Professional Documents
Culture Documents
KHUSUS
Proses Keperawatan Kelompok Khusus
Langkah – langkah proses keperawatan kelompok khusus sama halnya dengan langkah – langkah
proses keperawatan tingkat individu, keluarga maupun masyarakat, yang berbeda hanya
sasarannya. Yang perlu dikaji secara mandalam adalah latar belakang yang mendorong
timbulnya masalah pada kelompok tersebut. Oleh karena itu pengkajian menekankan pada aspek
kebiasaan, adat istiadat dan budaya, pendidikan social ekonomi, kesehatan perseorangan,
Pengkajian
Dibutuhkan ketrampilan komunikasi yang memadai agar dapat diterima . perawat juga perlu
menjelaskan peran dan fungsinya dalam melaksanakan asuhan keperawatan komunitas sehingga
klien dapat diajak kerja sama secara optimal.
Dalam model asuhan keperawatan yang disampaikan oleh Anderson E dan McFarlene,
pengkajian secara umum meliputi inti komunitas yaitu penduduk serta delapan subsistem yang
mempengaruhinya. Inti komunitas atau penduduk, perlu dikaji tentang pendidikan, pekerjaan,
agama, keyakinan/nilai yang dianut serta. Data tentang subsistim meliputi hal – hal sebagai
berikut:
I. Pengumpulan Data
(Inti komunitas)
Kebiasaan, pengertian yang paling sederhana adalah sesuatu yang telah dilakukan
untuk sejak lama dan menjadi bagian dari kehidupan suatu kelompok
masyarakat.(penderita cacar tidak boleh mandi, penggunaan minyak jelantah,
Membungkus makanan panas ke dalam plastic)
Adat istiadat.
Pekerjaan.
Kepercayaan.(ex, anak diare ---- cepat besar, ndak boleh banyak2 minum)
Sifat masalah pada kelompok apakah mengancam kesehatan atau telah mengancam
kehidupan..
Puskesmas.
Posyandu.
Polindes.
Dasa wisma.
KPKIA
Kesehatan ibu dan anak (kehamilan, persalinan, nifas, perinatal, neonatus, bayi dan
balita).
(Sub sistim)
o Pembuangan sampah.
* Pendidikan, apakah ada fasilitas dan sarana pendidikan yang dapat digunakan untuk
meningkatkan pengetahuan, seperti: sekolah dan tempat kursus serta tingkat
pendidikan masyarakat pada umumnya.
Keamanan dan transportasi, apakah ada fasilitas dan sarana keamanan serta
transportasi yang dapat membantu masyarakat didaerah tersebut, seperti adanya
kantor polisi, pusat pemadam kebakaran, jalan yang memadai, kendaraan umum,
dll yang terkait.
Pelayanan kesehatan dan social yang ada, apakah dapat membantu terdeteksinya
suatu gangguan kesehatan, memberikan perawatan dan rehabilitasi bila
diperlukan. Selain itu juga tersedianya pasar dan tempat ibadah, sehingga
memudahkan masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya.
Sistem komunikasi, sarana komunikasi apa saja yang terdapat di komunitas tersebut
untuk dapat meningkatkan pengetahuan komunitas tersebut yang terkait dengan
kesehatan seperti tv, radio, Koran atau leafleat.
Ekonomi, apakah tingkat social ekonomi masyarakat sesuai UMR, sehingga anjuran
konsumsi makanan sesuai dengan kemampuan keuangan komunitas setempat.
Rekreasi, apakah tersedia sarana menurunkan stress dan apakah biaya terjangkau
Analisa data.
Setelah data terkumpul, kemudian diolah dan dianalisa untuk melihat kesenjangan yang
terjadi dalam kelompok tersebut dikaitkan dengan konsep, prinsip ataupun teori yang
relevan, sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan tentang masalah yang dihadapi
kelompok serta kebutuhan – kebutuhan kelompok akan pelayanan kesehatan dan
keperawatan.
