You are on page 1of 14

PRE PLANNING KEGIATAN SENAM KAKI DIABETES

MELLITUS DI RW 05 KELURAHAN KENANGA KECAMATAN


CIPONDOH TANGERANG 2018

Disusun Oleh :
Rizki Widia Nur Hajah
1714901011

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG

2018
1
A. SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
Pokok Bahasan : Diabetes Mellitus
Sub Pokok Bahasan : Senam Kaki Diabetes Mellitus
Hari/Tanggal : Jum’at,16 Maret 2018
Waktu : 30 Menit
Sasaran : Masyarakat Dengan Diabetes Melitus RW 05 Kelurahan Kenanga
Kec. Cipondoh
Tempat : Jl. Mushola Nurul Huda RW 05 Kelurahan Kenanga Kecamatan
Cipondoh

B. Latar Belakang.
Diabetes Melitus (DM) adalah salah satu jenis penyakit degenerative yang
mengalami peningkatan setiap tahun di negara-negara seluruh dunia. Menurut
Internasional of Diabetic Ferderation (IDF, 2015) tingkat prevalensi global penderita DM
pada tahun 2014 sebesar 8,3% dari keseluruhan penduduk di dunia dan mengalami
peningkatan pada tahun 2014 menjadi 387 juta kasus. Indonesia salah satu negara yang
masuk dengan negara yang prevalensi DM juga meningkat dan diperkirakan pada tahun
2025 DM di Indonesia menjadi urutan kelima (12.4 juta orang) dari sebelumnya urutan
ketujuh pada tahun 1995 (4.7 juta orang) (Suyono, 2014).
Empat pilar penatalaksanaan diabetes yaitu edukasi, terapi gizi medis, latihan
jasmani, dan terapi farmakologi (Perkeni,2006). Komponen latihan jasmani atau olahraga
sangat penting dalam penatalaksanaan diabetes karena efeknya dapat menurunkan kadar
glukosa darah dengan meningkatkan pengambilan glukosa oleh otot dan memperbaiki
pemakaian insulin (Smeltzer SC & Brenda GB 2001,h.1226 dalam Zaenurokhim dan
Andi, 2012). Latihan jasmani akan menyebabkan terjadinya peningkatan aliran darah,
maka kapiler terbuka sehingga lebih banyak tersedia reseptor insulin dan reseptor
menjadi lebih aktif yang akan berpengaruh terhadap penurunan glukosa darah pada
pasien diabetes (Soegondo, 2007) dalam Sunaryo dan Sudiro 2014). Contoh latihan
jasmani atau olahraga yang dianjurkan salah satunya adalah senam kaki diabetes. Senam
direkomendasikan dilakukan dengan intensitas moderat (60-70 maksimum heart rate),
durasi 30-60 menit, dengan frekuensi 3-5 kali per minggu (American Diabetes

2
Association, 2003). yang dilakukan oleh pasien Diabetes mellitus untuk mencegah
terjadinya luka dan membantu melancarkan peredaran darah bagian kaki.
Senam kaki ini bertujuan untuk memperbaiki sirkulasi darah sehingga nutrisi ke
jaringan lebih lancar, memperkuat otot-otot kecil, otot betis, dan otot paha, serta
mengatasi keterbatasan gerak sendi yang sering dialami oleh penderita Diabetes mellitus.
Senam kaki ini dapat diberikan kepada seluruh penderita Diabetes mellitus dengan tipe 1
maupun 2. Namun sebaiknya diberikan sejak pasien didiagnosa menderita Diabetes
mellitus sebagai tindakan pencegahan dini. Senam kaki ini berpengaruh untuk
memperbaiki sirkulasi darah (Widianti, 2010). Senam kaki ini sangat dianjurkan untuk
penderita diabetes yang mengalami gangguan sikulasi darah dan neuropati di kaki, tetapi
disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan tubuh penederita. Latihan senam kaki DM
ini dapat dilakukan dengan cara menggerakan kaki dan sendi-sendi kaki misalnya berdiri
dengan kedua tumit diangkat, mengangkat dan menurunkan kaki. Gerakan dapat berupa
gerakan menekuk, meluruskan, mengangkat, memutar keluar atau ke dalam dan
mencengkram jari-jari kaki (Soegondo, 2011).
Berdasarkan data penyakit tidak menular dari Puskesmas Cipondoh pada tahun
2016, penyakit Diabetes Melitus termasuk data tertinggi yang kedua setelah Hipertensi,
total keseluruhan terdapat 220 orang yang berobat dengan Diabetes Melitus. Aktivitas
Rutin pada Klub Diabetes Melitus dilakukan rutin olahraga setiap hari sabtu di
puskesmas cipondoh, dan adanya pemeriksaan gula darah rutin dan penyuluhan sebulan
sekali pada minggu kedua.
Berdasarkan hasil Windshield Survey dan Penyebaran Agket di RW 05 Kelurahan
Kenanga Kecamatan Cipondoh, didapatkan beberapa faktor risiko terjadinya Diabetes
Melitus terkait aktivitas masyarakat RW 05 yaitu didapatkan Sarana Rekreasi yang
digunakan masyarakat mayoritas adalah hanya menonton TV sebanyak 103 orang sebesar
85,8% dari 120 sampel, data anggota keluarga yang merokok didalam rumah sebanyak 78
orang sebanyak 65% dari 120 sampel,berdarsarkan usia terbanyak adalah usia lansia 78
orang sebanyak 65% dari 120 sampel, dan didapatkan hasil survey warga rw 05 tidak ada
kegiatan rutin olahraga.
Aktivitas fisik adalah salah satu wujud dari perilaku sehat terkait dengan
pemeliharaan dan peningkatan kesehatan. Aktivitas fisik akan bermanfaat dalam

