You are on page 1of 6

NPWP Pribadi: Ini Syarat dan Cara

Pembuatannya
Edited by Rizki Abadi • 9 Desember 2015

Sebagai warga negara Indonesia, mungkin Anda sudah paham atau setidaknya sudah pernah
mendengar tentang NPWP. Nomor Pokok Wajib Pajak atau NPWP adalah nomor yang diberikan
kepada Wajib Pajak sebagai sarana dalam administrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai
tanda pengenal diri atau identitas Wajib Pajak dalam melaksanakan hak dan kewajiban dalam
urusan perpajakan.

NPWP wajib dimiliki warga Indonesia, baik itu perorangan maupun badan usaha. NPWP ini
dijadikan sebagai sarana administrasi perpajakan atau acuan untuk membayar pajak, juga
menjadi persyaratan sejumlah pelayanan umum, seperti pengajuan kredit, pembuatan paspor, dan
sebagainya.

Pada artikel ini khusus akan dibahas tentang NPWP Pribadi, yaitu NPWP untuk
perorangan/pribadi. Kartu NPWP Pribadi bisa dikatakan sama seperti Kartu Tanda Penduduk
(KTP) yang wajib dimiliki orang yang telah memenuhi persyaratan tertentu. Dalam hal ini,
berarti memenuhi syarat sebagai Wajib Pajak.

Bagi Wajib Pajak yang tidak mendaftarkan diri untuk mendapatkan NPWP, sudah ada sangsi
yang menunggu sesuai dengan ketentuan perundang-undangan perpajakan.

Catatan:  Apabila Anda ingin membuat NPWP tetapi masih dalam kondisi status belum bekerja
atau sedang melamar pekerjaan, maka Anda tetap bisa melakukan pengajuan membuat NPWP
secara online/offline. Anda hanya perlu menjawab pertanyaan yang diajukan di formulirnya.

Secara umum, nanti akan ada pertanyaan :  Apakah Anda saat ini : tidak bekerja atau bekerja atau
wirausaha. Untuk menjawabnya, Anda tinggal memilih opsi jawaban yang sesuai dengan
keadaan Anda terkini saat mengisi formulir NPWP online/offline.

Jadi Anda tidak perlu ragu lagi dan bisa memproses NPWP walaupun status Anda masih mencari
pekerjaan, justru hal ini akan bermanfaat positif sebab ketika Anda diterima bekerja, dan kantor
mempersyaratkan Anda memiliki NPWP, Anda sudah memilikinya.

Jika Anda belum memiliki NPWP Pribadi, segeralah membuatnya dengan terlebih dahulu
menyimak persyaratan untuk memiliki NPWP Pribadi dan cara pembuatannya berikut ini.

Syarat Membuat NPWP Pribadi


NPWP Pribadi via 4shared.com

Syarat seseorang dinyatakan sebagai Wajib Pajak (WP) adalah apabila telah mempunyai
penghasilan dalam satu tahun yang melebihi Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP).

Hal ini berlaku bagi setiap orang pribadi, baik yang belum maupun yang sudah berkeluarga.
Namun, bagi wanita kawin yang tidak melakukan perjanjian pisah harta dan pisah penghasilan
dengan suaminya tidak wajib memiliki NPWP.

Ambil contoh batas maksimal PTKP untuk perseorangan di Indonesia sebesar Rp15.840.000 per
tahun atau Rp1.320.000 per bulan. Jadi, jika Anda berpenghasilan melebihi batas maksimal
PTKP tersebut, Anda memenuhi syarat sebagai Wajib Pajak dan dengan begitu wajib memiliki
NPWP.

Untuk dokumen/berkas yang wajib dipersiapkan, di antaranya:

Wajib Pajak (WP) Pribadi yang tidak menjalankan usaha atau pekerjaan bebas

 Fotokopi KTP (Warga Negara Indonesia/WNI)


 Fotokopi paspor, Kartu Izin Tinggal Terbatas (KITAS), atau Kartu Izin Tinggal Tetap
(KITAP) (Warga Negara Asing/WNA).

Wajib Pajak (WP) Pribadi yang menjalankan usaha atau pekerjaan bebas

 Fotokopi KTP (Warga Negara Indonesia/WNI).


