Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sesuai dengan Permenkes Nomor 75 Tahun 2014 disebutkan prinsip
penyelenggaraan, tugas dan fungsi Puskesmas meliputi : paradigma sehat, pertanggung
jawaban wilayah, kemandirian program dengan tujuan tercapainya kecamatan sehat di
wilayah kerjanya.
Dalam melaksanakan fungsinya, Puskesmas menyelenggarakan Pelayanan kesehatan
dasar secara komprehensif, berkesinambungan dan bermutu, Puskesmas mengutamakan
upaya Promotif dan Preventif, berorientasi pada keamanan dan keselamatan baik untuk
pasien, petugas dan pengunjung. Menjalankan prinsip koordinasi dan kerjasama lintas
program dan lintas sektoral, melakukan pencatatan baik rekam medik dan kegiatan
lainnya, melaksanakan penapisan rujukan sesuai dengan indikasi medis dan sistem
rujukan serta senantiasa meningkatkan kompotensi petugas, Puskesmas juga berfungsi
sebagai wahana pendidikan tenaga kesehatan dan tenaga lain baik administrasi maupun
fungsional terkait.
Sehingga penerapan Sistem Manajemen Mutu Puskesmas yang tertuang dalam
manual mutu puskesmas menjadi rujukan untuk mewujudkan pelayanan puskesmas yang
bermutu sesuai dengan harapan. Manual ini menjelaskan garis besar sistem manajemen
mutu Puskesmas Rumbia. Semua ketentuan/persyaratan serta kebijakan yang tertuang
dalam manual ini merupakan acuan untuk menjalankan kegiatan operasional Puskesmas.
Sistem Manajemen Mutu ini mulai berlaku tanggal 9 Januari 2017. Penyusunan Manual
Mutu ini digunakan sebagai panduan dalam proses pelaksanaan akreditasi di Puskesmas
Rumbia. Manual ini juga sebagai basis mutu semua kegiatan dan pelaksanaan program di
Puskesmas Rumbia
1. PROFIL PUSKESMAS
a. Gambaran Umum
Nama Puskesmas : PUSKESMAS PUUWATU
Alamat : Jln. Prof. Muh. Yamin No.64 Kelurahan Puuwatu
Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Telp. 08114035134
Produk : Berbagai jenis pelayanan jasa dibidang kesehatan
dengan kegiatan pokok meliputi promotif, prefentif,
kuratif dan rehabilitatif melalui Upaya Kesehatan
Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan Perorangan
(UKP).
I) Kondisi Wilayah
a) Geografis
Luas wilayah kerja Puskesmas Puuwatu yaitu 21,56 km2 dengan batas-
Kelurahan Puuwatu.
Kelurahan Watulondo.
Kelurahan Tobuuha.
Kelurahan Punggolaka.
Kelurahan Lalodati.
Lalodati ; 3181
Watulondo; 6231
Punggolaka; 7863
Grafik 1:
kerja Puskesmas Puuwatu sebanyak 28.420 Jiwa. Jumlah penduduk terbanyak yaitu
Kelurahan Punggolaka sebanyak 7.863 jiwa, di susul Kelurahan Watulondo 6.231 jiwa,
Kelurahan Puuwatu 6.027 jiwa, Kelurahan Tobuuha 4.527 jiwa, kelurahan Lalodati 3.181
jiwa, sedangkan kelurahan dengan jumlah penduduk terendah yaitu Kelurahan Abeli Dalam
c) Gambaran Khusus
Puskesmas Puuwatu merupakan Unit Pelaksana Teknis dari Dinas Kesehatan Kota
Kendari terletak di Kelurahan Puuwatu Kecamatan Puuwatu Kota Kendari. Dalam upaya
- Puskesmas Induk 1
- Puskesmas Pembantu 1
Masyarakat
- Posyandu Balita 17
- Posyandu Lansia 4
Tenaga Kesehatan di Puskesmas Puuwatu dapat di lihat pada tabel sebagai berikut :
Tabel 5: Jenis dan Jumlah Tenaga Kesehatan Puskesmas Puuwatu Tahun 2016
Status Ketenagaan
No Jenis Tenaga Jumlah
PNS PTT Honorer Sukarela
1. Dokter Umum. 3 - 1 - 4
2. Dokter Gigi. 2 - - - 2
3. Sarjana Farmasi, 1 - - 1 2
Apoteker
4 Sarjana Keperawatan 7 - - 9 16
5 Sarjana Gizi 1 - - - 1
6 Sarjana Kesmas 8 - 2 4 14
7 S2. Kespro 1 - - - 1
8 D IV Kebidanan 3 - - 14
9 D III Keperawatan. 11 - 5 26 42
10 D III Kebidanan. 4 - - 24 28
11 D III Kesling 4 - - 1 5
12 D III Gizi 7 - - 1 8
13 D III Komputer - - 1 - 1
14 D III Gigi - - - - 0
15 DIII Analis 1 - - 1 2
16 D III Farmasi 1 - - - 1
17 SPK 8 - - - 8
18 D I Bidan. 2 - - - 2
19 SPPM 1 - - - 1
20 Pekarya 2 - - - 2
21 SPAG 2 - - - 2
22 SPPH 1 - - - 1
23 SMF 1 - - - 1
24 SPRG 3 - - - 3
25 SMA 2 - 4 3 9
J U M LA H 76 - 13 70 159
Sumber : Data Primer Puskesmas Puuwatu Tahun 2016
A. Visi Misi dan Motto
VISI:
Puuwatu sehat.
