Professional Documents
Culture Documents
Training Manual
Isuzu Engine Group Course
• Diesel Engine
• Injection Pump - VE Type
• Injection Pump INLINE Type
• Injection Pump VP44 Type
• 4J Engine
• 4H Engine
• 6H Engine
• 6SD1-TC Engine
• 6WF1-TC Engine
Module 1
• Diesel Engine
MESIN DIESEL
1. MENGONTROL OUTPUT MESIN DIESEL................................................................................................... 1
2. MENGONTROL OUTPUT MESIN BENSIN................................................................................................... 2
3. BAGIAN TERPENTING SAAT PEMELIHARAAN ......................................................................................... 2
SIKLUS PEMBAKARAN
1. PERBANDINGAN KOMPRESI DAN TEMPERATUR.................................................................................... 3
2. MUDAH TERBAKARNYA MINYAK DIESEL.................................................................................................. 3
3. PROSES PEMBAKARAN MINYAK DIESEL.................................................................................................. 4
TURBOCHARGER
KONSTRUKSI………………………………………………………………………………………………………. 13
WASTE GATE VALVE……………………………………………………………………………………………. 14
SAFETY VALVE…………………………………………………………………………………………………… 15
PENGGUNAAN TURBOCHARGER……………………………………………………………………………. 15
INTERCOOLER
KONSTRUKSI …………………………………………………………………………………………………….. 16
MESIN DIESEL
MENGONTROL OUTPUT MESIN DIESEL
Mesin Bensin Dikontrol oleh pengontrolan banyaknya campuran udara dan bahan bakar
yang disuplai ke silinder dengan menggunakan throttle valve.
Mesin Diesel Dikontrol oleh pengontrolan banyaknya bahan bakar yang diinjeksikan
(Banyaknya udara yang masuk ke silinder tidak diatur).
1
Engine
2. MENGONTROL OUTPUT MESIN BENSIN
OHP 1
2
Engine
SIKLUS PEMBAKARAN
3
Engine
PROSES PEMBAKARAN MINYAK DIESEL
Proses pembakaran yang terjadi dalam mesin dan waktu dalam grafik di bawah ini dan
diesel diperlihatkan dalam hubungan tekanan dapat dibagi ke dalam 4 proses (phase).
OHP 2
4
Engine
KNOCKING PADA DIESEL
Apabila pembakaran tertunda diperpanjang Metoda berikut ini adalah cara mengatasinya
atau terlalu banyak bahan bakar yang a. Gunakan bahan bakar dengan nilai cetane
diinjeksikan selama periode pembakaran yang tinggi.
tertunda, maka banyaknya campuran yang b. Menaikkan temperatur udara dan
sedang terbakar akan berlebihan, terlalu tekanannya saat mulai injeksi.
lamanya phase kedua ini (perambatan api), c. Mengurangi volume injeksi saat mulai
akan menyebabkan terlalu cepat naiknya menginjeksian bahan bakar.
tekanan dalam silinder, sehingga akan d. Menaikkan temperatur ruang bakar.
menimbulkan getaran dan bunyi. Ini disebut (Pada ruang dimana bahan bakar
diesel knock. Untuk mencegah diesel knock, diinjeksikan)
maka perlu dihindari meningkatnya tekanan Untuk mengurangi knock diesel, terjadinya
secara tiba-tiba dengan adanya terbentuknya pengapian spontanitas dibuat Iebih awal.
campuran yang mudah terbakar saat (Dalam mesin bensin sebaliknya untuk
temperatur rendah. Dengan pembakaran mencegah pengapian yang spontanitas).
diperpendek atau mengurangi bahan bakar Perbedaan cara mencegah knock seperti
yang diinjeksikan selama pembakaran tertera dalam tabel di bawah.
tertunda.
5
Engine
CARA UNTUK MENCEGAH KNOCKING
ITEM MESIN DIESEL MESIN BENSIN
Perbandingan kompresi dinaikan diturunkan
Temperatur udara yang disuplai dinaikan diturunkan
Tekanan kompresi dinaikan diturunkan
Temperatur silinder dinaikan diturunkan
Titik pembakaran bahan bakar diturunkan dinaikan
Saat tertundanya pembakaran (Ignition delay) diperpendek diperpanjang
6
Engine
MEKANISME KATUP
Pada camshaft mesin bensin dan mesin harus diperiksa ketika timing belt diganti atau
diesel digerakkan oleh poros engkol melalui saat mesin di overhaul. Saat itu pompa injeksi
timing belt atau timing gear. Dalam sebuah yang digerakkan oleh puli juga harus disetel
mesin diesel pompa injeksi juga pada posisi yang ditentukan. Setelah katup
menggerakkan untuk mengirim bahan bakar timing diperiksa saat penginjeksian pada
yang bertekanan rendah ke nosel injeksi pada pompa injeksi harus disetel.
saat yang telah ditentukan. Katup timing
OHP 5
REFERENSI
Timing belt dari mesin diesel harus diganti
setiap 100.000 km yang merupakan bagian
pemeriksa-an berkala.
Beberapa kendaraan diesel dilengkapi
dengan lampu peringatan penggantian timing
belt. Lampu ini akan menyala pada setiap
100.000 km untuk memberitahukan bahwa
timing belt harus segera diganti.
7
Engine
FAN CLUTCH
Keuntungan
• Menaikkan daya tahan mesin.
• Mengurangi konsumsi bahan bakar.
OHP 6
• Mengurangi suara.
• Memperpendek waktu pemanasan
mesin.
• Menaikkan performa pemanasan air.
OHP 6
8
Engine
9
Engine
KONSTRUKSI
Dua tekanan pegas (No.1 dan No.2) dan dua
pin tekanan (No.1 dan No.2) dipasangkan di
dalam body penahan nosel. Sebuah celah
diberikan antara lift piece dan spring seat
second spring untuk injeksi bahan bakar
10
Engine
CARA KERJA
Cara Kerja Pada Tahap Pertama masing-masing tegangan pegas no.1 dan
Naiknya tekanan bahan bakar sesuai dengan no.2 menyebabkan jarum nosel naik semakin
kerjanya pompa injeksi dan mencapai 194 tinggi. Saat jarum nosel berhubungan dengan
2
kg/cm , tegangan yang berlebihan dari jarak tertentu.
tegangan pegas no.1 menyebabkan jarum Besarnya jarum nosel terangkat,
nosel terdorong ke atas dan bahan bakar perubahannya tidak akan lama apabila
mulai diinjeksikan. tekanan bahan bakar berubah.
Setelah liff piece menyentuh dengan spring
seat second spring besarnya pengangkatan Untuk alasan ini, ketika ada beban ringan pada
jarum belum berubah hingga tekanan bahan mesin hanya sedikit jumlah bahan bakar yang
bakar naik ± 260 kg/cm 2 . diinjeksikan dan pengangkatan sedikit pada
beban sedang, dengan kata lain jumlah bahan
Cara Kerja Pada Phase Kedua bakar yang diinjeksikan sedikit dalam daerah
Bila tekanan bahan bakar mencapai 260 bebas. Kemudian jumlah yang besar diinjeksikan
kg/cm 2 , tegangan akan berlebihan dari dalam daerah pengangkatannya yang tinggi.
11
Engine
TURBOCHARGER
Pada mesin natural aspirated, kira-kira 40% ditemukan dalam gas buang untuk
energi panas yang dihasilkan oleh menggerakkan turbin, yang memutarkan
pembakaran terbuang ke atmosfir sebagai compressor melalui drive shaft. Compressor
gas buang. Turbocharger adalah sebuah alat menghasilkan udara bertekanan tinggi ke
yang memanfaatkan energi gas buang mesin dalam silinder mesin, sehingga menghasilkan
untuk memasukkan udara tambahan ke dalam pembakaran yang lebih baik dibanding
silinder, sehingga turbocharger dapat dengan mesin naturally aspirated.
memanfaatkan sebagian dari energi yang
OHP 42
12
Engine
KONSTRUKSI
Compressor impeller terbuat dari alloy ringan dari bearing untuk reduksi dari kecepatan
dan terpasang pada ujung shaft dengan mur relatif antara bearing dan shaft, agar
pengunci. komponen lebih tahan lama.
Journal bearing adalah tipe full floating yang Thrust bearing dipasang pada sisi
dilumasi dengan oli mesin dan mengambang compressor, untuk meminimalkan efek panas
penuh ditopang pada oil film saat dari sisi turbine dan didesain untuk menyerap
turbocharger berputar pada putaran tinggi. gaya dorong yang dihasilkan oleh turbine dan
Bearing diputar oleh aksi dari oli yang ditekan compressor.
ke dalam celah antara lingkar dalam dan luar
OHP 43
13
Engine
Pada mesin dengan turbocharger, untuk mengontrol boost pressure dengan mem-
mendapatkan efek supercharging bahkan saat bypass gas buang. Sistem ini terdiri dari
putaran mesin rendah adalah faktor yang waste gate valve yang ada pada turbine
harus dipertimbangkan saat memilih housing, dan actuator yang which drives the
turbocharger. Saat mesin berputar pada valve.
kecepatan rendah dan tidak menghasilkan Turbine housing memiliki lubang bypass gas
gas buang yang banyak, boost pressure buang, yang ditutup oleh katup yang
rendah, dan tidak terdapat masalah pada mencegah keluarnya gas buang melalui
mesin. Saat jumlah gas buang bertambah bypass. Boost pressure dialirkan dari
untuk menaikkan putaran turbine dan boost compressor housing ke bagian atas actuator.
pressure, akan tetapi, tekanan pembakaran Saat boost pressure mencapai nilai tertentu,
maksimum dapat melebihi limit dan dapat valve berfungsi untuk mem-bypass gas buang
merugikan mesin. Sistem waste gate sehingga tidak seluruhnya melewati turbine.
OHP 44
OHP 44
14
Engine
OHP 44
SAFETY VALVE
15
Engine
INTERCOOLER
Terdapat dua cara untuk menaikkan output yang digunakan untuk mendinginkan
mesin dengan volume silinder yang sama; temperatur udara yang tinggi dalam proses
pertama adalah menaikkan putaran mesin, dan pengiriman ke dalam silinder dengan kondisi
yang lainnya adalah menaikkan jumlah udara bertekanan. Saat pada tekanan yang sama,
dan bahan bakar yang masuk ke dalam kerapatan udara menjdi lebih tinggi dan jumlah
silinder. Untuk mesin dengan turbocharger, oksigen pada udara menjadi lebih besar
udara yang masuk lebih banyak dibanding sedangkan temperatur udara menjadi turun.
mesin normal. Dan bahan bakar dapat Oleh karena itu, sangatlah mungkin untuk
diinjeksikan sesuai dengan jumlah udara yang mendapatkan output mesin yang lebih tinggi
masuk, dengan demikian menghasilkan output dan menghemat bahan bakar dengan
mesin yang lebih besar dengan volume silinder mendinginkan udara untuk mendapatkan
yang sama. Akan tetapi, temperatur dari udara kerapatan yang lebih tinggi, dan mengirimkan
yang ditekan dan dikirimkan oleh turbocharger jumlah udara yang lebih banyak ke dalam
menjadi tinggi dan kerapatannya rendah. silinder.
