Professional Documents
Culture Documents
A. PENEGERTIAN
Luka yaitu suatu keadaan terputusnya kontinuitas jaringan tubuh, yang dengan menyebabkan
terganggunya fungsi tubuh shg dengan mengganggu aktivitas sehari-hari
Luka adalah rusaknya struktur & fungsi anatomis normal akibat proses patologis yang berasal dari
internal maupun eksternal & mengenai organ tertentu
Luka adalah hilang atau rusaknya sebagian jaringan tubuh yang disebabkan oleh trauma benda
tajam atau tumpul, perubahan suhu, zat kimia, ledakan, sengatan listrik atau gigitan hewan
(R.Sjamsu Hidayat, 1997)
uka adalah tergggunya (disruption) integritas normal dari kulit & jaringan dibawahnya yang
terjadi secara tiba-tiba atau disengaja, tertutup atau terbuka, bersih atau terkontaminasi,
superfisial atau dalam (Koiner & Taylan)
B. KLASIFIKASI LUKA
Berdasarkan sifatnya :
a. Luka akut
Adalah luka yang sembuh sesuai dengan periode waktu yang diharapkan atau dengan kata lain
sesuai dengan konsep penyembuhan luka akut dengan dikatagorikan sebgai :
Luka akut pembedahan , contoh insisi, eksisi dan skin graft
Luka bukan pembedahan, contoh lika bakar
Luka akut factor lain , contoh abrasi, laserasi, atau imnjuri pada lapisan kulit superfisial
b. Luka kronis
Adalah luka yang proses penyembuhannya mengalami keterlambatan atau bahkan kegagalan.
Contoh luka dekubitus, luka diabetes dan leg ulcer.
Berdasarkan kehilangan jaringan.
a. Superficial : luka hanya terbatas pada lapisan epodermis
b. Parsial (partial thickness) luka meliputi epidermi dan dermis
c. Penuh(full thickness) luka meliputi epidermis, dermis dan jaringan sub kutan bahan dengan juga
melibatkn otot, tendon, dan tulang
Berdasarakan stadium
a. Stage 1
Lapisan epidermis utuh, namun terdengan eritema atau perubahan warna
b. Stage 2
Kehlangan kulit superficial dengan kerusakan lapisan epidermis dan dermis, eritema di jaringan
yang nyeri panas, dan edema.
c. Stage 3
Kehilangan jaringan sampai dengan jaringan sub kutan, dengan terbentuknya rongga (cavity),
eksudat sedang samapi banyak
d. Stage 4
Hilangnya jaringan sub kutan dengan terbentuknya rongga yang melibatkan otot, tendon, dan
atau tulang. Eksudat sedang sampai banyak.
2. Penyembuhan sekunder
Terjadi pada luka yang luas, tepi luka berjauhan shg terbentuk rongga yang diisi oleh bekuan
darah & jar.nekrotik
Ditandai dengan terdengannya :
a) Jar.granulasi Pucat atau tidak ada kemajuan penyembuhan luka, terlalu basah atau terlalu kering
b) Ukuran luka ; tidak berubah atau meluas sesudah pus dikeluarkan
c) eksudat, menebal atau dengan tanpa bau
d) Jar. Epitel : Tidak terdengan atau terdengan disekitar luka
3. Penyembuhan Tertier
Luka yang dibiarkan terbuka selama beberapa hari setelah tindakan debridemen, setelah diyakini
bersih tepi luka dipertauntukan
USIA
Penuaan dpt menganggu semua tahap Instruksikan klien untuk berhati2 agar
penyembuhan luka tidak terjadi cedera
Perubahan vaskuler menganggu sirkulasi Bersiap untuk melakukan perawatan luka
kedaerah luka untuk waktu yang lbh lama
Penurunan fungsi hati menganggu
sintesis faktor pembekuan
Respons inflamasi lambat Ajarkan tehnik2 perawatan luka pada
Pembentukan antibodi & limfosit orang yang merawat klien dirumah
menurun
Jaringan kolagen kurang lunak
Jaringan parut kurang elastis
GANGGUAN OKSIGENASI
Tekanan oksigen arteri yang rendah