MISI:
dan sehat.
profesional.
MOTTO:
TATA NILAI
BERSERI:
Struktur Organisasi
Tugas pokok Puskesmas Puuwatu adalah sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas yang
bidang kesehatan
sektor lain
berbasis masyarakat
8) Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap akses, mutu, dan cakupan
pelayanan kesehatan
dan bermutu
7) Melaksanakan pencatata, pelaporan, dan evaluasi terhadap mutu dan akses pelayanan
kesehatan
10) Melaksanakan penapisan rujukan sesuai dengan indikasi medis dan sistem rujukan.
MOTTO:
TATA NILAI
BERSERI:
2. KEBIJAKAN MUTU
3. PROSES PELAYANAN
1) Dalam Gedung
Pedaftaran
UGD
Poli Umum
Poli Lansia
Poli Anak
Poli Gigi
Persalinan / Poned
Rawat Inap
Apotek
Laboratorium
Konsultasi Gizi
Klinik Sanitasi
MTBS
Gudang Obat
Instalasi Gizi
2) Luar Gedung
Posyandu Balita
Posyandu Lansia
Posbindu
4) Upaya Gizi
5) UKS
6) UKGS
7) KIA-KB
12) Perkesmas
B. Ruang Lingkup
pedoman mutu ini disusun berdasarkan standar persyaratan akreditasi Puskesmas yang
Pendaftaran
UGD
Poli Umum
Poli Lansia
Poli Anak
Poli Gigi
Klinik sanitasi
Promkes
Poli KIA-KB
Konsultasi Gizi
P2M
Rawat inap
Apotek
Laboratorium
Upaya Gizi
C. Tujuan
Pedoman mutu ini disusun sebagai acuan bagi Puskesmas Rumbia dalam membangun
sistem manajemen mutu baik untuk penyelenggaraan Upaya Kessehatan Perorangan (UKP)
Landasan hukum yang digunakan dalam menyusun pedoman mutu ini adalah :
Masyarakat
manajemen
5. Kepuasan Tingkat peranan emosional yang menjadi
diharapkan
13. Rekaman Bagian dari dokumen yang merupakan
dilakukan
14. Sarana Barang/benda bergerak yang dapat dipakai
melakukan proses
16. Tindakan korektif Tindakan yang dilakukan setelah terjadi
suatu kegiatan
17. Tindakan preventif Tindakan yang dilakukan sebelum
A. Persyaratan Umum
dan efektif melalui prosedur yang menetapkan proses dan urutan proses yang
mendukung pencapaian sasaran-sasaran mutu yang inggin dicapai dan juga senantiasa
aplikasinya.
2) Menetapkan urutan dan interaksi antar proses tersebut didalam proses pelayanan.
3) Menetapkan krteria dan metode yang diperlukan untuk memastikan bahwa baik
6) Menerapkan tindakan yang diperlukan untuk mencapai hasil sesuai dengan yang
Dokumen Terkait
Seluruh dokumen yang berlaku sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi Akreditasi
Puskesmas.
