You are on page 1of 12

ASUHAN KEPERAWATAN GATROINTERITIS

Diusun oleh : Suwanto

Nim : 2016012025

STIKES PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA


TAHUN 2018
ASUHAN KEPERAWATAN
GASTROINTERITIS

Gastroenteritis adalah infeksi pada usus atau perut yang disebabkan oleh
beberapa jenis virus dan bakteri. Kondisi ini juga dikenal dengan istilah flu perut atau flu
lambung. Gastroenteritis bisa menyebabkan mual, muntah, diare, kram perut, atau
terkadang demam pada penderitanya.

Gastroenteritis bisa menyebar melalui kontak jarak dekat dengan orang yang
sudah terinfeksi atau melalui makanan atau minuman yang telah terkontaminasi virus.
Infeksi ini mudah sekali menyebar di fasilitas umum yang tertutup, seperti di dalam
ruang kelas, tempat perawatan anak, atau ruang perawatan umum.

Gejala Gastroenteritis

Gejala gastroenteritis akan muncul antara 1-3 hari setelah terinfeksi. Tingkat
keparahan gejala beragam, mulai dari ringan hingga parah. Gejala umumnya akan
berlangsung selama 1-2 hari, tapi bisa juga hingga 10 hari. Gejala-gejala yang biasanya
muncul di antaranya adalah:

 Sakit dan kram perut.


 Diare berair, namun tidak bercampur darah (jika diare sudah bercampur darah,
infeksi yang terjadi mungkin berbeda dan lebih parah).
 Mual dan muntah.
 Nafsu makan menurun.
 Penurunan berat badan.
 Sering berkeringat dan kulit menjadi lembap.
 Terkadang muncul demam, sakit kepala, dan sakit otot.

Berikut ini beberapa gejala yang tergolong cukup parah pada orang dewasa dan
harus segera mendapatkan penanganan dari dokter:

 Muntah darah.
 Muntah setelah minum.
 Muntah-muntah yang berlangsung selama lebih dari 48 jam.
 Demam di atas 40 derajat Celcius.
 Mengalami gejala dehidrasi, seperti jarang buang air kecil dan mulut kering.
 Buang air besar disertai darah.

Gejala pada bayi dan anak-anak yang harus diwaspadai dan harus secepatnya
mendapatkan penanganan dokter adalah:

 Terlihat lesu.
 Diare disertai darah.
 Demam.
 Merasa sangat kesakitan atau tidak nyaman.
 Mengalami dehidrasi (ditandai dengan frekuensi buang air kecil dan volume urine
yang menurun drastis, menangis tanpa air mata, dan mulut kering).

Penyebab Gastroenteritis

Ada berbagai macam virus yang bisa menyebabkan gastroenteritis. Dua jenis virus
yang menjadi penyebab paling umum adalah:

 Rotavirus. Virus yang menular melalui mulut ini cenderung menginfeksi bayi dan
anak-anak, karena mereka sering memasukkan jari atau benda-benda yang
sudah terkontaminasi ke dalam mulut. Orang dewasa yang terinfeksi virus ini
mungkin tidak akan merasakan gejala apa pun, namun mereka tetap bisa
menularkannya pada anak kecil maupun bayi.
 Norovirus. Virus ini sangat mudah menular dan bisa menginfeksi siapa pun,
baik orang dewasa maupun anak-anak. Kebanyakan kasus keracunan makanan
yang terjadi di seluruh dunia disebabkan oleh norovirus. Penyebaran virus ini
biasanya terjadi di beberapa tempat, seperti ruang kelas sekolah, ruang kampus,
asrama, tempat perawatan anak, dan ruang perawatan umum. Makanan dan air
yang terkontaminasi menjadi media utama penyebaran virus. Selain itu, virus
juga bisa menyebar lewat kontak langsung dengan individu yang terinfeksi.

Gastroenteritis juga bisa disebabkan oleh bakteri E. coli dan salmonella. Pada
banyak kasus, bakteri salmonella dan campylobacter sering kali menjadi penyebab
utama gastroenteritis. Biasanya bakteri jenis ini menyebar melalui daging unggas yang
sudah matang, telur, serta hewan peliharaan atau unggas yang masih hidup.