Gambar di bawah memperlihatkan intercooler
OHP 45
Meskipun kerapatan udara akan menjadi lebih Sehingga, penghematan bahan bakar menjadi
tinggi hanya dengan udara bertekanan, akan lebih baik dengan cara menurunkan
menjadi lebih tinggi saat didinginkan. Udara kehilangan gesek, karena output mesin dapat
yang mencapai temperatur 140°C karena dinaikkan tanpa mengganti mesin dengan
dikompresikan oleh turbocharger didinginkan mesin yang lebih besar. Saat temperatur
menjadi 50°C dengan mengirimkannya ke udara masuk turun, beban thermal akan
intercooler, dan kerapatan udara menjadi menjadi lebih ringan dan menaikkan
lebih tinggi 30%. Bahan bakar yang durabilitas cylinder head, piston dan valves.
diinjeksikan dalam kondisi ini akan Selanjutnya, terdapat keuntungan lain yaitu
menghasilkan pembakaran yang lebih baik, menurunnya kadar NOx yang dihasilkan
dan sangatlah mungkin untuk menginjeksikan dengan tidak terjadinya kenaikan yang tiba-
jumlah bahan bakar yang lebih besar untuk tiba pada temperatur pembakaran.
menghasilkan output mesin yang lebih besar.
16
Engine
Untuk memaksimumkan umur turbocharger, lakukan perhatian berikut:
1. Jangan mengoperasikan mesin di atas putar- Setelah mesin hidup, tekanan oli tidak dapat
an idle setidaknya 5 detik setelah mesin naik dengan cepat. Bekerjanya turbocharger
hidup. tanpa suplai oli yang cukup untuk beberapa
detik dapat menyebabkan kerusakan bearing.
2. Jangan mengg-gas mesin sebelum suhu air Mengoperasikan mesin saat kondisi dingin
pendingin mecapai suhu kerjanya. dapat menyebabkan kerusakan bearing karena
oil film dapat terpotongdengan mudah.
3. Operasikan mesin pada putaran idle speed Turbocharger masih terus berputar untuk
selama beberapa menit untuk membiarkan beberapa detik setelah mesin mati. Dan juga
turbocharger dingin sebelum mematikan me- panas dihasilkan. Sehingga temperatur harus
sin, khususnya setelah pengendaraan dalam turun serendah mungkin sebelum mesin mati.
kecepatan tinggi. Dan jangan mematikan Pada temperatur tinggi dan tanpa tekanan oli
mesin pada putaran tinggi. dapat menyebabkan kerusakan bearing.
4. Start mesin sampai tekanan oli normal Selama mesin tidak beroperasi dalam jangka
tercapai setelah mesin disimpan dalam waktu yang lama, oli mesin dapat mengental.
waktu yang lama (lebih dari 3 bulan). Mengoperasikan mesin pada kondisi ini dapat
menyebabkan kerusakan bearing.
5. Setelah penggantian oli mesin atau perbaik- Saat menjalankan mesin dengan tekanan oli
an yang melibatkan pengurasan oli, start yang kurang, bearing mudah sekali rusak.
mesin, kemudian operasikan pada putaran Sedikit saja bearing tergores, bearing akan
idle untuk beberapa menit. rusak dengan cepat karena putaran yang
sangat tinggi.
Seperti disebutkan di atas, pelumasan untuk harus memilih oli berkualitas tinggi (CD atau
turbocharger sangatlah penting dan anda SF direkomendasikan).
17
Engine
KONSTRUKSI
ATMOSFIR
Referensi
Banyaknya gas dalam satuan volume,
berbeda banyak bila dibandingkan dalam
ukuran beratnya.
Sebagai contoh, dinyatakan volume oksigen
21%. Dalam satuan berat kira-kira 23% dari
atmosfir.
18
Engine
ZAT PENGHASIL POLUSI UDARA
Referensi
Di samping gas-gas tersebut di atas, di dalam
atmosfir terdapat zat padat, seperti debu
partikel carbon dan lain-lain. Di dalam buku
pedoman training ini hanya diuraikan zat
dalam bentuk gas.
Zat pencemar dari hasil pembakaran atau uap dibagi menjadi lima macam, yaitu CO, HC
bahan bakar (bensin atau solar) : ini dapat Nox, SO 2 dan PM. Gas-gas ini mengganggu
pernapasan, dan bahkan berbahaya terhadap
manusia, binatang atau tanaman
.
1. GAS BUANG
19
Engine
20
Engine
Sulfat kemudian bereaksi dengan air di awan benda padat ini adalah partikel-partikel
atau di dalam paru-paru untuk membentuk amat kecil dan halus yang dapat
asam belerang, yang sering disebut hujan menembus ke dalam paru-paru yang hanya
asam. dilindungi oleh dinding tipis setebal
molekul. Sering disebut sebagai PM 10
Particulate Matter (PM) karena benda partikulat tersebut lebih
Partikel yang terbentuk karena kecil daripada 10 mikron, kebanyakan
pembakaran yang tidak sempurna. Mesin partikel halus itu berasal dari senyawa
diesel diesel menghasil-kan emisi PM yang sulfur dan nitrogen yang dalam selang
jauh lebih besar dibanding mesin bensin. waktu beberapa jam atau beberapa hari
Asap dan jelaga disebut benda partikulat, berubah dari gas menjadi padat.
tetapi bentuk yang paling berbahaya dari
3. BLOW BY-GAS
21
Engine
SISTEM TURBOCHARGER
Sistem turbocharger pada mesin 4JA1-L menjadi lebih sempurna sehingga emisi gas
digunakan untuk memperbaiki emisi gas buang. buang akan menjadi lebih baik.
Dengan turbochar-ger maka pembakaran akan
1. URAIAN
P.C.V. valve mempertahankan tekanan
internal crankcase pada tekanan positif
tertentu. Saat gasket atau seal oli tertekan
atau aus, P.C.V. valve mencegah masuknya
debu. Selanjutnya, P.C.V. valve memiliki dua
fungsi efektif, yaitu, tanpa mengeluarkan
blow-by gas ke atmosfir dengan mengirimkan
udara ventilasi crankcase ke intake manifold
agar masuk kembali ke silin-der mesin. Dan
untuk melumasi intake valve dan seat
menggunakan kabut oli pada blow-by gas,
dan ini menyebabkan berkurangnya keausan
dari valve dan seat.
2. CARA KERJA
Mesin Mati
Katup menutup karena dorongan pegas.
Mesin Hidup
Blow by gas mampu mendorong diapragma
melawan tegangan spring.
22
Engine
23
SERVICE TRAINING
Module 2
PENGATUR MEKANIS
KONSTRUKSI DAN CARA KERJA GOVERNOR KECEPATAN VARIABEL
MENGHIDUPKAN MESIN………………………………………………………………………………………………. 17
SAAT IDLING…………………………………………………………………………………………………………….. 18
KECEPATAN MAKSIMUM BEBAN PENUH………………………………………………………………………….. 19
KECEPATAN MEAKSIMUM TANPA BEBAN………………………………………………………………………... 20
OHP 10
Pada pompa injeksi tipe PE (tipe in-line), Bila dibandingkan dengan tipe PE, komponen
jumlah elemen pompa (plunger) harus sama yang ada pada pompa injeksi tipe VE
dengan jumlah silindernya. Tetapi pada jumlahnya tidak sampai setengah dari yang
pompa injeksi tipe VE ini (tipe distributor), ada pada tipe PE, dan dibuat demikian untuk
jumlah plunger tidak ada hubungannya memenuhi kebutuhan akan pompa injeksi
dengan banyaknya silinder mesin, jadi hanya yang kecil, ringan dan berkecepatan tinggi.
menggunakan satu plunger saja. Plunger Untuk memenuhi keinginan pengendaranya,
yang hanya satu ini sambil berputar maka dirancanglah sebuah pompa yang dapat
membegikan bahan bakar injeksi secara memberikan percepatan kendaraan yang
bergantian ke setiap silinder melalui pipe mendekati kendaraan yang bermesin bensin.
injeksi sesuai dengan firing order mesin. Sebuah pompa injeksi tipe VE untuk 'mesin
Seperti pada pompa injeksi tipe PE yang dengan sistim pembakaran Iangsung
dilengkapi dengan governor, timer, feed sekarang telah dibuat dan diharapkan akin
pump, dan lainnya yang dipasang pada digunakan secara meluas pada berbagai
bagian luarnya, maka pada pompa injeksi tipe bidang termasuk untuk mesin-mesin
VE perlengkapan tersebut berada konstruksi, truk ukuran sedang, dll.
didalamnya.
1
Injection Pump Distributor
KEUNTUNGAN
2
Injection Pump Distributor
SPESIFIKASI
Item Spesifikasi
Jumlah silinder 2, 3, 4, 5 atau 6
Arah putaran Searah/berlawanan dengan jarum jam
(dilihat dari sisi pemutar )
Kecepatan maximum yang diperbolehkan (pompa) 3000 r.p.m (2, 4, 5 silinder )
2500 r.p.m. (3, 6 silinder )
Diameter plunger 8, 9, 10, 11 atau 12 mm
Kontrol timing injeksi Speed timer
2, 4, 5 silinder : 11° Maximum
3, 6 silinder : 7° Maximum
Load timer
Maximum : 3° s/d 4°
Speed-load timer
2, 4, 5 silinder : 11° Maximum
3, 6 silinder : 70 Maximum
Pengaturan kecepatan Governor kecepatan variable
Governor kecepatan minimum-maximum
Governor kombinasi
Speed droop 4% (750 rpm)
Berat Kira -kira 5,5 kg
Sistim pelumasan Pelumasan bahan bakar minyak
Posisi control lever Sebelah kanan atau kiri governor cover (dilihat
dari arah pemutar )
Letak Stop Lever Sebelah kanan atau kiri governor cover (dilihat
dari arah pemutar )
Maksimum tekanan dalam pipa masuk yg diperbolehkan Kira - kira 550 kg/cm2
Pencegah terbaliknya putaran mesin Karena inlet port akan terbuka sewaktu langkah
kompresi bila mesin berputar kearah terbalik,
bahan bakar tidak dapat dikirim sehingga injeksi
tidak dapat terjadi
Peralatan tambahan Pemasangan boost compensator, speed sensor
pompa, cold start device, dan lainnya dapat
dilakukan
3
Injection Pump Distributor
OHP 11
4
Injection Pump Distributor
OHP 12
5
Injection Pump Distributor
PENGATUR KECEPATAN
sedangkan ball joint yang berada pada bagian
bawah lever assembly dipasangkan pada
control sleeve yang dapat bergeser pada
permukaan bagian luar plunger. Bagian paling
atas dari lever assembly (tension lever)
dihubungkan dengan governor spring oleh
retaining pin, sedangkan ujung lain dari
governor spring dihubungkan ke control lever
shaft. Control lever shaft dipasang pada tutup
governor dan sebuah control lever dipasang
pada control lever shaft. Pedal akselerator
dihubungkan langsung ke control lever
dengan sebuah penghubung, dan kuat gaga
pegas governor spring akan berubah - ubah
mengikuti gerak dari posisi control lever
tersebut (yaitu posisi dari pedal akselerasi).
Banyaknya jumlah injeksi diatur oleh gaya
yang saling berlawanan antara gaya
Governor terletak dibagian atas dari ruangan sentrifugal flyweight dengan kuat gaya
pompa injeksi. Empat buah flyweight dan pegas governor. Kuat gaya sentrifugal dari
sebuah governor sleeve berada pada flyweight yang berubah - ubah mengikuti
flyweight holder, dan flyweight holder tersebut kecepatan mesin, menggerakkan governor
terpasang pada governor shaft. lever melalui governor sleeve.
Flyweight holder diputar dan dipercepat Kuat gaya pegas governor spring yang besar
putarannya oleh gear dari drive shaft melalui kekuatannya tergantung dari posisi control
rubber damper. lever, yaitu posisi pedal akselerator,
Governor lever assembly bertumpu pada pivot menggerakkan governor lever melalui
bolts yang berada pada pump housing, retaining pin
.