 Fotokopi paspor, Kartu Izin Tinggal Terbatas (KITAS), atau Kartu Izin Tinggal Tetap
(KITAP) (Warga Negara Asing/WNA).
 Fotokopi dokumen izin kegiatan usaha yang diterbitkan instansi berwenang atau surat
keterangan tempat kegiatan usaha atau pekerjaan bebas dari Pejabat Pemerintah Daerah
(Pemda) minimal setingkat Lurah atau Kepala Desa atau lembar tagihan listrik/bukti
pembayaran listrik.
 Surat pernyataan di atas materai bahwa WP benar-benar menjalankan usaha atau
pekerjaan bebas.

Wajib Pajak (WP) Pribadi wanita kawin yang ingin hak dan kewajiban perpajakannya
terpisah

 Fotokopi Kartu NPWP suami.


 Fotokopi Kartu Keluarga.
 Fotokopi surat perjanjian pemisahan penghasilan dan harta atau surat pernyataan
menghendaki hak dan kewajiban perpajakan terpisah dari hak dan kewajiban perpajakan
suami.

Sekarang Anda sudah tahu apakah Anda termasuk Wajib Pajak atau bukan. Jika iya, langkah
selanjutnya adalah mendaftar untuk pembuatan NPWP Pribadi. Berikut akan dijelaskan tata
caranya secara ringkas.

Update Terbaru PTKP: Rp54 juta per tahun atau Rp4,5 juta per bulan (berlaku sejak
Januari 2016).

Baca Juga: Pajak Jual Beli Tanah: Ketahui Cara Perhitungannya

Cara Membuat NPWP Pribadi


Kantor Pajak via mukhodim.com

Cara untuk mendaftar dan membuat NPWP Pribadi tidaklah sulit, Direktorat Jenderal Pajak
(Dirjen Pajak) menyediakan dua cara bagi Anda untuk mendaftar, yakni secara online dan secara
offline. Anda dapat memilih cara mana saja yang paling sesuai dan nyaman untuk Anda.

Anda Bingung Cari Kredit Motor Terbaik? Cermati punya solusinya!

Pembuatan NPWP Pribadi Secara Online

Untuk mempermudah Wajib Pajak dalam membuat NPWP, Dirjen Pajak telah memperkenalkan
cara pendaftaran NPWP melalui internet atau juga dikenal sebagai e-Registration (E-REG DJP).

Langkah-langkah selengkapnya untuk mendaftar dan membuat NPWP Pribadi secara online
adalah sebagai berikut:

1. Kunjungi situs Dirjen Pajak di alamat www.pajak.go.id atau klik ereg.pajak.go.id/login


untuk langsung mengakses halaman pendaftaran NPWP online di situs Dirjen Pajak. Di
laman Dirjen Pajak tersebut, pilih menu sistem e-Registration.
2. Silakan mendaftar terlebih dahulu untuk mendapatkan akun dengan mengklik “daftar”.
Isilah data pendaftaran pengguna dengan benar seperti nama, alamat email, password,
dan lainnya.
3. Lakukan Aktivasi Akun
Cara mengaktivasi akun Anda adalah dengan membuka kotak masuk (inbox) dari email
yang Anda gunakan untuk mendaftar tadi, kemudian buka email yang masuk dari Dirjen
Pajak. Ikuti petunjuk yang ada di dalam email tersebut untuk melakukan aktivasi.
4. Isi Formulir Pendaftaran
Setelah proses aktivasi berhasil dilakukan, selanjutnya Anda harus login ke sistem e-
Registration dengan memasukkan email dan password akun yang telah Anda buat. Atau
Anda bisa mengklik tautan yang terdapat di dalam email aktivasi kedua dari Dirjen Pajak.
Setelah login, Anda akan dibawa ke halaman Registrasi Data WP untuk memulai proses
pembuatan NPWP. Silakan mengisi semua data dengan benar pada formulir yang
tersedia. Ikuti semua tahapannya secara teliti. Bila data yang diisi benar, akan muncul
surat keterangan terdaftar sementara.
5. Kirim Formulir Pendaftaran
Setelah semua data pada formulir pendaftaran terisi lengkap, pilih tombol daftar untuk
mengirim Formulir Registrasi Wajib Pajak secara elektronik ke Kantor Pelayanan Pajak
tempat Wajib Pajak terdaftar.
6. Cetak (Print)
Selanjutnya, Anda harus mencetak dokumen seperti yang tampak pada layar komputer,
yaitu:
o Formulir Registrasi Wajib Pajak
o Surat Keterangan Terdaftar Sementara
7. Menandatangani Formulir Registrasi Wajib Pajak dan melengkapi dokumen. Setelah
Formulir Registrasi Wajib Pajak dicetak, silakan ditandatangani, kemudian satukan
dengan berkas kelengkapan yang telah Anda siapkan.
8. Kirimkan Formulir Registrasi Wajib Pajak ke KPP. Setelah berkas kelengkapannya siap,
Anda harus mengirimkan Formulir Registrasi Wajib Pajak, Surat Keterangan Terdaftar
Sementara yang sudah ditandatangani, beserta dokumen lainnya ke Kantor Pelayanan
Pajak (KPP) tempat Anda sebagai Wajib Pajak terdaftar. Berkas tersebut dapat
diserahkan langsung ke KPP atau melalui Pos Tercatat. Pengiriman dokumen ini harus
dilakukan paling lambat 14 hari setelah formulir terkirim secara elektronik.
9. Jika Anda tidak ingin repot-repot menyerahkan atau mengirimkan berkas secara langsung
atau melalui pos ke KPP, Anda dapat memindai (scan) dokumen Anda dan
mengunggahnya dalam bentuk softfile melalui aplikasi e-Registration tadi.
10. Cek status dan tunggu kiriman kartu NPWP. Setelah mengirimkan berkas dokumen,
Anda dapat memeriksa status pendaftaran NPWP Anda melalui email atau di halaman
history pendaftaran dalam aplikasi e-Registration. Jika statusnya ditolak, Anda harus
memperbaiki beberapa data yang kurang lengkap. Namun, jika statusnya disetujui, kartu
NPWP Anda akan segera dikirim ke alamat Anda melalui Pos Tercatat.

