Professional Documents
Culture Documents
LATAR BELAKANG
1
1.1.2 Batas Wilayah
Batas-batas wilayah Desa Pangkalan seperti yang terlihat pada gambar adalah
sebagai berikut:
1) Sebelah utara berbatasan dengan Desa Tanjung Pasir
2) Sebelah timur berbatasan dengan Desa Tegal Angus, Kampung Besar, Melayu
Barat
3) Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Kampung Melayu Barat
4) Sebelah barat berbatasan dengan Desa Tanjung Burung
2
Tabel 1.1 Jumlah Penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas Tegal Angus
No Desa/Kelurahan Luas Jumlah Jumlah Rata-rata Kepadatan
Wilayah Penduduk Rumah jiwa/rumah Penduduk
(km2) (jiwa) Tangga (per km2)
3
Sebagian besar wilayah kerja Puskesmas Tegal Angus belum
berkembang secara ekonomi. Mata pencaharian penduduk didominasi oleh
nelayan, petani dan buruh dengan pendapatan yang tidak tetap. jumlah penduduk
miskin di wilayah kerja puskesmas Tegal Angus pada tahun 2017 adalah 31.898
jiwa yaitu 59,3 % dari jumlah penduduk 55.610 jiwa. Hal ini menunjukkan
hampir separuh dari jumlah penduduk di wilayah kerja puskesmas Tegal Angus
mempunyai tingkat ekonomi yang rendah seperti yang terlihat di grafik berikut
ini.
Jumlah
Jumlah
penduduk
penduduk
miskin
31.898
55.610
jiwa
jiwa
(59,3
%)
4
Tingkat pendidikan di Desa Pangkalan masih rendah. Dari 16.247 jiwa
penduduk Desa Pangkalan, hanya sedikit yang menyelesaikan jenjang
pendidikan sarjana.
Tabel 1.4 Tingkat Pendidikan di Desa Pangkalan
Tidak
SD SMP SMA Sarjana
Tamat SD
672 1.820 879 231 15
5
Misi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan Puskesmas Tegal
Angus sesuai dengan misi pembangunan kesehatan nasional:
1. Menggerakkan pembangunan berwawasaan kesehatan di wilayah kerjanya
2. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di
wilayah kerjanya
3. Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan, dan keterjangkauan
pelayanan kesehatan yang diselenggarakan
4. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga, dan
masyarakat beserta lingkungannya.
Untuk melaksanakan visi dan misi tersebut diperlukan etos kerja yang
baik dari seluruh staf Puskesmas Tegal Angus. Etos kerja yang baik dibangun
dengan menanamkan nilai dan motto kerja sebagai berikut:
Nilai-nilai:
1. Disiplin
2. Konsisten
3. Tanggung Jawab
4. Kejujuran
6
Gambar 1.4 Peta Wilayah Kerja Puskesmas Tegal Angus
Sumber: Laporan Kinerja Puskesmas Tegal Angus Tahun 2017
7
B. Jembatan
a. Jembatan besi : 1 km.
b. Jembatan beton : 7 km.
C. Sungai atau kali
Sungai atau kali yang mengalir di wilayah Kecamatan Teluk Naga
adalah sungai Cisadane dengan panjang saluran sejauh 12 km.
a. Irigasi atau Pengairan
Pengairan dapat mengairi sawah seluas 20.593.649 ha.
b. Bendungan air atau Dam
Bendungan dapat digunakan Perusahaan Daerah Air Minum
(PDAM) yang menjadi salah satu sumber air bersih yang
dimanfaatkan masyarakat.
2 Dermatitis, unspecified 95
3 Gastroduodenitis, unspecified 75
4 Myalgia 71
5 Headache 65
8
1.1.5 Kesehatan Dasar
1.1.5.1 Pelayanan Kesehatan Dasar
1. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
Upaya Pemerintah Desa Tanjung Pasir untuk menurunkan angka kematian
ibu dengan instansi terkait, dalam hal ini puskesmas untuk pelayanan
kesehatan masyarakat, antara lain:
a. Kunjungan Ibu Hamil K1
Kunjungan ibu hamil yang mendapat pelayanan antenatal sesuai standar
yang pertama kali pada masa kehamilan. Cakupan K1 di puskesmas Tegal
Angus tahun 2017 adalah 99,5% dengan cakupan pemberian Fe1 sebesar 100
%.
