You are on page 1of 13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Perencanaan merupakan fungsi dasar manajemen. Perencanaan


adalah pandangan ke depan dan merupakan fungsi yang paling penting
tentang suatu rencana kegiatan yang berisi tujuan apa yang harus dicapai,
bagaimana cara mencapainya, tempat kegiatan tersebut dilaksanakan,
bagaimana indicator/tolak ukur untuk mencapai tujuan, serta kegiatan apa
yang harus dilakukan selanjutnya atau berkelanjutan.

Perencanaan dalam keperawatan merupakan upaya dalam


meningkatkan profesionalisme pelayanan keperawatan sehingga mutu
pelayanan keperawatan dapat dipertahankan, bahkan ditingkatkan. Dengan
melihat pentingnya fungsi perencanaan, dibutuhkan perencanaan yang
baik dan professional. Perencanaan yang baik harus berdasarkan sasaran,
bersifat sederhana, mempunyai standar, fleksibel, seimbang, dan
menggunakan sumber-sumber yang tersedia terlebih dahulu secara efektif
dan efisien (Swansburg, 1993).

Perencanaan dalam manajemen keperawatan memiliki peranan


penting dalam fungsi manajemen keperawatan. Perencanaan merupakan
dasar untuk melakukan kegiatan. Tanpa adanya perencanaan yang baik,
maka proses manajemen tidak akan berjalan dengan baik (Marquis &
Huston, 2000).

Seorang manajer keperawatan harus memiliki kemampuan


leadership/ kepemimpinan yang baik seperti keterampilan membuat visi
dan kreativitas (Marquis & Huston, 2000). Visi berkaitan dengan tujuan
yang hendak dicapai. Oleh karena itu, visi tersebut membantu manajer
keperawatan untuk dapat membuat perencanaan yang adekuat, sehingga

1
tanpa adanya visi maka tujuan-tujuan yang akan dicapai tidak akan dapat
dibayangkan apalagi direncanakan.

Perencanaan dalam manajemen keperawatan tentu tidak terlepas


dari kaitannya dengan perawat sebagai pemberi layanan keperawatan dan
masyarakat sebagai penerima layanan keperawatan. Swansburg (1999)
menyatakan bahwa perencanaan dalam keperawatan dapat memastikan
klien atau pasien akan menerima layanan keperawatan yang mereka
butuhkan dan inginkan. Selain itu, pelayanan-pelayanan tersebut dapat
diberikan oleh perawat-perawat yang memiliki kepuasan bekerja

Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan


memiliki peran penting dan strategis dalam upaya mempercepat derajat
kesehatan masyarakat Indonesia. Pemerintah sudah berupaya terus-
menerus untuk meningkatkan mutu pelayanan baik promotif, preventif,
kuratif dan rehabilitatif. Peran tersebut semakin dituntut akibat adanya
perubahan epidemiologik penyakit, struktur organisasi, perkembangan
IPTEK, perubahan sosio ekonomi masyarakat dan pelayanan yang lebih
efektif, ramah dan sanggup memenuhi kebutuhan mereka.

Kepuasan pasien merupakan fungsi dari penilaian pasien terhadap


pelayanan kesehatan rumah sakit dengan harapan sebelum pasien
menerima pelayanan kesehatan pasien akan merasa puas jika kualitas
pelayanan rumah sakit lebih tinggi atau setidaknya sama dengan yang
diharapkan pasien. Menelaah masalah kualitas pelayanan kesehatan di
rumah sakit tidaklah mudah karena disatu sisi mempunyai tanggung jawab
sosial dengan memberikan pelayanan kesehatan secara manusiawi, tetapi
di sisi lain juga harus memperhatikan prinsip-prinsip ekonomi menyangkut
penyelenggaraan rumah sakit yang memerlukan biaya investasi,
operasional dan pemeliharaan yang begitu besar. Menurut Azwar (1996)
kualitas pelayanan rumah sakit dinilai baik apabila pelayanan kesehatan
yang diberikan dapat memberikan kepuasan pada diri setiap pasien yang
menjadi sasaran pelayanan kesehatan tersebut.

