Professional Documents
Culture Documents
Abstrak
Seorang laki-laki, 84 tahun, dibawa ke UGD RSUD dr. M. Haulussy Ambon dengan keluhan
lemah badan kiri yang dialami sejak 4 jam sebelum masuk RS. Keluhan ini dirasakan saat pasien
sementara beraktivitas (makan). Sebelumnya pasien mengeluh nyeri kepala dan muntah sebanyak
2 kali. Pemeriksaan neurologi ditemukan GCS (Glascow Coma Scale) 14 (somnolen), hemiparese
sinistra, parese N. VII, XII sinistra tipe sentral. Pasien didiagnosis stroke iskemik emboli dan
atrium fibrilasi berdasarkan klinis dan gambaran CT Scan kepala. Perawatan hari ke-10 temperatur
meningkat, hari ke-19 terjadi penurunan kesadaran, dilakukan CT Scan kepala kontrol hasilnya
terjadi transformasi hemoragik, kondisi memberat dan pada akhirnya pasien meninggal.
Abstract
A man, 84 years old, was brought to the Emergency Room of dr. M. Haulussy hospital Ambon with
complaints weak left body experienced from 4 hours before admission. This complaint is felt when
the patient is doing activity (eating). Previously, patient complained of headache and vomiting 2
times. Neurological examination found GCS (Glascow Coma Scale) 14 (somnolence), hemiparese
the left, parese N. VII, XII of the left central type. Patient is diagnosed embolic ischemic stroke
and atrial fibrillation based on clinical and CT Scan picture of the head. On the 10th day of
treatment, the temperature rises, the 19 th decline in consciousness, a CT Scan head control result
of hemorrhagic transformation occurred, the conditions become heavy and the patient ultimately
died.
http://ojs3.unpatti.ac.id/index.php/moluccamed | 82
Molucca Medica Volume 10, Nomor 1, Oktober 2017
ISSN 1979-6358 (print)
ISSN 2597-246X (online)
PENDAHULUAN iskemik atau infark. Terbagi atas, yaitu:
Stroke menurut definisi World Health Thrombosis serebri dan Emboli serebri.
gangguan fungsi otak fokal atau global, hemoragik adalah perdarahan yang tidak
dengan gejala-gejala yang berlangsung selama terkontrol di otak. Sekitar 20% stroke adalah
24 jam atau lebih dan dapat menyebabkan stroke hemoragik. Terbagi atas 2 yaitu:
kematian, tanpa adanya penyebab lain yang Perdarahan intra serebral dan Perdarahan
jelas selain vaskuler. 1,2 Pada pasien ini ekstra serebral (subarachnoid).
http://ojs3.unpatti.ac.id/index.php/moluccamed | 83
Molucca Medica Volume 10, Nomor 1, Oktober 2017
ISSN 1979-6358 (print)
ISSN 2597-246X (online)
Stroke in Evolution (Progressing Stroke) Physiological risk factors:
- Sindroma metabolik
http://ojs3.unpatti.ac.id/index.php/moluccamed | 84
Molucca Medica Volume 10, Nomor 1, Oktober 2017
ISSN 1979-6358 (print)
ISSN 2597-246X (online)
sedangkan untuk penyebab emboli yang pula telah diketahui bahwa emboli sendiri
berasal selain dari jantung yaitu tidak merupakan faktor satu-satunya, oleh
atherosclerosis aorta atau arteri lainnya, karena embolus dapat menerobos kawasan
diseksi karotis atau vertebra basilar, thrombus kapiler sambil mencairkan dirinya (lisis).
komplikasi pembedahan rongga thorax atau sudah aterosklerotik atau arteriosklerotik ikut
leher, thrombosis vena pelvis atau ekstremitas menentukan juga terjadinya oklusi arteri pada
inferior atau shunting jantung kanan ke kiri. 3 embolisasi. Angka statistik untuk infark
tersebut berupa suatu thrombus yang terlepas Keadaan arteri-arteri serebral yang sudah
dari dinding arteri yang aterosklerotik dan aterosklerotik atau arteriosklerotik itu
berulserasi atau gumpalan trombosit yang mendasari sebagian besar lesi vaskuler di otak
terjadi karena fibrilasi atrium, gumpalan dan batang otak. Sebagaimana nanti akan
kuman karena endokarditi bacterial atau dijelaskan lebih lanjut, arteri-arteri serebral
gumpalan darah dan jaringan karena infark tersebut di atas dapat dianggap sebagai arteri-
mural. Kini telah diperoleh bukti-bukti bahwa arteri yang tidak sehat.
