Professional Documents
Culture Documents
BAB III
KERANGKA PENELITIAN
hubungan atau kaitan antara konsep yang satu dengan konsep yang lainnya. Oleh
sebab itu, konsep tidak dapat diukur dan diamati secara langsung. Agar dapat
ruang rawat jalan Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. M. Ildrem Medan.
Dukungan Keluarga
1. Dukungan Emosional
Kemampuan Pasien
2. Dukungan Penghargaan
Mengontrol Halusinasi
3. Dukungan Instrumental
4. Dukungan Informasi
22
Universitas Sumatera Utara
23
Penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu variabel dukungan keluarga
menanggung
biaya berobat dan
konsultasi
pasien).
4. Dukungan
informasi (dalam
hal ini keluarga
dapat
memberikan
nasihat, anjuran,
petunjuk dan
masukan untuk
mengatasi
masalah pasien).
Kemampuan Upaya penderita Kuesioner - Kemampuan Ordinal
pasien halusinasi dalam kemampuan pasien baik
pasien dengan skor
mengontrol mengontrol serta mengontrol 36-48
halusinasi menyembuhkan halusinasi
halusinasi yang dengan 12 - Kemampuan
dialaminya dengan pertanyaan pasien
cara menghardik, kurang
upaya mengalihkan dengan skor
<24
halusinasinya dengan
berbicara kepada
orang lain, serta
melakukan aktivitas
terjadwal dan minum
obat secara teratur.
3.3 Hipotesa
BAB IV
METODE PENELITIAN
diteliti. Populasi dapat berupa orang, benda, gejala, atau wilayah yang ingin
diketahui oleh peneliti (Setiadi, 2007). Populasi dalam penelitian ini adalah pasien
skizofrenia yang datang berobat di instalasi rawat jalan Rumah Sakit Jiwa Prof.
Dr. M Ildrem Medan. Berdasarkan survei awal yang dilakukan peneliti, didapat
3.653 jumlah pasien skizofrenia pada periode 01 Januari – 30 April 2016 dengan
4.2.2 Sampel
Menurut Hidayat (2009), sampel adalah sebagian atau wakil populasi
yang diteliti atau sebagian jauh dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi.
25
=
1+ ( )
Dimana:
n = jumlah sampel
N = jumlah populasi
Maka:
913
= = 42
1 + 913(0.15)
Jadi, jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 42 orang pasien halusinasi.
yang datang tidak sendirian, 2) pasien halusinasi usia 18-65 tahun, 3) mempunyai
nilai Brief Psychiatric Rating Scale (BPRS) <36 (instrumen yang digunakan untuk
Jiwa Prof. Dr. M Ildrem Medan karena Rumah Sakit Jiwa ini adalah rujukan
untuk pasien skizofrenia dengan jumlah pasien yang sangat memungkinkan untuk
USU serta izin dari Gampong Alue Ie Mirah. Sebelum peneliti melakukan
kerahasiaannya dan tidak akan dipergunakan untuk hal yang merugikan responden
dapat menandatangani lembar persetujuan yang telah disediakan oleh peneliti, dan
jika tidak bersedia maka calon responden berhak menolak dan mengundurkan diri.
pasien mengontrol halusinasi di Ruang Rawat Jalan Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr.
M. Ildrem Medan. Kuesioner ini terdiri dari tiga bagian, yaitu lembar data
pertanyaan dengan jawaban selalu diberi skor 4, sering diberi skor 3, kadang-
kadang diberi skor 2 dan tidak pernah diberi skor 1. Hasil kuesioner nilai tertinggi
baik apabila skor 36-48 dan dikategorikan buruk apabila skor 1-24.
pertanyaan, dengan jawaban selalu diberi skor 4, sering diberi skor 3, kadang-
kadang diberi skor 2 dan tidak pernah diberi skor 1. Hasil kuesioner skor tertinggi
adalah 48 dan nilai terendah adalah 12, dapat dikatakan pasien tidak mampu
pengukur itu mampu untuk mengukur apa yang seharusnya diukur menurut situasi
dan kondisi tertentu (Setiadi, 2007). Validasi ini dilakukan untuk memperbaiki
kata-kata instrumen agar menjadi lebih efektif dan menjadi alat ukur yang sesuai
dukungan keluarga dan kemampuan pasien mengontrol halusinasi ini telah diuji
oleh Ibu Jenny Marlindawani Purba, S.Kp, MNS selaku dosen dari Departemen
Jiwa Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara dan dinyatakan lulus uji
valid dengan nilai 0,862 untuk kuesioner dukungan keluarga dan 0,945 untuk
4.6.2 Reliabilitas
fakta tersebut diukur atau diamati berkali-kali dalam waktu yang berlainan
besar derajat alat ukur dapat mengukur secara konsisten objek yang akan diukur.
