You are on page 1of 36

BAB I

LATAR BELAKANG

1.1 Gambaran Umum Desa


1.1.1 Gambaran Secara Geografis
Desa Pangkalan terletak di Kecamatan Teluk Naga, Kota Tangerang, Provinsi
Banten. Luas wilayah Desa Pangkalan 798,975 Ha yang terdiri dari lahan pertanian
seluas 349,180 Ha dan lahan pemukiman seluas 449,795 Ha. Desa Pangkalan
merupakan salah satu desa binaan dari Puskesmas Tegal Angus. Terdapat enam desa
binaan Puskesmas Tegal Angus, yaitu sebagai berikut (RPJM Desa Pangkalan, 2017):
a. Desa Lemo
b. Desa Tanjung Pasir
c. Desa Tanjung Burung
d. Desa Pangkalan
e. Desa Tegal Angus
f. Desa Muara

Gambar 1.1 Peta Desa Pangkalan


Google Maps Tahun 2018

1
 
1.1.2 Batas Wilayah

Gambar 1.2 Peta Batas Wilayah Desa Pangkalan


Sumber: RPJM Desa Pangkalan, 2017

Batas-batas wilayah Desa Pangkalan seperti yang terlihat pada gambar adalah
sebagai berikut:
1) Sebelah utara berbatasan dengan Desa Tanjung Pasir
2) Sebelah timur berbatasan dengan Desa Tegal Angus, Kampung Besar, Melayu
Barat
3) Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Kampung Melayu Barat
4) Sebelah barat berbatasan dengan Desa Tanjung Burung

1.1.3 Gambaran Secara Demografi


1.1.3.1 Jumlah Penduduk
Desa Pangkalan sampai dengan tahun 2017 tercatat sebanyak 17.447
jiwa, dengan jumlah rumah tangga 3.589 rumah tangga, jumlah terdiri dari laki-
laki 8.970 jiwa dan perempuan 8.477 jiwa. Berdasarkan data dari Kecamatan
Teluk Naga pada tahun 2017, jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Tegal
Angus adalah 55.610 jiwa yang tersebar di 6 desa seperti yang tercantum pada
tabel dibawah ini:

2
 
Tabel 1.1 Jumlah Penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas Tegal Angus
No Desa/Kelurahan Luas Jumlah Jumlah Rata-rata Kepadatan
Wilayah Penduduk Rumah jiwa/rumah Penduduk
(km2) (jiwa) Tangga (per km2)

1 Pangkalan 7.54 17.447 3.589 4.86 2314


2 Tanjung Burung 5.24 8.098 1620 5 1545.4
3 Tegal Angus 2.83 9.554 1911 5 3376
4 Tanjung Pasir 5.64 10.301 2060 5 1826,4
5 Muara 5.14 3.573 949 3,77 695,1
6 Lemo 3.61 6.637 1327 5 1839
Jumlah 30.00 55.610 11.456 4.85 11.595

Sumber: Profil Puskesmas Tegal Angus Tahun, 2017

1.1.3.2 Kondisi Sosial Ekonomi


Lapangan pekerjaan penduduk di wilayah kerja puskesmas Tegal Angus
cukup beragam. Mata pencaharian penduduk didominasi oleh nelayan, petani dan
buruh dengan pendapatan yang tidak tetap. Namun masih banyak penduduk yang
tidak memiliki pekerjaan.

Tabel 1.2 Lapangan Pekerjaan Penduduk


Lapangan Kerja
No Jumlah
penduduk
1. Petani pemilik 13316
2. Petani penggarap 6063
3. Buruh 4592
4. Nelayan 386
5. Pedagang 6373
6. Industri rakyat 13536
7. Buruh industri 13757
8. Pertukangan 4109
9. PNS 222
10. TNI/POLRI 65
11. Pensiunan PNS 45
12. Pensiunan TNI/POLRI 43
13. Perangkat Desa 141
14. Pengangguran 4004
Sumber: Profil Puskesmas Tegal Angus Tahun, 2017

3
 
Sebagian besar wilayah kerja Puskesmas Tegal Angus belum
berkembang secara ekonomi. Mata pencaharian penduduk didominasi oleh
nelayan, petani dan buruh dengan pendapatan yang tidak tetap. jumlah penduduk
miskin di wilayah kerja puskesmas Tegal Angus pada tahun 2017 adalah 31.898
jiwa yaitu 59,3 % dari jumlah penduduk 55.610 jiwa. Hal ini menunjukkan
hampir separuh dari jumlah penduduk di wilayah kerja puskesmas Tegal Angus
mempunyai tingkat ekonomi yang rendah seperti yang terlihat di grafik berikut
ini.

Jumlah  
Jumlah   penduduk  
penduduk  
miskin  31.898  
55.610  jiwa  
jiwa  (59,3  %)  

Gambar 1.3 Persentase Jumlah Penduduk Miskin

1.1.3.3 Tingkat Pendidikan


Tingkat pendidikan masyarakat sangat berperan dalam membentuk sikap
dan perilaku masyarakat terhadap program kesehatan, sehingga pendidikan sangat
berperan dalam pembangunan kesehatan. Sarana pendidikan yang ada di wilayah
kerja Puskesmas Tegal Angus seperti terlihat pada table dibawah ini.
Tabel 1.3 Sarana Pendidikan Desa Pangkalan
Tingkat Pendidikan Jumlah
PAUD 1 Unit
TK 2 Unit
SD (sederajat) 5 Unit
MI 2 Unit
SMP (sederajat) 2 Unit
MTs 1 Unit
SMA (sederajat) 0 Unit
SMK 1 Unit
MA 0 Unit
Sumber: Profil Puskesmas Tegal Angus Tahun 2017

4
 
Tingkat pendidikan di Desa Pangkalan masih rendah. Dari 16.247 jiwa
penduduk Desa Pangkalan, hanya sedikit yang menyelesaikan jenjang
pendidikan sarjana.
Tabel 1.4 Tingkat Pendidikan di Desa Pangkalan

Tidak
SD SMP SMA Sarjana
Tamat SD
672 1.820 879 231 15

Sumber: Buku Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa Pangkalan


Tahun 2017
1.1.3.4 Sarana Kesehatan
Berikut adalah sarana kesehatan yang ada di Desa Pangkalan:
Tabel 1.5 Sarana Kesehatan di Desa Pangkalan

Sarana Kesehatan Jumlah


Apotek 1 Unit
Posyandu 10 Unit
Balai Pengobatan 2 Unit
Klinik Khitan 1 Unit
Poliklinik 3 Unit
Praktik Bidan 3 Unit
Praktik Dokter 2 Unit

Sumber: Buku Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa Pangkalan


Tahun 2017

1.1.4 Puskesmas Tegal Angus


1.1.4.1 Visi dan Misi
Mendukung terwujudnya Visi Kabupaten Tangerang dan pembangunan
Pemerintah Tangerang dan khususnya Kecamatan Teluk Naga dalam bidang
kesehatan maka dirumuskannya Visi Pembangunan Kesehatan Puskesmas Tegal
Angus, yaitu:

“TERJUWUJUDNYA MASYARAKAT SEHAT DAN MANDIRI”

5
 
Misi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan Puskesmas Tegal
Angus sesuai dengan misi pembangunan kesehatan nasional:
1. Menggerakkan pembangunan berwawasaan kesehatan di wilayah kerjanya
2. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di
wilayah kerjanya
3. Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan, dan keterjangkauan
pelayanan kesehatan yang diselenggarakan
4. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga, dan
masyarakat beserta lingkungannya.