Berikut ini beberapa kelompok individu yang berisiko tinggi mengalami


gastroenteritis, di antaranya:

 Anak kecil. Anak-anak lebih sering terserang infeksi virus karena belum memiliki
sistem kekebalan tubuh yang kuat.
 Anak sekolah dan yang tinggal di asrama. Infeksi ini bisa menular dengan
mudah di tempat-tempat yang terdapat banyak orang berkumpul dengan jarak
dekat.
 Orang lanjut usia. Sistem kekebalan pada orang tua akan menurun. Infeksi ini
bisa dengan mudah menular ke orang lanjut usia jika mereka tinggal berdekatan
dengan orang yang berpotensi menyebarkan kuman.
 Orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah. Orang dengan kondisi medis
tertentu, seperti HIV dan menjalani kemoterapi, lebih berisiko tertular infeksi
karena kekebalan tubuh mereka diserang oleh kondisi yang mereka derita.

Diagnosis Gastroenteritis

Dokter kemungkinan bisa mendeteksi gastroenteritis dari gejala-gejala yang


dialami, serta melalui pemeriksaan fisik. Jika diperlukan, dokter bisa menganjurkan tes
feses yang berguna untuk menentukan jenis organisme penyebab gastroenteritis.
Selain virus, gastroenteritis juga bisa disebabkan oleh bakteri dan parasit.

Pengobatan Gastroenteritis

Tujuan utama dari pengobatan gastroenteritis adalah untuk mencegah terjadinya


dehidrasi. Karena itu, penderita dianjurkan untuk banyak minum air. Jika dehidrasi yang
dialami cukup parah, penderita mungkin perlu dirawat di rumah sakit untuk
mendapatkan cairan melalui infus.

Oralit bisa diberikan untuk membantu rehidrasi. Obat ini mengandung elektrolit dan
mineral yang diperlukan oleh tubuh. Meskipun oralit bisa dibeli secara bebas di
pasaran, pastikan untuk selalu mengikuti aturan pakai yang tertulis pada kemasan. Bila
perlu, tanyakan kepada dokter atau apoteker untuk mendapatkan informasi lebih jelas.

Obat-obatan antibiotik tidak efektif untuk mengatasi virus. Selain itu, jangan
memberikan aspirin untuk menghilangkan gejala nyeri pada penderita yang masih
berusia di bawah 16 tahun. Untuk membantu meringankan gejala gastroenteritis,
lakukan lah beberapa tips berikut ini di rumah:

 Upayakan untuk selalu meminum lebih banyak cairan. Jika kesulitan minum
langsung dari gelas, gunakanlah sedotan. Hindari mengonsumsi jus buah-
buahan karena minuman ini justru bisa meningkatkan gejala diare yang dialami.
 Konsumsi makanan dalam jumlah sedikit dan mudah dicerna, seperti pisang,
bubur, dan ikan. Hal ini bertujuan untuk memberikan waktu pemulihan bagi perut
Anda. Berhenti makan jika mual mulai terasa kembali.
 Gunakan lebih banyak waktu untuk beristirahat.
 Anak-anak dan orang dewasa bisa mengonsumsi minuman berenergi untuk
menggantikan elektrolit dalam tubuh. Oralit juga sangat disarankan untuk
mengobati bayi dan anak-anak. Hindari es krim atau minuman bersoda karena
justru bisa memperparah diare pada anak-anak.

Pada penderita anak-anak, gastroenteritis harus ditangani sedini mungkin karena


penyakit ini menyumbang angka kematian pada anak yang cukup tinggi di Indonesia.
Gejala yang patut diwaspadai antara lain mudah mengantuk, bibir dan mulut menjadi
kering, tangan dan kaki mereka juga terasa dingin. Jika hal itu terjadi pada anak Anda,
bergegas lah pergi ke rumah sakit untuk mendapat penanganan terbaik.

Dokter akan memberikan asupan cairan kepada anak Anda dengan nasograstic atau
tabung NG, yaitu alat berupa tabung yang dimasukkan melalui hidung menuju ke perut.
Asupan cairan itu juga bisa diberikan kepada anak Anda secara langsung dengan terapi
intravena yang disuntikkan melalui pembuluh darah.