Cara Pembuatan NPWP Pribadi Secara Offline


Pendaftaran NPWP secara offline atau secara langsung dapat dilakukan dengan mendatangi
Kantor Pelayanan Pajak (KPP). Persyaratan dokumen yang harus dibawa sama seperti pada
pendaftaran online. Ada dua metode yang dapat Anda gunakan untuk pendaftaran offline, yaitu:

1. Mendatangi Kantor Pelayanan Pajak (KPP)

Anda dapat langsung datang ke KPP terdekat dari tempat Anda berdomisili dengan membawa
berkas persyaratan yang dibutuhkan. Bagi Anda yang alamat domisilinya berbeda dengan yang
tertera di KTP, Anda perlu mempersiapkan juga surat keterangan tempat tinggal dari kelurahan
tempat Anda berdomisili.

Semua dokumen persyaratan difotokopi, kemudian Anda lengkapi dengan formulir pendaftaran
Wajib Pajak yang sudah diisi dengan benar dan lengkap serta ditandatangani. Formulir ini akan
Anda peroleh dari petugas pendaftaran di KPP.

Selanjutnya serahkan berkas tersebut ke petugas pendaftaran. Anda akan mendapatkan tanda
terima pendaftaran Wajib Pajak yang menunjukkan bahwa Anda sebagai Wajib Pajak telah
melakukan pendaftaran untuk mendapatkan NPWP.

Waktu yang dibutuhkan untuk membuat kartu NPWP tidak lama, hanya satu hari kerja, dan tidak
dipungut biaya alias gratis. Kartu NPWP akan dikirim ke alamat Anda melalui Pos Tercatat.

2. Melalui Jasa Pos atau Ekspedisi

Metode ini bisa Anda pilih jika lokasi KPP terlalu jauh dari tempat Anda. Anda bisa mendatangi
kantor pos atau jasa ekspedisi terdekat. Di sana Anda tinggal mengisi formulir pendaftaran
sekaligus mengirimkannya dengan melampiri dokumen persyaratan yang telah Anda siapkan.

Baca Juga: Perhitungan dan Cara Bayar Pajak Motor

NPWP Pribadi, Peran Aktif Masyarakat


Selain peran aktif dari aparat perpajakan untuk mendekatkan pajak kepada masyarakat,
masyarakat sendiri juga perlu berperan aktif dalam mencari informasi tentang pemenuhan
kewajiban perpajakannya. Peran aktif masyarakat ini dapat diawali dengan mencari informasi
tentang NPWP Pribadi seperti ini.

Dengan adanya berbagai pilihan kemudahan untuk membuat NPWP Pribadi, tidak ada alasan
lagi bagi Anda sebagai bagian dari masyarakat Indonesia untuk tidak memilikinya. Jadi, tunggu
apa lagi? Silakan dipraktikkan. Semoga berhasil!

You might also like