Untuk melaksanakan visi dan misi tersebut diperlukan etos kerja yang
baik dari seluruh staf Puskesmas Tegal Angus. Etos kerja yang baik dibangun
dengan menanamkan nilai dan motto kerja sebagai berikut:
Nilai-nilai:
1. Disiplin
2. Konsisten
3. Tanggung Jawab
4. Kejujuran

Motto: “BERSINAR PRIMA” – Bersih, Indah, dan Ramah dalam


Memberikan Pelayanan Prima

1.1.4.2 Wilayah Kerja


Wilayah kerja Puskesmas Tegal Angus berada di wilayah Kecamatan
Teluk Naga bagian utara yang terdiri dari enam desa binaan yaitu Desa
Pangkalan, Tanjung Burung, Tegal Angus, Tanjung Pasir, Muara dan Lemo.

6
 
Gambar 1.4 Peta Wilayah Kerja Puskesmas Tegal Angus
Sumber: Laporan Kinerja Puskesmas Tegal Angus Tahun 2017

Puskesmas Tegal Angus terdapat di:


a) Desa Tegal Angus.
b) Jl. Raya Tanjung Pasir.
c) Kode Pos 15510.
d) Status kepemilikan tanah: Tanah Pemkab.
e) Batas wilayah sebelah Utara berbatasan dengan Laut Jawa.
f) Batas wilayah sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Kosambi.
g) Batas wilayah sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Kampung Melayu.
h) Batas wilayah sebelah Barat dengan Desa Pakuhaji.

Prasarana perhubungan dan pengairan di Kecamatan Teluk Naga dihubungkan


oleh:
A. Jalan
Panjang jalan yang ada di wilayah Kecamatan Teluk Naga sepanjang 108
km, dengan klasifikasi sebagai berikut:
1. Berdasarkan status
a. Jalan Propinsi : 9,5 km.
b. Jalan Kabupaten : 5 km.
c. Jalan Desa : 93,5 km.
2. Berdasarkan kondisi fisik
a. Jalan hotmixed : 17,5 km.
b. Jalan aspal : 67 km.
c. Jalan tanah : 14,5 km.

7
 
B. Jembatan
a. Jembatan besi : 1 km.
b. Jembatan beton : 7 km.
C. Sungai atau kali
Sungai atau kali yang mengalir di wilayah Kecamatan Teluk Naga
adalah sungai Cisadane dengan panjang saluran sejauh 12 km.
a. Irigasi atau Pengairan
Pengairan dapat mengairi sawah seluas 20.593.649 ha.
b. Bendungan air atau Dam
Bendungan dapat digunakan Perusahaan Daerah Air Minum
(PDAM) yang menjadi salah satu sumber air bersih yang
dimanfaatkan masyarakat.

1.1.4.3 Sepuluh Besar Penyakit


Berdasarkan hasil laporan bulanan penyakit (LBI) Puskesmas Tegal
Angus didapatkan gambaraqn pola penyakit yang terjadi di Puskesmas Tegal
Angus pada tahun 2017 menurut golongan semua umur seperti grafik berikut ini:

Tabel. 1.6 Sepuluh Besar Penyakit Puskesmas Tegal Angus


No Nama Diagnosa Jumlah
1 Acute upper respiratory infection, unspecified 194

2 Dermatitis, unspecified 95
3 Gastroduodenitis, unspecified 75
4 Myalgia 71
5 Headache 65

6 Essensial (primary) Hypertension 51


7 Fever, unspecified 50
8 Cough 34
9 Dyspepsia 30
10 Supervision of other normal pregnancy 26

Sumber: Sistem Pendataan Manajemen Puskesmas Tegal Angus, 2017

8
 
1.1.5 Kesehatan Dasar
1.1.5.1 Pelayanan Kesehatan Dasar
1. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
Upaya Pemerintah Desa Tanjung Pasir untuk menurunkan angka kematian
ibu dengan instansi terkait, dalam hal ini puskesmas untuk pelayanan
kesehatan masyarakat, antara lain:
a. Kunjungan Ibu Hamil K1
Kunjungan ibu hamil yang mendapat pelayanan antenatal sesuai standar
yang pertama kali pada masa kehamilan. Cakupan K1 di puskesmas Tegal
Angus tahun 2017 adalah 99,5% dengan cakupan pemberian Fe1 sebesar 100
%.

b. Kunjungan Ibu Hamil K4


Kunjungan ibu hamil yang mendapat pelayanan antenatal sesuai standar
paling sedikit empat kali selama masa kehamilan, minimal satu kali pada
triwulan pertama, satu kali pada trimester kedua dan dua kali pada triwulan
ketiga kehamilan dan mendapat 90 tablet Fe. Cakupan kunjungan K4 di
puskesmas Tegal Angus tahun 2017 adalah 94 % dengan cakupan pemberian
Fe3 94,44%.

c. Persalinan Ditolong Tenaga Kesehatan


Ibu bersalin yang mendapat pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan
yang memiliki kompetensi kebidanan. Persalinan oleh tenaga kesehatan di
puskesmas Tegal Angus tahun 2017 adalah 96,8%.

d. Penanganan Bumil dan Neonatal Risiko Tinggi (Risti).


Deteksi dini kelompok bumil dan neonatal risti. Jika ditemukan lebih awal
dapat dilakukan intervensi untuk menangani risiko tersebut. Penemuan bumil
risti dan neonatal risti di puskesmas Tegal Angus pada tahun 2017 yaitu 183
bumil risti dari 253 sasaran bumil risti (72,3 %) dan 122 neonatal risti dari 122
sasaran neonatal risti (100 %).

9
 
e. Pelayanan Neonatal
Bayi hingga usia kurang dari satu bulan merupakan golongan yang
beresiko kesehatan paling tinggi. Upaya yang dilakukan untuk mengurangi
resiko antara lain dengan melakukan pertolongan persalinan oleh tenaga
kesehatan dan pelayanan kesehatan pada neonates (0-28 hari) minimal dua
kali, satu kali pada umur 0-7 hari dan satu kali pada umur 8-28 hari.

2. Deteksi dini tumbuh kembang anak balita dan pemeriksaan kesehatan anak
sekolah
Pelayanan anak balita dari 3768 balita yang mendapat pelayanan sebanyak
3541 balita (94 %). Sudah cukup memadai, masih ada kendala yang dihadapi
antara lain kurangnya pengetahuan dan kesadaran orang tua untuk memeriksa
tumbuh kembang balitanya. upaya yang dilakukan antara lain penyuluhan di
posyandu dan pembentukan kelas ibu balita.

3. Keluarga Berencana
a. Peserta KB Baru
Jumlah PUS di wilayah kerja Puskesmas Tegal Angus tahun 2017 adalah
13.732 dengan peserta KB baru sebanyak 2756 pasangan (20,1 %).

b. Peserta KB Aktif
Jumlah peserta KB aktif sebanyak 7383 pasangan (58 %). Salah satu
hambatannya adalah tingkat ekonomi yang rendah karena alat kontrasepsi
yang tidak lagi disubsidi.

