You are on page 1of 4

Sistem Multiaxial

Sistem klasifikasi DSM bersifat multiaxial. Kata “multiaxial” mengacu pada


sistem yang menggambarkan pasien melalui cara yang multiple sehingga dokter
tersebut terdorong untuk melakukan evaluasi pada semua aspek kesehatan dan latar
belakang sosial pasien. Kelima axis tersebut digunakan untuk mengkode
karakteristik pasien yang di ringkas dalam tabel 1-1.

Tabel 1-1. Sistem Multiaxial DSM-IV-TR


Axis I Gangguan klinis
Kondisi lain yang mungkin merupakan
fokus perhatian klinis
Axis II Gangguan kepribadian
Retardasi Mental
Axis III Kondisi medis umum
Axis IV Masalah-masalah Psikososial dan
Lingkungan
Axis V Global Assessment of Functioning
(GAF)

Axis I digunakan untuk mengindikasi sindrom-sindrom mayor seperti


skizofrenia, gangguan bipolar, dan gangguan panik. Jika beberapa dianosa tersebut
ada, ,maka, semuanya bisa dicatat.

Axis II digunakan untuk mengkode gangguan-gangguan yang muncul secara


relatif pada awal masa hidup dan menetap; khususnya, pada retardasi mental dan
gangguan kepribadian dikodekan pada axis ini. Hal ini dilihat sebagai cara untuk
menarik perhatian dokter-dokter pada kondisi-kondisi tersebut, yang biasanya
diabaikan (terutama pada gangguan kepribadian). Pasien tentu dapat memiliki baik
diagnosis Axis I dan Axis II secara bersamaan (contoh gangguan depresi berat,
gangguan kepribadian borderline)

Axis III digunakan untuk mengkode berbagai kondisi medis pasien (cth.
Hipertensi, diabetes, penyakit tiroid) yang berhubungan dengan pengobatannya.
Axis III merupakan komponen penting pada diagnosis karena menarik perhatian
dokter pada kondisi medis yang dapat berhubungan dengan gangguan-gangguan
psikiatri pasien. Hal itu juga menjadi peringatan bagi dokter bahwa pasien
mungkin sedang menjalankan pengobatan terkait dengan kondisi medisnya yang
dapat berinteraksi dengan obat-obatan psikoaktif.

Axis IV mengkode berbagai masalah psikososial dan lingkungan yang dapat


berhubungan dengan penyakit psikiatri maupun penyakit medis umum pasien.
Sebisa mungkin, dokter mencatat stressor spesifik psien dan menentukan derajat
keparahannya. Axis IV berfungsi untuk mengingatkan dokter pada berbagai
faktor pribadi yang dapat berhubungan dengan diagnosis pasien (cth. Eksaserbasi
depresi akibat tinggal dengan pasangan yang alkoholik) atau hal yang
menimbulkan masalah dalam perawatan dan manajemen pengobatannya ( cth.
Tunawisma). Kategori-kategori untuk masalah psikososial dan lingkungan yang
terdapat pada Axis IV dapat di lihat di Tabel 1-2

Tabel 1-2. DSM-IV TR Axis IV masalah psikososial dan lingkungan


Masalah dengan kelompok pendukung utama
Masalah terkait dengan lingkungan sosial
Masalah Pendidikan
Masalah Pekerjaan
Masalah dalam rumah tangga
Masalah ekonomi
Masalah dengan akses ke Fasilitas layanan kesehatan
Masalah terkait interaksi dengan system hukum atau kejahatan
Masalah psikososial dan lingkungan lainnya

Axis V menyediakan penilaian global untuk derajat fungsional dan kesehatan


psikologikal pasien. Hal tersebut termasuk berbagai indeks sosial, psikologikal,
dan fungsi pekerjaan. Semua itu digunakan untuk mengisi penilaian fungsi secara
global atau Global Assessment of Functioning (GAF) Scale yang memiliki
rentang nilai 1 sampai 100, dengan 100 menggambarkan fungsi yang paling baik.
Skala GAF disimpulkan pada Tabel 1-3. Skala ini digunakan oleh dokter untuk
menentukan prognosis pasien secara keseluruhan, karena semakin tinggi fungsi
pasien maka semakin baik hasil pengobatan dan prognosisnya.
Bagaimana terbiasa dengan sistem DSM
Sistem DSM secara jelas bersifat kompleks dan luas. Dokter muda seharusnya
tidak mencoba untuk menguasai semuanya sekaligus. Sebaliknya, harus fokus pada
kondisi mayor dan kondisi umum yang sering ditemukan pada praktek psikiatri di
pelayanan kesehatan primer. Dokter muda harus menjadi sangat terbiasa dengan
kriteria diagnosis pada beberapa kondisi umum, seperti skizofrenia, depresi berat,
demensia, gangguan cemas, dan gangguan kepribadian. Beberapa kumpulan dari
kriteria gejala (cth.depresi berat) harus di ingat, karena kriteria tersebut sering
digunakan pada banyak pengaturan klinis yang berbeda. Sistem tersebut terlalu
luas untuk diingat semua ke dalam memori, meskipun begitu, dokter tidak perlu
merasa khawatir untuk melihat kembali kriteria-kriteria tersebut saat menilai
gejala-gejala pasien dan membuat diagnosis.