3
mengatur berat badan dan menguatkan sistem jantung dan pembuluh darah, serta
membantu sistem metabolisme tubuh. Aktivitas fisik atau olahraga yang teratur dapat
mencegah berbagai macam penyakit, terutama Diabetes Mellitus tipe II. Orang yang
beraktivitas fisik cukup tinggi, tubuhnya dapat mengubah glukosa menjadi glikogen yang
tersimpan dalam otot secara lebih cepat, daripada yang tidak terlatih fisiknya dan bila
aktivitas ini dilakukan secara teratur, maka dapat menambah penyimpanan glikogen otot
(Notoatmodjo, 2010)

C. Tujuan
a. Tujuan Umum
Setelah dilakukan senam Kaki Diabates Melitus selama 30 menit, di RW 05
Kelurahan Kenanga dapat memperaktekan kembali tentang senam diabetes mellitus.

b. Tujuan Khusus
1) Menjelaskan pengertian penyakit diabetes mellitus dengan benar.
2) Menjelaskan pengertian senam diabetes mellitus
3) Menjelaskan Manfaat senam diabetes mellitus
4) Mampu mempraktikkan cara Senam diabetes mellitus
5) Menjelaskan hal -hal yang perlu di perhatikan penderita diabetes mellitus

D. Pelaksanaan Kegiatan
1. Topik :
 Kegiatan Senam Kaki Diabetes Mellitus
2. Sasaran:
 Masyarakat RW 05 Kelurahan Kenanga dengan Diabetes Melitus

3. Metode :
 Praktek Senam Kaki Diabetik
 Tanya Jawab
4. Media:
 Sound-System dan Diiringi dengan Audio Senam Diabetes Melitus

4
5. Waktu Dan Tempat:
Hari/Tanggal : Jum’at, 16 Maret 2018
Pukul : 15.30 s/d Selesai
Tempat : Jl. Mushola Nurul Huda RW 05 Kelurahan Kenanga Kec.
Cipondoh
6. Pengorganisasian
 Penanggung Jawab : Rizki Widia Nur Hajah, S.Kep
 Moderator : Erma, S.Kep
 Observer : Novri Hastuti, S.Kep
 Instruktur Senam :
 Koordinator Senam : Rizki Widia Nur Hajah, S.Kep
 Nurnaini, S.Kep
 Siti Yulianah, S.Kep
 Siti Chotimah, S.Kep
 Feri Eriawan, S.Kep
 Team Pemeriksaan Kesehatan Gula Darah :
 Intan Arafah, S.Kep
 Husnia, S.Kep
 Fitria, S.Kep
 Fasilitator :
 Fitri Sudarmadi, S.Kep
 Cicih Ayu, S.Kep
 Widya Uki Sari, S.Kep
 Tiara Purwaningtyas, S.Kep
 Mutia Fitri Ramdani, S.Kep
 Perlengkapan dan Dokumentasi
 M. Arnoldsyah, S.Kep
 Ahmad Reza, S.Kep