9
e. Pelayanan Neonatal
Bayi hingga usia kurang dari satu bulan merupakan golongan yang
beresiko kesehatan paling tinggi. Upaya yang dilakukan untuk mengurangi
resiko antara lain dengan melakukan pertolongan persalinan oleh tenaga
kesehatan dan pelayanan kesehatan pada neonates (0-28 hari) minimal dua
kali, satu kali pada umur 0-7 hari dan satu kali pada umur 8-28 hari.
2. Deteksi dini tumbuh kembang anak balita dan pemeriksaan kesehatan anak
sekolah
Pelayanan anak balita dari 3768 balita yang mendapat pelayanan sebanyak
3541 balita (94 %). Sudah cukup memadai, masih ada kendala yang dihadapi
antara lain kurangnya pengetahuan dan kesadaran orang tua untuk memeriksa
tumbuh kembang balitanya. upaya yang dilakukan antara lain penyuluhan di
posyandu dan pembentukan kelas ibu balita.
3. Keluarga Berencana
a. Peserta KB Baru
Jumlah PUS di wilayah kerja Puskesmas Tegal Angus tahun 2017 adalah
13.732 dengan peserta KB baru sebanyak 2756 pasangan (20,1 %).
b. Peserta KB Aktif
Jumlah peserta KB aktif sebanyak 7383 pasangan (58 %). Salah satu
hambatannya adalah tingkat ekonomi yang rendah karena alat kontrasepsi
yang tidak lagi disubsidi.
4. Imunisasi
a. Desa UCI
Desa binaan di wilayah Puskesmas Tegal Angus ada 6 desa. Desa yang
mencapai UCI pada tahun 2017 ini sudah 6 desa, sehingga cakupan desa UCI
sudah 100 % di wilayah kerja puskesmas Tegal Angus.
b. ASI Eksklusif
ASI merupakan makanan penting untuk bayi. Pemberian ASI eksklusif
adalah pemberian makanan hanya ASI sampai bayi berumur 6 bulan. Zat gizi
yang terkandung dalam ASI cukup memenuhi kebutuhan nutrisi untuk bayi
sampai berumur 6 bulan. Keuntungan dari ASI adalah ASI mengandung zat
kekebalan tubuh, mengandung protein yang mudah diserap oleh tubuh bayi,
mudah dan murah diberikan untuk bayi serta membangun ikatan kasih sayang
antara ibu dan anak. Jumlah bayi yang diberikan ASI eksklusif di puskesmas
tegal angus pada tahun 2017 ini adalah 412 bayi dari 575 bayi (71,7 %),
menurun dari tahun lalu sebesar 73,7 %.
11
1.1.5.3 Perilaku Masyarakat
Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Puskesmas dilakukan
melalui program promosi kesehatan yaitu penyebarluasan informasi kesehatan
untuk meningkatkan derajat kesehatan. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di
masyarakat dapat menggambarkan derajat kesehatan wilayah tersebut, hal ini
dapat disajikan dengan indikator PHBS, adapun dari hasil kajian PHBS di
wilayah Puskesmas Tegal Angus pada Tahun 2017 masih rendah yaitu 33,3 % hal
ini dikarenakan:
• Penduduk miskin masih banyak, sehingga berdampak pada kurangnya
partisipasi masyarakat dalam menjalankan indikator PHBS.
• Tingkat pendidikan yang masih rendah sehingga kurangnya kesadaran
tentang ASI Esklusif, aktifitas fisik, merokok dalam rumah.
• Kurangnya kader jumantik sehingga kegiatan pemeriksaan jentik berkala
kurang optimal.
