Professional Documents
Culture Documents
Tatalaksana Tinea
Secara garis besar, dapat dijelaskan bahwa Mekanisme kerja obat antijamur adalah
dengan mempengaruhi sterol membran plasma sel jamur, sintesis asam nukleat
jamur, dan dinding sel jamur yaitu kitin, β glukan, dan mannooprotein.
a. Sterol membran plasma : ergosterol dan sintesis ergosterol
Ergosterol adalah komponen penting yang menjaga integritas membran sel jamur
dengan cara mengatur fluiditas dan keseimbangan dinding membran sel jamur.
Kerja obat antijamur secara langsung (golongan polien) adalah menghambat
sintesis ergosterol dimana obat ini mengikat secara langsung ergosterol dan
channel ion di membran sel jamur, hal ini menyebabkan gangguan permeabilitas
berupa kebocoran ion kalium dan menyebabkan kematian sel. Sedangkan kerja
antijamur secara tidak langsung (golongan azol) adalah mengganggu biosintesis
ergosterol dengan cara mengganggu demetilasi ergosterol pada jalur sitokrom
P450 (demetilasi prekursor ergosterol).
2. Pengobatan Sistemik
Obat sistemik utama yang diindikasikan dan secara luas digunakan untuk
pengobatan onikomikosis adalah terbinafine dan itraconazole. Griseofulvin
juga diindikasikan, tetapi lebih jarang digunakan.
3. Laser
Onikomikosis banyak terjadi pada pasien dengan beberapa penyakit sistemik
lain yang sulit diberi obat antijamur sistemik jangka panjang. Terapi laser
merupakan salah satu pilihan terapi.
Terapi laser sejak tahun 2010 diteliti baik secara in vitro maupun in vivo.
Food and Drug Administration (FDA) telah menyetujui beberapa jenis laser
untuk onikomikosis, di antaranya: PinPointeTM FootLaserTM (PinPointe
USA, Inc.), Cutera GenesisPlusTM (Cutera, Inc.), Q-ClearTM (Light Age,
Inc.), CoolTouch VARIATM (CoolTouch, Inc.), dan JOULE ClearSenseTM
(Sciton, Inc.). Laser mempunyai efek bakterisidal. Energi yang disalurkan
menyebabkan hipertermia lokal, destruksi mikroorganisme patogen, dan
stimulasi proses penyembuhan. Energi laser bekerja melalui mekanisme
denaturasi molekul, baik total maupun parsial pada organisme patogen.30
Energi laser menghasilkan reaksi fotobiologi atau fotokimia yang merusak sel
patogen atau melalui mekanisme yang memicu respons imun yang menyerang
organisme patogen. Mekanisme kerja laser pada onikomikosis belum
diketahui dengan pasti. Diduga berdasarkan prinsip fototermolisis selektif.
Absorpsi laser tidak sama antara infeksi jamur dan jaringan sekitarnya,
menyebabkan konversi energi tersebut menjadi energi panas atau mekanik.
b. Tinea Kapitis
1. Topikal
Tidak disarankan bila hanya terapi topikal saja. Rambut dicuci dengan sampo
antimikotik: selenium sulfida 1% dan 2,5% 2- 4 kali/minggu atau sampo
ketokonazol 2% 2 hari sekali selama 2-4 minggu.
2. Sistemik
Spesies Microsporum
Obat pilihan: griseofulvin fine particle/microsize 20-25 mg/kgBB/hari
dan ultramicrosize 10-15 mg/kgBB/hari selama 8 minggu.
Alternatif: Itrakonazol 50-100 mg/hari atau 5 mg/kgBB/hari selama 6
minggu, atau terbinafin 62,5 mg/hari untuk BB 10-20 kg, 125 mg
untuk BB 20-40 kg dan 250 mg/hari untuk BB >40 kg selama 4
minggu.
Spesies Trichophyton:
Obat pilihan: terbinafin 62,5 mg/hari untuk BB 10-20 kg, 125 mg
untuk BB 20-40 kg dan 250 mg/hari untuk BB >40 kg selama 2-4
minggu.
Alternatif : Griseofulvin 8 minggu, itrakonazol 2 minggu, atau
flukonazol 6 mg/kgBB/hari selama 3-4 minggu.
d. Tinea Imbrikata
Terbinafin 62,5-250 mg/hari (tergantung berat badan) selama 4-6 minggu.
Griseofulvin microsize 10-20 mg/kgBB/hari selama 6-8 minggu.
e. Tinea Pedis
1. Topikal
Obat pilihan: golongan alilamin (krim terbinafin, butenafin**) sekali
sehari selama 1-2 minggu.
Alternatif: Golongan azol: misalnya, krim mikonazol, ketokonazol,
klotrimazol 2 kali sehari selama 4-6 minggu. 14-15, siklopiroksolamin
(ciclopirox gel 0,77% atau krim 1%) 2 kali sehari selama 4 minggu untuk
tinea pedis dan tinea interdigitalis.
2. Sistemik
Obat pilihan: terbinafin 250 mg/hari selama 2 minggu. Anak-anak 5
mg/kgBB/hari selama 2 minggu.
Alternatif: itrakonazol 2x100 mg/hari selama 3 minggu atau 100 mg/hari
selama 4 minggu.