestur tubuh yang
telah terbentuk.
Aba-aba ‘ya’/letusan pistol
Pada aba-aba ini, pelari mulai berlari hingga menuju garis finish.

3. LOMPAT JAUH
A. Sejarah Singkat Lompat Jauh
Bermula ketika 13 abad lalu, olahraga lompat jauh muncul tahun 708 Masehi saat ada
Olimpiade Kuno di Yunani. Sejarah mencatat bahwa olahraga ini juga pernah dilakukan oleh
peserta Spartadengan panjang lompatan 7,05 meter.
Awalnya event dalam Olimpiade Kuno diadakan untuk tujuan latihan militer perang. Lompat
jauh dipercaya bisa melatih ketangkasan prajurit perang dalam melompati rintangan seperti
jurang atau parit.

Tetapi jangan disamakan teknik lompat jauh zaman dahulu dan sekarang, karena pasti
berbeda. Lompat jauh zaman dulu diawali dengan start lari pendek dan juga para pelompat
harus membawa beban di kedua tangannya (dikenal dengan nama halteres) yang mempunyai
bobot 1-4,5 kg.

B. Pengertian Lompat Jauh


Lompat jauh merupakan salah satu cabang olahraga atletik yang populer dan sering
dilombakan dalam kompetisi kelas dunia, termasuk Olimpiade. Lompat jauh adalah suatu
gerakan melompat ke depan atas dengan usaha agar badan melayang di udara yang
dilakukan dengan cepat dan dengan cara melakukan tolakan satu kaki untuk memperoleh
jarak sejauh-jauhnya.
Jarak lompatan diukur dari papan tolakan sampai ke batas terdekat dari letak titik pendaratan
yang dihasilkan oleh bagian tubuh.
C. Teknik Dasar Lompat Jauh
Terbagi dalam 4 hal yaitu awalan, tolakan, melayang di udara, dan pendaratan. Dan untuk
mendapatkan lompatan yang jauh maka kamu perlu menyerasikan ke 4 hal.
1. Awalan

Teknik awalan lari yaitu dari lari perlahan ke lari cepat, dan harus terkendali dan
memungkinkan untuk melakukan tolakan. Jangan sampai melebihi garis tolakan yang sudah
ditetapkan.
Disaat mendekati papan tolakan sekitar 3-5 langkah, kamu harus siap mengganti kecepatan
gerak lari ke kecepatan tolakan dengan langkah terakhir yang pendek.

2. Tolakan

Langkah berikutnya setelah awalan yaitu tolakan, tolakan bertujuan agar tubuh terangkat ke
atas dan melayang di udara. Tolakan berpengaruh besar terhadap jarak lompatan yang
diperoleh.
Perlu diperhatikan, saat melakukan tolakan usahakan kaki sedikit ditekuk, menapakkan kaki,
dan meluruskan tungkai untuk lepas landas. Gerakan tolakan yang baik membutuhkan
kekuatan, kecepatan, dan koordinasi gerakan yang memadai.
Cara melakukan tolakan/tumpuan:
1. Ayunkan paha dan kaki ke posisi horizontal dan dipertahankan.
2. Luruskan sendi mata kaki, lutut, dan pinggang pada saat melakukan tolakan.
3. Bertolak ke depan dan ke atas.
4. Sudut tolakan 45 derajat.

3. Melayang di Udara

Di saat tubuh melayang di udara, usahakan agar tubuh tetap seimbang. Salah satu tips saat
kondisi ini yaitu gerakan kaki seperti berjalan. Sehingga berjalan selama melayang di udara
akan mempermudah kamu untuk melakukan pendaratan yang baik.

Hal yang perlu diperhatikan saat tubuh melayang di udara:


 Menjaga keseimbangan badan.
 Mengusahakan tahanan udara sekecil mungkin.
 Mengusahakan melayang di udara selama mungkin.
 Mempersiapkan kaki untuk pendaratan.

4. Pendaratan
Teknik Lompat Jauh
Hal terakhir dalam teknik dasar lompat jauh yaitu pendaratan. Pendaratan dilakukan dengan
cara menundukkan kepala, mengayunkan lengan, dan membawa pinggang ke depan.

Hal tersebut bertujuan agar anggota badan yang lain tidak mengenai pasir lebih belakang
daripada kaki.
tips untuk meningkatkan kemampuan teknik lompat jauh dan menghasilkan lompatan yang
jauh. Perhatikan beberapa faktor berikut.
 Penentuan jarak awalan yang tepat.
 Penentuan irama lari awalan.
 Kemampuan tolakan dan lepas landas.
 Kemampuan gerak melayang di udara.
 Kemampuan gerak saat pendaratan.

D. Gaya Lompat Jauh


Gaya ini dilakukan ketika badan melayang di udara.
1. Gaya Jongkok (Ortodok)

Gaya yang sering dilakukan ketika badan melayang di udara ini berfungsi agar kamu bisa
memperoleh kecepatan maksimum ketika ingin melompat.
Disaat tolakan, kita biasa menggunakan kaki yang terkuat. Nah disaat kita sudah mulai
melayang maka mulai tekuk lutut ke atas. Disaat akan mendarat, awali dengan tumit kaki
yang sedikit ditekuk.
2. Gaya Menggantung (Schnepper)

Gaya lompat jauh ini tidak mengubah kecepatan ketika kaki akan bertumpu pada papan
tolakan dan cara melakukannya dengan cara badan tegap.
Gerakan kaki diayunkan ke belakang dan ke depan bersama dengan kedua lengan. Saat akan
melakukan pendaratan, kedua kaki diluruskan kedepan dan kedua tumit mendarat lebih
dahulu.
3. Gaya Berjalan di Udara (Walking in the air)

Gaya ini cukup populer karena biasa digunakan oleh para atlet, sebutan kerennya
yaitu walking in the air. Cara melakukan gaya ini yaitu sebelum melakukan tolakan,
pinggang sedikit diturunkan, paha dan kaki diayunkan secara bebas, luruskan lutut, sendi
mata kaki, dan pinggang ketika melakukan tolakan.
Kemudian ketika melayang di udara, berjalanlah seperti saat berjalan di tanah. Ketika akan
mendarat, lengan dan tubuh ditarik ke depan dan bawah serta kaki diulurkan sesaat. Teknik
ini hampir mirip dengan teknik menggantung di udara.
Apapun olahraga, tentunya kita harus memperhatikan kebugaran jasmani diri kita. Karena
memang faktor inilah yang sangat menentukan betapa kesanggupan tubuh kita dalam
melakukan sesuatu.

You might also like