You are on page 1of 12

“MANAJEMEN DI PUSKESMAS“

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK VI
Novita Indah Sari Nuna
Shafira Rizka Badarab
Putri Lestary
Safira M Ali

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) MUHAMMADIYAH


MANADO
PROGRAM STUDI DIII FARMASI
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat ALLAH SWT sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
tentang “MANAJEMEN DI PUSKESMAS“” ini dengan baik meskipun banyak
kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterima kasih pada Bpk. Drs. Amir
Fatah Selaku dosen mata kuliah Manajemen Farmasi yang telah memberikan
tugas ini kepada kami.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun
orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terjadi
kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami mohon kritik dan saran yang
membangun dari anda demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang.

Manado, 01 juni 2018


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................
DAFTAR ISI............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN :
I. Latar Belakang ..............................................................................................
II. Rumusan Masalah .........................................................................................
III. Tujuan .........................................................................................................
IV. Manfaat .................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN :
I. PENGERTIAN MANAGEMEN KESEHATAN..........................................
II. PERENCANAAN MANAGEMEN PUSKESMAS......................................
III. RUANG LINGKUP DAN BATASAN PUSKESMAS.................................
IV. PENGAWASAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN MANAGEMEN
PUSKESMAS.........................................................................................
V. PELAKSANAAN DAN PENGENDALIAN MANAGEMEN
PUSKESMAS................................................................................................
BAB III PENUTUP :
I. Kesimpulan...............................................................................................
II. Saran..........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA :............................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

I. LATAR BELAKANG
Kesehatan merupakan kebutuhan pokok manusia oleh karena itu kesehatan
adalah hak azasi manusia. Keberhasilan pembangunan kesehatan secara
makro akan mempengaruhi kinerja pembangunan sektor lain seperti
pembangunan ekonomi, pendidikan, sosial, pertahanan dan keamanan, secara
mikro akan meningkatkan derajat kesehatan individu. Derajat kesehatan yang
optimal akan mewujudkan sumber daya manusia yang sehat dan kuat baik
jasmani maupun rohani. Sumber daya manusia yang demikian ini dibutuhkan
dalam kita memasuki abad 21. Abad yang ditandai dengan persaingan yang
ketat baik ditingkat nasional, regional maupun internasional. Pembangunan
kesehatan terus harus diupayakan untuk dapat meningkatkan kualitas, dan
pemerataan jangkauan pelayanan kesehatan masyarakat.
Pada tahun 1969-1971 Departemen Kesehatan menata kembali strategi
pembangunan kesehatan jangka panjang melalui PAKERNAS I untuk
merumuskan rencana pembangunan kesehatan jangka panjang sebagai awal
Repelita I. Kemudian dari sinilah konsep Pusat Kesehatan Masyarakat
(puskesmas) mulai diperkenalkan.
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah suatu kesatuan organisasi
kesehatan fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan
masyarakat dan membina peran serta masyarakat di samping memberikan
pelayanan menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya
dalam bentuk kegiatan pokok. Fungsi puskesmas terdiri dari tiga yaitu
sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, pusat
pemberdayaan masyarakat dan keluarga dalam pembangunan kesehatan dan
pusat pelayanan tingkat pertama. Fungsi dan peran puskesmas sebagai
lembaga kesehatan yang menjangkau masyarakat di wilayah terkecil
membutuhkan strategi dalam hal pengorganisasian pelayanan sehingga
pembangunan kesehatan masyarakat dapat tercapai.
Pemerintah telah berusaha memenuhi kebutuhan masyarakat akan
pelayanan kesehatan dengan mendirikan Rumah Sakit dan Pusat Kesehatan
Masyarakat (PUSKESMAS) di seluruh wilayah di indonesia. Namun sampai
saat ini usaha pemerintah dalam memenuhi kebutuhan masyarakat akan
kesehatan masih belum dapat memenuhi harapan masyarakat. Banyak
anggota masyarakat yang mengeluh dan merasa tidak puas dengan pelayanan
yang diberikan oleh Puskesmas milik pemerintah ini baik itu dari segi
pemeriksaan yang kurang diperhatikan oleh petugas kesehatan, lama waktu
pelayanan, keterampilan petugas, saran/fasilitas, serta waktu tunggu untuk
medapatkan pelayanan. Untuk terselengaranya berbagai upaya kesehatan
perorangan dan upaya kesehatan masyarakat yang sesuai dengan azas
penyelenggaraan, puskesmas perlu ditunjang oleh manajemen puskesmas
yang baik.
Sehubungan dengan hal tersebut, maka dalam hal ini kami menyusun
makalah dengan judul “Penerapan Fungsi Managemen di Puskesmas” agar
kita dapat mengetahui darimana cara penerapan fungsi managemen
puskesmas.

