You are on page 1of 16

BAB III

TINJAUAN KASUS

A. Kasus
Tn. Z.A, 68 tahun, masuk Rumah Sakit dengan keluhan Kencing tak
tertahankan/beser. Keluhan ini pasien rasa sejak 2 bulan yang lalu setelah
menjalani operasi prostat. Dirumah pasien selalu tidak bisa melakukan
kencing dikamar mandi sehingga pasien menggunakan pempers. Saat ini
pasien terpasang condom kateter. Jumlah urin tertampung pada kantung urin
± 800cc/8jam. Konsistensi urin keruh, bewarna kuning pekat. Hasil
laboratorium menunjukan Hb 15,1 gr/dl, Ht 43 % leukosit 10,6 rb/ul urem
darah 23 mg/dl, kreatinin darah 0,6 mg/dl.

B. Pengkajian
Identitas klien
Nama : Tn. Z.A
Umur : 68 Tahun
Alamat : Bandung
Pendidikan : SD
Jenis kelamin : Laki-laki
Suku : Indonesia
Agama : Islam
Alergi : Tidak ada

C. Status kesehatan saat ini


1. Keluhan Utama :
Klien BAK terus-menerus, tidak bisa menahannya sehingga mengompol.
2. Riwayat kesehatan sekarang :
Klien datang kerumah sakit dengan keluhan Kencing tak
tertahankan/beser. Keluhan ini pasien rasa sejak 2 bulan yang lalu setelah
menjalani operasi prostat. Dirumah pasien selalu tidak bisa melakukan
kencing dikamar mandi sehingga pasien menggunakan pempers.
3. Riwayat kesehatan dahulu :
Klien mengatakan pernah mengalami penyakit prostat sejak 2 bulan yang
lalu.
4. Riwayat kesehatan keluarga :
Anak klien mengatakan anggota keluarganya tidak ada yang mengalami
penyakit seperti itu sebelumnya dan tidak ada penyakit keturunan.
5. Riwayat obat-obatan :
Tidak ada
6. Riwayat psikologis :
Klien merasa malu jika keluar rumah karena sering mengompol dan bau
kencingnya sangat menyengat.

D. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum :
Klien tampak lemas dan tanda tanda vital terjadi peningkatan karena
respon dari terjadinya inkontinensia
2. Kepala :
Kepala simetris, kebersihan terjaga baik, warna rambut putih dan pendek,
rambut rontok, tidak terdapat lesi ataupun benjolan
3. Mata :
Ketajaman visual menurun, lensa mata menjadi keruh, konjungtiva
anemis, bentuk simetris terdapat bulu mata
4. Telinga :
Bentuk simetris, kebersihan terjaga baik, daya pendengaran menurun
5. Mutut dan tenggorok :
Mulut simetris, mukosa mulut sedikit kering, mulut kemerahan, gigi
sedikit, tidak terdapat karies, kebersihan sedikit kotor pada lidah, terdapat
kelenjar tiroid, fungsi pngecapan sedikit menurun.
6. Leher :
Bentuk simetris, tidak ada pembesaran kelenjar getah bening, tidak
terdapat lesi ataupun benjolan
7. Dada :
Bentik simetris, tidak terdapat lesi ataupun benjolan, tidak terdapat nyeri
tekan, tarikan nafas lebih cepat, bunyi paru sonor, dan bunyi paru lupdup,
saat diperkusi bunyi paru kosong, dan saat diperkusi bunyi jantung redup
8. Abnomen :
Bentuk tidak simetris, tidak terdapat lesi ataupun benjolan, tidak terdapat
nyeri tekan, saat diperkusi bunyi abnomen timpani, terdapat suara
peristaltik yang melemah.
9. Genetalia :
Sering buang air kecil, berkemih tidak bisa ditahan, penurunan otot
bladder
10. Ekstremitas :
Kekuatan ektremitas bawah da atas lemah, jari tangan dan kaki lengkap,
tidak terdapat lesi atau benjolan, CRT < 2 detik, kuku menebal.
11. Intergumen :
Kulit keriput, kulit lebih tipis, kehilangan elastisitas, kulit kering.