4. Imunisasi
a. Desa UCI
Desa binaan di wilayah Puskesmas Tegal Angus ada 6 desa. Desa yang
mencapai UCI pada tahun 2017 ini sudah 6 desa, sehingga cakupan desa UCI
sudah 100 % di wilayah kerja puskesmas Tegal Angus.

b. Drop Out Imunisasi Campak-Polio


Drop Out imunisasi DPT1-Campak di Puskesmas Tegal Angus tahun
2017 adalah 3,04 %.
10
 
5. Gizi
a. Penanganan Balita BGM dan Gizi Buruk
Penanganan balita gizi buruk dengan diberikan PMT pemulihan di klinik
gizi dan MP-ASI untuk perawatan dirumah dan kegiatan kunjungan rumah
untuk pemantauan pemberian PMT serta rujukan untuk balita gizi buruk yang
memerlukan perawatan.

b. ASI Eksklusif
ASI merupakan makanan penting untuk bayi. Pemberian ASI eksklusif
adalah pemberian makanan hanya ASI sampai bayi berumur 6 bulan. Zat gizi
yang terkandung dalam ASI cukup memenuhi kebutuhan nutrisi untuk bayi
sampai berumur 6 bulan. Keuntungan dari ASI adalah ASI mengandung zat
kekebalan tubuh, mengandung protein yang mudah diserap oleh tubuh bayi,
mudah dan murah diberikan untuk bayi serta membangun ikatan kasih sayang
antara ibu dan anak. Jumlah bayi yang diberikan ASI eksklusif di puskesmas
tegal angus pada tahun 2017 ini adalah 412 bayi dari 575 bayi (71,7 %),
menurun dari tahun lalu sebesar 73,7 %.

c. Penanggulangan Kekurangan Vitamin A (KVA)


Program penanggulangan kekurangan vitamin telah dimulai sejak tahun
1970-an namun sampai saat ini masalah KV masih menjadi salah satu masalah
gizi utama di Indonesia. KVA tingkat berat (xerophthalmia) yang dapat
menyebabkan kebutaan sudah jarang ditemui, tetapi KVA tingkat sub - klinis
yaitu KVA yang belum menampakkan gejala nyata masih diderita oleh sekitar
50% di Indonesia.

1.1.5.2. Pelayanan Kesehatan Pengembangan


Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut
Pelayanan kesehatan salah satunya ditujukan terhadap kelompok usia
lanjut, dimana pada kelompok ini biasanya banyak mengalami gangguan
kesehatan degeneratif dan fungsi tubuh lainnya. Dalam upaya meningkatkan
status kesehatan usia lanjut telah dilaksanakan program pelayanan kesehatan usia
lanjut.

11
 
1.1.5.3 Perilaku Masyarakat
Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Puskesmas dilakukan
melalui program promosi kesehatan yaitu penyebarluasan informasi kesehatan
untuk meningkatkan derajat kesehatan. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di
masyarakat dapat menggambarkan derajat kesehatan wilayah tersebut, hal ini
dapat disajikan dengan indikator PHBS, adapun dari hasil kajian PHBS di
wilayah Puskesmas Tegal Angus pada Tahun 2017 masih rendah yaitu 33,3 % hal
ini dikarenakan:
• Penduduk miskin masih banyak, sehingga berdampak pada kurangnya
partisipasi masyarakat dalam menjalankan indikator PHBS.
• Tingkat pendidikan yang masih rendah sehingga kurangnya kesadaran
tentang ASI Esklusif, aktifitas fisik, merokok dalam rumah.
• Kurangnya kader jumantik sehingga kegiatan pemeriksaan jentik berkala
kurang optimal.
• Kesadaran tentang pentingnya lingkungan sehat, masih rendah.

1.1.5.4 Kesehatan Lingkungan


Kesehatan Lingkungan merupakan aspek yang penting dibidang
kesehatan, upaya peningkatan kualitas lingkungan merupakan langkah yang tepat
dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan keluarga yang lebih baik.
Berikut ini upaya-upaya peningkatan kualitas lingkungan bagi kesehatan yang
dilakukan di Puskesmas Tegal Angus:

a) Penyehatan Perumahan
Rumah merupakan tempat berkumpul/ beristirahat bagi semua anggota
keluarga dan untuk menghabiskan sebagian besar waktunya, sehingga kondisi
kesehatan perumahan dapat berperan sebagai media penularan penyakit diantara
anggota keluarga atau tetangga sekitarnya. Rumah sehat adalah rumah tinggal
yang memenuhi syarat kesehatan, hasil pemantauan selama tahun 2016
menunjukkan dari 9413 rumah yang diperiksa sebanyak 2,56 % yang
memenuhi syarat kesehatan.

12
 
b) Pemenuhan Kebutuhan Sarana Sanitasi Dasar
Pemenuhan kebutuhan sarana sanitasi dasar di wilayah Puskesmas
Tegal Angus sangat kurang sekali. Dari jumlah rumah yang diperiksa jumlah
yang memiliki tempat sampah sehat hanya 10,23 %.

1.1.5.5 Penyehatan Tempat Tempat Umum (TTU)


Pengawasan terhadap TTU dilakukan untuk meminimalkan faktor resiko
sumber penularan bagi masyarakat yang memanfaatkan TTU. Bentuk kegiatan
yang dilakukan antara lain meliputi pengawasan kualitas lingkungan TTU secara
berkala, bimbingan, penyuluhan, dan sarana perbaikan. Tidak adanya tenaga
sanitarian dan kurangnya tenaga di Puskesmas Tegal Angus menyebabkan
pembinaan di TTU tidak dapat dilakukan.

1.1.5.6 Penyehatan Makanan dan Minuman


Makanan dan minuman adalah kebutuhan pokok manusia dan sumber
utama kehidupan bagi umat manusia, maka dengan itu makanan yang tidak
dikelola dengan baik justru akan menjadi sumber media yang sangat efektif
didalam penularan penyakit saluran pencernaan.

1.2 Data Keluarga Binaan


Keluarga binaan kelompok kami bertempat tinggal di Kampung Teluk Jamblang
Desa Pangkalan, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten.
Keluarga binaan kelompok kami terdiri dari lima kepala keluarga, antara lain:

1. Keluarga Tn. Toh Jaya


2. Keluarga Tn. Soma
3. Keluarga Tn. Rohiman
4. Keluarga Ny. Hj. Ma’ani

13
 
Gambar 1.5. Denah Rumah Keluarga Binaan

1.2.1. Keluarga Binaan Tn. Toh Jaya


Keluarga binaan ini bertempat tinggal di Kampung Teluk Jamblang Desa
Pangkalan, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten. Keluarga
ini terdiri seorang suami, yang mempunyai satu orang istri dan telah mempunyai tiga
orang anak dari pernikahan pertama suami. Tn. Toh Jaya berusia 42 tahun dan bekerja
sebagai karyawan swasta di Perusahaan Listrik Negara dengan rata-rata penghasilan
per bulan Rp 5.000.000,00. Istrinya, Ny Hilda, sebagai Ibu rumah tangga. Tn. Toh
Jaya tiga anak dari pernikahan pertama; anak pertama berusia 20 tahun, tinggal
serumah dengan Tn. Toh Jaya anak keuda berusia 17 tahun, tinggal serumah dengan
Tn. Toh Jaya, anak ketiga berusia 9 tahun tinggal serumah dengan Tn. Toh Jaya dan
Ny. Hilda.

14
 
Tabel 1.7 Data Anggota Keluarga Tn. Toh Jaya

Status Jenis Usia Penghasilan


No Nama Pendidikan Pekerjaan
Keluarga Kelamin (Tahun) Perbulan
1 Tn. Toh Kepala Laki – laki 42 th SMA Karyawan Rp.
Jaya keluarga Swasta 5.000.000,00
PLN
2 Ny. Hilda Istri Perempuan 42 th D3 Ibu Rumah -
Managemen Tangga

3 Tn. Ahmad Anak Laki – laki 20 th SMA - -


pertama
4 Nn. Anissa Anak kedua Perempuan 17 th SMP - -

5 An. Tri Anak ketiga Perempuan 10 th SD - -


Nidya

a. Bangunan Tempat Tinggal


Rumah keluarga Tn. Toh Jaya Merupakan rumah kontrakan, dengan ukuran
bangunan 4 m x 12 m dan luas bangunan 48 m2. Di dalam rumah terdapat 2
kamar tidur, 1 kamar mandi, 1 dapur dan 1 ruang tamu. Bangunan rumah tidak
bertingkat dan lantai rumah keramik. Atap terbuat dari genteng dengan langit-
langit terbuat dari triplek. Terdapat 1 jendela di depan rumah yang sering
dibuka di depan rumah. Ventilasi terdapat di depan dan di belakang rumah
sebanyak 5 buah. Pada ruang tamu terdapat 1 jendela dan 3 ventilasi. Pada
dapur dan kamar mandi terdapat 1 ventilasi. Luas kamar tidur kurang lebih 3 x
4 meter, pencahayaannya kurang karena tidak terapat jendela. Di bagian depan
rumah terdapat teras berukuran 4 m x 1,5 m, dan ruang tamu dengan luas 3 x 4
meter. Di bagian belakang rumah terdapat dapur dan kamar mandi yang
bergabung menjadi satu ruangan. Luas dapur berukuran kurang lebih 2 x 1,5 m
dan kamar mandi 2 x 1,5 meter. Air untuk MCK didapat dari pompa air dan
sifat airnya jernih, berwana bening, serta tidak berbau dan rasanya tawar.
Pembuangan limbah cair rumah tangga lansung ke selokan di samping rumah.
Terdapat 1 buah lampu dengan daya 10 watt di tiap ruangan.