6
Injection Pump Distributor
KONTROL TIMING INJEKSI
Pada bagian yang bertekanan rendah dari
piston timer, terpasang sebuah timer spring
yang kuat gaya pegasnya telah ditetapkan
sebelumnya; tekanan bahan bakar pada
ruangan pompa akan bekerja kearah yang
berlawanan ( ke bagian yang bertekanan
tinggi ). Posisi dari timer piston akan berubah
- ubah mengikuti keseimbangan dari
keseimbangan antara kedua gaya tersebut
diatas, untuk memutar roller holder melalui
roller holder pin. Bila timer piston menekan
timer spring maka timing injeksi
dikembangkan ( roller holder diputar kearah
yang berlawanan dengan arah putaran ), dan
bila timer piston digerakkan kearah yang
Pada bagian bawah pompa injeksi, terdapat berlawanan maka timing injeksi dikembalikan
timer dengan sebuah piston yang terletak lagi. Timing injeksi diatur deng-an cara
ditengah-tengahnya. tersebut diatas.
FEED PUMP
7
Injection Pump Distributor
REGULATING VALVE
8
Injection Pump Distributor
CARA KERJA PLUNGER
Drive shaft memutar feed pump, cam disk dan membuka, maka bahan bakar akan mengalir
plunger secara bersama-sama. Gerakan ke pipa injeksi kemudian melalui nozzle
maju-mundur plunger terjadi akibat gerakan diinjeksikan ke silinder mesin.
dari bentuk permukaan cam disk yang Setelah cut - off port plunger telah sejajar
berputar terhadap roller dari roller holder dengan ujung permukaan dari control sleeve,
assembly. Bila inlet slit dari plunger dan inlet pengiriman bahan bakar oleh plunger
port dari plunger barrel yang dipasang di - berakhir.
press pada distributor head telah sejajar, Plunger barrel hanya memiliki satu buah inlet
bahan bakar akan dihisap kedalam ruang port (lubang masuk) akan tetapi memiliki
tekanan. Setelah inlet port barrel plunger sebuah outlet port (lubang keluar) untuk
telah ditutup oleh plunger, plunger akan naik. setiap silinder mesin.
Sesudah outlet slit plunger dan outlet port Walaupun plunger memiliki inlet slit yang
sejajar, tekanan pada ruang tekanan telah same banyaknya dengan jumlah silinder
melampaui tekanan sisa yang ada didalam mesin, tetapi hanya memiliki satu outlet slit
saluran bahan bakar pipa injeksi dan delivery dan sate equalizing slit.
valve telah
9
Injection Pump Distributor
Langkah hisap
Sewaktu plunger melangkah kembali, yaitu
saat inlet port dari barrel plunger dan inlet slit
dari plunger telah sejajar, bahan bakar yang
berte-kanan yang berada pada ruang pompa
akan dihisap masuk kedalam ruang tekanan.
OHP 18
Langkah pengiriman
Sewaktu plunger diputar dan diangkat oleh
cam disk, permukaan atas plunger akan
menutup inlet port plunger barrel, maka awal
pengkompresian dimulai. Pada waktu yang
hampir bersamaan outlet slit plunger bertemu
dengan outlet port barrel plunger. Akibat dari
hal tersebut, bahan bakar yang ditekan oleh
naiknya plunger telah melebihi kuat gaya
pegas spring dari delivery valve dan sisa
tekanan yang ada dalam pipa injeksi
sehingga delivery valve terbuka. Kemu-dian
bahan bakar diinjeksikan melalui nozzle dan
nozzle holder kedalam ruang bahan bakar
mesir.
OHP 18
10
Injection Pump Distributor
OHP 18
Langkah penyesuaian
Sesudah penginjeksian berakhir, plunger
berpu-tar 180° maka outlet port plunger
barrel akan bertemu dengan equalizing slit
dari plunger. Dengan demikian tekanan
bahan bakar pada passage (terusan) diantara
outlet port plunger barrel dan delivery valve
akan berkurang hingga sama besarnya
dengan ruang pompa. Langkah ini
menyesuaikan tekanan pada outlet port
masing - masing silinder pada saat
penginjeksian untuk setiap putaran, selain itu
juga untuk menjaga kestabilan penginjeksian.
11
Injection Pump Distributor
12
Injection Pump Distributor
OHP 20
13
Injection Pump Distributor
Akibat hal tersebut diatas, penghentian injeksi berakhir, maka pengiriman bahan bakar yang
yang terjadi secara tiba - tiba dapat tak diinginkan dapat
terlaksana karena saat penginjeksian telah dicegah. (Gb. 16 - C)
OHP 21
14
Injection Pump Distributor
PENGATUR MEKANIS
OHP 22
Konstruksi dari governor kecepatan variabel sebuah gigi akselerasi (acceleration gear) ke
diperlihatkan pada gambar di atas. Putaran flyweight yang terpasang pada governor
dari drive shaft (yang dilengkapi dengan dua shaft.
rubber damper) adalah beriringan melalui
15
Injection Pump Distributor
16
Injection Pump Distributor
Menghidupkan Mesin
OHP 23
Untuk memenuhi sarana yang diperlukan saat sedikit saja mesin sudah dapat distart.
mesin akan dihidupkan, bahan bakar dengan Setelah mesin hidup, gaya sentrifugal
jumlah sebanyak full-load normal diberikan dibangkitkan oleh flyweight, governor sleeve
sehingga banyaknya bahan bakar yang akan menekan starting spring yang lemah
diperlukan untuk menghidupkan mesin dapat gaya pegasnya dan starting lever ditekan
terpenuhi. Bila pedal gas ditekan sewaktu kearah tension lever. Melalui gerakan ini,
mesin dalam keadaan putaran terendah, control sleeve digerakkan kearah
starting lever akan berpisah dengan tension pengurangan bahan bakar, penginjeksian
lever akibat gaya pegas starting spring dan dikembalikan pada batas sebanyak injeksi full
akan bergerak mendorong governor sleeve. - load dan pengiriman bahan bakar yang
Control sleeve tersebut akan digerakkan ke berlebihan untuk menghidupkan mesin
kanan (kearah jumlah injeksi maximum) oleh dihentikan. Pada saat tersebut, tension lever
starting lever, dan berputar pada poros M 2 . dan starting lever akan bertemu pada titik A,
Oleh sebab itu dengan menginjak pedal gas bergerak bersama seperti satu komponen.
17
Injection Pump Distributor
Saat Idling
OHP 23
Bila mesin telah hidup, kemudian pedal gas Akibatnya control sleeve akan bergerak
dikembalikan kedudukannya yang semula, kearah pengurangan bahan bakar dan
control lever juga akan kembali ke berhenti bergerak setelah gaya sentrifugal
kedudukannya yang semula, maka gaya flyweight dan gaya pegas dari idling spring
tarikan dari governor spring menjadi "0". telah seimbang. Pada posisi tersebut maka
Selanjutnya flyweight akan mulai membuka, putaran mesin terrendah yang stabil dapat
menekan starting lever kearah tension lever, tercapai.
maka idling spring mulai ditekan.
18
Injection Pump Distributor
OHP 24
Sewaktu pedal gas diinjak penuh dan control Akibat hal tersebut
lever telah bertemu dengan maximum speed idling spring ditekan penuh dan flyweight
adjusting screw, tension lever akan bertemu akan menutup karena ditekan oleh governor
pin (M 3 ) yang dipasang di-press pada housing sleeve. Setelah itu, walaupun gaya sentrifugal
pompa (yaitu saat dimana jumlah bahan bakar flyweight dari flyweight bertambah karena
injeksi telah tercapai) dan tak dapat bertambahnya putaran mesin, flyweight tidak
digerakkan lagi. Pada saat tersebut gaya dapat menggerakkan governor sleeve sampai
pegas governor spring adalah maximum. gaya pegas governor spring dapat terlampui.
19
Injection Pump Distributor
OHP 24
20
Injection Pump Distributor
Telah diketahui secara luas bahwa hubungan Karena selang waktu saat pembakaran pada
antara saat injeksi bahan bakar dan mesin diesel akan bertambah besar bila
kemampuan mesin (tenaga, gas buangan, kecepatan mesin bertambah, maka perlu
getaran mesin) adalah sangat penting. adanya penyesuaian terhadap selang waktu
Apabila saat injeksi bahan bakar berbeda tersebut dengan mengembangkan saat
dengan sedikit saja dari standart yang telah injeksi. Untuk mengatasinya sebuah timer
ditentukan, kemampuan mesin diesel akan dipasang dibagian bawah pompa injeksi.
menjadi buruk.
OHP 25
Seperti terlihat pada gambar di atas, sebuah yang berlawanan dengan arah putaran
timer spring dipasang didalam ruangan timer pompa.
yang bertekanan rendah. Tekanan pada Karena gerakan tersebut maka cam dari
ruangan pompa melalui lubang ( orifice) permukaan cam disk akan lebih cepatu
piston akan bekerja pada sisi ruang yang bertemu dengan roller dari roller holder
bertekanan tinggi dari timer piston. Lubang sehingga saat penginjeksian dikembangkan.
timer piston tersebut bekerja untuk mencegah Bila kecepatan pompa berkurang maka gaya
gerak yang tidak pasti pada tekanan bahan pegas timer spring akan melampaui tekanan
bakar yang berubah - ubah. Gerak dari timer pada ruangan pompa, roller holder assembly
piston akan mengakibatkan bergeraknya pin akan bergerak kearah untuk memundurkan
dari roller holder assembly kearah yang saat injeksi. Peralatan tambahan seperti
berlawanan dengan putaran pompa. solenoid timer cold start device (C.S.D.) dan
Bila tekanan pada ruangan pompa telah load timer dll, juga digunakan dengan timer
melampaui gaya pegas timer spring karena tipe standart ini untuk mengubah - ubah saat
bertambahnya putaran pompa, timer piston injeksi didalam wilayah kecepatan mesin dan
akan menekan timer spring dan beban menurut spesifikasinya.
menggerakkan roller holder assembly kearah
21
Injection Pump Distributor
Load Timer
OHP 25
22
Injection Pump Distributor
MAGNET VALVE
OHP 26
23
Injection Pump Distributor
SPEED SENSOR
24
Injection Pump Distributor
OHP 28
Konstruksi
Bagian pokok dari W-CSD terdiri dari elemen
HIM yang diisi dengan butiran lilin. Air
pendingin dialirkan mengelilingi elemen HIM
dan karena butiran HIM mengembang atau
menyusut sejalan dengan perubahan suhu air
pendingin, maka piston W-CSD dapat
bergerak.
25
Injection Pump Distributor
Cara kerja
Gambar di samping memperlihatkan kurva
daya kerja dari W-CSD.
Pada suhu dibawah -20°C, butiran lilin akan
menyusut, maka W-CSD akan bekerja
sehingga sudut pengembangan maximumnya
berada pada sudut T°.
Sesudah suhu naik melebihi -20°C, butiran
lilin secara perlahan mengembang, maka W-
CSD bereaksi untuk mengembalikan sudut
pengembangan maximum ke titik normalnya.
OHP 28
Butiran lilin akan berhenti mengembang pada
suhu 500 C atau lebih, maka W-CSD berhenti
bekerja.
