You are on page 1of 4

BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN ASBAB NUZUl

Di tinjau dari segi bahasa yaitu bertempat.

Secara istilah yaitu di turunkannya Al-Qur’an kepada nabi muhammad melalui malaikat jibril untuk
memberi petunjuk kepada manusia ke arah tujuan yang terang dan lurus dengan menegakkan asas
kehidupan yang di dasarkan kepada keimanan kepada allah dan rosulnya juga memberi tahukan hal
yang telah lalu, dari kejadian-kejadian sekarang, serta berita-berita yang akan datang.

Sebagian besar Al-Qur’an itu di turunkan untuk tujuan umum ini, tapi kerena para syahabat saat hidup
bersama rasulullah telah menyaksikan banyak sejarah, bahkan kadang terjadi di antara mereka
peristiwa khusus yang memerlukan hukum Allah atau masih kabur bagi mereka, kemudian mereka
bertanya kepada Rasul tentang hal itu, kemudian Al-Qur’an itu turun untuk masalah itu[1].

B. macam-MACAM SEBAB NUZUL

Dari segi jumlah sebab dan ayat yang turun, asbabun nuzul dapat dibagi kepada ta’addud al-asbab wa al-
nazil wahid ( sebab turunnya lebih dari satu dan ini persoalan yang terkandung dalam ayat atau
kelompok ayat yang turun satu ) dan ta’addud al-nazil wa al-sabab wahid (ini persoalan yang terkandung
dalam ayat atau kelompok ayat yang turun lebih dari satu sedang sebab turunnya satu ). sebab turun
ayat disebut ta’addud karena wahid atau tunggal bila riwayatnya hanya satu, sebaliknya apabila satu
ayat atau sekelompok ayat yang turun disebut ta’addud al-nazil.

Jika ditemukan dua riwayat atau lebih tentang sebab turun ayat-ayat dan masing-masing menyebutkan
suatu sebab yang jelas dan berbeda dari yang disebutkan lawannya, maka riwayat ini harus diteliti dan
dianalisis, permasalahannya ada empat bentuk: Pertama, salah satu dari keduanya shahih dan lainnya
tidak. Kedua, keduanya shahih akan tetapi salah satunya mempunyai penguat ( Murajjih ) dan lainnya
tidak. Ketiga, keduanya shahih dan keduanya sama-sama tidak mempunyai penguat ( Murajjih ). Akan
tetapi, keduanya dapat diambil sekaligus. Keempat, keduanya shahih, tidak mempunyai penguat (
Murajjih ) dan tidak mungkin mengambil keduanya sekaligus.

C. REDAKSI SEBAB NUZUL


Al-Qur’an yang berjumlah 30 juz, berjumlah lebih dari 6200 ayat itu itu telah di biktikan dengan fakta
sejarah,bahwa trunnya ayat-ayat Al-Qur’an tersebut ada 2 (dua) macam cara.

1. Ayat-ayat yang turun dengan di dahului sebab.

Dalam hal ini ayat-ayat tasryi’iyyah(ayat-ayat hukum) merupakan ayat-ayat pada umumnya
mempunnyai sebab turunnya.

Contoh ayat yang turun karna adanya suatu peristiwa ialah surat Al-baqoroh (2):221.[2]

‫لات ُ ْن ِك ُحواا ْال ُم ْش ِركِينَاا َحتَّىايُؤْ مِ نُواا َولَعَبْداا ُمؤْ مِ ناا َخيْراامِ ْا‬
‫نا‬ ‫نا ُم ْش ِركَةاا َولَ ْاواأ َ ْع َجبَتْ ُك ْاما َو َا‬‫نا َو ََل َ َمةاا ُمؤْ مِ نَةاا َخيْراامِ ْا‬
‫تا َحتَّىايُؤْ مِ َّا‬ ‫لات َ ْن ِك ُحواا ْال ُم ْش ِركَا ِا‬
‫َو َا‬
‫ّللاُاَاي ْدعُوا ِإلَىا ْال َجنَّ ِاةا َو ْال َم ْغف َِرةِاا ِبإ ِ ْذنِ ِاها َويُ َب ِينُااآ َ َياتِ ِاهالِلنَّ ِ ا‬
221(‫اسالَ َعلَّ ُه ْاما َيتَذَ َّك ُرونَاا‬ ‫ارا َو َّا‬‫) ُم ْش ِركاا َولَ ْاواأ َ ْع َج َب ُك ْاماأُولَئِكَاا َي ْدعُونَاا ِإلَىاالنَّ ِا‬

Artinya: “janganlah kalian kawini wanita-wanita musyrik, sebelum mereka beriman; sesungguhnya
wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik, walaupun dian menarik hatimu, dan janlah
kamu mengawinkan orang-orang musryik (dengan wanita-wanita mukmin) sebelum mereka

musyrik, walaupun dia menarik hatimu. Mereka mengajak ke neraka,sedang allah mengajak ke surga
dan ampunan dengan izin-Nya. Dan allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusianya supanya
mereka mengambil pelajaran”.