II. RUMUSAN MASALAH


Adapun rumusan masalah yang akan kami bahas dalam makalah ini adalah
1. Bagaimana Pengertian Managemen Puskesmas.
2. Bagaimana menjelaskan Perencanaan Managemen Puskesmas
3. Bagaimana menjelaskan Pelaksanaan dan Pengendalian Managemen
Puskesmas
4. Bagaimana Menjelaskan Pengawasan dan Pertanggung jawaban
Managemen Puskesmas
5. Bagaimana Menjelaskan Ruang Lingkup dan Batasan Puskesmas

III. TUJUAN
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1. Untuk Mengetahui Pengertian Managemen Puskesmas
2. Untuk Mengetahui Perencanaan Managemen Puskesmas
3. Untuk Mengetahui Pelaksanaan dan Pengendalian Managemen
Puskesmas
4. Untuk Mengetahui Pengawasan dan Pertanggung jawaban Managemen
Puskesmas
5. Untuk Mengetahui Ruang Lingkup dan Batasan Puskesmas

IV. MANFAAT
Adapun manfaat yang ingin dikemukakan dalam makalah ini yaitu :
1. Dapat menjadi referensi dan literatur bagi semua kalangan yang
membutuhkan.
2. Dapat menambah ilmu pengetahuan, serta melatih penulis berpikir
secara kritis, analitik, dan logis dalam mengolah dan mengkaji data
menjadi sebuah karya ilmiah
BAB II
PEMBAHASAN

I. PENGERTIAN MANAGEMEN KESEHATAN


Manajemen puskesmas adalah rangkaian kegiatan yang bekerja
secara sistematik untuk menghasilkan luaran puskesmas yang efektif dan
efisien. Ada tiga fungsi manajemen puskesmas yakni perencanaan,
pelaksanaan dan pengendalian, serta pengawasan dan pertanggungjawaba