Setelah melalui proses analisa data dapat ditentukan masalah yang dihadapi kelompok. Dalam
menetukan prioritas masalah perlu mempertimbangkan beberapa hal:
Kemungkinan masalah untuk dapat diatasi.(mudah, sebagian, tidak dapat), mengacu pada sumber
daya yang ada.
Berat ringannya masalah yang dihadapi kelompok.(tinggi, cukup, rendah), mengacu pada waktu,
kelompok yang bermasalah, persepsi kelompok.
1) Masalah kesehatan yang dijumpai pada kelompok dengan mempertimbangkan faktor resiko dan
potensial terjadinya masalah/penyakit.
2) Kemampuan kelompok dalam pemecahan masalah dilihat dari segi sumber daya kelompok yang
berkaitan dengan kemampuan financial, pengetahuan, dukungan keluarga dari masing – masing
anggota kelompok dan sebagainya.
2. Resiko terjadinya peradangan payudara (mastitis) pda ibu – ibu nifas sehubungan
dengan malas melakukan perawatan payudara seperti yang telah diajarkan.
Perencanaan
Dibuat berdasarkan diagnose keperawatan yang telah disusun dengan melibatkan anggota
kelompok yang bersangkutan, rencana keperawatan kelompok mencakup:
3)Criteria keberhasilan.
2. Merencanakan intervensi sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Intervensi dapat berfokus
pada tingkatan prevensi, yaitu primer, sekunder dan tersier.
a. Prevensi primer, meliputi promosi kesehatan dan proteksi spesifik, sebagai contoh:
b. Prevensi sekunder, mencakup diagnosis awal dan pengobatan dini sebagai contoh:
Membantu penyesuaian pola makan pada keluarga sebagai bagian dari terapi.
c. Prevensi tersier,contohnya:
3. Validasi kembai perencanaan yang telah dibuat agar tetap sesuai dengan ketersediaan sumber
daya.
4. Susun jadwal kegiatan yang dapat melibatkan kelompok untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
5. Dalam perencanaan tidak menutup kemungkinan adanya konsultasi dengan pihak professional
kesehatan yang lain. Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan konsultasi yaitu:
- Pilih konsultan yang dikenal mempunyai ketrampilan dan pengetahuan yang diperlukan.
- Komunikasikan dengan jelas dan lengkap, serta sumber daya yang dapat mendukung
pemecahan maslah dalam kelompok tersebut.
Dalam penyusunan rencana ada beberapa hal yang penting dan harus diperhatikan:
2. 2. Keterpaduan dengan pelayanan kesehatan lainnya, baik tenaga, biaya, sarana maupun waktu.
3. 3. Kerjasama lintas program dan lintas sektoral sehingga program pelayanan bersifat menyeluruh.
8. 8. Berdasarkan pengetahuan dan pengalaman keperawatan atau pengetahuan dari ilimu yang
relevan.
999. Dalam batas standart yang ditetapkan hukum, asosiasi profesi dan kebijakan
institusi/pemerintah.
Pelaksanaan
Merupakan realisasi rencana tindakan keperawatan yang telah ditetapkan bersama dengan
kelompok. Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan/implementasi a.l:
1. Tindakan keperawatan dapat dilaksanakan oleh tenaga keperawatan, petugas/pengurus pati atau
kader kesehatan sesuai dengan kewenangan yang diberikan.
3. Di institusi lebih ditekankan kepada penghuni panti, pengelola/pengurus panti dan lingkungan
panti.
4. Dimasyarakat lebih ditekankan kepada anggota kelompok, kader kesehatan, pengurus kelompok
dan keluarga.
Evaluasi
Merupakan suatu hal yang penting karena menunjukkan penilaian tindakan keperawat pada
kelompok atau klien yang ditangani. Komponen evaluasi meliputi:
1. Mengidentifikasi hasil yang diharapkan yang akan digunakan perawat untuk mengukur pencapaian
tujuan.
2. Mengumpulkan dan membandingkan data yang berhubungan dengan hasil yang diharapkan.