Uji reliabilitas pada penelitian ini menggunakan uji Croncbach Alpha. Suatu
kuesioner dinyatakan telah reliabel apabila nilai α lebih besar atau sama dengan
dengan kemampuan pasien mengontrol halusinasi di ruang rawat jalan RSJ Prof.
Dr.M. Ildrem Medan dengan jumlah responden 20 orang pasien halusinasi bernilai
penelitian.
melakukan skrining apakah responden layak atau tidak untuk dijadikan responden
penelitian. Skrining dilakukan dengan skala ukur The Brief Pshychiatric Rating
Scale (BPRS). Responden yang selanjutnya akan diteliti adalah responden dengan
hasil skriningnya <36 karena responden yang memiliki hasil BPRS <36
mendapat responden yang sesuai dengan kriteria inklusi dan memiliki skala BPRS
<36, maka peneliti akan menjelaskan tujuan dari penelitian kepada calon
kuesioner yang telah diisi oleh responden lalu mengolah data tersebut.
yaitu dimulai dengan editing untuk memeriksa kelengkapan data, kemudian data
yang sesuai diberi tanda atau coding setelah data ditandai kemudian data di sortir
yang terakhir adalah output hasil informasi yang disesuaikan dengan tujuan
penelitian. Pengolahan data dilakukan secara univariat dan bivariat yaitu untuk
Jika kedua variabel menggunakan skala ordinal, maka pengujian data dilakukan
normal baku dengan data berskala 1,2,3,4, dan seterusnya tanpa memiliki skala 0.
Hasil uji normalitas data diperoleh nilai p= 3,438 (p>0,05) untuk dukungan
Data terdistribusi normal jika nilai p>0,05 maka data dukungan keluarga dan
tersebut peneliti menggunakan uji statistik Spearman rho dengan taraf signifikansi
yang digunakan yaitu 5% (p=0,05). Jika nilai p value <0,05 maka Ha diterima dan
Ho ditolak, sebaliknya jika p value > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak.
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
kemampuan pasien mengontrol halusinasi di ruang rawat jalan RSJ Prof. Dr. M.
rawat jalan RSJ Prof. Dr. M. Ildrem Medan menunjukkan gambaran hasil
orang (78,6%).
32
Jenis Kelamin :
Laki-laki 32 76,2
Perempuan 10 23,8
Pekerjaan :
PNS/Petani/Polisi 2 4,8
Wiraswasta 4 9,5
Petani 2 4,8
Tidak Bekerja 34 81,0
Alamat :
Medan 28 66,7
Luar Medan 14 33,3
Pendamping :
Suami/Istri 5 11,9
Keluarga 33 78,6
Orang lain 4 9,5
Tabel 5.1.2 Distribusi frekuensi dan persentase dukungan keluarga di ruang rawat
jalan Prof. Dr. M. Ildrem Medan tahun 2017 (n=42)
Baik 38 90,5
Kurang 4 9,5
(88,09%).
Baik 37 88,09
Kurang 5 11,91
Berikut ini adalah uji statistik hubungan dukungan keluarga dengan kemampuan
pasien mengontrol halusinasi di ruang rawat jalan RSJ Prof. Dr. M. Ildrem
Medan.
Dukungan Keluarga
0,003 <α (0,05) maka hipotesis hasil kerja Ha diterima. Artinya terdapat
dengan nilai korelasi sebesar 0,447 yang termasuk kedalam kategori korelasi
cukup kuat (Sarwono, 2006). Dan hasil hubungan kedua variabel ditunjukkan
dengan arah yang positif, yaitu semakin baik dukungan keluarga seseorang maka
akan semakin baik pula kemampuan pasien mengontrol halusinasinya, begitu juga
sebaliknya.
baik dan 2 pasien memiliki kemampuan mengontrol halusinasi kurang baik. Dari
5.2 Pembahasan
5.2.1 Dukungan Keluarga Pada Pasien Halusinasi Di Ruang Rawat Jalan RSJ
Prof.Dr.M.Ildrem Medan
bahwa dukungan keluarga pada pasien halusinasi di ruang rawat jalan RSJ Prof.