II. PERENCANAAN MANAGEMEN PUSKESMAS


Perencanaan merupakan proses penyusunan rencana tahunan puskesmas
untuk mengatasi masalah kesehatan di wilayah kerja puskesmas. Rencana
tahunan puskesmas dibedakan atas dua macam yaitu rencana tahunan
upaya kesehatan wajib. Kedua, rencana tahunan upaya kesehatan
pengembangan.
a. Perencanaan Upaya Kesehatan Wajib
Langkah – langkah perencanaan yang harus dilakukan puskesmas
adalah :
1. Menyusun Usulan Kegiatan
Usulan disusun dalam bentuk matriks (Gantt Chart) yang
berisikan rincian kegiatan, tujuan, sasarn, besaran kegiatan
(volume), waktu, lokasi, serta perkiraan kebutuhan biaya untuk
setiap kegiatan. Rencana ini disusun melalui pertemuan
perencanaan tahunan puskesmas yang dilaksanakan sesuai dengan
siklus perencanaan kabupaten/kota dengan mengikutsertakan BPP
serta dikoordinasikan dengan cermat.
2. Mengajukan usulan kegiatan
Langkah kedua adalah mengajukan usulan kegiatan ke
dinas kesehatan kabupaten/kota untuk persetujuan pembiayaan.
Dalam mengajukan usulan kegiatan harus dilengkapi dengan
usulan kebutuhan rutin, saran dan prasarana dan operasional
puskesmas beserta pembiayaannya.
3. Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan
Langkah ketiga adalah menyusun rencana pelaksanaan
kegiatan yang telah disetujui oleh Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota (Rencana Kerja Kegiatan/Plan of Action), dalam
bentuk matriks (Gantt Chart) yag dilengkapi dengan pemetaan
wilayah (mapping)
b. Perencanaan Upaya Kesehatan Pengembangan
Langkah – langkah yang harus dilakukan adalah :
1. Identifikasi upaya kesehatan pengembangan
Identifikasi dilakukan berdasarkan ada tidaknya masalah
kesehatan yang terkait dengan setiap upaya kesehatan
pengembangan tersebut. Apabila puskesmas memiliki kemampuan,
identifikasi masalah dilakukan bersama masyarakat melalui
pengumpulan data secara langsung di lapangan (Survei mawas
Diri). Tetapi apabila kemampuan pengumpulan data bersama
masyarakat tidak dimiliki oleh puskesmas, identifikasi dilakukan
melalui kesepakatan kelompok (Delbecq Technique).
2. Menyusun Usulan kegiatan
Langkah kedua adalah menyusun usulan kegiatan yang
berisikan rincian kegiatan, tujuan, sasaran, besaran kegiatan
(volume), waktu, lokasi serta perkiraan kebutuhan biaya untuk
setiap kegiatan. Rencana yang telah disusun diajukan dalam bentuk
gantt chart. Penyusunan rencana pada tahap awal pengembangan
program dilakukan melalui pertemuan yang dilaksanakan secara
khusus bersama dengan BPP dan dinkes kabupaten/kota dalam
bentuk musyawarah masyarakat.
3. Mengajukan Usulan kegiatan
Langkah ketiga mengajukan ususlan kegiatan ke dinas
kesehatan kabupaten/kota untuk pembiayaannya. Usulan kegiatan
dapat pula diajukan ke Badan Penyantun Puskesmas atau pihak –
pihak lainnya.
4. Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan
Langkah keempat menyusun rencana pelaksanaan kegiatan
yang telah disetujui oleh dinas kesehatan kabupaten/kota atau
penyandang dana lain.