15
 
Gambar 1.6. Denah Rumah Tn. Toh Jaya

b. Lingkungan Pemukiman
Rumah Tn. Toh Jaya terletak di pemukiman yang padat penduduk. Di bagian
depan terdapat jalan setapakm bagian belakang terdapat rumah warga, di
bagian kanan dan kiri terdapat rumah warga lain.

c. Pola Makan
Makanan keluarga dimasak sendiri oleh Ny. Hilda. Ia sering memasak
makanan dengan menu seperti sayur, ikan, ayam, telor, tahu dan tempe. Setiap
hari makan besar dilakukan 3x sehari, setiap pagi, siang dan malam. Keluarga

16
 
ini jarang mengonsumsi santan dan daging. Keluarga Tn. Toh Jaya jarang
mengonsumsi buah-buahan namun mengonsumsi sayur setiap hari. Sumber air
minum didapat dari air galon isi ulang.

d. Riwayat Obstetrik dan Pola Asuh Ibu dan Anak


Tn. Toh Jaya memiliki tiga anak dari pernikahan pertama. Ketiga anak lahir di
Bidan. Ny. Hilda belum memiliki anak.

e. Kebiasaan Berobat
Gangguan kesehatan yang sering dialami anggota keluarga adalah nyeri ulu hati dan
batuk pilek. Kebiasaan Ny.Hilda, biasanya berobat ke puskesmas atau klinik
terdekat. Kebiasaan Tn. Toh Jaya adalah di urut dan di kerok.

f. Riwayat Penyakit
Keluarga Tn. Toh Jaya mempunyai riwayat penyakit. 1 minggu yang lalu Ny.Hilda
menderita batuk berdahak selama 2 minggu dan sembuh setelah mengkonsumi obat
OBH yang diberikan oleh klinik.

g. Perilaku dan Aktivitas Sehari – Hari.


Tn. Toh Jaya memiliki kebiasaan merokok 2 bungkus perhari. Tn. Toh jaya tidak
melakukan aktivitas olah raga. Anak pertama dari Tn. Toh Jaya, Tn. Ahmad
merokok 1 bungkus per hari. Tn. Toh Jaya mengaku keluarganya sering mencuci
tangan sebelum dan sesudah makan. Tn Toh Jaya memikili tempat pembuangan
sampah. Ny. Hilda mengaku melakukan aktivitas ibu rumah tangga setiap hari
seperti menyapu rumah dan mengepel lantai satu kali sehari. Kebiasaan mandi
keluarga Tn. Toh Jaya satu hari dua kali dan setiap mandi ganti baju yang berbeda.
Untuk alat mandi Tn. Toh Jaya menggunakan alat mandi masing-masing.

17
 
Tabel 1. 8 Faktor Internal Keluarga Tn. Toh Jaya

No Faktor Internal Permasalahan


1. Kebiasaan Merokok Tn. Toh Jaya merokok 2 bungkus rokok perhari.
T Tn. Ahmad merokok 1 bungkus rokok perhari
a
2. Olahraga Tn Toh Jaya dan Ny. Hilda tidak mempunyai
b rutinitas aktivitas berolahraga.
e Tn. Ahmad rutin olah raga futsal seminggu sekali.
Nn. Anissa tidak rutin olah raga.
l Nn. Tri Nidya rutin olah raga di sekolahnya.

3. Pola Makan Setiap hari makan besar dilakukan 3x/hari, setiap


1 pagi, sore dan malam. Masak sendiri, memasak
. makanan dengan menu seperti sayur, ikan, ayam,
telur, tahu, dan tempe.

4. Pola
9 Pencarian Berobat ke puskesmas atau rumah sakit.
Pengobatan

5. Menabung
F Keluarga Tn. Toh Jaya memiliki tabungan untuk
pendidikan anak Tri Nidya.
a
6. Kebersihan
k Diri Untuk alat mandi Tn. Toh Jaya menggunakan alat
mandi masing masing.
t
7. Aktivitas
o Sehari-hari Tn. Toh Jaya bekerja sebagai karyawan swasta di
PLN, jika tidak sedang bekerja Tn. Toh Jaya
r beristirahat di rumah
Ny. Hilda melakukan aktivitas rumah tangga seperti
E bersih-bersih dan memasak.
8. Alat
k Kontrasepsi Ny.Hilda tidak menggunakan alat kontrasepsi KB.
s

18
 
Tabel 1.9 Faktor Eksternal Keluarga Tn. Toh Jaya
No. Faktor Eksternal Permasalahan
1. Luas Bangunan Luas bangunan 48 m2

2. Ruangan dalam Teras berukuran 4m x 1,5m, ruang tamu berukuran


Rumah 4m x 3m, 2 kamar tidur berukuran 4m x 3m, 1
kamar mandi berukuran 2m x 1,5m dan dapur
berukuran 2m x 1,5m

3. Jamban Keluarga Tn. Toh Jaya memiliki jamban di dalam


rumah, limbah cair langsung mengalir ke selokan

4. Jendela dan Ventilasi terdapat di depan dan di belakang rumah


Ventilasi sebanyak 5 buah. Pada ruang tamu terdapat 1
jendela dan 3 ventilasi. Tidak terdapat jendela atau
ventilasi di kamar tidur.

5. MCK MCK dilakukan di dalam rumah

6. Pencahayaan Setiap ruangan memiliki 1 lampu daya 10 watt.


Sinar matahari tidak masuk ke tiap ruangan.

7. Sumber Air Air didapatkan dari pompa air. Air bersifat jernih,
berwarna bening dan tidak berbau dan rasanya
tawar.

8. Saluran Pembuangan Limbah cair rumah tangga langsung dibuang ke


Limbah Cair selokan

9. Tempat Pembuangan Keluarga Tn. Toh Jaya memiliki tempat


Sampah pembuangan sampah. Sampah dibuang di belakang
rumah dan diangkut oleh petugas sampah.
10. Lingkungan Sekitar Sebelah kanan, kiri, dan belakang rumah Tn. Toh
Rumah jaya berbatasan dengan rumah lainnya, sementara
bagian depan terdapat jalan setapak.

1.2.2. Keluarga Tn. Soma Atmaja


A. Data-data Keluarga Tn. Soma Atmaja
Keluarga binaan Tn. Soma Atmaja terdiri dari 5 anggota keluarga yang
terdiri dari istrinya Ny. Siti Yuliana dan tiga anak kandungnya yaitu Rifki,
Siska, dan Ardiansyah.