26
Injection Pump Distributor
(1) W-CSD mulai bekerja (1)), menggerakkan pump side lever, pin (B)
Bila suhu air pendingin kurang dari 20°C, dan jugs roller holder kearah pengembangan
butiran lilin akan menyusut maka piston akan timing.
bergerak ke kanan. Keadaan tersebut akan bertahan akibat dari
Lever shaft berputar searah jarum jam (mela- kuat gaya pegas lever shaft spring, yang lebih
lui gerakan dari lever shaft springs dan lever besar dari timer spring.
OHP 29
27
Injection Pump Distributor
(2) W-CSD berhenti bekerja housing pompa rendah, maka kedua gerakan
Setelah kecepatan idling bertambah dan dan piston timer pada pin dari roller holder
mesin telah panas, maka suhu air pendingin dan pump side lever pada roller holder akan
secara perlahan akan naik. menggerakkan roller holder searah jarum jam
Setelah suhu naik, butiran lilin akan mengem- kearah pengembalian timing.
bang dan menggerakkan piston ke kiri. Jadi sudut pengembangan awal berkurang.
Piston, melalui lever (1) menggerakkan lever Bila suhu air pendingin telah mencapai 50°C,
shaft dan selanjutnya pump side lever kearah fungsi kerja ini berakhir dan setelah control
yang berlawanan dengan jarum jam melawan lever bertemu dengan idling stopper bolt,
kuat gaya pegas dari lever shaft spring. maka kecepatan mesin kembali ke normal.
Setelah tekanan bahan bakar didalam
OHP 29
28
Injection Pump Distributor
OHP 30
Karena itu gerakan roller holder ke arah dari kuat gaya pegas timer spring dan
pengembangan maupun kearah tekanan bahan bakar di dalam housing
pengembalian tergantung dari keseimbangan pompa.
29
Injection Pump Distributor
30
Injection Pump Distributor
FAST IDLE CONTROL DEVICE (FICD)
FICD digunakan untuk menambah kecepatan dinyalakannya air conditioner atau alat
mesin pada kecepatan idling, karena ada lainnya.
penambahan beban pada mesin dengan
Tipe Vacuum
Pada FICD tipe vacuum, diaphragm FICD akan
menggerakkan control lever pompa injeksi untuk
mengatur kecepatan idling-nya. Diaphragm terse-
but digerakkan oleh tekanan
negative yang ditimbulkan oleh pompa vacuum
mesin.
31
Injection Pump Distributor
OHP 32
Beberapa macam mesin dilengkapi dengan penyalur-an bahan bakar juga harus ditambah
turbocharger sebagai sarana untuk untuk menjaga perbandingan campuran
menambah daya mesin tersebut pada mesin- antara bahan bakar dan udara agar tetap
mesin dengan perbandingan langkah yang konstan guna memperoleh pembakaran yang
sama. terbaik dengan tujuan untuk memperoleh
Dasar daya kerja dari turbocharger adalah daya mesin yang terbaik.
sebagai berikut. Sebuah turbin gas knalpot Penambahan penyaluran bahan bakar
diputar dengan kecepatan tinggi oleh gas tersebut dapat terlaksana dengan
buangan knalpot dari mesin. Putaran tersebut memanfaatkan besarnya tekanan yang
disalurkan ke turbin penghisap seperti terlihat diperoleh dari hisapan udara pada intake
pada gambar. manifold. Boost compensator dibuat untuk
Akibatnya, jumlah udara yang disalurkan ke menyelaraskan kerja antara kerja pompa
intake manifold dan seterusnya ke ruang injeksi dengan kerja turbocharger dengan
pembakaran akan bertambah. tujuan untuk memperoleh tambahan daya
Bersamaan dengan bertambahnya penyaluran mesin pada mesin-mesin dengan
udara ke ruang pembakaran, maka jumlah perbandingan langkah yang sama. Boost
32
Injection Pump Distributor
compensator ini diberi nama "B.C.S." dengan keterangan sebagai berikut
.
Konstruksi
Memperlihatkan konstruksi dari B.C.S. serta komponen-komponen yang berhubungan dengan
pompa VE.
OHP 33
Sebuah diaphragm dipasang pada bagian ujung lain dari B.C.S. lever berhubungan
atas dari B.C.S. Tekanan boost yang dengan tension lever pompa VE.
disalurkan ke ruang bertekanan akan Bagian atas dari tension lever dikaitkan pada
mempengaruhi bagian atas dari diaphragm governor spring yang berhubungan dengan
tersebut. Pegas B.C.S. dipasang pada bagian control lever.
bawah dari diaphragm tersebut, Adjusting pin Bagian bawah dari tension lever berhubungan
dihubungkan langsung kepadanya dan dengan control sleeve.
bergerak-gerak bersama diaphragm tersebut. Gerakan dari diaphragm dan adjusting pin
Bagian yang tirus dari adjusting pin akan menggerakkan pin
berhubungan dengan sebuah pin, sedangkan
.
33
Injection Pump Distributor
Cara kerja
Gerakan tersebut kemudian disalurkan ke B.C.S. lever, dimana gerak putar yang melingkar dari
B.C.S. lever pin tersebut akan menggerakkan tension lever.
Gerakan dari tension lever ini akan menggerakkan control sleeve.
OHP 34
Gambar di atas menunjukkan cara kerja dari B.C.S. spring, maka adjusting pin akan
B.C.S. Bila tekanan boost berada di bawah bergerak ke bawah. Akibatnya pin yang
P1, seperti terlihat pada gambar, akibat dari menyentuh bagian yang tirus dari adjusting
putaran rendah serta beban mesin ringan, pin akan bergerak ke kiri B.C.S. lever
maka diaphragm tidak bergerak akibat gaya bergerak berlawanan dengan jarum jam
dari B.C.S. spring. berputar pada supporting pinnya me-
Bila tekanan boost naik dan melampaui P1, nyebabkan tension lever ditarik governor
diaphragm secara perlahan akan menekan spring searah jarum jam
.
34
Injection Pump Distributor
OHP 35
Akibatnya control sleeve akan bergerak ke kiri Setelah tekanan boost kemudian bertambah
(yaitu pada arah penambahan bahan bakar ke P2, adjusting pin akan bertemu spacer,
seperti terlihat pada garis yang tebal pada yaitu batas dari langkah penyesuaian boost.
gambar, dan jumlah pengiriman bahan bakar Adjusting pin tidak dapat bergerak melampaui
akan bertambah bersamaan dengan batas ini, kecuali apabila tekanan boost
bertambahnya tekanan boost. bertambah lagi
.
35
SERVICE TRAINING
Module 3
CARA KERJA
MESIN START……………………………………………………………………………………………………………. 20
PENGONTROLAN PUTARAN IDLING………………………………………………………………………………… 22
TORQUE CAM MENGONTROL PENGIRIMAN JUMLAH BAHAN BAKAR SELAMA FULL LOAD………… 23
MENGONTROL KECEPATAN MAKSIMUM……………………………………………………………………. 24
AUTOMATIC TIMER
1. URAIAN………………………………………………………………………………………………………….. 25
2. KONSTRUKSI………………………………………………………………………………………………….. 25
3. CARA KERJA………………………………………………………………………………………………….. 26
Injection Pump In Line
OHP 32
1
Injection Pump In Line
Gerakkan plunger adalah tetap, di angkat barrel. Bila plunger sampai titik bawah, isapan
oleh tappet dan kembali turun oleh pegas. bahan bakar berakhir. Waktu plunger naik,
plunger, melalui putaran motor. Ruang bahan lubang masuk dan lubang keluar pada barrel
bakar pada rumah pompa selalu terisi dengan tertutup oleh plunger, tekanan bahan bakar
bahan bakar. Lubang masuk dan keluar barrel naik. Bahan bakar ditekan kedalam katup
berhubungan dengan ruang bahan bakar ini. delivery, dan diteruskan ke nosel melalui pipa
Bila plunger turun, bahan bakar diberikan ke injeksi.
2
Injection Pump In Line
OHP 33
3
Injection Pump In Line
HELIK PLUNGER
4
Injection Pump In Line
OHP 34
Dengan pompa PE(S)-A, plen bagian bawah Dengan demikian , plunger akan berputar bila
pompa disisipkan kedalam alur control sleeve, control rack digerakkan dan banyaknya
dan gigi pada bagian atas control sleeve injeksian berubah.
berhubungan dengan gigi control rack.
5
Injection Pump In Line
KATUP DELIVERY
6
Injection Pump In Line
Fungsi.
Bila terjadi penurunan tekanan bahan bakar
secara tiba-tiba dikarenakan penarikan katup
delivery waktu bekerja pada kecepatan tinggi/
beban penuh, tekanan negatip dan
gelembung udara (kekosongan) dapat terjadi
dalam pipa injeksi.
Dalam hal yang luar biasa, pipa injeksi dapat
pecah. Katup damping dapat mencegah
terjadi-nya tekanan negatip dan gelembung
udara.
Konstruksi.
Katup damping (katup bola) dipasang
didalam pemegang katup delivery. Dudukan
katup dan pegas dipasang dibagian atas
pemegang katup delivery. Dibagian bawah
dipasang pembatas katup delivery dengan
sebuah lubang. Dibawah pembatas ini
dipasang pegas katup delivery dan katup
delivery.
Cara kerja.
Pada waktu ada injeksi bahan bakar dari
plunger, katup damping (katup bola) terbuka,
dan bahan bakar ditekan melalui bagian
tengah pembatas katup delivery ke nosel.
Akan tetapi setelah injeksi bahan bakar,
katup damping (katup bola) menutup lebih
cepat dari pada katup delivery, oleh karena
itu bahan bakar mengalir melalui bagian atas
lubang pembatas katup delivery.
Tekanan dalam pipa injeksi kemudian turun
hanya sebanyak isi penarikan kembali. Oleh
karena itu, tekanan bahan bakar turun tiba-
tiba dan kekosongan dapat dicegah.
7
Injection Pump In Line
POROS BUBUNGAN
TAPPET
8
Injection Pump In Line
CIRI KHAS
9
Injection Pump In Line
KONSTRUKSI
OHP 35
10
Injection Pump In Line
11
Injection Pump In Line
12
Injection Pump In Line
13
Injection Pump In Line
PRINSIP KERJA
Idling spring dan governor spring pada mempunyai gaya centrifugal yang melampaui
governor RLD tidak dilengkapi dengan initial setting force pada idling dan governor spring
setting force; Ketika flyweight adalah 0 seperti (gambar 15 B sampai F). Maksimum lift pada
terlihat pada gambar, hanya start spring yang flyweight adalah 13 mm. Flyweight lift meng-
dilengkapi dengan initial force setting. Karena akibatkan gerakan pada tension lever dengan
itu flyweight lift mulai pada kecepatan yang cara shifter dengan diikuti oleh gerakan dari
lebih besar dari pada putaran pompa (B), guide lever. Gerakan dari guide lever
yang menghasilkan gaya centrifugal untuk mengakibatkan gerakan pada floating lever,
melawan initial setting force dari start spring. yang kemudian menggerakan control rack
Karena kecepatan mesin bertambah, flyweight pada posisi yang berlawanan.
14
Injection Pump In Line
15
Injection Pump In Line
16
Injection Pump In Line
Torque cam memungkinkan posisi full-load merubah jumlah pengiriman bahan bakar.
control rack untuk dirubah menambah atau Dengan serentak, sensor lever berputar
mengurangi jumlah pengiriman bahan bakar sekeliling S, fulcrum pada U-shaped lever
sesuai dengan putaran pompa, dimana dengan bagian bawah dari sensor lever dalam
perubahan dengan putaran pompa. Torque hubungan dengan torque cam. Akibatnya
cam yang telah dikembangkan untuk perpindahan control rack diatur seperti dalam
mengurangi asap buang dan menambah gambar oleh garis yang tebal pada gambar.
pengaruh moment maksimum dan pengaruh
tenaga maksimum dari mesin pada beban Pada kondisi tersebut diatas, cancel spring
penuh. Berpindahnya control lever seperti itu (2) menyebabkan control rack bagian ball
menghubungkan full-speed setting bolt ketika joint memutar floating lever dengan guide
mesin melampaui putaran minimum akan lever ball joint bersama pada sebuah fulcrum.
