You are on page 1of 4

http://www.ichrc.

org/622-demam-berdarah-dengue-diagnosis-dan-tatalaksana

Demam Berdarah Dengue: diagnosis dan


tatalaksana
1. Klinis

Gejala klinis berikut harus ada, yaitu:

 Demam tinggi mendadak tanpa sebab yang jelas, berlangsung terus menerus selama 2-7
hari
 Terdapat manifestasi perdarahan ditandai dengan:
o uji bendung positif
o petekie, ekimosis, purpura
o perdarahan mukosa, epistaksis, perdarahan gusi
o hematemesis dan atau melena
 Pembesaran hati
 Syok, ditandai nadi cepat dan lemah sampai tidak teraba, penyempitan tekanan nadi ( 20
mmHg), hipotensi sampai tidak terukur, kaki dan tangan dingin, kulit lembab, capillary
refill time memanjang (>2 detik) dan pasien tampak gelisah.

2. Laboratorium

 Trombositopenia (100 000/μl atau kurang)


 Adanya kebocoran plasma karena peningkatan permeabilitas kapiler, dengan manifestasi
sebagai berikut:
o Peningkatan hematokrit ≥ 20% dari nilai standar
o Penurunan hematokrit ≥ 20%, setelah mendapat terapi cairan
o Efusi pleura/perikardial, asites, hipoproteinemia.
 Dua kriteria klinis pertama ditambah satu dari kriteria laboratorium (atau hanya
peningkatan hematokrit) cukup untuk menegakkan Diagnosis Kerja DBD.

Derajat Penyakit

Derajat penyakit DBD diklasifikasikan dalam 4 derajat (pada setiap derajat sudah ditemukan
trombositopenia dan hemokonsentrasi)

Derajat Demam disertai gejala tidak khas dan satu-satunya manifestasi


I perdarahan ialah uji bendung.
Derajat Seperti derajat I, disertai perdarahan spontan di kulit dan atau
II perdarahan lain.
Derajat Didapatkan kegagalan sirkulasi, yaitu nadi cepat dan lambat,
III tekanan nadi menurun (20 mmHg atau kurang) atau hipotensi,
sianosis di sekitar mulut, kulit dingin dan lembap dan anak tampak
gelisah.
Derajat Syok berat (profound shock), nadi tidak dapat diraba dan tekanan
IV darah tidak terukur.

Tatalaksana Demam Berdarah Dengue tanpa syok

Anak dirawat di rumah sakit

 Berikan anak banyak minum larutan oralit atau jus buah, air tajin, air sirup, susu, untuk
mengganti cairan yang hilang akibat kebocoran plasma, demam, muntah/diare.
 Berikan parasetamol bila demam. Jangan berikan asetosal atau ibuprofen karena obat-
obatan ini dapat merangsang terjadinya perdarahan.
 Berikan infus sesuai dengan dehidrasi sedang:
o Berikan hanya larutan isotonik seperti Ringer laktat/asetat
o Kebutuhan cairan parenteral
 Berat badan < 15 kg : 7 ml/kgBB/jam
 Berat badan 15-40 kg : 5 ml/kgBB/jam
 Berat badan > 40 kg : 3 ml/kgBB/jam
o Pantau tanda vital dan diuresis setiap jam, serta periksa laboratorium (hematokrit,
trombosit, leukosit dan hemoglobin) tiap 6 jam
o Apabila terjadi penurunan hematokrit dan klinis membaik, turunkan jumlah cairan
secara bertahap sampai keadaan stabil. Cairan intravena biasanya hanya
memerlukan waktu 24–48 jam sejak kebocoran pembuluh kapiler spontan setelah
pemberian cairan.
 Apabila terjadi perburukan klinis berikan tatalaksana sesuai dengan tata laksana syok
terkompensasi (compensated shock).