http://ojs3.unpatti.ac.id/index.php/moluccamed | 85
Molucca Medica Volume 10, Nomor 1, Oktober 2017
ISSN 1979-6358 (print)
ISSN 2597-246X (online)
sehingga mempermudah pembentukan vasospasme lokal. Selain keadaan di atas,
tidak dapat mengelola dilatasi dan jaringan di bagian distalnya dan statis aliran
Sehingga pada keadaan-keadaan yang rouleaux yang akan membentuk klot pada
kritis akan timbul gangguan sirkulasi yang daerah stagnasi bik distal maupun proksimal.
mengakibatkan terjadinya iskemia dan Gangguan fungsi neuron akan terjadi dalam
infark serebri. Dengan adanya beberapa menit kemudian, jika kolateral tidak
hipertensi) dan kimia darah (polisitemia, jaringan tetap berlangsung, hal ini
http://ojs3.unpatti.ac.id/index.php/moluccamed | 86
Molucca Medica Volume 10, Nomor 1, Oktober 2017
ISSN 1979-6358 (print)
ISSN 2597-246X (online)
gambaran dan prognosis yang berbeda. mengantuk sejak keluhan tersebut.
Transformasi hemoragik terbagi atas dua yaitu Sebelumnya pasien sempat mengeluh nyeri
hemoragik peteki dan hematoma intraserebral kepala dan sempat muntah sebanyak 2 kali
http://ojs3.unpatti.ac.id/index.php/moluccamed | 87
Molucca Medica Volume 10, Nomor 1, Oktober 2017
ISSN 1979-6358 (print)
ISSN 2597-246X (online)
Gambar 1. CT Scan kepala saat masuk RS Gambar 2. CT Scan Kepala setelah terjadi penurunan
diberikan terapi ceftriaxone 1 gram, 1 vial/12 komplikasi dari stroke iskemik dan dapat
Hari ke-19 pasien mengalami penurunan hemoragik sering terjadi pada pasien dengan
http://ojs3.unpatti.ac.id/index.php/moluccamed | 88
Molucca Medica Volume 10, Nomor 1, Oktober 2017
ISSN 1979-6358 (print)
ISSN 2597-246X (online)
menerobos kapiler, maka lesi yang dihasilkan kelainan jantung maka dapat dicurigai bahwa
oleh gangguan tersebut ialah iskemia serebri stroke yang diderita adalah stroke emboli
regional yang reversibel. Pada kebanyakan Tidak ada pemeriksaan laboratorium yang
kasus emboli serebri yang menyumbat aliran spesifik untuk mendiagnosis stroke iskemik.
darah secara total, lesi yang dihasilkan itu Pemeriksaan imejing adalah penunjang
terbatas pada daerah vaskularisasi antara diagnosis terpenting untuk evaluasi dan terapi
wilayah perdarahan dua arteri yang pasien stroke akut. Hasil CT Scan kepala tanpa
sewajarnya saling membantu. Daerah ini kontras pada pasien ini menunjukkan stroke
dikenal sebagai “watershed area”. Pada iskemik emboli di temporo parietal kanan. CT
umumnya, infark akibat oklusi emboli Scan adalah pemeriksaan imejing yang paling
transformasi hemoragik. Hal ini disebabkan penting untuk mendeteksi stroke hemoragik
oleh perdarahan atau perembesan diapedesis (ICH dan SAH). Tetapi pemeriksaan ini tidak
sebagai kelanjutan dari mekanisme vascular efektif untuk stroke infark yang kecil terutama
http://ojs3.unpatti.ac.id/index.php/moluccamed | 89
Molucca Medica Volume 10, Nomor 1, Oktober 2017
ISSN 1979-6358 (print)
ISSN 2597-246X (online)
hemoragik peteki (transformasi hemoragik) memberikan keuntungan reperfusi dan
secara tipikal lebih tegas pada substansia lisisnya thrombus dan perbakan sel serebral
grisea. Pada bentuk hematoma, infark yang yang bermakna. American Heart
mendasari dapat secara mudah dilihat dan Association dan American Academy of
melibatkan substansia grisea dan korteks. 8 rTPA sebagai trombolisis untuk terapi
Penatalaksanaan farmakologi stroke iskemik stroke dalam 3 jam setelah onset gejala
baik yang disebabkan oleh thrombus maupun pada pemberian intravena dan 6 jam setelah
sumbatan tersebut dan memulihkan aliran Pemberian IV rTPA dosis 0,9 mg/kgBB
Berikutnya adalah terapi farmakologi diberikan sebagai bolus inisial dan sisanya
Trombolotis dengan rTPA secara umum berasal dari jantung (arterial fibrilasi),