17
Injection Pump In Line
Akibatnya, sensor lever menyentuh torque cam, mengatur posisi full-load mengontrol
cam. Kemudian karena kecepatan pompa rack. Mekanismenya torque cam dapat
bertambah seketika, tension lever memutar dipergunakan dalam segala jenis variasi pada
torque cam kekiri (Gb. 22) melalui rod pada mesin, sejak bentuk dari torque cam dibuat
bagian atas dari tension lever. Posisi torque secara khusus untuk memenuhi kebutuhan
cam tergantung pada kecepatan mesin. dalam jumlah pengiriman bahan bakar pada
Sensor lever dalam hubungan dengan torque mesin.
18
Injection Pump In Line
Pada waktu mesin tidak berputar, start spring tebal dalam gambar. Sebagai akibat, posisi
melalui floating lever dan guide lever, kerja fullload control rack bergerak keposisi
dari tension level adalah untuk mengurangi pengurangan bahan bakar. Gerakan control
sesedikit mungkin flyweight lift dan memutar lever kembali ke posisi idling, sesudah mesin
torque cam kekanan. Pemindahan gerakbn dihidupkan akan meng-akibatkan floating
control lever pada kedua-duanya tension lever menarik control rack kebelakang
lever maupun torque cam seperti melepaskan sensor lever dari notch dalam
digambarkan diatas, dari posisi idling ( ber- torque cam.
garis tebal ) ke posisi kecepatan penuh (
bergaris strip-strip ), lewat supporting lever Perhatian : Jangan menaikan putaran
menggerakan control rack untuk menambah mesin apabila baru dihidupkan.
jumlah pengiriman bahan bakar. Pada waktu Hal tersebut untuk mencegah sensor lever
ini ujung bagian bawah dari sensor lever terlepas dari notch pada torque cam dan
menghubungkan notch dalam torque cam akan membahayakan bagi governor
celah kecil diperlihatkan dengan garis
19
Injection Pump In Line
CARA KERJA
MESIN START
OHP 36
Flyweight dalam keadaan menutup tidak mendorong control rack menambah jumlah
berkembang pada waktu mesin tidak pengiriman bahan bakar pada waktu mesin
dihidupkan. Seperti dijelaskan sebelumnya, start. Sensor lever menempel notch pada
baik idling spring dan governor spring torque cam, yang mengontrol jumlah
biasanya tidak ditekan, tanpa initial force. pengiriman bahan bakar pada waktu mesin
Pada waktu menjalankan menekan penuh start.
accelerator, control lever tersambung dengan Control rack kemudian bergerak kearah posisi
accelerator-rod yang menghubungkan pada fullload rack dan akhirnya mencapai posisi
maksimum speed setting bolt. Dengan se- penambahan bahan bakar untuk start, yang
rentak, floating lever juga bergerak, dibatasi oleh rack limiter.
20
Injection Pump In Line
OHP 36
Pada waktu accelerator terlepas setelah jumlah pengiriman bahan bakar dan ujung
mesin hidup, control lever kembali terhubung sensor lever lepas dari notch torque cam.
dengan idling speed setting bolt. Selanjutnya, Kerjanya control lever setelah itu tidak lagi
control rack bergerak untuk mengurangi menambah bahan bakar pada mesin.
21
Injection Pump In Line
OHP 37
Ketika control lever kembali pada posisi idling pada flywieght, sehingga terjadi tarikan
sesudah mesin hidup, floating lever fulcrum kembali pada control rack untuk mengurangi
kembali pada posisi idling Qo, governor siap jumlah bahan bakar (seperti diperlihatkan
untuk memulai mengontrol kecepatan idling. oleh garis strip strip pada gambar 27) dengan
Pada waktu kecepatan mesin berkurang, gaya demikian mengurangi putaran mesin.
centrifugal pada flyweight juga berkurang, Dengan cara ini governor mengimbangi
tenaga idling spring lebih kuat dan flyweight putaran mesin waktu idling, mempergunakan
menutup. Control rack kemudian bergerak keseimbangan antara besar gaya centrifugal
sekitar floating lever fulcrum Qo dalam dengan jumlah tenaga start spring dan idling
perjalanan penambahan jumlah bahan bakar spring untuk mencegah terjadinya fluktuasi
untuk menghindari mesin berhenti putaran- pada putaran mesin.
nya. Apabila putaran mesin bertambah,
tenaga idling spring lebih kecil dari pada gaya Ketika mesin pada putaran idling, sensor
centrifugal lever tidak berhubungan dengan torque cam.
22
Injection Pump In Line
TORQUE CAM MENGONTROL PENGIRIMAN JUMLAH BAHAN BAKAR SELAMA FULL LOAD
OHP 38
23
Injection Pump In Line
OHP 39
24
Injection Pump In Line
AUTOMATIC TIMER
1. URAIAN
Mesin bensin dilengkapi dengan centrifugal pompa injeksi tipe IN-LINE.
advancer yang memajukan saat pengapian, Automatic timer dipasangkan antara gigi
saat rpm mesin bertambah. Mesin diesel juga penggerak pompa injeksi dan pompa injeksi
dilengkapi dengan perlengkapan yang mirip itu sendiri. Automatic timer ini mempunyai dua
yang disebut automatic timer. Pada pompa fungsi.
injeksi tipe distributor, timer dioperasikan • Memindahkan putaran dari mesin ke
sesuai dengan tekanan bahan bakar yang di- pompa injeksi untuk menggerakan pump
gunakan. Pada tipe ini timer dipasangkan di camshaft.
dalam pompa injeksi, penempatan dari pompa • Memajukan secara otomatis saat
injeksi tipe in-line penggunaan timer penginjeksian sesuai dengan
dioperasikan sesuai dengan gaya centrifugal. bertambahnya rpm mesin untuk menjaga
Di sini akan diuraikan automatic timer untuk efisiensi pembakaran
2. KONSTRUKSI
OHP 40
25
Injection Pump In Line
3. CARA KERJA
26
SERVICE TRAINING
Module 4
KONSTRUKSI
1. BODY POMPA................................................................................................................................................ 8
2. FEED PUMP................................................................................................................................................... 9
3. REGULATING VALVE.................................................................................................................................... 9
4. RADIAL PLUNGER HIGH PRESSURE PUMP ............................................................................................. 11
5. CONSTANT PRESSURE VALVE (CPV)…………………………………………………………………………… 11
6. DISTRIBUTOR HEAD ……………………………………………………………………………………………….. 12
7. OVER FLOW VALVE ………………………………………………………………………………………………… 13
8. HIGH PRESSURE SOLENOID VALVE ………………………………………………………………………….... 13
9. TIMING DEVICE………………………………………………………………………………………………… 14
10. TIMING CONTROL VALVE......................................................................................................... 16
11. PUMP CAMSHAFT SPEED SENSOR ………………………………………………………………………. 16
12. PUMP CONTROL UNIT (PSG) ………………………………………………………………………………. 17
CARA KERJA
SIRKUIT BAHAN BAKAR TEKANAN RENDAH ……………………………………………………………………… 18
SIRKUIT BAHAN BAKAR TEKANAN TINGGI …………………………………………………………………. 21
TIMING CONTROL … ………………………………………………………………………………………………….. 28
COMMONRAIL SYSTEM
URAIAN .......................................................................................................................................... 40
KOMPONEN COMMON RAIL
PUMP SUPPLY… …………………………………………………………………………………………………....... 41
COMMONRAIL… …………………………………………………………………………………………………........ 41
ELECTRONIC CONTROL MODUL… ……………………………………………………………………………… 42
INJECTOR… …………………………………………………………………………………………………............. 43
Injection Pump VP44
1. GARIS BESAR
OHP 3
Pompa injeksi tipe distributor dengan radial Yang lama menggunakan cam pada permukaan
plunger, bahan bakar ditekan oleh radial plunger (face cam), sedangkan pompa injeksi tipe
high pressure pump dengan 2 plunger, yang distributor deng-an radial plunger menggunakan
terpasang secara aksial pada drive shaft. cam ring yang memungkinkan injeksi bahan bakar
Jumlah dan waktu injeksi bahan bakar dikontrol pada tekanan tinggi, yang dapat dipergunakan
dengan tepat oleh dua control unit elektronik. untuk mesin diesel berukuran kecil dengan injeksi
Solenoid valve bertekanan tinggi dan TCV (timer) langsung.
dikontrol oleh control unit pompa. Control unit ini Pompa ini dikembangkan untuk menghasilkan
bekerja bersama-sama dengan control unit kedua, jumlah injeksi dan waktu injeksi bahan bakar yang
yaitu, control unit mesin (yang mendeteksi data paling sesuai untuk memenuhi kemampuan
kendaraan seperti kecepatan mesin dan posisi mesin, kelancaran dalam mengemudi, asap
pedal akselerator), dengan sistem control unit sedikit, tidak bising, berte-naga besar dan
ganda ini memungkinkan daya tahan yang lebih kandungan gas buang yang lebih bersih.
lama.
1
Injection Pump VP44
CIRI KHAS Memperbaiki penyesuaian mesin
Karena injeksi pompa bahan bakar pada mesin
Injeksi bertekanan tinggi dikontrol untuk setiap cylinder, penyesuaian pada
Pompa injeksi tipe distributor dengan tipe radial mesin dapat lebih mudah.
plunger dapat menghasilkan tekanan 100 Mpa
(kira-kira 1.000 kgf/cm2) yang dibutuhkan oleh Memperingan biaya pemeliharaan
mesin diesel berukuran kecil dengan injeksi Karena penggunaan sistem control unit ganda
langsung, berbahan bakar yang irit, bertekanan yaitu control unit mesin dan control unit pompa,
tinggi dan bertenaga besar. sistem pengontrolan menjadi lebih baik.
