Professional Documents
Culture Documents
Objek pemeriksaan
Sebagai objek pemeriksaan dalam suatu penyelidikan dan penyidikan secara garis besar
dapat ditentukan antara lain :
1. Korban hidup,
2. Korban mati,
3. Manusia sebagai pelaku,
4. Benda-benda mati yang terdapat di sekitar tempat kejadian perkara yaitu:
a. Bekas pola gigitan pada tubuh mayat.
b. Air liur di sekitar bekas pola gigitan dan bekas gigitan makanan tertentu.
c. Bercak-bercak darah korban
d. Bercak-bercak darah pelaku
5. Benda mati yang secara fisik dianggap sebagai barang bukti antara lain:
a. Gigi palsu lepasan sebagian (partial denture)
b. Gigi palsu penuh (full denture)
c. Mahkota dan jembatan (crown and bridge)
d. Gigi-geligi yang lepas dari rahang korban
e. Patahan gigi-geligi dari korban
f. Kemungkinan terdapat patahan rahang yang lepas dari korban baik rahang
atas maupun rahang bawah.
6. Semua jaringan rongga mulut yaitu pipi bagian dalam dan bibir yang lepas yang
terdapat di tempat kejadian perkara.
Analisa pola gigitan pada buah hanyalah buah tertentu saja misalnya pada apel
yang dikenal dengan Apple Bite Mark, dapat pula pada buah pear dan bangkuang. Pola
gigitan ini adalah penapakan dari hasil gigitan yang putus akibat gigi atas yang beradu
dengan gigi bawah. Sehingga terlihat hasil dari gigitan permukaan bukalis dari gigi atas
dengan gigi bawah.
Hal ini akan dilakukan pencetakan hasil gigitan apabila buah tersebut belum
rusak. Keadaan ini telah dilakukan identifikasi pola gigitan Apple Bite Mark pada
peristiwa terbunuhnya pelukis nasional Basuki Abdullah, pelaku setelah melakukan
pembunuhan ia memakan makanan di meja makan kemudian menggigit apel dari lemari
es.
Pertama-tama dilakukan pencetakan bekas gigitan pada buah apel tersebut,
kemudian dicekatkan pada okludator. Para tersangka dilakukan pencetakan gigi geligi
rahang atas dan rahang bawah kemudian model rahangnya dicekatkan pada okludator,
bila tersangka lebih dari satu maka terdapat banyak model pada okludator dengan diberi
nomor A, B, C, D atau I, II, III, IV dan seterusnya. Satu per satu tersangka diintergrasi
sambil diperlihatkan model rahangnya serta diminta untuk menggigit buah apel dengan
diameter sebesar yang ditempat kejadian perkara. Apabila mereka tidak bisa menolak
atau tidak mengelak dari yang dilihatnya yaitu berupa model giginya pada okludator,
hasil gigitannya dari buah apel yang disediakan serta buah apel bekas gigitan dari pelaku
maka dialah pelakunya. Proses ini dilaksanakan diruang tertutup oleh penyidik Polri dan
Tim Identifikasi dengan penjagaan secukpnya. Data-data semua itu dicacat kedalam
formulir baku mutu, dontogram, serta lampiran-lampairannya, ini semua penting untuk
menyusun berita acara tuntutan dalam proses suatu peradilan. Pada peristiwa Basuki
Abdullah, hal tersebut terungkap tukang kebunnya adalah pelaku pembunuhan serta
pencuri koleksi jam antiknya dengan emukul kepala korban menggunakan senapan angin
yang tergantung di dinding. Dari tujuh tersangka kesemuanya adalah orang dalam.