B. Pengendalian Dokumen
meliputi :
2. Dokumen meliputi :
kebijakan yang terkait, maupun input atau masukan dari masyarakat yang
Puskesmas.
b. Dokumen internal, berupa dokumen perencanaan, surat keputusan pimpinan,
pedoman kerja, kerangka acuan, SOP, instruksi kerja, rekaman, dokumen hasil
3. Cara Pengendalian :
lima tahun, terhitung dari tanggal terakhir pasien berobat, setelah batas waktu
yang telah dilayani di Puskesmas harus diperlihara dan disimpan minimal tiga
tahun.
keterangan:
I : Bulan
2017 : Tahun
semua rekam implementasi (dokumen hasil audit, upaya perbaikan dan lain-lain)
a. Penataan dokumen
berlaku bagi semua personal yang mempengaruhi mutu kinerja proses yang
masing.
Dokumen Terkait :
1. Komitmen Manajemen
diinginkan. Untuk itu maka diwajibkan kepada semua pejabat Struktural dan
Puuwatu, sasaran mutu pelayanan klinis dan program upaya akan dicapai
manajemen mutu, prosedur kerja dan instruksi kerja yang ada, serta sesuai
secara konsisten
a. Kepala Puskesmas
manajemen mutu
karyawan.
d. Kebijakan
kinerja dipenuhi
infrastruktur
Dokumen Terkait
Dokumen Terkait
2. Kebijakan Mutu
a) Menjalankan tugas berfokus pada pelanggan serta menjaga hubungan kerja yang
baik dengan mitra lintas program dan lintas sektoral ;
b) Menerapkan kepemimpinan yang efektif dalam pengambilan keputusan
berdasarkan fakta;
c) Menjalankan tugas dengan mengedepankan pendekatan proses dan melibatkan
personal;
d) Menerapkan sistem manajemen mutu dalam menjalankan tugas menuju
peningkatan secara berkesinambungan.
Dokumen Terkait
Ruang lingkup
5. Kebijakan
a. Kepala Puskesmas menetapkan, melaksanakan dan memelihara Rencana
Manajemen Mutu untuk mencapai tujuan dan sasaran sesuai dengan kebijakan
Puskesmas.
b. Rencana Manajemen Mutu yang ada disetiap unit kerja meliputi :
1) Perencanaan tanggung jawab untuk mencapai tujuan dan sasaran pada setiap
fungsi yang berhubungan dalam Puskesmas.
2) Langkah kegiatan dan batas waktu yang dicapai
c. Kepala Puskesmas mengadakan tinjauan rencana manajemen jika ada perubahan
pada aktivitas pelayanan, terjadi ketidaksesuaian, pelayanan baru, atau adanya
aktivitas pengembangan pelayanan Puskesmas.
Dokumen Terkait
Target
Standar Pelayanan Mutu Pencapaian Target
Upaya SPM
Puskesmas Puuwatu 2016 2017
2016
Kesehatan Ibu A. Kesehatan Ibu
Pelayanan Kesehatan bagi 100% 100% 100%
Dan Anak (KIA)
1. Bumil sesuai Standar
Termasuk
untuk kunjungan K1
Keluarga
Pelayanan Kesehatan bagi 95% 95% 95%
Berencana (KB)
Bumil sesuai standard,
2.
untuk kunjungan lengkap
(K4)
3.. Drop out K1 - K4 <5% 3% <5%
Pelayanan persalinan oleh 95% 100% 95%
4. tenaga kesehatan yang
berkompeten
Pelayanan Nifas Lengkap 95% 95% 95%
5.
sesuai standar
Penanganan Komplikasi 80% 80% 80%
6.
Kebidanan
B. Kesehatan Bayi
Pelayanan Neonatal 80% 90% 80%
1. Risti/Komplikasi yang
ditangani
Pelayanan Neonatal sesuai 95% 95% 95%
2.
standar (KN lengkap)
3. Pelayanan Bayi Paripurna 90% 90% 90%
Upaya Kesehatan Balita
C.
dan Anak Pra Sekolah
Pelayanan kesehatan anak 87% 90% 87%
1.
Balita
Pelayanan Balita Sakit di 60% 80% 60%
2.
MTBS
Pelayanan kesehatan Anak 87% 90% 87%
3.
Pra Sekolah
Upaya Kesehatan Anak
D.