E. Analisa data
No Data Etiologi Masalah
1 DS: Seiring pertambahan usia Inkontinensia Urin
 Klien mengatakan ingin
BAK terus menerus Kelemahan pada sfingter
 Klien mengatakan externa
kencingnya tak tertahan
DO: Inkontinensia urin
 Klien sering mengompol
Gangguan pola eliminasi
2 DS: Inkontinensia urin Kekurangan volum
 Tn.Z.A mengatakan cairan
kencing tak tertahan Haluaran urine yang sering
 Tn. Z.A mengaku
mengurangi minum dan Pembatasan intake cairan
sering menahan haus
DO: Ketidakseimbangan intake
 membran mukosa kering output cairan & elektrolit
turgor kulit kering
 Jumlah urine lebih dari Kekurangan volume cairan

800 cc dalam 8 jam

3 DS: Inkontinensia urin Kerusakan


 Klien merasa perih di area integritas kulit
perianalnya Urin keluar terus menerus
DO:
 Daerah bokong lembab. Meninggalkan sisa di area
 lecet-lecet pada kulitnya perianal

 kulit pada daerah bokong


kemerahan Kelembaban meningkat

Lecet pada area perianal

Kerusakan integritas kulit


F. Diagnosa Keperawatan
1. Inkontinensia urin urgensi berhubungan dengan penurunan kapasitas
kandung kemih, sekunder akibat berkemih sering
2. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan intake dan output yang
tidak adekuat
3. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan iritasi konstan oleh urine
G. Rencana Asuhan Keperawatan
No Data Tujuan Intervensi Rasional
1 DS: Tujuan : 1. Tentukan pola berkemih normal 1. Memberikan kesempatan
 Klien mengatakan setelah diberikan intervensi klien dan tentukan variasi menerima isu / salah konsep.
ingin BAK terus klien mampu mengontrol pola Membantu klien / orang
menerus berkemih agar dapat berkemih terdekat menyadari bahwa
 Klien mengatakan normal. perasaan yang dialami tidak
kencingnya tak biasa dan bahwa perasaan
tertahan Kriteria Hasil : bersalah pada mereka tidak
DO: Klien akan menjadi kontinen perlu / membantu. Klien perlu
 Klien sering dan mampu mengidentifikasi mengenali perasaan sebelum
mengompol penyebab inkontinens dan mereka dapat menerimanya
rasional untuk pengobatan secara efektif
2. Dorong meningkatkan 2. Peningkatan hidrasi membilas
pemasukan cairan. bakteri.
3. Selidiki keluhan kandung kemih 3. Retensi urine dapat terjadi
penuh, palpasi untuk daerah menyebabkan distensi jaringan
suprapubik. dan potensial resiko infeksi.
4. Kolaborasi dengan analisis 4. Menentukan adanya ISK, yang
kimia dengan mengambil urine penyebab atau gejala
untuk kultur dan sensivitas komplikasi

2 DS: Tujuan : 1. Pantau TTV, catat adanya 1. Indikator hidrasi/ volum


 Tn.Z.A mengatakan Setelah diberikan intervensi perubahan TD warna kulit dan sirkulasi dan kebutuhan
kencing tak tertahan klien mampu menunjukkan kelembaban-nya intervensi
 Tn. Z.A mengaku hidrasi yang 2. Monitor status hidrasi dengan 2. Kondisi turgor kulit, membran
mengurangi minum adekuat/kekurangan cairan mengkaji turgor kulit dan mukosa, dan peningkatan berat
dan sering menahan dapat diatasi membran mukosa serta jenis urin dapat
haus memeriksa berat jenis urin mengindikasikan dehidrasi.
DO: Kriteria Hasil : setiap 8 jam sekali
 membran mukosa  TTV stabil 3. Pantau masukan dan 3. Membandingkan keluaran
kering turgor kulit  Membran mukosa bibir pengeluaran setiap hari. aktual dan yang diantisipasi
kering lembab membantu dalam mengevaluasi

 Jumlah urine lebih dari  Turgor kulit elastik fungsi/ derajat stasis/ kerusakan

800 cc dalam 8 jam  Intake dan output sistem urinary.

seimbang 4. Timbang BB setiap hari. 4. Peningkatan BB yang cepat


berhubungan dengan retensi
5. Pertahankan untuk memberikan 5. Mempertahankan
cairan paling sedikit 2500 keseimbangan cairan.
ml/hari dalam batas yang dapat
ditoleransi jantung.
6. Kolaborasi dengan berikan 6. Memenuhi kebutuhan cairan
terapi cairan sesuai indikasi. tubuh.
7. Berikan cairan IV. 7. Mempertahankan volume
sirkulasi, meningkatkan fungsi
ginjal.
3 DS: Tujuan : 1. Pantau penampilan kulit 1. Mengidentifikasi kemajuan
 Klien merasa perih di Setelah diberikan intervensi periostomal setiap 8 jam. serta melihat adanya tanda-
area perianalnya klien mampu menunjukkan tanda kerusakan integritas kulit.
DO: perbaikan keadaan turgor dan 2. Jaga agar kulit tetap kering. 2. Kulit atau daerah lipatan yang
 Daerah bokong mempertahankan keutuhan lembab mudah terjadi
lembab. kulit. tumbuhnya kuman
 lecet-lecet pada 3. Kulit yang kotor dapat
kulitnya Kriteria Hasil : 3. Berikan perawatan kulit menimbulkan rasa gatal