• Kesadaran tentang pentingnya lingkungan sehat, masih rendah.
a) Penyehatan Perumahan
Rumah merupakan tempat berkumpul/ beristirahat bagi semua anggota
keluarga dan untuk menghabiskan sebagian besar waktunya, sehingga kondisi
kesehatan perumahan dapat berperan sebagai media penularan penyakit diantara
anggota keluarga atau tetangga sekitarnya. Rumah sehat adalah rumah tinggal
yang memenuhi syarat kesehatan, hasil pemantauan selama tahun 2016
menunjukkan dari 9413 rumah yang diperiksa sebanyak 2,56 % yang
memenuhi syarat kesehatan.
12
b) Pemenuhan Kebutuhan Sarana Sanitasi Dasar
Pemenuhan kebutuhan sarana sanitasi dasar di wilayah Puskesmas
Tegal Angus sangat kurang sekali. Dari jumlah rumah yang diperiksa jumlah
yang memiliki tempat sampah sehat hanya 10,23 %.
13
Gambar 1.5. Denah Rumah Keluarga Binaan
14
Tabel 1.7 Data Anggota Keluarga Tn. Toh Jaya
15
Gambar 1.6. Denah Rumah Tn. Toh Jaya
b. Lingkungan Pemukiman
Rumah Tn. Toh Jaya terletak di pemukiman yang padat penduduk. Di bagian
depan terdapat jalan setapakm bagian belakang terdapat rumah warga, di
bagian kanan dan kiri terdapat rumah warga lain.
c. Pola Makan
Makanan keluarga dimasak sendiri oleh Ny. Hilda. Ia sering memasak
makanan dengan menu seperti sayur, ikan, ayam, telor, tahu dan tempe. Setiap
hari makan besar dilakukan 3x sehari, setiap pagi, siang dan malam. Keluarga
16
ini jarang mengonsumsi santan dan daging. Keluarga Tn. Toh Jaya jarang
mengonsumsi buah-buahan namun mengonsumsi sayur setiap hari. Sumber air
minum didapat dari air galon isi ulang.
e. Kebiasaan Berobat
Gangguan kesehatan yang sering dialami anggota keluarga adalah nyeri ulu hati dan
batuk pilek. Kebiasaan Ny.Hilda, biasanya berobat ke puskesmas atau klinik
terdekat. Kebiasaan Tn. Toh Jaya adalah di urut dan di kerok.
f. Riwayat Penyakit
Keluarga Tn. Toh Jaya mempunyai riwayat penyakit. 1 minggu yang lalu Ny.Hilda
menderita batuk berdahak selama 2 minggu dan sembuh setelah mengkonsumi obat
OBH yang diberikan oleh klinik.
17
Tabel 1. 8 Faktor Internal Keluarga Tn. Toh Jaya
4. Pola
9 Pencarian Berobat ke puskesmas atau rumah sakit.
Pengobatan
5. Menabung
F Keluarga Tn. Toh Jaya memiliki tabungan untuk
pendidikan anak Tri Nidya.
a
6. Kebersihan
k Diri Untuk alat mandi Tn. Toh Jaya menggunakan alat
mandi masing masing.
t
7. Aktivitas
o Sehari-hari Tn. Toh Jaya bekerja sebagai karyawan swasta di
PLN, jika tidak sedang bekerja Tn. Toh Jaya
r beristirahat di rumah
Ny. Hilda melakukan aktivitas rumah tangga seperti
E bersih-bersih dan memasak.
8. Alat
k Kontrasepsi Ny.Hilda tidak menggunakan alat kontrasepsi KB.
s
18
Tabel 1.9 Faktor Eksternal Keluarga Tn. Toh Jaya
No. Faktor Eksternal Permasalahan
1. Luas Bangunan Luas bangunan 48 m2
7. Sumber Air Air didapatkan dari pompa air. Air bersifat jernih,
berwarna bening dan tidak berbau dan rasanya
tawar.
