Professional Documents
Culture Documents
PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Kerangka Teoritis
Kendaraan Ringan
a. Hakikat Belajar
kesehariannya, belajar dapat terjadi kapan saja dan di mana saja individu itu berada.
Belajar sudah tak asing lagi karena merupakan kebutuhan bagi kita semua.Belajar
merupakan suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri
kemampuan,ketrampilan serta sikap. Mulai dari bayi hingga remaja, seseorang akan
terus belajar. Khairani (2013) berpendapat hakikat belajar adalah suatu proses usaha
yang dilakukan scara sadar dan terus menerus melalui bermacam-macam aktivitas
perubahan dalam hal pemahaman, pengetahuan, perubahan sikap, tingkah laku dan
Perwira (2012) belajar sebagai suatu aktivitas yang di tunjukkan oleh perubahan
10
11
tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman. Slameto (2013: 2), mengemukakan
“belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh
suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil
hanya ,menghafal atau mengingat saja tetapi belajar adalah suatu proses yagn
ditandai dngan adanya perubahan pada peserta didik. Belajar adalah suatu proses
yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai
hasil proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti berubahnya
perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam bentuk tingkah laku yang
baru berkat pengalaman dan latihan. Belajar merupakan proses untuk memperoleh
laku Belajar adalah bukan suatu tujuan tetapi merupakan proses untuk mencapai
pengalaman.. Tingkah laku baru itu misalnya dari yang tidak tau menjadi tau.
Sedangkan hasil dari proses belajar tersebut dinamakan hasil belajar. Dengan
demikian dapat diartikan bahwa belajar adalah proses interaksi individu dengan
lingkungannya.
suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan
tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman seseorang itu
12
sendiri dalam interaksi dengan lingkungan. Usaha atau upaya ini juga berarti
dilakukan secara aktif, karena bukan usaha namanya bila dilakukan secara pasif. Ini
bermakna di dalam belajar seseorang dituntut aktif dalam meraih apa yang
keterampilan, kecakapan, sikap, tingkah laku, pola pikir, kepribadian dan lain-lain.
1) Faktor intern
Yaitu faktor yang ada di dalam diri individu yang sedang belajar. Faktor intern
terdiri dari:
melalui inderanya tidak dapat diteruskan ke otak. Begitu juga dengan anak
yang kurang sehat, anak yang kurang sehat akan mengalami kesulitan belajar,
semangat, pikiran terganggu. Karena hal ini malka penerimaan dan respon
pelajaran melalui inderanya. Cacat tubuh juga demikian , cacat tubuh yang
Cacat tubuh yang serius seperti buta, tuli, bisu, hilang tangannya dan kakinya .
13
bagi golongan yang ringan, masih bisa mengikuti pendidikan umum, asal guru
Jika hal-hal diatas ada pada diri siswa maka belajar sulit dipahami. Intelegensi;
anak yang IQ-nya tinggi dapat menyelesaikan segala persoalan ysng dihadapi.
Bakat adalah potensi/kecakapan dasar yang dibawa sejak lahir. Setiap individu
sesuatu yang lain dari bakatnya ia akan cepat bosan, mudah putus asa, tidak
senang. Minat juga mempangaruhi kesulitan belajar yang terjadi pada anak
didik. Belajar yang tidak ada minatnya mungkin tidak sesuai dengan bakatnya,
tidak sesuai dengan kebutuhannya. Ada tidaknya suatu minat terhadap suatu
pelajaran dapat dilihat dari cari anak mengikuti pelajaran, ;lengkap tidaknya
belajarnya.
2) Faktor ekstern
Yaitu faktor yang ada di luar individu. Faktor ekstern terdiri dari:
a) Faktor keluarga (cara orang tua mendidik, relasi antara anggota keluarga,
suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, penegrtian orang tua, dan latar
14
menjadi penyebab kesulitan belajarnya. Orang tua yang bersifat kejam, otoriter,
akan menimbulkan mental uang tidak sehat bagi anak. Hubungan orang tua dan
anak juga sering terlupakan. Faktor ini penting sekali dalam menentukan
kemajuan beajar anak. yang dimaksud hubungan adalah kasih sayang penuh
pengertian atau kebencian, sikap keras, acuh tak acuh, memanjakan, dan lain-
faktor diatas .
b) Faktor sekolah (metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi
siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar
pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode belajar, dan tugas rumah).