Anda juga bisa melakukan perawatan mandiri dengan memberikan cairan pada bayi,
15-20 menit setelah mereka mengalami muntah atau diare. Jeda waktu ini diperlukan
agar perut sang bayi bisa beristirahat sejenak. ASI bisa diberikan pada bayi jika dia
masih mengonsumsi ASI. Selain ASI, cairan oralit atau susu formula juga bisa diberikan
jika bayi sudah bisa minum dari botol.

Pencegahan Gastroenteritis

Berikut ini adalah beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya
penularan infeksi usus:

 Mencuci tangan. Cuci lah seluruh tangan (termasuk sela-sela kuku) hingga
bersih. Gunakan sabun, lalu gosok-gosok tangan Anda sekitar 20 detik, dan bilas
dengan menggunakan air bersih. Jika tidak ada sabun dan air, gunakanlah tisu
pembersih atau cairan pembersih tangan tanpa bilas (hand sanitizer).
 Selalu memakai peralatan pribadi. Disarankan untuk memakai peralatan
makan dan minum sendiri, seperti gelas, piring, sendok, dan garpu. Hindari
memakai alat makan secara bergantian dengan orang lain. Pastikan setiap
anggota keluarga memiliki handuk sendiri-sendiri.
 Menjaga jarak. Jika Anda terpaksa melakukan kontak dengan orang yang
terinfeksi gastroenteritis, usahakan untuk menjaga jarak dengannya. Jangan
menyentuh barang-barang yang digunakan oleh orang yang terinfeksi.
 Membersihkan barang-barang. Bersihkan barang-barang, tempat, dan juga
permukaan yang disentuh oleh orang yang sudah terinfeksi. Benda-benda
seperti permukaan meja, keran, gagang pintu, sendok, garpu, dan perlengkapan
lain yang digunakan oleh pasien gastroenteritis yang tinggal serumah dengan
Anda bisa menjadi media penularan virus.
 Vaksin rotavirus. Vaksin ini diberikan untuk mencegah diare karena rotavirus.
Ada dua jenis vaksin rotavirus yang tersebar di Indonesia, yaitu rotateq dan
rotarix. Rotateq diberikan sebanyak tiga dosis saat bayi berusia 6-14 minggu, 4-8
minggu kemudian, dan usia 8 bulan. Sedangkan rotarix diberikan dua dosis pada
usia 10 minggu dan 14 minggu (6 bulan).

Selain beberapa upaya di atas, ada beberapa hal hal bisa Anda perhatikan untuk
mencegah gastroenteritis. Jika Anda sedang bepergian atau berada di tempat umum,
sebaiknya berhati-hati dalam memilih makanan dan minuman yang Anda konsumsi.
Berikut ini beberapa hal yang perlu dihindari:

 Hindari mengonsumsi makanan mentah, baik sayuran maupun buah-buahan


yang sudah dikupas atau disentuh oleh tangan orang lain.
 Jangan mengonsumsi daging yang tidak dimasak dengan matang.
 Belilah air minum dalam kemasan untuk menghindari mengonsumsi air yang
terkontaminasi. Termasuk saat Anda menggosok gigi, disarankan untuk tetap
menggunakan air kemasan.
 Hindari mengonsumsi es batu yang kebersihannya tidak terjamin, karena bisa
jadi air yang digunakan untuk membuat es sudah terkontaminasi oleh virus.
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA PASIEN Ny.K DENGAN DIAGNOSA MEDIS GASTROENTERITIS

A.PENGKAJIAN
Tgl pengkajian : 27 jan 2014
Tgl MRS : 25 jan 2014
Ruang : marwah 3
Jam : 09.15
No. rekam medis : 162127
Diagnosa masuk : Gastroenteritis
1. IDENTITAS KLIEN
Nama : Ny.K
Umur : 65 Tahun
Jenis kelamin : perempuan
Agama : islam
Pendidikan :SD
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Suku/bangsa : WNI
Alamat : jl.K No.5 T Madiun
Status perkawinan : Kawin
PENANGGUNG JAWAB KLIEN
Nama :S
Umur : 44 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pendidikan : SPD
Pekerjaan : Karyawan
Hubungan dengan pasien : Anak
Alamat : Jl.K no.5 t Madiun