akan menganggu sintesis kolagen & Berikan zat besi yang adekuat. Vit B12 &
pembentukan sel epitel asam folat. Monitor jumlah hematokrit &
Jika sirkulasi lokal aliran darah buruk, Hb pada klien yang memiliki luka
jaringan gagal memperoleh oksigen
yang dibutuhkan
MEROKOK
Merokok mengurangi jumlah Hb Dorong klien untuk tidak merokok dengan
fungsional dlm darah shg menurunkan cara menjelaskan akibatnya pada
oksigenasi jaringan penyembuhan luka
Merokok dpt meningkatkan agregasi
trombosit & menyebabkan
hiperkoagulasi
Merokok menganggu mekanisme sel
normal yang dpt meningkatkan
pelepasan oksigen ke dlm jaringan
OBAT-OBATAN Observasi klien yang menerima obat2an
Steroid menurunkan respons inflamasi ini dengan hati2 karena tanda2 inflamasi
& memperlambat sintesis kolagen mungkin tidak akan terlihat jelas
Obat2an antiinflamasi menekan sintesis Vit. A dengan bekerja melawan efek
protein, kontraksi luka, epitelisasi & steroid
inflamasi
Penggunaan antibiotik dlm waktu lama
dpt meningkatkan risiko terjadinya
superinfeksi
Obat2an kemoterapi dpt menekan fungsi
sum2 tulang, menurunkan jumlah
leukosit, & mggu respon inflamasi
DIABETES Instruksikan klien diabetes untuk
Penyakit kronik menyebabkan mencegah kulit potong atau luka
timbulnya penyakit pembuluh darah Beri tindakan pencegahan berupa
kecil yang dpt mggu perfusi jaringan perawatan kaki
Diabetes menyebabkan Hb memiliki Kontrol gula darah utk mengurangi
afinitas yang lebih besar untuk oksigen perubahan fisiologis yang berhubungan
shg Hb gagal melepaskan oksigen ke dengan diabetes
jaringan
Hiperglikemia mggu kemampuan
leukosit utk melakukan fagositosis & Observasi secara ketat adanya komplikasi
juga mendorong pertumbuhan infeksi luka pada klien yang menjalani
jamur & ragi yang berlebihan pembedahan setelah dilakukan radiasi
RADIASI
Proses p’bentukan jar. parut vaskuler &
fibrosa akn t’jadi pada jar kulit yang Kontrol mual dengan pemberian
tidak teradiasi
antiemetik
Jar. mudah rusak & kekurangan oksigen
STRES LUKA Jaga kepatenan selang nasogaster & aliran
Muntah, distensi abdomen & usaha
cairan yang keluar utk mencegah
pernapasan dpt menimbulkan stres pada
jahitan operasi & merusak lapisan luka akumulasi sekresi
Tekanan mendadak yang tidak terduga
Instruksikan & bantu klien menekan luka
pada luka insisi akan menghambat
abdomen saat klien batuk
pembentukan sel endotel & jaringan
kolagen
Manajemen Luka yang tidak Tepat - Gunakan tekhnik pembalutan yang tepat
- Gunakan antiseptik solution dengan
Psikososial tepat
- Buruknya pemahaman & penerimaan Berikan pemahaman yang baik kepada
trhd program pengobatan klien
- Kecemasan yang berkaitan dengan
perubhan pada pekerjaan, penghasilan,
hub. Pribadi & body image
F. FAKTOR PENYULIT
1. Faktor Petuga Kesehatan
a. Cara insisi luka
2. Factor Pasien
a. Malnutrisi seperti difesiensi protein, pada usia lanjut
b. Defisiensi vitamin C, menyebabkan gangguan pembentukan kolagen , luka mudah terinfeksi dan
gangguan proses inflamasi.
c. Defisiensi vitamin A, mengakibatkan perlambatan proses re-epitelialisasi dan sintesa kolagen.
d. Defisiensi vitamin K, mengakibatkan gangguan hemostasis pada fase inflamasi
e. Defisiensi Zink (Zn), mengakibatkan gangguan proliferasi sel dan sintesa kolagen
f. Penyakit penyerta seperti DM, DVT dan kelainan pembentukkan
g. Obat-obatan seperti anti infalation dariugs.