Kendaraan Ringan
pembelajaran di sekolah. Hasil belajar yang dicapai seseorang dapat diketahui bila
dimana tingkat pengtahuan seseorang harus ada suatu alat pengukur tertentu yang
dasarnya merupakan akibat dari suatu proses belajar, hal ini berarti optimalnya hasil
hasil belajar seseorang akan mengalami perubahan dalam tingkah lakunya. Gagne
lain: (1) hasil belajar intelektual merupakan hasil belajar terpenting dari sistem
lingsikolastik; (2) strategi kognitif yaitu mengatur cara belajar dan berfikir
(3) sikap dan nilai, berhubungan dengan arah intensitas emosional dimiliki
seseorang;(4) infromasi verbal, pengetahuan dalam arti informasi dan fakta; dan (5)
keterampilan motorik yaitu kecakapan yang berfungsi untuk lingkungan hiup serta
1) Ranah kognitif berkenan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari
2) Ranah afektif berkenaan dengan sikap, yang terdiri dari lima aspek, yaitu
internalisasi.
interpretatif.
16
Hamalik, (2010) Hasil belajar biasanya dinyatakan dalam bentuk skor yang
diperoleh siswa setelah mengikuti suatu tes hasil belajar yang diadakan setelah
selesai suatu program pengajaran. Sedangkan menurut (Purwanto 2011 ; 44) hasil
belajar dapat dijelaskan dengan memahami dua kata yang membentuknya, yaitu
hasil dan belajar, Pengertian hasil merujuk pada suatu perolehan akibat
secara fungsional. Dalam siklus input-proses hasil, hasil dapat dengan jelas
dibedakan input akibat perubahan oleh proses. Begitu pula dalam kegiatan belajar
dan dampak pengiring. Dampak pengajaran adalah hasil yang dapat diukur seperti
tertuang dalam rapor, sedangkan dampak pengiring adalah terapan pengetahuan dan
Dari berapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah
berupa kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik yang berguna bagi siswa
dalam kehidupannya sehari-hari serta sikap dan cara berpikir kritis dan kreatif.
mengenal secara teori namun membutuhkan praktek, salah satunya adalah belajar
dan Pemindah Tenaga Kendaraan Ringan adalah salah satu mata pelajaran yang
17
wajib diikuti oleh siswa Program Studi Teknik Kendaraan Ringan (TKR) yang
sangat mendukung bagi kesiapan siswa untuk mencapai Kompetensi Dasar dan
bekerja di dunia industri dan dunia usaha. Mata pelajaran ini bertujuan agar siswa
memiliki kompetensi yang kompeten sesuai dengan Kompetensi Dasar pada Mata
Pelajaran ini yang diberlakukan pada kurikulum 2013 yaitu : (1) Memahami dan
Memelihara Poros Penggerak Roda, (5) Memahami dan Memelihara Sistem Rem,
Pemeliharaan Sasis dan Pemindah Tenaga Kendaraan Ringan ini setiap unsur
materinya dilakukan secara teori dan praktek untuk mencapai kompetensi Dasar
Pengetahuan dan Keterampilan. Dari uraian di atas dapat di simpulkan bahwa hasil
belajar Pemeliharaan Sasis dan Pemindah Tenaga Kendaraan Ringan adalah tingkat
dan psikomotorik tehadap bidang studi Pemeliharaan Sasis dan Pemindah Tenaga
Kendaraan Ringan setelah menempuh proses belajar mengajar yang terlihat pada
nilai yang diperoleh dari tes hasil belajar siswa baik berupa angka maupun huruf.
Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini hanya dibatasi pada hasil belajar
ranah kognitif.