2
Injection Pump VP44
2. SPESIFIKASI
Item Spesifikasi
Tipe pompa injeksi VP44
Digunakan pada kendaraan Kendaraan penumpang, rekreasi, truck kecil dan
sedang (kurang dari 1000cc/silinder)
Digunakan untuk mesin 4 silinder, 6 silinder
Arah putaran Searah putaran jarum jam/ berlawanan arah
putaran jarum jam
Sistem penggerak Toothed belt, gear, chain
Kemampuan injeksi
Tekanan pompa maksimum 100 Mpa (kira-kira 1000 kgf/cm²)
Jumlah dan diameter plunger (mm) 4 silinder : ø 6.5 x 2, ø 7x2, ø 7.5 x 2
6 silinder : ø 7 x 3, ø 7.5 x 3
Lift maximum 3.5 mm
Kecepatan plunger max 1.9 m/detik : 1000 rpm
Momen puntir max yang diperbolehkan 200 N.m (20.4 kgf.m) : flange berlubang 3
260 N.m (26.5 kgf.m) : flange berlubang 4
Momen putaran maksimum diperlukan pada
kondisi penggunaan sebenarnya
Paling sedikit 150 N.m (15.3 kgf.m)
Sistem
Tegangan minimum 6V
Arus listrik max high pressure solenoid valve 20A
Tipe control unit ECU dan PCU (control ganda)
Spesifikasi baterai 12 V, 24 V
Standard performance
Metode pengontrolan standar Pengontrolan jumlah injeksi bahan bakar :
High pressure solenoid valve
Pengontrolan waktu injeksi : Sistem TCV duty
solenoid, hydraulic timer
Timing feed back Cam position feedback
Kompensasi untuk variasi antara jumlah injeksi
bahan bakar pompa Kompensasi EPROM pompa, multi point
Jarak sudut advance timer Sudut advance max: 15°
Ukuran pompa Sama dengan COVEC-F
Berat Kira-kira 8 kg
OHP 4
3
Injection Pump VP44
3. SISTEM BAHAN BAKAR
[1] Skema Sistem Bahan Bakar
4
Injection Pump VP44
[2] Sistem Pemasukan Bahan Bakar
OHP 6
OHP 7
5
Injection Pump VP44
[4] Sistem Pengontrol Tekanan Tinggi
OHP 8
6
Injection Pump VP44
4. DIAGRAM SISTEM PENGONTROL
OHP 9
7
Injection Pump VP44
KONSTRUKSI
OHP 11
Berikut ini komponen-komponen yang digunakan, Dengan kombinasi dari setiap fungsi komponen,
baik yang ditempatkan di dalam rumah pompa target value dapat dipertahankan dengan
injeksi tipe distributor dengan radial plunger sempurna dan karakteristik yang dibutuhkan oleh
maupun yang terpasang pada pompa. mesin terpenuhi.
• Feed pump (pompa tipe vane ) dan Pompa injeksi tipe distributor dengan radial
regulating valve plunger dipasang langsung pada mesin melalui
• Radial plunger high pressure pump dan gigi. Untuk men-cegah terjadinya salah
constant pressure valve pemasangan pada pipa injeksi, diberikan tanda/
• Distributor head simbol (A, B….F) pada distributor head dan pada
• High pressure solenoid valve sisi constant pressure valve holder dapat
• Timer dan TCV (duty solenoid) disesuaikan dengan komponen-komponen yang
• Angular encoder berhubungan dengan silinder mesin.
• Pump control unit
8
Injection Pump VP44
[2] Feed Pump (Bagian Tekanan Rendah)
OHP 12
Feed pump terdiri dari rotor, vane dan casing ring. bahan bakar dari tangki bahan bakar terhisap
Rotor dijalankan oleh driveshaft. Ke-empat vane masuk ke dalam ruang melalui saluran masuk.
dipasang pada rotor. Akibatnya, volume dari saluran keluar sisi ruang
Spring dipasang pada bagian dalam tiap vane, berkurang dan bahan bakar dialirkan ke radial
dan tiap vane selalu ditekan pada casing oleh plunger high pressure pump melalui regulating
gaya spring dan gaya centrifugal. valve, sehingga tekanan pengiriman bahan bakar
Pada saat rotor dijalankan oleh driveshaft, volume dari saluran keluar berada pada tekanan tidak
dari saluran masuk sisi ruang bertambah dan melebihi tekanan yang telah ditentukan.
OHP 13
Regulating valve terdiri dari valve holder, spring Valve piston ditekan untuk menutup port oleh
dan valve piston. Port dipasang secara radial gaya spring.
pada valve holder. Tekanan buka valve piston dapat diatur oleh
adjusting spring set force.
9
Injection Pump VP44
[4] Radial Plunger High Pressure Pump (Bagian Tekanan Tinggi)
OHP 14
• Radial plunger high pressure pump terdiri dari Radial plunger ditekan sampai menyentuh
cam ring, rotor shaft, roller shoes, roller radial permukaan cam oleh tekanan feed pump
plunger. bersama-sama dengan roller shoes yang
• Cam ring mempunyai cam pada inner race terpasang pada guide slit drive shaft dan roller.
(mesin 4 silinder : 4 cam ; 6 silinder : 6 cam) Pada putaran drive shaft, radial plunger
dan outer race tersambung pada timer oleh ditekan ke arah bagian tengah rotor shaft oleh
ball pin. inner race cam dari cam ring untuk menekan
• Rotor shaft dijalankan oleh fuse plate yang bahan bakar.
tersambung pada drive shaft. Radial plunger
terpasang pada bagian dalam rotor shaft.
OHP 15
10
Injection Pump VP44
Radial Plunger
Ada tipe dua atau tiga radial plunger,
• Tipe-tipe radial plunger high pressure pump tergantung pada jumlah silinder mesin.
OHP 16
OHP 17
Constant pressure valve (CPV) terdiri dari holder, terjadinya injeksi kedua) yang mengakibatkan
spacer, valve ring, seat, ball, ball support, spring penutupan nozzle pada bagian akhir injeksi.
dan plug. Valve terbuka oleh bahan bakar bertekanan tinggi
Valve dilengkapi dengan orifice untuk menahan dan bahan bakar bertekanan tinggi ini dialirkan ke
gelombang tekanan yang direfleksikan (penyebab nozzle holder assembly.
11
Injection Pump VP44
[6] Distributor Head
OHP 18
Distributor terdiri dari head, barrel yang dipasang pump, dan kelebihan bahan bakar dialirkan
secara permanen pada head, rotor shaft yang kembali ke tangki bahan bakar melalui
meluncur ke dalam barrel, high pressure solenoid pengembalian bahan bakar dan overflow valve.
valve needle dan diaphragm accumulator. Selama proses pengiriman tekanan bahan bakar,
Bahan bakar yang terdapat pada feed pump dudukan valve high pressure solenoid valve
dialirkan melalui saluran masuk tekanan rendah, tertutup (karena arus listrik hidup/ON). Bahan
ruang diapraghm accumulator dan annular bakar tekanan tinggi ditekan oleh radial plunger,
passage. Selama proses pengisapan bahan melalui putaran rotor shaft, mengalir melalui
bakar, dudukan dari high pressure solenoid valve distributor slit yang pada tersambung saluran
needle terbuka (karena arus listrik mati/ OFF) dan keluar tekanan tinggi silinder injeksi dan menuju
bahan bakar mengisi sirkuit tekanan tinggi. nozzle holder assembly melalui constant pressure
Radial plunger didorong keluar (melalui cam ring) valve holder.
oleh tekanan pengiriman bahan bakar dari feed
OHP 19
Pada akhir injeksi, arus listrik high pressure penekanan berlanjut sampai radial plunger
solenoid valve pada posisi OFF (mati) dan mencapai titik mati atas cam. Setelah bahan
dudukan jarum valve terbuka, meskipun bakar mengalir melalui sirkuit ruang diaphragm,
12
Injection Pump VP44
dimana tekanannya dikurangi oleh diaphragm untuk injeksi berikutnya.
accumulator dan secara serentak dikumpulkan
OHP 20
Overflow valve terdiri dari valve holder, spring dan ditentukan, tekanan bahan bakar mendorong ball
ball valve, dan terpasang pada bagian samping valve ke atas sehingga bahan bakar dapat
pompa injeksi. kembali ke tangki bahan bakar.
Valve holder dilengkapi dengan port dan orifice Overflow valve menjaga tekanan bahan bakar
port. Orifice port berfungsi untuk membantu yang kembali sesuai pada tekanan yang
pengeluaran udara secara otomatis. ditentukan, dan juga untuk mendinginkan bodi
Pada saat kelebihan bahan bakar kembali dari pompa injeksi.
distributor head melebihi tekanan yang
OHP 20
Solenoid valve tekanan tinggi terdiri dari dudukan pump, injeksikan ke dalam silinder mesin melalui
valve, jarum valve, magnet anchor (movable iron nozzle holder assembly.
core), coil dan magnet. Jarum valve berputar Pada saat jumlah injeksi mencapai jumlah yang
bersama-sama dengan rotor shaft. diminta oleh mesin, arus listrik ke coil terputus,
Pada saat arus listrik dikontrol oleh control unit dudukan valve terbuka dan injeksi bahan bakar
pompa mengalir ke coil, magnet anchor dan jarum selesai.
valve ditekan melalui dudukan valve. High pressure solenoid valve menentukan
Pada saat valve seat tertutup sempurna oleh banyaknya bahan bakar yang dikirim ke dalam
jarum valve, bahan bakar pada sirkuit tekanan radial plunger high pressure pump dan jumlah
tinggi tertutup dari sirkuit bahan bakar tekanan injeksi untuk setiap silinder.
rendah, ditekan oleh radial plunger high pressure
13
Injection Pump VP44
[9] Timing Device
OHP 21
Timer terdiri dari timer piston, servo valve, servo stopper, yang bergerak pada arah aksial yang
valve set spring, hydraulic stopper return spring, sama, mengatur posisi servo valve, dan return
dan timer piston return spring. spring.
Timer dipasang pada bagian bawah sisi sebelah Pada bagian kiri timer piston adalah ruang timer
kanan rumah pompa melintang pada pompa piston drive pressure (ruang bertekanan tinggi),
injeksi. dan pada bagian kanan adalah ruang tekanan
Timer piston dipasang pada ball cam ring rendah timer.
sehingga gerakan aksial dari timer piston diubah Pengiriman tekanan bahan bakar yang dialirkan
menjadi putaran cam ring. dari feed pump bekerja pada ruang annular, yang
Timer piston terdiri dari servo valve, yang terhu-bung dengan TCV.
membuka dan menutup control port, hydraulic
OHP 22
Gambar di atas adalah gambar tampak samping (Hal ini adalah sirkuit pengembalian untuk bahan
timer bakar pada timer piston mundur)
Timer piston mempunyai return channel yang
menghubungkan ruang tekanan tinggi ke ruang
tekanan rendah melalui servo valve.
14
Injection Pump VP44
OHP 22
Timer piston mempunyai inlet channel (saluran Channel saluran masuk dilengkapi dengan check
masuk) yang menghubungkan ruang tekanan valve (dengan ball valve pada sisi orifece, dan
tinggi dan sirkuit sisi saluran keluar feed pump press fitted pin dipasang ke arah berlawanan)
melalui servo valve. (Hal ini adalah sirkuit bahan untuk mencegah aliran balik dari ruang tekanan
bakar pada timer piston advance.) tinggi ke feed pump.
OHP 22
Timer piston mempunyai spring chamber balance sama dengan tekanan servo valve set spring
port yang menghubungkan servo valve set spring chamber.)
chamber dan low pressure chamber. (Sirkuit ini
15
Injection Pump VP44
[10] Timing Control Valve (TCV)
OHP 23
TCV terdiri dari valve body, valve needle, valve TCV dipasang pada rumah pompa pada bagian
casing, magnet anchor (movable iron core), coil, kanan pada orientasi aksial timer, dan mengontrol
flange plate (untuk pemasangan) dan connector. tekanan ruang annular dari hydraulic stopper
Valve body dilengkapi dengan orifice port. timer.
OHP 24
Pump camshaft speed sensor (Angular encoder) Puncak gigi dideteksi oleh angular encoder untuk
terdiri dari flexible connecting harness, angular menentukan putaran pompa injeksi yang
encoder itu sendiri, dan angular encoder retaining sebenarnya.
ring. Sensor wheel dengan gigi yang tepat Angular encoder dipasang pada retaining ring,
terpasang pada driveshaft. yang dapat berputar dan disambung ke cam ring.
Sensor wheel mempunyai celah pada gigi yang Karena itu, angular encoder berputar dengan cam
sesuai dengan silinder. Celah tersebut ring sesuai pergerakan timer.
mempunyai hubung-an yang tepat dengan mesin Tanda/ sinyal perputaran angular dari cam ring
dan camshaft. dan putaran pompa sebenarnya diteruskan
melalui flexible connecting harness pada control
unit pompa.