2
Pelayanan rawat inap merupakan salah satu bentuk pelayanan
kesehatan di rumah sakit. Adanya krisis ekonomi yang saat ini melanda
negara kita, pembiayaan kesehatan makin meningkat, sedangkan daya beli
masyarakat makin menurun cukup mempengaruhi pelayanan rumah sakit
khususnya pelayanan rawat inap. Namun demikian keadaan ini jangan
dijadikan alasan untuk menurunkan mutu pelayanan rawat inap, kita harus
tetap berpegang pada profesionalisme dan etika profesi. Di lain pihak saat
ini rumah sakit menghadapi era globalisasi dengan persaingan dari pihak
penanam modal asing yang lebih unggul baik dari segi sumber daya
manusia (SDM), sarana dan prasarana maupun keuangannya

1.2 Tujuan
Dalam pembuatan tugas ini, adapun tujuan yang hendak dicapai
penulis yaitu :
1. Mahasiswa dapat mengetahui perumusan Visi.
2. Mahasiswa dapat mengetahui perumusan Misi.
3. Mahasiswa dapat mengetahui Perumusan Filosofi
4. Mahasiswa dapat mengetahui Perumusan Tujuan
5. Mahasiswa dapat mengetahui Perencanaan Harian Jangka Pendek
6. Mahasiswa dapat mengetahui Perencanaan Bulanan Menengah
7. Mahasiswa dapat mengetahui Perencanaan Tunan

1.3 Manfaat
Agar mahasiswa dapat belajar mengetahui perumusan visi,
perumusan misi, perumusan filosofi, tujuan, perencanaan harian jangka
pendek, perencanaan bulanan menengah, dan perencanaan tunan.

1.4 Sistematika Penulisan


1. BAB I Pendahuluan : dalam bab ini terdiri atas latar belakang,
tujuan, manfaat dan sistematika penulisan.
2. BAB II Pembahasan : dalam bab ini terdiri atas perumusan visi,
perumusan misi, perumusan filosofi, perumusan tujuan,

3
perencanaan harian jangka pendek, perencanaan bulanan
menengah, dan perencanaan tunan.

3. BAB III Penutup : bagian ini berisi tentang kesimpulan dan saran.

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Perumusan Visi

Istilah lain dari visi adalah mimpi, cita-cita. Visi merupakan dasar untuk
membuat suatu perencanaan sehingga harus disusun secara singkat, jelas, dan
mendasar, serta harus ada batasan waktu pencapaiannya.Visi merupakan
pernyataan yang berisi tentang mengapa organisasi pelayanan keperawatan
dibentuk.Contoh visi ruang perawatan “Menjadi Ruang Anak yang Mampu
Menyelenggarakan Pelayanan Keperawatan Secara Profesional Tahun 2015”.

Visi adalah pernyataan singkat yang menyatakan mengapa organisasi itu


dibentuk serta tujuan organisasi tersebut.Visi perlu dirumuskan sebagai
landasan perencanaan organisasi.

Contoh visi di Ruang MPKP RSMM Bogor adalah “Mengoptimalkan


kemampuan hidup klien gangguan jiwa sesuai dengan kemampuannya
dengan melibatkan keluarga.”

2.2 Perumusan Misi

Misi adalah uraian yang berisi pernyataan-pernyataan operasional guna


mencapai visi yang telah ditetapkan.

Contoh misi ruang perawatan:

 Memberikan asuhan keperawatan secara komprehensif

Misi adalah pernyataan yang menjelaskan tujuan organisasi dalam


mencapai visi yang telah ditetapkan. Contoh misi di Ruang MPKP di
RSMM Bogor adalah “Memberikan pelayanan prima secara holistik
meliputi bio, psiko, sosio dan spiritual dengan pendekatan keilmuan
keperawatan kesehatan jiwa yang professional.”