III. PELAKSANAAN DAN PENGENDALIAN MANAGEMEN


PUSKESMAS
Pelaksanaan dan pengendalian adalah proses penyelenggaraan,
pemantauan serta penilaian terhadap penyelenggaraan rencana tahunan
puskesmas, baik rencana tahunan upaya kesehatan wajib maupun rencana
tahunan upaya kesehatan pengembangan, dalam mengatasi masalah
kesehatan di wilayah kerja puskesmas. Langkah –langkah pelaksanaan dan
pengendalian adalah sebagai berikut :
1. Pengorganisasian
Untuk dapat terlaksanaya rencana kegiatan puskesmas perlu dilakukan
pengorganisasian. Ada dua macam pengorganisasian yang harus
dilakukan. Pertama, pengorganisasian berupa penentuan para
penanggungjawab dan para pelaksana untuk setiap kegiatan serta untuk
setiap satuan wilayah kerja. Kedua, pengorganisasian berupa
penggalangan kerjasama tim secara lintas sektoral.
2. Penyelenggaraan
Setelah pengorganisasian selesai dilakukan, kegiatan selanjutnya
adalah menyelnggarakan rencana kegiatan puskesmas, dalam arti para
penanggung jawab dan para pelaksana yang telah ditetapkan pada
pengorganisasian, ditugaskan menyelenggarakan kegiatan puskesmas
sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
3. Pemantauan
Penyelenggaraan kegiatan harus diikuti dengan kegiatan pemantauan
yang dilakukan secara berkala. Kegiatan pemantauan mencakup hal –
hal sebagai berikut :
a. Melakukan telaahan penyelenggaraan kegiatan dan hasil yang
dicapai yang dibedakan atas dua hal yaitu telaahan internal dan
telaahan eksternal.
Telaahan internal yakni telaahan bulanan terhadap
penyelenggaraan kegiatan dan hasil yang dicapai oleh puskesmas,
dibandingkan dengan rencana dan standar pelayanan. Telaahan
eksternal yakni telaahan triwulan terhadap hasil yang dicapai oleh
sarana pelayanan kesehatan tingkat pertama lainnya serta sector
lain terkait yang ada di wilayah kerja puskesmas. Telaahan
triwulan ini dilakuka dalam lokakarya mini triwulan puskesmas
secara lintas sektoral.
b. Menyusun saran peningkatan penyelenggaraan keiatan sesuai
dengan pencapaian kinerja puskesmas serta masalah dan hambatan
yang ditemukan dari hasil telaahan bulanan dan triwulan.
4. Penilaian
Kegiatan penilaian dilakukan pada akhir tahun anggaran. Kegiatan
yang dilakukan mencakup hal – hal berikut :
a. Melakukan penilaian terhadap penyelenggaraan kegiatan dan hasil
yang dicapai, dibandingkan dengan rencana tahunan dan standar
pelayanan.
b. Menyusun saran peningkatan penyelenggaraan kegiatan sesuai
dengan pencapaian serta masalahn dan hambatan yang ditemukan
untuk rencana tahun berikutnya.

IV. PENGAWASAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN MANAGEMEN


PUSKESMAS
Pengawasan dan pertanggungjawaban adalah proses memperoleh
kepastian atas kesesuaian penyelenggaraan dan pencapaian tujuan
puskesmas terhadap rencana dan peraturan perundang – undangan serta
berbagai kewajiban yang berlaku. Untuk terselenggaranya pengawasan
dan pertanggungjawaban dilakukan kegiatan sebagai berikut:
1. Pengawasan
Pengawasan dibedakan atas dua macam yakni pengawasan internal dan
pengawasan eksternal. Pengawasan internal dilakukan secara melekat
oleh atasan langsung. Pengawasan eksternal dilakukan oleh
masyarakat, dinas kesehatan kabupaten/kota serta berbagai institusi
pemerintah terkait. Pengawasan mencakup aspek administrative,
keuangan dan teknis pelayanan.
2. Pertanggungjawaban
Pada setiap akhir tahun anggaran, kepala puskesmas harus membuat
laporan pertanggungjawaban tahunan yang mencakup pelaksanaan
kegiatan serta perolehan dan penggunaan berbagai sumber daya
termasuk keuangan. Laporan tersebut disampaikan ke dinas kesehatan
kabupaten/kota serta pihak – pihak terkait lainnya. Apabila terjadi
penggantian kepala puskesmas, maka kepala puskesmas yang lama
diwajibkan membuat laporan pertanggungjawaban masa jabatannya.