5
7. Setting Tempat

Keterangan :
: Fasilitator : Masyarakat

: Koordinator Senam : Power Point dan Sound

: Observer

6
8. Kegiatan Penyuluhan

No. Kegiatan Tugas Penyuluhan Respon Audien Waktu


Penyuluhan
1. Registrasi + Mendata peserta yang penkes a. Registrasi 15
Pemeriksaan senam dan Team kesehatan secara teratur Menit
gula darah melakukan pemeriksaan gula b. Peserta
pre test darah pretes mengikuti
pemeriksaan
a. Menyampaikan salam a. Menjawab salam 5 Menit
2. Pembukaan.
b. Perkenalan b. Mendengarakan
c. Menyampaikan tujuan c. Memberi respon
d. Kontrak waktu

e. Pemeriksaan Gula Darah


a. Mendemostrasikan senam 20
2. Kegiatan Inti a. Mengikuti senam Menit
b. Mempraktikkan cara senam Diabetes Mellitus
Diabetes Mellitus. sampai akhir
c. Hal hal yang perlu di
perhatikan

d. Kontrak waktu senam


selanjutnya

a. Menarik kesimpulan a. Mendengarkan dan 10 Menit


3. Penutup mencatat
b. Mengucap salam b. Menjawab salam.
penutup

c. Pemeriksaan
kesehatan post test

7
9. Uraian Tugas
a. Penanggung jawab
Mengkoordinir persiapan dan pelaksanaan senam Diabetes Mellitus
b. Moderator
1. Membuka kegiatan senam Diabetes Mellitus
2. Memimpin kegiatan senam Diabetes Mellitus
3. Mengarahkan jalannya senam Diabetes Mellitus
c. Koordinator Senam
Memandu langkah-langkah senam kaki diabetes melitus
d. Senam
Mendemostrasikan senam diabetes melitus
e. Observer
1. Mengamati proses pelaksanaan kegiatan senam diabetes mellitus dari awal sampai
akhir
2. Membuat laporan hasil jalanya senam diabetes mellitus yang dilaksanakan
f. Fasilitator
1. Memfasilitasi audiens gerak senam diabetes mellitus yang dipimpin leader
2. Memfasilitasi peserta untuk berperan serta aktif selama senam Diabetes Mellitus
g. Kriteria Hasil.
1. Evaluasi struktur.
a) Lebih dari 60% undangan menghadiri acara
b) Alat dan media sesuai dengan rencana
c) Peran dan fungsi masing-masing sesuai dengan yang direncanakan
2. Evaluasi proses.
a) Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang yang direncanakan
b) Peserta senam diabetes mellitus melakukan kegiatan dari awal sampai akhir
c) Peserta berperan aktif selama jalannya senam
3. Evaluasi Hasil
Setelah mengikuti acara demonstrasi diabetes mellitus/senam diabetes mellitus
diharapkan audien mampu :
a) 80 % Peserta Mampu Menjelaskan Manfaat senam diabetes mellitus

8
b) 80 % Mampu mempraktikkan/menyebutkan cara Senam diabetes mellitus
c) 80 % Mampu menyebutkan frekuensi senam kaki diabetes melitus

10. Rencana Evaluasi Kegiatan


Evaluasi dilakukan untuk mengetahui apakah kegiatan yang dilaksanakan sesuai dan
dapat dicapai dengan baik sesuai tujuan kegiatan.

a. Untuk mengukur aspek kognitif :


1. Peserta mengetahui tujuan dilakukannya senam kaki
2. Peserta mengetahui manfaat senam kaki

3. Peserta mengetahui indikasi dan kontraindikasi senam kaki

4. Peserta mengetahui cara melaksanakan senam kaki.

b. Untuk mengukur aspek afektif :

1. Peserta menyatakan senang mendapatkan pelatihan tentang senam kaki

2. Peserta menyatakan mau dan tertarik untuk mempelajari senam kaki.

3. Peserta menyatakan mau dan akan melaksanakan senam kaki 3 kali dalam
seminggu

4. Peserta menyadari pentingnya melaksanakan senam kaki untuk mencegah


komplikasi DM pada kaki.

c. Untuk mengukur aspek psikomotor/tindakan :


1. Peserta mampu melakukan senam kaki secara mandiri

9
SENAM KAKI DIABETES MELLITUS

A. Pengertian Senam Kaki Diabetes Melitus


Senam kaki diabetes melitus adalah kegiatan atau latihan yang dilakukan oleh
pasien yang menderita diabetes melitus untuk mencegah terjadinya luka dan membantu
memperlancar peredaran darah bagian kaki. (Setyoadi & Kushariyadi. 2011. Hal: 119).