Usia sekolah dan Remaja
Jumlah Murid yang
1. dilakukan penjaringan
kesehatannya
A. Murid kelas I SD/MI 100% 100% 100%
B. Murid kelas VII 95% 100% 95%
SMP/MTs
C. Murid kelas X 95% 100% 95%
SMA/MA
Jumlah kader yang dilatih
2.
tentang kesehatan
A. Murid SD/MI 10% 9% 10%
B. Murid SMP/MTs 10% 10% 10%
C. Murid SMA/MA 10% 9% 10%
Pelayanan Keluarga
E.
Berencana
Cakupan KB aktif 75% 85% 75%
1. (contraceptive prevalence
rate/CPR)
Cakupan peserta KB baru >14.46% 18,6% >14.46
2.
%
3. Cakupan KB Drop Out <10% 0% <10%
Cakupan peserta KB 3.5% 0% 3.5%
4.
mengalami komplikasi
Cakupan peserta KB yang 0.19% 0% 0.19%
5. mengalami kegagalan
kontrasepsi
Cakupan peserta KB 12.5% 0% 12.5%
6.
mengalami efek samping
Perbaikan Gizi
Pelayanan Gizi
A.
Masyarakat
Pemberian kapsul Vitamin 85% 79,3% 85%
1. A dosis tinggi Pada Bayi
per tahun
Pemberian kapsul Vitamin 85% 85% 85%
2. A dosis tinggi Pada Anak
Balita per tahun
Pemberian tablet besi (90 85% 100% 85%
3.
tablet) pada Bumil
Pemberian ASI Eksklusif 40% 61% 40%
4.
pada bayi kurang 6 bulan
Penanganan Gangguan
B
Gizi
Balita Gizi buruk 100% 100% 100%
1.
mendapat perawatan
MP-ASI Pada anak usia 6- 100% 100% 100%
2.
24 bulan
Pemberian PMT 100% 100% 100%
3. Pemulihan balita gizi
buruk
BALITA BAWAH GARIS < 2,5 % 0,78% < 2,5 %
4.
MERAH.
5. Cakupan Rumah Tangga 90% 100% 90%
yang mengkonsumsi
garam beryodium
C Pemantauan Status Gizi
1. Desa bebas rawan gizi. 80% 100% 80%
Balita naik berat badannya 80% 96,5% 80%
2.
(N/D)
Persentase Balita yang 80% 76,5% 80%
3.
ditimbang berat badannya
Bayi Yang memiliki Buku 90% 93,3% 90%
4.
KIA (KMS)
Pencegahan Dan
A. Diare
Pemberantasan
1. Penemuan penderita Diare 10 % X 64,6% 10 % X
Penyakit Menular target target
yang diobati di Puskesmas
dan Kader
2. Cakupan pelayanan Diare 100% 100% 100%
3. Angka penggunaan oralit 100% 100% 100%
4. Angka penggunaan RL <1% 0,5% <1%
5. Proporsi penderita diare 100% 100% 100%
balita yang diberi tablet
Zinc
6. Case Fatality Rate KLB <1% 0% <1%
Diare
B. ISPA
1. Cakupan penemuan 100% 55% 100%
penderita Pnemonia balita
C. KUSTA
1. Penemuan Penderita Kusta <5 6 Kasus <5
Baru (Case Detection
Rate) /100.000 penduduk
2. Proporsi kasus kusta anak < 5% 0% < 5%
3. Proporsi kasus kusta cacat <5% 0% <5%
Tk II
4. Prevalensi Kusta (PR) / <1 1,02% <1
10.000 penduduk
5. RFT Rate penderita PB > 95% 0% > 95%
6. RFT Rate penderita MB > 90 % 100% > 90 %
D. TB PARU
1. Penemuan suspect 70% 90% 70%
penderita TB
2. Proporsi Pasien TB Paru 15% 12% 15%
BTA Positif diantara
suspek TB
3. Angka keberhasilan 90% 100% 90%
pengobatan pasien baru
BTA positif