2.3 Perumusan Filosofi

5
Filosofi adalah nilai-nilai dan keyakinan yang menyangkut administrasi
keperawatan dan praktik keperawatan dalam suatu organisasi (Swansburg,
1993).

Contoh filosofi ruang perawatan:

 Pasien adalah manusia sebagai individu yang unik bermartabat

Filosofi adalah seperangkat nilai-nilai yang mengakar dan menjadi


rujukan semua kegiatan dalam organisasi dan menjadi landasan dan
arahan seluruh perencanaan jangka panjang.Nilai-nilai dalam filosofi
dapat lebih dari satu.

Beberapa contoh pernyataan filosofi :

 Individu memiliki harkat dan martabat


 Individu mempunyai tujuan tumbuh dan berkembang
 Setiap individu memiliki potensi berubah
 Setiap orang berfungsi holistik (berinteraksi dan bereaksi
terhadap lingkungan)

2.4 Perumusan Tujuan

Tujuan merupakan sesuatu yang ingin dicapai. Tujuan memberikan arah


bagi organisasi untuk menentukan apa yang harus dilakukan, bagaimana cara
mencapainya, dan bagaimana cara menilainya. Perumusan tujuan dalam
organisasi pelayanan keperawatan merupakan hal yang mutlak untuk
dilakukan.Untuk merumuskan suatu tujuan organisasi pelayanan keperawatan
yang baik, ada beberapa persyaratan yang harus diperhatikan.

Adapun tujuan pelayanan rawat inap yaitu:

 Membantu penderia memenuhi kebutuhan sehari-


hari sehubungan dengan penyembuhan penyakitnya.
 Mengembangkan hubungan kerja sama yang produktivitas baik antara
unit maupun antar profesi.
 Menyediakan tempat latihan dan praktek bagi siswa perawat.

6
 Memberikan kesempatan kepada tenaga perawat untuk meningkatkan
keterampilannya dalam hal keperawatan.
 Meningkatkan suasana yang memungkinkan timbul dan berkembangnya
gagasan yang kreatif
 Mengandalkan evaluasi yang terus menerus mengenai metode
keperawatan yang dipergunakan untuk usaha peningkatan.
 Memanfaatkan hasil evaluasi tersebut sebagai alat peningkatan atau
perbaikan praktek kepera&atan dipergunakan.

a. Tujuan Umum

Memberikan pelayanan kesehatan paripurna yang berkualitas dan


memuaskan kepada pasien atau pelanggan berdasarkan keilmuan dengan landasan
moral dan etika.

b. Tujuan Khusus

1. Meningkatkan Pembinaan dokter dan dokter spesialis yang


professional, visioner, inovatif, dan berakhlak mulia.
2. Meningkatkan pengembangan SDM yang berkesinambungan.
3. Mengembangkan pelayanan rumah sakit seiring perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
4. Meningkatkan kualitas dan mempertahankan standar pelayanan Rumah
Sakit.
5. Melakukan kerja sama dengan lembaga instititusi pendidikan, terutama
di bidang kesehatan.
6. Melaksanakan penelitian ilmu kedokteran secara terus – menerus dan
terbaik.
7. Mengembangkan kelembagaan dan peningkatan fasilitas sarana dan
prasarana rumah sakit.
8. Membangun system akuntabilitas keuangan yang inovatif dan
akuntable.

7
9. Menumbuh kembangkan sinergi pengawasan internal yang solid
melalui penciptaan system supervisi kinerja berbasis reward and
punishment

2.5 Perencanaan Harian Jangka Pendek

Rencana jangka pendek yang diterapkan di ruang MPKP terdiri


dari rencana harian, bulanan dan tahunan.

1. Rencana harian

Rencana harian adalah kegiatan yang akan dilaksanakan


oleh perawat sesuai dengan perannya masing-masing, yang dibuat
pada setiap shift. Isi kegiatan disesuaikan dengan peran dan fungsi
perawat.Rencana harian dibuat sebelum operan dilakukan dan
dilengkapi pada saat operan dan pre conference.