Tabel 1-3 DSM-IV–TR Global Assessment of Functioning (GAF) Scale


Dengan mempertimbangkan fungsi psikologikal, sosial, dan pekerjaan,
menggunakan kontinum hipotesis gangguan kesehatan mental. Tidak termasuk
gangguan fungsi akibat faktor keterbatasan fisik ( atau lingkungan)
Kode (Catatan: gunakan kode intermediet bila diperlukan (cth, 45, 68, 72)
100 Berfungsi superior dalam berbagai aktivitas, menangani masalah
ǀ kehidupan dengan baik, terlihat oleh orang lain karena dia memiliki
91 kualitas hidup yang positif. Tidak ada gejala.
90 Gejala minimal atau tidak ada gejala (cth. Rasa sedikit cemas
ǀ sebelum ujian), berfungsi baik dimanapun dia berada, tertarik dan
81 terlibat dalam berbagai aktivitas, efektif secara social,secara umum
puas dengan kehidupan. Tidak ada masalah sehari-sehari (kadang-
kadang berdebat dengan anggota keluarga).
80 Jika gejala timbul, hanya bersifat sementara dan reaksi yang sudah
ǀ teduga terhadap stressor psikososial (cth. Sulit berkonsenterasi
71 setelah berdebat dengan keluarga; gangguan ringan di lingkungan
sosial, pekerjaan, atau sekolah (cth kadang terpuruk dalam tugas
sekolah).
70 Gejala ringan, (cth mood depresi dan insomnia ringan) ATAU
ǀ mengalami sedikit kesulitan dalam lingkungan sosial, pekerjaan,
61 sekolah (cth kadang bolos, atau mencuri dalam rumah tangga),
namun fungsi secara umum masih baik, memiliki hubungan yang
dekat dengan beberapa orang.
60 Gejala moderat (cth afek datar dan bicara sirkumtansial, serangan
ǀ panik sesekali) ATAU mengalami kesulitan moderat dalam
51 lingkungan sosial, pekerjaan, sekolah (cth teman sedikit, memiliki
konflik dengan teman sebaya atau rekan kerja).
50 Gejala serius (cth ide bunuh diri, ritual obsessional yang serius,
ǀ mencuri di toko) ATAU mengalami kesulitan serius dalam
41 lingkungan sosial, pekerjaan, sekolah (cth tidak mempunyai teman,
dan tidak dapat bertahan dalam suatu pekerjaan).
40 Beberapa kesulitan dalam uji realias atau komunikasi (cth bicara
ǀ yang tidak logis, tidak jelas dan tidak relevan) ATAU kesulitan berat
31 dalam beberapa aspek seperti pekerjaan, atau sekolah, hubungan
keluarga, masalah dalam pengambilan keputusan, pikiran atau
suasana hati (cth seorang yang depresi menjauhi teman, mengabaikan
keluarga, dan tidak dapat bekerja; anak biasanya memukul anak yang
lebih kecil, sifat pembangkang di rumah, dan tidak naik kelas).
30 Tingkah laku dipengaruhi oleh delusi atau halusinasi ATAU keluitan
ǀ berat dalam komunikasi atau pengambilan keputusan (cth kadang
21 inkoheren, berperilaku yang tidak layak, preokupasi bunuh diri)
ATAU ketidakmampuan untuk berfungsi di hampir semua aspek (cth
baring di ranjang seharian, tidak ada pekerjaan, rumah maupun
teman).
20 Bahaya dengan mencederai diri sendiri atau orang lain (cth upaya
ǀ bunuh diri tanpa harapan yang jelas dari kematian, sering melakukan
11 kekerasan dan kegembiraan manik) ATAU gagal dalam menjaga
kebersihan sendiri (cth bernoda kotoran) ATAU kesulitan berat
dalam komunikasi (cth inkoheren berat atau mute).

10 Bahaya yang terus menerus atau mencederai diri sendiri atau orang
ǀ lain dengan berat ( cth kekerasan yang berulang) ATAU
1 ketidakmampuan menjaga kebersihan diri secara persisten ATAU
aksi percobaan bunuh diri yang serius dengan harapan yang jelas dari
kematian.

You might also like