E. Pencegahan dan
penaggulangan PMS dan
HIV / AIDS
1. Jumlah kegiatan 100% 80% 100%
penyuluhan HIV/AIDS di
Puskesmas
2. Kelompok sasaran yang 100% 80% 100%
dijangkau
F. Demam Berdarah
Dengue (DBD)
1. Insidens kasus DBD - 223 Kasus -
2. Prosentase Penderita DBD 100% 100% 100%
ditangani
3. Case Fatality Rate Kasus <1% 0% <1%
(CDR) penyakit DBD
4. Angka Bebas Jentik ≥95% 92% ≥95%
( ABJ)
5. Jumlah wilayah KLB - 0% -
DBD
G. MALARIA
1. Penderita klinis malaria 100% 100% 100%
yang dilakukan
pemeriksaan Sediaan
Darah (SD)
2. Penderita positif malaria 100% 100% 100%
yang diobati sesuai standar
(ACT)
3. Penderita positif malaria 100% 100% 100%
yang di Follow up
H. Pencegahan dan
Penangulangan Rabies*)
1. Cuci luka terhadap kasus 100% 100% 100%
gigitan Hewan Perantara
Rabies
2. Vaksinasi terhadap kasus 100% 100% 100%
gigitan HPR yang
berindikasi
I. Pelayanan Imunisasi*)
1. Imunisasi HB 0 - 7 hari > 90% 90% > 90%
pada bayi
2. Imunisasi BCG pada bayi > 95% 98% > 95%
3. Imunisasi DPT/HB 1 pada > 95% 98% > 95%
bayi
4. Imunisasi DPT/HB 3 pada > 90% 98% > 90%
bayi
5. Imunisasi Campak pada > 90% 96% > 90%
bayi
5. Drop Out DPT /HB 1 - -10 s/d -0,5% -10 s/d
Campak +10% +10%
7. Drop Out DPT /HB 1 - 10 s/d -0,5% 10 s/d
DPT/HB 3 +10% +10%
8. UCI Desa/ Kelurahan > 100 % 100% > 100 %
9. Imunisasi DT pada anak > 98 % 99% > 98 %
kelas 1 SD
10 Imunisasi campak pada > 98 % 99% > 98 %
anak kelas 1 SD
11. Imunisasi TT pada anak > 98 % 99% > 98 %
SD kelas 2 dan 3
12 Imunisasi TT 5 pada WUS > 85% 85% > 85%
(15 - 49 tahun)
.
13 Imunisasi TT2 plus bumil > 85% 85% > 85%
.
14 Grafik pemantauan suhu 100% 100% 100%
lemari es (pagi dan sore)
.
15 Ketersediaan stok vaksin 100% 100% 100%
per bulan
.
16 Pemantauan KIPI 100% 100% 100%
(kejadian ikutan pasca
.
imunisasi) per bulan
J. Pengamatan Penyakit
(surveilance
Epidemiologi)
1. Laporan STP (surveilan > 80% 100 % > 80%
Terpadu Penyakit) yang
tepat waktu
2. Kelengkapan Laporan STP > 90% 100% > 90%
(surveilans Terpadu
Penyakit)
3. Laporan C1 (campak) > 80% 100% > 80%
yang tepat waktu
4. Kelengkapan Laporan C1 > 90% 100% > 90%
(campak)
5. Laporan W2 > 80% 100% > 80%
(mingguan)yang tepat
waktu
6. Kelengkapan Laporan W2 > 90% 100% > 90%
(mingguan)
7. Laporan KIPI Zero > 90% 100% > 90%
reporting
Promosi
A. PENGEMBANGAN
Kesehatan
DESA SIAGA AKTIF
1. Desa / Kelurahan Siaga 6 6 6
yang terbentuk
2. Desa / Kelurahan Siaga
Aktif berstrata ………..
a. Desa/Kelurahan Siaga 6 6 6
Pratama
………………..
b. Desa/Kelurahan Siaga
Madya
…………………..
c. Desa/Kelurahan Siaga
Purnama
………………..
d. Desa/Kelurahan Siaga
Mandiri
………………….
B. PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT
DALAM PHBS
1. Pengkajian Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat
pada Tatanan Rumah
Tangga
65% 75% 75%
a. Rumah Tangga dikaji
Upaya Kesehatan
Indikator
Masyarakat Kegiatan Pencapaian
kinerja
1. Bina Poskesdes
Jumlah Poskesdes yang ada: 100% 100%
a. Poskesdes Madya 50%
b. Poskesdes Purnama 50%
Pengembangan c. Poskesdes Madya dan 80% 50%
UKBM Purnama
2. Bina Polindes
Jumlah Polindes yang ada: 2 2
Polindes Purnama Mandiri 80% 100%
(PURI)
Hasil
No Jenis Pelayanan Uraian Standar
Pengukuran
Jam buka pelayanan Unit 24 Jam 100%
GawatDarurat
Tidak Adanya pasien yang 100 % 100%
1. UGD diberikan pembayaran uang muka
Kepuasan pelanggan 70 % 91.1 %
Kepatuhan Hand Hygiene dan 100 % 100%
penggunaan APD
Pemberi pelayanan adalah Dokter 100 % 100%
Waktu tunggu dirawat jalan ≤60 Menit 80%
Jam buka pelayanan 08.00 s/d 100%
Rawat Jalan 13.00
setiap hari
Poli Umum kerja
2
Poli Anak 08.00 s/d
11.00 hari
Poli Lansia Jumat
Kepuasaan pelanggan 70 % 90 %
Kepatuhan Hand Hygiene dan 100 % 100%
penggunaan APD
3 Poli Gigi Pemberi pelayanan adalah Dokter 100% 100%
Gigi
Jam buka pelayanan 08.00 s/d 100%
13.00 setiap
hari kerja
08.00 s/d
11.00 hari
Jumat
Ruang lingkup
a. Kepala Puskesmas
1) Mengesahkan struktur organisasi, mengangkat Ketua Tim Mutu Dan menyediakan
sumber daya yang diperlukan,
2) Memastikan bahwa tanggung jawab dan wewenang dikomunikasikan ke
pelaksana terkait didalam Puskesmas,
3) Memeriksa dan meninjau struktur organisasi, tanggung jawab dan wewenang,
4) Menetapkan Sistem Manajemen Mutu Puskesmas,
5) Bertanggung jawab secara menyeluruh terhadap keputusan strategis untuk
pelaksanaan sistem kinerja setiap proses yang ada didalam proses bisnis
Puskesmas mencapai tujuan organisasi,
6) Memastikan ketersediaan sumber daya baik manusia, alat serta bangunan dan
informasi yang dibutuhkan untuk mendukung semua proses,
b. Ketua Tim Mutu
Melaksanakan tugas dan tanggung jawab berdasarkan persyaratan yang di tetapkan.
c. Koordinator Administrasi, Koordinator Upaya, Koordinator pelayanan Klinis
1) Melaksanakan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan yang ditetapkan.
2) Memastikan bahwa personil yang berada dibawahnya melaksanakan tugas sesuai
dengan tanggung jawab yang telah ditetapkan.
Kebijakan
a. Kepala Puskesmas menetapkan peranan, tanggung jawab dan wewenang dari sumber
daya untuk melaksanakan Sistem, Manajemen, dan Mutu Puskesmas yang efektif.
b. Kepala Puskesmas menyediakan sumber daya untuk penerapan dan Sistem
Manajemen Mutu Puskesmas.
c. Kepala Puskesmas menunjuk dan menetapkan Ketua Tim Mutu Puskesmas yang
memiliki tanggung jawab dan wewenang:
1) Memastikan proses yang diperlukan untuk System Manajemen Mutu Puskesmas
ditetapkan, diterapkan, dan dipelihara.
2) Melaporkan kepada Kepala Puskesmas tentang efektifitas Penerapan Sistem
manajemen Mutu Puskesmas dan perbaikan yang diperlukan.
3) Memastikan persyaratan pelanggan dipahami Puskesmas.
4) Sebagai penghubung dengan pihak luar dalam masalah yang berkaitan dengan
Sistem manajemen Mutu Puskesmas.
d. Kepala Puskesmas menetapkan dan memastikan proses komunikasi sesuai dengan
ditetapkan dalam Puskesmas dan dijalankan untuk mengefektifkan System
Manajemen Mutu Puskesmas, sesuai matriks internal komunikasi yang ditetapkan.
Dokumen terkait
Dokumen terkait
Dokumentasi Terkait
9. Tinjauan Manajemen
a. Umum
Evaluasi merupakan kegiatan manajemen yang sangat penting dalam rangka
pengendalian suatu proses dan kinerja termasuk dalam implementasi Sistem
manajemen Mutu.
b. Input tinjauan manajemen
1) Wakil Manajemen melaksanakan rapat tinjauan manajemen minimal 6 bulan
sekali.
2) Tinjauan manajemen dipastikan terdokumentasi atau dinotulenkan.
3) Agenda tinjauan manajemen ditentukan jauh hari sebelum evaluasi
dilaksanakan.