http://ojs3.unpatti.ac.id/index.php/moluccamed | 90
Molucca Medica Volume 10, Nomor 1, Oktober 2017
ISSN 1979-6358 (print)
ISSN 2597-246X (online)
antikoagulan berfungi untuk mencegah clopidogrel dan dipiridamol. Pemberian
terjadinya stroke emboli pada arteri aspirin dengan dosis awal 325 mg dalam
kolateral dan tidak bisa melisis thrombus 24-48 jam setelah onset stroke dianjurkan
pada arteri yang telah mengalami untuk setiap stroke iskemik (AHA/ASA,
Rekomendasi untuk pasien dengan stroke dengan aspirin pada stroke iskemik akut
kardioemboli dengan faktor risiko iskemik tidak dianjurkan, kecuali pada pasien
miokard dan thrombus pada ventrikel kiri dengan indikasi spesifik misalnya angina
jantung berdsarkan hasil EKG atau pectoris tidak stabil, non Q wave MI,
Pemberian antiplatelet bertujuan untuk merusak sel saraf dan sel glia pada area
http://ojs3.unpatti.ac.id/index.php/moluccamed | 91
Molucca Medica Volume 10, Nomor 1, Oktober 2017
ISSN 1979-6358 (print)
ISSN 2597-246X (online)
obat yang bekerja dalam mengurangi bulan setelah kejadian (AHA/ASA, class 1,
membrane dan mencegha pembentukan Faktor risiko pada pasien ini adalah
meta-analisis hanya pada penderita stroke fisik terdapat nadi yang ireguler yang
bermakna dibandingkan dengan placebo. Terdapat dua cara untuk mencegah terjadinya
Sementara pada penderita stroke ringan- Stroke, yaitu pencegahan primer (sebelum
sedang ada perbaikan namun tidak terkena stroke) dan pencegahan sekunder
dilanjutkan dengan oral 2x1000 mg selama resiko stroke (faktor resiko yang dapat
http://ojs3.unpatti.ac.id/index.php/moluccamed | 92
Molucca Medica Volume 10, Nomor 1, Oktober 2017
ISSN 1979-6358 (print)
ISSN 2597-246X (online)
darah dan kualitas arterial cerebral; maka August 8]; [1 screen]. Available from:
URL:
perlu ada usaha prevensi terjadinya stroke http://www.medlink.com/medlinkconten
t.asp
karena secara fungsional arteri-arteri tersebut 10. Arofah AR. Penatalaksanaan stroke
trombotik. Universitas Brawijaya
tidak dapat mengelola dilatasi dan konstriksi Malang. 2011:7(14):65-70.
11. Silverman IE, Rymer MM. An atlas of
vaskuler secara sempurna. investigation and treatment: Ischemic
stroke. Oxford: Atlas Medical
Publishing;2009.p.1-15.
12. PERDOSSI. Guideline stroke tahun
2011. Jakarta: Perhimpunan Dokter
DAFTAR PUSTAKA Spesialis Saraf Indonesia;2011.p.78-
81,97-99.
1. Ginsberg L. Lecture notes: neurologi. 13. Mardjono M, Sidharta P. Neurologi
Edisi 8. Jakarta: Penerbit Erlangga;2008. Klinis Dasar. Jakarta. Dian Rakyat. 2010.
p.89-91.
2. Sidharta P. Neurologi klinis dalam hal 284-2
praktek umum. Jakarta: Dian
Rakyat;2012. hal.260-94.
3. Is. M. Asriningrum, Machin A. Stroke.
Dalam: Buku ajar ilmu penyakit saraf.
Surabaya: Pusat penerbitan dan
percetakan Unair;2011.p.91-9.
4. Israr Y. Stroke. Riau: RSU Arifin
Ahmad;2008.p.1-10.
5. Setyopranoto I. Stroke: gejala dan
penatalaksanaan. CDK
2011;38(4).p.247-50.
6. Silva GS, Koroshetz WJ, Gonzales R,
Schwamm LH. Causes of Ischemic
Stroke. Springer-Verlag Berlin
Heidelberg 2011.p.25-42.
7. Japardi I. Patoganesa stroke
kardioemboli. Medan: USU Digital
Library;2002.p.1-10.
8. Dixon A, Gaillard F. Haemorrhagic
transformation of an ischaemic infarct
[online]. 2014 [cited 2014 August 8]; [1
screen]. Available from:
URL:http://radiopaedia.org/articles.hae
morrhagic -transformation-of-an-
ischaemic-infarct
9. Paciaroni M, Julien B, Levine S.
Hemorragic transformation of ischemic
stroke [online]. 2013 June 11 [cited 2014
http://ojs3.unpatti.ac.id/index.php/moluccamed | 93
Molucca Medica Volume 10, Nomor 1, Oktober 2017
ISSN 1979-6358 (print)
ISSN 2597-246X (online)
http://ojs3.unpatti.ac.id/index.php/moluccamed | 94