2. PENGKAJIAN RIWAYAT KESEHATAN


 Keluhan Utama
Klien mengatakan badannya terasa lemas saat aktivitas maupun istirahat.
 Riwayat Penyakit Sekarang
Klien mengatakan 2 hari sebelum MRS badannya lemas,diare 2x, muntah 1x, pusing berputar,
tidak mau makan. Saat pengkajian klien masih merasakan saaat aktivitas tiba’’ seluruh badannya
terasa lemas terutamaa dibagian kaki dan tangan,klien istirahat bila capek dan aktivitas dibantu
oleh keluarga.hal ini disebabkan karena intake cairan yang menurun.
 Riwayat Penyakit Dahulu
Klien mengatakan pernah menderita penyakit maag selama 2 tahun sampai sekarang, pengobatan
dilakukan dengan minum obat yang biasanya di beli warung terdekatnya dengan nama obat
obatnya yaitu promag.
 Riwayat Kesehatan Keluarga
Keluarga klien mengatakan tidak mempunyai riwayat penyakit yang dialami klien sekarang.
 Genogram
3. PEMERIKSAAN FISIK
1) Tnda-tanda Vital
S: 360C N:70 x/mnt T: 130/90 mmHg RR: 20 x/mnt
Keadaan Umum : lemah
Kesadaran Pasien : composmentis
2) Pengkajian pernapasan (B1)
- Saat pengkajian tidak mengeluh sesak
- Irama jantung teratur
- Jenis pernapasan normal
- Suara napas vesikuler
MK : tidak muncul masalah keperawatan
3) Pengkajian sirkulasi/ kardiovaskular (B2)
- Irama jantung regular dan mengeluh nyeri dada
- Suara jantung normal
- CRT : 3 detik
- Akral : hangat
- MK : Tidak ada
4) Pengkajian neurosensori/persyarafan (B3)
- GCS : 456
- Saat pengkajian klien mengatakan pusing.
- Sclera anemis
- Konjungtiva anemis
- Tidak ada masalah gangguan pandangan,pendengaran dan penciuman
- Klien istirahat /tidut >8 jam/hari
- MK : kekurangan volume cairan
5) Pengkajian eliminasi/perkemihan (B4)
- Saat pengkajian klien mengatakan BAK normal 3-4x/hari
- Produksi urin <1000/hari
- Warna kuning jernih
- Bau amoniak
- MK : Tidak ada masalah keperawatan
6) Pengkajian makanan dan cairan /pencernaan (B5)
- Mulut kotor
- Mukosa kering
- Saat di pengkajian klien mengatakan tidak ada masalah dengan tenggorokan dan abdomen tetapi
klien belum BAB terakhir tanggal 25-01-2014
- Nafsu makan menurun
- Makan hannya 3 sendok
- MK : ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan masukan makanan
tak adekuat.
7) Pengkajian musculoskeletal dan integument (B6)
- Pergerakan sendi bebas
- Kekuatan otot 5 5
5 5
- Turgor kulit kurang elastic
- Kulit kering
- MK : resiko kekurangan volume cairan.
8) Pengkajian system endokrin
- Tidak pembesaran kelenjar thyroid dan kelenjar getah bening
- MK : Tidak ada masalah keperawatan
9) Personal Hygine dan Kebesaran
- Klien hannya disiplin 2x/hari
- Ganti pakain 1x/hari
- Tidak keramas maupun gosok gigi
- MK : Defisit perawatan diri,hygine
10) Pengkajian psikososial
- Klien mengatakan bahwa sakit yang diderita hukuman karena sakitnya dibuat oleh ulah klien
sendiri
- Perilaku klien terhadap penyakit yang diderita cenderung murung/diam
- Klien sangat kooperatif saat berinteraksi
- MK : Tidak ada masalah keperawatan.
11) Pengkajian spiritual
- Kebiasaan beribadah
- Selama sakit klien tidak pernah beribadah
- Sebelum sakit klien rajin beribadah
- MK : Hambatan religious b.d kurangnya interaksi sosikultural.
12) Terapi Obat
- Infuse RL 30 tpm
- Cefotaxim 3x1
- Vomcerun 3x1
- Per oral : - unalium 2x5 mg
-lanzoprazo 2x1
-Biodiar 3x1 tab
13) Pemeriksaan Penunjang (28-01-2014)
- Hematologi
BBS/LED : 38 ( L: 0-15/p : 0-20 mm/jam)
- Kadar gula
-BSN : 70 (70-110 mg/dl)
-2JPP : 140 (<125 mg/dl)
- Profil lemak
- Cholesterol : 131 (<200 mg/dl)
- HDL : 34 (>35mg/dl)
- LDL : 85 (<150 mg/dl)
- Triglicerid : 140 (<150 mg/dl)
- Elektrolit
- Natrium : 149 (135-155 m mol/L)
- Kalium : 4,1 (3,5- 5,5 m mol/L)
- klorida : 101 ( 98-107 m mol/L)
- calcium : 2,37 (2,3 – 2,8 mmol/L)
- LFT
- Bill D : 0,14 (<0,25 mg/dl)
- Bill T : 0,35 (<1,0 mg/dl)
- SGOT : 31,6 ( L:36/P: 31 n/L)
- SGPT : 20,7 ( L:40/P:31 n/l)
- tot prot : 6,67 (6,6-8,79 g/dl)
- albumin : 3,84 (3,6-5,2 g/d)
- globulin : 2,83 (2,6 – 3,6 g/d)
- RFT
- creatinin : 0,98 (L :0,8-1,5 / P: 0,7 -1,2)
- Bun : 9,9 (Bun :4,7 – 23,4 / urea : 10- 50 dl)
- uric acid : 3,8 (L : 3,1 -7,0 /P: 2,4 – 7 mg/dl)