Keluarga Tn.Soma Atmaja bertempat tinggal di Desa Pangkalan,


RT04/RW05, Kp. Kebon Jamblang, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten

19
 
Tangerang, Propinsi Banten. Tn. Soma Atmaja, berusia 44 tahun, sehari-hari
bekerja sebagai mekanik listrik di gedung, dengan penghasilan kasar berkisar
Rp 3.000.000 Pendapatan Tn. Soma Atmaja digunakan untuk memenuhi
kebutuhan hidup sehari-hari, seperti membeli makanan, membayar listrik,
pengobatan, kebutuhan rumah dan lain-lain. Ny Siti Yuliana berusia 38 tahun,
bekerja sebagai buruh pabrik dengan pendapatan berkisar Rp. 3.200.000. Tn.
Soma Atmaja memiliki 3 orang anak. Anak pertama bernama An. M. Rifki
berusia 18 tahun saat ini telah lulus dari SMK sedang menunggu panggilan
kerja. Anak kedua An. Siska berusia 13 tahun menduduki bangku kelas 6 SD,
dan anak ketiga An. Ardiansyah berusia 8 tahun menduduki bangku kelas 2 SD.

Tabel 1.10 Data Dasar Keluarga Tn.Soma Atmaja


Status Jenis Usia Pendidikan
No Nama Pekerjaan
Keluarga Kelamin (tahun) Terakhir
1. Tn.Soma Kepala Laki- Laki 44 STM Mekanik
Atmaja Keluarga Listrik

2. Ny. Siti Istri Perempuan 38 SLTP Buruh


Yuliana Pabrik

3. Tn. M. Anak Laki-laki 18 SMK Belum


Rifki Pertama bekerja

4. Nn. Siska Anak Perempuan 13 - Pelajar


Kedua
5. An. Anak Laki-laki 8 - Pelajar
Ardiansyah kedua

B. Bangunan Tempat Tinggal


Keluarga Tn. Soma tinggal di perumahan padat penduduk. Rumah sewa, dengan
luas tanah sekitar 48 m2 dan luas bangunan berukuran 4m x 12m. Bangunan tempat
tinggal tidak bertingkat, berlantaikan keramik, beratapkan genteng dengan plafon, dan
dindingnya terbuat dari batu bata dan disemen di seluruh bangunan tempat tinggal
namun dilapisi dengan cat tembok berwarna cream. Rumah ini terdiri dari ruang tamu
sekaligus ruang keluarga berukuran 4 m x 3 m, dua kamar tidur berukuran 4m x 3m.
Satu kamar digunakan oleh Ny. Siti dan Tn Soma dan satu anak perempuan nya, kamar
lain nya digunakan oleh anak laki-lakinya. Ventilasi yang ada berasal dari pintu depan

20
 
dengan panjang 170 cm x 150 cm, dan di kamar tidur tidak ada ventilasi. Di setiap atas
jendela terdapat sekat – sekat ventilasi udara dengan ukuran 15 x 19 cm Jendela yang
berada di samping pintu depan 70 cm x 25 cm dan memberikan jalan untuk cahaya dan
udara masuk kerumah. Selain itu terdapat satu ruang dapur 4 m x 1,5 m dengan atap
terbuka dengan sumber cahaya. Pencahayaan di rumah ini terdapat 5 buah lampu di
dalam rumah, berwarna putih dan terdapat 1 buah lampu di teras rumah dan berwarna
putih. Keluarga ini memiliki kamar mandi dengan jamban.

Gambar 1.7. Denah Rumah Tn. Soma Atmaja

21
 
C. Lingkungan Pemukiman
Rumah Tn. Soma Atmaja terletak di pemukiman yang padat penduduk. Rumah
Tn. Soma berada di pemukiman padat, harus melewati jalan setapak untuk menuju
rumah Tn. Soma dari jalan utama. Di samping kanan terdapat rumah tetangganya.

D. Pola Makan
Keluarga Tn.Soma memiliki kebiasaan makan tiga kali sehari. Sehari-hari
Ny.Siti memasak makanan dengan contoh menu yang disajikan sehari-hari ialah nasi,
ikan, tempe, telur, ayam, sayuran. Namun keluarga sangat jarang mengkonsumsi
buah-buahan.

E. Riwayat Obstetrik dan Pola Asuh Ibu dan Anak


Ny. Siti menggunakan Kb suntik 3 Bulan. Semua anak Ny. Siti lahir dengan
spontan di bidan desa setempat. Semua anak juga lahir dengan berat badan normal
dengan rata-rata berat lahir lebih dari 3000 gram. Tidak ada anak yang mengkonsumsi
ekslusif karena Ny. Siti bekerja. Tidak ada penyakit atau penyulit selama kehamilan.
Ny. Siti mengakui selalu membawa anak-anaknya ke posyandu untuk imunisasi
lengkap.

Tabel. 1.11 Tabel Riwayat Obstetrik Ny. Siti

No Usia Penolong Jenis BB Lahir Asi Keadaan


Kehamilan Persalinan Eksklusif
1 9 bulan Bidan Normal 3200 gr - Hidup
2 9 bulan Bidan Normal 3100 gr -   Hidup
3 9 bulan Bidan Normal 3000 gr -   Hidup

F. Riwayat Penyakit dan Kebiasaan Berobat


Tn. Soma tidak memiliki riwayat penyakit dalam 6 bulan terakhir. Riwayat
merokok sudah 10 tahun. Ia sangat jarang ke puskesmas karena jarang merasakan
keluhan ditubuhnya.
Ny. Siti tidak memiliki riwayat penyakit, asma, hipertensi, maupun DM, dan
dalam 6 bulan terakhir juga tidak memiliki keluhan. Anak Tn. Soma, Siska sebulan
yang lalu mengalami keluhan gastritis, dan Tn. Soma lainnya tidak mengalami
keluhan pada 6 bulan terakhir.
22
 
G. Perilaku dan Aktivitas Sehari-hari
Keluarga Tn. Soma mengaku selalu mencuci tangan sebelum makan, namun
jarang menggunakan sabun. Tn. Soma mengaku sering merokok di belakang rumah
dengan atap terbuka, begitu juga dengan anaknya Irfan yang merokok sejak duduk
dibangku kelas 2 STM
Dalam kesehariannya Tn. Soma menggunakan air pam untuk mandi dan
mencuci. Air pam diakui jernih, tidak berbau, tidak berasa. Sedangkan untuk
memasak, keluarga Tn. Soma menggunakan air galon isi ulang.
Tabel 1. 12 Identifikasi Faktor Internal Keluarga Tn. Soma

No Faktor Internal Permasalahan


1. Kebiasaan Merokok Tn. Soma mempunyai kebiasaan merokok
1-1,5 bungkus sehari, dan sudah merokok
sejak ± 10 tahun.
2. Olahraga Keluarga Tn. Soma tidak rutin berolahraga
3. Pola Makan Ny. Siti terkadang memasak untuk makan
keluarga. Biasanya 3 kali sehari.
4. Pola Pencarian Apabila sakit, keluarga Tn. Soma biasanya
Pengobatan langsung pergi ke puskesmas terdekat untuk
mendapatkan pengobatan.

5. Menabung Keluarga Tn. Soma tidak memiliki


tabungan.
6. Kebersihan Diri Untuk alat mandi Tn. Soma menggunakan
alat mandi masing masing.
7. Aktivitas Sehari-hari Tn. Soma dan istri mendapat penghasilan
dari bekerja sebagai karyawan.
Keluarga Tn. Soma jarang mencuci tangan
dengan sabun.
8. Alat Kontrasepsi Ny. Siti tidak menggunakan alat kontrasepsi
KB.

23
 
Tabel 1.13 Identifikasi Faktor Eksternal Keluarga Tn. Soma

No. Faktor Eksternal Permasalahan


1. Luas Bangunan Luas bangunan 48 m2

2. Ruangan dalam Teras berukuran 4m x 1,5m, ruang tamu berukuran


Rumah 4m x 3m, 2 kamar tidur berukuran 4m x 3m, 1
kamar mandi berukuran 2m x 1,5m dan dapur
berukuran 2m x 1,5m

3. Jamban Keluarga Tn. Soma memiliki jamban di dalam


rumah, limbah cair langsung mengalir ke selokan

4. Jendela dan Ventilasi terdapat di depan dan di belakang rumah


Ventilasi sebanyak 5 buah. Pada ruang tamu terdapat 1
jendela dan 3 ventilasi. Tidak terdapat jendela atau
ventilasi di kamar tidur.

