Professional Documents
Culture Documents
MAKALAH ATLETIK
Nama Kelompok:
2018
A. ATLETIK
1. Pengertian Atletik
Atletik adalah gabungan dari beberapa jenis olahraga yang secara garis besar dapat
dikelompokkan menjadi lari, lempar, dan lompat. Kata Atletik berasal dari bahasa Yunani
“athlon” yang berarti “kontes”, pada awalnya olahraga atletik diadakan bertujuan untuk
menunjukan siapa yang terkuat, tercepat dan tertinggi (Portius, Altius dan Stius) dari yang
lainya. Atletik merupakan cabang olahraga yang diperlombakan pada olimpiade pertama
pada 776 SM. Atletik disebut juga sebagai Ibu dari olahraga lain nya (Mother Of Sport).
Induk organisasi olahraga atletik di Indonesia adalah PASI (Persatuan Atletik Seluruh
Indonesia).
2. Sejarah Atletik
Yunani adalah bangsa pertama yang menyelenggarakan perlombaan olahraga Atletik. Atletik
sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu “Athlos” artinya adalah Lomba. Pada waktu itu
cabang olahraga atletik dikenal dengan pentahlon atau panca lomba dan decathlon atau dasa
lomba.
Pada sebuah Buku Odysus karya dari Hemerun menjelaskan jika petualangan Odysus saat
berkunjung ke kepulauan di sebelah selatan Yunani disambut oleh kepala suku dengan
mengadakan upacara penyambutan. Diacara tersebut ada beberapa lomba yang
diperlombakan seperti lompat, lari, lempar cakram, gulat dan tinju. Sedangkan pada tahun
776 SM bangsa Yunani mengadakan Olympiade. Dalam lomba tersebut pemenang adalah
yang menjadi juara Petahlon.
Olympiade yang modern dilaksanakan atas usulan dari seorang berasal dari Perancis yang
bernama Baron Peire Louherbin pada tahun 1896 di Athena, Yunani. Dalam ajang ini
cabang atletik merupakan tambang medali yang menjadi perebutan.
Organisasi Olahraga Atletik Internasional terbentuk pada 17 Juli 1912 di Stockhom,
Swedia. Pembentukan tersebut bersamaan dengan Olympiade ke-5, Organisasi tersebut
bernama “International Amateur Athletic Federation” atau dapat disingkat dengan IAAF.
Sejarah Atletik di Indonesia mulai terbentuk pada 3 September 1950, pada tahun tersebut
Indonesia mendirikan Persatuan Atletik Seluruh Indonesia atau biasa disingkat dengan PASI.
3. Nomor Olahraga Atletik
Atletik bisa dibilang induknya olahraga, karena atletik memiliki banyak cabang. Cabang
olahraga atletik tersebut dapat dikelompokan kedalam nomor lari, lempar dan lompat. Setelah
kita mengetahui Pengertian dan Sejarah Atletik, dibawah ini kami sampaikan penjelasan
singkat mengenai cabang-cabang olahraga ateltik.
A. Lari
Pengertian Lari menurut kamus besar bahasa indonesi adalah Gerakan melangkah dengan
kecepatan tinggi, akan tetapi lari sangatlah berbeda dengan melangkah dikarenakan ketika
kita melakukan lari kaki tidak bersamaan menyentuh tanah seperti kita berjalan. dalam
Olahraga Atletik lari menjadi salah satu Nomor yang dipertandingkan dan dibagi kedalam 3
(tiga) macam diantaranya :
1. Lari jarak pendek
a. putra: 100 m, 200 m, dan 400 m
b. putri; 100 m, 200 m, dan 400 m
2. Lari Jarak Menengah
a. Putra : 800 m, 1500 m,, dan 3000 m (special Chose)
b. Putri: 800 m, 1500 m, dan 3000 m
3. Lari jarak Jauh Putra dan Putri 5000 dan 10000 m.
4. Lari Estafet
5. Lari Gawang
6. Lari Marathon Putra/Putri 42.195 m.
B. Lompat
Lompat menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah Bergerak dengan mengangkat kaki
yang diawali dengan awalan secara bersama sama, dalam atletik lompat dibagi kedalam
beberapa cabang yaitu :
1. Lompat tinggi
2. Lompat Jauh.
3. Lompat Galah
4. dan Lompat Jangkit
Pada dasarnya dalam melakukan lompatan ini ada beberapa Teknik bagian yang sangat
penting diantaranya adalah Teknik Awalan, tumpuan, Melayang dan ketika mendarat.