V. RUANG LINGKUP DAN BATASAN PUSKESMAS


Adapun yang menjadi ruang lingkup atau lingkungan wilayah kerja
Puskesmas antara lain:
1. Jumlah keluarga miskin yang terus bertambah di wilayah kerja
Puskesmas. Karena kelompok ini akan terus menjadi beban
pembangunan kesehatan di daerah jka Pemda tidak memilii kebijakan
khusus untk mengatasi masalah kesehatan mereka
2. Kemiskinan dan pengangguran terselubung di wilayah kerja
Puskesmas menjadi trigger munculnya masalah social baru dalam
bentuk peningkatan pengguna narkoba, minuman keras, seks bebas,
sehingga akan menimbulkan penyakit menular seksual, abortus. Hal ini
akan mengharuskan adanya pencatatan data di wilayah kerja
Puskesmas untuk dijadikan sebagai acuan dalam kebijakan Pemda
3. Masalah sampah dan masalah kesehatan lingkungan merupakan
masalah yang harus mendapatkan penanganan yang intensif oleh
Pemda dan juga merupakan tanggung jawab Puskesmas. Hal ini
disebabkan karena masalah lingkungan akan menyebabkan
berkembangnya penyakit Gastroenteritis, DHF,dll
Wilayah kerja Puskesmas meliputi satu kecamatan atau sebagian dari
kecamatan. Faktor kepadatan penduduk, luas daerah, keadaan geografik
dan keadaan infrastruktur lainnya merupakan bahan pertimbangan dalam
menentukan wilayah kerja Puskesmas.
Puskesmas merupakan perangkat Pemerintah Daerah Tingkat II, sehingga
pembagian wilayah kerja puskesmas ditetapkan oleh Bupati atau Walikota,
dengan saran teknis dari kepala Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota.
Sasaran penduduk yang dilayani oleh sebuah Puskesmas rata-rata 30.000
penduduk setiap Puskesmas. Untuk perluasan jangkauan pelayanan
kesehatan maka Puskesmas perlu ditunjang dengan unit pelayanan
kesehatan yang lebih sederhana yang disebut Puskesmas 1. Pembantu dan
Puskesmas Keliling. Khusus untuk kota besar dengan jumlah penduduk
satu juta atau lebih, wilayah kerja Puskesmas bisa meliputi 1 Kelurahan.
Puskesmas di ibukota Kecamatan dengan jumlah penduduk 150.000 jiwa
atau lebih, merupakan “ Puskesmas Pembina “ yang berfungsi sebagai
pusat rujukan bagi Puskesmas kelurahan dan juga mempunyai fungsi
koordinasi.
BAB III
PENUTUP

I. KESIMPULAN
Untuk membuat managemen Puskesmas lebih efektif dan efesien maka
harus d lakukan beberapa hal yaitu;
1. Perencanaan merupakan proses penyusunan rencana tahunan
puskesmas untuk mengatasi masalah kesehatan di wilayah kerja
puskesmas. Rencana tahunan puskesmas dibedakan atas dua macam
yaitu:
a. Perencanaan Upaya Kesehatan Wajib
b. Perencanaan Upaya Kesehatan Pengembangan
2. Pelaksanaan dan pengendalian adalah proses penyelenggaraan,
pemantauan serta penilaian terhadap penyelenggaraan rencana tahunan
puskesmas, baik rencana tahunan upaya kesehatan wajib maupun
rencana tahunan upaya kesehatan pengembangan, dalam mengatasi
masalah kesehatan di wilayah kerja puskesmas. Langkah –langkah
pelaksanaan dan pengendalian adalah sebagai berikut :
a. Pengorganisasian
b. Penyelenggaraan
c. Pemantauan
d. Penilaian
3. Pengawasan dan pertanggungjawaban adalah proses memperoleh
kepastian atas kesesuaian penyelenggaraan dan pencapaian tujuan
puskesmas terhadap rencana dan peraturan perundang – undangan
serta berbagai kewajiban yang berlaku. Untuk terselenggaranya
pengawasan dan pertanggungjawaban dilakukan kegiatan sebagai
berikut :
a. Pengawasan
b. Pertanggungjawaban

II. SARAN
Berdasarkan hasil pembahasan dan kesimpulan dengan banyaknya
masalah-masalah kesehatan maka penulis menyarankan sekiranya dalam
melaksanakan fungsi managemen puskesmas harus dilaksanakan secara
sistematis dan terstruktur agar apa yang menjadi perencanaan dari
puskesmas tersebut dapat terlaksana dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim, http://ITS-Undergraduate-14549-5105109603-chapter/UP-
PDF/_working/.pdf
Iman, muhammad, 2011, Manajemen Puskesmas dan Posyandu,
http://id.Manajemen Puskesmas dan Posyandu « Somelus.html

You might also like