Dr. M. Ildrem Medan adalah baik yaitu sebanyak 90,5%. Data ini menunjukkan
bahwa hampir seluruh keluarga pada pasien halusinasi rawat jalan RSJ Prof. Dr.
dikarenakan faktor mayoritas pasien mengalami lama sakit lebih atau sama
dengan dua tahun sehingga keluarga sudah lebih memiliki pengetahuan serta
pengalaman dalam merawat pasien serta mayoritas pasien dan keluarga tinggal di
kota Medan dengan jarak tempuh untuk kontrol ke Poliklinik Jiwa lebih dekat dan
mudah sehingga pasien dapat kontrol sesuai jadwal yang ditentukan dan keluarga
juga akan lebih memahami sejauh mana perubahan kesembuhan pasien. Hal ini
sejalan dengan hasil penelitian Maria (2015) bahwa dukungan keluarga dapat
dengan pasien dapat disimpulkan bahwa yang paling memberi dukungan untuk
mengantar pasien ke rumah sakit adalah keluarga yaitu pihak orang tua baik ibu
maupun ayah pasien. Hal ini tentu saja sesuai dengan tugas dan peran dari ayah
dan ibu sebagai pemberi rasa aman bagi setiap anggota keluarganya, dan sebagai
ruang rawat jalan RSJ Prof. Dr. M.Ildrem Medan dalam kategori baik yaitu
dukungan informasi. Hal ini dikarenakan masih ada masyarakat yang kurang
Kemampuan pasien rawat jalan RSJ Prof. Dr. M. Ildrem Medan dalam
dengan hasil penelitian yaitu sebanyak 37 orang (88,09%) jumlah pasien yang
jumlah pasien jiwa terkhusus pasien halusinasi kota Medan Sumatera Utara.
sikap, kebiasaan dan sifatnya dikemudian hari dimana hidup seorang manusia
dibagi menjadi 7 masa dan pada keadaan tertentu dapat mendukung terjadinya
gangguan jiwa yaitu masa bayi, masa anak prasekolah, masa anak sekolah, masa
remaja, masa dewasa muda, masa dewasa tua dan masa tua. Pada hasil penelitian
ditemukan bahwa umur responden tidak merata. Hal ini sesuai dengan teori
terjadinya halusinasi pada masa tertentu dengan adanya proses yang sama yaitu
laki yaitu sebanyak 32 orang (76,2%) dan mayoritas usia responden yaitu 30-41
tahun sebanyak 20 orang (47,6%) yang masuk kedalam batasan umur dewasa.
Sejalan dengan teori Yosep (2011) yang menerangkan bahwa sebab secara
psikologis pada masa dewasa lebih memiliki cukup kepercayaan diri untuk
mengatasi masalah serta lebih matang dalam mengontrol diri. Sedangkan pada
usia tua terjadi penurunan daya tangkap, daya ingat, kemampuan sosial dan
ekonomi yang menimbulkan rasa cemas dan tidak aman, lalu keterbatasan gerak
Halusinasi Pada Pasien Halusinasi Di Ruang Rawat Jalan Rumah Sakit Jiwa
Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2015” yang hasilnya dapat dinyatakan bahwa
analisis uji chi square dan uji φ. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 52
cukup. Hasil uji chi square diperoleh X2 hit (11,274) > X2Tab (3,841) dan
mengontrol halusinasi.
(2013) yang mengatakan bahwa apabila dukunga keluarga baik maka pasien tidak
anggota yang sakit untuk menjalani perawatan rutin dan lanjut setiap bulannya,
dan juga dapat mempengaruhi kepatuhan untuk meminum obat sesuai dengan
RSJ Prof. Dr. M Ildrem Medan ini menyatakan adanya hubungan yang signifikan
atau bermakna. Bahwa benar dukungan keluarga menjadi salah satu faktor yang
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dijabarkan pada
dukungan keluarga terhadap pasien halusinasi di ruang rawat jalan RSJ Prof. Dr.
M Ildrem Medan dengan jumlah responden sebanyak 42 pasien adalah baik yaitu
halusinasinya dengan jumlah responden yang sama adalah baik yaitu sebanyak 37
kemampuan pasien mengontrol halusinasi di ruang rawat jalan RSJ Prof. Dr. M.
Ildrem Medan, disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan dengan arah
positif antara kedua variabel. Maka semakin baik dukungan keluarga yang
diberikan untuk pasien akan semakin baik pula kemampuan pasien dalam
mengontrol halusinasinya. Dukungan keluarga juga menjadi salah satu faktor serta
6.2 Saran
6.2.1 Pendidikan Keperawatan
Hasil penelitian ini dapat dijadikan tambahan informasi bagi pendidikan
keluarga yang menjadi salah satu faktor dalam proses penyembuhan pasien
halusinasi.
42
Universitas Sumatera Utara
43
dirinya.
awal dalam melakukan penelitian dalam ruang lingkup yang sama pada pasien
jiwa.