5. MCK MCK dilakukan di dalam rumah

6. Pencahayaan Setiap ruangan memiliki 1 lampu daya 10 watt.


Sinar matahari tidak masuk ke tiap ruangan.

7. Sumber Air Air didapatkan dari pompa air. Air bersifat jernih,
berwarna bening dan tidak berbau dan rasanya
tawar.

8. Saluran Pembuangan Limbah cair rumah tangga langsung dibuang ke


Limbah Cair selokan

9. Tempat Pembuangan Keluarga Tn. Soma memiliki tempat pembuangan


Sampah sampah. Sampah dibuang di belakang rumah dan
diangkut oleh petugas sampah.
10. Lingkungan Sekitar Sebelah kanan, kiri, dan belakang rumah Tn. Soma
Rumah berbatasan dengan rumah lainnya disebelah kanan
rumah, sementara bagian kiri dan depan terdapat
jalan setapak.

1.2.3. Keluarga Tn. Limang Rohiman


A. Data Dasar Keluarga Tn. Rohiman
Keluarga binaan Tn. Rohiman terdiri dari 2 anggota keluarga, yaitu Tn.
Rohiman dan seorang istri Ny. Hayati, mereka dikaruniai 5 anak namun sudah
menikah dan pisah dengan mereka, namun ibu dari Ny Hayati masuk dalam
tanggungan mereka. Keluarga Tn. Rohiman bertempat tinggal di desa Pangkalan, RT
004/RW 05, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten. Tn.
24
 
Rohiman, berusia 60 tahun, bekerja sebagai wiraswasta berjualan Buah dengan
penghasilan kasar berkisar Rp 3.000.000 – Rp 4.000.000 perbulan. Pendapatan Tn.
Rohiman digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Tabel 1.14. Data Dasar Keluarga Tn. Rohiman


Jenis
No Status Usia Pendidikan
Nama Kelamin Pekerjaan
Keluarga (tahun) Terakhir
(L/P)
1. Tn. Kepala L 60 SMP Wiraswasta
Rohiman Keluarga
2. Ny Hayati Istri P 55 SD Ibu rumah
tangga

B. Bangunan Tempat Tinggal


Keluarga Tn. Rohiman tinggal di rumah milik sendiri, dengan luas tanah
sekitar 112 m2 dan luas bangunan berukuran 7 m x 16 m. Bangunan tempat
tinggal tidak bertingkat, berlantaikan keramik, beratapkan genteng dengan plafon,
dan dindingnya terbuat dari batu bata dan disemen di seluruh bangunan tempat
tinggal namun dilapisi dengan cat tembok berwarna hijau. Rumah ini terdiri dari
ruang tamu berukuran 3 m x 3 m, ruang keluarga berukuran 3 m x 6 m, satu
kamar tidur berukuran 3 m x 3 m. Satu kamar digunakan oleh Tn Rohiman dan
Ny Hayati. Ventilasi yang ada berasal dari pintu depan dengan panjang 170 cm x
50 cm, jendela ukuran 170 cm x 100 cm dan di kamar tidur ada ventilasi
berukuran 100 cm x 80 cm. Di setiap atas jendela terdapat sekat – sekat ventilasi
udara dengan ukuran 25 cm x 150 cm. Selain itu terdapat satu ruang dapur 6 m x
3 m. Keluarga ini tak memiliki kamar mandi dan jamban sehingga mereka
menggunakan jamban umum.

25
 
Gambar 1.8. Denah Rumah Tn. Rohiman

C. Lingkungan Pemukiman
Rumah Tn. Rohiman terletak di pemukiman yang padat penduduk. Rumah Tn.
Rohiman harus melewati jalan setapak untuk menuju rumah Tn. Rohiman dari jalan
utama. Di samping kanan, kiri, terdapat rumah tetangganya didepan terdapat
musholla, terdapat aliran got di belakang rumah Tn. Rohiman serta kebon di samping
rumah Tn. Rohiman.

D. Pola Makan
Tn. Rohiman memiliki kebiasaan makan tiga kali sehari. Tn. Rohiman memasak
makanan dengan menu semampunya untuk mencakup kebutuhan 4 sehat 5 sempurna,
contoh menu yang disajikan sehari-hari ialah nasi, ikan, tempe, telur, ayam, sayuran.

26
 
E. Riwayat Penyakit dan Kebiasaan Berobat
Tn. Rohiman tidak memiliki riwayat penyakit serius. Saat ini Tn. Rohiman
sedang sakit batuk dan pilek namun tidak ada riwayat sakit yang lama. Keluarga Tn.
Rohiman sampai saat ini belum pernah dirawat di rumah sakit, melainkan hanya
terkena batuk dan pilek saja. Keluarga Tn. Rohiman memilih berobat ke Puskesmas.

F. Perilaku dan Aktivitas Sehari-hari


Tn. Rohiman mengaku mencuci tangan sebelum makan. Ny. Hayati mengaku
tidak memiliki kebiasaan berolahraga.
Dalam kesehariannya Tn. Rohiman menggunakan air pompa dari sumur untuk
mandi dan mencuci. Sedangkan untuk memasak, Tn. Rohiman menggunakan air
PAM. Tn. Rohiman mengumpulkan sampah di plastik jika terlihat sudah banyak,
mereka membakarnya di kebon dekat rumahnya.
Kebiasaan sehari hari Tn. Rohiman sering merokok. Dalam sehari-harinya Tn.
Rohiman dapat menghabiskan 1 bungkus rokok.
Tabel 1. 15 Identifikasi Faktor Internal Keluarga Tn. Rohiman
No Faktor Internal Permasalahan
1. Kebiasaan Merokok Tn. Rohiman mempunyai kebiasaan merokok 1 bungkus
sehari, dan sudah merokok sejak ± 40 tahun.

2. Olahraga Keluarga Tn.Rohiman tidak rutin berolahraga.

3. Pola Makan Ny. Hayati memasak untuk makan keluarga. Biasanya 3 kali
sehari dengan menu ikan, ayam, sayur, tempe dan tahu.

4. Pola Pencarian Pengobatan Apabila sakit, keluarga Tn. Rohiman biasanya langsung
pergi ke puskesmas terdekat untuk mendapatkan
pengobatan.

5. Menabung Keluarga Tn. Rohiman tidak memiliki tabungan.

6. Kebersihan Diri Untuk alat mandi Tn. Soma menggunakan alat mandi
masing masing.

7. Aktivitas Sehari-hari Tn. Rohiman mendapat penghasilan dari bekerja sebagai


pedagang buah.
Ny. Hayati melakukan aktivitas rumah seperti bersih-bersih,
meyuci dan memasak
Keluarga Tn.Rohiman mencuci tangan tetapi tidak
menggunakan sabun.
8. Alat Kontrasepsi Ny. Hayati tidak menggunakan alat kontrasepsi KB.

27
 
Tabel 1. 16 Identifikasi Faktor Eksternal Keluarga Tn. Rohiman
No. Faktor Eksternal Permasalahan
1. Luas Bangunan Luas bangunan 112 m2
2. Ruangan dalam Ruang tamu berukuran 3m x 3 m, 3 kamar tidur
Rumah dengan ukuran 3 x 3 m dan dapur ukuran 3 x 6 m

3. Jamban Keluarga Tn. Rohiman tidak memiliki jamban di


dalam rumah dan menggunakan jamban umum.
4. Jendela dan Ventilasi Terdapat 2 jendela dan ventilasi diatasnya di ruang
tamu dan 1 jendela dan ventilasi diatasnya di kamar
tidur.