 kulit pada daerah - Jumlah bakteri < termasuk kebersihan pada kulit. sehingga timbul keinginan
100.000/ml untuk menggaruk.
bokong kemerahan - Kulit periostomal tetap 4. Menghindari tekanan dan
utuh 4. Ubah posisi setiap 2 jam sekali. meningkatkan aliran darah.
- Urin jernih dengan 5. Mencegah iritasi dermal dan
sedimen minimal 5. Berikan pakaian dari bahan yang meningkatkan kelembaban
dapat menyerap air atau pada kulit.
anjurkan klien untuk memakai
pakaian longgar.
Pengkajian Lanjut Usia
A. Masalah kesehatan kronis
Keluhan kesehatan atau gejala yang Tidak
Selalu Sering Jarang
No dirasakan klien dalam waktu 3 bulan pernah
(3) (2) (1)
terakhir berkaitan dengan fungsi-fungsi (0)
A. Fungsi penglihatan
1. Penglihatan kabur 
2. Mata berair 
3. Nyeri pada mata 

B. Fungsi pendengaran
1. Pendengaran berkurang 
2. Telinga berdenging   
C. Fungsi paru (pernapasan)
1. Batuk lama disertai keringat malam 
2. Sesak napas  
3. Berdahak atau sputum 
D. Fungsi jantung
1. Jantung berdebar-debar 
2. Cepat lelah 

3. Nyeri dada 

E. Fungsi pencernaan
1. Mual/muntah 

F. 1. Nyeri ulu hati 
2. Makan dan minum banyak 
(berlebihan) 
3. Perubahan kebiasaan buang air

besar (mencret atau sembelit) 
G. Fungsi pendengaran
1. Nyeri kaki saat berjalan 
2. Nyeri pinggang atau tulang 
belakang

3. Nyeri persendiaan/bengkak
H. Fungsi persarafan
1. Lumpuh/kelemahan pada kaki atau 
tangan
2. Kehilangan rasa 

3. Gemetar/tremor
4. Nyeri/pegal pada daerah tengkuk

I. Fungsi saluran perkemihan
1. Buang air kecil banyak 
2. Sering buang air kecil pada malam 
hari
L Tidak mampu mengotrol pengeluaran 
air kemih ( ngompol )

Jumlah

Analisis hasil
Skor : < 25 : tidak ada masalah kesehatan kronis s.d masalah
kesehatan kronis ringan
Skor : 26-50 : masalah kesehatan kronis sedang
Skor : > 51 : masalah kesehatan kronis berat
B. Fungsi Kognitif
Pengkajian fungsi kognitifdilakukan dalam rangka mengkaji kemampuaan
klien berdasarkan daya orientasi terhadap waktu, orang, tempat, serta daya
ingat.
Petunjuk : isilah pertanyaan dibawah ini sesuai dengan respons klien :
No Item pertanyaan Benar Salah
1. Jam berapa sekarang ? 
Jawab :
2. Tahun berapa sekarang ? 
Jawab :
3. Kapan bapak/ibu lahir ? 
Jawab :
4. Barapa umur bapak/ibu sekarang ? 
Jawab :
5. Dimana alamat bapak/ibu sekarang ? 
Jawab :
6. 
Berapa jumlah anggota keluarga yang tinggal
bersama bapak/ibu sekarang ?
Jawab :
7. 
siapa nama anggota keluarga yang tinggal bersama
bapak/ibu ?
jawab :
8. tahun berapa hari kemerdekaan Indonesia ? 
jawab :
9. siapa nama presiden Indonesia sekarang ? 
jawab :
10 Coba hitung terbalik dari angka 20 ke 1 
Jawab :
Jumlah Benar
Analisa Hasil :
Skor benar : 8-10 : Tidak ada gangguan
Skor benar : 0-7 : Ada gangguan

C. Status Fungsional
Modifikasi indeks kemandiriaan katz
Pengkajian status fungsional didasarkan pada kemandirian klienn dalam,
menjalankan aktivitas kehidupan sehari-hari. Kemandirian berarti tanpa
pengawasan, pengarahan, atau bantuan orang lain. Pengkajian ini didasarkan
pada kondisi actual klien dan bukan pada kemampuan , artinya jika klien
menolak untuk melakukan suatu fungsi, dianggap sebagai tidak melakukan
fungdi meskipun ia sebenarnya mampu.