C. Lempar.
Pengertian Lempar Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah melontarkan jauh-jauh
suatu benda. Lempar termasuk kedalam nomor yang dipertandingkan dalam Atletik. ada dua
jenis nomor lempar yang dipertandingkan dalam Atletik diantaranya Lempar Lembing dan
Lempar Cakram. Perbedaan Lempar Lembing dan Lempar Cakram adalah pada benda yang
dilemparkannya, untuk lempar Lembing alat yang digunakan adalah berupa tongkat yang
tebuat dari bambu atau kayu dengan ujung yang runcing agar tongkat yang dilemparkan
tersebut dapat menancap pada arena lemparan. Sedangkan lempar cakram menggunakan alat
yang terbuat dari karet berbentuk bundar pipih seperti pesawat UFO.
Atletik merupakan aktivitas fisik manusia seperti lari, jalan, melompat, dan melempar.
Namun kata atletik ini sendiri diartikan sebagai perlombaan dan tentunya perlombaan yang
mengadopsi aktivitas fisik dasar manusia seperti lari dan jalan.
Namun demikian, cabang atletik itu sendiri dibagi menjadi 13, yaitu:
1. lari jarak pendek
2. lari jarak menengah
3. lari jarak jauh
4. lari estafet
5. lari halang rintang
6. lari gawang
7. lompat jauh
8. lompat galah
9. lompat tinggi
10. lompat jangkit
11. lempar cakram
12. tolak peluru
13. lempar lembing
Atletik lari jarak menengah merupakan jenis atletik lari dengan nomor lari 800 meter dan
1500 meter. Perbedaan dari keduanya terletak pada jarak yang harus di tempuh, start/awalan,
teknik yang dipergunakan, serta peraturan.
Sejarah Lari Jarak Menengah
Atletik secara umum dan lari pada khususnya, merupakan salah satu jenis olah raga tertua
yang diperlombakan.
Tentunya aktivitas dalam atletik itu sendiri berkaitan erat dengan aktivitas dasar manusia,
yakni berjalan, berlari, dan melompat sebagai gerakan untuk berpindah tempat. Selebihnya,
manusia mulai mengenal aktivitas berburu.
Sebelum ada panah, cara berburu adalah dengan melempar sesuatu kepada binatang buruan.
Maka gerakan ini diadopsi menjadi olah raga lempar lembing, lempar cakram dan tolak
peluru.
Di sisi lain, aktivitas atletik tersebut merupakan latihan dasar bagi para prajurit masa lalu.
Tak jarang latihan tersebut diperlombakan antar prajurit sebagai penyemangat latihan.
Dalam perkembangannya, perlombaan tersebut diminati banyak orang sebagai tontonan yang
menarik.
Dari sanalah kemudian atlet lomba tersebut tidak selalu prajurit, namun siapapun yang secara
khusus melatih tubuhnya pada bidang tertentu seperti lari, lompat, dan melempar.
Perlu digaris bawahi bahwa kata atlet yang berasal dari kata atletik dalam hal ini merupakan
kata yang berasal dari Yunani, athlon, yang bisa diartikan sebagai lomba atau pertandingan.
Maka, kata atlet merupakan istilah yang ditujukan kepada orang yang mengikuti
athlon/atletik/perlombaan.
Menurut catatan sejarah, olahraga atletik mulai diperlombakan dalam olimpiade kuno di
Yunani pada tahun 776 SM.
Event tersebut berkembang pesat hingga beberapa nama atlet seperti Euralius, Epius,
Odysseus, Aias, dan Arganemon tercatat dalam sejarah dalam literatur yang ditulis oleh
Humeros dengan judul Illiad. Nama-nama tersebut merupakan para jawara dalam hal
berkuda, berlari, lempar lembing dan lempar cakram. Bahkan gambar Odyssus dan
cakramnya diabadikan sebagai simbol atletik dunia.