5. MCK Mencuci baju dan piring di dalam rumah.


Mandi dan kakus di jamban umum

6. Pencahayaan Setiap ruangan memiliki 1 lampu daya 8 watt. Sinar


matahari tidak masuk ke tiap ruangan.
7. Sumber Air Air didapatkan dari pompa air. Air bersifat jernih,
berwarna bening dan tidak berbau dan rasanya tawar.
8. Saluran Pembuangan Limbah cair rumah tangga langsung dibuang ke
Limbah Cair selokan t
9. Tempat Pembuangan Keluarga Tn. Rohiman memiliki tempat pembuangan
Sampah sampah. Sampah dibuang di depan rumah dan
diangkut oleh petugas sampah.

10. Lingkungan Sekitar Sebelah kanan dankiri Tn. Rohiman berbatasan


Rumah dengan rumah lainnya, sementara bagian depan
terdapat mushola dan bagian belakang terdapat
kebun

1.2.4 Keluarga Ny. Hj. Ma’ani


A. Data-data Keluarga Ny. Hj. Ma’ani
Keluarga Ny. Hj Ma’ani bertempat tinggal di Desa Pangkalan, RT 04/RW 05,
Kp. Kebon Jamblang, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Propinsi
Banten. Ny. Hj. Ma’ani tinggal sendiri di rumahnya dimana dia mendapatkan
kebutuhan sehari hari dari anak dan menantunya yang tinggal di sebelah rumahnya.
Ny. Hj. Ma’ani memiliki satu orang anak berumur 55 tahun yang sudah berkeluarga
sendiri dan tinggal bersebelahan dengan Hj. Ny. Ma’ani.

28
 
Tabel 1.17 Data Dasar Keluarga Ny. Hj. Ma’ani
Jenis
Status Pendidika
No Nama Kelamin Usia (tahun) Pekerjaan
Keluarga n Terakhir
(L/P)
1. Ny. Hj. Kepala P 85 SD Ibu Rumah
Ma’ani Keluarga Tangga

B. Bangunan Tempat Tinggal


Keluarga Ny.Hj Ma’ani tinggal di perumahan padat penduduk. Rumah milik
sendiri, dengan luas tanah sekitar 48 m2 dan luas bangunan berukuran 3 m x 16 m.
Bangunan tempat tinggal tidak bertingkat, berlantaikan keramik, beratapkan genteng
dengan plafon, dan dindingnya terbuat dari batu bata dan disemen di seluruh bangunan
tempat tinggal namun dilapisi dengan cat tembok berwarna hijau. Rumah ini terdiri dari
ruang tamu sekaligus ruang keluarga berukuran 3 m x 5 m, satu kamar tidur berukuran
3 x 3 cm. Satu kamar digunakan oleh Ny. Hj Ma’ani. Ventilasi yang ada berasal dari
pintu depan dengan panjang 170 cm x 150 cm, dan di kamar tidur tidak ada ventilasi.
Di setiap atas jendela terdapat sekat – sekat ventilasi udara dengan ukuran 15 x 19 cm
Jendela yang berada di samping pintu depan 70 cm x 25 cm dan memberikan jalan
untuk cahaya dan udara masuk kerumah. Selain itu terdapat satu ruang dapur 2 m x 1,5
m. Pencahayaan di rumah ini terdapat 5 buah lampu di dalam rumah, berwarna putih
dan terdapat 1 buah lampu di teras rumah dan berwarna putih. Keluarga ini memiliki
kamar mandi dengan jamban.

29
 
Gambar 1.9. Denah Rumah Keluarga Ny. Hj Ma’ani

C. Lingkungan Pemukiman
Rumah Ny. Hj Ma’ani terletak di pemukiman yang padat penduduk. Rumah Ny.
Hj Ma’ani berada di pemukiman padat, harus melewati jalan setapak untuk menuju
rumah Ny. Hj Ma’ani dari jalan utama. Di samping kiri terdapat rumah tetangganya,
tidak terdapat aliran selokan di depan rumah Tn. Syafuah sedangkan disebelah kiri
terdapat kebun.

D. Pola Makan
Keluarga Ny. Hj Ma’ani memiliki kebiasaan makan tiga kali sehari. Sehari-hari
Ny. Hj Ma’ani makan makanan yang dimasak oleh anak yang tinggal bersebelahan
dengannya dengan menu semampunya untuk mencakup kebutuhan 4 sehat 5

30
 
sempurna, contoh menu yang disajikan sehari-hari ialah nasi, ikan, tempe, telur,
ayam, sayuran dan terkadang menggunakan daging atau susu.

E. Riwayat Obstetrik dan Pola Asuh Ibu dan Anak


Ny. Hj. Ma’ani tidak memiliki riwayat KB. Semua anak Hj. Ny. Ma’ani lahir
dengan spontan di bidan desa setempat. Semua anak Hj. Ny. Ma’ani juga lahir dengan
berat badan normal dengan rata-rata berat lahir 3000 gram. Ny. Hj. Ma’ani
memberikan ASI esklusif pada anaknya namun tidak diketahui riwayat imunisasi
anaknya.
Tabel. 1.18 Tabel riwayat Obstetrik
No Usia Penolong Jenis BB Asi Keada
kehamilan persalinan lahir Eksklusif an

1 9 bulan Bidan Normal 3000 gr + Hidup

H. Riwayat Penyakit dan Kebiasaan Berobat


Ny. Hj. Ma’ani tidak memiliki riwayat penyakit batuk-batuk berdahak sejak
lebih dari 3 tahun yang lalu. Ny. Hj. Ma’ani juga tidak mengaku tidak memiliki sesak
nafas. Beliau tidak memiliki riwayat penyakit, asma, hipertensi, maupun DM.

I. Perilaku dan Aktivitas Sehari-hari


Ny. Hj. Ma’ani tinggal sendiri di rumahnya namun tinggal bersebalahan dengan
anak semata wayangnya yang tinggal bersama suaminya. Ny. Hj. Ma’ani dalam
kesehariannya selalu berinteraksi dengan anak yang tinggal disebelah rumahnya untuk
menjalani kegiatan rumah tangga. Suami anaknya memiliki kebiasaan merokok
sebanyak satu bungkus perhari dan biasanya merokok di luar dan dalam rumah. Hal
ini menyebabkan Ny. Hj. Ma’ani sering terpapar dengan asap rokok.
Dalam kesehariannya Ny. Hj. Ma’ani menggunakan air pam untuk mandi dan
mencuci. Namun terkadang beliau juga sering menggunakan air sumur untuk
digunakan untuk mandi dan mencuci. Ny. Hj. Ma’ani dalam kesehariannya selalu
mengonsumsi buah-buahan dan sayur-sayuran yang cukup, beliau juga mengaku lebih
suka mengonsumsi daging ikan dibandingkan daging yang merah seperti daging sapi.

31
 
Tabel 1. 19. Identifikasi Faktor Internal Keluarga Ny. Hj. Ma’ani

No Faktor Internal Permasalahan


1. Kebiasaan Merokok Ny. Hj. Ma’ani tidak memiliki kebiasaan merokok
namun dalam kesehariannya beliau sering terpapar
dengan asap rokok
2. Olahraga Ny. Hj Ma’ani tidak olah raga
3. Pola Makan Ny. Hj. Ma’ani makan 3 kali sehari dengan
makanan yang dimasak oleh anaknya
4. Pola Pencarian Apabila sakit, Ny. Hj. Ma’ani biasanya langsung
Pengobatan pergi ke bidan terdekat untuk mendapatkan
pengobatan.

5. Menabung Ny. Hj. Ma’ani tidak memiliki tabungan.

6. Kebersihan Diri Untuk alat mandi Ny. Hj. Ma’ani menggunakan


alat mandi masing masing.
7. Aktivitas Sehari-hari Ny. Hj. Ma’ani tidak bekerja dan menjalani
hidupnya sebagai ibu rumah tangga
Ny. Hj. Ma’ani jarang berolahrahga
8. Alat Kontrasepsi Ny. Hj. Ma’ani tidak menggunakan alat
kontrasepsi KB.

