You are on page 1of 20

PENILAIAN NYERI PADA ANAK

RESKI PRATAMA
C111 12 118
SUPERVISOR PEMBIMBING :
Prof. Dr.dr Muh.Ramli Ahmad,Sp.An-KAP-KMN

RESIDEN PEMBIMBING :
Dr.Yoga Syafrudin Nur
Pendahuluan
• Pembaharuan pada praktik klinis terbaik yang berhubungan
dengan penilaian nyeri pada anak.
• Memberikan gambaran mengapa kita perlu menilai nyeri pada
anak
• Strategi untuk menilai nyeri pada anak
• Memperkenalkan instrumen penilaian nyeri pada anak serta
bagaimana menggunakan instrumen penilaian dalam praktek
klinis sehari-hari.
Mengapa Menilai dan menangani nyeri pada
anak menjadi suatu hal yang penting?

United Nations, dalam deklarasinya terhadap hak asasi pada anak,


mengatakan bahwa:
“anak haruslah berada pada lingkungan yang aman dan bebas,
dan harus diproteksi dari segala pengabaian, kekejaman, dan
eksploitasi.”
Prinsip inilah yang diaplikasikan dalam memanajemen nyeri.
Konsekuensi dari nyeri yang tidak
tertangani

Efek Fisik Efek Psikologis Efek Lain

•Napas cepat dan dalam •Cemas,takut,distres,perasaan •Memanjangnya waktu rawat


•Ekspansi paru yang tidak tidak tertolong, inap di RS
adekuat dan batuk yg berat • perasaan tidak ada harapan •Meningkatnya kejadian di rawat
•Peningkatan hormon stress •Menghindari aktivitas kembali ke RS
•Tegang otot, spasme, •Gangguan tidur •Meningkatnya kunjungan rawat
fatigue •Nafsu makan menurun jalan
Strategi dalam menilai nyeri pada
anak

penilaian dari pelaporan sendiri (apa yang dikatakan anak)

perilaku (bagaimana anak bertingkah laku)

indikator psikologis (bagaimana tubuh anak berekasi)


Indikator perilaku dari nyeri

• Individu-individu berbeda beda dalam mengekspresikan nyerinya,


sehingga penting untuk mengetahui kebiasaan normal dari anak.
• Terdapat bukti bahwa anak yang melaporkan sendri nyeriya tidak selalu
berkorelasi kuat dengan tingkah lakunya.
Oleh sebab itu, penilaian dilakukan berdasarkan obeservasi, penilaian ini
hanya dapat mengestimasi seberapa nyeri anak merasakan nyeri.
Tanda yang mengindikasikan anak dalam kondisi
nyeri
•Meningkatkan ketergantungan terhadap
•Irtabilitas
orang lain
•Afek datar
•Sikap tenang yang tidak biasa
•Postur yang tidak biasa
•Hilangnya nafsu makan
•Berteriak
•Merengek-rengek
•Agresifitas
•Menangis terisak-isak
•Pola tidur terganggu
•Lethargi
Indikator nyeri fisiologis

• Peningkatan denyut jantung secara langsung ketika terdapat stimulus


nyeri dan menurun ketika nyeri hilang
• Frekuensi pernapasan dan pola pernapasan
• Tekanan darah dapat meningkat pada anak dengan nyeri akut
• Saturasi oksigen akan menurun ketika anak dalam keadaan nyeri akut
Instrumen penilaian nyeri

Instrumen pada anak preverbal


• Face, Legs, Activity, Cry, Consolability (FLACC)
• Children’s hospital f eastern ontario pain scale (CHEOPS)

Instrumen pada anak dengan gangguan kognitif


• Non communicating children’s pain checklis-postoperative version ( NCCPC-PV)
• Pediatric pain provile (PPP)

Instrumen pada anak usia verbal


• Face pain scale, Numerical rating scale, visual analogue scale
Instrumen penilaian yang digunakan pada anak preverbal,
anak dengan gangguan kognitif, dan anak pada tahap bicara