Rencana harian adalah rencana yang berisi kegiatan


masing-masing perawat yang dibuat setiap hari sesuai perannya.
Rencana harian ini dibuat oleh kepala ruang, ketua tim/perawat
primer, dan perawat pelaksana.

a. Rencana harian kepala ruangan

Isi rencana harian Kepala Ruangan meliputi:

 Asuhan keperawatan,
 Supervisi Katim dan Perawat pelaksana
 Supervisi tenaga selain perawat dan kerja sama dengan unit lain
yang terkait.

b. Rencana Harian Ketua Tim

Isi rencana harian ketua tim adalah:

 Penyelenggaraan asuhan keperawatan pasien pada tim yang


menjadi tanggung jawabnya

8
 Melakukan supervisi perawat pelaksana
 Kolaborasi dengan dokter atau tim kesehatan lain.
 Alokasi pasien sesuai perawat yang dinas

c. Rencana Harian Perawat Pelaksana

Isi rencana harian perawat pelaksana adalah tindakan keperawatan


untuk sejumlah pasien yang dirawat pada shift dinasnya. Rencana
harian perawat pelaksana shif sore dan malam agak berbeda jika hanya
satu orang dalam satu tim maka perawat tersebut berperan sebagai
ketua tim dan perawat pelaksana sehingga tidak ada
kegiatan pre dan post conference.

d. Penilaian Rencana Harian Perawat

Untuk menilai keberhasilan dari perencanaan harian dilakukan


melalui observasi menggunakan instrumen jurnal rencana harian.

Setiap Ketua Tim mempunyai instrumen dan mengisinya setiap


hari.Pada akhir bulan dapat dihitung presentasi pembuatan rencana
harian masing-masing perawat.

Keterangan (√) Perawat membuat rencana harian

(-) Perawat tidak membuat rencana harian

(0) Perawat libur

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑅𝐻 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑏𝑢𝑎𝑡


Presentasi RH = x 100%
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑑𝑖𝑛𝑎𝑠 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛 𝑡𝑠𝑏

2.6 Perencanaan Bulanan Menengah

Rencana bulanan adalah rencana yang berisi kegiatan dalam satu


bulan.Rencana bulanan ini harus disinkronkan dengan rencana

9
harian.Rencana bulanan dibuat oleh kepala ruang dan ketua tim/perawat
primer.

1. Rencana bulanan

Setiap akhir bulan Kepala Ruangan melakukan evaluasi hasil


keempat pilar atau nilai MPKP dan berdasarkan hasil evaluasi tersebut
kepala ruangan akan membuat rrencana tindak lanjut dalan rangka
peningkatan kualitas hasil. Kegiatan yang mencakup rencana bulanan
karu adalah:

 Membuat jadwal dan memimpin case conference


 Membuat jadwal dan memimpin pendidikan kesehatan
kelompok keluarga
 Membuat jadwal dinas
 Membuat jadwal petugas TAK
 Membuat jadwal dan memimpin rapat bulanan perawat
 Melakukan jadwal dan memimpin rapat tim kesehatan
 Membuat jadwal supervisi dan penilaian kinerja ketua tim dan
perawat pelaksana
 Melakukan audit dokumentasi
 Membuat laporan bulanan

a. Rencana bulanan ketua tim

Setiap akhir bulan ketua tim melakukan evaluasi tentang


keberhasilan kegiatan yang dilakukan ditimnya. Kegiatan-egiatan
yang mencakup rencana bulanan katim adalah:

 Mempresentasikan kasus dalam case conference


 Memimpin pendidikan kesehatan kelompok keluarga
 Melakukan supervisi perawat pelaksana

10
2.7 Perencanaan Tunan

Setiap akhir tahun kepala ruangan melakukan evalusi hasil


kegiatan dalam satu tahun yang dijadikan sebagai acuan rencana tindak
lanjut serta penyusunan rencana tahunan berikutnya. Rencana kegiatan
tahunan mencakup:

