You are on page 1of 1

Theory of Planned Behavior

Theory of planned behavior merupakan pengembangan lebih lanjut dari Theory of


reasoned action (Fishbein dan Ajzen, 1980; Fishbein dan Ajzen, 1975) yang dirasa perlu
dilakukan karena terdapat keterbatasan pada model asli dalam memprediksi perilaku di mana
seseorang memiliki kehendak atau kemauan yang tidak lengkap (Ajzen, 1991).

Dalam theory of reasoned action dinyatakan bahwa intensi untuk melakukan suatu
perilaku memiliki dua prediktor utama, yaitu attitude toward the behavior dan subjective norm.
Pengembangan dari teori ini, theory of planned behavior, menemukan prediktor lain yang juga
mempengaruhi intensi untuk melakukan suatu perilaku dengan memasukkan konsep perceived
behavioral control. Sehingga terdapat tiga prediktor utama yang memengaruhi intensi individu
untuk melakukan suatu perilaku, yaitu sikap terhadap suatu perilaku (attitude toward the
behavior), norma subyektif tentang suatu perilaku (subjective norm), dan persepsi tentang
kontrol perilaku (perceived behavioral control) (Ajzen, 2005).

Ajzen, I., & Fishbein, M., 1975, Belief, Attitude, Intention, and Behavior: An Introduction to Theory and
Research, 129-385, Addison-Wesley, Reading, MA.

Ajzen, I., & Fishbein, M., 1980, Understanding Attitudes and Predicting Social Behavior, 83-111, Prentice-
Hall, Englewood Scliffs, New York.

Ajzen, I., 1991, The Theory of Planned Behavior, Organizational Behavior and Human Decision Processes,
50, 179-211.

Ajzen, I., 2005, Attitudes, Personality and Behavior, 2nd Edition, McGraw-Hill Professional Publishing,
Berkshire, GBR.

You might also like