18
Media adalah bentuk jamak dari medium yang berasal dari bahasa latin
medius yang berarti tengah. Dalam bahasa Arab, media disebut wasail bentuk
jamak dari wasilah yakni sinonim al-wasth yang artinya juga ‘tengah’. Kata tengah
itu sendiri berarti berada diantara dua sisi, maka disebut juga sebagai perantara atau
sesuatu hal dari satu sisi ke sisi yang lain (Yudhi, 2012:6). Yudhi juga berpendapat
pesan atau gagasan yang bersifat abstrak; agar pesan yang akan disampaikan guru
dapat diterima dan dipahami siswa, maka pesan atau gagasan tadi harus diproses
dahulu menjadi simbol yang disebut bahasa. Dengan demikian bahasa adalah media
yang membantu siswa untuk dapat mengerti gagasan atau ide guru.
memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal. (Azhar Arsyad,
2009:3). Gerlach dan Ely ( dalam Arsyad, 2011 ) mengatakan bahwa media apabila
dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang
keterampilan, dan sikap. Batasan lain telah dikemukakan oleh para ahli yang
technology, 1977 ) memberikan batasan tentang media sebagai segala bentuk dan
19
sebagai penyampai atau pegantar, media yang sering diganti dengan kata mediator
menurut Fleming 1987 ( dalam Arsyad, 2011:3) adalah penyebab atau alat yang
turut campur tangan dalam dua pihak dan mendamaikannya. Dengan istilah
mediator media menunjukkan fungsi atau perannya, yaitu mengatur hubungan yang
efektif antara dua pihak utama dalam proses belajar- siswa dan isi pelajaran.
Disamping itu, mediator dapat pula mencerminkan pengertian bahwa setiap sistem
pembelajaran yang melakukan peran mediasi, mulai dari guru sampai kepada
menurut Latuheru (dalam Arsyad, 2011) media pembelajaran adalah semua alat
(bantu) atau benda yang digunakan untuk kegiatan belajar mengajar, dengan
sumber lain) kepada penerima (dalam hal ini anak didik atau warga belajar).
perantara yang mengantarkan informasi antara sumber dan penerima. Jadi, televisi,
film, foto, radio, rekaman audio, gambar yang diproyeksikan, bahan-bahan cetakan,
dan sejenisnya adalah media komunikasi. Apabila media itu membawa pesan-pesan
pengajaran maka media itu disebut media pembelajaran. Sejalan dengan batasan
ini, Latuheru memberikan batasan media sebagai semua bentuk perantara yang
dgunakan oleh manusia untuk menyampaikan atau menyebar ide, gagasan, atau
pendapat sehingga ide, gagasan atau pendapat yang dikemukakan itu sampai kepada
penerima yang dituju. Media pembelajaran juga dapat diartikan sebagai sesuatu
20
yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan atau isi pelajaran, merangsang
lunak ( software )- Media yang pertama simbol atau lambang berisi pesan atau
pesan yang terkandung dalam media tersebut. Sadiman juga menjelaskan media
pesan dari pengirim ke penerima pesan. Dalam hal ini adalah proses merangsang
pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian siswa sehingga proses belajar
dapat terjalin.
adalah alat bantu yang digunakan oleh guru sebagai alat bantu mengajar. Dalam
pembelajaran kepada siswa, agar pesan lebih mudah diterima dan menjadikan siswa
fungsi diantaranya :
2) Fungsi semantik
(tidak verbalistik).
3) Funsi manipulatif
keterbatasan inderawi.
a) Fungsi atensi
b) Fungsi afektif
c) Fungsi kognitif
d) Fungsi imajinatif
e) Fungsi motivasi
5) Fungsi sosio-kultural
dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar,
keefektifan proses pembalajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat
dan keinginan belajar siswa serta siswa dapat tertarik dan lebih mudah memahami
Levie dan Lentz ( dalam Arsyad ,2011) mengumukakan empat fungsi media
pembalajaran, khususnya media visual, yaitu (a) fungsi atensi, (b) fungsi afektif, (c)
fungsi kognitif, dan (d) fungsi kompensatoris. Fungsi atensi yaitu, menarik dan
berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi
pelajaran. Fungsi afektif media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa
ketika belajar (atau membaca) teks yang bergambar. Gambar atau lambang visual
dapat menggugah emosi dan sikap siswa, misalnya informasi yang menyangkut
masalah sosial atau ras. Fungsi kognitif media visual terlihat dari temuan-temuan
pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang
hasil penelitian bahwa media visual yang memberikan konteks untuk memahami
teks membantu siswa iah dalam membaca untuk mengorganisasi lasi dalam teks
20) dapat memenuhi tiga fungsi utama apabila media itu digunakan untuk
3) memberi instruksi dimana informasi yang terdapat dalam bentuk atau mental
terjadi.
agar bertindak dalam suatu aktivitas, rangsangan dan mempermudah siswa dalam
memahami materi yang disampaikan oleh guru sehingga akan mudah untuk
1) Penyampaian pelajaran menjadi lebih baku. Setiap pelajar yang melihat atau
oleh Sudjana dan Rivai (dalam Azhar, 2011:24-25) adalah sebagai berikut:
pembelajaran.
melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru
tidak kehabisan tenaga, apalagi kalau guru mengajar pada setiap jam
pelajaran.
4) Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya
verbalisme.
gambar hidup.
kemampuan berbahasa.
7) Memberikan pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara lain, dan
membantu, dan membantu efisiensi dan keragaman yang lebih banyak dalam
belajar.
didik. Arsyad (2011 : 26) mengemukakan manfaat media media pengajaran dalam
Penyampaian pesan dan isi pelajaran dapat diterima baik oleh siswa. Media
untuk meningkatkan kualitas siswa yang aktif dan interaktif sehingga dapat
81-101) terdiri dari media berbasis manusia ( guru, instruktur, tutor, main peran,
dan lain-lain), media berbasis cetakan (buku, penuntun, buku kerja/latihan, dan
lembaran lepas), media berbasis visual (buku, charts, grafik, peta, figur.gambar,
transparansi, film bingkai atau slide), media berbasis audio-visual ( video, film,
slide bersama tape, televisi), dan media berbasis komputer ( pengajaran dengan
Media pembelajaran berbasis cetakan yang paling umum dikenal adalah buku
teks, buku penuntun, buku kerja atau latihan, jurnal, majalah, dan lembar
lepas.
Media berbasis visual (image) dalam hal ini memegang peranan yang sangat
dan memperkuat ingatan. Visual dapat pula menumbuhkan minat siswa dan
dapat memberikan hubungan antara isi materi pelajaran dengan dunia nyata.
pelajaran.
berubah sedikit demi sedikit pada kecepatan yang tinggi. Animasi merupakan salah
bergerak juga bisa dipadukan dengan suara. Keunggulan inilah yang membuat
dan suara dengan bantuan komputer sehingga materi pelajaran lebih menarik dan
menyenangkan.
Menurut Gerlach dan Ely (dalam Arsyad 2011:12) ada tiga ciri media yang
merupakan petunjuk mengapa media digunakan dan apa saja yang dapat dilakukan
lama dapat disajikan kepada peserta didik dalam waktu sekejap dengan
1) Media pendidikan memiliki pengertian fisik yang dewasa ini dikenal sebagai
hardware (perangkat keras), yaitu suatu benda yang dapat dilihat, didengar,
keras yang merupakan isi yang ingin disampaikan kepada peserta didik.
4) Media pendidikan memiliki pengertian alat bantu pada proses belajar baik di
5) Media pendidikan digunakan dalam rangka komunikasi dan interaksi guru dan
televisi), kelompok besar, dan kelompok kecil (misalnya: film, slide, video
Salah satu gambaran yang paling banyak dijadikan acuan sebagai landasan
teori penggunaan media dalam proses belajar adalah Dale’s Cone of Experience
(Kerucut pengalaman Dale) (dalam Arsyad, 2011: 10). Berikut adalah gambaran
kemudian melalui benda tiruan, sampai kepada lambang verbal (abstrak). Semakin
ke atas di puncak kerucut semakin abstrak media penyampaian pesan itu. Semakin
nyata (kongkret) pesan itu maka semakin mudah bagi peserta didik mencerna materi
yang diberikan. Berkaitan dengan simbol verbal dan visual sendiri, maka guru
dapat diartikan sebagai suatu alat atau sarana yang dapat dijadikan sebagai
perantara penyerapan informasi baik berbentuk audio, visual maupun audio visual,
baik dari hardware, maupun software baik berasal dari buku maupun sikap dan
32
kehidupan sehari-hari, yang semua itu dapat dijadikan sebuah rangsangan bagi
peserta didik untuk mau belajar, selain itu media juga berfungsi sebagai ala
penyampai pesan dari pendidik ke peserta didik. Jika dilihat dari fungsi lainnya
media pembelajaran pun sangat berguna bagi guru untuk menarik perhatian peserta
didik.