3. Jenis2 Perdarahan
a. Perdarahan Luar
Perdarahan yang tampak/terlihat jelas keluar dari luka t’buka
b. Perdarahan Dalam
- Biasanya tak terlihat & kulit tidak tampak rusak
- Kadang2 t’lihat berada dibawah p’mukaan kulit tampak memar
- Bentuk lain dari perdarahan dalam adalah perdarahan tertutup
4. Penanganan
a. Perlindungan terhadap infeksi pada penangan perdarahan :
- Pakai APADA agar tidak terkena darah atau cairan tubuh korban
- Jangan menyentuh mulut, hidung, mata, makanan sewaktu memberi perawatan
- Cucilah tangan segera setelah selesai merawat
- Dekontaminasi atau buang bahan yang sudah ternoda dengan darah atau cairan tubuh korban
b. Metode Pengontrolan Perdarahan (mengendalikan perdarahan luar)
1). Penekanan Langsung
- Penekanan yang keras & digunakan secara langsung diatas luka
- Dilakukan secara terus menerus sampai balutan penekanannya mantap dipasang
- Umumnya perdarah akan berhenti setelah 5-15 menit.
- Bila belum berhenti dengan ditambah penutup lain, tanpa melepas penutup pertama
2). Elevasi (Tinggikan posisi luka & lakukan bersamaan dgn tekanan langsung )
3). Penekanan pada titik tekan (Arteri)
Penekanan dpt dilakukan pada ujung arteri yang sesuai & tempat yang sering dilakukan adalah :
Arteri Temporalis : Depan telinga………….luka pada kulit kepala
Arteri Fasialis : Dibawah dagu, sekitar 2,3 cm sebelah dlm dagu……perdarahan sekitar hidung &
daerah mulut
Arteri Karotis Kolumna : Sisi samping trakea, & dilakukan dlm jangka pendek sewaktu jalan
napas pasien harus diobservasi serta tidak blh dilakukan pada kedua arteri karotis secara
bersamaan
Arteri sub Klavia : Dibawah kedua sisi sub klavia, dilakukan ps posisi melintang dibelakang dan
kira2 setengah panjang klavikula
Arteri Brakhialis : 1/3 jarak bahu & sikut antara biseps & triseps
Arteri Femoralis : Pada lipatan paha & dilakuakan secara keras
Arteri Radialis-Ulnaris : Radialis (pergelangan tangan disamping ibu jari), ulnaris (pada daerah
anterior yang berhadapan)
4). Tornikuet
* Penangan perdarahan hebat
* Dilepaskan tiap 5 menit setiap 20 menit pemasangan & dilepaskan setelah 2
jam
* Kerugian pemasangan
Nyeri yang bertambah
Jika terlalu kencang maka jaringan pada luka akan menjadi rusak terutama saraf & pembuluh
darah
Bila tidak kencang maka perdarahan akan meningkat
Tornikuet kemungkinan akan terus terpasang & akan terlupakan
* Petunjuk pemasangan
Gunakan balutan yang sesuai -- Dipasang pada daerah luka & dikencangkan secukup
* Catat waktu pemasangan
* Jangan gunakan simpul mati, kirim korban secepatnya
c. Perawatan Perdarahan
Pada perdarahan besar
Jangan buang waktu hanya untuk mencarai penutup luka
Tekan langsung dengan tangan (sebaiknya menggunakan sarung tangan)
Pertahankan dan tekan cukup kuat
Rawat luka setelah perdarahan terkendali
Pada perdarahan ringan/terkendali
Gunakan tekanan langsung dengan penutup luka
Tekan sampai perdarahan terkendali
Pertahankan penutup luka & balut
Sebaiknya jangan melepas penutup luka atau balutan pertama
Pada perdarahan dalam atau curiga ada perdarahan dalam :
Baringkan & istirahatkan penderita
Buka jalan napas & pertahankan
Periksa berkala pernapasan & denyut nadi
Perawatan syok bila terjadi syok atau diduga akan terjadi syok
Jangan beri makan & minum
Rawatlah cedera berat lainnya bila ada
Bila ada berikan oksigen
Rujuk ke fasilitas kesehatan
TEKHNIK PERAWATAN LUKA
A. Prinsip-prinsip perawatan luka
1. Pembersihan & pencucian luka
Luka kering (tidak mengeluarkan cairan) dibersihkan dengan tekhnik swabbing yaitu ditekan &
digosok pelan2 menggunakan kasa steril atau kasa bersih yang dibasahi dengan air steril atau
NaCl 0,9%.