 Menyusun laporan tahunan yang berisi tentang kinerja MPKP baik


proses kegiatan (aktivitas yang sudah dilaksanakan dari 4 pilar praktek
professional) serta evaluasi mutu pelayanan
 Melaksanakan rotasi tim untuk penyegaran anggota masing-masing
tim.
 Penyegaran terkait dengan materi MPKP khusus kegiatan yang masih
rendah pencapaiannya. Ini bertujuan mempertahankan kinerja yang
telah dicapai MPKP bahkan meningkatkannnya di masa mendatang
 Pengembangan SDM dalam bentuk rekomendasi peningkatan jenjang
karir perawat (pelaksana menjadi katim, katim menjadi karu),
rekomendasi untuk melanjutkan pendidikan formal, membuat jadual
untuk mengikuti pelatihan-pelatihan.

11
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Perencanaan adalah sejumlah keputusan yang menjadi pedoman


untuk mencapai suatu tujuan tertentu (Hasibuan, 2005).Perencanaan dalam
manajemen keperawatan memiliki perumusan visi, misi, filosofi dan tujuan.
Jenis perencanaan dalam manajemen keperawatan terdapat 3 jenis, antara
lain rencana harian, bulanan dan tahunan. Di dalam perencanaan manajemen
keperawatan juga terdapat perencanaan SDM keperawatan. Tujuan dari
perencanaan SDM keperawatan antara lain:

1. Menentukan kualitas dan kuantitas tenaga keperawatan.


2. The right man on the right place and the right man on the right
job (efektivitas dan efisiensi).
3. Menjamin tersedianya tenaga keperawatan masa sekarang maupun
masa mendatang.
4. Menghindari tumpang tindih pelaksanaan tugas.
5. Mempermudah koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi (KIS).
6. Menjadi pedoman dalam menetapkan program penarikan, seleksi,
pengembangan, kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan,
kedisiplinan, dan pemberhentian karyawan.
7. Menjadi pedoman dalam melaksanakan mutasi dan pensiun tenaga
keperawatan.

3.2 Saran

Pimpinan atau manajer keperawatan sebaiknya membuat suatu


perencanaan dalam melaksanakan suatu kegiatan, hal ini sangat membantu
dalam pengambilan keputusan atau dalam mengadakan perubahan
berikutnya. Selain itu, seorang manajer keperawatan harus membuat
perencanaan yang sistematis dan atas keputusan bersama dengan tim
keperawatan lainnya sehingga memperoleh hasil kegiatan yang optimal.

12
DAFTAR PUSTAKA

Asmuji. 2012. Manajemen Keperawatan : Konsep dan Aplikasi. Jogjakarta : Ar-


Ruzz Media.

Achmad Moehyi, dll (tim UPFE), (2005), “Manajemen sumberdaya manusia unit
penerbitan Fakultas Ekonomi (UPFE-UMY) : Yogyakarta

Depkes RI, (2001). Pedoman pengembangan jenjang karier profesional perawat”


bina pelayanan medik : Jakarta

Russel, M, (2000), Kepemimpinan dan manajemen keperawatan, vol I, EGC :


Jakarta

Garry Dessler, (1998). Manajemen sumber daya manusia, human resource


management, Jilid II. PT. Pranhallindo : Jakarta

Arwani dan Heru.(2006). Manajemen bangsal keperawatan. Jakarta: EGC

Gillies, Dee Ann. (1994). Nursing management: A systems approach. 3rd ed.
USA: W.B Saunders Company.

Marquis, Bessie L. (2000). Leadership roles and management functions in


nursing: Theory and aplication. 3rd ed.Philadelphia: Lippincott.

Marquis, Bessie L. (2000). Leadership roles and management functions in


nursing: Theory and aplication. 4th ed.Philadelphia: Lippincott.

Swansburg, R. C, dan Richard J. S. (1999).Introductory management and


leadership for nurses. 2nd Ed. Massachusetts: Jones and Bartlett Publisher

13

You might also like