ANALISA DATA

TGL DATA ETIOLOGI MASALAH


27 jan Ds : klien mengeluh Menurunnya intake Kekurangan volume
2014 badannya terasa lemas cairan secara oral cairan
Do :
- KU lemah
- turgor kulit kurang elastic
- kulit kering
-sclera anemis
TTV
-T : 130/90 mmHg
-N : 70 x/mnt
-RR: 20 x/mnt
-S:360C
-mukosa kering
-penurunan haluaran urine

27 jan Ds : klien mengatakan tidak Asupan makanan tidak Gangguan nutrisi


2014 mau makan,makan hannya 3 adekuat kurang dari
sendok kebutuhan
Do :
-mulut berbau busuk
-mukosa kering
-TTV
T : 130/90 mmHg
N: 70 x/mnt
R : 20 x/mnt
S : 36 0C
Prioritas Diagnosa keperawatan
1. Resikoa kekurangan volume cairan b.d menurunnya intake cairan secara oral
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan b.d asupan makanan tak adekuat

INTERVENSI KEPERAWATAN

NO HR/TGL Diagnosa Tujuan/criteria intervensi rasional


Keperawatan hasil
1 Senin.27 Resiko kekurangan Setelah diberikan 1.monitor TTV 1.hipotensi
jan 2014 volume cairan b.d asuhan keperawatan 2.tingkatkan cairan takikardial,demam
menurunnya intake selama 3x30 menit per oral 1-2 gelas dpat menunjukkan
cairan secara oral klien mampu setiap 24 jam respon terhadap
memnuhi kebutuhan 3.observasi tanda’’ dadn efek
volume cairan yang dehidrasi kehilangan cairan
adekuat dengan 4.kolaborasi dengan 2.catatan masukan
criteria hasil tim medis dalam membantu
-KU baik pemberian terapi mendeteksi tanda
-Turgor kulit kurang cairan infus dini
elastic ketidakseimbangan
-sclera tdk anemis bcairan
-TTVdalam batas 3.mengetahui
normal keadaan klien untuk
-mukosa lembab mempermudah
-kulit lembab tindakan selanjutnya
4.mengganti cairan
dan elektrolit secara
adekuat.
2 Senin,27 Ketidakseimbangan Setelah diberikan 1.anjurkan klien 1.menjaga
jan 2014 nutrisi kurang dari asuhan keperawatan untuk menjaga kebersihan mulut
kebutuhan b.d asupan selama 1x24 jam kebersihan mulut dapat meningkatkan
makanan tak adekuat klien dapat memnuhi 2.jelaskan nafsu makan
kebutuhan nutrisi pentingnya 2.dapat
dengan criteria hasil konsumsi nutrisi dan terrpenuhnya nutrisi
: cairan yang adekuat sesuai kebutuhan
-ku baik 3.motivasi keluarga metabolism
-mukosa lembab untuk member 3.makanan yang
-TTV dalam batas makanan yang bervariasi dapat
normal bervariasi meningkatkan nafsu
4.kolaborasi dengan makan
ahli gizi untuk 4.memberikan
kebutuhan nutrisi asupan diet/nutrisi
yang dibutuhkan yang tepat
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN

Shift HR/TGL Diagnosa jam IMPLEMENTASI Jam EVALUASI PARA


Keperawatan F
pagi 27 jan Resiko kekurangan 08.00 1.memonitor TTV 14.00 S : klien
2014 volume cairan b.d S: 36 0 c N :70x/mnt mengatakan
menurunnya intake T:130/90 mmHg badannya
cairan secara oral Rr : 20x/mnt cukup
2.meningkatkan cairan membalik
per oral 1-2 gelas setiap O:
24 jam -Ku cukup
Respon : klien akan -turgor kulit
berusaha meningkatkan kurang elastic
cairan sedikit demi -sclera anemis
sedikit -TTV
3.mengobservasi tanda- Td :130/85
tanda dehidrasi mmHg
-turgor kulit kurang N : 72 x/mnt
elastis R : 20 x/mnt
-sclera anemis S : 360 C
-ku lemah A : Masalah
4.berkolaborasi dengan teratasi
tim medis dalam sebagian
pemberian terapi cairan P :lanjutkan
infuse intervensi 1,2
Respon : klien tegang dan 4
saat di injeksi.
pagi 27 jan Ketidakseimbangan 08.00 1.menganjurkan klien 14.00 S: klien
2014 nutrisi dari untuk menjaga mengatakan
kebutuhan b.d kebersihan mulut nafsu makan
asupan makanan tak Respon: klien gosok gigi meningkat
adekuat 1x/hri O:
2.menjelaskan -mulut cukup
pentingnya konsumsi berbau
nutrisi dan cairan yang -mukosa
adekuat kering
Respon:klien akan -TTV
berusaha menghabiskan T:120/80 mm
porsi makan,dan makan Hg
sedikit tapi sering N:75 x/mnt
3.memotivasi keluarga RR:20 x/mnt
untuk member makanan S:36 0C
yang bervariasi A: masalah
Respon : klien mau teratasi
makan makanan yang sebagian
bervariasi sprit bubur P:intervensi
kedelai di lanjutkan 1
4.berkolaborasi dengan dan 4
ahli gizi untuk
kebutuhan nutrisi yang
dibutuhkan
Diet ml b1 1900 kal

CATATAN PERKEMBANGAN

Diposting oleh Linda Mariani di 06.49

Shift Hari/tgl Diagnosa jam Catatan perkembangan paraf


keperawatan
sore Selasa,28 Resikoa 19.00 S: klien mengatakan badannya
jan 2014 kekurangan volume sudah baik,tdak lemas
cairan b.d O:
menurunnya intake -KU baik
secara oral -turgor kulit elastic
-sclera tdk anemis
A:masalah tertasi
P: hentikan intervensi

SORE Selasa,28 Ketidakseimbangan 16.00 S: klien mengatakan porsi makan


jan 2014 nutrisi kurang dari dihabiskan
kbutuhan b.d O:
asupan makanan -mukosa lembab
tidak adekuat -mulut tdk kotor
-TVV
T: 120/80 mm Hg
N: 75x/mnt
RR: 20x/mnt
S: 360 C
A: masalah teratasi
P: intevensi dihentikan klien
dibolehkan pulang

You might also like