Contoh yang ke (2), trunnya ayat kana adannya suatu pertanyaan; Q:S (2):219

‫لا ْال َع ْف َاوا َكذَلِكَاايُبَ ِينُاا َّا‬


‫ّللاُالَ ُك ُاما‬ ‫اسا َو ِإثْ ُم ُه َمااأ َ ْكبَ ُارامِ ْا‬
‫نانَ ْف ِع ِه َماا َويَ ْسأَلُونَكَاا َماذَاايُ ْن ِفقُونَااقُ ِا‬ ‫لافِي ِه َماا ِإثْماا َك ِبيراا َو َمنَافِ ُاعالِلنَّ ِ ا‬ ‫نا ْال َخ ْم ِارا َو ْال َم ْيس ِا‬
‫ِراقُ ْا‬ َ ‫يَ ْسأَلُونَكَاا‬
‫ع ِا‬
219(‫تالَعَل ُك ْاماتَتَفَ َّك ُرونَاا‬ َّ ْ
‫)اْلَيَا ِا‬

Artinya: “mereka bertannya kepadamu (Muhammad) tentang khamar dan judi. Katakanlah: “ pada
keduanya itu terdapat dosa dan beberapa manfaat bagi manusia tetapi dosannya lebih besar dari pada
manfaatnya.” Dan mereka bertannya kepadamu tentang apa yang harus di infakkan. Katakanlah,”
kelebihan (dari apa yang diperlukan).” Demikianlah allah menerangkan ayat-ayat-nya kepadamu agar
kamu memikirkan”.

Keterangan:

2. Ayat-ayat yang turun tanpa di dahului sebab


Ayat-ayat semacam ini banyak terdapat di dalam Al-Qur’an dan jumlahnya lebih banyak dari pada ayat-
ayat hukum yang mempunyai asbabul nuzul.

Contohnya: dalam surat yusuf 1—3

‫صابِ َمااأ َ ْو َح ْينَااإِلَيْكَاا َهذَاا ْالقُ ْرآَنَاا َوإِا ْا‬


‫نا‬ َ َ‫سنَاا ْالق‬
‫ص ِا‬ َ ْ‫علَيْكَااأَح‬ َ ‫)اإِنَّااأ َ ْنزَ ْلنَااهُاقُ ْرآَنًاا‬1(‫ينا‬
َ ‫)انَحْ نُاانَقُصاا‬2(‫ع َربِيًّاالَعَلَّ ُك ْامات َ ْع ِقلُونَاا‬ ‫با ْال ُمبِ ِا‬
‫الرات ِْلكَااآَيَاتُاا ْال ِكت َا ِا‬
3(‫ناقَ ْب ِل ِاهالَمِ نَاا ْالغَافِلِينَاا‬‫) ُك ْنتَاامِ ْا‬

Artinya: alif lam ra, ini adalah ayat-ayat kitab (Al-Qur’an) yang jelas. Sesungguhnya kami menurunkannya
berupa Qur’an berbahasa Arab, agar kamu mengerti. Kami menceritakan kepadamu (Muhammad) kisah
paling baik dengan mewahyukan Al-Qur’an ini kepadamu, dan sesungguhnya engkau sebelum itu
termasuk orang yang tidak mengetahui.[3]

D. MANFAAT SEBAB NUZUL

Memgetahui hikmah diundagkannyasuatu hukum dam perhatian syara’ terhadap kepentingan umum
dalam menghadapi segala peristiwa, karna sayangnya kepada umat.

Mengkhususkan (menbatasi) hukum yang di turunkandengan sebab yang terjadi, bila hukum itu di
tanyakan dalam bentuk umum.

Dapat menolak dugaan adanya Hasr ( pembatasan ).

Mengetahui sebab nuzul adalah cara terbaik untuk memahami makna Al-Qur’an dan menyingkap
kesamaran yang tersembunyi dalam ayat-ayat yang tidak dapat di tafsirkan tanpa mengetahui sebab
nuzul-nya.

Diketahui pula bahwa sebab turun ayat tidak pernah keluar dari hokum yang terkandung dalam ayat
tersebut sekalipun datang mukhasisnya ( yang mengkhususkannya ).

Sebab nuzul dapat menerangkan tentang siapa ayat itu di turunkan sehingga ayat tersebut tidak di
terapkan kepada orang lain karena dorongan perselisihan dan permusuhan..

Akan mempermudah orang menghafal ayat-ayat al-qur’an serta memperkuat keberadaan wahyu
dalam ingatan orang yang mendengarnya jika mengetahui sebab turunnya[4].
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Jadi Al-Qur’an diturunkan untuk memberi petunjuk kepada manusia ke arah tujuan yang terang dan
jalan yang lurus menegakkan asas kehidupan yang di dasarkan ke pada keimanan dan risalah allah,
memberi taukan hal yang telah lalu, kejadian-kejadian yang sekarang serta berita-berita yang akan
datang.

Sebagian besar Qur’an pada mulanya di turunkan untuk tujuan di atas, tetapi kehidupan para syahabat
bersama rasulullah menyaksikan banyak sejarah dan peristwa khusus yang perlu penjelasan hukum
allah, kemudian mereka bertnya kepada rasul dan pada saat itulah Al-Qur’an turun untuk
menjelaskannya.

B. PESAN

Kita sebagai orang islam harus slalu hati-hati dalam bertindak dan melangka dalam hukum allah, apa lagi
dalam hal Al-Qur’an yang itu ada sebab turunnya yang dengan sebab itu tafsirannya akan berbeda. Kita
harus mengetahui akan hal itu, sebagai kehujahan dalam diri kita pada suatu saat nanti, agar kita tidak
salah dalam melangka untuk pengetahuan.

http://makalah-makalahhhuda12.blogspot.com/

You might also like