16
Injection Pump VP44
OHP 24
OHP 25
Control unit pompa dipasang langsung pada pompa injeksi dan pengontrolan TCV, yang
bagian atas pompa injeksi dan dilengkapi dengan merupakan angka basic timer drive signal.
sensor temperatur. Control unit pompa Jumlah injeksi bahan bakar ditentukan
menentukan drive signal untuk TCV dan high sebelumnya pada control unit mesin yang
pressure solenoid valve dari data yang diperoleh dikonversikan waktu injeksi (pengontrolan waktu)
control unit mesin. Control unit pompa menerima oleh control unit pompa dan hasilnya sebagai high
signal/ tanda dari angular encoder untuk putaran pressure
solenoid valve drive signal.
Pada saat temperatur bahan bakar diambil
berdasarkan pertimbangan bagian bawah control
unit pompa didinginkan oleh bahan bakar pada
pompa injeksi bahan bakar.
17
Injection Pump VP44
SIRKUIT BAHAN BAKAR TEKANAN RENDAH
OHP 26
Sirkuit bahan bakar tekanan rendah harus bahan bakar bertekanan tinggi. Komponen-
mengalirkan bahan bakar yang cukup ke sirkuit komponen utama adalah feed pump, regulating
valve dan overflow valve.
OHP 27
Feed pump digerakkan oleh driveshaft, port/ lubang saluran masuk. Tekanan kemudian
melakukan pengisapan dan mengalirkan bahan berkurang dan bahan bakar diisap masuk. Saat
bakar. Vane yang terpasang pada rotor menekan ruang berhubungan dengan saluran masuk,
bagian dalam casing ring oleh gaya spring dan volume berkurang dan bahan bakar ditekan.
gaya centrifugal. Tekanan bahan bakar naik sampai mencapai
Pada saat vane berputar, volume ruang saluran keluar, dimana bahan bakar melewati
bertambah sampai mencapai titik tertentu di regulating valve, pada sirkuit bahan bakar
dalam casing ring yang berhubungan dengan tekanan tinggi.
18
Injection Pump VP44
OHP 27
Pada saat putaran feed pump bertambah, tekanan pengiriman mengatur tekanan sesuai
tekanan pengiriman bahan bakar yang dialirkan standarnya.
dari saluran keluar melebihi gaya spring Pada saat putaran pompa berkurang, delivery
regulating valve, Valve piston ditekan ke atas. pressure berkurang, valve piston ditekan ke
Kelebihan bahan bakar melintasi port/ lubang dan bawah oleh gaya spring untuk menutup saluran/
mengalir kembali ke sisi saluran masuk, dan lubang.
OHP 27
19
Injection Pump VP44
[3] Overflow Valve
OHP 27
Pada saat tekanan bahan bakar dialirkan kembali Dengan mengalirkan kembali bahan bakar
ke ruang pengembalian bahan bakar distributor didalam tangki untuk mencegah bahan bakar
head melebihi gaya spring, ball valve dari melebihi tekanan yang telah ditentukan, overflow
overflow valve ditekan ke atas. valve juga bekerja untuk mendinginkan pompa
Kelebihan bahan bakar melewati port/ lubang dan injeksi dan mengeluarkan udara.
mengalir kembali ke tangki bahan bakar, dan Orifice port (saluran lubang) dipasang untuk
tekanan bahan bakar di dalam ruang pompa tidak membantu mengeluarkan udara secara otomatis.
melebihi tekanan yang telah ditentukan.
20
Injection Pump VP44
SIRKUIT BAHAN BAKAR TEKANAN TINGGI
OHP 28
Dalam hal high pressure generating device, sirkuit • High pressure generation : Radial plunger
bahan bakar bertekanan tinggi terdiri dari pipa high pressure pump.
bahan bakar, dan device (peralatan) untuk • Fuel distribution : Distributor head
mengatur awal injeksi dan jumlah injeksi bahan • Awal waktu injeksi : Timer (TCV)
bakar. Pencegahan terjadinya injeksi kedua: Constant
Komponen-komponen utama adalah sebagai pressure valve
berikut:
OHP 28
Pada saat radial plunger terpasang pada rotor Radial plunger melakukan gerakan putaran sama
shaft berputar, ditahan bagian dalam cam ring seperti internal cam sehingga mengakibatkan
(melalui roller shoes dan roller) oleh delivery gerakan naik turun untuk menghisap ke dalam
pressure bahan bakar dari feed pump dan gaya dan menekan bahan bakar pada ruang plunger.
centrifugal.
21
Injection Pump VP44
(1) Penghisapan Bahan Bakar
OHP 29
Pada saat radial plunger berputar dari posisi titik Pada pengisapan bahan bakar, dudukan jarum
mati atas, volume ruang plunger bertambah. valve dari high pressure solenoid valve terbuka
Bahan bakar terhisap ke dalam sampai plunger (dan sirkuit tekanan tinggi dari feed pump
mencapai posisi titik mati bawah. terbuka).
Pada saat radial plunger berputar dari posisi titik Pada injeksi bahan bakar dudukan jarum valve
mati bawah, ditekan ke atas oleh internal cam dari dari high pressure solenoid valve tertutup (dan
cam ring sehingga volume ruang plunger sirkuit high pressure dari feed pump tertutup).
berkurang, dan bahan bakar ditekan sampai
plunger mencapai titik mati atas.
22
Injection Pump VP44
[2] Distributor Head
OHP 30
Pada saat radial plunger berputar dari posisi titik Pada pengisapan bahan bakar, dudukan jarum
mati atas, volume ruang plunger bertambah. valve dari high pressure solenoid valve terbuka
Bahan bakar terhisap ke dalam sampai plunger (dan sirkuit tekanan tinggi dari feed pump
mencapai posisi titik mati bawah. terbuka).
OHP 31
Pada saat radial plunger bergerak ke bawah dari Radial plunger ditekan ke inner cam dari cam ring
posisi titik mati atas, bahan bakar dialirkan dari oleh tekanan pengiriman bahan bakar, volume
feed pump mengalir dari saluran masuk tekanan ruang plunger bertambah, dan terjadi pengisapan
rendah, melalui saluran annular dan jarum valve bahan bakar. Pada saat ini, distributor slit dari
ke dalam distributor head, dan dialirkan ke dalam rotor shaft tidak tersambung dengan saluran
sirkuit tekanan tinggi. keluar tekanan tinggi dari barrel.
23
Injection Pump VP44
(2) Pengiriman Bahan Bakar
OHP 32
Radial plunger ini ditekan ke atas oleh cam dari Bahan bakar bertekanan tinggi kemudian dialirkan
ring sehingga isi ruang plunger berkurang, dan melalui sirkuit tekanan tinggi, distributor slit dan
terjadi pengiriman tekanan bahan bakar. Pada saluran keluar tekanan tinggi, kemudian melewati
saat ini, distributor slit terhubung ke saluran keluar constant pressure valve menuju nozzle holder
tekanan tinggi barrel oleh putaran rotor shaft. assembly.
OHP 33
Pengontrolan jumlah injeksi bahan bakar sesudah akhir pengiriman tekanan bahan bakar
dilakukan mulai dari awal pengiriman tekanan dari solenoid valve bertekanan tinggi (solenoid
pada awal cam lift sampai solenoid valve valve bertekanan tinggi : terbuka), radial plunger
bertekanan tinggi terbuka pada akhir pengiriman melanjutkan menekan feed fuel sampai mencapai
tekanan bahan bakar. Interval ini disebut interval titik mati atas cam. Bahan bakar yang berlebih
pengiriman tekanan. Dengan demikian, interval mengalir melalui saluran sampai mencapai ruang
dimana solenoid valve bertekanan tinggi tertutup, diaphragma. Pada saat ini tekanan dari bahan
menentukan jumlah injeksi bahan bakar (high bakar bertekanan tinggi mengalir kembali melalui
pressure fuel supply berakhir ketika solenoid sirkuit tekanan rendah berkurang oleh
valve bertekanan tinggi terbuka). Walaupun
24
Injection Pump VP44
diaphragma accumulator, dan secara serentak terkumpul untuk persiapan injeksi selanjutnya.
OHP 33
Solenoid valve bertekanan tinggi mempunyai Hal ini mengakibatkan pemindahan saluran aliran
jarum valve, dan jarum valve ini terbuka dan bahan bakar unutk mengontrol jumlah injeksi
tertutup oleh pengontrolan arus listrik dari contoh bahan bakar.
unit pompa.
OHP 33
Pada saat arus listrik dari control unit pompa Tekanan bahan bakar pada saluran tekanan tinggi
mengalir ke high pressure solenoid valve coil, bertambah dengan cepat oleh radial plunger lift,
magnet anchor (movable iron core) menekan dan bahan bakar bertekanan tinggi dialirkan
bersama-sama dengan jarum valve, kearah melalui constant pressure valve ke nozzle holder
dudukan valve. Pada saat dudukan valve tertutup assembly dan diinjeksikan ke dalam silinder
seluruhnya oleh jarum valve, jalan (path) bahan mesin.
bakar pada saluran tekanan tinggi ke saluran
tekanan rendah terputus.
25
Injection Pump VP44
(2) Akhir Penginjeksian Bahan Bakar
OHP 34
Pada saat jumlah injeksi bahan bakar yang Dengan pengurangan tekanan injeksi, nozzle
diperlukan oleh mesin tercapai, arus listrik ke coil tertutup dan injeksi bahan bakar pada mesin
terputus dan dudukan valve terbuka kembali oleh berakhir.
jarum valve. Sebagai akibatnya, jalan (path) Untuk mengontrol proses ini dengan tepat, control
terbuka untuk bahan bakar pada saluran tekanan unit menentukan titik penutupan sebenarnya
tinggi ke saluran tekanan rendah dan tekanan (closing point) dari high pressure solenoid valve.
berkurang.
OHP 34
26
Injection Pump VP44
[4] Constant Pressure Valve (CPV)
Constant pressure valve mengurangi gelombang tinggi, yang mengakibatkan erosi pada pipa, dan
tekanan balik (yaitu, gelombang yang direflesikan) juga untuk menjaga tekanan yang stabil pada pipa
yang dihasilkan pada penutupan nozzle valve injeksi (resi-dual pressure) untuk memastikan
untuk mencegah nozzle terbuka kembali (yaitu, awal waktu injeksi yang stabil untuk injeksi
injeksi kedua). berikutnya.
Juga, constant pressure valve menekan kembali
pembentukan rongga udara pada pipa bertekanan
OHP 35
Radial plunger menekan bahan bakar pada ruang ditekan ke atas dan bahan bakar dialirkan ke
plunger. Pada saat tekanan bahan bakar yang nozzle holder assembly (awal pengirman bahan
dialirkan ke CPV menimbulkan residual pressure bakar).
pada pipa injeksi dan gaya set spring valve, valve
OHP 35
Pada saat tekanan bahan bakar pada sirkuit gelombang yang direfleksikan) dihasilkan oleh
tekanan tinggi tiba-tiba berkurang oleh penutupan nozzle yang dialirkan melalui orifice
pembukaan high pressure valve dan tertutup. (lubang), menekan ke bawah ball dan support dan
Pada saat ini, gelombang tekanan balik (yaitu, berkurang.