Tatalaksana Demam Berdarah Dengue dengan Syok

 Perlakukan hal ini sebagai gawat darurat. Berikan oksigen 2-4 L/menit secarra nasal.
 Berikan 20 ml/kg larutan kristaloid seperti Ringer laktat/asetat secepatnya.
 Jika tidak menunjukkan perbaikan klinis, ulangi pemberian kristaloid 20 ml/kgBB
secepatnya (maksimal 30 menit) atau pertimbangkan pemberian koloid 10-
20ml/kgBB/jam maksimal 30 ml/kgBB/24 jam.
 Jika tidak ada perbaikan klinis tetapi hematokrit dan hemoglobin menurun pertimbangkan
terjadinya perdarahan tersembunyi; berikan transfusi darah/komponen.
 Jika terdapat perbaikan klinis (pengisian kapiler dan perfusi perifer mulai membaik,
tekanan nadi melebar), jumlah cairan dikurangi hingga 10 ml/kgBB/jam dalam 2-4 jam
dan secara bertahap diturunkan tiap 4-6 jam sesuai kondisi klinis dan laboratorium.
 Dalam banyak kasus, cairan intravena dapat dihentikan setelah 36-48 jam. Ingatlah
banyak kematian terjadi karena pemberian cairan yang terlalu banyak daripada pemberian
yang terlalu sedikit.
http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs117/en/

Demam berdarah adalah penyakit parah yang menyerupai flu yang menyerang bayi, anak kecil dan
orang dewasa, namun jarang menyebabkan kematian.

Dengue harus dicurigai saat demam tinggi (40 ° C / 104 ° F) disertai dengan 2 gejala berikut: sakit kepala
parah, nyeri di belakang mata, nyeri otot dan sendi, mual, muntah, kelenjar bengkak atau ruam. Gejala
biasanya berlangsung selama 2-7 hari, setelah masa inkubasi 4-10 hari setelah gigitan nyamuk yang
terinfeksi.

Dengue parah adalah komplikasi yang berpotensi mematikan akibat kebocoran plasma, akumulasi
cairan, gangguan pernapasan, pendarahan hebat, atau gangguan organ. Tanda peringatan terjadi 3-7
hari setelah gejala pertama bersamaan dengan penurunan suhu (di bawah 38 ° C / 100 ° F) dan meliputi:
sakit perut parah, muntah terus-menerus, pernapasan cepat, gusi berdarah, kelelahan, gelisah dan
darah di muntahan. 24-48 jam berikutnya dari tahap kritis bisa mematikan; Perawatan medis yang tepat
diperlukan untuk menghindari komplikasi dan risiko kematian.

Pengobatan

Tidak ada pengobatan spesifik untuk demam berdarah.

Untuk demam berdarah parah, perawatan medis oleh dokter dan perawat yang berpengalaman dengan
efek dan perkembangan penyakit dapat menyelamatkan nyawa - menurunkan angka kematian dari lebih
dari 20% menjadi kurang dari 1%. Pemeliharaan volume cairan tubuh pasien sangat penting untuk
perawatan demam berdarah parah.

Kejadian demam berdarah telah tumbuh secara dramatis di seluruh dunia dalam beberapa
dekade terakhir. Jumlah sebenarnya dari kasus demam berdarah dilaporkan tidak dilaporkan dan
banyak kasus salah klasifikasi. Satu perkiraan baru-baru ini menunjukkan 390 juta infeksi dengue
per tahun (95% interval yang dapat dipercaya 284-528 juta), dimana 96 juta (67-136 juta)
termanifestasi secara klinis (dengan tingkat keparahan penyakit) .1 Studi lain, tentang prevalensi
demam berdarah , memperkirakan bahwa 3,9 miliar orang, di 128 negara, berisiko terinfeksi
virus dengue  Global burden of dengue

Referensi:

Bhatt S, Gething PW, Brady OJ, Messina JP, Farlow AW, Moyes CL et.al. The global
distribution and burden of dengue. Nature;496:504-507.
2
Brady OJ, Gething PW, Bhatt S, Messina JP, Brownstein JS, Hoen AG et al. Refining the
global spatial limits of dengue virus transmission by evidence-based consensus. PLoS Negl Trop
Dis. 2012;6:e1760. doi:10.1371/journal.pntd.0001760.

You might also like