Media hasil teknologi cetak adalah cara untuk menghasilkan atau menyampaikan
materi melalui proses pencetakan mekanis atau fotografis. Kelompok media hasil
teknologi cetak meliputi teks, grafik, foto, dan representasi fotografik. Materi cetak
sebagainnya.
bantuan komputer).
yang paling canggih. Contohnya: teleconference. Kemp dan Dayton (dalam Arsyad,
2011:37) mengelompokkan media ke dalam delapan jenis, yaittu (1) media cetakan,
(2) media pajang, (3) overhead transparacies, (4) rekaman audiotape, (5) seri slide,
dan filmstrips, (6) penyajian multi-image, (7) rekaman video dan film hidup, (8)
komputer.
akan mempermudah para guru atau praktisi lainnya dalam melakukan pemilihan media
yang tepat pada waktu merencanakan pembelajaran untuk mencapai tujuan tertentu.
Pemilihan media yang disesuaikan dengan tujuan, materi serta kemampuan dan
karakteristik pembelajaran, akan sangat menunjang efisiensi dan efektivitas proses dan
hasil pembelajaran.
senang dan penuh perhatian, namun sebaliknya jika tanpa dilandasi minat maka
bahwa minat merupakan suatu elemen penting untuk mencapai kesuksesan dalam
34
pengerjaan suatu tugas atau kegiatan. Pengertian minat telah banyak dikemukakan
oleh para ahli, sepertiyang diungkapkan oleh Sukardi dalam Ahmad Susanto (2013:
Sedangkan menurut Winkel dalam Khusnul Amri (2011: 29) “Minat adalah
kecenderungan yang menetap dalam subjek untuk merasa tertarik pada bidang atau
hal tertentu dan merasa senang berkecimpung pada bidang itu”. Dari kedua definisi
menurut para ahli tersebut menunjukkan bahwa minat adalah sesuatu yang
kegiatan. Slameto juga mengungkapkan minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa
ketertarikan pada suatu aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Kegiatan yang
Sedangkan menurut Hilgard yang dikutip oleh Slameto (2013: 57) menyatakan
“Interest is persisting tendency to pay attention to end enjoy some activity and
minat adalah suatu perasaan manusia yang tertarik terhadap suatu obyek atau
kegiatan tertentu yang disertai perasaan senang, adanya perhatian dan merasakan
b. Aspek-aspek Minat
1) Aspek kognitif,
Berdasarkan atas pengalaman pribadi dan apa yang pernah dipelajari baik
di rumah, sekolah dan masyarakat serta dari berbagai jenis media massa.
2) Aspek afektif,
pribadi dari sikap orang yang penting yaitu orang tua, guru dan teman
sebaya terhadap kegiatan yang berkaitan dengan minat tersebut dan dari
sikap yang dinyatakan atau tersirat dalam berbagai bentuk media massa
3) Aspek psikomotor
Berjalan dengan lancar tanpa perlu pemikiran lagi, urutannya tepat. Namun
Tak bisa dibantah bahwa minat merupakan salah satu faktor untuk meraih
keberhasilan dalam belajar. Menurut Khairani (2013) fungsi penting minat dalam
Minat belajar mencegah terjadinya gangguan perhatian dari luar misalnya, orang
berbicara.
Daya mengingat bahan pelajaran hanya mungkin terlasana kalau seseoang berminat
terhadap pelajarannya.
Segala sesuatu yang membosankan, sepele dan terus menerus berlangsung secara
otomatis tidak akan bisa memikat perhatian. Bahwa kebosanan melakukan sesuatu
juga lebih banyak berasal dari dalam diri seseorang daripada bersumber pada jal-hal
diluar dirinya.
Tidak mempunyai tujuan yang jelas, jika tujuan belajar sudah jelas maka
tujuan belajar yang jelas dari siswa. Bermanfaat atau tidaknya sesuatu yang
kurang vitamin, hal ini akan mempengaruhi siswa dalam belajarnya atau
adanya konflik pribadi antara guru dengan siswa ini akan mngurangi minat
Masalah broken home. masalah yang terjadi dari pihak orang dan
ini di luar sekolah banyak sekali hal-hal yang dapat menarik minat siswa
yang dapat mengurangi minat siswa terhadap belajar seperti kegiatan olah
dan kejiwaan(psikologis)
38
Timbulnya minat dalam diri seseorang dapat didorong oleh motif sosial
lingkungan ia berada.