Untuk lomba lari pada waktu itu di Yunani, dibagi menjadi tiga, yakni Stade atau lari cepat
pada jalur lurus sejauh 185 meter dan diselenggarakan dalam stadion. Diaulos atau lari jarak
menengah yang berjarak dua kali dari Stade. Dan terakhir adalah Dolichos atau lari jauh
dengan jarak 7-24 kali Stade yang dilakukan dengan cara mengelilingi stadion.
Sayangnya setelah Yuani runtuh dan Roma berjaya, olah raga atletik mulai surut. Berkat
bangsa romawi yang senang dengan gladiator, maka pertandingan-pertandingan yang disukai
masyarakat adalah yang berbau perkelahian baik tangan kosong atau dengan senjata, hidup
atau mati.
Namun setelah Romawi runtuh dan kehidupan berkembang semakin modern, olah raga atletik
masih eksis meski mengalami nasib pasang dan surut. Hingga pada tahun 1896 di stadion
Panathinaiko, Athena, Olimpiade modern pertama di gelar dan atletik termasuk lari jarak
menengah ikut menjadi ajang yang diperlombakan.
Organisasi internasional mengenai atletik dunia yang mencangkup cabang lari itu sendiri
dibentuk pada tahun 1912 dengan nama IAAF (International Athletic Amateur Federation).
Di indonesia, atletik mulai dikenal pada masa pemerintahan belanda, yakni pada permulaan
tahun 1930.
Atletik ini diperkenalkan dalam lingkup khusus, yakni pendidikan dengan melalui mata
pelajaran sekolah. Lambat laun kemudian cabang atletik ini mulai dikenal kalangan luas dan
mulai digemari. Setidaknya telah ada beberapa organisasi atletik bentukan Belanda pada
waktu itu, diantaranya adalah NIAU (Nederlands Indische Athletiek Unie), Sumatra Athletiek
Bond (SAB), IAC Jakarta, PAS Surabaya, ABA Surakarta dan ISSV Hellas.
Sayangnya setelah Jepang berkuasa, olah raga atletik di indonesia mati suri. Setelah
Indonesia merdeka, cabang atletik ini hidup kembali setelah dibentuk Persatuan Olahraga
Republik Indonesia (PORI) pada tahun 1946. Sekian tahun kemudian, atletik semakin
berkibar setelah dibentuk Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) pada tahun 1950 di
Semarang.
Ada dua jenis aba-aba dalam lari jarak menengah, yakni ‘bersiap’/’on your mark’ dan’ya’
atau dengan suara letusan pistol.
Hal ini tentu berbeda dengan aba-aba dalam lari jarak pendek, yakni ‘bersedia’, ‘siap, dan
‘ya’ atau dengan suara letusan pistol.
Aba-aba ‘bersiap’/’on your mark’
Pada aba-aba ini, pelari telah berada dan berdiri pada tempat yang disediakan, yakni
dibelakang garis start.
Setelah itu pelari menempatkan posisi kakinya, kedua kaki dibuka selebar bahu, kaki depan
merupakan kaki terkuat dan kaki satunya berada dibelakang.
Kaki belakang berjinjit atau ditopang dengan tumit dan jari-jari kaki, sementara kaki depan
menapak sempurna dengan telapak kaki.
Badan dicondongkan agak kedepan dan posisi tangan disesuaikan dengan gestur tubuh yang
telah terbentuk.
Aba-aba ‘ya’/letusan pistol
Pada aba-aba ini, pelari mulai berlari hingga menuju garis finish.
3. LOMPAT JAUH
A. Sejarah Singkat Lompat Jauh
Bermula ketika 13 abad lalu, olahraga lompat jauh muncul tahun 708 Masehi saat ada
Olimpiade Kuno di Yunani. Sejarah mencatat bahwa olahraga ini juga pernah dilakukan oleh
peserta Spartadengan panjang lompatan 7,05 meter.
Awalnya event dalam Olimpiade Kuno diadakan untuk tujuan latihan militer perang. Lompat
jauh dipercaya bisa melatih ketangkasan prajurit perang dalam melompati rintangan seperti
jurang atau parit.
Tetapi jangan disamakan teknik lompat jauh zaman dahulu dan sekarang, karena pasti
berbeda. Lompat jauh zaman dulu diawali dengan start lari pendek dan juga para pelompat
harus membawa beban di kedua tangannya (dikenal dengan nama halteres) yang mempunyai
bobot 1-4,5 kg.