Luka basah (mudah berdarah) dibersihkan dengan tekhnik irrigasi yaitu di semprot Lembut
dengan air steril atau NaCl (klu tidak ada bisa diganti dengan air matang). Kalau memungkinkan
bisa direndam selama 10 menit dlm larutan kalium permanganat (PK) 1:10.000 (1 gr bubuk PK
dilarutkan dlm10 liter air) atau dikompres larutan PK 1:10.000 atau rivanol 1:1000
menggunakan kain kasa.
cairan antiseptik sebaiknya tidak digunakan , kecuali jika terdengan infeksi (dpt merusak
fibroblast, menimbulkan alergi,bahkan menimbulkan luka dikulit sekitarnya).
2. Memilih pembalut
Pembalut luka merupakan sarana vital untuk mengatur kelembaban kulit, menyerap cairan yang
berlebih, mencegah infeksi & membuang jaringan mati. Pembalut yang dipakai disesuaikan
dengan kondisi/keadaan luka.
contoh pembalut :
Pembalut yang mengandung calsium alginate : berbahan rumput laut, menjadi gel jika
bercampur cairan luka, menyerap cairan luka, merangsang proses pembekuan darah, mencegah
kontaminasi bakteri pseudomonas.
Hydarioactive gel → membantu proses pelepasan jaringan mati
Hydariocoloid → Mempertahankan kelembaban luka, menyerap cairan, menghindari infeksi →
Luka merah, bengkak atau mengalami infeksi
Nystatin yang dikombinasikan dengan metronidazole & tepung maizena → mengurangi
iritasi/lecet, menyerap cairan yang tidak terlalu berlebihan & mengurangi bau tidak sedap.
3. Tidak boleh membuat sebuah luka menjadi luka baru (berdarah lagi) → memulai perawatan dari
awal lagi Yang penting diperhatikan dlm merawat luka adalah selalu menjaga kebersihan →
mencuci tangan dengan sabun sebelum & sesudah merawat luka, selalu menjaga kebersihan luka,
menjaga agar pembalut/penutup luka selalu bersih & kering. Hindari tindakan menggaruk luka
atau kulit disekitar luka
B. Luka baru
Luka baru yang kotor → dibersihkan dengan air & sabun & dikeringkan dengan kain bersih atau
kasa steril.
Bila luka dangkal & terdengan dibagian yang tidak bergerak dibiarkan terbuka → proses
penyembuhan cepat
Bila luka bersih tidak usah pakai antiseptik atau salep antibiotik. Bila luka kotor sebaiknya
ditutup dengan kasa steril
Luka operasi → mempercepat penyembuhan dijaga agar tidak terkena air
C. Luka Basah
1. M’hilangkan nanah
Nanah → bakteri, dengan pembedahan, membuka serta mengalirkan nanah → mengurangi
pembentukan nanah dibersihkan dengan cairan fisiologis → kalau basah bisa diganti beberapa
kali
2. Menjaga kelembaban luka
Stlh jar. Mati dibersihkan & nanah dikeluarkan → keluarnya cairan bening (tahap
penyembuahan luka dimulai). Semasih cairan ini b’lebih → dikurangi utk mengeringkan luka
dengan kasa steril.
PERAWATAN LUKA
1. Pengertian
Suatu penanganan luka yang terdiri atas membersihkan luka, menutup dan membalut luka
sehingga dpt membantu proses penyembuhan luka
2. Perawatan luka terdiri atas
a. Mengganti balutan kering
b. Mengganti balutan basah-kering
c. Irigasi luka
d. Perawatan dekubitus
3. Tujuan
a. Menjaga luka dari trauma
b. Imobilisasi luka
c. Mencegah pendarahan
d. Mencegah kontaminasi oleh kuman
e. Mengabsorbsi dariainase
f. Meningkatkan kenyamanan fisik dan psikologis
4. Indikasi
a. Balutan kotor dan basah akibat faktor eksternal
b. Ada rembesan eksudat
c. Ingin mengkaji keadaan luka
d. Dengan frekuensi tertentu untuk mempercepat debridemen jaringan nekrotik
1. Pengertian
Adalah suatu tekhnik dalam melakukan perawatan pada gangguan keutuhan jaringan (luka)
2. Tujuan
a. Memberikan rasa nyaman
b. Mempercepat proses penyembuhan
c. Mencegah terjadinya infeksi silang
2. Larutan povodine-iodine.
Iodine adalah element non metalik yang tersedia dalam bentuk garam yang dikombinasi
dengan bahan lain Walaupun iodine bahan non metalik iodine berwarna hitam kebiru-biruan,
kilau metalik dan bau yang khas. Iodine hanya larut sedikit di air, tetapi dapat larut secara
keseluruhan dalam alkohol dan larutan sodium iodide encer. Iodide tinture dan solution
keduanya aktif melawan spora tergantung konsentrasi dan waktu pelaksanaan (Lilley & Aucker,
1999).