3) Faktor emosional
Menurut Slameto (2010) siswa yang berminat dalam belajar memiliki ciri-ciri
sebagai berikut:
2) Ada rasa suka dan senang terhadap sesuatu yang diminati yaitu siswa yang
memiliki minat belajar yang tinggi akan belajar dengan senang, perasaan
bahagia, tidak ada perasaan yang membuatnya tertekan sehingga siswa akan
siswa yang memiliki minat belajar yang tinggi setelah memperoleh hasil
dari apa yang telah diusahakannya maka ia akan merasa puas dan bangga
4) Lebih menyukai suatu hal daripada yang lainnya. Siswa yang memiliki
minat belajar yang tinggi ia akan mengabaikan aktifitas atau kegiatan yang
ajakan teman untuk pergi bermain bola, basket, pergi ke perpustaan dll
berminat belajar yang tinggi maka ia akan mengikuti berbagai aktifitas yang
berhubungan dengan materi pelajaran yang mereka sukai seperti ikut karya
ilmiah, studi kampus, belajar kelompok dan membuat karya yang sesuai
Berdasarkan uraian di atas , minat memiliki banyak jenis dan ciri-ciri. Masing-
masing jenis dan ciri-ciri minat ini mempengaruhi kegiatan seseorang, khususnya
kegiatan belajar. Jika kegiatan belajar selalu disertai minat maka tidak dapat
belajarnya. Berbeda halnya jika kegiatan belajar tanpa disertai minat, maka secara
otomatis pula kegiatan belajar akan terasa membosankan dan tidak akan
sini adalah minat yang timbul dengan sendirinya dalam diri siswa. Dengan begitu,
maka tidak ada usahausaha yang harus dilakukan oleh pihak dari luar diri siswa
sehingga siswa tidak merasa belajar karena paksaan melainkan karena siswa merasa
sekarang dalam dunia pendidikan banyak siswa yang belajar karena merasa belajar
semata-mata hanya kewajiban dan tanpa dilandasi oleh minat dan niat yang kuat
mengantisipasi hal ini maka seorang guru dituntut untuk mampu memelihara minat
minat belajar peserta didik yang ditawarkan oleh Nurkacana dalam Ahmad Susanto
Usman Effendi dalam Khusnul Amri (2011: 31) juga menjelaskan berbagai
harus ada kerjasama yang baik antara guru dan siswa, dimana guru harus dapat
motivasi dan kesadaran siswa akan arti penting belajar bagi kehidupannya, sehingga
tidak ada lagi siswa yang malas dan enggan untuk belajar. Jika semua siswa
memiliki minat yang tinggi untuk belajar, maka tidak akan ada siswa yang
memperoleh nilai rendah dan semua siswa akan berprilaku sesuai dengan yang
diharapkan oleh tujuan belajar tersebut. Oleh sebab itu, minat belajar siswa harus
diciptakan dan dikembangkan oleh semua guru mata pelajaran agar tujuan mata
dilakukan peneliti lain sehingga pembaca dapat memahami mengapa masalah yang
dapat dikaitkan dengan hasil penelitian dan pengetahuan yang lebih luas. Dibawah
ini beberapa penelitin yang relevan dengan penelitian yang akan dilakukan :
media ajar animasi dapat meningkatkan hasil belajar pada materi konstruksi dan
Emosional dan Minat Belajar Siswa Dengan Hasil Belajar Sistem Rem, yang
4. Kadek dan Sukoco ( 2012 ) dalam penelitiannya yang berjudul pengaruh media
animasi terhadap hasil belajar dan motivasi belajar siswa materi sistem
animasi lebih tinggi dari hasil belajar siswa yang diajarkan dengan media
powerpoint.
belajar dan minat belajar dengan hasil belajar pengukuran dasar survey, yang
43
sama antara penggunaan sumber belajar dan minat belajar dengan hasil belajar
7. Budi (2014) dalam penetiannya yang berjudul pengaruh media animasi terhadap
hasil belajar rencana anggaran biaya, yang menyimpulkan bahwa hasil belajar
siswa yang menggunakan media animasi lebih besar dari hasil belajar siswa yang
media animasi dan LKS pada pokok pembahasan pengukuran luas dan keliling
9. Putra (2016) dalam penetiannya yang berjudul hubungan antara minat belajar dan
fasilitas prakterk dengan hasil belajar memahami bahan bangunan siswa kelas x
signifikan dan berarti antara minat belajar dan fasilitaas praktek dengan hasil
surely explain contents more explicity to student (especially for the explain of
in the subject taught; and there is a greater demand for similiar learning tools
C.Kerangka Berpikir
Ringan.