32
 
Tabel 1. 20. Identifikasi Faktor Eksternal Keluarga Ny. Hj. Ma’ani

No. Faktor Eksternal Permasalahan


1. Luas Bangunan Luas bangunan 112 m2
2. Ruangan dalam Ruang tamu berukuran 3m x 3 m, 3 kamar tidur
Rumah dengan ukuran 3 x 3 m dan dapur ukuran 3 x 6 m

3. Jamban Ny. Hj. Ma’ani tidak memiliki jamban di dalam


rumah dan menggunakan jamban umum.
4. Jendela dan Ventilasi Terdapat 2 jendela dan ventilasi diatasnya di ruang
tamu dan 1 jendela dan ventilasi diatasnya di kamar
tidur.

5. MCK Mencuci baju dan piring di dalam rumah anaknya


Mandi dan kakus di jamban umum

6. Pencahayaan Setiap ruangan memiliki 1 lampu daya 8 watt. Sinar


matahari tidak masuk ke tiap ruangan.
7. Sumber Air Air didapatkan dari pompa air. Air bersifat jernih,
berwarna bening dan tidak berbau dan rasanya tawar.
8. Saluran Pembuangan Limbah cair rumah tangga langsung dibuang ke
Limbah Cair selokan
9. Tempat Pembuangan Ny. Hj. Ma’ani memiliki tempat pembuangan
Sampah sampah. Sampah dibuang di depan rumah dan
diangkut oleh petugas sampah.

10. Lingkungan Sekitar Sebelah kanan dan kiri Ny. Hj. Ma’ani berbatasan
Rumah dengan rumah lainnya, sementara bagian depan
terdapat mushola dan bagian belakang terdapat
kebun

1. 3 Penentuan Area Masalah


1.3.1 Penjabaran Area Masalah Keluarga Binaan
Keluarga Tn. Toh Jaya
a. Masalah non medis
1. Perilaku merokok di dalam rumah
2. Jarang melakukan olah raga
b. Masalah medis
1. Infeksi Saluran Pernapasan Atas
2. Riwayat penyakit jantung koroner pada salah satu anggota keluarga

33
 
Keluarga Tn. Soma
a. Masalah non medis
1. Perilaku merokok di dalam rumah
2. Jarang melakukan olah raga
b. Masalah medis
1. Gastritis
Keluarga Tn. Rohiman
a. Masalah Non Medis
1. Perilaku merokok di dalam rumah
2. Jarang melakukan olah raga
3. Tidak adanya jamban di dalam rumah
b. Masalah Medis
1. Infeksi Saluran Pernapasan Atas
Keluarga Ny. Hj. Ma’ani
a. Masalah non medis
1. Tidak adanya jamban di dalam rumah
2. Perilaku mencari pengobatan ke bidan, tidak langsung ke dokter

1.3.2 Usulan Masalah Area Keluarga Binaan


Dari beberapa rumusan masalah keluarga binaan yang didapat, 2 masalah
terbesar yang menjadi usulan untuk diangkat antara lain:
1. Perilaku merokok di dalam rumah
2. Kebiasaan olahraga yang jarang

1.3.3 Metode Pemilihan Area Masalah


Pemilihan area masalah yang akan kami gunakan ialah metode Delphi.
Metode Delphi merupakan suatu teknik membuat keputusan yang dibuat oleh suatu
kelompok orang yang mempunyai keahlian yang sama. Proses penetapan Metode
Delphi dimulai dengan identifikasi masalah yang akan dicari penyelesaiannya.
(Harold, et all, 1975).

34
 
Gambar 1.10 Proses Metode Delphi

Berdasarkan wawancara dan pengumpulan data dari kunjungan ke keluarga


binaan, maka dilakukanlah diskusi kelompok dan merumuskan serta menetapkan
area masalah yaitu “Perilaku Kebiasaan Merokok pada Kelaurga Binaan di Desa
Pangkalan RT004/RW005, Desa Tanjung Pasir, Kecamatan Teluk Naga, Provinsi
Banten”. Metode Delphi dalam penelitian ini digunakan sebagai penentu area
masalah.

1.3.4 Penentuan Area Masalah Keluarga Binaan


Pemilihan area masalah ini didasarkan atas metode Delphi dan melalui
berbagai pertimbangan yaitu:
1. Dalam kunjungan beberapa kali kerumah warga binaan, ditemukan bahwa
ketiga keluarga binaan memiliki kebiasaan merokok di dalam rumah. Sehingga
selama kunjungan dalam waktu yang berbeda dan diobservasi buruknya
perilaku merokok.
2. Setelah mendapatkan data sekunder dari Puskesmas Tegal Angus tahun 2017
mengenai jumlah penderita ISPA (Infeksi saluran pernafasan akut) yang
berobat ke puskesmas, didapatkan dari 194 orang yang menderita ISPA. Dan
dari data PHBS Puskesmas Tegal Angus Tahun 2016 didapatkan Tidak
merokok dalam rumah 58.7%. Dari hasil wawancara kepada keluarga binaan
didapatkan bahwa belum pernah diadakannya penyuluhan mengenai pengaruh
bahaya rokok terhadap penyakit ISPA dan cara berhenti merokok.

35
 
3. Menurut agama islam, merokok lebih banyak mudharatnya dibandingkan
dengan manfaatnya. Di tengah masyarakat kita telah tersebar dan terbentuk
bahwa hukum rokok dalam agama islam adalah haram dengan mengacu
kepada dalil-dalil yang ada. Allah berfirman : “Dan janganlah kamu
menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan“. (QS. Al Baqarah: 195).
Dari sekian masalah yang ada pada keluarga tersebut, maka diputuskan untuk
mengangkat permasalahan “Perilaku Kebiasaan Merokok pada Kelaurga Binaan di
Desa Pangkalan RT004/RW005, Desa Tanjung Pasir, Kecamatan Teluk Naga,
Provinsi Banten”.

1.3.5 Alasan Pemilihan Area Masalah


Dari sekian masalah yang ada pada keluarga binaan tersebut, diputuskan untuk
mengangkat “Perilaku Kebiasaan Merokok pada Kelaurga Binaan di Desa Pangkalan
RT004/RW005, Desa Tanjung Pasir, Kecamatan Teluk Naga, Provinsi Banten”.
Pemilihan area masalah ini didasarkan atas metode Delphi dan melalui
berbagai pertimbangan yaitu berdasarkan:
Sebagai pendekatan awal untuk mengetahui area masalah yaitu:
1. Data sekunder yang didapatkan dari Puskesmas, ditemukan penyakit Infeksi
saluran pernafasan atas yang merupakan penyakit peringkat pertama pada
sepuluh besar penyakit di Puskesmas Tegal Angus pada tahun 2017.
2. Data presurvey melalui kuesioner didapatkan perilaku kebiasaan merokok
pada responden.
3. Data primer yang didapatkan dari survey langsung keluarga binaan, bahwa
pengetahuan pada keluarga binaan sudah cukup baik dan pandangan tentang
merokok dalam banyak ditemukan perilaku merokok didalam rumah pada
keluarga binaan.
4. Dalam perspektif Islam, merokok lebih banyak mudharatnya dibandingkan
dengan manfaatnya. . Di tengah masyarakat kita telah tersebar dan terbentuk
bahwa hukum rokok dalam agama islam adalah haram dengan mengacu
kepada dalil-dalil yang ada.

Dari penjelasan tersebut, kami memutuskan untuk mengangkat permasalahan


“Perilaku Kebiasaan Merokok pada Kelaurga Binaan di Desa Pangkalan
RT004/RW005, Desa Tanjung Pasir, Kecamatan Teluk Naga, Provinsi Banten”.
36
 

You might also like