Larutan ini akan melepaskan iodium anorganik bila kontak dengan kulit atau selaput lendir
sehingga cocok untuk luka kotor dan terinfeksi bakteri gram positif dan negatif, spora, jamur,
dan protozoa. Bahan ini agak iritan dan alergen serta meninggalkan residu (Sodikin, 2002). Studi
menunjukan bahwa antiseptik seperti povodine iodine toxic terhadap sel (Thompson. J, 2000).
Iodine dengan konsentrasi > 3 % dapat memberi rasa panas pada kulit. Rasa terbakar akan
nampak dengan iodine ketika daerah yang dirawat ditutup dengan balutan oklusif kulit dapat
ternoda dan menyebabkan iritasi dan nyeri pada sisi luka. (Lilley & Aucker, 1999).
Indikasi
Dilakukan pada pasien yang menderita luka baik luka kecil atau luka besar
4. Persiapan
a. Persiapan Alat
1). Alat-alat steril (dalam wadah yang steril)
Pinset anatomis
Pinset chirurgis
Arteri klem
Kain khasa
Kapas alkohol/kapas bensin
Bengkok/ Nierbeken
Waskom kecil
Gunting lurus
Handscoen/sarung tangan
b. Persiapan Pasien
1). Pasien diberi penjelasana tentang tindakan yang akan dilakukan
2). Atur posisi pasien yang menyenangkan dan memudahkan pekerjaan
5. Prosedur Pelaksanaan
1). Memberi salam
2). Cek nama pasien
3). Alat-alat dibawa kedekat pasien
4). Pasang sampiran bila perlu
5). Perawat mencuci tangan
6). Pasang handscoen
7). Bersihkan luka dengan menggunakan cairan pencuci luka dengan arah melingkar (sirkumler)
dari dalam kearah luar luka 1 cm dari tepi luka
8). Kemudian bersihkan luka dengan larutan desinfektan dengan cara yang sama seperti diatas,
kemudian buang khasa kotor ke tempat sampah
9). Ulangi beberapa kali sampai diyakini luka telah bersih
10). Tetesi permukaan luka dengan obat yang tersedia (sesuai indikasi)
11). Luka diplester dengan rapi
12). Pasien dirapikan kembali
13). Alat-alat dibereskan, dibersihkan dan dikembalikan ke tempat semula
14). Perawat mencuci tnagan
15). Catat prosedur yang telah dilakukan dan hal-hal yang ditemukan dalam catatan keperawatan
(buku laporan)
A. PENGKAJIAN LUKA
1. Anamnesa
Tggl & waktu pengkajian → Mengetahui p’kembangan penyakit
Biodata → nama,umur,jenis kelamin,pekerjaan,alamat
Keluhan utama
Riwayat kesehatan → kes.sekarang (PQRST), riwayat penyakit dahulu, status kes.keluarga &
status p’kembangan
Aktivitas sehari-hari
Riwayat psikososial
2. Pemeriksaan Kulit
Menurut Bursaids (1998), teknik pemeriksaan Kulit dpt dilakukan melalui metode inspeksi
& palpasi.
a. Melihat penampilan luka (tanda penyembuhan luka) seperti :
Adanya perdarahan
Proses inflamasi (kemerahan & pembengkakan)
Proses granulasi jaringan (yaitu menurunnya reaks inflamasi pada saat pembekuan berkurang)
Adanya parut atau bekas luka (scar) akibat fibroblas dlm jaringan granulasi mengeluarkan
kolagen yang membentuknya serta berkurangnya ukuran parut yang merupakan indikasi
terbentuknya keloid.