45
mendorong semangat atau memotivasi siswa untuk belajar. Siswa yang termotivasi
pada pelajaran pemeliharaan sasis dan pemindah tenaga kendaraan ringan pasti
akan giat dalam belajar dan mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru
kepadanya. Karena karakter seperti ini merupakan usaha atau dorongan dari dalam
diri siswa untuk mencapai hasil belajar yang memuaskan. Penggunaan media
animasi dalam pelajaran pemeliharaan sasis dan pemindah tenaga kendaraan ringan
ini merupakan cara untuk memperoleh hasil belajar yang baik serta ketertarikan
Sehingga apabila siswa termotivasi untuk belajar maka siswa tersebut akan
memperoleh nilai yang tinggi, siswa tersebut akan lebih aktif dalam proses belajar
mengajar didalam kelas dan tanpa ada arahan dari guru siswa akan aktif untuk
belajar sendiri.
animasi akan meningkatkan hasil belajar mata pelajaran pemeliharaan sasis dan
pemindah tenaga kendaraan ringan pada siswa kelas XI Teknik Kendaraan Ringan
seseorang terhadap suatu hal, tanpa ada dorongan.Dalam proses belajar siswa yang
memiki minat belajar yang tinggi akan berdampak baik dengan hasil belajarnya.
Karena dengan adanya minat tersebut, maka siswa akan belajar bersungguh-
46
sungguh dan tak akan bosan sampai waktu pembelajaran usai. Sedangkan hasil
belajar Pemeliharaan Sasis dan Pemindah Tenaga Kendaraan Ringan adalah tingkat
penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran yang telah dicapai siswa dalam
soal-soal teori dan juga praktek khususnya pada setiap kompetensi dasar.Setelah
kendaraan ringan. Dengan demikian, jika siswa mempunyai minat belajar yang
tinggi , maka hal itu akan mendorong siswa untuk meningkatkan potensi dirinya
dalam mengusai kompetensi tersebut dengan baik dam juga siswa akan lebih mudah
penting dalam proses belajar mengajar. Apabila minat belajar siswa tinggi, maka
dalam diri siswa akan timbul dorongan untuk lebih meningkatkan kegiatan
belajarnya dengan demikian, hasil belajar siswa juga akan semakin meningkat.
Berdasarkan uraian di atas dapat diduga bahwa semakin tinggi minat belajar
siswa maka semakin tinggi pula hasil belajar Pemeliharaan Sasis dan Pemindah
Tenaga Kendaraan Ringan pada siswa Kelas XI Teknik Kendaraan Ringan SMK
Negeri 2 Medan.
media pembelajaran animasi dan minat belajar pada dasarnya memiliki keterkaitan
dan keduanya harus mampu ditumbuhkan dalam diri siswa agar proses belajar
47
akan membangkitkan dorongan belajar siswa dalam belajar pemeliharaan sasis dan
pemindah tenaga kendaraaan ringan dan juga akan membuat pembelajaran menjadi
menyenangkan sehingga siswa tidak jenuh dalam belajar. Siswa yang belajar dalam
kondisi nyaman akan memiliki motivasi belajar, tentu hal ini membuat siswa giat
belajar dalam suatu mata pelajaran dan akan memiliki hasil belajar yang tinggi..
Begitu pula dengan minat belajar, siswa yang memiliki minat belajar akan
yang disampaikan . sehingga belajar dilakukan dengan senang hati dan hasil belajar
animasi yang tepat akan membuat pembelajaran lebih menarik keseriusan atau
ketekunan siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar dan minat belajar siswa
juga akan mempengaruhi hasil belajar pemeliharaan sasis dan pemindah tenaga .
penggunaan media pembelajaran animasi dan minat belajar dengan hasil belajar
D. Pengajuan Hipotesis.
1. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi siswa tentang
2. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara minat belajar dengan
hasil belajar Pemeliharaan Sasis dan Pemindah Tenaga Kendaraan Ringan pada
2016/2017.
3. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi siswa tentang
hasil Pemeliharaan Sasis dan Pemindah Tenaga Kendaraan Ringan pada siswa