19
Tangerang, Propinsi Banten. Tn. Soma Atmaja, berusia 44 tahun, sehari-hari
bekerja sebagai mekanik listrik di gedung, dengan penghasilan kasar berkisar
Rp 3.000.000 Pendapatan Tn. Soma Atmaja digunakan untuk memenuhi
kebutuhan hidup sehari-hari, seperti membeli makanan, membayar listrik,
pengobatan, kebutuhan rumah dan lain-lain. Ny Siti Yuliana berusia 38 tahun,
bekerja sebagai buruh pabrik dengan pendapatan berkisar Rp. 3.200.000. Tn.
Soma Atmaja memiliki 3 orang anak. Anak pertama bernama An. M. Rifki
berusia 18 tahun saat ini telah lulus dari SMK sedang menunggu panggilan
kerja. Anak kedua An. Siska berusia 13 tahun menduduki bangku kelas 6 SD,
dan anak ketiga An. Ardiansyah berusia 8 tahun menduduki bangku kelas 2 SD.
20
dengan panjang 170 cm x 150 cm, dan di kamar tidur tidak ada ventilasi. Di setiap atas
jendela terdapat sekat – sekat ventilasi udara dengan ukuran 15 x 19 cm Jendela yang
berada di samping pintu depan 70 cm x 25 cm dan memberikan jalan untuk cahaya dan
udara masuk kerumah. Selain itu terdapat satu ruang dapur 4 m x 1,5 m dengan atap
terbuka dengan sumber cahaya. Pencahayaan di rumah ini terdapat 5 buah lampu di
dalam rumah, berwarna putih dan terdapat 1 buah lampu di teras rumah dan berwarna
putih. Keluarga ini memiliki kamar mandi dengan jamban.
21
C. Lingkungan Pemukiman
Rumah Tn. Soma Atmaja terletak di pemukiman yang padat penduduk. Rumah
Tn. Soma berada di pemukiman padat, harus melewati jalan setapak untuk menuju
rumah Tn. Soma dari jalan utama. Di samping kanan terdapat rumah tetangganya.
D. Pola Makan
Keluarga Tn.Soma memiliki kebiasaan makan tiga kali sehari. Sehari-hari
Ny.Siti memasak makanan dengan contoh menu yang disajikan sehari-hari ialah nasi,
ikan, tempe, telur, ayam, sayuran. Namun keluarga sangat jarang mengkonsumsi
buah-buahan.
23
Tabel 1.13 Identifikasi Faktor Eksternal Keluarga Tn. Soma
7. Sumber Air Air didapatkan dari pompa air. Air bersifat jernih,
berwarna bening dan tidak berbau dan rasanya
tawar.
25
Gambar 1.8. Denah Rumah Tn. Rohiman
C. Lingkungan Pemukiman
Rumah Tn. Rohiman terletak di pemukiman yang padat penduduk. Rumah Tn.
Rohiman harus melewati jalan setapak untuk menuju rumah Tn. Rohiman dari jalan
utama. Di samping kanan, kiri, terdapat rumah tetangganya didepan terdapat
musholla, terdapat aliran got di belakang rumah Tn. Rohiman serta kebon di samping
rumah Tn. Rohiman.
D. Pola Makan
Tn. Rohiman memiliki kebiasaan makan tiga kali sehari. Tn. Rohiman memasak
makanan dengan menu semampunya untuk mencakup kebutuhan 4 sehat 5 sempurna,
contoh menu yang disajikan sehari-hari ialah nasi, ikan, tempe, telur, ayam, sayuran.
26
E. Riwayat Penyakit dan Kebiasaan Berobat
Tn. Rohiman tidak memiliki riwayat penyakit serius. Saat ini Tn. Rohiman
sedang sakit batuk dan pilek namun tidak ada riwayat sakit yang lama. Keluarga Tn.
Rohiman sampai saat ini belum pernah dirawat di rumah sakit, melainkan hanya
terkena batuk dan pilek saja. Keluarga Tn. Rohiman memilih berobat ke Puskesmas.
3. Pola Makan Ny. Hayati memasak untuk makan keluarga. Biasanya 3 kali
sehari dengan menu ikan, ayam, sayur, tempe dan tahu.