27
Injection Pump VP44
OHP 35
Pada saat tekanan bahan bakar pada pipa turun pipa. Sebagai akibatnya, tekanan yang stabil
pada posisi di bawah tekanan yang ditentukan, terjaga pada pipa (residual pressure) sampai jarak
ball tertekan pada valve oleh spring untuk pengiriman berikutnya
mencegah kembalinya bahan bakar di dalam
TIMING CONTROL
OHP 36
Timer oleh regulating valve sesuai dengan Gerakan timer piston yang kanan (ke spring)
kecepatan putaran. Tekanan pengiriman bekerja memperpanjang waktu injeksi.
pada ruang annular hydraulic stopper sebagai Komponen timer menentukan waktu injeksi
tekanan pengontrol. Tekanan ruang dari ruang maksimum pada variasi / macam-macam
annular dikontrol oleh TCV. kecepatan mesin. Tekanan bahan bakar yang
Timer disambung ke cam ring dari radial plunger dihasilkan dari feed pump diatur komponen utama
high pressure pump oleh ball pin, dan gerakan adalah timer, TCV, dan angular encoder.
aksial timer piston ditransfer ke cam ring dalam
bentuk gerakan berputar/ rotational.
28
Injection Pump VP44
(1) Awal Pengesetan Penginjeksian
OHP 36
Control unit mesin terdapat data karakteristik awal sebenarnya. Jika ada perbedaan, TCV akan
injeksi yang berhubungan dengan keadaan kerja mengatur melalui duty ratio. (Awal waktu injeski
mesin (beban mesin, kecepatan dan temperatur sebenarnya ditentukan dari signal / tanda dari
air pendingin). angular encoder).
Control unit mesin membandingkan secara tetap
data awal waktu injeksi dan awal waktu injeksi
OHP 37
Pada saat tekanan ruang annular kurang dari Akibatnya, sirkuit ruang tekanan tinggi timer
standar force return spring dari hydraulic stopper, (yaitu, channel saluran masuk) terputus.
hydraulic stopper tertekan ke kiri (ke arah Timer piston tertahan di sisi kiri (yaitu, sisi
perlambatan/ retard). perlambatan) oleh timer piston return spring
Karena itu, servo valve juga tertekan ke kiri dan Return chanel terbuka
berhenti pada posisi dimana gaya servo valve set Inlet chanel terbuka
spring yang seimbang.
29
Injection Pump VP44
(3) Saat Tekanan pada Annular Chamber Naik (Pemajuan)
OHP 38
Pada saat tekanan ruang annular bertambah dan Maka dari itu, servo valve juga digerakkan ke
melebihi gaya return spring dari hydraulic stopper, kanan oleh servo valve set spring dan inlet
hydra-ulic stopper digerakkan ke kanan (yaitu, ke channel ke ruang tekanan tinggi timer terbuka
arah advance). Return channel tertutup
Inlet channel terbuka
30
Injection Pump VP44
OHP 39
Bahan bakar dari feed pump mengalir melalui inlet Akibatnya cam dari cam ring mempercepat
channel ke dalam ruang tekanan tinggi timer. penekanan dari radial plunger untuk
Pada saat tekanan bahan bakar melebihi standar meningkatkan awal injeksi.
force dari timer piston return spring, timer piston Sudut advance timer maksimum adalah 150 sudut
ditekan ke kanan (yaitu, ke arah advance) dan cam (sebanding dengan 300 sudut crankshaft)
cam ring dikembalikan ke arah advance. dimung-kinkan.
Return channel tertutup
Inlet channel terbuka
31
Injection Pump VP44
(4) Kondisi Stabil
OHP 40
Hydraulic stopper bergerak ke kanan, tekanan Akibatnya, aliran bahan bakar ke ruang tekanan
ruang annular dan standar force hydraulic stopper tinggi timer berhenti, dan timer piston berhenti
return spring seimbang, dan hydraulic stopper pada posisi dimana tekanan ruang tekanan tinggi
tetap/ tidak bergerak (stationery). timer dan standar force timer piston return spring
Timer piston memicu gerakan servo valve, seimbang.
bergerak ke kanan ke arah untuk memutuskan Return channel tertutup
inlet channel. Inlet channel tertutup
32
Injection Pump VP44
(5) Saat Tekanan pada Annular Chamber Turun (Pemunduran)
OHP 41
TCV akan bergerak sesuai control dari signal sampai standar force hydra-ulic stopper return
control unit pompa, memperpanjang waktu sirkuit spring dan servo valve springseimbang tekanan
balik (antara ruang annular dan saluran masuk ruang annular.
feed pump) terbuka untuk mengurangi tekanan Akibatnya, return channel yang menghubungkan
ruang annular. ruang tekanan tinggi timer ke ruang tekanan
Tekanan ruang annular berkurang, dan ketika rendah ter-buka.
kurang dari standar force hydraulic stopper return Return channel terbuka
spring, hydraulic stopper dan servo valve Inlet channel tertutup
bergerak ke kiri (yaitu, ke arah kelambatan)
33
Injection Pump VP44
OHP 42
Bahan bakar dalam ruang tekanan tinggi timer Inlet channel terbuka
mengalir melalui return channel untuk dialirkan
kembali ke ruang tekanan rendah. Karena Timer piston meniru gerakan servo valve,
pengurangan tekanan ruang tekanan tinggi, timer bergerak ke arah untuk memutus return channel.
bergerak ke kiri (yaitu, ke arah kelambatan) oleh Akibatnya, aliran bahan bakar dari ruang tekanan
timer piston return spring, dan cam ring berputar tinggi timer ke ruang tekanan rendah berhenti,
ke arah kelambatan. Akibatnya, cam dari cam ring dan timer piston berhenti pada posisi dimana
memperlambat jarak awal penekanan radial tekanan ruang tekanan tinggi timer dan standar
plunger untuk memperlambat awal injeksi. force timer piston return spring seimbang (yaitu,
Return channel tertutup pada kondisi stabil.)
34
Injection Pump VP44
[2] Cara Kerja Timing Control Valve (TCV)
OHP 43
TCV bekerja seperti variable throttle dengan cara pengontrolan yang bekerja pada ruang annular
pembukaan dan penutupan secara cepat sehingga hydraulic stopper dapat diatur dengan
(pergerakan) dari jarum valve pada TCV. Pada bebas pada posisi apapun. Pada saat ini, duty
cara kerja normal, TCV mempengaruhi tekanan ratio diatur oleh control unit pompa.
Closed
35
Injection Pump VP44
OHP 43
Pada saat mengontrol arus listrik yang mengalir Akibatnya, tekanan ruang annular berkurang dan
ke TCV coil, jarum valve terbuka dan bahan bakar hydraulic stopper bergerak ke arah kelambatan
di dalam ruang annular mengalir melalui lubang/ (retard).
orifice pada saluran masuk feed pump.
OHP 43
Pada saat mengontrol arus listrik yang mengalir Akibatnya, tekanan ruang annular bertambah dan
ke TCV coil terputus, jarum valve tertutup dan hydraulic stopper bergerak ke arah memajukan
return passage tertutup. (advance).
36
Injection Pump VP44
PUMP CAMSHAFT SPEED SENSOR
OHP 44
Pada saat drive shaft berputar, angular encoder Angular encoder dipasang pada retaining ring,
menerima signal dari sensor wheel teeth, dan yang dapat berputar dan tersambung pada cam
electric pulse dialirkan melalui fleksible connecting ring.
harness ke control unit pompa (CPU). Dengan demiikan hubungan antara cam dan cam
Dari signal ini cpu dapat menentukan putaran ring serta signal angular encoder tetap.
pompa rata-rata dan putaran pompa saat ini.
OHP 44
37
Injection Pump VP44
OHP 45
(1) Posisi Momentary Angular dari Cam Ring (2) Putaran Pompa Injeksi Sebenarnya
Posisi momentary angular dari cam ring Pada saat sensor putaran crankshaft salah, signal
memberikan signal ke dalam PCU sebagai signal putaran pompa injeksi bekerja sebagai signal
pengontrolan high pressure solenoid valve. Signal control unit mesin cadangan.
dari posisi momentary angular untuk fluktuasi
dalam kondisi jalan / bekerja, solenoid valve (3) Posisi Timer Sebenarnya
bertekanan tinggi membuka dan menutup sesuai Posisi timer sebenarnya dapat ditentukan dengan
membandingkan signal sensor putaran crankshaft
dengan cam lift dari cam ring dan dapat
ditentukan dengan waktu yang tepat. dengan sudut angular encoder.
Posisi ini digunakan untuk mengontrol timer.
38
Injection Pump VP44
PUMP CONTROL UNIT (PSG)
OHP 46
Pompa injeksi tipe distributor yang menggunakan untuk melakukan berbagai pengaturan pada
radial plunger mempunyai dua electronic control bagian mesin.
device: Data (MAP) untuk hal tersebut di atas tersimpan
1. Control unit pompa (PSG) pada kedua control unit.
2. Control unit mesin (ECU) Rangkaian input proses sensor data dalam control
unit. Sebuah microprosesor akan menentukan
Control unit pompa (PSG) menerima menerima kondisi cara kerja dan menghitung standar signal
signal dari sensor di dalam pompa untuk sudut yang diatur untuk mencapai hasil yang optimal.
putaran cam ring dan temperatur bahan bakar Pertukaran data antara control unit mesin dan
untuk menentukan angka yang diatur oleh control control unit pompa dilakukan melalui bus system
unit mesin (ECU), seperti timing dan volume (CAN: Controler Area Network)
injeksi bahan bakar. Dengan mempunyai dua control unit yang
Control unit mesin (ECU) memproses semua data terpisah, rangkaian penggerak high pressure
yang berhubungan dengan keadaan sekelilingnya solenoid valve dapat diletakkan dekat solenoid
yang diterima dari sensor yang berada di luar valve untuk mencegah agar tidak terganggu oleh
adanya gangguan signal.
39
Injection Pump VP44
Uraian
Common rail sistem adalah sistem putaran mesin, oleh sebab itu injection pump
penginjeksian bertekanan tinggi yang konvensional menggunakan fuel injection
dikontrol secara elektronik untuk mengatur nozzle dengan lubang nozzle yang kecil.
dan membuat tekanan penginjeksian didalam Pada system common rail dapat mengontrol
ruang bakar lebih tinggi dari penginjeksian tekanan penginjeksian secara flexible dengan
secara konvensional. mengabaikan putaran mesin, dan secara
Pada pompa injeksi konvensional sangat sulit nyata menghasilkan gas buang yang bersih.
menaikkan tekanan injeksi pada rpm mesin
rendah, karena tekanan injeksi sesuai dengan
40
Injection Pump VP44
2. Common rail
Common rail adalah sebuah reservoir kecil yang
berfungsi untuk mempertahankan tekanan bahan
bakar dan dikontrol dengan common rail
pressure sensor dan flow damper /regulator
sebelum dikirimkan ke masing-masing injector
secara bersamaan.
Fuel Rail Pressure Sensor
Pressure sensor berfungsi untuk mendeteksi
tekanan bahan bakar di dalam common rail dan
mengirimkan sinyal tekanan ini ke ECM.
Pressure Limiter
Pressure limiter berfungsi untuk membebaskan
tekanan bahan bakar yang berlebihan di dalam
common rail dan mengembalikannya ke tangki
bahan bakar.
Flow Damper
Flow damper berfungsi untuk meredam
terjadinya gelombang tekanan didalam common
rail dan untuk mencegah terjadinya penurunan
1. Fuel Rail tekanan didalam common rail saat terjadi
2. Fuel Rail Pressure Sensor
3. Pressure Limiter Valve kebocoran pada pipa tekanan tinggi atau
4. Flow Damper kebocoran pada injector.
5. Bracket
41
Injection Pump VP44
3. Electronic Control Modul (ECM)
4. Injector
42