Indikator:
CHEOPS • menangis, ekspresi wajah, verbalisasi, aktivitas torsi,
bagaimana anak menyentuh lukanya, posisi kaki.
• Ditujukan untuk anak berusia 1-7 tahun, namun telah digunakan pada
anak usia 4 bulan hingga 17 tahun.
• Tervalidasi untuk digunakan pada nyeri prosedural dan nyeri postoperatif
• Panjangnya instrumen dan sistem skoring yang membingungkan
membuatnya sulit untuk digunakan dalam praktik klinis.
• Tidak dapat digunakan pada pasien yang paralisis.
Indikator:
FLACC
• ekspresi wajah, pergerakan kaki, aktivitas, menangis,
konsolabilitas
• Ditujukan untuk anak usia 2 bulan hingga 8 tahun,
namun telah digunakan pada anak usia 0 hingga 18 tahun.
• Indikator mulai dari skala 0-12, dengan total skor mulai dari 0-10
membuatnya mudah untuk digunakan
• Digunakan untuk postoperatif, trauma, dan nyeri kanker pada anak
usia 0-2 tahun
• Tidak dapat digunakan pada pasien paralisis.
• Beberapa data sebelumnya menunjukkan penilaian ini dapat
digunakan pada pasien yang diventilasi.
Instrumen penilaian yang digunakan pada anak dengan gangguan
kognitif

• Digunakan untuk anak gangguan kognitif pada usia 4-19 tahun postoperatif
rFLACC
• Tervalidasi untuk nyeri prosedural

• Indikator untuk skor mulai dari 0-2, dengan total skor 0-10

• Perawat dan orangtua menilai FLACC lebih bagus dibanding dengan penilaian

nyeri lainnya

• Hasil dari literatur review berhubungan dengan instrumen untuk anak yang sedang

dirawat di rumah sakit dengan gangguan kognitif juga dapat disimpulkan bahwa

rFLACC menunjukkan kemungkinannya digunakan pada perawatan akut karena

kemudahannya untuk digunakan


• Digunakan untuk mengukur nyeri post operasi, bagi anak
NCCPC-PV
dengan gangguan neurologis.
• Tervalidasi dalam kondisi post operasi dengan anak usai 3-10
tahun dengan gangguan kognitif berat.
• Klinisi mengindikasikan bahwa instrumen ini terlalu kompleks
dan panjang jika dibandingkan dengan instrumen lain dalam
penggunaannya terhadap sekelompok anak.
• Digunakan untuk mengukur nyeri persisten harian.
PPP
• Terdiri dari 20 item diurutkan pada skala Likert 4 poin
• Skor total 0-60. (skor lebih besar dari 14 biasanya
mengindikasikan nyeri moderat hingga berat)
• Anak diobservasi selama 5 menit sebelum melengkapi
penilaian nyeri.
• Orang tua penganggap PPP lebih akurat, terlepas dari
kesulitannya untuk digunakan secara klinis.
rFLACC
Pedoman rFLACC
Instrumen yang digunakan:
• perawat harus mengulas pada setiap kategori dengan orangtua ataupun yang orang merawatnya.

Tiap kategori dari 5 kategori


• (F) Face; (L) Legs; (A) Aktivitas; (C)Cry; (C) Consolability dinilai dengan
• skor dari 0-2, yang dimana dihasilkan total skor dari 0 hingga 19.

Pasien yang bangun:


• observasi setidaknya 1-3 menit, tubuh dan kaki yang tidak tertutup.
• Reposisi pasien atau observasi aktivitas.
• Nilai tubuh tonus dan ketegangan.
• Mulai intevensi menghibur jika diperlukan.

Pasien yang tertidur:


• Observasi setidaknya 5 menit, tubuh dan kaki yang tidak tertutup.
• Reposisi pasien bila memungkinkan. Nilai tonus dan ketegangan
Instrumen penilaian yang digunakan pada anak usia verbal

Face pain
Scale

• Wajah 0 •Wajah 3
sangat bahagia karena ia lebih nyeri lagi.
tidak merasa nyeri sama •Wajah 4
sekali jauh lebih nyeri.
• Wajah 1 •Wajah 5
sedikit nyeri. Sensasi nyeri yang paling berat yang
• Wajah 2 pernah dibayangkan, walaupun tidak
perlu untuk menangis untuk
sedikit lebih nyeri.
merasakan hal ini.
Kesimpulan

Bab ini telah menjelaskan tentang penanganan terbaik untuk


pengukuran nyeri pada anak. Sebagai contoh pemeriksa jangan
selalu setuju dengan pedoman yang ada saat ini,kita perlu
merefleksikan bagaimana kita dapat memastikan bahwa anak
tidak sedang mengalami rasa nyeri berkepanjangan baik nyeri
sedang hingga nyeri berat.

You might also like