4. Pola Pencarian Pengobatan Apabila sakit, keluarga Tn. Rohiman biasanya langsung
pergi ke puskesmas terdekat untuk mendapatkan
pengobatan.
6. Kebersihan Diri Untuk alat mandi Tn. Soma menggunakan alat mandi
masing masing.
27
Tabel 1. 16 Identifikasi Faktor Eksternal Keluarga Tn. Rohiman
No. Faktor Eksternal Permasalahan
1. Luas Bangunan Luas bangunan 112 m2
2. Ruangan dalam Ruang tamu berukuran 3m x 3 m, 3 kamar tidur
Rumah dengan ukuran 3 x 3 m dan dapur ukuran 3 x 6 m
28
Tabel 1.17 Data Dasar Keluarga Ny. Hj. Ma’ani
Jenis
Status Pendidika
No Nama Kelamin Usia (tahun) Pekerjaan
Keluarga n Terakhir
(L/P)
1. Ny. Hj. Kepala P 85 SD Ibu Rumah
Ma’ani Keluarga Tangga
29
Gambar 1.9. Denah Rumah Keluarga Ny. Hj Ma’ani
C. Lingkungan Pemukiman
Rumah Ny. Hj Ma’ani terletak di pemukiman yang padat penduduk. Rumah Ny.
Hj Ma’ani berada di pemukiman padat, harus melewati jalan setapak untuk menuju
rumah Ny. Hj Ma’ani dari jalan utama. Di samping kiri terdapat rumah tetangganya,
tidak terdapat aliran selokan di depan rumah Tn. Syafuah sedangkan disebelah kiri
terdapat kebun.
D. Pola Makan
Keluarga Ny. Hj Ma’ani memiliki kebiasaan makan tiga kali sehari. Sehari-hari
Ny. Hj Ma’ani makan makanan yang dimasak oleh anak yang tinggal bersebelahan
dengannya dengan menu semampunya untuk mencakup kebutuhan 4 sehat 5
30
sempurna, contoh menu yang disajikan sehari-hari ialah nasi, ikan, tempe, telur,
ayam, sayuran dan terkadang menggunakan daging atau susu.
31
Tabel 1. 19. Identifikasi Faktor Internal Keluarga Ny. Hj. Ma’ani
32
Tabel 1. 20. Identifikasi Faktor Eksternal Keluarga Ny. Hj. Ma’ani
10. Lingkungan Sekitar Sebelah kanan dan kiri Ny. Hj. Ma’ani berbatasan
Rumah dengan rumah lainnya, sementara bagian depan
terdapat mushola dan bagian belakang terdapat
kebun
33
Keluarga Tn. Soma
a. Masalah non medis
1. Perilaku merokok di dalam rumah
2. Jarang melakukan olah raga
b. Masalah medis
1. Gastritis
Keluarga Tn. Rohiman
a. Masalah Non Medis
1. Perilaku merokok di dalam rumah
2. Jarang melakukan olah raga
3. Tidak adanya jamban di dalam rumah
b. Masalah Medis
1. Infeksi Saluran Pernapasan Atas
Keluarga Ny. Hj. Ma’ani
a. Masalah non medis
1. Tidak adanya jamban di dalam rumah
2. Perilaku mencari pengobatan ke bidan, tidak langsung ke dokter
34
Gambar 1.10 Proses Metode Delphi
35
3. Menurut agama islam, merokok lebih banyak mudharatnya dibandingkan
dengan manfaatnya. Di tengah masyarakat kita telah tersebar dan terbentuk
bahwa hukum rokok dalam agama islam adalah haram dengan mengacu
kepada dalil-dalil yang ada. Allah berfirman : “Dan janganlah kamu
menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan“. (QS. Al Baqarah: 195).
Dari sekian masalah yang ada pada keluarga tersebut, maka diputuskan untuk
mengangkat permasalahan “Perilaku Kebiasaan Merokok pada Kelaurga Binaan di
Desa Pangkalan RT004/RW005, Desa Tanjung Pasir, Kecamatan Teluk Naga,
Provinsi Banten”.