Teknik awalan lari yaitu dari lari perlahan ke lari cepat, dan harus terkendali dan
memungkinkan untuk melakukan tolakan. Jangan sampai melebihi garis tolakan yang sudah
ditetapkan.
Disaat mendekati papan tolakan sekitar 3-5 langkah, kamu harus siap mengganti kecepatan
gerak lari ke kecepatan tolakan dengan langkah terakhir yang pendek.
2. Tolakan
Langkah berikutnya setelah awalan yaitu tolakan, tolakan bertujuan agar tubuh terangkat ke
atas dan melayang di udara. Tolakan berpengaruh besar terhadap jarak lompatan yang
diperoleh.
Perlu diperhatikan, saat melakukan tolakan usahakan kaki sedikit ditekuk, menapakkan kaki,
dan meluruskan tungkai untuk lepas landas. Gerakan tolakan yang baik membutuhkan
kekuatan, kecepatan, dan koordinasi gerakan yang memadai.
Cara melakukan tolakan/tumpuan:
1. Ayunkan paha dan kaki ke posisi horizontal dan dipertahankan.
2. Luruskan sendi mata kaki, lutut, dan pinggang pada saat melakukan tolakan.
3. Bertolak ke depan dan ke atas.
4. Sudut tolakan 45 derajat.
3. Melayang di Udara
Di saat tubuh melayang di udara, usahakan agar tubuh tetap seimbang. Salah satu tips saat
kondisi ini yaitu gerakan kaki seperti berjalan. Sehingga berjalan selama melayang di udara
akan mempermudah kamu untuk melakukan pendaratan yang baik.
4. Pendaratan
Teknik Lompat Jauh
Hal terakhir dalam teknik dasar lompat jauh yaitu pendaratan. Pendaratan dilakukan dengan
cara menundukkan kepala, mengayunkan lengan, dan membawa pinggang ke depan.
Hal tersebut bertujuan agar anggota badan yang lain tidak mengenai pasir lebih belakang
daripada kaki.
tips untuk meningkatkan kemampuan teknik lompat jauh dan menghasilkan lompatan yang
jauh. Perhatikan beberapa faktor berikut.
Penentuan jarak awalan yang tepat.
Penentuan irama lari awalan.
Kemampuan tolakan dan lepas landas.
Kemampuan gerak melayang di udara.
Kemampuan gerak saat pendaratan.
Gaya yang sering dilakukan ketika badan melayang di udara ini berfungsi agar kamu bisa
memperoleh kecepatan maksimum ketika ingin melompat.
Disaat tolakan, kita biasa menggunakan kaki yang terkuat. Nah disaat kita sudah mulai
melayang maka mulai tekuk lutut ke atas. Disaat akan mendarat, awali dengan tumit kaki
yang sedikit ditekuk.
2. Gaya Menggantung (Schnepper)
Gaya lompat jauh ini tidak mengubah kecepatan ketika kaki akan bertumpu pada papan
tolakan dan cara melakukannya dengan cara badan tegap.
Gerakan kaki diayunkan ke belakang dan ke depan bersama dengan kedua lengan. Saat akan
melakukan pendaratan, kedua kaki diluruskan kedepan dan kedua tumit mendarat lebih
dahulu.
3. Gaya Berjalan di Udara (Walking in the air)
Gaya ini cukup populer karena biasa digunakan oleh para atlet, sebutan kerennya
yaitu walking in the air. Cara melakukan gaya ini yaitu sebelum melakukan tolakan,
pinggang sedikit diturunkan, paha dan kaki diayunkan secara bebas, luruskan lutut, sendi
mata kaki, dan pinggang ketika melakukan tolakan.
Kemudian ketika melayang di udara, berjalanlah seperti saat berjalan di tanah. Ketika akan
mendarat, lengan dan tubuh ditarik ke depan dan bawah serta kaki diulurkan sesaat. Teknik
ini hampir mirip dengan teknik menggantung di udara.
Apapun olahraga, tentunya kita harus memperhatikan kebugaran jasmani diri kita. Karena
memang faktor inilah yang sangat menentukan betapa kesanggupan tubuh kita dalam
melakukan sesuatu.