4) Agenda tinjauan manajemen mencakup antara lain hal-hal sbb:
Hasil Audit Internal
Umpan Balik/Keluhan Pelanggan
Kinerja Proses/Hasil Pelayanan
Pembahasan Kebijakan dan Sasaran Mutu
Hasil tindakan perbaikan dan pencegahan
Tindakan lanjut dari hasil tindakan sebelumnya.
Rencana Perubahan/Perbaikan Sistem Manajemen Mutu
c. Review Output
1) Hasil tinjauan manajemen dibagiakn kepada pihak-pihak yang
berkepentingan.
2) Hasil tinjauan manajemen memuat keputusan-keputusan / kesimpulan
menegnai tindakan-tindakan yang perlu diambil.
3) Tata cara melaksanakan tinjauan manajemen diuraikan dalam proses
tinjauan manajemen.
Dokumen Terkait
3) Pengukuran Kinerja.
Tahun 2016-2017
E. Klinik Sanitasi
1. Klinik sanitasi 60% 50%
2. Jumlah klien yang sudah 720
mendapat intervensi/tindak
lanjut yang diperlukan
F. Sanitasi Total Berbasis
Masyarakat ( STBM ) =
Pemberdayaan Masyarakat
1. Jumlah Kepala Keluarga (KK) 95% 72%
yang memiliki Akses terhadap
jamban
2. Jumlah Desa/Kelurahan yang 33,3% 24%
sudah ODF (Open Defecation
Free)
Dokumentasi Terkait
3. Analisa Data
Puskesmas Rumbia menjamin bahwa semua data dikumpulkan, dievaluasi dan
dianalisa untuk mengukur keefektifan dan keefisienan penerapan system manajemen
mutu dan kemungkinan pelaksanaan peningkatan berkesinambungan. Analisa data
mencakup aspek kesesuaian terhadap persyaratan produk dan proses, kecendrungan
operasional kegiatan termasuk tindakan pencegahan dan kinerja pemasok serta
peraturan perundangan yang relevan dengan sasaran mutu. Analisa meliputi :
a. Data-data proses atau implementasi system manajemen mutu harus dikelola
dengan baik
b. Data dianalisi dengan menggunkan metode atau cara yang sesuai, misalkan
menggunakan metode statistic.
c. Analisa data dilakukan oleh secretariat, semua bidang, semua seksi dan sub
bagian,kegunaannnya untuk mengetahui tingkat kinerja masing-masing proses dan
melihat kesenjangan-kesenjangan yang ada sehingga dapat dilakukan tindakan
perbaikan.
d. Prosedur analisis data ditentukan oleh MR dan menjadi acuan bagi semua fungsi
lainnya.
e. Hasil analisis data harus mengarah pada pengidentifikasian ketidak-sesuaian,
ketidak-efektifan dan ketidakefesienan serta tindakan-tindakan perbaikan yang
diperlukan.
f. Data analisis antara lain untuk memantau :
1) Kepuasan pelanggan
2) Kesesuaian terhadap persyaratan pelayanan
3) Karakteristik dan kecendrungan proses serta pelayanan
4) Kinerja pemasok
5) Sebagai dasar untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan.
Dokumen Terkait :
4. Peningkatan Berkelanjutan
Puskesmas Rumbia senantiasa meningkatkan efektifitas dan efisien
manajemen mutu melalui pengembangan kebijakan dan sasaran mutu, pemanfaatan
hasil audit dan analisa data serta hasil tindakan koreksi, pencegahan dan tinjauan
manajemen. Puskesmas Rumbia manjamin bahwa penyebab ketidaksesuaian yang
ditemukan dihilangkan untuk mencegah terjadinya kembali ketidaksesuaian.
Puskesmas Rumbia menjamin bahwa penyebab ketidaksesuaian yang mungkin timbul
dihilangkan sehingga tidak terjadi kembali kecendrungan ketidaksesuaian. Tindakan
pencegahan yang diambil bergantung dari dampak yang ditimbulkan oleh
kecendrungan ketidaksesuaian.