b. Melihat adanya benda asing atau bahan2 pengontaminasi pada luka mis : tanah, pecahan kaca
atau benda asing lain
c. Melihat ukuran, kedalaman & lokasi luka
d. Adanya dariainase, pembengkakan, bau yang kurang sedap. & nyeri pada daerah luka
B. DIAGNOSSA KEPERAWATAN
Dlm diagnosis keperawatan beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu :
1. Risiko terjadi infeksi berhubungan dengan kurangnya perawatan pada daerah luka
2. Nyeri akibat terputusnya kontinuitas jaringan
Contoh diagnosa Keperawatan NANDA
a. Kerusakan integritas kulit yang berhubungan dengan :
* Insisi bedah * Cedera akibat zat kimia
* Efek tekanan * Sekresi & ekskresi
b. Risiko kerusakan integritas kulit yang berhubungan dengan :
* Imobilisasi fisik
* Paparan sekresi
c. Risiko infeksi yang berhubungan dengan :
* Malnutrisi
* Kehilangan jaringan & peningkatan paparan lingkungan
d. Nyeri yang berhubungan dengan :
* Insisi bedah
e. Hambatan mobilitas fisik yang berhubungan dengan :
* Nyeri luka operasi
f. Perubahan nutrisi ; kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan :
* Ketidakmampuan menelan makanan
g. Ketidakefektifan pola pernapasan yang berhubungan dengan :
* Nyeri insisi abdomen
h. Gangguan perfusi jaringan yang berhubungan dengan :
* Gangguan aliran arteri
* Gangguan aliran vena
i. Gangguan harga diri yang berhubungan dengan :
* Persepsi thd jaringan parut
* Persepsi thd dariain operasi
* Reaksi thd pengangkatan bgn tubuh melalui pembedahan
C. INTERVENSI KEPERAWATAN
Tujuan :
1. Meningkatkan hemostasis luka
2. Mencegah infeksi
3. Mencegah cedera jaringan yang lebih lanjut
4. Meningkatkan penyembuhan luka
5. Mempertahankan integritas kulit
6. Mendengankan kembali fungsi normal
7. Memperoleh rasa nyaman (mengurangi nyeri)
Rencana tindakan
1. Mencegah terjadinya infeksi dengan cara menjaga atau mempertahankan agar luka tetap dalam
keadaan bersih
2. Mengurangi nyeri & memperceoat proses penyembuhan luka dengan cara melakukan perawatan
luka secara aseptik
D. EVALUASI
1. Evaluasi terhadap masalah luka secara umum dpt dinilai dari sempurnanya prose penyembuhan
luka, tidak ditemukan adanya tanda radang, tidak ada perdarahan, luka dlm keadaan bersih &
tidak ada keloid/skiatrik
2. Mengevaluasi penyembuhan luka secara terus menerus yang dilakukan selama mengganti
balutan, saat terapi diberikan & saat klien berusaha melakukan sendiri perawatan lukanya
3. Mengevaluasi setiap intervensi yang dilakukan untuk mempercepat penyembuhan luka &
membandingkan kondisi luka dengan data pengkajian
4. Mencari tahu kebutuhan klien & keluarga tentang peralatan bantuan tambahan
Integritas kulit Inspeksi permukaan kulit didekat luka Luka bersih & utuh tanpa
pada area luka & disekitar tempat dariain inflamasi, dariainase atau
operasi Observasi kondisi luka & karakter maserasi
semakin baik dariainase Tepi luka saling mendekat
4 komentar:
1.
indra widya sari13 November 2013 20.26
Balas
2.
Assalam , Wah ... Memang menarik perkongsian puan ini . Masalah luka selepas
operation ini jika tidak diambil tindakan boleh menyebabkan jangkitan kuman In Sha
Allah Cara Menyembuhkan Luka Selepas Pembedahan Dengan Berkesan
ataupun bagi yang mengalami masalah ini , anda boleh juga whatsapp saya
+60107096284 Aini untuk mengatasi masalah anda .Saya akan membantu anda
mengatasi masalah luka anda daripada melarat .In Sha Allah :)
Balas
3.
Assalam , Wah ... Memang menarik perkongsian puan ini . Masalah luka selepas
operation ini jika tidak diambil tindakan boleh menyebabkan jangkitan kuman In Sha
Allah Cara Menyembuhkan Luka Selepas Pembedahan Dengan Berkesan
ataupun bagi yang mengalami masalah ini , anda boleh juga whatsapp saya
+60107096284 Aini untuk mengatasi masalah anda .Saya akan membantu anda
mengatasi masalah luka anda daripada melarat .In Sha Allah :)
Balas
4.
Balas
Arsip Blog
► 2016 (2)
▼ 2013 (3)
o ► September (1)
o ▼ Maret (2)
Konsep Dasar Luka & ASKEP LUKA
SELF CONCEPT
Mengenai Saya
nuliana majid
Lihat profil lengkapku
Tema Jendela Gambar. Gambar tema oleh borchee. Diberdayakan oleh Blogger.