Mandiri Tergantung
No Aktivitas
(1) (0)
1. Mandi dikamar mandi 
(manggosok,
membersikan, dan mengeringkan badan)
2. 
Menyiapkan pakaian, membuka dan
mengenakannya
3. Memakan makanan yang telah disiapkan
4. Memelihara kebersihan diri 
untuk
penampilan diri (menyisir rambut,
mencuci rambut, menggosok gigi,
mencukur kumis)
5. 
Buang air besar di WC (membersikan
dan mengeringkan daerah bokong)
6. 
Dapat mengontrol pengeluaran feses
(tinja)
7. Buang air kecil dikamar 
mandi
(membersikan dan membersikan daerah
kemaluan)
8. Dapat mengontrol pengeluaran air kemih
9. 
Berjalan dilingkungan tempat tinggal
atau keluar ruangan tanpa alat bantu,
seperti tongkat

10. Menjalankan ibadah sesuai agama dan
kepercayaan yang di anut
11. Melakukan pekerjaan rumah, seperti :
merapikan tempat tidur, mencuci
pakaian, memasak, dan membersikan
ruangan.
12. Berbelanja untuk kebutuhan sendiri atau 
kebutuhan keluarga
13. Mengelolah keuangan (menyimpan dan 
menggunakan uang sendiri)

14. Menggunakan sarana transportasi umum
untuk berpergian

15. menyiapkan obat dan minum obat sesuai
dengan aturan (takaran obat dan waktu
minum obat tepat)
16. Merencanakan dan 
mengambil
keputusan untuk kepentingan keluarga
dalam hal penggunaan uang, aktivitas
social yang dilakukan dan kebutuhan
akan pelayanan kesehatan

17. Melakukan aktivitas di waktu luang
(kegiatan keagamaan, social, rekreasi,
oloaraga,dan menyalurka hobi).
Jumlah Poin Mandiri

Analisa hasil :
Point : 13-17 : Mandiri
Point : 0-12 : Ketergantungan
D. Status Psikologis ( Skala Depresi Geriatik Yesavage, 1983 )
No Apakah bapak/ ibu dalam satu minggu Ya Tidak
terakhir.
1. Merasa puas dengan kehidupan yang dijalani
2. Banyak meninggalkan kesenangan/ minat dan
aktifitas anda?
3. Merasa bahwa kehidupan anda hampa?
4. Sering merasa bosan?
5. Penuh pengharapan akan masa depan?
6. Mempunyai semangat yang baik setiap waktu?
7. Diganggu oleh pikiran-pikiran yang tidak dapat
diungkapkan?
8. Merasa bahagia disebagian besar waktu?
9. Merasa takut sesuatu akan terjadi pada anda?
10. Sering kali merasa tidak berdaya?
11. Sering merasa gelisah dan gugup?
12. Memilih tinggal di rumah daripada pergi
melakukan sesuatu yang bermanfaat?
13. Sering kali merasa khawatir akan masa depan?
14. Merasa mempunyai lebih banyak masalah
dengan daya ingat dibandingkan orang lain?
15. Berpikir bahwa hidup ini sangat menyenangkan
sekarang?
16. Sering kali merasa merana?
17. Merasa kurang bahagia?
18. Sangat khawatir terhadap masa lalu?

19. Merasa bahwa hidup ini sangat


menggairahkan?
20. Merasa berat untuk memulai sesuatu hal yang
baru?
21. Merasa dalam keadaan penuh semangat?
22. Berpikir bahwa keadaaan anda tidak ada
harapan?
23. Berpikir bahwa banyak orang yang lebih baik
dari pada anda?
24. Sering kali menjadi kesal dengan hal yang
sepele?
25. Sering kali merasa ingin menangis?
26. Merasa sulit untuk berkonsentrasi?
27. Menikmati tidur?
28. Memilih menghindar dari perkumpulan social?
29. Mudah mengambil keputusan?
30. Mempunyai pikiran yang jernih?
Jumlah Item Yang Terganggu

Analisa hasil :
Terganggu :
Normal :
Nilai : 6-15 : Depresi Ringan Sampai Sedang
Nilai : 16-30 : Depresi Berat
Nilai : 0-5 : Normal

You might also like