5. Tindakan koneksi dan preventif
Program perbaikan terus menerus :
a. Seluruh karyawan dan pimpinan wajib melakukan perbaikan secara terus menerus
terhadap efektivitas dan efisiensi system manajemen mutu sesuai dengan tugas,
tanggung jawab dan wewenngnya.
b. Semua perbaikan mengacu pada komitmen yang tertuang dalam kebijakan mutu,
sasaran mutu, hasil audit, analisa data, tindakan koeksi dan pencegahan, serta
tinjauan manajemen.
c. Penyebab-penyebab terjadinya ketidaksesuaian dipastikan dieliminasi/dihilangkan
dan dicegah agar tidak terjadi lagi.
d. Tujuan dari tindakan koneksi dan pencegahan adalah mencegah terulangnya
masalah yang sama dan untuk meningkatkan kinerja puskesmas puuwatu secara
keseluruhan.
e. Upaya tindakan koneksi dan pencegahan dipastikan sesuai dengan skala dampak
yang dapat ditimbulkan dari masalah tersebut.
f. Agar proses tindakan koneksi dan pencegahan berjalan lancer dan hasilnya efektif,
dipastikan prosedur tindakan koneksi dan pencegahan telah disediakan yang
mencakup hal-hal sebagai berikut :
1) Meninjau ketidak-sesuaian termasuk keluhan pelanggan
2) Menentukan penyebab-penyebab masalah
3) Merencanakan dan melaksanakan tindakan keneksi dan pencegahan
4) Menyimpan arsip tindakan koneksi dan pencegahan
5) Meninjau efektivitas tindakan koneksi dan pencegahan
g. MR bertanggung-jawab memastikan tindakan koneksi dan pencegahan yang telah
dilaksanakan menjadi lebih efektif dan efisien.
h. Tindakan koneksi harus sesuai dengan dampak dari masalah.
i. Prosedur tindakan koneksi dipastikan dibuat.
Dokumen terkait :
Prosedur Audit Internal
Prosedur Tinjaun Manajemen
6. Pelayanan Klinis
a. Pelayanan Klinis yang berorientasi pasien
b. Penunjang pelayanan klinis
c. Peningkatan Mutu Pelayanan Klinis dan Keselamatan Pasien :
1) Penilaian indicator kinerja klinis
2) Penunjang pelayanan klinis
3) Pelaporan insiden keselamatan pasien
4) Analisis dan tindak lanjut
5) Penerapan manajemen risiko
d. Penyelenggaraan upaya kesehatan masyarakat dan pelayanan klinis
1) Upaya Kesehatan Masyarakat
a) Perencanaann upaya kesehatan masyarakat, akses dan pengukuran kinerja.
b) Penyelenggaraan UKM.
c) Sasaran Kinerja dan MDG’s
2) Pemantauan dan pengukuran :
a) Kepuasan pelanggan
b) Audit internal
c) Pemantauan dan pengukuran proses
d) Pemantauan dan pengukuran hasil layanan
3) Pengendalian jika ada hasil yang tidak sesuai
4) Analisis data
5) Peningkatan berkelanjutan
6) Tindakan korektif
7) Tindakan preventif
e. Pelayanan Klinis
1) Pelayanan klinis yang berorientasi pasien.
2) Penunjang pelayanan klinis.
3) Peningkatan mutu pelayanan klinis dan keselamatan pasien.
4) Penilaian indicator kinerja klinis.
5) Pengukuran pencapaian sasaran keselamatan pasien.
6) Pelaporan insiden keselamatan pasien
7) Analisis dan tindak lanjut.
8) Penerapan manajemen risiko.
BAB III
PENUTUP
Kualitas pelayanan public sangat ditentukan oleh system dan tenaga pelayanan.
Namun ketenagaann pelayana seringkali menghadapi kendala dalam hal jumlah, sebaran,
mutu dan kualifikasi, system pengembangan karir, dan kesejahteraan tenaga pelaksana.
Permasalahan yang muncul menimbulkan persepsi rendahnya kualitas pelayanan, yang
berawal dari kesenjangan antara aturan dan standar yang ada dengan pelaksanaan pelayanan
yang tidak bisa menyesuaikan.
Demikian pedoman Manajemen mutu ini dibuat dan disahkan oleh Kepala
Puskesmas Rumbia untuk dijadikan acuann dalam bertindak dan mengambil keputusan dalam
rangka menjalankan system manajemen mutu serta tugas dan tanggung jawab masing-masing
sesuai dengan kapasitas dan wewenang yang telah diberikan.
Rahmat, AMK
NIP. 19721021 199403 1 004