B. Manfaat Senam Kaki Diabetes Melitus


1. Memperbaiki sirkulasi darah, memperkuat otot-otot kecil kaki, dan mencegah
terjadinya kelainan bentuk kaki
2. Meningkatkan kekuatan otot betis, otot paha
3. Mengatasi keterbatasan pergerakan sendi
(Setyoadi & Kushariyadi. 2011. Hal: 119)

C. Indikasi dan Kontraindikasi Senam Kaki Diabetes Melitus


1. Indikasi Senam Kaki Diabetes melitus :
a. Diberikan kepada semua penderita diabetes melitus (DM tipe I dan tipe II)
b. Sebaiknya diberikan sejak pasien didiagnosis menderita diabetes melitus sebagai
tindakan pencegahan dini.
(Setyoadi & Kushariyadi. 2011. Hal: 119)
2. Kontraindikasi Senam Kaki Diabetes melitus :
a. Pasien yang mengalami perubahan fungsi fisiologis seperti dispneu dan nyeri
dada
b. Pasien yang mengalami depresi, khawatir, dan cemas.
(Setyoadi & Kushariyadi. 2011. Hal: 119)

D. Teknik Senam Kaki Diabetes Melitus


1. Persiapan alat dan lingkungan :
a. Kertas koran dua lembar
b. Kursi ( jika tindakan dilakukan dalam posisi duduk )
c. Lingkungan yang nyaman dan jaga privasi

10
d. Persiapan klien : Lakukan kontrak topik, waktu, tempat, dan tujuan dilaksanakan
senam kaki kepada klien.

2. Prosedur
a. Perawat mencuci tangan.
b. Jika dilakukan dalam posisi duduk maka posisikan klien duduk tegak tidak boleh
bersandar dengan kaki menyentuh lantai.

c. Dengan meletakkan tumit di lantai, jari-jari kedua kaki diluruskan ke atas lalu
dibengkokkan kembali ke bawah seperti cakar ayam sebanyak 10 kali.

d. Dengan meletakkan tumit salah satu kakii di lantai, angkat telapak kaki ke atas.
Cara ini dilakukan bersamaan pada kaki kiri dan kanan secara bergantian dan
diulangi sebanyak 10 kali.

11
e. Tumit kaki diletakkan di lantai. Bagian ujung kaki diangkat ke atas dan buat
gerakan memutar dengan pergerakkan pada pergelangan kaki sebanyak 10 kali.

f. Jari-jari kaki diletakkan di lantai. Tumit diangkat dan buat gerakan memutar
dengan pergerakan pada pergelangan kaki sebanyak 10 kali.

g. Angkat salah satu lutut kaki, dan luruskan. Gerakkan jari-jari ke depan turunkan
kembali secara bergantian ke kiri dan ke kanan. Ulangi sebanyak 10 kali.

12
h. Luruskan salah satu kaki di atas lantai kemudian angkat kaki tersebut dan
gerakkan ujung jari kaki ke arah wajah lalu turunkan kembali ke lantai.
i. Angkat kedua kaki lalu luruskan. Ulangi langkah ke-8 , namun gunakan kedua
kaki secara bersamaan. Ulangi sebanyak 10 kali.
j. Angkat kedua kaki dan luruskan, pertahankan posisi tersebut. Gerakkan
pergelangan kaki ke depan dan ke belakang.
k. Luruskan salah satu kaki dan angkat, putar kaki pada pergelangan kaki, tuliskan
pada udara dengan kaki dari angka 0 hingga 9 lakukan secara bergantian.

l. Letakkan sehelai koran di lantai. Bentuklah koran tersebut menjadi seperti bola
dengan kedua kaki. Kemudian, buka bola itu menjadi lembaran seperti semula
menggunakan kedua kaki. Cara ini dilakukan hanya sekali saja.
a. Lalu sobek koran menjadi dua bagian, pisahkan kedua bagian koran.
b. Sebagian koran disobek menjadi kecil dengan kedua kaki.
c. Pindahkan kumpulan sobekan tersebut dengan kedua kaki lalu letakkan
sobekan koran pada bagian kertas yang utuh.
d. Bungkus semuanya dengan kedua kaki menjadi bentuk bola.

(Setyoadi & Kushariyadi. 2011. Hal: 120-123)

13
DAFTAR PUSTAKA

Atun. 2010. Diabetes Melitus. Bantul: Kreasi Wacana.


Kushariyadi & Setyoadi. 2011. Terapi Modalitas Keperawatan pada Klien Psikogeriatrik .
Jakarta: Salemba Medika.
Misnadiarly. 2006. Diabetes Melitus: Gangren, Ulcer, Infeksi. Mengenali.
Gejala, Menanggulangi, dan Mencegah Komplikasi. Ed.1. Jakarta: Pustaka populer Obor
Potter, P.A., dan A.G. Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, dan
Praktik . Edisi 4. Jakarta: EGC.
Regensteiner, J.G. 2009.Diabetes and Exercise.New York: Humana Press.
Smeltzer, Suzzanne C .2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth
Ed.8. Jakarta : EGC.

14

You might also like